2. ANGGOTA
:
• Lisa Pitriani (25)
• Luthfia Fatin P (26)
• Novica Kurniasari (27)
• Novvia Wulandari (28)
• Nur Rifa K (29)
• Rama Permanasakti (30)
• Retna Ayu C (31)
• Rezha Mellan F (32)
3. KHUTBAH
Pengertian :
Khutbah berasal dari bahasa Arab
“Khutbah” yang artinya pidato atau
ceramah, yang isinya tentang
keagamaan.
Khutbah merupakan syarat sah shalat
Jum’at. dibacakan oleh khatib sebelum
melaksanakan shalat Jum’at.
4. Khatib adalah orang yang bertugas
membacakan khutbah dalam rangka menunaikan
shalat Jumat.
Syarat khatib Jum’at :
- Laki-laki dan beragama islam
- Baligh, berakal sehat, dan berakhlak mulia
- Mengetahui syarat, rukun, dan sunah khutbah
Jum’at
- Fasih dalam membaca Al-qur’an
- Berpakaian rapi, sopan, dan penampilan baik
- Suaranya jelas, dapat didengar dan dipahami
jamaah
5. Syarat Khutbah Jum’at :
Agar khutbah yang dilakukan sah menurut
syarat, khatib harus memenuhi syarat, antara
lain :
- Khutbah dilakukan pada waktu dzuhur di hari
Jum’at
- Khutbah dibacakan dengan berdiri
- Suara khatib terdengar oleh jamaah Jum’at
- Khatib suci dari hadas maupun najis
- Khatib tertutup auratnya
- Khatib laki-laki dan beragama islam
- Khatib sudah balig dan berakal sehat
6. Rukun Khutbah Jum’at
• Rukun khutbah Jum’at adalah segala sesuatu yang harus ada ketika
berkhutbah.
• Rukun khutbah Jum’at meliputi :
• Membaca hamdalah
• Membaca syahadatain, (Syahadat tauhid dan Rosul)
• Membaca Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW
• Berwasiat atau memberi nasihat tentang takwa dan menyampaikan
ajaran akidah, ibadah, dan akhlak.
• Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu dari dua khutbah
Rosulullah SAW bersabda:
“Dari Jabir dan Samurah, katanya, “Rasulullah SAW berkhutbah berdiri,
beliau duduk antara keduanya, membaca ayat-ayat al-Qur’an, mengingatkan
dan memperingatkan kabar takut kepda manusia”.
• Berdoa pada khutbah kedua agar kaum muslimin memperoleh
ampunan dosa dan rahmat Allah SWT.
7. Sunah Khutbah Jum’at
• Khatib mengucapkan salam
• Khutbah disampaikan di atas mimbar
• Khatib selalu menghadap ke arah
jamaah
• Duduk setelah mengucapkan salam
pada saat adzan dikumandangkan
• Ketika duduk di antara dua khutbah
mengucapkan salawat nabi
8. Fungsi Khutbah Jum’at
• Mengingatkan umat islam agar lebih
meningkatkan amal salih
• Mengingatkan umat islam agar lebih
meningkatkan akhlakul karimah dan ukhuwah
islamiyah
• Mengingatkan umat islam agar lebih
meningkatkan kesadaran untuk menuntut ilmu
pengetahuan dan ilmu agama
• Mengingatkan umat islam mengenai ajaran
Islam, baik perintah maupun larangan Allah
SWT
• Mengingatkan umat islam agar bekerja untuk
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di
akhirat
9. Tata Cara Khutbah
a. Khatib naik mimbar, lalu mengucap salam,
kemudian duduk
b. Setelah muazin selesai mengumandangkan
adzan, Khatib memulai khutbah pertama.
c. Khutbah sebaiknya dilakukan secara sistematis,
singkat dan mudah dipahami
d. Membacakan doa
e. Kemudian duduk di antara dua khutbah,
disunahkan untuk membaca shalawat nabi
f. Berdiri untuk melaksanakan khutbah kedua
g. Setelah selesai khutbah kedua, mengucapkan
salam
10. TABLIG
Tablig berasal dari kata kerja ballaga –
Yuballigu yang artinya menyampaikan.
