SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  34
Pertemuan - 03
 Bromly (1982) : “kesepakatan kolektif (norma) 
dan prinsip aturan yang membentuk standar 
perilaku individu maupun kelompok yang 
dapat diterima” 
 North (1990) : “semua bentuk batasan-batasan 
yang dibuat oleh manusia untuk 
memberi bentuk terhadap interaksi di antara 
mereka”
 Inpres Nomor 3 Tahun 1999 tentang 
pembaharuan kebijaksanaan pengelolaan 
irigasi. 
 Meliputi : 
1. redefinisi tugas dan tanggung jawab lembaga 
pengelolaan irigasi, 
2. pemberdayaan P3A, 
3. Penyerahan Pengelolaan Irigasi (PPI) kepada P3A, 
4. pembiayaanOP jaringan irigasi melalui iuran 
pengelolaan air (IPAIR), dan 
5. keberlanjutan sistem irigasi.
UU No. 7 
Thn 2004 
PP No. 20 
Thn 2006 
Pengembangan Sistem Irigasi Tersier Menjadi 
Hak danTanggung Jawab Perkumpulan Petani 
Pemakai Air
 Menurut PP No. 20 Tahun 2006 tentang 
Irigasi, lembaga pengelolaan irigasi meliputi : 
1. Instansi Pemerintah yang membidangi irigasi 
(Bappeda, Dinas PU, Dinas Pertanian) 
2. Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) 
3. Komisi Irigasi
 P3A atau Perkumpulan Petani Pemakai Air 
adalah kelembagaan pengelola irigasi yang 
dibentuk oleh petani pemakai air sendiri 
secara demokratis 
 Termasuk lembaga lokal pengelola irigasi (PP 
20 tahun 2006)
P3A 
Gab. 
P3A 
Induk 
P3A 
Lokal/Tersier Sekunder Primer/DI
 membantu dalam meningkatkan efisiensi 
penggunaan air pada tingkat usahatani, 
 membagi air pada blok tersier secara merata, 
 memelihara bangunan-bangunan tersier air 
secara baik, 
 mengatur pelaksanaan jadwal tanam dan pola 
tanam yang telah ditentukan oleh pemerintah, 
 membayar iuran pelayanan irigasi, dan 
 meredakan konflik terhadap pembagian air.
 merencanakan dan melaksanakan O&P di petak 
tersier, 
 mobilitas sumberdaya petani; dan 
 menjalin kerjasama horizontal dengan organisasi 
formal dan nonformal di tingkat desa, serta 
hubungan vertikal dengan instansi-instansi yang 
bertanggung jawab atas O&P jaringan utama 
(Sugianto, 1991).
 Memfasilitasi dan menyokong anggota untuk 
menjalankan usaha-usaha ekonomi berbasis air, 
baik dengan mengatur OP irigasi supaya efektif 
dan efisien maupun dalam menjalankan usaha 
ekonomi itu sendiri. 
 Menghasilkan pendapatan bagi organisasi 
petani (P3A) itu sendiri sehingga mereka mampu 
melaksanakan tugas pengelolaan irigasi secara 
lebih efektif dan efisien. 
 Mempromosikan usaha-usaha ekonomi yang 
cocok dengan lingkungan dimana sistem 
tersebut beroperasi.
 Aspek Kelembagaan 
 Aspek kelembagaan yang dapat 
diindikasikan antara lain status 
hukumorganisasi, kemampuan 
manajerial, keaktifan pengurus dan 
jumlah anggota yang aktif.
 Aspek teknis yang terdiri dari : 
▪ Peningkatan dan penguasaan ketrampilan 
praktis dibidang keirigasian dalam rangka 
pembangunan, peningkatan, operasi & 
pemeliharaan dan rehabilitasi, 
▪ Pengetahuan tentang kegiatan usaha tani 
kaitannya dengan ketahanan pangan.
 Aspek keuangan dan bidang usaha 
 Diarahkan kepada manajemen 
keuangan dan pengembangan 
usaha ekonomi sesuai dengan 
potensi daerahnya
