SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
PLASTIK
Manufaktur Plastik


PENDAHULUAN
Penemuan ebonite atau karet keras, pada tahun 1839 oleh
Charles Goodyear dan penemuan seluloid oleh J.W.Hyatt
sekitar 1869 merupakan awal perkembangan industry
plastic. Pada tahun 1909 bahan paling penting yaitu penol
formaldehida dikembangkan oleh kelompk yang dipimpin
Dr.L.H.Baekeland. Setelah itu penelitian mengenai bahan
sintesis meningkat dengan cepat dan mulai dikembangkan
bahan buatan dengan berbagai fisik.
Istilah Plastik mencakup semua bahan sintetik organic
yang berubah menjadi plastis setelah dipanaskan dan
mampu dibentuk dibawah pengaruh tekanan.
Di Indonesia pemakaian plastic disegala bidang meningkat
dengan cepat sekitar tahun 1970-an.
BAHAN PLASTIK
Keuntungan dan Keterbatasannya
Keuntungan :
  • Untuk membuat produk dengan dimensi bertoleransi
      ketat dan penyelesaian permukaan yang baik.
  •   Ringan, tahan kelembaban dan tahan korosi, serta
      memiliki kekuatan dielektrik yang baik.
  • Bening ataupun berwarna, dapat menyerap getaran dan
      bunyi
  • Lebih mudah dibentuk dibandingkan logam


Keterbatasan :
 • Kekuatannya rendah, tidak tahan panas, stabilitas
      dimensi rendah dan harga relative tinggi
 • Plastic lebih lunak,tidak ulet, mudah rusak pada suhu
      rendah
 • Mudah terbakar atau lapuk dibawah pengaruh sinar
      matahari.
Jenis Plastik


Plastik dapat terbagi menjadi 2 kelompok :
1. Plastik Termoseting
Plastik jenis ini memerlukan panas dengan atau tanpa
tekanan dan menghasilkan produk yang tetap keras melalui
proses polimerisasi sehingga tidak dapat dilunakkan lagi.
2. Plastik Termoplastik
Plastik jenis ini tidak mengalami perubahan dalam susunan
kimia sewaktu dicetak dan tidak akan menjadi keras
walaupun ditekan dan dipanaskan. Jenis plastic ini akan
tetap lunak pada suhu tinggi namun akan mengeras pada
saat didinginkan dan dapat dicairkan berulang-ulang serta
dapat dibentuk kembali dengan cara pencetakan injeksi
atau tiup, ekstruksi, pembentukan termal dan pengilingan.
Bahan Baku
Berbagai produk pertanian, mineral, dan bahan organic
seperti batubara, gas alam, inyak bumi, batu kapur, silica
dan belerang merupakan bahan baku plastik.
Pada waktu proses pembuatan ditambahkan seperti zat
pewarna, pelarut, pelumas, plastiser, dan bahan pengisi.
Bubuk kayu, tepung, kapas, serat kain-kainan, asbes,
serbuk logam, grafit, lempung, gelas, dan tanah kresik
merupakan bahan pengisi utama.
Bahan pengisi dapat menurunakn harga, menurunkan
pengerutan,      meningkatkan    daya   tahan     panas,
meningkatkan kekuatan impak, dan dapt menghasilkan
sifat-sifat lainnya.
BAHAN TERMOSETING
Diantaranya sebagai berikut :
1. Phenol
Dibuat dengan meraksikan penol dengan formaldehida.
Sifat bahan keras, kuat dan awet dapat dicetak dengan
berbaga kondisi. Digunakan untuk bahan pelapis dan
laminating pengikat batu gurinda, dan pengikat logam,
dapat dicetak menjadi kotak, tutup botol, tangkai pisau,
kotak radio dan TV.
2. Resin Amino
Resin yang terpenting ialah formaldehida urea dan
formaldehida-melamin. Digunakan untuk rumah alat
peralatan listrik, alat pemutus hubungan listrik, dan
kancing.
3. Resin Furan
Berasal dar pengolahan limbah pertanian seperti tongkol
jagung dan biji kapas. Digunakan untuk pengikat inti pasir,
pengeras campuran.
4. Epoksida
Digunakan untuk pengecoran, pelapisan dan perlindungan
bagian-bagian    listrik,   campuran   cat,   dan      perekat.
Mempunyai sifat daya tahan kimia dan stabilitas dimensi
yang baik setelah resin diawetkan.
5. Silikon
Bahan dasar silicon. Sifat khasnya yaitu stabillitas, ketahan
terhadap suhu tinggi untuk waktu yang lama, kedap air,
dan karakteristik suhu rendah dan listrik yang baik.


BAHAN TERMOPLASTIK
Diantaranya sebagai berikut :
1. Selulosa
Produk pengolahan khusus dari serat kapas dan kayu. Sifat
yang kuat menjadikan selulosa digunakan untuk mainan
anak-anak, knp. Selubung baterai, bulu kuas, panel radio.


2. Polisteren
Digunakan untuk kotak baterai, piring, bagian dari radio,
roda gigi, pola untuk pengecoran, kotak es dll.
3. Polietilen
Sifat fleksibel pada suhu rendah dan tinggi, kedap air,
tahan terhadap zat kimia, dapat dipatri dan dapat berwarna-
warni. Digunakan untuk cetakan es, baki, pencuci film,
kain, lembaran pembungkus, botol susu bayi, selang air dll.
4. Resin Akrilik
Sifat mempunyai daya tembus cahaya yang sangat baik,
mudah dibuat, dan tahan terhadap kelembaban. Digunakan
untuk jendela pesawat terbang, pintu, penutup alat ukur,
alat kecantikan dll.


