SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  43
Tatap Muka   Dasar Bisnis & Manajemen
  25                   Arissetyanto Nugroho
                              Hartri Putranto




KEPEMIMPINAN




                          Fakultas Ekonomi
TUJUAN KHUSUS MATA KULIAH
  •       Agar mahasiswa mengerti dan mampu
          menjelaskan tentang pengertian
          kepemimpinan, pendekatan-pendekatan
          dan teori kepemimpinan kontemporer.




Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri             25-2
SUB POKOK BAHASAN

1. Pengertian Kepemimpinan
2. Pendekatan Sifat Pada
   Kepemimpinan
3. Pendekatan Tingkah Laku
   Pada Kepemimpinan
4. Pendekatan Kontingensi
   Pada Kepemimpinan
5. Teori-Teori Kepemimpinan
   Kontemporer



Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri   25-3
Pendahuluan

    “Seorang pemimpin adalah
    seorang yang:
  - Melihat lebih banyak
    daripada yang dilihat orang
    lain;
  - Melihat lebih jauh daripada
    yang dilihat orang lain; dan
  - Melihat sebelum yang lain
    melihatnya.”



Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri   25-4
Pendahuluan

                                        Pendekatan-Pendekatan
                                        Studi Kepemimpinan:
                                      • Pendekatan Sifat
                                        (Personal Traits of
                                        Leadership Approach)
                                      • Pendekatan Perilaku
                                        (Behavioral Approach)
                                      • Pendekatan Kontingensi
                                        (Contingency Approach)



Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                         25-5
1. Pengertian Kepemimpinan

     “proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi
      para anggota dalam hal berbagai aktifitas yang
                    harus dilakukan”




Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                25-6
1.1 Implikasi Definisi Kepemimpinan

  • Kepemimpinan menyangkut orang lain
    (bawahan atau pengikut), kesediaan bawahan
    untuk menerima pengarahan dari pemimpin.
  • Kepemimpinan menyangkut pembagian
    kekuasaan yang tidak seimbang antara
    pemimpin dan anggota kelompok.
  • Selain memberikan pengarahan pemimpin
    dituntut untuk dapat mempergunakan pengaruh,
    apa dan bagaimana bawahan melaksanakan
    perintahnya.



Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri            25-7
1.2 Aspek-Aspek Dalam Kepemimpinan

 • pengikut (followers),
 • pembagian kekuasaan
   (distribution of powers)
   antara pemimpin dan
   pengikut,
 • penggunaan kekuasaan
   untuk mempengaruhi
   (power to influence),
 • nilai yang dibangun
   (leadership value).


Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri   25-8
2. Pendekatan Sifat Pada Kepemimpinan

 • Pemimpin dan Bukan Pemimpin
   Mencoba membandingkan sifat-sifat orang yang
   menjadi pemimpin dengan sifat bukan jadi
   pemimpin.
 • Pemimpin Efektif dan Pemimpin Tidak Efektif
   Mengidentifikasi ciri dan sifat yang dimiliki oleh
   para pemimpin efektif dan membandingkannya
   dengan sifat yang tidak efektif.




Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                25-9
2.1 Perbedaaan Pemimpin & Bukan Pemimpin

                  PEMIMPIN                       BUKAN PEMIMPIN
   Memberikan inspirasi.                    Memaksa para pengikut.
   Menyelesaikan pekerjaan dan              Menyelesaikan pekerjaan dengan
   mengembangkan kemampuan                  jalan mengorbankan para
   pengikutnya.                             pengikutnya.
   Menunjukkan kepada pengikutnya           Menanamkan perasaan takut pada
   bagaimana     cara    melaksanakan       pihak pengikutnya melalui ancaman-
   pekerjaan.                               ancaman dan paksaan-paksaan.

   Menerima tanggung jawab                  Menghindari tanggung jawab


   Memperbaiki kegagalan              dalam Menyatakan bahwa kesalahan
   rangka mencapai tujuan                   terletak pada orang lain, apabila
                                            terjadi kegagalan dalam halm
                                            mencapai tujuan.

Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                                         25-10
2.2 Contoh Sifat Pada Kepemimpinan Efektif

 Sifat-sifat Kepemimpinan (Edwin Ghiselli):
 •    Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas,
 •    Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan
 •    Kecerdasan
 •    Ketegasan
 •    Kepercayaan diri
 •    Inisiatif

 Sifat-sifat Kepemimpinan (Keith Davis):
 •    Kecerdasan
 •    Kedewasaan dan keluasan hub sosial
 •    Motivasi diri dan dorongan breprestasi
 •    Sikap-sikap hubungan manusiawi

Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                25-11
2.3 Perbedaan Manajemen & Kepemimpinan

            “Not all leaders are managers, nor are all
                        managers leaders.”
                        Managers                Leaders



                  •   Do things right   •   Do the right things
                  •   Status quo        •   Change
                  •   Short-term        •   Long-term
                  •   Means             •   Ends
                  •   Builders          •   Architects
                  •   Problem Solving   •   Inspiring & Motivating



Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                                  25-12
2.4 Kegiatan Manajemen & Kepemimpinan

             KEGIATAN                          MANAJEMEN                             KEPEMIMPINAN
  Penyusunan rencana              Perencanaan dan Penganggaran.            Penentuan Arah Kegiatan.
                                  Penentuan rencana spesifik dari          Menyusun visi atau tujuan jangka
                                  kegiatan untuk pencapaian tujuan serta   panjang yang akan diraih oleh
                                  mengalokasikan segala sumber daya        organisasi serta strategi perubahan
                                  yang dibutuhkan.                         yang harus dilakukan.

  Membangun relasi antar          Pengorganisasian dan Penempatan           Mengkomunikasikan visi kepada
  manusia atau kelompok kerja     SDM. Menyusun struktur organisasi,       orang-orang serta membangun
  untuk merealisasikan rencana    prosedur kerja, tanggung jawab dari      kerjasama dengan orang-orang yang
                                  setiap bagian organisasi serta metode    siap untuk mewujudkan visi secara
                                  implementasi                             bersama-sama

  Implementasi Rencana            Pengawasan dan Pemecahan Masalah.        Memotivasi dan Memberikan
                                  Pada tahap implementasi tugas            inspirasi. Peran yang dilakukan
                                  manajemen adalah melakukan               pada saat implementasi adalah
                                  pengawasan dan pengendalian atas         memotivasi orang-orang yang telah
                                  berbagai kendala yang mungkin            sepakat bekerjasama untuk
                                  ditemui.                                 melakukan implementasi dari apa
                                                                           yang telah dibangun sebagai upaya
                                                                           pencapaian visi.

  Hasil yang diperoleh            Sesuatu yang telah diperkirakan atau     Suatu perubahan yang akan
                                  telah ditargetkan sebelumnya.            mendukung pencapaian visi.




Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                                                                       25-13
3. Pendekatan Perilaku Pada Kepemimpinan

   Para peneliti memusatkan pada dua aspek
   tingkah laku kepemimpinan:
 • Fungsi Kepemimpinan (leadership functions)
   Aktivitas yang dipertahankan kelompok dan
   berkaitan dengan tugas yang harus
   dilaksanakan oleh pemimpin, atau seseorang
   lain, agar kelompok dapat berfungsi secara
   efektif.
 • Gaya Kepemimpinan (leadership styles)
   Berbagai pola tingkah laku yang disukai oleh
   pemimpin dalam proses mengarahkan dan
   mempengaruhi pekerja.
Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri          25-14
3.1 Fungsi Kepemimpinan

 • Fungsi pemecahan masalah
   Fungsi ini berhubungan dengan tugas atau
   pekerjaan yang memberikan jalan keluar,
   pendapat dan informasi terhadap masalah yang
   dihadapi kelompok.
 • Fungsi Sosial
   Fungsi ini berhubungan dengan kehidupan
   kelompok, yaitu memberi dorongan pada
   anggota untuk mencapai tujuan dan
   menciptakan suasana kerja harmonis bagi
   kelompoknya.


Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri          25-15
3.2.1 Gaya Kepemimpinan (Stoner)
 • Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas
   (Task Oriented Style)
   Seorang manajer akan mengarahkan dan mengawasi
   bawahan secara ketat agar mereka bekerja sesuai
   dengan harapannya. Manajer dengan gaya ini lebih
   mengutamakan keberhasilan pekerjaan dari pada
   pengembangan kemampuan bahawan.
 • Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada pekerja
   (Employee Oriented Style)
   Manajer dengan gaya ini, mendorong dan memotivasi
   bawahan dalam oengambilan keputusan. Disini
   hubungan pimpinan dan bawahan terasa sangat akrab,
   saling percaya dan saling menghargai.


Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                25-16
Continuum of Leader Behavior




  Source: Adapted and reprinted by permission of the Harvard Business Review. An exhibit from
  “How to Choose a Leadership Pattern” by R. Tannenbaum and W. Schmidt, May–June 1973.
  Copyright © 1973 by the President and Fellows of Harvard College; all rights reserved.


Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                                                             25-17
3.2.2 Gaya Kepemimpinan (Koontz, O’Donnell & Weihrich)

 • Pemimpin Otokratik
   Pemimpin yang cenderung untuk mensentralisasi
   otoritas dan mengandalkan kekuatan legitimasi dan
   penghargaan untuk mengatur bawahan.
 • Pemimpin Demokratik
   Pemimpin yang mendelegasikan otoritas kepada orang
   lain, mendorong partisipasi, dan mengandalkan
   kekuatan, keahlian dan referensi untuk mengatur
   bawahan.
 • Pemimpin Free Rein
   Pemimpin yang hanya menggunakan sedikit kekuasaan
   dan memberi banyak kebebasan kepada bawahan untuk
   melakukan kegiatan. Pemimpin disini berfungsi hanya
   sebagai fasilitator.
Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                 25-18
3.2.3 Studi Ohio State University

  • Studi ini menyimpulkan ada dua kategori perilaku
    pemimpin yaitu:
        – Consideration
              • Dimana pemimpin peduli dan mendukung bawahan.
                Pemimpin gaya ini cenderung memiliki hubungan saling
                percaya dengan bawahan dan mereka menghormati
                ide dan perasaan karyawan.
        – Initiating structure
              • Diartikan sebagai tingkat dimana pemimpin membuat
                struktur pekerjaan sendiri dan pekerjaan bawahannya.
                Pemimpin gaya ini cenderung mengarahkan pekerjaan
                kelompok melalui kegiatan perencanaan, pemberian
                tugas, penjadwalan, dan penetapan deadline.

Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                              25-19
Studi Ohio mengenai Gaya Kepemimpinan


                               Tinggi
                                        Orientasi Pekerjaan    Orientasi Pekerjaan
                                            Rendah dan            dan Orientasi
                                             Orientasi            PekerjaTinggi
                                           PekerjaTinggi
  Orientasi Pekerja
   (Consideration)
                                        Orientasi Pekerjaan    Orientasi Pekerjaan
                                           dan Orientasi           Tinggi dan
                                         Pekerja Rendah         Orientasi Pekerja
                                                                     Rendah


                               Rendah                                        Tinggi




                                                  Orientasi Pekerjaan
                                                  (Initiating Structure)
Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                                                   25-20
3.2.4 Studi The University of Michigan

  • Studi ini menyimpulkan para manajer
    dibedakan berdasarkan dua dimensi perilaku
    pemimpin:
        – Relationship Oriented
              • Perilaku yang bersikap bersahabat dengan
                bawahan, mengakui prestasi dan
                memperhatikan kesejahteraannya.
        – Task Oriented
              • Diartikan sebagai perilaku manajer yang
                menetapkan standar kerja tinggi, menentukan
                metode yang harus dilakukan dan mengawasi
                secara ketat.

Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                        25-21
3.2.5 Managerial Grid (Kisi-Kisi)

  Dikembangkan oleh Robert Blake dan Jane S.
  Mouton, mendorong manajer untuk memiliki dua
  kualitas kepemimpinan sekaligus yaitu orientasi
  pada tugas dan orientasi pada hubungan orang.




Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                 25-22
Managerial Grid




Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                 25-23
3.2.5 Managerial Grid (Kisi-Kisi)

  Keterangan:

  1.1 - perhatian rendah terhadap karyawan dan produksi
  1.9 - manajemen santai, serba mengijinkan, dengan
        tekanan pada pemeliharaan keuangan dan
        kepuasan pegawai
  5.5 - memperhatikan baik terhadap produksi maupun
        karyawan
  9.1 - sebagai seorang otokrat pemegang tugas yang
        keras
  9.9 - memberikan perhatian penuh terhadap produksi,
        semangat kerja dan kepuasan karyawan

Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                25-24
4. Pendekatan Kontingensi Pada Kepemimpinan

 • Sebuah pandangan bahwa teknik manajemen
   yang paling baik memberikan konstribusi untuk
   pencapaian sasaran organisasi mungkin
   bervariasi dalam situasi atau lingkungan yang
   berbeda; juga disebut pendekatan situasional.
 • Teori ini memfokuskan pada faktor-faktor:
   - tuntutan tugas;
   - harapan & tingkah laku rekan setingkat;
   - karakteristik & tingkah laku karyawan;
   - budaya organisasi dan kebijakannya.

Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri            25-25
4. Pendekatan Kontingensi Pada Kepemimpinan

 Terdapat beberapa model, yaitu:
 • model kepemimpinan situasional
   dari Hersey-Blanchard
 • model LPC (least preferred co-
   worker) dari Fiedler
 • model jalur tujuan dari Evans-
   House
 • model Vroom-Yetto dan Vroom-
   Jago


Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri     25-26
4.1 Model Kepemimpinan Situasional

 Pendekatan kepemimpinan situasional yang
 dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard
 menguraikan bagaimana pemimpin harus
 menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka
 sebagai respons pada keinginan untuk berhasil
 dalam pekerjaan, pengalaman, kemampuan, dan
 kemauan dari bawahan mereka yang terus
 berubah.




Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri          25-27
Model Kepemimpinan Situasional


                                 High           High          High Task
                                             Relatiohship      and High
                                            and Low Task     Relationship
                                        High       3               2
       Relationship Behavior
                                                  Low             Low
      (Memberikan Dukungan)
                                              Relationship    Relationship
                                             and Low Task    and High Task
                                                    4               1
                                 Low

                                         L                             High




                                                 Task Behavior
                                              (Memberikan Panduan)

Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                                           25-28
4.2 Model LPC dari Situasional

 Model ini mendasarkan pada pendapat bahwa
 seseorang menjadi pemimpin tidak hanya karena
 karakteristik individu mereka tetapi juga karena
 beberapa variabel situasi dan interaksi antara
 pemimpin dengan bawahan. Fiedler menjelaskan tiga
 dimensi yang menjelaskan situasi kepemimpinan yang
 efektif, yaitu:
 Posisi Kekuasaan (Power Position)
 Dimensi ini menjelaskan kekuasaan yang dimiliki
 pemimpin, seperti keahlian atau kepribadian, yang mampu
 membuat bawahan mengikuti kemauan pemimpin.
 Pemimpin yang mempunyai kekuasaan dari posisinya yang
 jelas dan besar dapat memperoleh kepatuhan bawahan
 yang besar.
Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                  25-29
4.2 Model LPC dari Situasional

 Struktur Pekerjaan (Task Structure)
 Dimensi ini menjelaskan sejauh mana pekerjaan dapat
 dirinci atau dijelaskan dan membuat bawahan bertanggung
 jawab untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Jika
 struktur pekerjaan jelas maka pekerjaan dapat dilakukan
 dengan mudah, bawahan dapat diserahi tanggung jawab
 pelaksanaan tersebut dengan lebih baik.
 Hubungan antara Pemimpin – Bawahan (Leader
 Member Relation)
 Hal ini berhubungan dengan antara bawahan dan
 pimpinan, misalnya tingkat loyalitas, kepercayaan, dan rasa
 hormat karyawan terhadap pemimpinnya. Hubungan ini
 dapat diklasifikasikan “baik” atau “buruk”.
Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                      25-30
Model LPC

  Faktor Kontingensi                                              Situasi yang dihadapi

  Relasi Pimpinan-Bawahan                             Baik                                    Buruk

  Stuktur Pekerjaan/Tugas                    Tinggi           Rendah                Tinggi             Rendah

  Peran/Posisi Kekuasaan              Kuat      Lemah      Kuat    Lemah     Kuat      Lemah    Kuat       Lemah




  Kecenderungan Situasi                         Kondusif                Cukup Kondusif            Tidak Kondusif



  Perilaku Pemimpin yang Ideal                 Orientasi              Orientasi pada relasi           Orientasi
                                               Pekerjaan               sosial/orang-orang             Pekerjaan




Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                                                                        25-31
4.3 Model Jalur Tujuan (Part Goal)

 • Model ini menyatakan bahwa fungsi utama seorang
   pemimpin adalah untuk membuat tujuan bersama
   dengan      bawahannya,    membantu        mereka
   menemukan jalur (part) yang paling tepat dalam
   mencapai tujuan tersebut, dan membatasi
   hambatan-hambatan yang timbul.
 • Peneliti ini mencoba memperluas teori dengan
   mengidentifikasi dua variabel yang menemukan
   gaya kepemimpinan yang paling efektif: karakteristik
   pribadi karyawan dan tekanan lingkungan serta
   tuntutan di tempat kerja yang harus dihadapi
   karyawan.

Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                 25-32
Model Path-Goal




Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                25-33
Menurut Teori Jalur-tujuan (Path-Goal
                       Theory)

     Perilaku pemimpin dapat dikategorikan ke dalam
     empat kelompok :
     1. Kepemimpinan yang suportif (mendukung).
     2. Kepemimpinan yang partisipatif.
     3. Kepemimpinan yang instrumental (Directive).
     4. Kepemimpinan yang berorientasi pada
     pencapaian prestasi.




Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri               25-34
4.4 Model Vroom-Yetto dan Vroom-Jago

 Model ini mengkritik teori part goal karena gagal
 memperhitungan situasi dimana keterlibatan
 bawahan diperlukan. Model ini memperkenalkan
 lima gaya kepemimpinan yang mencerminkan
 garis kontinum dari pendekatan otoriter sampai ke
 pendekatan partisipatif. Sehingga model Vroom
 memperoleh dukungan empiris yang lebih baik
 dibandingkan dengan model kepemimpinan
 situasional lainnya.



Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri            25-35
Model Vroom-Yetto dan Vroom-Jago

   Tipe Keputusan          Pengertian
             AI            Manajer membuat keputusan sendiri

            AII            Manajer menanyakan informasi dari bawahan akan tetapi keputusan
                           diambil sendiri oleh manajer. Bawahan tidak selalu harus mengetahui
                           informasi mengenai situasi yang dihadapi.

             CI            Manajer berbagi informasi dengan bawahan secara individual, dan
                           bertanya mengenai berbagai informasi dan evaluasi dari mereka. Akan
                           tetapi anajer mengambil keputusan sendiri.

            CII            Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan
                           berbagai hal menyangkut situasi yang dihadapi akan tetapi manajer
                           yang mengambil keputusan.

            GII            Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan
                           berbagai hal yang menyangkut situasi yang dihadapi dan keputusan
                           ditentukan oleh tim.

