SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  49
Logika kombinasi dalam kemasan IC
       Tenia wahyuningrum, MT
Comparator
  Logika
kombinas
i dalam IC     Penjumlah Biner

                   Multiplexer
              Demultiplexer

             Decoder
Comparator



                        Equality



               Non
             Equality


                             Comparator
Non Equality Comparator



   Definisi :
    Rangkaian Logika yang
    memberikan keadaan output tinggi
    jika keadaan input-inputnya
    berbeda
Tabel kebenaran

Input Output          Peta Karnough
 A B    Y               0    1
 0 0    0               1    0
 0 1    1
 1 0    1
 1 1    0
                  Minterm terisolasi
Bentuk SOP minimum
Y=AB+AB
Y(A,B)= ∑(1,2)

Bentuk POS minimum
Y=(A+B)(A+B)
Y(A,B)= П(0,3)
Gerbang XOR (IC 7486)

Y=A+B

 Buatlah tabel kebenaran XOR untuk 3
 input !
 Amatilah, kecuali membentuk fungsi
 sebagai komparator, output gerbang XOR
 juga membentuk fungsi apa?
Equality Comparator




     Definisi :
      Rangkaian Logika yang
     memberikan keadaan output
     tinggi jika keadaan input-
     inputnya sama
Tabel kebenaran

Input Output          Peta Karnough
 A B    Y               1    0
 0 0    1               0    1
 0 1    0
 1 0    0
 1 1    1
                  Minterm terisolasi
Bentuk SOP minimum
Y=AB+AB
Y(A,B)= ∑(0,3)

Bentuk POS minimum
Y=(A+B)(A+B)
Y(A,B)= П(1,2)
Gerbang XNOR (IC 74266)

Y=A B

 Buatlah tabel kebenaran XNOR untuk 3
 input !
 Amatilah, kecuali membentuk fungsi
 sebagai komparator, output gerbang
 XNOR juga membentuk fungsi apa?
Penjumlah Biner (Adder)



                      Half Adder

                      Full Adder

                      Full Adder
                       Paralel
Half Adder



Definisi :
  Merupakan rangkaian penjumlah
 yang tidak menyertakan bawaan
 sebelumnya (previous carry) pada
 inputnya.
Input   Output
A    B   S   Cn
0    0   0    0
0    1   1    0   Keterangan :
                  A       : Augend (bilangan
                          yang dijumlahkan)
1    0   1    0
                  B       : Addend (bilangan
1    1   0    1           penjumlah)

                  S       : Sum (hasil
                          penjumlahan)

                  Cn      : Next carry (bawaan
                          berikutnya)
Next Carry
                       untuk 2+3,
Bilangan desimal        Previous
                       Carry untuk      Next
                           3+8         Carry

   1        0      1                   untuk
                                        5+7,
                                      Previous
                                       Carry
                                     untuk 2+3

  A= 3             2      5
  B= 8             3      7            +
  S= 1             6      2
Next Carry
                     untuk 0+0,
Bilangan biner        Previous
                     Carry untuk
                         1+0              Next
   0         0   1                       Carry
                                         untuk
                                          1+1,
                                        Previous


   A= 1          0   1                   Carry
                                       untuk 0+0




   B= 0          0   1             +
   S= 1          1   0
Implementasi dan simbol half adder
Perhatikan kembali tabel kebenaran untuk Half
  Adder !
Output S membentuk fungsi apa? Dan Output Cn
  membentuk fungsi apa?

      S=A+B
Persamaan output Half Adder :



Persamaan bawaan berikutnya (Next Carry) :
  Cn = AB
Full adder



Definisi :
  Merupakan rangkaian penjumlah
 yang menyertakan bawaan
 sebelumnya (previous carry) pada
 inputnya.
Input  Output
A     B Cp S Cn
                    0   0   1   0
0     0 0 0 0
0     0 1 1 0       0   1   1   1
0     1 0 1 0
0     1 1 0 1
1     0 0 1 0
1     0 1 0 1
1     1 0 0 1
1     1 1 1 1
Persamaan output
S=A+B+Cp
Implementasi XOR dan simbol Full Adder
Implementasi full adder dengan half
adder
Full adder paralel



