1. MAKALAH KOMUNIKASI DATA
“TEORI DASAR KOMUNIKASI DATA”
Di Susun Oleh: 1. Aditiya Panji Ruga
2. Fahri Ramadan
3. Galih S.A
4. Hendra Latumeten
5. Jamaludin
6. Khoerul Umam
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang Telp (021) 7412566, Fax. (021) 7412566
Tanggerang Selatan – Banten
2. Daftar isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang............................................................................................
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian komunikasi data.......................................................................
2.2 Jenis – jenis komunikasi data.....................................................................
2.3 Bentuk komunikasi data .............................................................................
2.4 Model komuikasi data.................................................................................
2.5 Komponen komunikasi data.......................................................................
2.6 Jenis – jenis sinyal......................................................................................
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Komunikasi data secara kasat mata terjadi di belakang layar. Tanpa mengetahui
proses yang terjadi tersebut, para pengguna melakukan pertukaran data melalui berbagai
media yang ada. Komputer merupakan salah satu media yang paling banyak digunakan
sekarang ini, karena komputer menyajikan banyak kemudahan dan kehandalan. Ruang
lingkup komunikasi data menggunakan komputer itu sendiri mulai secara lokal ( LAN, Local
Area Network ) sampai yang luas ( WAN, Wide Area Network ). Dari berbagai area yang ada
tersebut, satu elemen penting adalah bagaimana data yang ada dikirimkan dari satu tempat
ke tempat lain dan data tersebut dapat terbaca oleh penerima.
Data yang melalui jaringan komputer melewati beberapa tahap mulai dari dikirim
sampai diterima, dan tahapan ini disebut dengan enkapsulasi. Pada enkapsulasi, khususnya
di layer 2 ( data-link layer ), data akan diubah menjadi bentuk yang lebih kecil untuk
kemudian diteruskan melewati lapisan-lapisan yang lainnya. Pada lapisan ini terdapat suatu
protokol, salah satunya yaitu PPP ( Pointto-Point ), merupakan protokol yang
menghubungkan antara satu titik ke titik lainnya. PPP ini banyak digunakan
menghubungkan area dalam WAN melalui kabel serial, line telepon, bahkan fiber optic.
Dengan kemajuan teknologi yang ada, media yang digunakan untuk protokol PPP ini sudah
berkembang sampai dapat menggunakan media kabel ethernet, dan teknologi ini kemudian
disebut sebagai PPPoE ( Point-to-Point over Ethernet ).
Dengan banyaknya penggunaan protokol PPPoE ini, maka kualitas komunikasi data
yang berlangsung patut menjadi perhatian. Dalam komunikasi data jaringan, data asli diubah
untuk kemudian diteruskan sampai ke tempat tujuan. Perubahan data ini dimaksudkan
karena komunikasi dalam jaringan komputer melalui beberapa lapisan untuk sampai ke titik
akhir. Karena melewati 2 lapisan-lapisan tersebutlah data diubah untuk sesuai dengan
lapisan yang dilewatinya. Khususnya pada layer 2, data dipecah menjadi paket frame.
Dengan dapat diatur besarnya paket frame tersebut, diharapkan dapat menemukan nilai
paling optimal untuk besar dari paket frame yang digunakan. Dari penelitian ini akan
mengkaji besar paket frame yang paling ideal dalam kaitannya dengan performa jaringan.
4. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi Data
Komunikasi data adalah transmisi atau proses pengiriman dan penerimaan data dari
dua atau lebih device (sumber), melalui beberapa media. Media tersebut dapat berupa kabel
koaksial, fiber optic (serat optic) , microware dan sebagainya.Komunikasi data merupakan
gabungan dari beberapa teknik pengolahan data. Dimana telekomunikasi yang dapat
diartikan segala kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran informasi dari titik ke titik
lain. Sedangkan pengolahan data adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan
pengolahan.
2.2 Jenis-Jenis Komunikasi Data
Secara umum jenis-jenis komunikasi data dibagi atau digolongkan menjadi dua macam
yaitu :
Infrakstruktur terrestrial Aksesnya dengan menggunakan media kabel dan nirkabel.
Untuk membangun infrakstuktur terrestrial ini membutuhkan biaya yang tinggi,
kapasitas bandwitch yang terbatas, biaya yang tinggi dikarenakan dengan
menggunakan kabel tidak diprngaruhi oleh factor cuaca jadi sinyal yang diguakan
cukup kuat.
