Belerang adalah unsur kimia non-logam yang berwarna kuning pucat, berbentuk padat kristalin, tidak larut dalam air namun mudah larut dalam karbon disulfida. Belerang ditemukan secara alami dalam bentuk murni maupun dalam mineral sulfida dan sulfat, dan memiliki peran penting dalam kehidupan.
2. Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam
tabel periodik yang memiliki lambang S dan
nomor atom 16. Bentuknya adalah non-logam
yang tak berasa, tak berbau dan multivalent.
Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah
zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang
dapat ditemukan sebagai unsur murni atau
sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Ia
adalah unsur penting untuk kehidupan dan
ditemukan dalam dua asam amino.
Penggunaan komersilnya terutama dalam
fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek
api, insektisida dan fungisida
3. Dalam keadaan bebas, umumnya
belerang terdapat di daerah gunung berapi.
Adapun dalam bentuk senyawanya,
belerang ditemukan dalam bentuk mineral
sulfida,seperti besi sulfida (FeS2), gips (CaSO4
2H2O), dan seng sulfida (ZnS). Selain itu ,
belerang juga terkandung dalam gas alam,
seperti H2S dan SO2.
4. Belerang berwarna kuning pucat,
padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam
air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon
disulfida). Apabila terbakar, ia
mengeluarkan nyala berwarna biru. Sulfur
adalah terkenal dengan baunya yang tidak
menyenangkan yang menyerupai bau telur-
telur busuk. Bau tersebut adalah sebenarnya
ciri bagi hidrogen sulfida (H2S); sulfur
keunsuran adalah tidak berbau. Ia terbakar
dengan nyalaan biru dan mengeluarkan
5. Energi Ionisasi (kj/mol) = 1000
Titik Cair, ˚C = 113
Titik Didih, ˚C = 445
Keelektronegatifan = 2,5
6. 1. Proses Frasch
Cara frasch adalah mengambil
belerang dari deposit belerang di
bawah tanah, pompa frasch dirancang
oleh Herman Frasch dari Amerika Serikat
tahun 1904.
Pada proses ini pipa logam berdiameter
15 cm yang terdapat 2 pipa konsentrik
yang lebih kecil ditanam sampai
menyentuh lapisan belerang. Uap air
yang sangat panas dipompa dan
dimasukan melalui pipa luar, sehingga
belerang meleleh.
7. Kemudian dimasukan udara bertekanan tinggi
melalui pipa terkecil, sehingga terbentuk busa
belerang dan terpompa ke atas melalui pipa
ketiga. Seperti gambar di bawah ini:
Kemurnian belerang yang keluar mencapai
99,5%. Pada dewasa ini 50% belerang yang
digunakan dalam industri diperoleh dengan
proses frasch
8. 2. Proses kontak
Pada pembuatan belerang dengan proses
kontak bahan baku yang digunakan
belerang, udara dan air.
S(s)+O2(g) SO2(aq)
2SO2(g)+O2(g)↔2SO3(g)
SO3(g)+H2O(l)→H2SO4(aq)
Pertama-tama belerang padat dimasukan
kedalam drum berputar lalu dibakar dengan
oksigen dari udara dan hasilnya gas
SO2 dimurnikan dengan pengendap
elektrostatika ( kawat-kawat betegangan
tinggi ) partikel-partikel debu dan kotoran
lain menjadi bermuatan dan tertarik oleh
kawat yang muatannya berlawanan,
sehingga debu-debu itu jatuh kelantai
ruangan.
9. Campuran gas SO2 dan udara kemudian
dialirkan kedalam ruangan yang dilengkapi
katalis serbuk V2O5. Disini berlangsung proses
kontak yaitu kontak antara campuran gas-gas
dengan katalis. Gas SO2bereaksi dengan oksigen
dengan udara untuk membentuk gas SO3.
2SO2(g)+O2(g)↔2SO3(g) ∆H = -90 kJ
Agar reaksi ini bergeser kekanan gas SO3 yang
terbentuk segera direaksikan dengan air untuk
menghasilkan H2SO4
SO3(g)+H2O(l)→ H2SO4(aq)
Gas SO3 direaksikan dengan H2SO4 untuk
membentuk asam pirosulfat, H2S2O7 kemudian
barulah asam pirosulfat direaksikan denga air
untuk membentuk asam sulfat
SO3(g)+H2SO4(aq) →H2S2O7(aq)
H2S2O7(aq)+H2O→2H2SO4(aq)
10.
11. Belerang dioksida (SO2) digunakan
sebagai fungisida (anti jamur), fumiga (anti
serangga), dan dalam jumlah yang
sangat kecil digunakan sebagai
pengawet makanan.
Natrium tiosulfat pentahidrat
(Na2S2O3.5H2O) digunakan dalam proses
pencucian film. Senyawa ini dikenal
dengan merk hipo.
Asam sulfat (H2SO4) dipakai sebagai
pelarut, pengisi aki, pembuatan garam
sulfat, pembuatan pupuk, pengolahan
minyak, dan pewarnaan tekstil.