Definisi :
 Merupakan rangkaian logika
 yang melakukan proses
 penjumlahan data biner n-bit.
• Full Adder Paralel 4-bit dibangun dengan
  menempatkan 4 buah full adder 1 bit secara
  berjajar.
• Selanjutnya, input dan output full adder
  terbawah ditetapkan sebagai input dan output
  dengan bobot terkecil atau LSB yaitu A0B0, dan
  S0
• Input Previous Carry (Cp) pada full adder
  terbawah ditetapkan sebagai input carry (Ci)
  pada full adder paralel
Full Adder Parallel
Operasi penjumlahan pada full adder
paralel

• Misalkan melakukan penjumlahan bilangan
  desimal 3+2, dengan anggapan Input carry
  (Ci)=0, maka prosesnya adalah :

  Ci   =                                     0
  A    =   A3A2A1A0 =     0     0     1      1
  B    =   B3B2B1B0 =     0     0     1      0 +
  S    =   S3S2S1S0 =     0     1     0      1
  Co   =            =     0
SM (Sign-magnitude representation)

Representasi besaran bertanda

-5 (perhatikan tanda -/negatif/minus didepan angka 5)

• 5 (desimal) dalam bilangan biner adalah 101
• Karena menggunakan full adder paralel 4 bit, maka, 1 bit
  paling kiri menunjukkan sifat bilangannya, negatif/positif.
• Bilangan positif, menggunakan angka 0 untuk
  merepresentasikannya
• Angka 1 digunakan untuk merepresentasikan bilangan
  negatf
• Jadi......................
-5              Least Significant Bit (LSB)



     SM
          1101
          Most Significant Bit
          (MSB) sekaligus sebagai sign
S1C (Signed-1’s complement
representation)

     Representasi komplemen pertama bertanda


-5           Di komplemenkan menjadi       010
        SM

           1101                     S1C   1010
           Most Significant Bit
           (MSB) sekaligus sebagai sign
S2C (Signed-2’s complement
representation)

    Representasi komplemen kedua bertanda


-5           Di komplemenkan menjadi
                                        010
        SM
                                          1+
          1101                   S2C   1011
          Most Significant Bit
          (MSB) sekaligus sebagai sign
Penjumlahan dengan bilangan negatif

        Jenis        +5               -5
    representasi
   SM              0101       1101
   S1C             -          1010
   S2C             -          1011
latihan

• Tunjukkan operasi full adder paralel dalam
  melakukan operasi aritmetika
  – +2+3
  – +2-3
  – -2+3
  – -2-3
  Anggap Ci=0 dan bilangan biner negatif
    direpresentasikan dalam S2C !
Multiplexer

• Merupakan rangkaian logika yang berfungsi
  memilih data yang ada pada inputnya untuk
  disalurkan ke outputnya dengan bantuan sinyal
  pemilih atau sinyal kontrol
• Kata multiplexer sering dikemukakan dalam
  bentuk singkat MUX
• Multiplexer disebut juga sebagai pemilih data
  (data selector).
• Jumlah input multiplexer adalah 2n (n=1,2,3...)
  dengan n merupakan jumlah bit sinyal pemilih.
Tabel kebenaran

Input  Output
 S1 S0   Y
 0 0     I0
 0 1     I1
 1 0     I2
 1 1     I3
Multiplexer pada dasarnya adalah rangkaian
 logika berbentuk AND-OR atau SOP.
Berdasarkan tabel kebenarannya, maka dapat
 diperoleh product atau suku persamaan SOP
  Y=S1 S0 I0 +S1 S0 I1 + S1 S0 I2 +S1 S0 I3

  – Berdasarkan persamaan output MUX 4 ke 1 diatas,
    jelaskan cara kerja multiplexer, jika sinyal pemilihnya
    S1 S0 =00 !
  – Dengan menggunakan cara penurunan yang sama
    dengan MUX 4 ke 1, tulislah persamaan output untuk
    MUX 8 ke 1!
Demultiplexer

• Merupakan rangkaian logika yang berfungsi menyalurkan
  data yang ada pada inputnya ke salah satudari beberapa
  outpuntnya dengan bantuan sinyal pemilih atau sinyal
  kontrol.
• Dalam penyebutannya, demultiplexer sering
  dikemukakan dalam bentuk singkatanya saja, yaitu
  DEMUX.
• Demultiplexer disebut juga penyalur data (data
  distributor) dan fungsinya merupakan kebalikan dari
  fungsi multiplexer.
• Jumlah output DEMUX adalah 2n (n=1,2,3...) dengan n
  merupakan jumlah bit sinyal pemilih.
Tabel kebenaran

