Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan aset Lanud Iskandar yang meliputi tumpang tindih lahan dengan masyarakat, belum adanya revisi Perjanjian Bersama 1990, belum adanya izin prinsip pemanfaatan lahan oleh instansi terkait, dan belum adanya kejelasan status aset Pemda di area Lanud Iskandar. Dokumen ini juga menjelaskan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk penyelesaian permasalahan tersebut.
2. PENDAHULUAN
❑ Lanud Iskandar merupakan lanud tipe “C” dibawah
jajaran Koopsau II yg terletak di Pangkalan Bun,
dengan wilayah operasional seluruh wilayah Provinsi
Kalimantan Tengah.
❑ Aset Tanah Lanud Iskandar seluas 3000,6 Ha dgn
sertifikat Hak Pakai Nomor 39 tgl 26 Juli 1993 dan telah
tercatat dlm daftar IKN Nr Registrasi 50613001 dan
SIMAK BMN Nr Registrasi 50418000000001
2
4. S 02° 40’ 21.0”
E 111° 39’ 14.0”
S 02° 40’ 41.0”
E 111° 39’ 40.8”
S 02° 40’ 23.0”
E 111° 39’ 55.5”
S 02° 40’ 23.2”
E 111° 40’ 44.9”
S 02° 40’ 30.2”
E 111° 40’ 44.7”
S 02° 40’ 32.9”
E 111° 40’ 51.2”
S 02° 40’ 28.1”
E 111° 40’ 55.9”
S 02° 40’ 29.5”
E 111° 42’ 13.7”
S 02° 41’ 16.9”
E 111° 42’ 11.5”
S 02° 41’ 48.4”
E 111° 42’ 10.1”
S 02° 42’ 53.3”
E 111° 42’ 07.2”
S 02° 42’ 51.0”
E 111° 41’ 30.7”
S 02° 43’ 01.1”
E 111° 41’ 36.6”
S 02° 43’ 36.3”
E 111° 41’ 34.9”
S 02° 43’ 36.3”
E 111° 39’ 37.9”
S 02° 43’ 15.0”
E 111° 39’ 42.6”
S 02° 43’ 02.0”
E 111° 39’ 27.4”
S 02° 43’ 08.2”
E 111° 39’ 24.8”
S 02° 43’ 132”
E 111° 39’ 152”
S 02° 42’ 53.2”
E 111° 39’ 10.8”
S 02° 42’ 36.1”
E 111° 39’ 07.1”
Keterangan:
Batas patok AURI
Patok AURI
DSR HSL PENGUKURAN BERSAMA
DIKELUARKAN SRT BUPATI KOBAR NR
590/247/ PEN.VI/2010 TGL 22 JUNI 2010
7. Permasalahan Aset
Tumpang tindih lahan Lanud Iskandar dgn masyarakat sebanyak 133 persil
dan 27 bidang (30,2 Ha). MELIPUTI: KEL. MADUREJO, KEL. SIDOREJO, KEL.
BARU.
Blm adanya penyesuaian/revisi Persetujuan Bersama tahun 1990 yang
disesuaikan dengan Kesepakatan Bersama antara TNI AU Dirjen
perhubungan Udara, AP I, dan AP II tahun 2011 sebagai dasar penggunaan
bersama.
Blm adanya ijin prinsip pemanfaatan lahan Lanud Iskandar oleh DPPU
Pertamina Iskandar, Airnav Iskandar dan Stasiun BMKG Iskandar.
Blm adanya kejelasan status aset Pemda Kobar di walayah Lanud Iskandar
berupa bangunan VIP Room, Gapura dan perpanjangan R/W 13.
8. Dampak Permasalahan Aset
Adanya Srt laporan dari Bpk Dr. Rahmat N. Hamka, S.H., M.Si. Nr
25/A-220/ VIII/2016 tgl 22 Agust 2016 ttg penyalahgunaan aset (Giat
pertambangan Galian C dan penebangan pohon/ilegal loging).
Adanya Srt dari Kontras nr 55/SK/Kontras/II/2017 ttg permohonan
informasi perkembangan kasus kekerasan yg dilakukan oleh anggota
TNI AU Iskandar kepada warga di Gang Banteng saat Pam Aset tgl 23
Juni 2016.
