1. POWER POINT/ SLIDE
PENGAJARAN GEOGRAFI KL. X.
OLEH KHAMIDIN.
DIKUTIP DARI BUKU POKOK
GEOGRAFI UNTUK SMA KL. X
(Drs. K. WARDIYATMOKO, MM)
Untuk kalangan sendiri
2. POWER POINT/ SLIDE
PENGAJARAN GEOGRAFI KL. X.
J I LI D
1.
DARI BUKU POKOK GEOGRAFI UNTUK SMA KL. X
OLEH Drs. K. WARDIYATMOKO, MM
PENERBiT ERLANGGA
Jl. H. Baping Raya No. 100
Ciracas, Jakarta 13740
E-mail : editor@erlangga.net
Website:
http://www.erlangga.co.id
3. G EO G RA SM KELA X
FI A
S
KONSEP PEDEKATAN PRINSIP DAN ASPEK GEOGRAFI
1. RUANG LINGKUP GEOGRAFI
v
Gejala alam (fisik)
Mencakup fenomena permukaan bumi (geosfer)
Gejala manusia (sosial)
Persebaran (spread) dalam ruang muka bumi
Gejala alam dan sosial ini menganalisis
Hubungan (interalation) dalam ruang muka bumi
Interaksi (interaktion) dalam ruang muka bumi
What (apa)
Disuatu daerah/ wilayah geografi harus
mampu menjawab pertanyaan 3WH
Where (dimana)
Why (mengapa)
How ( bagaimana)
4. 2. OBJEK GOEGRAFI
a. Objek Material
Merupakan bahan kajian geografi
Berupa fenomena permukaan bumi (geosfer)
Geosfer meliputi :
Litosfer (kulit/ kerak bumi)
Atmosfer (lapisan udara)
Hidrosfer ( lapisan air
Biosfer ( flora & fauna)
Antroposfer (kehidupan manusia)
b. Objek Formal
Merupakan cara atau metode dalam mengkaji dan
menganalisis masalah-masalah objek material geografi.
5. 3 . KO NSEP DA PENDEKA N G EO G RA
N
TA
FI
a.
b.
Studi geografi mengadakan studi tentang gejala-gejala yang nyata ada dalam
kehidupan manusia. Gejala geografi tersebut merupakan hasil keseluruhan
interelasi keruangan faktor fisis dengan faktor manusia. Dari hasil studi gejala yang
nyata tersebut, akan terbentuk suatu pola abstrak terhadap permasalahan yang
dikaji. Pola abstrak dalam bentuk pengertian abstraksi inilah yang disebut konsep.
Karena pola abstrak tersebut berkenan dengan gejala yang konkrit tentang
geografi, maka disebut konsep geografi. Jenis-jenis konsep geografi meliputi
penghargaan budayawi terhadap bumi, konsep regional, pertalian wilayah,
lokalisasi, interaksi keruangan, skala wilayah, dan konsep tentang perubahan.
Pendekatan merupakan suatu konsep dasar dalam mengkaji masalah yang
berkaitan dengan objek material geografi.
- Pendekatan keruangan (spatial approach)
Merupakan pendekatan yang mengacu pada penelaahan berbagai tempat melalui
prinsip-prinsip geografi.
- Pendekatan lingkungan (ecological approach)
Merupakan pendekatan berdasarkan interaksi yang terjadi pada lingkungan.
- Pendekatan komplek kewilayahan (regional complek approach)
Merupakan kombinasi pendekatan keruangan dengan ekologi dan lebih
menekankan pada perbedaan wilayah. Pendekatan kompleks kewilayahan
mengkaji karakteristik fisik maupun sosial dari fenomena yang terjadi di permukaan
bumi yang berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya.
6. 4. PRINSIP-PRINSIP DASAR GEOGRAFI
• Prinsip Persebaran
Yaitu mengkaji dan menggambarkan fenomena geosfer yang
tersebar di permukaan bumi sehingga dapat diketahui hubungan
antara satu fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.
• Prinsip Timbal Balik
Dengan prinsip timbal balik dapat diungkapkan melihat hubungan
faktor alam dengan faktor manusia atau sebaliknya sehingga
tergambar karakteristik gejala alam di wilayah tersebut.
• Prinsip Korologi
Yaitu prinsip yang memadukan prinsip persebaran dan prinsip
timbal balik di wilayah tersebut.
• Prinsip Penggambaran
Yaitu prinsip yang memberikan gambaran lebih lanjut tentang
fenomena atau masalah yang terjadi. Penggambaran dilakukan
bukan hanya dengan kata-kata,namun juga dengan peta, diagram,
grafik, dan tabel.
7. 5. ASPEK-ASPEK GEOGRAFI
Bagian dari bumi yang dihuni manusia
(oikumene/ dan pemukiman)
Aspek-aspek Geografi
Meliputi
Persebaran penduduk
Kepadatan penduduk (densitas)
Perubahan penduduk
Migrasi penduduk
8. PERKEMBANGAN JAGAT RAYA
DAN PEMBENTUKAN MUKA BUMI
1. JAGAT RAYA/ ALAM SEMESTA
a.
b.
c.
d.
Adalah sebuah ruang tempat segenap benda langit berada, termasuk
bumi tempat manusia hidup. Ada beberapa pandangan tentang jagat
raya.
Pandangan Antroposentris (Antropos = manusia centris = pusat).
Antroposentri adalah pandangan yang menyatakan bahwa manusia
sebagai pusat segalanya di alam ini.
Pandangan Geosentris (geo = bumi). Geosentris adalah pandangan yang
menganggap bumi sebagai pusat jagat raya. Ahli pendukung pandangan
ini antara lain Thales dan Anaximander
Pandangan Heliosentris (helio = matahari). Heliosentris adalah
pandangan yang menyatakan bahwa pusat jagat raya adalah matahari.
Pelopor pandangan ini adalah Nicolaus Copernicus
Pandangan Galaktosentris. Galaktosentris yaitu pandangan yang
menyatakan bahwa pusat alam semesta adalah galaksi. Pandangan ini
merupakan hasil kemajuan pengetahuan dan teknologi.
9. 2. TEORI ASAL MULA JAGAT RAYA
Teori Ledakan Hebat
Einstein ahli kosmologi modern pertama. Tahun 1915 ia menyempurnakan
teori tentang relativitas yang kemudian diterapkan pada pendistribusian zat di
ruang angkasa. Pada tahun 1917 ditemukan bahwa ada masa bahan yang hampir
seragam dimana keseimbangannya tak tentu antara kekuatan gaya gravitasi dan
kekuatan dorong kosmis lain yang tak dikenal. Pada tahun 1922 seorang ahli
fisika Rusia mengatakan bahwa kekuatan dorong tidak berperan, bahkan jagat
raya terus meluas dan seluruh partikel bergerak saling menjauh dengan
kecepatan tinggi. Sebab dengan kekuatan tarik gravitasi, perluasan itu semakin
Gambar Ilustrasi teori Ledakan Hebat
melambat. Dalam model jagat raya ini, perluasan tersebut dimulai dengan
sebuah “ledakan hebat”.
Teori Keadaan Tetap
Ahli astronomi Inggris Fred Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris mengajukan “teori keadaan tetap”
yang menerangkan bahwa jagat raya tidak hanya sama dalam ruang angkasa tetapi juga tak berubah dalam
waktu asas kosmologi yang sempurna. Dalam teori keadaan tetap harus diterima anggapan bahwa zat baru
selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna
menggantikan galaksi yang menjauh. Para ahli astronomi mengatakan bahwa zat baru itu ialah hidrogen, yaitu
sumber yang menjadi asal-usul bintang dan galaksi. Pembentukan zat diruang angkasa yang kosong itu
diterima dengan ragu-ragu oleh para ahli, sebab hal ini rupanya melanggar salah satu hukum fisika, yaitu
hukum kekuatan zat.”Zat tidak dapat diciptakan atau dihilangkan, tetapi hanyalah dapat diubah menjadi jenis
zat lain atau menjadi energi.
Ilustrasi gambar teori Keadaan Tetap dalam
The New Book of
Knowledge Groiler, 1986
10. ANGGOTA JAGAT RAYA
1.
Galaksi
Adalah sebuah perbintangan yang maha luas, yang didalamnya
terdapat jutaan bahkan milyaran bintang beserta benda-benda
langit lainnya sebagai anggota yang beredar mengelilingi pusat
gerakan yang teratur.
Bentuk-bentuk Galaksi :
a. Galaksi bentuk spiral (S)
Memiliki lengkungan-lengkungan spiral yang keluar dari sebuah
inti yang terang seperti pusaran api raksasa.
Contoh : galaksi Bimasakti dan Galaksi M31 (Messier nomor 31)
di Andromeda.
b. Galaksi Bentuk Elips (E)
Bentuknya lebih sederhana dari galaksi spiral karena hanya terdiri
dari pusat (inti) roda dan selubung. Kerapatan bintang-bintang di
bagian inti lebih tinggi dibandingkan dengan di bagian tepinya.
c. Galaksi Bentuk Tak Beraturan
Bentuknya berupa onggokan bintang-bintang dengan batas yang
kurang jelas.
11. Ada beberapa macam galaksi :
a.
Galaksi Bimasakti
galaksi Bimasakti merupakan galaksi dimana bumi berada. Galaksi ini
memiliki bentuk spiral dengan diameter kira-kira 100.000 tahun
cahaya.
b.