 Komisi irigasi adalah lembaga yang dibentuk 
oleh Gubernur/Bupati sebagai wadah 
koordinasi antar berbagai pihak terkait dalam 
pengembangan dan pengelolaan sistem 
irigasi partisipatif. 
 Komisi irigasi mempunyai fungsi membantu 
Gubernur, Bupati/Walikota dalam 
meningkatkan kinerja pengembangan dan 
pengelolaan irigasi.
 Menurut Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 
2006, tentang Irigasi, 
 pengelolaan sistim irigasi partisipatif adalah 
penyelenggaraan irigasi berbasis peran serta 
petani sejak pemikiran awal sampai dengan 
pengambilan keputusan dan pelaksanaan 
kegiatan pada tahapan perencanaan, 
pembangunan, peningkatan, operasi, 
pemeliharaan, dan rehabilitasi.
 Prinsip pendekatan sosial budaya 
 dengan memperhatikan potensi, kebutuhan 
masyarakat dan kearifan lokal. 
 Prinsip demokratisasi, partisipasi dan 
pemberdayaan petani 
 dengan mengutamakan kepentingan dan peran 
serta masyarakat petani pemakai air di wilayah 
kerjanya
 Prinsip desentralisasi dan debirokratisasi 
 Desentralisasi : pemberian kewenangan dari 
Pemerintah kepada Pemerintah Provinsi dan atau 
Pemerintah Kabupaten/Kota dan perkumpulan petani 
pemakai air 
 Debirokratisasi : pengaturan kembali wewenang 
tugas dan tanggung jawab Pemerintah, Pemerintah 
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota 
 Prinsip akuntabilitas dan transparansi 
pengelolaan sistem irigasi
 Prinsip satu daerah irigasi satu kesatuan 
pengelolaan 
 Prinsip pengelolaan sistem irigasi untuk 
usaha tani berbasis pasar 
 Prinsip pengelolaan sistem irigasi secara 
efisien dan efektif sehingga mencapai 
pemanfaatan yang optimal
 Merupakan organisasi petani di Bali yang 
mengelola air irigasi untuk anggota-anggotanya. 
 Suatu warisan budaya Bali berupa sistem 
irigasi yang mengatur pembagian 
pengelolaan airnya yang berdasarkan pada 
pola-pikir harmoni dan kebersamaan yang 
berlandaskan pada aturan-aturan formal dan 
nilai-nilai agama.
 Subak didasari oleh konsepTri Hita Karana 
 THK : keseimbangan antara pengabdian 
manusia kepadaTuhan (Parahyangan) 
dengan pelayanan mereka terhadap sesama 
manusia (Pawongan), serta kecintaan 
merawat alam lingkungan (Palemahan) agar 
tetap lestari
 Saat irigasi berjalan baik, mereka menikmati 
kecukupan air bersama-sama. 
 Sebaliknya, pada saat air irigasi sangat kecil, 
mereka akan mendapat air yang terbatas 
secara bersama-sama.
 Saat kondisi kurang air : 
 Saling pinjam meminjam air irigasi antar anggota subak dalam 
satu subak, atau antar subak yang sistemnya terkait. 
 Melakukan sistem pelampias, yakni kebijakan untuk 
memberikan tambahan air untuk lahan sawah yang berada 
lebih di hilir. Jumlah tambahan air ditentukan dengan 
kesepakatan bersama. 
 Melakukan sistem pengurangan porsi air yang harus diberikan 
pada suatu komplek sawah milik petani tertentu, bila sawah 
tersebut telah mendapatkan tirisan air dari suatu kawasan 
tertentu di sekitarnya. 
 Jika debit air irigasi sedang kecil, petani anggota subak tidak 
dibolehkan ke sawah pada malam hari, pengaturan air 
diserahkan kepada pengurus Subak.