Melalui satelit Aksesnya menggunakan satelit. Wilayah yang dicakup akses satelit
lebih luas sehingga mampu menjangkau sebuah lokasi yang tidak bisa dijangkau.
Oleh infrastruktur terrestrial namun untuk membuthkan waktu yang lama untuk
berlangsung prosesnya komunikasi. Karena adanya gangguan karena radiasi
gelombang matahari (sun outage) yang terjadi paling parahnya setiap 11 tahun sekali
Dari kedua jenis tersebut dapat dibagi menjadi dua bentuk komunikasi data. System
komuniksi data dapat pula bebentuk offline communication system (system
komunikasi offline) dan online communication system (system komunikasi online).
5. 2.3 Bentuk Komunikasi Data
Suatu sistem komunikasi data dapat berbentuk offline communication system (sistem
komunikasi offline) atau online communication system (sistem komunikasi online). Sistem
komunikasi data dapat dimulai dengan sistem yang sederhana, seperti misalnya jaringan
akses terminal, yaitu jaringan yang memungkinkan seorang operator mendapatkan akses ke
fasilitas yang tersedia dalam jaringan tersebut. Operator bisa mengakses komputer guna
memperoleh fasilitas, misalnya menjalankan program aplikasi, mengakses database, dan
melakukan komunikasi dengan operator lain. Dalam lingkungan ideal, semua fasilitas ini
harus tampak seakan-akan dalam terminalnya, walaupun sesungguhnya secara fisik berada
pada lokasi yang terpisah.
1. Sistem Komunikasi Offline
Sistem komunikasi Offline adalah suatu sistem pengiriman data melalui fasilitas
telekomunikasi dari satu lokasi ke pusat pengolahan data, tetapi data yang dikirim tidak
langsung diproses oleh CPU (Central Processing Unit), di mana data yang akan diproses
dibaca oleh terminal, kemudian dengan menggunakan modem, data tersebut dikirim melalui
telekomunikasi. Di tempat tujuan data diterima juga oleh modem, kemudian oleh terminal,
data disimpan ke alamat perekam seperti pada disket, magnetic tape, dan lain-lain. Dari alat
perekam data ini, nantinya dapat diproses oleh komputer.
Peralatan-peralatan yang diperlukan dalam sistem komunikasi offline, antara lain :
Terminal
Terminal adalah suatu I/O device yang digunakan untuk mengirim data dan
menerima data jarak jauh dengan menggunakan fasilitas telekomunikasi.
Peralatan terminal ini bermacam-macam, seperti magnetic tape unit, disk drive,
paper tape, dan lain-lain.
Jalur Komunikasi
Jalur komunikasi adalah fasilitas telekomunikasi yang sering digunakan,
seperti telepon, telegraf, telex, dan dapat juga dengan fasilitas lainnya.
Modem
Model adalah singkatan dari Modulator / Demodulator. Suatu alat yang
mengalihkan data dari sistem kode digital ke dalam sistem kode analog dan
sebaliknya.
6. 2. Sistem Komunikasi Online
Sistem Komunikasi Online adalah suatu sistem pengiriman data melalui fasilitas
telekomunikasi dari satu lokasi ke pusat pengolahan data, data yang dikirim langsung
diproses oleh CPU (Central Processing Unit). Pada sistem komunikasi On line ini, data yang
dikirim melalui terminal komputer bisa langsung diperoleh. Langsung diproses oleh
komputer pada saat kita membutuhkan. System komunikasi on line dapat berupa Realtime
system, Batch Processing system, Time sharing system, dan Distributed data processing
system.
Realtime System
Suatu realtime system memungkinkan untuk mengirimkan data ke pusat
komputer, diproses di pusat komputer seketika pada saat data diterima dan
kemudia mengirimkan kembali hasil pengolahan ke pengirim data saat itu juga.