Galaksi Magellan
Galaksi Magellan merupakan galaksi yang paling dekat dengan
Galaksi Bimasakti. Jaraknya kurang lebih 150.000 tahun cahaya dan
berada di belahan langit selatan.
c.
Galaksi Ursa Mayor
Galaksi Ursa Mayor berjarak 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi
Bimasakti. Bentuk galaksi Ursa Mayor adalah elips dan rapat.
d.
Galaksi Jauh
Galaksi-galaksi yang terletak lebih dari 10.000.000 tahun cahaya dari
galaksi Bimasakti termasuk galaksi jauh. Contoh : galaksi Silvery,
Triangulum, dan Whirlpool
Bima sakti dengan sekumpulan Bintang Southern Cross
12. 2.
BINTANG
Merupakan benda langit yang mempunyai cahaya sendiri akibat reaksi inti dari dalam
bintang.
Derajat kekuatan cahaya bintang ditentukan berdasarkan magnitudo.
Semakin kecil magnitudo suatu bintang, makin terang cahayanya.
Spektrum Bintang
Yaitu uraian cahaya warna-warni yang dipancarkan bintang, dimana warna-warni tersebut
menunjukkan perbedaan temperatur bintang.
Spektrum bintang dikelompokkan berdasarkan kemiripan susunan garis yang dinyatakan
dalam simbol-simbol kelas spektrum O, B, A, F, G, K dan M.
Rasi Bintang
Adalah kelompok bintang yang akan terlihat berdekatan dan menempel di langit pada
malam hari.
Nama-nama rasi bintang antara lain rasi bintang scorpio, rasi bintang orion.
Satuan jarak dijagat raya
a.
Satuan Astronomi (SA) atau Astronomical Unit (AU)
Satu satuan astronomi adalah satu kali jarak rata-rata bumi ke matahari (± 150.000.000 km)
berdasarkan 1 SA = 15 x 107 km
Biasanya hanya digunakan untuk menghitung jarak benda-benda langit yang terdapat
dalam sistem tata surya.
b.
Tahun Cahaya (TC)
Satu satuan tahun cahaya ialah jarak yang ditempuh cahaya selama satu tahun.
1 TC = 3406 x 1015 km
dapat digunakan untuk mengukur jarak antar bintang
13. 3. TATA SURYA
Adalah sekelompok benda langit yangterdiri atas matahari sebagai pusat
dan sumber cahaya yang dikelilingi oleh planet-planet beserta satelitsatelitnya, asteroid, komet, dan meteor.
Teori Hipotesis terjadinya tata surya
a. Hipotesis Kabut atau Teori Kondensasi
Hipotesis ini dikemukakan oleh ahli fisiologi Jerman, Immanuel Kant pada
tahun 1755. Menurut hipotesisi ini, matahari dan planet berasal dari
sebuah kabut pijar yang berpilin dari dalam jagat raya. Karena putaran
kabut tersebut, sebagian dari massa kabut lepas, membentuk gelanggelang sekeliling bagian utama gumpalan kabut tersebut. Kemudian
gelang itu membentuk gumpalan-gumpalan dan akhirnya membeku
menjadi planet-planet dan satelit-satelit.
b. Teori Planetesimal
Teori planetesimal dikemukakan T.C. Chamberlain (ahli geologi) dan F.R.
Moulton (ahli astronomi)
Teori ini menyatakan bahwa planet berawal dari kabut pijar yang terdapat
material padat berhamburan saling tarik-menarik membentuk gumpalangumpalan.
14. c. Teori Pasang surut Bintang
Teori ini dikemukakan tahun 1917 oleh Jeans dna Harold Jaffrey dari
Inggris
Teori ini mengemukakan bahwa pada permukaan matahari terjadi proses
pasang surut akibat gaya tarik bintang besar yang melintas sehingga
membentuk tonjolan seperti cerutu, kemudian terputus membentuk tetesan
raksasa dan membeku menjadi planet-planet.
d. Teori Vorteks (Teori modern)
Dikemukakan oleh Karl Von Weiszacker tahun 1940
Menurut Weiszacker, nebula (kabut) terdiri atas vorteks-vorteks (pusaranpusaran) yang merupakan sifat gerakan gas. Gerakan gas dalam nebula
menyebabkan pola sel-sel yang bergolak (turbulen). Pada batas antar sel
turbulen, terjadi tumbukan antar partikel kemudian membesar dan menjadi
planet.
e. Teori Protoplanet (Teori modern)
Dikemukakan oleh Gerard P. Kuiper, menurut Kuiper planet terbentuk
melalui turbulensi nebula yang membantu tumbukan planetesimal, sehingga
planetesimal membesar menjadi protoplanet dan kemudian menjadi planet.
15. Matahari
Matahari merupakan sebuah bintang yang memancarkan sendiri
sumber energinya ke segala penjuru dan menjadi pusat tata
surya.
Ciri-ciri matahari :
a.
Masa matahari : 1,99 x 1030 kg, lebih dari 99% massa total tata
surya dan kira-kira 330.000 kali massa bumi
b.
Jari-jari matahari di ekuator sepanjang 695.000 km atau 108,97
jari-jari bumi.
c.
Temperatur di permukaan matahari = 6000oC
d.
Magnitudo (tingkat kecemerlangan) = -26,8
e.
Magnitudo berotasi dengan kecepatan yang tidak sama antara
bagian kutub dengan bagian ekuator.
Bagian ekuator periode rotasi matahari adalah 27 hari
di bagian kutub periode rotasi matahari adalah 30 hari.
16. Bagian-bagian Matahari
a. Bagian dalam matahari terdiri atas inti matahari, daerah radiatif, dan daerah
konveksi. Di bagian inti terjadi reaksi termonuklir yang mengubah atom hidrogin
menjadi helium yang menghasilkan energi yang dilepas matahari.
b. Permukaan matahari (fotosfer) terdiri atas gas padat yang terlihat sebagai bola
perak yang berkilauan. Dipermukaan matahari ini dapat terlihat adanya :
- Bintik-bintik hitam (sunspot)
Sunspot merupakan bintik-bintik hitam matahari yang mempunyai medan magnet yang
kuat dengan temperatur 3600oK
- Fakula
Fakula yaitu awan hidrogen yang tampak seperti benang-benang gelap di permukaan
matahari.
- Granula
Yaitu sel-sel yang menutupi permukaan matahari akibat proses konveksi.
c. Kromosfer adalah lapisan gas yang terletak di atas fotosfera. Lapisan ini dianggap
sebagai atmosfer matahari. Karena letaknya diatas fotosfera, kromosfera kurang terang
jika dibandingkan dengan fotosfera. Tebal lapisan kromosfera sekitar 16.000 km.
Kromosfer yang menjulang tinggi sampai lapisan terluar dari matahari dinamakan
korona. Diantara lapisan kromosfer dengan korona kadangkala terjadi semburan api
yang tinggi dan dapat mencapai ribuan kilometer yang disebut prominens.
17. PLANET
Lintasan planet merupakan bidang yang berbentuk elips.
Planet bergerak dengan arah yang sama mengelilingi matahari, tetapi dengan lintasan
dan jarak terhadap matahari yang berbeda-beda.
Lintasan planet merupakan bidang yang berbentuk elips.
Kebanyakan planet mempunyai satelit (pengiring) seperti bulan sebagai satelit bumi.
Yang tidak mempunyai satelit yaitu merkurius dan venus.
Hukum-hukum tentang Planet
Hukum I Kepler
“Lintasan planet yang mengelilingi matahari berbentuk elips dimana matahari terletak
pada salah satu titik api (fokus)”
Hukum ini menjelaskan bahwa jarak planet-planet ke matahari tidak selalu sama.
- Perihelium yaitu posisi planet pada saat berada pada jarak terdekatnya dengan
matahari
- Aphelium yaitu posisi pada saat berada pada jarak terjauhnya dengan matahari.
18. Hukum Keppler II
Hukum ini menjelaskan bahwa planet beredar mengelilingi matahari dengan kecepatan
tidak tetap.
Kecepatan planet pada saat planet berada pada jarak terdekat dengan matahari lebih
cepat daripada saat planet berada pada jarak terjauh dengan matahari.
Hukum III Keppler
“Pangkat dua waktu revolusi planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata-rata
dari matahari”
Jika waktu revolusi planet = P, dan jarak rata-rata planet ke matahari = J , maka Hukum
Kepler III dapat dinyatakan dengan :
19. Kedudukan planet ditinjau dari bumi selalu berubah-ubah karena pengaruh kecepatan
edar planet yang berbeda-beda. Akibatnya terjadi :
a. Elongasi Planet Dalam
Yaitu sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan bumi - planet dalam dan
bumi – Matahari. Elongasi tidak lebih kecil dari lintasan bumi mengelilingi matahari.
B. ELongasi Planet Luar
Yaitu sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi – planet luar dan bumi
– matahari. Elongasi mencapai 180o karena lintasan planet luar lebih besar dari lintasan
bumi mengelilingi matahari.
Berdasarkan komposisi material penyusunannya, planet diklasifikasikan :
a. Jovian Planet, yaitu planet-planet raksasa yang komposisi materi penyusunananya
bukan berupa material yang padat, melainkan gas.contoh Jupiter, saturnus, Uranus,
Neptunus.
b. Teresterial Planet adalah planet-planet yang komposisi materi penyusunannya berupa
batuan, contoh : Merkurius, Venus, Bumi, Mars
20. Bulan sebagai satelit bumi
Peredaran bulan terdiri dari beberaa gerakan yaitu :
1. Rotasi bulan
Rotasi bulan yaitu bulan berputar pada porosnya. Rotasi
bulan ini menyebabkan permukaan bulan yang tampak dari
bumi seakan-akan selalu bagian yang sama.
