3. APLIKASI INSTRUMENTASI
Aplikasi instrumentasi, yaitu kegiatan pendukung
yang berupa pengumpulan data dan keterangan
tentang peserta didik dan lingkungan yang lebih
luas yang dilakukan dengan menggunakan
berbagai instrumen, baik tes maupun non tes.
Tujuan aplikasi instrumentasi adalah diperolehnya
data hasil pengukuran terhadap kondisi tertentu
tentang peserta didik sebagai konseli. Data
tersebut yang akan digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk penyelenggaraan layanan agar
lebig efektif dan efisien.
4. HIMPUNAN DATA
Himpunan data, yaitu kegiatan untuk menghimpun
seluruh data dan keterangan yang relevan dengan
keperluan pengembangan peserta didik. Himpunan
data perlu diselenggarakan secara
sistematik, komprehensif, terpadu, berkelanjutan, d
an bersifat tertutup.
Tujuan penyelenggaraan himpunan data adalah
menyediakan data dalam kualitas yang baik dan
lengkap untuk menunjang penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan
kebutuhan konseli atau siswa.
5. KONFERENSI KASUS
Konferensi kasus, yaitu kegiatan bimbingan dan
konseling untuk membahas permasalahan yang
dialami oleh peserta didik dalam suatu forum
pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang
diharapkan dapat memberikan bahan, keterangan,
kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan tersebut. Pertemuan ini berrsifat
terbatas dan tertutup. Tujuan konferensi kasus ialah
untuk mengumpulkan data yang lebih banyak dan
lebih akurat serta menggalang komitmen pihakpihak terkait dengan permasalahan yang ditangani.
6. KUNJUNGAN RUMAH
Kunjungan rumah, yaitu kegiatan yang dilakukan
untuk memperoleh
data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi
pemecahan masalah yang dialami peserta didik
melalui kunjungan ke rumahnya. Kegiatan ini
memerlukan kerja sama dari orang tua dan anggota
keluarga lainnya.
Tujuan kunjungan rumah adalah diperolehnya data
yang lebih lengkap dan akurat berkenaan dengan
masalah yang ditangani serta digalangkannya
komitmen orang tua dan anggota keluarga lainnya
dalam rangka penyelesaian masalah konseli atau
peserta didik yang bersangkiutan
7. ALIH TANGAN KASUS
Alih tangan kasus, yaitu kegiatan bimbingan dan
konseling untuk mendapatkan penanganan yang
lebih tepat dan tuntas terhadap masalah yang
dialami peserta didik dengan memindahkan
penanganan ke pihak lain yang lebih kompeten dan
berwenang.
Kegiatan ini memerlukan kerja sama antara
berbagai pihak yang dapat memberikan bantuan
atas penanganan masalah tersebut. Dengan
pelayanan terdahulu mengantarkan konseli ke ahli
yang berkompeten dalam pengentasan masalah
konseli tersebut. Alih tangan kasus ini bertujuan
agar diperoleh pelayanan yang optimal.