 • Authocratic Style ( AI & AII)
 • Consultative Style (CI & CII)
 • One-Group Style (GII)
Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                                                      25-36
5. Teori-Teori Kepemimpinan Kontemporer

 • Kepemimpinan Transaksional dan
   Kepemimpinan Transformasional (karismatik)
 • Kepemimpinan Psikoanalisis
 • Kepemimpinan Romantis
 • Kepemimpinan Indonesia




Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri             25-37
5.1 Kepemimpinan Transaksional & Transformasional

 Teori ini dikembangkan oleh Bernard M Bass.
 • Pemimpin transaksional, menentukan apa yang
   harus dikerjakan oleh karyawan agar mereka
   dapat mencapai tujuan mereka sendiri atau
   organisasi, dan membantu karyawan agar
   memperoleh kepercayaan dalam mengerjakan
   tugas tersebut.
 • Pemimpin transformasional yang disebut juga
   pemimpin karismatik, melalui visi dan energi
   pribadi, memberi inspirasi para pengikutnya dan
   mempunyai dampak besar pada organisasi..
Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri            25-38
5.2 Kepemimpinan Psikoanalisis

 • Teori dari Sigmund Freud ini menjelaskan bahwa
   seseorang berperilaku karena ingin memenuhi
   kebutuhan bawah sadarnya, menurutnya perilaku
   manusia sangat komplek. Sehingga penampilan dari
   luar tidak dapat dijadikan pegangan.
 • Maka perlu dianalisa kembali teori-teori alam tentang
   manusia yang paling dasar untuk memahaminya.
 • Ia, mengatakan bahwa tingkah laku dibentuk oleh
   usaha bawah sadar untuk memuaskan kebutuhan
   dan dorongan yang belum dipenuhi. Tingkah laku
   manusia dapat dilacak berasal dari pengalaman
   masa anak-anak, yang sulit untuk diingat.
Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                 25-39
5.3 Kepemimpinan Romantis

 • Teori ini memandang bahwa pemimpin itu “ada” dan
   diperlukan     untuk      membantu         mencapai
   kebutuhannya.    Jika    bawahan     sudah      tidak
   mempercayai     pemimpinnya,      maka    efektivitas
   kepemimpinannya hilang, tidak perlu tindakan
   pemimpin tersebut.
 • Jika bawahan sudah dapat mengorganisasikan
   sendiri maka pemimpin tidak diperlukan lagi.
 • Teori ini mencoba menyeimbangkan antara sisi
   atasan dengan sisi bawahan, sehingga porsi
   keduanya menjadi seimbang.


Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                 25-40
5.4 Kepemimpinan Indonesia

 Teori ini bersumber pada falsafah Pancasila, memiliki:
 • Nilai-nilai positif dari modernisme;
 • Intisari dari warisan pusaka berupa nilai-nilai dan
   norma-norma kepemimpinan yang ditulis oleh para
   nenek moyang, raja, pujangga kraton, pendeta,
   ulama, dan pejuang bangsa yang masih relevan.
 • Refleksi dan kontemplasi mengenai hakikat hidup
   dan tujuan hidup bangsa pada era pembangunan
   dan zaman modern, sekaligus juga refleksi mengenai
   pribadi selaku “manusia utuh” yang mandiri dan
   bertanggung jawab dengan misi hidupnya masing-
   masing.
Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri                25-41
5.4 Kepemimpinan Indonesia

 Azas kepemimpinan Indonesia yang paling menonjol:
 • Ing ngarsa sung tulada (to lead).
 • Ing madya mangun karsa (to motivate).
 • Tut wuri handayani (to inspire).

      Semua ini dikemukakan oleh
        Ki Hajar Dewantoro.




Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri              25-42
BAHAN PUSTAKA

• Stoner, bab 17
• Erni, bab 12
• Sri, bab 10
• Williams, bab 17
• Daft, bab 16
• Kartono, bab 15




Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri   25-43

Contenu connexe

Tendances

Efektifitas kepemimpinan
Efektifitas kepemimpinanEfektifitas kepemimpinan
Efektifitas kepemimpinan
Fazialdi Alfiansyah
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
andreprathamm
 

Tendances (20)

Skema Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
Skema Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya ManusiaSkema Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
Skema Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Organizational Diagnostic
Organizational DiagnosticOrganizational Diagnostic
Organizational Diagnostic
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
 
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikBMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
 
Contoh Job Analysis
Contoh Job AnalysisContoh Job Analysis
Contoh Job Analysis
 
Teori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan OrganisasiTeori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan Organisasi
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
 
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori Organisasi
 
Efektifitas kepemimpinan
Efektifitas kepemimpinanEfektifitas kepemimpinan
Efektifitas kepemimpinan
 
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
 
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya KepemimpinanKelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
 
Manajemen Risiko
Manajemen RisikoManajemen Risiko
Manajemen Risiko
 
Analisis SWOT untuk Penyusunan Strategi
Analisis SWOT  untuk Penyusunan StrategiAnalisis SWOT  untuk Penyusunan Strategi
Analisis SWOT untuk Penyusunan Strategi
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
 
Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional
Kepemimpinan Transaksional dan TransformasionalKepemimpinan Transaksional dan Transformasional
Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
 
PPT Pengantar Manajemen
PPT Pengantar ManajemenPPT Pengantar Manajemen
PPT Pengantar Manajemen
 

En vedette

Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)
Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)
Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)
Local Government
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
elmakrufi
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
Her Di
 
Pengertian dan konsep pemasaran
Pengertian dan konsep pemasaranPengertian dan konsep pemasaran
Pengertian dan konsep pemasaran
Putra Meunafa
 
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Netta Samosir
 
Kepemimpinan Birokrasi Pemerintah Daerah
Kepemimpinan Birokrasi Pemerintah DaerahKepemimpinan Birokrasi Pemerintah Daerah
Kepemimpinan Birokrasi Pemerintah Daerah
Tri Widodo W. UTOMO
 

En vedette (20)

KEPIMPINAN
KEPIMPINANKEPIMPINAN
KEPIMPINAN
 
PENGENALAN KEPIMPINAN
PENGENALAN KEPIMPINANPENGENALAN KEPIMPINAN
PENGENALAN KEPIMPINAN
 
Power point kepemimpinan
Power point kepemimpinanPower point kepemimpinan
Power point kepemimpinan
 
The Managerial grid
The Managerial gridThe Managerial grid
The Managerial grid
 
Pelatihan Kepemimpinan Lengkap
Pelatihan Kepemimpinan LengkapPelatihan Kepemimpinan Lengkap
Pelatihan Kepemimpinan Lengkap
 
[Ob] fiedler's leadership model
[Ob] fiedler's leadership model[Ob] fiedler's leadership model
[Ob] fiedler's leadership model
 
Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)
Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)
Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Gaya Kepemimpinan
Gaya KepemimpinanGaya Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan
 
kepemimpian situasional
kepemimpian situasionalkepemimpian situasional
kepemimpian situasional
 
5072458
50724585072458
5072458
 
6. fungsi pemasaran bisnis
6. fungsi pemasaran bisnis6. fungsi pemasaran bisnis
6. fungsi pemasaran bisnis
 
Pengertian dan konsep pemasaran
Pengertian dan konsep pemasaranPengertian dan konsep pemasaran
Pengertian dan konsep pemasaran
 
Konsep Pemasaran
Konsep PemasaranKonsep Pemasaran
Konsep Pemasaran
 
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
 
Kepimpinan situasi
Kepimpinan situasiKepimpinan situasi
Kepimpinan situasi
 
Tanu Sutomo (the happy holy kids)
Tanu Sutomo (the happy holy kids) Tanu Sutomo (the happy holy kids)
Tanu Sutomo (the happy holy kids)
 