Contenu connexe

Tendances

Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
infosanitasi
 
Penyusunan Audit Teknis & AKNOP Danau & Embung di Kab. Minahasa & Kab. Minaha...
Penyusunan Audit Teknis & AKNOP Danau & Embung di Kab. Minahasa & Kab. Minaha...Penyusunan Audit Teknis & AKNOP Danau & Embung di Kab. Minahasa & Kab. Minaha...
Penyusunan Audit Teknis & AKNOP Danau & Embung di Kab. Minahasa & Kab. Minaha...
Agung Noorsamsi
 
Power Point Waduk
Power Point WadukPower Point Waduk
Power Point Waduk
rantikaput
 

Tendances (20)

Kelembagaan Dalam Pengelolaan Air Limbah
Kelembagaan Dalam Pengelolaan Air LimbahKelembagaan Dalam Pengelolaan Air Limbah
Kelembagaan Dalam Pengelolaan Air Limbah
 
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase PermukimanOpsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
 
P3 a
P3 aP3 a
P3 a
 
Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
Stasiun Peralihan Antara (SPA) SampahStasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
 
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya AirPerizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
 
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiPengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
 
1. PEMBENTUKAN P3A-DES 2022.pdf
1. PEMBENTUKAN P3A-DES 2022.pdf1. PEMBENTUKAN P3A-DES 2022.pdf
1. PEMBENTUKAN P3A-DES 2022.pdf
 
Pedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungai
Pedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungaiPedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungai
Pedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungai
 
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Penyusunan Audit Teknis & AKNOP Danau & Embung di Kab. Minahasa & Kab. Minaha...
Penyusunan Audit Teknis & AKNOP Danau & Embung di Kab. Minahasa & Kab. Minaha...Penyusunan Audit Teknis & AKNOP Danau & Embung di Kab. Minahasa & Kab. Minaha...
Penyusunan Audit Teknis & AKNOP Danau & Embung di Kab. Minahasa & Kab. Minaha...
 
Perencanaan pemeliharaan sungai
Perencanaan pemeliharaan sungaiPerencanaan pemeliharaan sungai
Perencanaan pemeliharaan sungai
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 
Lampiran I Permen 03 Tahun 2013 Audit LH
Lampiran  I Permen 03 Tahun 2013 Audit LHLampiran  I Permen 03 Tahun 2013 Audit LH
Lampiran I Permen 03 Tahun 2013 Audit LH
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
 
Power Point Waduk
Power Point WadukPower Point Waduk
Power Point Waduk
 
Proses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase PerkotaanProses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase Perkotaan
 
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase PerkotaanPola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
 

Similaire à 03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi

Organisasi irigasi dalam operasional dan perawatan irigasi
Organisasi irigasi dalam operasional dan perawatan irigasiOrganisasi irigasi dalam operasional dan perawatan irigasi
Organisasi irigasi dalam operasional dan perawatan irigasi
Ade Rohima
 
No. 7 ttg pengelolaan irigasi
No. 7 ttg pengelolaan irigasiNo. 7 ttg pengelolaan irigasi
No. 7 ttg pengelolaan irigasi
ppbkab
 
4.strategi utama dalam pengelolaan das
4.strategi utama dalam pengelolaan das4.strategi utama dalam pengelolaan das
4.strategi utama dalam pengelolaan das
Zaidil Firza
 
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAIPARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
Wasmui
 
Pp 20 tahun 2006 tentang irigasi
Pp 20 tahun 2006 tentang irigasiPp 20 tahun 2006 tentang irigasi
Pp 20 tahun 2006 tentang irigasi
Messi Sori
 
Rpp pengelolaan das terpadu
Rpp pengelolaan das terpaduRpp pengelolaan das terpadu
Rpp pengelolaan das terpadu
walhiaceh
 

Similaire à 03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi (20)

Organisasi irigasi dalam operasional dan perawatan irigasi
Organisasi irigasi dalam operasional dan perawatan irigasiOrganisasi irigasi dalam operasional dan perawatan irigasi
Organisasi irigasi dalam operasional dan perawatan irigasi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya AirUndang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
 