9. Berdiri bangunan permanen milik Bp Atri, selain bangunan juga di manfaatkan untuk
perkebunan di lahan TNI AU, dan terdapat pula akses jalan masuk kehutan TNI AU.
Jln Patahu Rt 16 Madurejo
10. Gg Tapah simpang AURI Plingkau
Terdapat Rumah Bp Muhli yang berada di dalam lahan TNI AU.
11. Gg Tapah simpang AURI Plingkau
Ditemukan adanya pemukiman yang dihuni oleh 8 KK Salah satunya dipakai untuk
usaha pengrajin tahu, dan terdapat indikasi tanah yang dikavling untuk dijadikan
perumahan
12. Jln. Samping Polsek Kumai
Lahan sawit yang dimiliki oleh H. Basit dan kelompok tani masuk ke lahan TNI AU.
20. TUMPANG TINDIH TANAH
1. Tanggal 21 s/d 27 Juni 2007 Telah dilaksanakan pemeriksaan lapangan terhadap tanah
tumpang-tindih antara masyarakat dengan Lanud IKR oleh tim yang terdiri dari: Lanud
Iskandar, Pemda Kobar, BPN Kobar, perwakilan masyarakat setempat, serta para Camat
dan Lurah. Hasil pemeriksaan adalah sbb:
a. Luas tanah Lanud IKR sesuai sertifikat hak pakai adalah 3.000,6 Ha sedangkan hasil
pemeriksaan di lapangan seluas 3.002,2 Ha (terdapat perbedaan 1,8 Ha).
b. Tanah masyarakat yang tumpang tindih dengan Lanud IKR seluas 304.028,75 M²
2. Tanggal 5 Februari 2009 Telah dilaksanakan rapat koordinasi mengenai tanah tumpang-
tindih di Aula Bappeda Kobar antara Lanud IKR dengan Pemda Kobar, dengan hasil sbb:
a. Lahan hak pakai milik Lanud IKR sesuai dengan sertifikat no. 39 tanggal 26 Juni
1993 seluas ± 3.000.6 Ha.
b. Lahan masyarakat yang tumpang-tindih dengan tanah Lanud IKR sebanyak 133
persil dan 27 bidang dengan luas ± 30.2 Ha.
c. Tanah Lanud IKR yang tumpang-tindih dengan masyarakat seluas ± 30.2 Ha akan
dicarikan lahan pengganti oleh Pemda Kobar sehingga luas lahan Lanud IKR tetap
3.000.6 Ha.
21. 3. Tanggal 9 s/10 Januari 2014 telah dilaksanakan survei lokasi tanah di Lanud IKR yang
dikuasai masyarakat oleh Tim aset Lanud IKR, Staf Disfaskonau dan berkoordinasi
dengan Instansi terkait (Pemda Kobar, Kantor Pertanahan, Bappeda dan Dispenda)
dengan hasil sbb:
a. Tanah Lanud IKR yang dikuasai masyarakat berdasarkan pemeriksaan tahun 2007
setelah dihitung ulang seluas 31.8 Ha terdiri dari 133 bidang dan 27 bidang seluas
4.3 Ha diantaranya telah bersertifikat.
b. Aset pengganti yang ditawarkan Kab. Kobar hanya mempertimbangkan kesetaraan
luas tanah dengan asumsi yang dikuasai masyarakat seluas 30.2 Ha (tidak sesuai
dengan ketentuan dalam tukar-menukar BMN).
4. Tanggal 13 Mei 2014 Danlanud IKR bersurat kepada Bupati Kobar Nomor B/165/V/2014
tentang penyelesaian tumpang tindih lahan TNI AU dengan masyarakat. Inti dari surat
tersebut adalah mengajak Pemda Kobar untuk melaksanakan koordinasi dengan Lanud
IKR terkait penyelesaian tumpang tindih tanah Lanud IKR dengan Masyarakat.
5. Tanggal 1 September 2015 Danlanud IKR bersurat kepada Camat Arut Selatan dan
Kumai Nomor B/364/IX/2015 dan Nomor B/365/IX/2015 tentang pemberitahuan
mengenai Lahan TNI AU Iskandar. Inti surat tersebut adalah pemberitahuan kepada
Camat Arsel dan Kumai bahwa telah banyak masyarakat Arsel dan Kumai yang
memanfaatkan tanah Lanud IKR untuk menanam tanaman kelapa sawit dan Lanud akan
melaksanakan penertiban tanaman sawit tersebut.