Kepemimpinan Birokrasi Pemerintah Daerah
Kepemimpinan Birokrasi Pemerintah DaerahKepemimpinan Birokrasi Pemerintah Daerah
Kepemimpinan Birokrasi Pemerintah Daerah
 

Similaire à Kepemimpinan

Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
Ckg Nizam
 
Kepimpinan Transformasi
Kepimpinan TransformasiKepimpinan Transformasi
Kepimpinan Transformasi
guestd95e21
 
Mj102 022032-956-9
Mj102 022032-956-9Mj102 022032-956-9
Mj102 022032-956-9
shaukiuki
 
Perilaku Organisasi - Leadership
Perilaku Organisasi - LeadershipPerilaku Organisasi - Leadership
Perilaku Organisasi - Leadership
Finna Kirana
 

Similaire à Kepemimpinan (20)

Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Kepemimpinan7 c kamis
Kepemimpinan7 c kamisKepemimpinan7 c kamis
Kepemimpinan7 c kamis
 
LEADERSHIP Concept_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
LEADERSHIP Concept_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"LEADERSHIP Concept_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
LEADERSHIP Concept_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Leadership concept _Materi Training "LEADERSHIP & MANAGEMENT SKILL"
Leadership concept _Materi Training "LEADERSHIP & MANAGEMENT SKILL"Leadership concept _Materi Training "LEADERSHIP & MANAGEMENT SKILL"
Leadership concept _Materi Training "LEADERSHIP & MANAGEMENT SKILL"
 
Kepimpinan Transformasi
Kepimpinan TransformasiKepimpinan Transformasi
Kepimpinan Transformasi
 
STRATEGIC LEADERSHIP : THE ESSENTIAL SKILLS
STRATEGIC LEADERSHIP :  THE ESSENTIAL SKILLSSTRATEGIC LEADERSHIP :  THE ESSENTIAL SKILLS
STRATEGIC LEADERSHIP : THE ESSENTIAL SKILLS
 
Mj102 022032-956-9
Mj102 022032-956-9Mj102 022032-956-9
Mj102 022032-956-9
 
motivasiiiii
motivasiiiiimotivasiiiii
motivasiiiii
 
Mj102 022032-956-9
Mj102 022032-956-9Mj102 022032-956-9
Mj102 022032-956-9
 
3 kepemimpinan
3 kepemimpinan3 kepemimpinan
3 kepemimpinan
 
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.pptprinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
 
Supervisory management
Supervisory managementSupervisory management
Supervisory management
 
Supervisi Hospitality term-7 Peran Supervisor dalam memberikan Motivasi.pptx
Supervisi Hospitality term-7 Peran Supervisor dalam memberikan Motivasi.pptxSupervisi Hospitality term-7 Peran Supervisor dalam memberikan Motivasi.pptx
Supervisi Hospitality term-7 Peran Supervisor dalam memberikan Motivasi.pptx
 
Perilaku pemimpin
Perilaku pemimpinPerilaku pemimpin
Perilaku pemimpin
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Perilaku Organisasi - Leadership
Perilaku Organisasi - LeadershipPerilaku Organisasi - Leadership
Perilaku Organisasi - Leadership
 
Tugas kelompok 5 manajemen sdm
Tugas kelompok 5 manajemen sdmTugas kelompok 5 manajemen sdm
Tugas kelompok 5 manajemen sdm
 
Tugas kelompok 5 manajemen sdm
Tugas kelompok 5 manajemen sdmTugas kelompok 5 manajemen sdm
Tugas kelompok 5 manajemen sdm
 

Dernier

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Dernier (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 