Pemilih            Output
S1   S0   Y0      Y1   Y2   Y3

 0   0     I      0    0    0
 0   1     0      I    0    0
 1   0     0      0    I    0
 1   1     0      0    0    I
Demultiplexer pada dasarnya adalah kumpulan
 gerbang AND.
Berdasarkan tabel kebenaran diatas, diperoleh
 persamaan outputnya sbb :
 Y0=S1 S0 I
 Y1=S1 S0 I
  Y2=S1 S0 I
 Y3=S1 S0 I
Untuk sinyal pemilih S1 S0=00, tuliskan output
  DEMUX 1 ke 4 !
Cobalah untuk mengecek, berapa nilai
 Y0 Y1 Y2 Y3 untuk S1 S0=01, S1 S0=10, S1
 S0=11, apakah hasilnya sudah sesuai
 dengan tabel kebenaran?
Tabel kebenaran
      Input                  Output
Enable   Pemilih

  I      S1   S0   Y0   Y1        Y2   Y3

  1      x    x    1    1         1    1
  0      0    0    0    1         1    1
  0      0    1    1    0         1    1
  0      1    0    1    1         0    1
  0      1    1    1    1         1    0
Encoder

Definisi :

  Merupakan rangkaian logika yang berfungsi
  mengubah data yang ada pada inputnya
  menjadi kode-kode biner pada outputnya.

  Contoh encoder oktal ke biner atau disebut juga
  encoder 8 ke 3, berfungsi mengubah data
  bilangan oktal pada inputnya menjadi kode biner
  3 bit pada outputnya.
Tabel Kebenaran encoder prioritas 8
ke 3 input jenis active high
                 INPUT                       OUTPUT
 0   1   2   3           4   5   6   7   C     B      A

 1   0   0   0           0   0   0   0   0     0      0

 X   1   0   0           0   0   0   0   0     0      1

 X   X   1   0           0   0   0   0   0     1      0

 X   X   X   1           0   0   0   0   0     1      1

 X   X   X   X           1   0   0   0   1     0      0

 X   X   X   X           X   1   0   0   1     0      1

 X   X   X   X           X   X   1   0   1     1      0

 X   X   X   X           X   X   X   1   1     1      1
Decoder

Definisi :

  Merupakan rangkaian logika yang berfungsi
  mengkode ulang atau mentafsirkan kode-kode
  biner yang ada pada inputnya menjadi data asli
  pada outputnya, dan fungsinya merupakan
  kebalikan dari fungsi encoder.

  Contoh : decoder 2 ke 4 berfungsi menafsirkan
  kode-kode biner 2 bit menjadi data asli bilangan
  desimal 0 sampai dengan 3.
Tabel kebenaran

Input              Output
 B      A   Y0    Y1   Y2   Y3

 0      0   1     0    0    0
 0      1   0     1    0    0
 1      0   0     0    1    0
 1      1   0     0    0    1
Lengkapi tabel kebenaran decoder
BCD ke 7 segmen berikut ini
        INPUT                       OUTPUT
D   C       B   A   a   b   c   d   e   f    g       tampilan

0   0       0   0   1   1   1   1   1   1    0   0
0   0       0   1   0   1   1   0   0   0    0   1
Gambarkan peta karnough untuk output a dan
 tuliskan persamaannya !
Implementasi logika kombinasi
dengan multiplexer dan decoder
            + VCC
            logika 1
                                           Tuliskan persamaan output Y !

                       0
                       1
                       2
                       3
                       4 Mux 8 Ke 1   Y (A, B, C)
                       5
                       6
                       7



 Ground
 logika 0
                          A B    C
Implementasikan Y=(A+B)(A+C)B menggunakan
  multiplexer !
LogikaKombinasi

Contenu connexe

Tendances

Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaFebriTiaAldila
 
Pengenalan multisim
Pengenalan multisimPengenalan multisim
Pengenalan multisimeko_dp
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapCheria Asyifa
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08KuliahKita
 
Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4ayu purwati
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyZaenal Khayat
 
Artikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronArtikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronIGustingurahKanha
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshMuhammad Dany
 
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3ahmad haidaroh
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsilaurensius08
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)Albara I Arizona
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06KuliahKita
 