2. Revolusi bulan, yaitu bulan beredar mengelilingi bumi
dengan arah barat-timur. Untuk satu kali mengelilingi bumi,
diperlukan waktu selama 29,5 hari (disebut satu bulan atau
peredaran sinodis bulan).
3. Revolusi bumi, yaitu bulan bersama bumi bergerak
mengelilingi matahari. Bulan dan bumi mengelilingi
matahari dalam waktu 365 hari (disebut satu tahun).
21. Bentuk bulan dilihat dari bumi tampak berubah-ubah. Perubahan kenampakan
bentuk bulan disebabkan oleh perubahan kedudukan bulan terhadap bumi.
Tahap pertama (bulan baru) bulan tidak terlihat karena bulan berada di antara
bumi dan matahari, sehingga bagian gelapnya menghadap kearah kita.
Tahap kuarter 1 atau “minggu pertama” bulan tampak berbentuk sebelah. Hal ini
terjadi pada saat bulan berada disisi matahari.
Tahap kuarter II atau bulan Purnama disebut “oposisi” seluruh permukaan bulan
terlihat. Hal ini terjadi karena seluruh permukaan bulan yang mendapat cahaya
matahari menghadap ke bumi.
Tahap Kuarter III atau “minggu ketiga” bulan terlihat mulai mengecil kembali
berbentuk setengah lingkaran. Hal itu terjadi karena hanya setengah bagian bulan
yang menghadap ke bumi mendapat cahaya matahari.
22. Karena kedudukan matahari bulan dan bumi berubah-ubah, maka terjadilah gerhana.
Ada dua macam gerhana yaitu :
1. Gerhana Matahari
Terjadi pada waktu matahari, bulan dan bumi berada dalam satu garis lurus dan pada
fase bulan baru.
Gerhana Matahari ada tiga macam :
a. Gerhana matahari total
b. Gerhana matahari sebagian
c. Gerhana matahari cincin
2. Gerhana Bulan
Terjadi apabila bayang-bayang bumi mengenai bulan, karena bayangan bumi dapat
menutupi seluruh permukaan bulan. Gerhana bulan terjadi pada malam hari pada saat
bulan purnama.
KOMET/ BINTANG BEREKOR
Komet adalah benda angkasa yang tidak padat, terbentuk dari pecahan bahan yang
sangat kecil (debu) tercampur dengan gas (karbondioksida, metana, air)
Kepala komet terdiri atas inti dan koma. Koma yaitu kabut tipis yang mengelilingi inti.
Komet yang berukuran besar umumnya terdiri atas bagian kepala dan ekor.
Ketika komet mendekati matahari ekornya berada di belakang
Ketika sejajar dengan matahari, ekornya berada di samping
Ketika menjauh dari matahari, ekornya berada di depan
23. Meteor dan Meteorit
Meteor atau bintang beralih adalah benda langit yang sangat kecil
yang terdiri atas debu, pasir atau kersik langit yang bergerak
mengelilingi matahari seperti planet.
Timbulnya jalur cahaya di langit karena meteor bergerak dengan
cepat ketika memasuki atmosfer bumi sehingga menjadi panas dan
terbakar yang pada akhirnya menyala.
Meteorit atau batu bintang beralih adalah meteor yang berukuran
sangat besar sehingga tidak terbakar habis saat memasuki
atmosfer bumi.
Planetoid/ Asteroid
Adalah batu-batuan yang bergerak mengelilingi Matahari, tetapi
ukurannya sangat kecil untuk digolongkan sebagai planet, sehingga
Asteroid disebut Planetoid atau planet kerdil.
Sebagian besar Asteroid menempati sabuk utama yang berada di
antara orbit Mars dan Jupiter. Contoh : Ceres, Vesta, Aresthusa,
Hidalgo
24. 4. SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI
a.
b.
Sesudah Bumi terjadi bersama-sama planet
lainnya, maka bahan-bahan yang lebihberat
menggumpal di dalam intinya, sedangkan
keraknya terdiri dari unsur-unsur Silisium dan
Aluminium. Sesudah itu menyusul lapisan
yang agak dalam lagi, dengan unsur utama
Silisium dan Magnesium. Lebih ke dalam lagi
terdapat lapisan yang banyak mengandung
unsur persenyawaan logam Sulfida. Yang
paling dalam mengandung besi dan nikel.
Era sejarah pembentukan bumi dapat dibagi
empat, yaitu Prakambrium, Paleozoikum,
Mesozoikum, dan Kenozoikum.
25. 5. PERKEMBANGAN MUKA BUMI
(PANGAEA DAN GONDWANA)
a.
Menurut para ahli geologi, pelebaran aluralur dasar samudera, gerakan-gerakan
benua, pola seismik dunia, dan pola
kegiatan vulkanik merupakan bagian dari
satu desakan energi dari perut bumi.
b.
Permukaan planet bumi terdiri dari enam bentangan besar lempang
benua yang bersifat keras, tetapi sebenarnya tipis bila dibandingkan
dengan ukuran bola bumi. Ukuran lempeng yang paling tebal pada
benua-benua itu tidak mencapai 150 km. Lempeng-lempeng benua itu
tidak diam, melainkan bergerak.
Benua Asia terdiri dari tiga lempeng benua yang besar, yaitu Eurasia,
Pasifik, dan India. Eurasia merupakan lempeng yang paling besar dan
relatif statis, sedangkan lempeng Pasidik dan India terus-menerus
bergerak, menggeser ke arah barat laut (Pasifik) dan utara (India).
Gerakan-gerakan yang saling “tabrakan” ini menghasilkan
jajaranpulau-pulau dan jajaran pegunungan seperti Pegunungan
Himalaya.
c.
26. d. Menurut Wegener, benua-benua yang sekarang ini, dahulunya
adalah satu benua disebut Benua Pangea. Benua tunggal itu mulai
memecah karena gerakan benua besar di selatan, baik ke arah
barat maupun ke utara menuju khatulistiwa. Dengan peristiwa
tersebut maka terjadilah :
Bentangan-bentangan samudera dan benua mengapung sendirisendiri.
Samudera Atlantik menjadi semakin luas karena Benua Amerika
masih terus bergerak ke arah barat yang berakibat pada terjadinya
lipatan-lipatan kulit bumi yang menjadi pantai Amerika Utara dan
Selatan.
27. e. Di daerah pertemuan dua lempeng, terjadi
beberapa fenomena sebagai berikut :
a. Terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi dan
ekstrusi
b. Merupakan daerah hiposentrum gempa
dangkal dan dalam
c. Lempeng dasar samudera menunjam ke
bawah lempeng benua,
d. Pembengkakan tepi lempeng benua yang
merupakan deretan pegunungan
e. Penghancuran lempeng akibat pergesekan
lempeng
f. Timbunan sedimen campuran, yang dalam
geologi dikenal dengan nama batuan bancuh
atau melange.
28. DINAMIKA LITOSFER DAN PEDOSFER
Standar Kompetensi :
3. Menganalisis unsur-unsur geosfer.
3.1. Menganalisis dinamika dan kecenderungan
perubahan litosfer dan pedosfer serta dampaknya
terhadap kehidupan di muka bumi
29. DINAMIKA LITOSFER DAN
PEDOSFER
1. STRUKTUR LAPISAN KULIT BUMI
Berdasarkan komposisi penyusunannya, bumi dibagi menjadi tiga lapisan yaitu :
a. Lapisan teratas disebut Litosfer
b. Lapisan kedua disebut mesosfer
c. Lapisan yang terdalam disebut astenosfer
- Litosfer merupakan lapisan yang sangat tipis, kaku, padat, keras, dan kuat. Litosfer terdiri atas batuan
yang relatif lebih ringan dibanding astenosfer dan mesosfer.
Sebagian besar penyusunannya yaitu silikat (SiO 2) yang merupakan gabungan antara oksigen dan silikon.
Tebal litosfer sekitar 100 km dan mencakup kerak bumi dan bagian atas mantel bumi. Tempat berpijak,
beraktifitas dan tempat tumbuh pertanian.
- Litosfer dapat dimanfaatkan sebagai penghasil bahan tambang, mineral.
Kerak benua mempunyai lapisan yang lebih tebal dibandingkan kerak samudera. Lapisan atas berupa
batuan granit, lapisan di bawahnya berupa batuan basal yang lebih rapat. Lapisan ini menurut peristiwa
geologi terbentuk pada berbagai zaman melalui berbagai macam proses. Batuan yang paling tua
ditemukan pada perisai prokambium. Batuan yang lebih muda terbentuk selama zaman pembentukan
gunung.
- Kerak samudera merupakan sedimen yang mempunyai ketebalan 800 meter. Kerak samudra dibentuk
oleh letusan gunung api sepanjang celah-celah bawah laut disebut pematang tengah samudra. Umurnya
kurang dari 200 juta tahun. Secara geologis lebih muda jika dibandingkan dengan kerak benua yang
berumur 3,8 miliar tahun.
30. 2. BATU-BATUAN
1). Batuan Beku
Terbentuk karena magma pijar yang mendingin dan mejadi padat.