Kepemimpinan

  • 1. Tatap Muka Dasar Bisnis & Manajemen 25 Arissetyanto Nugroho Hartri Putranto KEPEMIMPINAN Fakultas Ekonomi
  • 2. TUJUAN KHUSUS MATA KULIAH • Agar mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan tentang pengertian kepemimpinan, pendekatan-pendekatan dan teori kepemimpinan kontemporer. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-2
  • 3. SUB POKOK BAHASAN 1. Pengertian Kepemimpinan 2. Pendekatan Sifat Pada Kepemimpinan 3. Pendekatan Tingkah Laku Pada Kepemimpinan 4. Pendekatan Kontingensi Pada Kepemimpinan 5. Teori-Teori Kepemimpinan Kontemporer Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-3
  • 4. Pendahuluan “Seorang pemimpin adalah seorang yang: - Melihat lebih banyak daripada yang dilihat orang lain; - Melihat lebih jauh daripada yang dilihat orang lain; dan - Melihat sebelum yang lain melihatnya.” Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-4
  • 5. Pendahuluan Pendekatan-Pendekatan Studi Kepemimpinan: • Pendekatan Sifat (Personal Traits of Leadership Approach) • Pendekatan Perilaku (Behavioral Approach) • Pendekatan Kontingensi (Contingency Approach) Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-5
  • 6. 1. Pengertian Kepemimpinan “proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktifitas yang harus dilakukan” Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-6
  • 7. 1.1 Implikasi Definisi Kepemimpinan • Kepemimpinan menyangkut orang lain (bawahan atau pengikut), kesediaan bawahan untuk menerima pengarahan dari pemimpin. • Kepemimpinan menyangkut pembagian kekuasaan yang tidak seimbang antara pemimpin dan anggota kelompok. • Selain memberikan pengarahan pemimpin dituntut untuk dapat mempergunakan pengaruh, apa dan bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-7
  • 8. 1.2 Aspek-Aspek Dalam Kepemimpinan • pengikut (followers), • pembagian kekuasaan (distribution of powers) antara pemimpin dan pengikut, • penggunaan kekuasaan untuk mempengaruhi (power to influence), • nilai yang dibangun (leadership value). Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-8
  • 9. 2. Pendekatan Sifat Pada Kepemimpinan • Pemimpin dan Bukan Pemimpin Mencoba membandingkan sifat-sifat orang yang menjadi pemimpin dengan sifat bukan jadi pemimpin. • Pemimpin Efektif dan Pemimpin Tidak Efektif Mengidentifikasi ciri dan sifat yang dimiliki oleh para pemimpin efektif dan membandingkannya dengan sifat yang tidak efektif. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-9
  • 10. 2.1 Perbedaaan Pemimpin & Bukan Pemimpin PEMIMPIN BUKAN PEMIMPIN Memberikan inspirasi. Memaksa para pengikut. Menyelesaikan pekerjaan dan Menyelesaikan pekerjaan dengan mengembangkan kemampuan jalan mengorbankan para pengikutnya. pengikutnya. Menunjukkan kepada pengikutnya Menanamkan perasaan takut pada bagaimana cara melaksanakan pihak pengikutnya melalui ancaman- pekerjaan. ancaman dan paksaan-paksaan. Menerima tanggung jawab Menghindari tanggung jawab Memperbaiki kegagalan dalam Menyatakan bahwa kesalahan rangka mencapai tujuan terletak pada orang lain, apabila terjadi kegagalan dalam halm mencapai tujuan. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-10
  • 11. 2.2 Contoh Sifat Pada Kepemimpinan Efektif Sifat-sifat Kepemimpinan (Edwin Ghiselli): • Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas, • Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan • Kecerdasan • Ketegasan • Kepercayaan diri • Inisiatif Sifat-sifat Kepemimpinan (Keith Davis): • Kecerdasan • Kedewasaan dan keluasan hub sosial • Motivasi diri dan dorongan breprestasi • Sikap-sikap hubungan manusiawi Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-11
  • 12. 2.3 Perbedaan Manajemen & Kepemimpinan “Not all leaders are managers, nor are all managers leaders.” Managers Leaders • Do things right • Do the right things • Status quo • Change • Short-term • Long-term • Means • Ends • Builders • Architects • Problem Solving • Inspiring & Motivating Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-12
  • 13. 2.4 Kegiatan Manajemen & Kepemimpinan KEGIATAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN Penyusunan rencana Perencanaan dan Penganggaran. Penentuan Arah Kegiatan. Penentuan rencana spesifik dari Menyusun visi atau tujuan jangka kegiatan untuk pencapaian tujuan serta panjang yang akan diraih oleh mengalokasikan segala sumber daya organisasi serta strategi perubahan yang dibutuhkan. yang harus dilakukan. Membangun relasi antar Pengorganisasian dan Penempatan Mengkomunikasikan visi kepada manusia atau kelompok kerja SDM. Menyusun struktur organisasi, orang-orang serta membangun untuk merealisasikan rencana prosedur kerja, tanggung jawab dari kerjasama dengan orang-orang yang setiap bagian organisasi serta metode siap untuk mewujudkan visi secara implementasi bersama-sama Implementasi Rencana Pengawasan dan Pemecahan Masalah. Memotivasi dan Memberikan Pada tahap implementasi tugas inspirasi. Peran yang dilakukan manajemen adalah melakukan pada saat implementasi adalah pengawasan dan pengendalian atas memotivasi orang-orang yang telah berbagai kendala yang mungkin sepakat bekerjasama untuk ditemui. melakukan implementasi dari apa yang telah dibangun sebagai upaya pencapaian visi. Hasil yang diperoleh Sesuatu yang telah diperkirakan atau Suatu perubahan yang akan telah ditargetkan sebelumnya. mendukung pencapaian visi. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-13
  • 14. 3. Pendekatan Perilaku Pada Kepemimpinan Para peneliti memusatkan pada dua aspek tingkah laku kepemimpinan: • Fungsi Kepemimpinan (leadership functions) Aktivitas yang dipertahankan kelompok dan berkaitan dengan tugas yang harus dilaksanakan oleh pemimpin, atau seseorang lain, agar kelompok dapat berfungsi secara efektif. • Gaya Kepemimpinan (leadership styles) Berbagai pola tingkah laku yang disukai oleh pemimpin dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi pekerja. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-14
  • 15. 3.1 Fungsi Kepemimpinan • Fungsi pemecahan masalah Fungsi ini berhubungan dengan tugas atau pekerjaan yang memberikan jalan keluar, pendapat dan informasi terhadap masalah yang dihadapi kelompok. • Fungsi Sosial Fungsi ini berhubungan dengan kehidupan kelompok, yaitu memberi dorongan pada anggota untuk mencapai tujuan dan menciptakan suasana kerja harmonis bagi kelompoknya. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-15
  • 16. 3.2.1 Gaya Kepemimpinan (Stoner) • Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas (Task Oriented Style) Seorang manajer akan mengarahkan dan mengawasi bawahan secara ketat agar mereka bekerja sesuai dengan harapannya. Manajer dengan gaya ini lebih mengutamakan keberhasilan pekerjaan dari pada pengembangan kemampuan bahawan. • Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada pekerja (Employee Oriented Style) Manajer dengan gaya ini, mendorong dan memotivasi bawahan dalam oengambilan keputusan. Disini hubungan pimpinan dan bawahan terasa sangat akrab, saling percaya dan saling menghargai. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-16
  • 17. Continuum of Leader Behavior Source: Adapted and reprinted by permission of the Harvard Business Review. An exhibit from “How to Choose a Leadership Pattern” by R. Tannenbaum and W. Schmidt, May–June 1973. Copyright © 1973 by the President and Fellows of Harvard College; all rights reserved. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-17
  • 18. 3.2.2 Gaya Kepemimpinan (Koontz, O’Donnell & Weihrich) • Pemimpin Otokratik Pemimpin yang cenderung untuk mensentralisasi otoritas dan mengandalkan kekuatan legitimasi dan penghargaan untuk mengatur bawahan. • Pemimpin Demokratik Pemimpin yang mendelegasikan otoritas kepada orang lain, mendorong partisipasi, dan mengandalkan kekuatan, keahlian dan referensi untuk mengatur bawahan. • Pemimpin Free Rein Pemimpin yang hanya menggunakan sedikit kekuasaan dan memberi banyak kebebasan kepada bawahan untuk melakukan kegiatan. Pemimpin disini berfungsi hanya sebagai fasilitator. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-18
  • 19. 3.2.3 Studi Ohio State University • Studi ini menyimpulkan ada dua kategori perilaku pemimpin yaitu: – Consideration • Dimana pemimpin peduli dan mendukung bawahan. Pemimpin gaya ini cenderung memiliki hubungan saling percaya dengan bawahan dan mereka menghormati ide dan perasaan karyawan. – Initiating structure • Diartikan sebagai tingkat dimana pemimpin membuat struktur pekerjaan sendiri dan pekerjaan bawahannya. Pemimpin gaya ini cenderung mengarahkan pekerjaan kelompok melalui kegiatan perencanaan, pemberian tugas, penjadwalan, dan penetapan deadline. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-19
  • 20. Studi Ohio mengenai Gaya Kepemimpinan Tinggi Orientasi Pekerjaan Orientasi Pekerjaan Rendah dan dan Orientasi Orientasi PekerjaTinggi PekerjaTinggi Orientasi Pekerja (Consideration) Orientasi Pekerjaan Orientasi Pekerjaan dan Orientasi Tinggi dan Pekerja Rendah Orientasi Pekerja Rendah Rendah Tinggi Orientasi Pekerjaan (Initiating Structure) Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-20
  • 21. 3.2.4 Studi The University of Michigan • Studi ini menyimpulkan para manajer dibedakan berdasarkan dua dimensi perilaku pemimpin: – Relationship Oriented • Perilaku yang bersikap bersahabat dengan bawahan, mengakui prestasi dan memperhatikan kesejahteraannya. – Task Oriented • Diartikan sebagai perilaku manajer yang menetapkan standar kerja tinggi, menentukan metode yang harus dilakukan dan mengawasi secara ketat. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-21