American Airlines merupakan perusahaan yang pertama kali mempelopori
sistem ini. Dengan realtime system ini, penumpang pesawat terbang dari suatu
bandara atau agen tertentu dapat memesan tiket untuk suatu penerbangan
tertentu dan mendapatkan hasilnya kurang dari 15 detik, hanya sekedar untuk
mengetahui apakah masih ada tempat duduk di pesawat atau tidak. Sistem
realtime ini juga memungkinkan penghapusan waktu yang diperlukan untuk
pengumpulan data dan distribusi data. Dalam hal ini berlaku komunikasi dua
arah, yaitu pengiriman dan penerimaan respon dari pusat komputer dalam waktu
yang relatif cepat. Realtime system, merupakan komunikasi data dengan
kecepatan tinggi. Kebutuhan informasi harus dapat dipenuhi pada saat yang
sama atau dalam waktu seketika itu juga. Pada sistem ini proses dilakukan
dalam hitungan beberapa detik saja, sehingga diperlukan jalur komunikasi yang
cepat, sistem pengolahan yang cepat serta sistem memori dan penampungan
atau buffer yang sangat besar.
7. Time Sharing System
Time sharing system adalah suatu teknik penggunaan online system oleh
beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu yang diperlukan pemakai.
Disebabkan waktu perkembangan proses CPU semakin cepat, sedangkan alat
Input/Output tidak dapat mengimbangi kecepatan dari CPU, maka kecepatan
dari CPU dapat digunakan secara efisien dengan melayani beberapa alat I/O
secara bergantian. Christopher Strachy pada tahun 1959 telah memberikan ide
mengenai pembagian waktu yang dilakukan oleh CPU. Baru pada tahun 1961,
pertama kali sistem yang benar-benar berbentuk time sharing system dilakukan
di MIT (Massachusetts Institute of Technology) dan diberi nama CTSS
(Compatible Time Sharing System) yang bisa melayani sebanyak 8 pemakai
dengan menggunakan komputer IBM 7090. Salah satu penggunaan time sharing
system ini dapat dilihat dalam pemakaian suatu teller terminal pada suatu bank.
Bilamana seorang nasabah datang ke bank tersebut untuk menyimpan uang
atau mengambil uang, maka buku tabungannya ditempatkan pada terminal. Dan
oleh operator pada terminal tersebut dicatat melalui papan ketik (keyboard),
kemudian data tersebut dikirim secara langsung ke pusat komputer,
memprosesnya, menghitung jumlah uang seperti yang dikehendaki, dan
mencetaknya pada buku tabungan tersebut untuk transaksi yang baru saja
dilakukan.
Distributed Data Processing System
Distributed data processing (DDP) system merupakan bentuk yang sering
digunakan sekarang sebagai perkembangan dari time sharing system. Bila
beberapa sistem komputer yang bebas tersebar yang masing-masing dapat
memproses data sendiri dan dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi,
maka istilah time sharing sudah tidak tepat lagi. DDP system dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem komputer interaktif yang terpencar secara geografis dan
dihubungkan dengan jalur telekomunikasi dan seitap komputer mampu
memproses data secara mandiri dan mempunyai kemampuan berhubungan
dengan komputer lain dalam suatu sistem. Setiap lokasi menggunakan komputer
yang lebih kecil dari komputer pusat dan mempunyai simpanan luar sendiri serta
dapat melakukan pengolahan data sendiri. Pekerjaan yang terlalu besar yang
tidak dapat dioleh di tempat sendiri, dapat diambil dari komputer pusat.
8. Batch Processing System
Batch processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun
data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-
kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu,
serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah
data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan
langsung diproses. Contoh dari penggunaan batch processing adalah e-mail dan
transaksi batch processing. Dalam suatu sistem batch processing, transaksi
secara individual dientri melalui peralatan terminal, dilakukan validasi tertentu,
dan ditambahkan ke transaction file yang berisi transaksi lain, dan kemudian
dientri ke dalam sistem secara periodik. Di waktu kemudian, selama siklus
pengolahan berikutnya, transaction file dapat divalidasi lebih lanjut dan
kemudian digunakan untuk meng-up date master file yang berkaitan.
2.4 Model Komunikasi Data
Model komunikasi data merupakan bentuk-bentuk atau tatacara berkomunikasi
antara satu lokasi ke lokasi lain dengan sedikitnya mempunyai tiga komponen, yaitu sumber
(pengirim), media transmisi, penerima. Selain ketiga komponen tersebut data yang
dikomunikasikan (message) dan protocol juga berperan penting dalam hal ini.