Ada 3 macam batu beku yaitu :
a. Batu beku dalam/ batuan tubir
Terbentuk diluar bumi terdiri dari kristal saja karena lambat pendinginannya maka kristalnya besar-besar. Contoh :
granit.
b. Batuan leleran/batu beku luar
Batuan ini membeku di luar kulit bumi sehingga temperatur turun cepat sekali. Zat-zat dari magma hanya dapat
membentuk kristal-kristal kecil. Contoh : kristal-kristal kecil dan bahan amorf misalnya liparit dan batu apung.
c. Batuan korok/batu beku gang
Batuan ini terbentuk di dalam korok atau gang. Karena tempatnya dekat permukaan, pendinginnya lebih cepat. Itu
sebabnya batuan ini terdiri atas kristal besar, kristal kecil dan bahkan ada yang tidak mengkristal, misalnya bahan
amorf. Contohnya : granit fosfir.
2). Batuan Sedimen (batuan endapan)
Bila batuan beku lapuk, maka bagian-bagiannya yang lepas mudah diangkut oleh air, angin atau es dan diendapkan
di tempat lain. Batuan yang mengendap ini disebut batuan sedimen. Batuan ini mula-mula lunak, tetapi lamakelamaan menjadi keras karena proses pembatuan. Batuan sedimen dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
a. Batuan sedimen aeris atau aeolis
Pengangkut batuan ini adalah angin. Contohnya : tanah loss, tanah tuf, dan tanah pasir di gurun.
b. Batuan sedimen glasial
Pengangkut batuan ini adalah es. Contohnya : moraine.
c. Batuan sedimen aquatis
Pengangkut batuan ini yaitu air, contohnya :
Breksi yaitu batuan sedimen yang terdiri dari batu-batu yang bersudut-sudut tajam yang sudah direkat satu sama lain.
Konglomerat, yaitu batuan sedimen yang terdiri dari batu-batu yang bulat-bulat yang sudah direkat satu sama lain.
31. 3) Batuan Metamorf
Batuan ini merupakan batuan yang mengalami perubahan yang dahsyat. Asalnya dapat dari batuan
beku atau batuan sedimen. Perubahan dapat terjadi karena bermacam-macam sebab, antara lain :
a. Suhu tinggi
Suhu tinggi berasal dari magma, sebab batuan itu berdekatan dengan dapur magma, sehingga disebut
metamorfosa kontak. Contohnya : marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu bara.
b. Tekanan tinggi
Tekanan tinggi dapat berasal dari adanya endapan-endapan yang tebal sekali di atasnya. Contohnya :
batu pasir dari pasir.
3. TENAGA PEMBENTUK PERMUKAAN BUMI
Tenaga yang mengubah bentuk permukaan bumi :
a. Tenaga endogen, merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga ini dapat memberi
bentuk relief di permukaan bumi. Adapun yang termasuk tenaga endogen meliputi tektonik dan
vulkanik.
b. Tenaga eksogen, merupakan tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga ini banyak merusak
bentuk-bentuk permukaan bumi. Adapun yang termasuk tenaga eksogen meliputi pelapukan dan erosi.
32. 4. BENTUK MUKA BUMI AKIBAT TENAGA
ENDOGEN (TENAGA DARI DALAM BUMI)
Tenaga endogen yang mempengaruhi bentuk muka bumi antara lain :
Proses vulkanisme, Proses gempa bumi, Proses diatropisme
Proses Vulkanisme
Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfer
yang meyusup ke lapisan yang lebih atas sampai keluar ke permukaan
bumi.
Bentuk-bentuk material vulkanik :
- Bentuk cair yaitu lava dan lahar
- Bentuk padat (disebut eflata, piroklastik) contohnya : bom, lapili, pasir
dan abu vulkanik
- Bentuk gas berupa uap air, belerang, asam arang dan karbon
monoksida
33. Bentuk Gunung Api
a. Gunung api perisai
Merupakan gunung api bentukan hasil erupsi efusif
atau aliran yang terbentuk karena sifat magma yang
dikeluarkan cair.
Contoh : gunung api di Kepulauan Hawaii
b. Gunung api maar
Merupakan gunung api bentukan hasil erupsi eksplosif atau
ledakan. Gunung api tipe ini memiliki dapur magma yang
relatif kecil dan dangkal sehingga dengan satu kali letusan
maka aktifitas gunung api tersebut akan berhenti dan
biasanya akan membentuk danau. Contoh pegunungan Eifel
Jerman, Gunung Lamongan Jatim.
c. Gunung api strato
Merupakan gunung api berbentuk kerucut dengan lereng
yang curam yang dihasilkan karena letusan eksplosif dan
efusif secara bergantian. Contoh Gunung Fuji di Jepang dan
sebagian besar gunung api di Indonesia.
34. Gunung berapi yang sedang meletus sangat berbahaya karena mengeluarkan :
a. Banjir lahar
Ada 2 macam lahar, yaitu lahar panas, berupa aliran api panas dengan lumpur
yang dimuntahkan dari kepundan dan lahar dingin, berupa aliran air dingin dengan
lumpur yang terjadi karena hujan lebat setelah gunung api meletus.
b. Banjir lava
Lava dengan temperatur tinggi mengalir dari puncak gunung sehingga apa saja
yang dilaluinya menjadi hancur.
c. Gelombang pasang
Hal ini terjadi apabila gunung api terdapat di dalam laut. Contohnya Gunung
Krakatau di Selat Sunda.
d. Awan emulsi
Awan ini adalah awan yang panas sekali. Awan emulsi ada yang langsung keluar
dari kepundan gunung api atau dari lava yang mengalir. Hal ini berbahaya karena
temperatur yang tinggi (± 200o C). Contohnya Gunung Merapi di Jawa Tengah.
Meskipun membahayakan keselamatan makhluk hidup sewaktu meletus, gunung
api memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai berikut :
a. Menyuburkan tanah, sebab abu yang sudah mengalami pelapukan banyak
mengandung garam-garam, makanan.
b. Menjadi penangkap/ mendatangkan hujan
c. Memperluas daerah pertanian karena semburan dan vulkanik.
d. Memperbanyak jenis tanaman budi daya (tanaman perkebunan)
35. PROSES GEMPA BUMI
Gempa bumi merupakan gerakan kulit bumi secara tiba-tiba
akibat adanya patahan atau letusan yang diikuti serangkaian
getaran yang dirambatkan hingga ke permukaan bumi.
Gempa runtuhan (terban) yaitu gempa yang terjadi akibat
runtuhnya bagian atas rongga di dalam litosfer.
Berdasarkan hiposentrum (pusat gempa) gempa dibedakan
menjadi :
a. Gempa dalam ( 300-700 km)
b. Gempa intermediet (100-300 km)
c. Gempa dangkal (< 100km)
Episentrum yaitu suatu titik di permukaan bumi sebagai
tempat gelombang gempa dirambatkan. Letak episentrum
tegak lurus terhadap hiposentrum.
36. Berdasarkan jarak episentrum, gempa dapat dibedakan
menjadi :
a. Gempa setempat, jika episentrum < 10.000 km
b. Gempa jauh, jika episentrum ± 10.000 km
c. Gempa sangat jauh, jika episentrum > 10.000 km
Proses diatropisme
Berdasarkan kecepatan gerak dan ukuran muka bumi
yang terkena efeknya, proses diatropisme dibedakan
menjadi :
a. Orogenesis, yaitu proses pembentukan pegunungan
b. Epirogenesis, yaitu proses penurunan atau penaikan
benua yang memakan waktu relatif lebih lama.
37. Berdasarkan bentuk hasilnya, diatropisme dibedakan menjadi :
a. Patahan (faults)/ sesar
Yaitu rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran. Pada
daerah patahan terdapat graben dan horst.
Jenis-jenis sesar :
- Sesar normal (normal fault)
- Sesar naik )reverse fault) jika kemiringan bidang sesar <45 o atau <30o
- Sesar mendatar (strike slip fault)
38. b. Lipatan dan gejala perlipatan
Terjadinya gejala perlipatan karena
adanya gaya tektonik yang menekan
secara horizontal pada suatu lapisan
batuan.
Bagian-bagian yang membentuk lipatan
yaitu :
a. Antiklin, yaitu yang berbentuk
cembung ke atas
b. Sinklin, yaitu yang berbentuk cekung
ke bawah
c. Sayap (limb), yaitu bagian yang
miring dimulai dari antiklin sampai
sinklin.
Bentuk-bentuk lipatan antara lain lipatan tegak, condong, rebah.
39. Rekahan atau kekar
Berdasarkan cara pembentukannya, terdapat dua jenis
- shear atau compression joint, yaitu rekahan yang disebabkan oleh tekanan
- tension joint atau kekar tegangan, yaitu rekahan yang disebabkan oleh
tarikan.
5. BENTUK MUKA BUMI AKIBAT TENAGA
EKSOGEN (TENAGA DARI LUAR BUMI)
a. Degradasi, yaitu eksogen yang bersifat mengikis muka bumi. Contoh :
Pelapukan
Menurut penyebabnya, pelapukan dibedakan menjadi :
Pelapukan biologi (pelapukan organik) disebabkan oleh makhluk hidup
Pelapukan fisika (pelapukan mekanik) disebabkan oleh cahaya matahari dan
perubahan temperatur
Pelapukan kimia, merupakan peristiwa penghancuran massa batuan disertai
perubahan struktur kimia.
