Kuliah Manajemen Proyek Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika UHO Kendari (Pert 9-10)
Materi:
Apa itu risiko?
Apa itu risiko proyek?
Manajemen Risiko Proyek Perangkat Lunak
Perhitungan risiko secara kualitatif dan kuantitatif
Analogi Proyek Perangkat Lunak sbg Kapal Titanic
2. Materi Pert 9-10
Manajemen risiko (apa itu risiko? contoh risiko?)
Manajemen resiko proyek perangkat lunak (mengapa
risiko perlu di-manage?)
Cara menghitung risiko dengan probability matrix
Analogi Proyek Perangkat Lunak sebagai sebuah
kapal
10. Risiko adalah kejadian tidak
pasti (uncertain event)
yang kemungkinan akan
berdampak negatif
maupun positif
11. PMBOK: RISIKO PROYEK adalah
kejadian tidak pasti atau keadaan yang
apabila terjadi dapat berefek negatif
atau positif terhadap salah satu tujuan
dari proyek (baik itu biaya, ruang
lingkup, kualitas, waktu, dsb)
18. ILUSTRASI RISIKO
TUJUAN: menempuh perjalanan dengan pesawat dari A ke B untuk menghadiri rapat pada
pukul 9.00WITA
Gagal berangkat dari A ke B Ini hanya kebalikan dari tujuan
Terlambat dan melewatkan rapat Ini adalah pernyataan dampak dari risiko, bukan
risiko itu sendiri
Tidak ada makanan dalam pesawat
sehingga jadi kelaparan
Ini bukan risiko terhadap pencapaian tujuan /
tujuannya berbeda
Ketinggalan pesawat sehingga
terlambat hadir mengikuti rapat
Ini adalah risiko, yang dapat dikendalikan dengan
memastikan masih banyak waktu untuk mencapai
bandara
Cuaca buruk membuat pesawat tidak
dapat berangkat mengangkut peserta
rapat
Ini adalah risiko, yang tidak dapat dikendalikan,
namun kita dapat membuat rencana B.
19. Pada saat kita membangun
sebuah perangkat lunak,
seringkali kita menghadapi
berbagai situasi yang tidak
nyaman seperti keterlambatan
pengembangan atau
pengeluaran biaya
pengembangan yang melebihi
anggaran.
Risiko dalam Proyek Perangkat Lunak
20. Untuk itu perlu dilakukan
identifikasi tindakan yang
harus dilakukan untuk
mencegah ataupun
meminimalkan risiko
tersebut.
Risiko dalam Proyek Perangkat Lunak
Hal ini dikarenakan kurang
siapnya kita menghadapi
berbagai kemungkinan
risiko negatif yang akan
terjadi.
23. Risiko bisa diukur dengan
menggunakan analisis
kuantitatif maupun kualitatif
24. Mengukur Risiko Proyek Perangkat Lunak
Setelah kita (manajer proyek perangkat lunak) dan stakeholder mengidentifikasi segala
kemungkinan risiko yang bisa terjadi, maka perlu dilakukan yang namanya ranking.
Biasanya risiko proyek diukur dengan risk impact matrix (matriks dampak dari risiko).
Ada dua pendekatan untuk risk ranking, yaitu:
Ordinal/kualitatif: Perhitungan cukup dilakukan dengan mengurut risiko dalam kategori
risiko tinggi, risiko menengah dan risiko rendah. (kebanyakan menggunakan
perhitungan ordinal)
Cardinal / kuantitatif: Perhitungan dilakukan dengan menggunakan skor dalam bentuk
angka seperti 0.67 (67%) atau 0.99 (99%) dan sebagainya.
25. Perform Quantitative Risk Analysis:
Kita bisa membuat keputusan yang lebih baik dengan informasi
yang lebih jelas. Oleh karena itu proses ini disebut menandakan
nilai numerik untuk tiap peluang dan dampak dari tiap risiko.
26. Setelah didapatkan tiap risiko yang mungkin, maka manajer proyek
(terkadang bersama stakeholder), harus mengikuti langkah berikut:
1. Evaluasi peluang (probability) bahwa risiko
tersebut akan muncul dan berikan skor terhadap
peluang tersebut.
2. Tentukan dampak (impcat) dari tiap-tiap
risiko tersebut (biasanya dalam bentuk biaya)
3. Kalikan nilai peluang dengan nilai dampak
untuk memperoleh nilai risiko
Perform Qualitative Risk Analysis:
28. Perform Qualitative Risk Analysis:
Setelah kita memperoleh dampak risiko, kita bisa
menentukan peluang (probability) dan dampak (impact) dari
tiap risiko
34. Jika kita mengandaikan sebuah
proyek perangkat lunak sebagai
sebuah kapalTitanic, maka kita
bisa memperoleh beberapa
pelajaran, sebagai berikut:
35. Pelajaran 1: Hati-hati terhadap asumsi
Kapten kapal beberapa kali
menerima informasi dari
beberapa kapal yang telah
melewati area tersebut bahwa
terdapat iceberg (gundukan es)
di jalur kapal titanic. Namun,
dengan asumsi bahwa kapal
mereka tidak akan tenggelam,
kapten tidak terlalu
memperdulikan peringatan
tersebut.