Tipe Komunikasi data antara lain:
A. Komunikasi Data Simplex
Komunikasi Data Simplex adalah jenis komunikasi satu arah, dimana arah informasi hanya
dari pengirim ke penerima saja dan tidak bisa sebaliknya. Contohnya paging, pada paging
pesawat penerima hanya bisa menerima pesan yang dikirim oleh stasiun pengirim dan tidak
bisa menngirim balik (reply) pesan ke penerima dengan menggunakan pesawat paging
tersebut. Contoh lain dari komunikasi simplex ini ialah siaran radio dan televisi.
Keuntungan Komunikasi Data Simplex :
1. Dalam jalur atau media transmisi berjalan satu arah.
Kelemahan Komunikasi Data Simplex :
1. Data yang dikirim hanya kesatu arah saja.
2. Pengirim dan penerima tugasnya tetap.
3. Metode ini paling jarang digunakan dalam komunikasi data.
9. B. Komunikasi Data Duplex
Duplex adalah sebuah istilah dalam bidang telekomunikasi yang merujuk kepada
komunikasi dua arah. Komunikasi data duplex dibagi menjadi dua bagian yaitu komunikasi
data half duplex dan komunikasi data full duplex.
1. Komunikasi Data Half Duplex
Komunikasi Data Half Duplex adalah jenis komunikasi dua arah, tapi kedua pihak yang
berkomunikasi tidak dapat melakukan pengiriman informasi pada saat yang bersamaan, tapi
harus bergantian. Pada saat user A mengirimkan infomasi maka user B harus bertindak
sebagai penerima. Contoh paling sederhana adalah walkie-talkie, di mana dua
penggunanya harus menekan sebuah tombol untuk berbicara dan melepaskan tombol
tersebut untuk mendengar. Ketika dua orang menggunakan walkie-talkie untuk
berkomunikasi pada satu waktu tertentu, hanya salah satu di antara mereka yang dapat
berbicara sementara pihak lainnya mendengar. Jika kedua-duanya mencoba untuk
berbicara secara serentak, kondisi "collision" (tabrakan) pun terjadi dan kedua pengguna
walkie-talkie tersebut tidak dapat saling mendengarkan apa yang keduanya kirimkan.
Keuntungan Komunikasi Data Half Duplex :
a. Dapat mengirim dan menerima informasi.
Kelemahan Komunikasi Data Half Duplex :
a. Pada half duplex kedua station dapat mengirim dan menerima data, namun tidak terjadi
pada waktu yang sama.
b. User hanya bisa mengirim atau menerima informasi saja.
2. Komunikasi Data Full Duplex
Komunikasi Data Full Duplex adalah jenis komunikasi dua arah, dimana masing-masing
user dapat melakukan pengiriman ataupun penerimaan informasi pada saat yang
bersamaan. Jadi tergantung apakah lawan bicara sedang melakukan pengiriman informasi
ataupun tidak.
Contohnya : Handphone, Telephone.
Keuntungan Komunikasi Data Full Duplex :
1. Pada full-duplex terdapat sharing pada jalurnya agar kedua sinyal dengan arah yang
berbeda dapat berjalan.
2. Tersedia dua buah jalur fisik yang memisahkan arah jalur, satu jalur untuk mengirim
dan satu jalur lagi untuk menerima.
3. kedua station dapat mengirim dan menerima data secara simultan.
Kelemahan Komunikasi Data Full Duplex :
1. Tidak dapat menerima informasi apabila salah satu lawan bicara tidak aktif (offline).
10. 2.5 Komponen Komunikasi Data
Komponen komunikasi maksudnya yakni suatu piranti yang menjadi syarat
terbentuknya komunikasi data. Komponen-komponen komunikasi data antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Message
Message yaitu data atau informasi yang akan dikomunikasikan (dikirim dan
diterima). Message ini bisa berupa apa saja, teks, angka, gambar, suara, video,
atau kombinasi dari semuanya.
2. Sender
Sender adalah suatu alat yang digunakan untuk mengirimkan message. Alat ini
tidak hanya komputer, bisa juga alat lainnya seperti hand phone, video kamera,
dan lainnya yang sejenis.
3. Receiver
Receiver hampir sama dengan sender, bedanya receiver berfungsi sebagai alat
yang dituju untuk menerima message yang dikirim dari sender.