  • 22. 3.2.5 Managerial Grid (Kisi-Kisi) Dikembangkan oleh Robert Blake dan Jane S. Mouton, mendorong manajer untuk memiliki dua kualitas kepemimpinan sekaligus yaitu orientasi pada tugas dan orientasi pada hubungan orang. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-22
  • 23. Managerial Grid Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-23
  • 24. 3.2.5 Managerial Grid (Kisi-Kisi) Keterangan: 1.1 - perhatian rendah terhadap karyawan dan produksi 1.9 - manajemen santai, serba mengijinkan, dengan tekanan pada pemeliharaan keuangan dan kepuasan pegawai 5.5 - memperhatikan baik terhadap produksi maupun karyawan 9.1 - sebagai seorang otokrat pemegang tugas yang keras 9.9 - memberikan perhatian penuh terhadap produksi, semangat kerja dan kepuasan karyawan Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-24
  • 25. 4. Pendekatan Kontingensi Pada Kepemimpinan • Sebuah pandangan bahwa teknik manajemen yang paling baik memberikan konstribusi untuk pencapaian sasaran organisasi mungkin bervariasi dalam situasi atau lingkungan yang berbeda; juga disebut pendekatan situasional. • Teori ini memfokuskan pada faktor-faktor: - tuntutan tugas; - harapan & tingkah laku rekan setingkat; - karakteristik & tingkah laku karyawan; - budaya organisasi dan kebijakannya. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-25
  • 26. 4. Pendekatan Kontingensi Pada Kepemimpinan Terdapat beberapa model, yaitu: • model kepemimpinan situasional dari Hersey-Blanchard • model LPC (least preferred co- worker) dari Fiedler • model jalur tujuan dari Evans- House • model Vroom-Yetto dan Vroom- Jago Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-26
  • 27. 4.1 Model Kepemimpinan Situasional Pendekatan kepemimpinan situasional yang dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard menguraikan bagaimana pemimpin harus menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka sebagai respons pada keinginan untuk berhasil dalam pekerjaan, pengalaman, kemampuan, dan kemauan dari bawahan mereka yang terus berubah. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-27
  • 28. Model Kepemimpinan Situasional High High High Task Relatiohship and High and Low Task Relationship High 3 2 Relationship Behavior Low Low (Memberikan Dukungan) Relationship Relationship and Low Task and High Task 4 1 Low L High Task Behavior (Memberikan Panduan) Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-28
  • 29. 4.2 Model LPC dari Situasional Model ini mendasarkan pada pendapat bahwa seseorang menjadi pemimpin tidak hanya karena karakteristik individu mereka tetapi juga karena beberapa variabel situasi dan interaksi antara pemimpin dengan bawahan. Fiedler menjelaskan tiga dimensi yang menjelaskan situasi kepemimpinan yang efektif, yaitu: Posisi Kekuasaan (Power Position) Dimensi ini menjelaskan kekuasaan yang dimiliki pemimpin, seperti keahlian atau kepribadian, yang mampu membuat bawahan mengikuti kemauan pemimpin. Pemimpin yang mempunyai kekuasaan dari posisinya yang jelas dan besar dapat memperoleh kepatuhan bawahan yang besar. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-29
  • 30. 4.2 Model LPC dari Situasional Struktur Pekerjaan (Task Structure) Dimensi ini menjelaskan sejauh mana pekerjaan dapat dirinci atau dijelaskan dan membuat bawahan bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Jika struktur pekerjaan jelas maka pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah, bawahan dapat diserahi tanggung jawab pelaksanaan tersebut dengan lebih baik. Hubungan antara Pemimpin – Bawahan (Leader Member Relation) Hal ini berhubungan dengan antara bawahan dan pimpinan, misalnya tingkat loyalitas, kepercayaan, dan rasa hormat karyawan terhadap pemimpinnya. Hubungan ini dapat diklasifikasikan “baik” atau “buruk”. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-30
  • 31. Model LPC Faktor Kontingensi Situasi yang dihadapi Relasi Pimpinan-Bawahan Baik Buruk Stuktur Pekerjaan/Tugas Tinggi Rendah Tinggi Rendah Peran/Posisi Kekuasaan Kuat Lemah Kuat Lemah Kuat Lemah Kuat Lemah Kecenderungan Situasi Kondusif Cukup Kondusif Tidak Kondusif Perilaku Pemimpin yang Ideal Orientasi Orientasi pada relasi Orientasi Pekerjaan sosial/orang-orang Pekerjaan Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-31
  • 32. 4.3 Model Jalur Tujuan (Part Goal) • Model ini menyatakan bahwa fungsi utama seorang pemimpin adalah untuk membuat tujuan bersama dengan bawahannya, membantu mereka menemukan jalur (part) yang paling tepat dalam mencapai tujuan tersebut, dan membatasi hambatan-hambatan yang timbul. • Peneliti ini mencoba memperluas teori dengan mengidentifikasi dua variabel yang menemukan gaya kepemimpinan yang paling efektif: karakteristik pribadi karyawan dan tekanan lingkungan serta tuntutan di tempat kerja yang harus dihadapi karyawan. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-32
  • 33. Model Path-Goal Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-33
  • 34. Menurut Teori Jalur-tujuan (Path-Goal Theory) Perilaku pemimpin dapat dikategorikan ke dalam empat kelompok : 1. Kepemimpinan yang suportif (mendukung). 2. Kepemimpinan yang partisipatif. 3. Kepemimpinan yang instrumental (Directive). 4. Kepemimpinan yang berorientasi pada pencapaian prestasi. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-34
  • 35. 4.4 Model Vroom-Yetto dan Vroom-Jago Model ini mengkritik teori part goal karena gagal memperhitungan situasi dimana keterlibatan bawahan diperlukan. Model ini memperkenalkan lima gaya kepemimpinan yang mencerminkan garis kontinum dari pendekatan otoriter sampai ke pendekatan partisipatif. Sehingga model Vroom memperoleh dukungan empiris yang lebih baik dibandingkan dengan model kepemimpinan situasional lainnya. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-35
  • 36. Model Vroom-Yetto dan Vroom-Jago Tipe Keputusan Pengertian AI Manajer membuat keputusan sendiri AII Manajer menanyakan informasi dari bawahan akan tetapi keputusan diambil sendiri oleh manajer. Bawahan tidak selalu harus mengetahui informasi mengenai situasi yang dihadapi. CI Manajer berbagi informasi dengan bawahan secara individual, dan bertanya mengenai berbagai informasi dan evaluasi dari mereka. Akan tetapi anajer mengambil keputusan sendiri. CII Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan berbagai hal menyangkut situasi yang dihadapi akan tetapi manajer yang mengambil keputusan. GII Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan berbagai hal yang menyangkut situasi yang dihadapi dan keputusan ditentukan oleh tim. • Authocratic Style ( AI & AII) • Consultative Style (CI & CII) • One-Group Style (GII) Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-36
  • 37. 5. Teori-Teori Kepemimpinan Kontemporer • Kepemimpinan Transaksional dan Kepemimpinan Transformasional (karismatik) • Kepemimpinan Psikoanalisis • Kepemimpinan Romantis • Kepemimpinan Indonesia Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-37
  • 38. 5.1 Kepemimpinan Transaksional & Transformasional Teori ini dikembangkan oleh Bernard M Bass. • Pemimpin transaksional, menentukan apa yang harus dikerjakan oleh karyawan agar mereka dapat mencapai tujuan mereka sendiri atau organisasi, dan membantu karyawan agar memperoleh kepercayaan dalam mengerjakan tugas tersebut. • Pemimpin transformasional yang disebut juga pemimpin karismatik, melalui visi dan energi pribadi, memberi inspirasi para pengikutnya dan mempunyai dampak besar pada organisasi.. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-38
  • 39. 5.2 Kepemimpinan Psikoanalisis • Teori dari Sigmund Freud ini menjelaskan bahwa seseorang berperilaku karena ingin memenuhi kebutuhan bawah sadarnya, menurutnya perilaku manusia sangat komplek. Sehingga penampilan dari luar tidak dapat dijadikan pegangan. • Maka perlu dianalisa kembali teori-teori alam tentang manusia yang paling dasar untuk memahaminya. • Ia, mengatakan bahwa tingkah laku dibentuk oleh usaha bawah sadar untuk memuaskan kebutuhan dan dorongan yang belum dipenuhi. Tingkah laku manusia dapat dilacak berasal dari pengalaman masa anak-anak, yang sulit untuk diingat. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-39
  • 40. 5.3 Kepemimpinan Romantis • Teori ini memandang bahwa pemimpin itu “ada” dan diperlukan untuk membantu mencapai kebutuhannya. Jika bawahan sudah tidak mempercayai pemimpinnya, maka efektivitas kepemimpinannya hilang, tidak perlu tindakan pemimpin tersebut. • Jika bawahan sudah dapat mengorganisasikan sendiri maka pemimpin tidak diperlukan lagi. • Teori ini mencoba menyeimbangkan antara sisi atasan dengan sisi bawahan, sehingga porsi keduanya menjadi seimbang. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-40
  • 41. 5.4 Kepemimpinan Indonesia Teori ini bersumber pada falsafah Pancasila, memiliki: • Nilai-nilai positif dari modernisme; • Intisari dari warisan pusaka berupa nilai-nilai dan norma-norma kepemimpinan yang ditulis oleh para nenek moyang, raja, pujangga kraton, pendeta, ulama, dan pejuang bangsa yang masih relevan. • Refleksi dan kontemplasi mengenai hakikat hidup dan tujuan hidup bangsa pada era pembangunan dan zaman modern, sekaligus juga refleksi mengenai pribadi selaku “manusia utuh” yang mandiri dan bertanggung jawab dengan misi hidupnya masing- masing. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-41
  • 42. 5.4 Kepemimpinan Indonesia Azas kepemimpinan Indonesia yang paling menonjol: • Ing ngarsa sung tulada (to lead). • Ing madya mangun karsa (to motivate). • Tut wuri handayani (to inspire). Semua ini dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro. Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-42
  • 43. BAHAN PUSTAKA • Stoner, bab 17 • Erni, bab 12 • Sri, bab 10 • Williams, bab 17 • Daft, bab 16 • Kartono, bab 15 Copyright © 2011 Arissetyanto-Hitri 25-43