22. 6. Tgl 4 April 2016 Dilaksanakan rapat dengar pendapat mengenai penyelesaian
ruislag tanah dari Pemda Kobar kepada TNI AU terkait permasalahan tumpang
tindih sertifikat dengan masyarakat. Rapat dengar pendapat tersebut dipimpin
oleh ketua DPRD Kobar, sebagai perwakilan TNI AU adalah Danlanud IKR
beserta tim aset Lanud IKR yang disupervisi oleh Aslog Koopsau II dan Staf
Pemda Kobar. Kesimpulan rapat adalah :
DPRD Kobar memerintahkan Pemda untuk penyelesaikan permasalahan lahan
yang tumpang tindih antara Lanud IKR dengan Masyarakat.
7. Tgl 17 Mei 2016 Danlanud Iskandar bersurat kepada Bupati Kobar dengan
Nomor B/304-09/32/18/Lanud Ikr tentang tindak lanjut hasil RDP DPRD Kobar
Tahun 2016. Inti dari surat tesebut adalah menanyakan kejelasan tindak-lanjut
hasil RDP DPRD Kobar tanggal 4 April 2016.
8. Tgl 23 Juni 2016 Lanud IKR melakukan Pam Aset terhadap tanah yang tumpang
tindih dengan masyarakat dengan berujung demo oleh masyarakat yang
merasa dirugikan kepada Lanud IKR.
23. 9. Tgl 28 Juni s.d. 2 Juli 2016 dilaksanakan peninjauan permasalahan aset Lanud
Iskandar oleh Tim Koopsau II dipimpin oleh Aslog Kaskoopsau II.
10. Tgl 2 Sept 2016 DPRD Kobar membentuk tim Pansus untuk menyelesaikan
permasalahan aset TNI AU Iskandar dengan Masyarakat.
11. Tgl 6 Sept 2016 Danlanud Iskandar di undang oleh Kasau untuk menjelaskan
permasalah aset di Ruang Rapat Waaslog Kasau.
12. Tgl 5 Januari 2017 Tim Pansus DPRD Kobar membacakan laporan hasil Pansus
yaitu akan dilaksanakan penegasan atau pengukuran ulang tata batas kawasan
Lanud Iskandar dengan masyarakat melalui BPN Kobar yang pembiayaannya
akan dibebankan pada APBD Kobar.
24. DLKr DAN REVISI PERJAMA
Tgl 4 Juli 2016 Danlanud IKR bersurat kepada Pangkoopsau II tentang permohonan ijin
prinsip dan revisi surat Persetujuan Bersama dengan melampirkan konsep DLKr.
Tgl 9 Agustus 2016 Tindak lanjut dari srt Danlanud kpd Pangkoopsau II Kadisfaskonau
mengundang Danlanud Iskandar, pejabat TNI AU terkait dan pihak Ditjenhubud
Kemenhub dlm acara membahas penggunaan bersama BMN TNI AU di Lanud Hlo dan
Ikr oleh Ditjenhubud sebagai Bandara. (hsl UPBU IKR akan melaks survei dahulu)
Tgl 23 September 2016 Danlanud IKR bersurat kepada Pangkoopsau II tentang
permohonan ulang ijin prisip dan revisi surat Persetujuan Bersama dengan dasar surat
permohonan ijin prinsip dan revisi surat persetujuan bersama dari UPBU Iskandar.
Tgl 31 Oktober 2016 Danlanud IKR bersurat kepada kepala UPBU Bandar Udara
Iskandar tentang perkembangan Perjama dan kesepekatan Dlkr.
Tgl 18 November 2016 Danlanud IKR mengundang UPBU Iskandar, Manager Aviation
Pertamina Region VI Balikpapan, GM. Airnav Indonesia Banjarmasin dan Ka. Stamet
Klas IV BMKG Iskandar dalam rangka rapat koordinasi pemanfaatan aset Lanud IKR
oleh instansi terkait dan perkembangan DLKr.
25. PENATAAN PEMANFAATAN BMN OLEH BMKG ISKANDAR, DPPU
PERTAMINA ISKANDAR DAN AIRNAV ISKANDAR
Tgl 25 November 2016 Danlanud IKR telah mengundang UPBU
Iskandar, Manager Aviation Pertamina Region VI Balikpapan, GM.