5. interpolasi polynomial (metode langsung)
5. interpolasi polynomial (metode langsung)5. interpolasi polynomial (metode langsung)
5. interpolasi polynomial (metode langsung)Afista Galih Pradana
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaBuhori Muslim
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelBAIDILAH Baidilah
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 

Tendances (20)

Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
Sistem bus komputer
Sistem bus komputerSistem bus komputer
Sistem bus komputer
 
Pengenalan multisim
Pengenalan multisimPengenalan multisim
Pengenalan multisim
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh Map
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08
 
Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4
 
Universal NAND Gate
Universal NAND GateUniversal NAND Gate
Universal NAND Gate
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzy
 
Artikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronArtikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkron
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan Mesh
 
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
 
5. interpolasi polynomial (metode langsung)
5. interpolasi polynomial (metode langsung)5. interpolasi polynomial (metode langsung)
5. interpolasi polynomial (metode langsung)
 
Bab 6 relasi
Bab 6 relasiBab 6 relasi
Bab 6 relasi
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 

Similaire à LogikaKombinasi

sistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahsistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahDhiah Febri
 
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)Rizky Putra
 
aljb-boole-new.ppt
aljb-boole-new.pptaljb-boole-new.ppt
aljb-boole-new.pptginamoina
 
Elektronika Digital.pptx
Elektronika Digital.pptxElektronika Digital.pptx
Elektronika Digital.pptxJackWalter18
 
operasi arithematik
operasi arithematik operasi arithematik
operasi arithematik Lela Warni
 
Modul 4 -_alu
Modul 4 -_aluModul 4 -_alu
Modul 4 -_alumokasih
 
Materi Rangkaian Digital Part 2
Materi Rangkaian Digital Part 2Materi Rangkaian Digital Part 2
Materi Rangkaian Digital Part 2Amien Nuryanto
 
Teori pendukung [introduction to algoritm]
Teori pendukung [introduction to algoritm]Teori pendukung [introduction to algoritm]
Teori pendukung [introduction to algoritm]Fazar Ikhwan Guntara
 
Pertemuan 2 AlStrukDa Ulalalaaaaaa hihi.pptx
Pertemuan 2 AlStrukDa Ulalalaaaaaa hihi.pptxPertemuan 2 AlStrukDa Ulalalaaaaaa hihi.pptx
Pertemuan 2 AlStrukDa Ulalalaaaaaa hihi.pptxTomTomMy23
 
Information Mathematics Theory
Information Mathematics TheoryInformation Mathematics Theory
Information Mathematics TheoryS N M P Simamora
 
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisiBab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisipersonal
 
Pert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorPert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorAbdulRosyid63
 
Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)Nasrudin Waulat
 
OPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
OPERASI SISTEM BILANGAN.pptOPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
OPERASI SISTEM BILANGAN.pptAsyerMilala
 
Modul praktikum instruksi lanjut
Modul praktikum instruksi lanjutModul praktikum instruksi lanjut
Modul praktikum instruksi lanjutMaulana Kharis
 

Similaire à LogikaKombinasi (20)

sistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahsistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlah
 
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
 
Aritmatika biner
Aritmatika binerAritmatika biner
Aritmatika biner
 
aljb-boole-new.ppt
aljb-boole-new.pptaljb-boole-new.ppt
aljb-boole-new.ppt
 
Elektronika Digital.pptx
Elektronika Digital.pptxElektronika Digital.pptx
Elektronika Digital.pptx
 
operasi arithematik
operasi arithematik operasi arithematik
operasi arithematik
 
Aritmatika biner
Aritmatika binerAritmatika biner
Aritmatika biner
 
Modul 4 -_alu
Modul 4 -_aluModul 4 -_alu
Modul 4 -_alu
 
Materi Rangkaian Digital Part 2
Materi Rangkaian Digital Part 2Materi Rangkaian Digital Part 2
Materi Rangkaian Digital Part 2
 
Teori pendukung [introduction to algoritm]
Teori pendukung [introduction to algoritm]Teori pendukung [introduction to algoritm]
Teori pendukung [introduction to algoritm]
 
Pertemuan 2 AlStrukDa Ulalalaaaaaa hihi.pptx
Pertemuan 2 AlStrukDa Ulalalaaaaaa hihi.pptxPertemuan 2 AlStrukDa Ulalalaaaaaa hihi.pptx
Pertemuan 2 AlStrukDa Ulalalaaaaaa hihi.pptx
 