4. Medium
Medium adalah media transmisi yang bisa dikatakan sebagai "perantara" untuk
mengantarkan message dari sender ke receiver. Media transmisi ini bisa saja
berupa kabel (twisted pair, coaxial, fiber-optic), laser, atau gelombang radio.
5. Protokol
Protokol adalah sekumpulan aturan yang harus disepakati oleh dua atau lebih alat
untuk dapat saling berkomunikasi. Tanpa protocol, dua alat atau lebih mungkin
saja bisa saling terhubung tetapi tidak dapat saling berkomunikasi, sehingga
message yang dikirim tidak dapat diterima oleh alat yang dituju. Untuk mudahnya
protocol bisa dianggap sebagai bahasa komunikasi, seseorang yang
berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa tidak akan bisa dimengerti oleh orang
lain yang hanya bisa berbahasa Cina.
11. 2.6 Jenis-Jenis Sinyal
Sinyal dalam system komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu sinyal analog dan sinyal digital.
a. Sinyal Analog
Sinyal analog adalah signal yang berupa gelombang elektromagnetik yang berbentuk
sinusiodal dan bergerak atas dasar frekuensi. Frekuensi adalah jumlah getaran bolak balik
sinyal analog dalam satu siklus lengkap per detik. Satu siklus lengkap terjadi saat
gelombang berada pada titik bertegangan nol, menuju titik bertegangan positif tertinggi pada
gelombang, menurun ke titik tegangan negatif dan menuju ke titik nol kembali (lihat gambar).
Semakin tinggi kecepatan atau frekuensinya semakin banyak siklus lengkap yang terjadi
pada suatu periode tertentu. Kecepatan frekuensi tersebut dinyatakan dalam hertz. Sebagai
contoh sebuah gelombang yang berayun bolak-balik sebanyak sepuluh kali tiap detik berarti
memiliki kecepatan sepuluh hertz.
Keuntungan dari sinyal Analog:
Sinyal analog dapat digunakan dalam media tertutup seperti kabel coaxial, TV kabel
dan kabel tembaga . Sinyal analog dapat pula digunakan melalui medium terbuka
seperti gelombang mikro, telepon rumah tanpa kabel dan telepon seluler.
Kerugian yang ditimbulkan pada sinyal sistem analog :
Pengiriman sinyal analog dapat dianalogikan mengirim air lewat pipa. Aliran pipa
kehilangan tenaganya saat disalurkan melalui sebuah pipa. Semakin jauh pipa
semakin banyak tenaga yang berkurang dan aliran semakin menjadi lemah. Demikian
pula signal analog akan menjadi lemah setelah melewati jarak yang jauh. Selain
bertambah jauh signal analog juga memungut interferensi elektrik atau “noise” dari
dalam jalur. Kabel listrik, petir dan mesin-mesin listrik semua menginjeksikan noise
dalam bentuk elektrik pada signal analog. Untuk mengatasi kelemahan tersebut maka
diperlukan alat penguat signal yang disebut amplifier.
b. Sinyal Digital
Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi
kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak mudah terpengaruh
oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan
isyarat digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya
isyarat ini juga dikenal dengan isyarat diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini
biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada isyarat digital. Sebuah bit dapat
berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21).
Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara
12. umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n
buah. System digital merupakan bentuk sampling dari sistem analog. digital pada dasarnya
di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu system digital dibatasi
oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi
system digital.
Keuntungan dari Sinyal Digital yaitu :
1. Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat
membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
2. Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi
kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
3. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai
bentuk.
4. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan
mengirim.nya secara interaktif.
13. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi komunikasi data dan jaringan yang sedang kita hadapi tidak terlepas dari kinerja
perangkat – perangkat diatas. Dan tentunya pengembangan – pengembangan perangkat
tersebut tidak pernah berhenti. Dikarenakan penggunaan internet yang semakin menyebar
di Dunia. Namun perlu kita ingat bahwa perangkat –perangkat tersebut tidak akan bekerja
semaksimal mungkin tanpa kinerja software – software pendukung. Oleh karena itu, kita
sebagai penerus pengembang software Indonesia jangan sampai berhenti
mengembangkan. Bahkan Kita harus menguasai perkembangan teknologi Dunia. Dan
menjadi penentu teknologi ter-update dan mutakhir.