Gerakan massa tanah dapat dibedakan menjadi :
Tanah longsor, karena tanah tidak ditumbuhi tanaman
Tanah mengalir, karena tanah sudah jenuh air
Rapan tanah, yaitu gerakan tanah secara lambat ke arah bawah
40. EROSI
Eros i me rupa ka n pe ris tiwa pe rpinda ha n ma te ria l ya ng me nga la mi pe la puka n da ri s ua tu te mpa t ke
te mpa t la in. Be rda s a rka n pe nye ba bnya e ros i dibe da ka n :
- e ros i ole h a ir (e rotion)
- e ros i ole h e s (gle ts e r)
- e ros i a ngin ( de fla s i)
- e ros i a ir la ut (a bra s i)
Ciri-ciri wilayah kikisan :
- me miliki le re ng ya ng miring da n le bih da ri da e ra h s e kita rnya
- a lur e ros i me rupa ka n ta nda a da nya pe ngikis a n
- la pis a n ta na h ya ng me nutupi ba tua n induk re la tif tipis
- da e ra h ya ng te rkikis me nja di tida k s ubur
- pe ngikis a n pa da da ta ra n re nda h be rja la n la mba t
b. Agradasi
Ya itu te na ga e ks oge n ya ng be rs ifa t buka n me ngikis bumi te ta pi me mbe ntuk s e dime nta s i.
S e dime nta s i me rupa ka n pe nge nda pa n ma te ria l ya ng diba wa ole h a ngin, a ir a ta u gle ts e r.
Be rda s a rka n te mpa t da n te na ga ya ng me nge nda pka nnya , s e dime nta s i dibe da ka n :
- s e dime nta s i fluvia l, ya itu ole h s unga i
- s e dime nta s i e olis (s e dime nta s i te re s te ria l) ya itu ole h a ngin
- s e dime nta s i la ut (ma rine s e dime nta tion) ya itu pa da pa nta i
Ciri wilayah endapan :
- te rbe ntuknya da e ra h ce kunga n da n dataran di sekitar daerah yang lebih tinggi
- me miliki ke da la ma n ta na h ya ng re la tif te ba l da n da la m
- bia s a nya wila ya h e nda pa n a da la h da e ra h ya ng s ubur
- a da nya s tra tifika s i la pis a n ta na h
- ka da ng dite muka n fos il ma khluk hidup
41. Bentukan hasil pengendapan antara lain :
- Delta, merupakan hasil pengendapan sungai
- Tanggul pantai
- Tanggul sungai, yang terdapat di tepi sungai
- Beting, yaitu endapan di tengah sungai
- Gosong, sama seperti beting, namun kadang gosong tidak tampak
- Meander, yaitu belokan sungai 180o
- Sungai mati (oxbow lake)
4. PROSES PEMBENTUKAN TANAH
Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan
yang terdapat dalam siklus geologi. Berdasarkan
tingkatan pelapukan dari atas ke bawah, maka
lapisan tanah terdiri dari :
Horizon A (Top soil) yaitu lapisan yang telah
mengalami pelapukan sepenuhnya
Horizon B (Sub Soil) yaitu lapisan yang baru mulai
mengalami pelapukan
Horizon C (Regolith), yaitu bahan induk tanah yang
baru sedikit mengalami proses pelapukan. Regolith
merupakan hasil pelapukan batuan dasar.
42. PEMBENTUKAN TANAH
Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan
Tingkat perkembangan tanah
a. Tingkat awal, bahan induk tanah (bedrock) belum mengalami
pelapukan
b. Tingkat muda (juvenil), bahan induk tanah sudah mengalami pelapukan
c. Tingkat remaja (viril) lapisan tanah banyak terdapat barang tambang
yang telah mengalami pelapukan
d. Tingkat tengah dua (senil) proses dekomposisi telah mengalami tahap
akhir
e. Tingkat tua (final stage) tanah telah mengalami pelapukan secara
tuntas
Sifat fisik dan kimia tanah
a. Tekstur tanah
Tekstur tanah merupakan suatu keadaan yang menunjukkan sifat halus
atau kasarnya butiran-butiran tanah.
Contoh tekstur tanah pada batuan :
- Tanah pasir, teksturnya terdiri dari 20% lempung, 18% liat, dan 65%
pasir
- Pasir lempung, teksturnya terdiri dari 42% lempung, 18% liat, dan 40%
pasir
43. b. Struktur Tanah
Merupakan bagian fisik tanah yang berupa tersusunnya butiran-butiran
dalam segumpal tanah
Struktur tanah dari berbagai macam horizon berbeda karena komposisi
kimia, warna, dan teksturnya sendiri berbeda.
Tipe struktur tanah yang biasanya dikenal terdiri atas lempung, gumpal,
kersai, remah, pilar dan tiang
c. Warna Tanah
Perbedaan warna tanah sangat dipengaruhi kandungan bahan organis,
mineral, kadar kelembaban, dan drainase.
Kandungan bahan organik menyebabkan warna tanah menjadi gelap/ hitam
d. PH Tanah
Keadaan pH tanah adalah derajat keasaman larutan-larutan dalam tanah.
Tinggi rendahnya derajat pH sangat dipengaruhi faktor-faktor pembentuk
tanah dan kepekaan ion-ion hidrogen (H+) dan hidroksil (OH-) di dalam
tanah.
Semakin tinggi ion hidrogen dalam tanah, semakin tinggi tingkat keasaman
tanah.
44. Klasifikasi Tanah (sifat dan cirinya)
1. Tanah prairie (mollisols)
Jenis tanah ini termasuk salah satu dari tanah pertanian yang produktif.
Lapisan tanahnya yang gelap kaya akan mineral
2. Tanah forest (spodosols)
Terbentuk pada daerah panas sampai sedang dan di daerah basah dengan
penutup pohon-pohon jarum.
Horizon atasnya berwarna merah kaya alumunium, besi, dan bersifat
masam.
3. Tanah Tropikal (oxisols)
Jenis tanah ini merupakan tanah yang mengalami pelapukan kuat,
berwarna merah atau kuning dan sangat tidak subur
4. Tanah organik (histosols)
Tanah ini merupakan jenis tanah lahan basah dan berperan penting karena
dapat menyaring bahan pencemar dari air permukaan.
5. Tanah desert (arisols)
Tanah jenis ini kaya akan kalsium dan terbentuk di daerah gersang, irigasi
tidak tersedia.
6. Tanah tundra (gelisols)
Umumnya terdiri atas lapisan gelap yang kaya akan materi organik.
45. 5. EROSI TANAH
•
Dampak terjadinya erosi :
Tanah akan kehilangan unsur hara dan bahan organik
Penghancuran agregat dan pelepasan partikel-partikel tanah dari massa
tanah
Degradasi sumber daya tanah dan lahan
Penjenuhan tanah oleh air
Kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman menjadi
berkurang
Usaha mengurangi erosi tanah
a. Metode Vegetatif
- Penanaman tanaman penutup tanah
- Penanaman strip (strip cropping)
- Penanaman berganda (multiple cropping)
- Penghutanan kembali (reboisasi)
b. Metode Mekanik
- Pengaturan sistem pengolahan tanah
- Pembuatan teras (terassering)
- Pembuatan bendungan pengendali (check dam)
46. Degradasi lahan terjadi karena adanya :
a. Faktor manusia (karena aktivitasnya), yaitu meliputi :
- Pertumbuhan penduduk yang tinggi
- Penebangan hutan besar-besaran
- Kerusakan lahan akibat manusia tidak dapat menjaga lingkungannya
- Aktivitas pertanian yang seringkali tidak cocok dengan kondisi lahan
- Pembukaan lahan di daerah pegunungan
- Lahan bekas pertambangan yang dibiarkan begitu saja
b. Faktor alam
- Bencana alam
- Iklim, jenis tanah, dan kemiringan lerenng
Dampak Degradasi lahan :
- Terjadi perubahan kondisi iklim
- Hilang atau punahnya spesies yang ada di dalam hutan
- Hilangnya berbagai jenis spesies makhluk hidup
- Banjir, erosi, kekeringan
- Berkembangnya masalah kemiskinan
47. 6. LAHAN KRITIS DAN LAHAN POTENSIAL
Lahan kritis adalah lahan yang tidak produktif. Meskipun dikelola,
produktivitas lahan kritis sangat rendah. Lahan ini bersifat tandus,
gundul, dan tidak dapat digunakan untuk usaha pertanian, karena
tingkat kesuburannya sangat rendah.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya lahan kritis :
a. Kekeringan, biasanya terjadi di daerah bayanganhujan.
b. Genangan air yang terus-menerus, seperti di daerah pantai yang
tertutup rawa
c. Erosi tanah dan masswasting yang biasanya terjadi di daerah
dataran tinggi, pegunungan, dan daerah yang miring.
Maswasting adalah gerakan massa tanah menuruni lereng.
d. Pengelolaan lahan yang kurang memperhatikan aspek-aspek
kelestarian lingkungan.
48. Lahan potensial merupakan lahan produktif mempunyai modal dasar
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Lahan
potensial tersebar di tiga wilayah utama daratan, yaitu di daerah pantai,
dataran rendah, dan dataran tinggi. Lahan-lahan di wilayah pantai
didominasi oleh tanah aluvial. Tanah ini cukup subur karena banyak
mengandung mineral-mineral yang diangkut lumpur sungai kemudian
diendapkan.