Pertemuan 6 orkom
Pertemuan 6 orkomPertemuan 6 orkom
Pertemuan 6 orkom
 
Information Mathematics Theory
Information Mathematics TheoryInformation Mathematics Theory
Information Mathematics Theory
 
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisiBab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
 
Pert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorPert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractor
 
Bab 2 gerbang logika
Bab 2   gerbang logikaBab 2   gerbang logika
Bab 2 gerbang logika
 
Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)
 
OPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
OPERASI SISTEM BILANGAN.pptOPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
OPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
 
Modul praktikum instruksi lanjut
Modul praktikum instruksi lanjutModul praktikum instruksi lanjut
Modul praktikum instruksi lanjut
 
RL_20111019
RL_20111019RL_20111019
RL_20111019
 

Plus de Tenia Wahyuningrum (20)

Measuring User Experience
Measuring User ExperienceMeasuring User Experience
Measuring User Experience
 
Populasi dan sampel dalam penelitian HCI
Populasi dan sampel dalam penelitian HCIPopulasi dan sampel dalam penelitian HCI
Populasi dan sampel dalam penelitian HCI
 
10th heuristic evaluation
10th heuristic evaluation10th heuristic evaluation
10th heuristic evaluation
 
Good vs bad design
Good vs bad designGood vs bad design
Good vs bad design
 
Media sosial untuk pembelajaran
Media sosial untuk pembelajaranMedia sosial untuk pembelajaran
Media sosial untuk pembelajaran
 
4th human factors (2)
4th human factors (2)4th human factors (2)
4th human factors (2)
 
Human factors
Human factorsHuman factors
Human factors
 
Historical Context of HCI
Historical Context of HCIHistorical Context of HCI
Historical Context of HCI
 
Trends in Human Computer Interaction
Trends in Human Computer InteractionTrends in Human Computer Interaction
Trends in Human Computer Interaction
 
Good data, for better life
Good data, for better lifeGood data, for better life
Good data, for better life
 
Teori pnp
Teori pnpTeori pnp
Teori pnp
 
Plagiarisme
PlagiarismePlagiarisme
Plagiarisme
 
Struktur data & computer trends 2015 2016
Struktur data & computer trends 2015 2016Struktur data & computer trends 2015 2016
Struktur data & computer trends 2015 2016
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Research method
Research methodResearch method
Research method
 
Basic research
Basic researchBasic research
Basic research
 
Pengenalan android
Pengenalan androidPengenalan android
Pengenalan android
 
Mobile programming pendahuluan
Mobile programming pendahuluanMobile programming pendahuluan
Mobile programming pendahuluan
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Public speaking
Public speakingPublic speaking
Public speaking
 