MATERI IV - TUGAS dan TANGGUNGJAWAB PENGURUS.pptx
MATERI IV - TUGAS dan TANGGUNGJAWAB PENGURUS.pptxMATERI IV - TUGAS dan TANGGUNGJAWAB PENGURUS.pptx
MATERI IV - TUGAS dan TANGGUNGJAWAB PENGURUS.pptx
 
Teknis irigasi
Teknis irigasiTeknis irigasi
Teknis irigasi
 
BPSAB Renggung.pptx
BPSAB Renggung.pptxBPSAB Renggung.pptx
BPSAB Renggung.pptx
 
No. 7 ttg pengelolaan irigasi
No. 7 ttg pengelolaan irigasiNo. 7 ttg pengelolaan irigasi
No. 7 ttg pengelolaan irigasi
 
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanKebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
 
Infopublik20151022131946
Infopublik20151022131946Infopublik20151022131946
Infopublik20151022131946
 
10 kuliah pa bab x. undang2 sda
10 kuliah pa bab x. undang2 sda10 kuliah pa bab x. undang2 sda
10 kuliah pa bab x. undang2 sda
 
4.strategi utama dalam pengelolaan das
4.strategi utama dalam pengelolaan das4.strategi utama dalam pengelolaan das
4.strategi utama dalam pengelolaan das
 
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang IrigasiPeraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
 
Presentasi Konsep CBMM.pdf
Presentasi Konsep CBMM.pdfPresentasi Konsep CBMM.pdf
Presentasi Konsep CBMM.pdf
 
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAIPARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
 
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptx
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptxbahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptx
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptx
 
Membangun desa lestari, konsep program david ardhian
Membangun desa lestari, konsep program   david ardhianMembangun desa lestari, konsep program   david ardhian
Membangun desa lestari, konsep program david ardhian
 
Pp 20 tahun 2006 tentang irigasi
Pp 20 tahun 2006 tentang irigasiPp 20 tahun 2006 tentang irigasi
Pp 20 tahun 2006 tentang irigasi
 
Rpp pengelolaan das terpadu
Rpp pengelolaan das terpaduRpp pengelolaan das terpadu
Rpp pengelolaan das terpadu
 
Kelola sda draft micro teaching final
Kelola sda draft micro teaching finalKelola sda draft micro teaching final
Kelola sda draft micro teaching final
 
Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka Pembangunan Sanitasi Permukiman
Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka Pembangunan Sanitasi PermukimanPemberdayaan Masyarakat dalam rangka Pembangunan Sanitasi Permukiman
Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka Pembangunan Sanitasi Permukiman
 

Plus de Kharistya Amaru

Pertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyakPertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyak
Kharistya Amaru
 
Kedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake biteKedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake bite
Kharistya Amaru
 
Cidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaCidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangka
Kharistya Amaru
 

Plus de Kharistya Amaru (20)

15 drainase bawah permukaan
15   drainase bawah permukaan15   drainase bawah permukaan
15 drainase bawah permukaan
 
14 darinase permukaan
14   darinase permukaan14   darinase permukaan
14 darinase permukaan
 
13 irigasi curah
13   irigasi curah13   irigasi curah
13 irigasi curah
 
12 irigasi tetes
12   irigasi tetes12   irigasi tetes
12 irigasi tetes
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
 
09 hidroponik
09   hidroponik09   hidroponik
09 hidroponik
 
06 kebutuhan air tanaman
06   kebutuhan air tanaman06   kebutuhan air tanaman
06 kebutuhan air tanaman
 
07 kebutuhan air tanaman
07   kebutuhan air tanaman07   kebutuhan air tanaman
07 kebutuhan air tanaman
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
 
04 hubungan air, tanah dan tanaman
04   hubungan air, tanah dan tanaman04   hubungan air, tanah dan tanaman
04 hubungan air, tanah dan tanaman
 