Upaya pelestarian dan peningkatan manfaat lahan potensial :
a. Merencanakan penggunaan lahan yang digunakan manusia
b. Menciptakan keserasian dan keseimbangan fungsi dan intensitas
penggunaan lahan
c. Merencanakan penggunaan lahan kota agar jangan sampai
menimbulkan dampak pencemaran.
d. Menggunakan lahan seoptimal mungkin bagi kepentingan manusia.
e. Memisahkan penggunaan lahan untuk pemukiman, industri, pertanian,
perkantoran dan usaha-usaha lainnya.
49. ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP
KEHIDUPAN
3.2. Menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi
1. LAPISAN ATMOSFER
50. ATMOSFER DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KEHIDUPAN
1. LAPISAN ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km
(terutama terdiri atas campuran berbagai gas, yaitu nitrogen, oksigen, argon, dan
sejumlah kecil gas lain).
Atmosfer terdiri atas berbagai campuran gas yang dipengaruhi dan terikat oleh
grafitasi bumi. Di dekat permukaan bumi, komposisi gas ini terdiri atas 78% nitrogen
dan 21 % oksigen dan 1% gas-gas lain (karbondioksida, argon, neon, dan uap air)
Secara fertikal atmosfer dibagi menjadi beberapa lapisan
1. Troposfer (0-10km)
Temperatur di lapisan ini berkurang sebesar 6oC setiap 1 km pertambahan
ketinggian.
Lapisan ini banyak mengandung uap air dan karbondioksida yang mempengaruhi
peristiwa cuaca di muka bumi.
2. Stratosfer (10-50 km)
Di lapisan ini terjadi peningkatan temperatur (temperature invertion) dari temperatur
sekitar --60oC pada ketinggian 10 km perlahan meningkat hingga mencapai 0oC
pada ketinggian 50 km.
Kenaikan temperatur ini disebabkan oleh penyerapan radiasi ultraviolet oleh gas
ozon (O3)
3. Mesosfer (50-85 km)
Di lapisan ini terjadi penurunan temperatur hingga -90oC pada ketinggian 80 km.
Penurunan temperatur ini terjadi karena tidak adanya gas, uap air, dan debu yang
dapat menyerap rasiadi ultraviolet.
Mesosfer mempunyai lapisan ion atau udara bermuatan listrik yang disebut lapisan
D pada ketinggian 50-70 km yang berfungsi memantulkan gelombang radio.
51. 3. Mesosfer (50-85 km)
Di lapisan ini terjadi penurunan temperatur hingga -90oC
pada ketinggian 80 km. Penurunan temperatur ini terjadi
karena tidak adanya gas, uap air, dan debu yang dapat
menyerap rasiadi ultraviolet.
Mesosfer mempunyai lapisan ion atau udara bermuatan
listrik yang disebut lapisan D pada ketinggian 50-70 km yang
berfungsi memantulkan gelombang radio.
4. Termosfer (80-500 km)
Di lapisan ini terjadi kenaikan temperatur (inversi) dari -90oC
pada ketinggian 80km sampai ribuan derajat pada
ketinggian 500 km dan terus meningkat hingga mencapai
lapisan eksosfer.
Terdapat 3 daerah bermuatan listrik yang terpisah yaitu :
Lapisan E, lapisan F1, dan lapisan F2.
52. 2. DINAMIKA UNSUR CUACA DAN IKLIM
Cuaca merupakan gambaran fisik atmosfer dalam kurun relatif
singkat. lklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah
pada kurun waktu relatif lama (10-30 tahun)
Radiasi matahari dalam perjalanan menuju permukaan bumi
mengalami hal-hal berikut :
Penyerapan (absorpsi)
Pemantulan (refleksi)
Hamburan (difusi)
Pemancaran kembali (reradiasi)
Unsur-unsur cuaca dan iklim
a. T
emperatur udara
Adalah derajat panas dari udara yang diukur dengan termometer
dan dinyatakan dalam satuan derajat celcius atau fahrenheit.
Gradien temperatur adalah angka penurunan terhadap ketinggian
di atmosfer sekitar 0,6oC setiap kenaikan 100 meter.
53. b. Tekanan Udara
Merupakan gaya berat yang ditimbulkan oleh bobot udara pada bidang
datar seluas 1o
Tekanan udara dipengaruhi oleh kerapatan udara itu sendiri
Tekanan udara akan berkurang sebesar 1 mmHg setiap ketinggian naik
11 m.
c. Kelembaban Udara
adalah jumlah uap air yang dikandung oleh udara pada waktu dan
tempat tertentu.
Kelembaban udara dapat dinyatakan dalam :
- Kelembaban absolut
- Kelembaban spesifik
- Kelembaban relatif
d. Awan
Merupakan kumpulan partikel air yang melayang-layang di atmosfer.
Awan terjadi karena uap air dipaksa naik ke atas dan mengalami
penurunan temperatur.
Bentuk-bentuk awan :
- awan sirrus (cirrus), yaitu awan tipis halus seperti kapas
- awan stratus, yaitu berlapis-lapis
- awan kumulus (cumulus), yaitu awan yang bergumpal-gumpal
54. e. Curah hujan
Perbedaan curah hujan yang jatuh di permukaan bumi karena pengaruh dari faktor
topografi arah dan kecepatan angin, arah hadap lereng dan kelembaban udara.
B
erdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan menjadi :
- Hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena udara mendaki pegunungan
- Hujan konveksi adalah hujan yang terjadi karena adanya gerakan udara vertikal
(konveksi). Hujan ini sering disebut juga hujan zenithal.
- Hujan front adalah hujan yang terjadi di daerah front. Front adalah bidang batas
dua massa udara yang saling bertumbukan.
- Hujan zenital (hujan tropis) terjadi di daerah tropis, disebut juga hujan naik
ekuatorial. Hujan ini biasanya terjadi pada waktu sore hari, setelah pemanasan
maksimal (pukul 14.00-15.00).
55. -Hujan musim terjadi di daerah-daerah musim. Hujan zenital di daerah musim
mengalami perubahan karena daerah-daerah ini dipengaruhi oleh angin musim.
Contohnya : Pulau Jawa, meskipun berdekatan dengan khatulistiwa tetapi hanya
mengalami musim hujan sekali dalam setahun kira-kira dari OKtober sampai April.
- Hujan siklon terjadi di daerah sedang. Angin di daerah sedang selalu disertai
hujan. Sebab di daerah siklon udara naik ke atas dan menjadi dingin. Hujan di
daerah sedang dapat dikatakan berlangsung sepanjang tahun.
f. Angin
Angin adalah gerak atmosfer dengan arah horizontal.
Menurut Hukum Buys-Ballot arah angin berbelok ke kanan di belahan bumi utara,
dan berbelok ke kiri di belahan bumi selatan.
Kecapatan angin dipengaruhi oleh :
- Gradien barometrik
- Relief permukaan bumi
- Ketinggian tempat
- Vegetasi (tumbuhan)
Berdasarkan skala ruang dan waktu, peredaran angin dibedakan menjadi :
a. Sirkulasi Global
Yaitu peredaran angin dengan arah dan tekanan yang tetap arahnya selama
beberapa bulan suatu waktu.
Sirkulasi global ini tersusun secara zonal membentuk suatu sabuk angin dan
bergabung dengan sirkulasi lokal.
56. Sabuk angin ini berupa :
- angin barat
- angin kutub
- angin mati (dol drums)
- angin musim
- angin anti musim
- garis lintang kuda
b. Sirkulasi Lokal (angin lokal)
Yaitu sirkulasi angin dengan skala ruang dan waktu lebih
kecil dari sirkulasi global.
Contoh jenis angin lokal :
- angin fohn
- angin darat dan angin laut
- angin gunung dan angin lembah
57. 3. KLASIFIKASI IKLIM
-Iklim Matahari
Didasarkan pada kedudukan dan pergeseran semu matahari
terhadap permukaan bumi
Iklim matahari dibagi menjadi 3 yaitu :
Daerah iklim tropis
Daerah iklim sedang
Daerah iklim dingin (kutub)
-IKLIM FISIS
Iklim berdasarkan kenyataan yang sesungguhnya di suatu
wilayah permukaan sebagai hasil pengaruh lingkungan
geografis.
Berdasarkan faktor temperatur, curah hujan, ataupun angin,
iklim fisis dibedakan menjadi:
Iklim laut
Iklim darat
Iklim dataran tinggi
Iklim pegunungan
Iklim musim
58. IK LIM K O PPE N
Klasifikasi iklim berdasarkan kombinasi temperatur udara dengan curah hujan
Koppen membagi iklim di bumi menjadi lima tipe :
- Iklim A (iklim hujan tropis)
Cirinya, temperatur bulan terdingin lebih dari 18 oC, curah hujan tahunan tinggi,
dan curah hujan bulanan lebih
dari 60 mm.
- Iklim B (iklim kering/ gurun)
Cirinya, curah hujan lebih kecil daripada penguapan
- Iklim C (iklim sedang basah)
Cirinya, temperatur bulan terdingin -3 oC sampai dengan -18oC
- Iklim D (iklim dingin)
Cirinya, temperatur bulan terdingin kurang dari -3 oC dan temperatur bulan
terpanas lebih dari 10 oC.
- Iklim E (iklim kutub)
Cirinya, bulan terpanas temperaturnya kurang dari 10 oC.
Berdasarkan klasifikasi Koppen, sebagian besar wilayah Indonesia beriklim A, di
daerah pegunungan beriklim C, dan di daerah puncak Jaya Wijaya beriklim E.