LogikaKombinasi

  • 1. Logika kombinasi dalam kemasan IC Tenia wahyuningrum, MT
  • 2. Comparator Logika kombinas i dalam IC Penjumlah Biner Multiplexer Demultiplexer Decoder
  • 3. Comparator Equality Non Equality Comparator
  • 4. Non Equality Comparator Definisi : Rangkaian Logika yang memberikan keadaan output tinggi jika keadaan input-inputnya berbeda
  • 5. Tabel kebenaran Input Output Peta Karnough A B Y 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 Minterm terisolasi
  • 6. Bentuk SOP minimum Y=AB+AB Y(A,B)= ∑(1,2) Bentuk POS minimum Y=(A+B)(A+B) Y(A,B)= П(0,3)
  • 7. Gerbang XOR (IC 7486) Y=A+B Buatlah tabel kebenaran XOR untuk 3 input ! Amatilah, kecuali membentuk fungsi sebagai komparator, output gerbang XOR juga membentuk fungsi apa?
  • 8. Equality Comparator Definisi : Rangkaian Logika yang memberikan keadaan output tinggi jika keadaan input- inputnya sama
  • 9. Tabel kebenaran Input Output Peta Karnough A B Y 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 Minterm terisolasi
  • 10. Bentuk SOP minimum Y=AB+AB Y(A,B)= ∑(0,3) Bentuk POS minimum Y=(A+B)(A+B) Y(A,B)= П(1,2)
  • 11. Gerbang XNOR (IC 74266) Y=A B Buatlah tabel kebenaran XNOR untuk 3 input ! Amatilah, kecuali membentuk fungsi sebagai komparator, output gerbang XNOR juga membentuk fungsi apa?
  • 12. Penjumlah Biner (Adder) Half Adder Full Adder Full Adder Paralel
  • 13. Half Adder Definisi : Merupakan rangkaian penjumlah yang tidak menyertakan bawaan sebelumnya (previous carry) pada inputnya.
  • 14. Input Output A B S Cn 0 0 0 0 0 1 1 0 Keterangan : A : Augend (bilangan yang dijumlahkan) 1 0 1 0 B : Addend (bilangan 1 1 0 1 penjumlah) S : Sum (hasil penjumlahan) Cn : Next carry (bawaan berikutnya)
  • 15. Next Carry untuk 2+3, Bilangan desimal Previous Carry untuk Next 3+8 Carry 1 0 1 untuk 5+7, Previous Carry untuk 2+3 A= 3 2 5 B= 8 3 7 + S= 1 6 2
  • 16. Next Carry untuk 0+0, Bilangan biner Previous Carry untuk 1+0 Next 0 0 1 Carry untuk 1+1, Previous A= 1 0 1 Carry untuk 0+0 B= 0 0 1 + S= 1 1 0
  • 18. Perhatikan kembali tabel kebenaran untuk Half Adder ! Output S membentuk fungsi apa? Dan Output Cn membentuk fungsi apa? S=A+B Persamaan output Half Adder : Persamaan bawaan berikutnya (Next Carry) : Cn = AB
  • 19. Full adder Definisi : Merupakan rangkaian penjumlah yang menyertakan bawaan sebelumnya (previous carry) pada inputnya.
  • 20. Input Output A B Cp S Cn 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
  • 22. Implementasi full adder dengan half adder
  • 23. Full adder paralel Definisi : Merupakan rangkaian logika yang melakukan proses penjumlahan data biner n-bit.
  • 24. • Full Adder Paralel 4-bit dibangun dengan menempatkan 4 buah full adder 1 bit secara berjajar. • Selanjutnya, input dan output full adder terbawah ditetapkan sebagai input dan output dengan bobot terkecil atau LSB yaitu A0B0, dan S0 • Input Previous Carry (Cp) pada full adder terbawah ditetapkan sebagai input carry (Ci) pada full adder paralel
  • 26. Operasi penjumlahan pada full adder paralel • Misalkan melakukan penjumlahan bilangan desimal 3+2, dengan anggapan Input carry (Ci)=0, maka prosesnya adalah : Ci = 0 A = A3A2A1A0 = 0 0 1 1 B = B3B2B1B0 = 0 0 1 0 + S = S3S2S1S0 = 0 1 0 1 Co = = 0
  • 27. SM (Sign-magnitude representation) Representasi besaran bertanda -5 (perhatikan tanda -/negatif/minus didepan angka 5) • 5 (desimal) dalam bilangan biner adalah 101 • Karena menggunakan full adder paralel 4 bit, maka, 1 bit paling kiri menunjukkan sifat bilangannya, negatif/positif. • Bilangan positif, menggunakan angka 0 untuk merepresentasikannya • Angka 1 digunakan untuk merepresentasikan bilangan negatf • Jadi......................
  • 28. -5 Least Significant Bit (LSB) SM 1101 Most Significant Bit (MSB) sekaligus sebagai sign
  • 29. S1C (Signed-1’s complement representation) Representasi komplemen pertama bertanda -5 Di komplemenkan menjadi 010 SM 1101 S1C 1010 Most Significant Bit (MSB) sekaligus sebagai sign