02 pendahuluan irigasi & drainase
02   pendahuluan  irigasi & drainase02   pendahuluan  irigasi & drainase
02 pendahuluan irigasi & drainase
 
01 kontrak irigasi dan drainase
01  kontrak irigasi dan drainase01  kontrak irigasi dan drainase
01 kontrak irigasi dan drainase
 
Profil unpad dan snmptn 2014
Profil unpad dan snmptn 2014 Profil unpad dan snmptn 2014
Profil unpad dan snmptn 2014
 
Pertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyakPertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyak
 
Penilaian 1
Penilaian 1Penilaian 1
Penilaian 1
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Kedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake biteKedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake bite
 
Dasar dasar pp
Dasar dasar ppDasar dasar pp
Dasar dasar pp
 
Cidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaCidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangka
 

Dernier

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Dernier (20)

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi

  • 2.  Bromly (1982) : “kesepakatan kolektif (norma) dan prinsip aturan yang membentuk standar perilaku individu maupun kelompok yang dapat diterima”  North (1990) : “semua bentuk batasan-batasan yang dibuat oleh manusia untuk memberi bentuk terhadap interaksi di antara mereka”
  • 3.
  • 4.  Inpres Nomor 3 Tahun 1999 tentang pembaharuan kebijaksanaan pengelolaan irigasi.  Meliputi : 1. redefinisi tugas dan tanggung jawab lembaga pengelolaan irigasi, 2. pemberdayaan P3A, 3. Penyerahan Pengelolaan Irigasi (PPI) kepada P3A, 4. pembiayaanOP jaringan irigasi melalui iuran pengelolaan air (IPAIR), dan 5. keberlanjutan sistem irigasi.
  • 5. UU No. 7 Thn 2004 PP No. 20 Thn 2006 Pengembangan Sistem Irigasi Tersier Menjadi Hak danTanggung Jawab Perkumpulan Petani Pemakai Air
  • 6.
  • 7.
  • 8.  Menurut PP No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi, lembaga pengelolaan irigasi meliputi : 1. Instansi Pemerintah yang membidangi irigasi (Bappeda, Dinas PU, Dinas Pertanian) 2. Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) 3. Komisi Irigasi
  • 9.  P3A atau Perkumpulan Petani Pemakai Air adalah kelembagaan pengelola irigasi yang dibentuk oleh petani pemakai air sendiri secara demokratis  Termasuk lembaga lokal pengelola irigasi (PP 20 tahun 2006)
  • 10. P3A Gab. P3A Induk P3A Lokal/Tersier Sekunder Primer/DI
  • 11.  membantu dalam meningkatkan efisiensi penggunaan air pada tingkat usahatani,  membagi air pada blok tersier secara merata,  memelihara bangunan-bangunan tersier air secara baik,  mengatur pelaksanaan jadwal tanam dan pola tanam yang telah ditentukan oleh pemerintah,  membayar iuran pelayanan irigasi, dan  meredakan konflik terhadap pembagian air.
  • 12.  merencanakan dan melaksanakan O&P di petak tersier,  mobilitas sumberdaya petani; dan  menjalin kerjasama horizontal dengan organisasi formal dan nonformal di tingkat desa, serta hubungan vertikal dengan instansi-instansi yang bertanggung jawab atas O&P jaringan utama (Sugianto, 1991).
  • 13.  Memfasilitasi dan menyokong anggota untuk menjalankan usaha-usaha ekonomi berbasis air, baik dengan mengatur OP irigasi supaya efektif dan efisien maupun dalam menjalankan usaha ekonomi itu sendiri.  Menghasilkan pendapatan bagi organisasi petani (P3A) itu sendiri sehingga mereka mampu melaksanakan tugas pengelolaan irigasi secara lebih efektif dan efisien.  Mempromosikan usaha-usaha ekonomi yang cocok dengan lingkungan dimana sistem tersebut beroperasi.
  • 14.  Aspek Kelembagaan  Aspek kelembagaan yang dapat diindikasikan antara lain status hukumorganisasi, kemampuan manajerial, keaktifan pengurus dan jumlah anggota yang aktif.