Tipe iklim A dibagi menjadi tiga subtipe yang ditandai dengan huruf kecil, yaitu
f,w dan m sehingga terbentuk tipe iklim Af, Aw, dan Am.
Iklim Af adalah tipe iklim A dengan curah hujan bulanan > 60 mm.
Iklim Aw adalah tipe iklim A yang memiliki musim kering yang panjang
Iklim Am adalah peralihan antara Af dan Aw
59. IKLIM SCHMIDT FERGUSON
Schmidt Ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah curah hujan setiap
bulan dalam satu tahun yang dikenal sebagai rasio bulan basah dan bulan kering.
Jumlah rata-rata bulan kering
Q rasio = ---------------------------------------------- X 100
Jumlah rata-rata bulan basah
Keterangan :
Bulan kering : bulan dengan curah hujan rata-rata < 60 mm
Bulan basah : bulan dengan cerah hujan rata-rata > 100 mm
Schmidt Ferguson membagi iklim di Indonesia menjadi delapan tipe sebagai berikut :
1. Iklim A kategori sangat basah, nilai Q= 0-14,3 %
2. Iklim B kategori basah, nilai Q = 14,3-13,3 %
3. Iklim C kategori agak basah, nilai Q = 33,3-60%
4. Iklim D kategori sedang, nilai Q = 60-100%
5. Iklim E kategori agak kering, nilai Q = 100-167%
6. Iklim F kategori kering, nilai Q = 167-300 %
7. Iklim G kategori sangat kering, nilai Q = 300-700 %
8. Iklim H kategori luar biasa kering, nilai Q = lebih dari 700 %
IKLIM OLDEMAN
Klasifikasi Oldeman didasarkan atas deretan bulan basah. Namun, kriteria bulan
basah yang digunakan Oldeman berbeda dengan Koppen ataupun Schmidt Ferguson.
Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut :
60. -Bulan basah apabila cur ah huj an lebih dar i 200 mm.
-Bulan lembab apabila cur ah huj annya 100-200 mm.
- Bulan ker ing apabila cur ah huj an kur ang dar i 100 mm.
Oldeman membagi iklim menj adi lima t ipe, yait u ikllim A,B,C,D dan E
- I klim A adalah iklim yang memiliki bulan basah lebih dar i 9 kali
ber t ur ut -t ur ut .
- I klim B adalah ikllim yang memiliki bulan basah 7-9 kali ber t ur ut t ur ut .
- I klim C adalah iklim yang memiliki bulan basah 5-6 kali ber t ur ut -t ur ut .
- I klim D adalah iklim yang memiliki bulan basah 3-4 kali ber t ur ut -t ur ut .
- I klim E adalah iklim yang memiliki bulan basah kur ang dar i 3 kali
ber t ur ut -t ur ut .
I KLI M J UNGHUHN
J unghuhn membagi daer ah iklim dengan
membandingkan j enis t umbuh-t umbuhan pada t iap
pebedaan ket inggian sebagai ber ikut :
a. Zona iklim panas
b. Zona iklim sedang
c. Zona iklim sej uk
d. Zone iklim dingin
61. 4. PERSEBARAN CURAH HUJAN DI INDONESIA
Pola persebaran curah hujan di Indonesia secara umum adalah sebagai berikut:
- Ada dua rezim hujan di wilayah Indonesia, yaitu rezim hujan barat dan rezim hujan
timur. Batas kedua wilayah tersebut terletak sekitar lintang 120o.
- Semakin tinggi letak suatu tempat dari muka laut, curah hujannya semakin banyak
sampai pada ketinggian 900 meter.
- Pada daerah pedalaman sebuah pulau, curah hujan maksimum jatuh pada musim
pancaroba, demikian juga di daerah rawa-rawa besar.
- Pantai barat pulau-pulau dengan rezim hujan barat lebih basah dari pantai
timurnya, kecuali pulau-pulau di sebelah timur Pulau Jawa.
- Tempat yang terletak di sebelah barat, musim hujannya datang lebih awal dari
tempat yang letaknya lebih ke timur.
5. PERUBAHAN IKLIM GLOBAL
-Interaksi antara atmosfer dan lautan menyebabkan terjadinya fenomena El Nino dan
La Nina
Pada kondisi normal, tekanan udara akan meningkat di bagian timur Samudra Pasifik
(pesisir pantai Amerika bagian selatan) dan menurun di bagian barat Samudra Pasifik
(Indonesia dan Filipina)
Akibatnya, sebelah timur Samudra Pasifik akan memperoleh udara yang kering.
Kondisi inilah yang menyebabkan terbentuknya Gurun Atacama di Peru.
Sebaliknya wilayah Indonesia dan Filifina akan mendapatkan udara hangat dengan
kelembaban tinggi, sehingga memiliki curah hujan yang tinggi pula.
62. -Pada kondisi El Nino, terjadi pembalikan tekanan, curah hujan, arah angin,
dan arus laut. Tekanan udara di Samudra Pasifik di bagian barat meningkat,
dan tekanan udara di Samudra Pasifik bagian Timur menurun. Pembalikan
tekanan ini akan menimbulkan pelemahan bahkan pembalikan arah angin
pasat. Akibatnya, wilayah Indonesia dan Filipina akan mengalami musim
kering yang sangat hebat yang menyebabkan kekeringan panjang dan
menimbulkan kebakaran hutan.
- Pada peristiwa la Nina terjadi ketika angin pasat berhembus dengan keras
dan terus menerus melintasi Samudra Pasifik ke arah Australia sebelah utara.
Akibatnya semakin banyaklah awan yang terkonsentrasi dalam keadaan
seperti ini, dan menyebabkan turunnya hujan lebih banyak di Australia, di
Pasifik sebelah barat, dan di Indonesia. Di daerah tersebut terjadi hujan deras
yang mengakibatkan banjir dan air pasang.
63. HIDROSFER DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KEHIDUPAN
3.4. Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi
1. SIKLUS HIDROLOGI
64. HIDROSFER DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KEHIDUPAN
1. SIKLUS HIDROLOGI
Hidrosfer merupakan lapisan air yang menutupi sekitar 71% muka bumi. Lapisan
air dapat ditemukan dalam bentuk padat (es), cair (air), dan gas (uap air).
- Air di bumi dapat berubah menjadi uap air. Peristiwa perubahan air menjadi uap
air disebut penguapan atau evaporasi. Peristiwa penguapan dari tanaman disebut
transpirasi. Penguapan dari permukaan air bersama-sama dengan penguapan dari
tumbuh-tumbuhan disebut evapotranspirasi.
- Uap air dari daratan dan lautan bergerak ke atas memasuki atmosfer. Setelah
melalui beberapa proses, uap air tersebut berubah menjadi awan. Kemudian, awan
jatuh ke bumi sebagai hujan atau salju. Titik-titik air hujan yang jatuh ke bumi,
sebagian meresap ke dalam tanah dan sisanya mengalir melalui sungai-sungai
menuju ke laut. Air yang jatuh ke bumi menguap kembali ke udara, berubah
menjadi awan dan seterusnya.
- Proses berulang dari air-uap air- awan-hujan-pengaliran air- kembali menjadi
uap air dinamakan siklus hidrologi. Siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang.
65. 2. JENIS-JENIS
PERAIRAN
a. Air Bawah Permukaan
Adalah aliran air dibawah permukaan yang merupakan hasil resapan dari air
permukaan
Air yang meresap ke dalam tanah
- tertahan sebagian oleh partikel tanah dan akan menguap kembali
- diserap oleh tumbuh-tumbuhan dari hutan, pertanian, dan perkebunan
- terus menerus ke bawah sampai pada zona yang pori-pori seluruh
tanahnya terisi oleh air (zona jenuh air) dan membentuk air tanah.
Batas teratas dari zona yang jenuh air disebut air tanah (water table).
Berdasarkan kadar pengisian butiran air dan udara, daerah di atas muka air
tanah dibedakan menjadi : wilayah kapiler, wilayah funikuler, wilayah
penduler.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah air tanah yang meresap ke dalam
tanah :
- intensitas hujan
- kemiringan topografi
- sifat batuan
- tipe serta jumlah vegetasi
66. Berdasarkan letaknya air tanah dibedakan :
- air tanah freatik, yaitu permukaan air sumur tetap sama dengan permukaan air tanah
- air tanah dalam, yaitu terletak diantara lapisan impermeable.
Berdasarkan kedalamannya, air tanah dibedakan :
- air tanah dangkal, yang ditemukan hanya pada saat musim hujan
- air tanah dalam, yang ditemukan pada zona jenuh air.
Bentuk-bentuk air tanah :
- sungai bawah tanah, terbentuk karena perbedaan sifat batuan yaitu terdapat lapisan
kedap air diatas muka air tanah sehingga menghalangi air yang akan meresap.
- artetis, yaitu air tanah yang terjebak di suatu lapisan tertutup memancar keluar jika
terdapat perbedaan energi potensial.
- geyser, yaitu sembuaran air panas yang berasal dari air tanah yang ada hubungannya
dengan vulkanologi gunung api.
67. b. Air Permukaan
Berdasarkan jenis airnya, air permukaan dibedakan :
- Perairan asin, yaitu yang terdapat di laut
- Perairan tawar, antara lain terdapat pada danau, sungai.
Berdasarkan tempatnya, air permukaan dapat ditemukan di danau, sungai rawa, lautan.