36.
37. Pelajaran 1: Hati-hati terhadap asumsi
Pelajaran: Dalam
membangun sebuah proyek
perangkat lunak, pastikan
semua informasi jelas dan
jangan biarkan tim
pengembang proyek maupun
client berasumsi sendiri.
Komunikasi adalah hal yang
paling utama.
38. Pelajaran 2 : Jangan lupakan proses maupun pihak-
pihak yang terlibat dalam proyek
Kru dari kapalTitanic tidak terlatih
dalam hal penyelamatan sehingga
banyak korban berjatuhan.
Tidak adanya rencana mengenai
kemungkinan risiko terburuk yang
terjadi menyebabkan proses
evakuasi penumpang menjadi
tidak teratur. Akibatnya,
penggunaan sekoci tidak
dimaksimalkan dengan baik.
39. Pelajaran 2 : Jangan lupakan proses maupun pihak-
pihak yang terlibat dalam proyek
Proyek perangkat lunak yang sukses
pastinya melibatkan rencana yang
harus dipikirkan secara matang
terlebih dahulu sebelum
diimplementasikan. Rencana tersebut
adalah mengenai rencana terhadap
tim maupun proses pengembangan
software.
Biasanya kita hanya fokus pada aspek
teknologi dan kadang melupakan
aspek manusia maupun aspek proses
dari proyek.
40. Ketika dalam perjalanannya,
Chairman dari perusahaan
pembuatTitanic meminta
kepada kapten kapalTitanic
untuk meningkatkan kecepatan
kapal.
Pelajaran 3: Jangan mengubah target proyek di tengah jalan
Padahal sebenarnya, kapal ini
tidak didesain untuk kecepatan.
Akibatnya, kapal menabrak
gundukan es dalam kecepatan di
atas normal.
41. Hati-hati terhadap ruang lingkup proyek (project scope). Terkadang, di
tengah proses pembuatan software, client meminta sedikit perubahan
pada software. Faktanya, perubahan kecil bisa berdampak pada sistem
dalam jumlah yang besar, menghasilkan kompleksitas tinggi dan
testing yang harus ditambah.
Pastikan kepada client bahwa
untuk membangun sebuah
perangkat lunak, kita telah
terikat pada aturan yang telah
didefinisikan dari awal. Jadi,
sejak awal keinginan client
harus jelas dan tidak ada
kemungkinan untuk berubah
Pelajaran 3: Jangan mengubah target proyek di tengah jalan
42. Setiap proyek perangkat lunak, memiliki
setidaknya 8 resiko berikut:
Time (waktu)
Cost (biaya)
Scope (ruang lingkup)
Feasibility (kelayakan)
Quality (kualitas)
Stakeholder expectations (harapan pemangku kepentingan)
Human Resources (sumberdaya manusia)
Technical accuracy (akurasi teknis)
Berikan penjelasan beserta contoh pada masing-masing risiko yang
mungkin
43. Tugas
Anggap Anda adalah seorang manajer
dalam sebuah proyek perangkat lunak.
(Identifikasi apa saja risiko negatif yang
kemungkinan akan muncul. Lalu lakukan
perhitungan risiko nya secara kuantitatif)
For example, late
shipment of a key piece of equipment can lead to schedule delays, penalty
payments, cost overruns, etc.
Misalnya, programmer mengerjakan program di luar deadline yang akan mengakibatkan terlambatnya implementasi software, berkurangnya kepercayaan stakeholder, dsb
Hati-hati terhadap asumsi. terkadang kita mengasumsikan bahwa programmer mengerti sistem apa yang manajer minta, terkadang client berasumsi bahwa manajer memahami apa yang ia inginkan, terkadang anggota tim berasumsi bahwa email yang dia kirimkan sudah dibaca oleh manajer.
Dalam membangun sebuah proyek perangkat lunak, pastikan semua informasi jelas dan jangan biarkan tim pengembang proyek maupun client berasumsi sendiri. Komunikasi adalah hal yang paling utama
Hati-hati terhadap asumsi. terkadang kita mengasumsikan bahwa programmer mengerti sistem apa yang manajer minta, terkadang client berasumsi bahwa manajer memahami apa yang ia inginkan, terkadang anggota tim berasumsi bahwa email yang dia kirimkan sudah dibaca oleh manajer.
Dalam membangun sebuah proyek perangkat lunak, pastikan semua informasi jelas dan jangan biarkan tim pengembang proyek maupun client berasumsi sendiri. Komunikasi adalah hal yang paling utama
In your projects, beware of "scope creep." Typical is the customer who says, "Can you make just this one small change please?" The fact is, any change is rarely "small." Rather, it typically involves changes to other parts of a system, results in greater complexity, and requires more testing. Make sure that your customer knows that in a project world governed by quality, time, and budget, at least one will have to yield. Be sure your customer understands the implications of a requested change and that the customer's expectations are appropriately set.
Pastikan kepada client bahwa untuk membangun sebuah perangkat lunak, kita telah terikat pada ruang lingkup, waktu, biaya dan kualitas perangkat lunak yang telah didefinisikan dari awal. Jadi, sejak awal keinginan client harus jelas dan tidak ada kemungkinan untuk berubah