  • 30. S2C (Signed-2’s complement representation) Representasi komplemen kedua bertanda -5 Di komplemenkan menjadi 010 SM 1+ 1101 S2C 1011 Most Significant Bit (MSB) sekaligus sebagai sign
  • 31. Penjumlahan dengan bilangan negatif Jenis +5 -5 representasi SM 0101 1101 S1C - 1010 S2C - 1011
  • 32. latihan • Tunjukkan operasi full adder paralel dalam melakukan operasi aritmetika – +2+3 – +2-3 – -2+3 – -2-3 Anggap Ci=0 dan bilangan biner negatif direpresentasikan dalam S2C !
  • 33. Multiplexer • Merupakan rangkaian logika yang berfungsi memilih data yang ada pada inputnya untuk disalurkan ke outputnya dengan bantuan sinyal pemilih atau sinyal kontrol • Kata multiplexer sering dikemukakan dalam bentuk singkat MUX • Multiplexer disebut juga sebagai pemilih data (data selector). • Jumlah input multiplexer adalah 2n (n=1,2,3...) dengan n merupakan jumlah bit sinyal pemilih.
  • 34. Tabel kebenaran Input Output S1 S0 Y 0 0 I0 0 1 I1 1 0 I2 1 1 I3
  • 35. Multiplexer pada dasarnya adalah rangkaian logika berbentuk AND-OR atau SOP. Berdasarkan tabel kebenarannya, maka dapat diperoleh product atau suku persamaan SOP Y=S1 S0 I0 +S1 S0 I1 + S1 S0 I2 +S1 S0 I3 – Berdasarkan persamaan output MUX 4 ke 1 diatas, jelaskan cara kerja multiplexer, jika sinyal pemilihnya S1 S0 =00 ! – Dengan menggunakan cara penurunan yang sama dengan MUX 4 ke 1, tulislah persamaan output untuk MUX 8 ke 1!
  • 36. Demultiplexer • Merupakan rangkaian logika yang berfungsi menyalurkan data yang ada pada inputnya ke salah satudari beberapa outpuntnya dengan bantuan sinyal pemilih atau sinyal kontrol. • Dalam penyebutannya, demultiplexer sering dikemukakan dalam bentuk singkatanya saja, yaitu DEMUX. • Demultiplexer disebut juga penyalur data (data distributor) dan fungsinya merupakan kebalikan dari fungsi multiplexer. • Jumlah output DEMUX adalah 2n (n=1,2,3...) dengan n merupakan jumlah bit sinyal pemilih.
  • 37. Tabel kebenaran Pemilih Output S1 S0 Y0 Y1 Y2 Y3 0 0 I 0 0 0 0 1 0 I 0 0 1 0 0 0 I 0 1 1 0 0 0 I
  • 38. Demultiplexer pada dasarnya adalah kumpulan gerbang AND. Berdasarkan tabel kebenaran diatas, diperoleh persamaan outputnya sbb : Y0=S1 S0 I Y1=S1 S0 I  Y2=S1 S0 I Y3=S1 S0 I Untuk sinyal pemilih S1 S0=00, tuliskan output DEMUX 1 ke 4 !
  • 39. Cobalah untuk mengecek, berapa nilai Y0 Y1 Y2 Y3 untuk S1 S0=01, S1 S0=10, S1 S0=11, apakah hasilnya sudah sesuai dengan tabel kebenaran?
  • 40. Tabel kebenaran Input Output Enable Pemilih I S1 S0 Y0 Y1 Y2 Y3 1 x x 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0
  • 41. Encoder Definisi : Merupakan rangkaian logika yang berfungsi mengubah data yang ada pada inputnya menjadi kode-kode biner pada outputnya. Contoh encoder oktal ke biner atau disebut juga encoder 8 ke 3, berfungsi mengubah data bilangan oktal pada inputnya menjadi kode biner 3 bit pada outputnya.
  • 42. Tabel Kebenaran encoder prioritas 8 ke 3 input jenis active high INPUT OUTPUT 0 1 2 3 4 5 6 7 C B A 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 X 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 X X 1 0 0 0 0 0 0 1 0 X X X 1 0 0 0 0 0 1 1 X X X X 1 0 0 0 1 0 0 X X X X X 1 0 0 1 0 1 X X X X X X 1 0 1 1 0 X X X X X X X 1 1 1 1
  • 43. Decoder Definisi : Merupakan rangkaian logika yang berfungsi mengkode ulang atau mentafsirkan kode-kode biner yang ada pada inputnya menjadi data asli pada outputnya, dan fungsinya merupakan kebalikan dari fungsi encoder. Contoh : decoder 2 ke 4 berfungsi menafsirkan kode-kode biner 2 bit menjadi data asli bilangan desimal 0 sampai dengan 3.
  • 44. Tabel kebenaran Input Output B A Y0 Y1 Y2 Y3 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1
  • 45. Lengkapi tabel kebenaran decoder BCD ke 7 segmen berikut ini INPUT OUTPUT D C B A a b c d e f g tampilan 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1
  • 46. Gambarkan peta karnough untuk output a dan tuliskan persamaannya !
  • 47. Implementasi logika kombinasi dengan multiplexer dan decoder + VCC logika 1 Tuliskan persamaan output Y ! 0 1 2 3 4 Mux 8 Ke 1 Y (A, B, C) 5 6 7 Ground logika 0 A B C