1) Danau
Air danau dapat berasal dari air hujan, air sungai, air tanah, dan mata air.
Berdasarkan keadaan airnya, danau dapat dibedakan :
- Danau air tawar, kumpulan air tanah di daerah cekung
- Danau air asin terjasi karena penguapan air danau jauh lebih besar dengan sumber air
yang masuk sehingga terjadi penambahan konsentrasi garam-garaman akibatnya air menjadi
asin.
Jenis danau berdasarkan proses terjadinya :
- danau tektonik
- danau karst
- danau vulkanik
- danau glasial
- danau tektonik-vulkanik
- danau bendungan
68. 2) Sungai
Air sungai biasanya berasal dari air hujan
Daerah aliran Sugai (DAS) merupakan daerah sumber air sungai yang
menjadi tangkapan hujan.
Alur sungai dibedakan menjadi : bagian hulu, bagian tengah, bagian hilir.
Pola aliran sungai :
- dendritik adalah pola aliran sungai yang menyerupai bentuk pohon. Pola
aliran itu berupa sungai induk dengan anak-anak sungainya.
- trellis adalah pola aliran sungai yang antara sungai dan anak-anak
sungainya membentuk sudut tegak lurus.
- paralel adalah pola aliran sungai yang hampir sejajar antara sungai satu
dan lainnya.
- radial adalah pola aliran sungai yang arahnya menyebar dari suatu lokasi
tertentu. Ciri khas pola aliran di kerucut vulkan.
- sentripetal adalah pola aliran sungai yang arahnya menuju ke satu lokasi
tertentu. Pola aliran itu merupakan kebalikan dari aliran radikal.
- sink holes adalah pola aliran sungai di daerah kapur. Ciri khas pola itu
adalah aliran sungai yang menghilang ke dalam tanah.
- dikotomik adalah pola aliran sungai yang terdapat dua sungai dengan arah
aliran saling berlawanan.
- anastomotik adalah pola aliran yang berliku-liku (meader).
69. Berdasarkan sumber airnya, sungai dibedakan menjadi : sungai hujan, sungai
campuran, sungai gletser.
Tipe sungai berdasarkan formasi batuan di bawahnya dapat dibedakan sebagai
berikut :
- sungai superimposed adalah sungai yang mengalir di atas lapisan sedimen datar,
kemudian daerah itu mengalami erosi.
-sungai anteseden adalah sungai yang mampu mempertahankan aliran pada daerah
yang mengalami pengangkatan.
- sungai anaklinal adalah sungai yang mampu mempertahankan arah aliran pada
daerah yang terangkat dengan arah berlawanan dengan arah aliran tersebut.
- sungai reserve adalah sungai yang tidak mampu mempertahankan arah aliran karena
daerahnya terangkat. Akibatnya, arah aliran membelok menuju ke daerah yang lebih
rendah.
- sungai kompoun adalah sungai yang mengalir di daerah yang memiliki struktur
morfologi berbeda-beda.
- sungai komposit adalah sungai yang mengalir di daerah yang memiliki struktur
geologi berbeda-beda.
Berdasarkan kestabilan aliran airnya sepanjang tahun sungai dibedakan :
- sungai permanen (parennial)
- sungai periodik (musiman)
70. 3) Rawa
Rawa merupakan cekungan yang lebih rendah daripada daerah sekitarnya
sehingga digenangi air.
Berdasarkan sifat airnya, rawa dibedakan :rawa air tawar, rawa air payau, rawa
air asin.
Penyebab banjir :
- curah hujan tinggi
- gelombang besar
- penebangan hutan secara liar
- mengecilnya alur sungai karena sedimentasi cukup tinggi
- alur sungai yang terhambat karena sampah
- semakin berkurangnya lahan terbuka di perkotaan
Upaya-upaya untuk mencegah dan menanggulangi banjir :
- menjaga kelestarian hutan di kawasan DAS sehingga volume dan kualitas air
sungai tetap terjaga
- mempertahankan lahan terbuka dan memperbanyak sumur-sumur resapan di
perkotaan
- reboisasi hutan yang gundul
71. 3. PERAIRAN LAUT
1) Wilayah Pesisir
Berdasarkan morfologinya, pantai dibedakan :
- Pantai berpasir
- pantai haff (berdanau)
- pantai datar
- Eustarium
- pantai laguna
Berdasarkan morfologinya :
- pantai landai, garis pantainya mendatar
- pantai curam (pandai cliff) dengan kemiringan antara 40o-75o
- pantai curam dibedakan menjadi pantai fyord, ria dan skeren
72. 2) Wila ya h Da s a r La ut
Morfologi da s a r la ut dibe da ka n :
a . Te pi be nua (Contine nta l ma rgin) be rupa :
- pa pa ra n be nua (contine nta l s he lf)
- le re ng be nua (contine nta l s lope )
b. Da s a r la ut da la m
Be rba ga i be ntuka n pa da da s a r la ut da la m :
- trog (pa lung)
- a bys a l pla in (da ta ra n a bis a l)
- oce a nic ridge (punggunga n s a mudra )
- s e a mount (gunung la ut) da n guyot
- Abys a l hill (punggung bukit)
c. Be rda s a rka n ke ma mpua n ca ha ya ma ta ha ri me ne mbus
- wila ya h la ut pa s a ng s urut (litora l)
- wila ya h la ut da ngka l (ne ritic)
- wila ya h la ut da la m (ba thya l)
- wila ya h la ut s a nga t da la m (a bys a l)
73. 3) Gerakan Air Laut
Gerakan air laut disebabkan oleh :
- angin
- temperatur
- gaya tarik antar bulan-bumi dan matahari
a. Gelombang
Gelombang adalah gerakan naik turunnya air
laut yang tidak disertai perpindahan massa
airnya.
Terjadinya gelombang laut dipengaruhi oleh :
- kecepatan angin
- kedalaman air laut
- lama angin bertiup
- adanya getaran
kulit
bumi di dasar laut
- luas daerah tempat angin bertiup
74. b. Arus Laut
Adalah gerakan massa air laut dari suatu tempat ke tempat lain dengan disertai massa
airnya.
Berdasarkan faktor penyebabnya, arus dapat dibedakan menjadi :
- arus tetap
- arus kompensasi, yang terjadi karena perbedaan tinggi permukaan laut
- arus setengah tahunan atau arus musiman
- arus vertikal, yaitu arus yang bergerak naik (upwellinng) atau turun (downwlling)
Berdasarkan temperaturnya, arus laut dapat dibedakan menjadi :
- arus panas
- arus dingin
c. Pasang surut air laut
Pasang surut terjadi akibat adanya gaya tarik matahari dan bulan terhadap bumi.
Kombinasi gaya tarik dari matahari dan bulan bekerja saling menguatkan, sehingga
terjadilah pasang naik tertinggi. Pasang ini disebut pasang sempurna (spring tides).
Pasang purnama terjadi dua kali setiap bulan, yakni pada saat bulan baru (matahari
dan bulan dalam keadaan oposisi). Pasang perbani (neap tides) terjadi dua kali setiap
bulan, yakni saat bulan membentuk sudut 90o dengan bumi.
Manfaat pasang surut :
- untuk sumber tenaga listrik
- untuk kepentingan militer yaitu mendarat amfibi yang tepat
- sumber pengairan bagi usaha pertambakan
- sumber pengairan bagi usaha pemanfaatan lahan sawah pasang surut.
75. 4) Kualitas air laut
Kualitas air laut dilihat berdasarkan parameter sebagai berikut :
a. kecerahan (warna) air laut
Warna air laut tergantung pada zat terlarut yang ada di dalamnya dan
pengaruh gelombang elektromagnetik dari matahari.
Zat terlarut dapat berupa endapan dan organisme yang hidup di dasar
laut
Air laut sebagian berwarna biru.
b. temperatur air laut
temperatur air laut ditentukan oleh radiasi matahari
c. salinitas (kadar garam) air laut
yaitu jumlah garam-garam yang terkandung dalam setiap satu
kilogram air laut yang dinyatakan dengan persen.
Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan kadar garam di laut :
a. besarnya kadar penguapan
b. besarnya hujan
c. banyak sedikitnya air tawar yang masuk ke laut
d. banyak sedikitnya cairan es yang masuk ke laut
e. arus laut
76. 5) Wilayah Perairan Laut Indonesia
Hasil konvensi hukum laut internasional di Jamaika 1982 dan yang telah disepakati PBB,
batas laut Indonesia meliputi :
a. B
atas landas kontinen (landas benua)
Batas landas kontinen adalah bagian dasar laut yang paling tepi
Jarak batas landas kontinen ditetapkan terjauh adalah 200 mil dari garis dasar
Penentuan batas wilayah Indonesia menurut deklarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957
adalah 12 mil dari garis dasar pantai masing-masing pulau terluar.
b. B
atas L T
aut eritorial (L wilayah)
aut
Menggunakan konsep nusantara, batas laut teritorial Indonesia berada pada jarak 12 mil
ke arah lautan bebas.
Batas 12 mil tersebut diambil dari batas pulau terluar wilayah Indonesia.
c. Zona E
konomi E
ksklusif (ZE )
E
Zona Ekonomi Ekslusif adalah batas wilayah laut yang ditarik sejauh 200 mil dari garis
dasar ke arah laut bebas sebuah negara kepulauan. Wilayah di dalam batas 200 mil ini
termasuk mutlak merupakan wilayah kedaulatan negara yang bersangkutan.