Airnav Indonesia Banjarmasin dan Ka. Stamet Klas IV BMKG
Iskandar dalam rangka rapat koordinasi pemanfaatan aset oleh
instansi terkait dan perkembangan DLKr Bandar Udara Iskandar.
Tgl 30 Desember 2016 Danlanud Iskandar bersurat kepada
Pangkoopsau II B/815-03/03/03/ Lanud Ikr tentang permohonan
ulang ijin prinsip pemanfaatan lahan Lanud Iskandar oleh DPPU
Pertamina Iskandar.
26. KEJELASAN STATUS ASET PEMDA KOBAR
Tgl 13 Mei 2013 Danlanud IKR bersurat kepada Bupati Kobar ttg
penyelesaian adm VIP Room.
Tgl 8 Mei 2015 Danlanud IKR bersurat kepada Bupati Kobar ttg
penyelesaian adm bangunan VIP Room dan Gapura yg dibangun
diatas lahan Lanud Iskandar.
Tgl 6 Februari 2017 Danlanud IKR bersurat kepada Pj. Bupati Kobar
ttg permohonan penyelesaian adm/perjanjian bangunan di lahan
Lanud Iskandar yaitu berupa bangunan VIP Room, Gapura selamat
datang, dan perpanjangan R/W 13.
27. SURAT DARI Dr. RAHMAT N. HAMKA, S.H., M.Si.
Tgl 6 Sept 2016. Danlanud Iskandar di undang oleh Kasau
untuk menjelaskan permasalah aset di Ruang Rapat Waaslog
Kasau.
Danlanud Iskandar telah menjelaskan tanggapan berkaitan dgn
srt tersebut.
Selanjutnya Dr. Rahmat N. Hamka, S.H., M.Si. Membuat srt
klarifikasi ttg penyalahgunaan aset negara.
28. Tgl 2 September 2016 DPR Kobar membentuk tim Pansus untuk
menyelesaikan permasalahan Aset TNI AU Iskandar dengan
Masyarakat.
Tgl 6 September 2016 Danlanud Iskandar diundang oleh Kasau
untuk menjelaskan permasalahan PAM Aset yang dilaksanakan
oleh TNI AU Lanud Iskandar tanggal 28 Juni 2016, dimana rapat
tersebut dipimpin oleh Waaslog Kasau dan dihadiri oleh Irdalog
Irjenau, Wadanpuspomau, Kadispamsanau, Sesdispenau, Kadis-
faskonau, Kadisbangopsau dan Kadiskumau.
SURAT KONTRAS
29. Keterangan:
Biru : Bangunan Permanen
Ungu : Bangunan Kayu
Hitam : Rencana Pengembangan
Bangunan
AWR
YONKO PASKHAS
SKADIK TNI AU
30. TUMPANG TINDIH TANAH LANUD DENGAN MASYARAKAT
Mohon pertimbangan dari pimpinan mengenai alternatif penyelesaian tumpang tindih
tanah melalui jalur litigasi, yaitu dengan mengajukan gugatan ke PTUN dalam hal ini
BPN terkait dikeluarkannya sertifikat tanah atas nama beberapa warga di atas tanah
Lanud IKR.
PENETAPAN DLKr Dan REVISI PERSETUJUAN BERSAMA TAHUN 1990
Mohon adanya kajian/revisi Persetujuan Bersama tahun 1990 yang menjadi dasar
penggunaan bersama Pangkalan TNI AU IKR sebagai Bandar Udara IKR untuk
disesuaikan dengan Kesepakatan Bersama antara TNI AU, DJU, AP I dan AP II tahun
2011 yg melampirkan gambar batas-batas DLKr Bandar Udara Iskandar sebagai
lampiran Perjama.
PENATAAN PEMANFAATAN BMN (Tanah) LANUD IKR OLEH PIHAK LAIN
Mohon sekiranya dapat dikeluarkan ijin prinsip mengenai pemanfaatan BMN oleh
instansi yg berada di wil Lanud Ikr selanjutnya dpt ditindaklanjuti dgn perjanjian
kerjasama pemanfaatan BMN di Lanud IKR sehingga pemanfaatan tersebut sesuai
dengan ketentuan pemanfaatan BMN.