Menurut Istilah arti Tablig adalah
menyampaikan ajaran-ajaran (Islam) yang
diterima dari Allah SWT kepada umat
manusia agar dijadikan pedoman hidup
supaya memperoleh kebahagian di dunia dan
akherat.
Orang yang bertablig disebut Mubalig (laki-
laki) dan Mubaligah (perempuan).
11. DAKWAH
Dakwah secara bahasa berasal dari bahasa Arab
(da’a – yad’u) yang artinya memanggil,
menyeru atau menjenguk.
Orang yang menyampaikan dakwah disebut da’I
(juru dakwah)
Menurut Istilah Syara’ dakwah adalah
kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak, dan
memanggil orang untuk beriman dan taat kepada
Allah SWT, sesuai dengan ajaran Islam.
Sedangkan orang yang menerima seruan
dakwah, menjadi orang yang beriman dan taat
kepada Allah SWT, tentu akan meraih
kesejahteraan di dunia dan di akhirat.
12. Ketentuan Tablig dan Dakwah
• Ketentuan/ cara berdakwah Rasulullah SAW, yang harus
dilaksanakan setiap Muslim dan Muslimah dalam
melaksanakan salah satu kewajibannya yaitu berdakwah,
seperti:
a. Tablig atau dakwah hendaknya dimulai dari diri sendiri.
b. Dalam bertablig atau berdakwah, hendaknya
menggunakan pola kebijaksanaan, yaitu berbicara
kepada manusia menurut kadar kemampuan akal
mereka.
c. Dakwah dapat dilakukan “bilhal” yaitu melalui
perbuatan baik yang diridai Allah SWT agar diteladani
orang lain.
13. d. Dakwah dapat dilaksanakan melalui ucapan lisan
dan tulisan. Dan menggunakan metode-metode :
o Metode al-hikmah yaitu penyampainan dakwah
terlebih dahulu mengetahui sasaran dakwahnya.
o Metode al-mau’izah yaitu dkawah dengan cara
seperti memberikan nasihat, pengajaran, dan
teladan yang baik.
o Metode “mujadalah bi al-lati hiya ahsan” ialah
bertukar pikiran (berdiskusi) dengan cara-cara
yang baik
14. Perbedaan Khotbah Jum’at dan Dakwah
1.Waktu Pelaksanaan
Pada khotbah Jum’at, waktu
pelaksanaannya adalah sesudah
matahari tergelincir (masuk waktu
zuhur) pada hari jum’at. Rentang waktu
pelaksanaan terbatas. Sedangkan pada
dakwah, waktu pelaksanaannya dapat
dilakasanakan kapan saja dan
waktunyanya tidak terbatas.
15. 2.Khatib Jum’at dan Juru Dakwah (da’i)
• Khatib jum’at harus laki-laki sedangkan
juru dakwah selain laki-laki (perempuan)
boleh.
• Khatib jum’at harus suci dari hadas dan
najis, sedangkan da’I tidak diharuskan suci
dari hadas dan najis.
• Khatib jum’at harus duduk sebentar anatara
khotbah pertama dan kedua sedangkan
dalam berdakwah tidak.
16. 3. Para Pendengar Khotbah Jum’at
Pada khotbah Jum’at, biasanya terdiri dari kaum
laki-laki saja, sedangkan para pendengar
dakwah adalah untuk umum (laki-laki dan
Perempuan)
4. Ketentuan syara’dalam Berkhotbah dan
Dakwah
Bagi seorang khatib jum’at dalam melaksankan
khotbahnya harus membaca hamdalah,
syahadatain, salawat, wasiat takwa, membaca
al-qur’an dan doa. Sedangkan bagi seorang dai
tidak diwajibkan.