Notes de l'éditeur

  1. Leadership is an influence process; therefore, leaders are people who, by their actions, encourage a group of people to move toward a common or shared goal. A leader is an individual; leadership is the function that the individual performs. Individuals within an organization who have authority are often referred to as leaders, regardless of how they act in their jobs. But, just because someone is supposed to be a formal leader in an organization, he or she may or may not exercise leadership. In fact, informal or emergent leaders can exhibit leadership even though they do not hold formal leadership positions. Harvard’s John Kotter compares management and leadership. Management, he says, is about dealing with complexity: drawing formal plans, designing organizational structures, and monitoring outcomes. Leadership, in contrast, is about coping with change. Leaders establish direction by developing a vision; then they communicate this vision to people and inspire them to overcome obstacles. Robert House of the Wharton School of Business concurs and says that mangers use formal authority to obtain compliance from organizational members. Management consists of implementing the vision and strategy provided by leaders, coordinating and staffing the organization, and handling day-to-day problems. While both management and leadership promote organizational effectiveness, most companies are over-managed and under-led.
  2. Tannenbaum and Schmidt attempted to answer that question by developing a continuum of leader behaviors. According to their research, leadership behaviors range all the way from boss-centered (autocratic) to employee-centered (democratic) to Laissez-faire. Appropriate leadership behavior depends on several variables: 1. Forces within the leader, such as comfort level with the chosen leadership style) 2. Forces within the employees (such as readiness to assume responsibility) 3. Forces within the situation (such as time pressures). Tannenbaum and Schmidt proposed that managers should move toward more employee-centered styles in the long run because of the positive influence such behavior would have of the following: the motivation, decision quality, teamwork, morale, and development of employees.
  3. The most comprehensive of the behavioral theories resulted from research that began at Ohio State in 1940. These researchers sought to identify independent dimensions of leader behavior and discovered that two categories (initiating structure and consideration) accounted for most of the behavior of leaders. Initiating structure includes behavior that attempts to organize work, goals, and work relationships. The leader who is high in initiating structure could be described in terms such as “assigns group members to particular tasks,” or “emphasizes the meeting of deadlines.” Consideration includes concern for the comfort, status, satisfaction, and well-being of subordinates. A leader who is high in consideration helps subordinates with personal problems, is friendly and approachable, and treats all subordinates as equals.
  4. The path-goal proposes two classes of situational variables: Environmental factors that are outside a subordinate’s control and those that are part of a subordinate’s personality. Environmental factors determine the type of leader behavior required to maximize subordinate outcomes; personal characteristics of the subordinate determine how the environment and leader behavior are interpreted. According to the path-goal model, an employee’s performance and satisfaction will improve if the leader compensates for elements that are lacking in either the environment or the employee. However, an employee may resent a leader explaining tasks that are already clear.