  • 15.  Aspek teknis yang terdiri dari : ▪ Peningkatan dan penguasaan ketrampilan praktis dibidang keirigasian dalam rangka pembangunan, peningkatan, operasi & pemeliharaan dan rehabilitasi, ▪ Pengetahuan tentang kegiatan usaha tani kaitannya dengan ketahanan pangan.
  • 16.  Aspek keuangan dan bidang usaha  Diarahkan kepada manajemen keuangan dan pengembangan usaha ekonomi sesuai dengan potensi daerahnya
  • 17.  Komisi irigasi adalah lembaga yang dibentuk oleh Gubernur/Bupati sebagai wadah koordinasi antar berbagai pihak terkait dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi partisipatif.  Komisi irigasi mempunyai fungsi membantu Gubernur, Bupati/Walikota dalam meningkatkan kinerja pengembangan dan pengelolaan irigasi.
  • 18.  Menurut Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006, tentang Irigasi,  pengelolaan sistim irigasi partisipatif adalah penyelenggaraan irigasi berbasis peran serta petani sejak pemikiran awal sampai dengan pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan pada tahapan perencanaan, pembangunan, peningkatan, operasi, pemeliharaan, dan rehabilitasi.
  • 19.  Prinsip pendekatan sosial budaya  dengan memperhatikan potensi, kebutuhan masyarakat dan kearifan lokal.  Prinsip demokratisasi, partisipasi dan pemberdayaan petani  dengan mengutamakan kepentingan dan peran serta masyarakat petani pemakai air di wilayah kerjanya
  • 20.  Prinsip desentralisasi dan debirokratisasi  Desentralisasi : pemberian kewenangan dari Pemerintah kepada Pemerintah Provinsi dan atau Pemerintah Kabupaten/Kota dan perkumpulan petani pemakai air  Debirokratisasi : pengaturan kembali wewenang tugas dan tanggung jawab Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota  Prinsip akuntabilitas dan transparansi pengelolaan sistem irigasi
  • 21.  Prinsip satu daerah irigasi satu kesatuan pengelolaan  Prinsip pengelolaan sistem irigasi untuk usaha tani berbasis pasar  Prinsip pengelolaan sistem irigasi secara efisien dan efektif sehingga mencapai pemanfaatan yang optimal
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.  Merupakan organisasi petani di Bali yang mengelola air irigasi untuk anggota-anggotanya.  Suatu warisan budaya Bali berupa sistem irigasi yang mengatur pembagian pengelolaan airnya yang berdasarkan pada pola-pikir harmoni dan kebersamaan yang berlandaskan pada aturan-aturan formal dan nilai-nilai agama.
  • 26.  Subak didasari oleh konsepTri Hita Karana  THK : keseimbangan antara pengabdian manusia kepadaTuhan (Parahyangan) dengan pelayanan mereka terhadap sesama manusia (Pawongan), serta kecintaan merawat alam lingkungan (Palemahan) agar tetap lestari
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.  Saat irigasi berjalan baik, mereka menikmati kecukupan air bersama-sama.  Sebaliknya, pada saat air irigasi sangat kecil, mereka akan mendapat air yang terbatas secara bersama-sama.
  • 34.  Saat kondisi kurang air :  Saling pinjam meminjam air irigasi antar anggota subak dalam satu subak, atau antar subak yang sistemnya terkait.  Melakukan sistem pelampias, yakni kebijakan untuk memberikan tambahan air untuk lahan sawah yang berada lebih di hilir. Jumlah tambahan air ditentukan dengan kesepakatan bersama.  Melakukan sistem pengurangan porsi air yang harus diberikan pada suatu komplek sawah milik petani tertentu, bila sawah tersebut telah mendapatkan tirisan air dari suatu kawasan tertentu di sekitarnya.  Jika debit air irigasi sedang kecil, petani anggota subak tidak dibolehkan ke sawah pada malam hari, pengaturan air diserahkan kepada pengurus Subak.