5. Resin Vinil
Sifat jernih dan liat. Digunakan untuk jas hujan, tangki dan
produk cetak fleksibel.


6. Karet sintesis
Sifat tahan terhadap bensin, minyak, dan cat, sinar
matahari. Digunakan untuk membat selang, hak dan sol
sepatu, melapisi tekstil dan lapisan isolasi.
CARA PEMROSESAN


Bahan plastic berbeda dengan satu sama lainnya sehingga
memerlukan berbagai cara pemrosesan diantaranya :


1. Pencampuran dan prapembentukan
    Plastik yangdigunakan umumnya perlu dicampur
dengan zat tertentu untuk memperoleh bentuk yang
diinginkan. Bahan termoplastik dipasarkan berbetuk
butiran oleh karena itu dicampurkan dalam keadaan kering.
    Bahan termoplastik mengalami oembentukan mula
mendekati bentuk rongga cetakan. Prapembentukan ini
mempunyai berat jenis dan berat yang sama untuk lebih
efektif dan efisien.
2. Cetak Tekan
    Bahan dimasukan kedalam cetakan logam yang telah
dipanaskan, pada waktu cetakan ditutup bahan yang telah
lunak akan mengisi rongga cetakan. Bahan yang digunakan
dapat berbentuk serbuk atau tablet prabentuk.
3. Cetak Transfer
   Pada proses cetak transfer, serbuk termoseting atau
benda prabentuk diletakkan pada tempat tersendiri atau
dalam ruangan tekanan diatas rongga cetakan, Disini bahan
mengalami plastisasi akibat panas dan tekanan dan
diinjeksikan kedalam rongga cetakan, sebagai cairan
panas, disini beban tersebut akan mengalami pengerasan.
4. Cetak Injeksi Bahan Termoplastik
   Bahan termoplastik yang tadinya berbentuk butiran
dicairkan lalu diinjeksikan dalam rongga cetakan dimana
bahan membeku.
5. Cetak Injeksi Bahan Termoset
    Bahan termoset dalam batas-batas tertentu dapat
dibentuk dengan cara cetak-jet. Setelah dimodifikasi mesin
cetak-injeksi untuk bahan termoplastik dapat diubah untuk
keperluan cetak jet.
6. Ekstruksi
    Bahan      termoplastik   butiran   atau   serbuk   bahan
dimasukkan kedalam pengumpan dan digerakkan dalam
ruang pemanas oleh sekrup spiral.
    Untuk bahan termoseting digunakan ram pendorong
bahan melalui cetakan. Suatu proses yang dikenal dengan
nama pelapisan ekstruksi digunakan secara meluas untuk
melapisi kertas kain dan lembaran logam.
7. Cara Rotasi


    Pada cetak rotasi suatu cetakan yang berdinding tipis
berputar melalui dua sumbu secara serempak. Sumbu
pertama dan kedua tegak lurus sesamanya.
    Metode serbuk rotasi berbeda dengan proses cetak
lainnya karena pada proses cetak lainnya perlu dipanaskan
dan tekanan untuk plastisasi resin sedangkan proes serbuk
rotasi hanya memerlukan pemanasan cetakan.
8. Pembenaman Dalam Plastik
    Pembenaman     dapat   bersifat   melindungi    atau
mengisolir benda atau dapat juga hanya bersifat membalut
benda dengan lapisan plastic yang cerah dengan tujuan
pengawetan atau untuk dipamerkan.


9. Cetak Tiup
    Cetak tiup terutama dimanfaatkan untuk membuat
wadah berdinding tipis dari bahan resin termoplastik.
Suatu silinder bahan plastic yang disebut parison
diekstruksi secepat mungkin dan dijepit pada ujung
cetakan belah.
10. Pembuatan film dan lembaran
    Cara yang dapat diterapkan untuk pembuatan film atau
lembaran tipis adalah penggilingan, ekstruksi, peniupan
dan pengecoran.
    Penggilingan (calendering) adalah proses pembuatan
lembaran yang tipis dengan cara mendesak bahan
termoplastik diantara rol.


11. Pemberian Bentuk dengan Pemanasan
    Pemberian bentuk dengan pemanasan dilakukan
dengan memanaskan lembaran termoplastik sampai lunak
dan kemudian menekankan sehingga mengambil bentuk
cetakan. Penekanan dilakukan dengan memanfaatkan
tekanan udara yang berbeda atau secara mekanik.
12. Plastik yang Diperkuat
    Plastik yang diperkuat dibuat dari resin termoseting
dicampur dengan serat atau jaringan serat. Serat tersebut
umumnya merupakan serat gelas (gelas fiber), serat asbes
atau serat-serat lainnya.
    Proses cetakan tertutup menggunakan cetakan yang
terdiri dari dua bagian yang umumnya dibuat dari logam.


13. Plastik Berlapis
    Plastik berlapis terdiri dari lembaran kertas, tekstil,
asbes, kayu atau bahan-bahan sejenis yang dicelupkan atau
dilapisi resin terlebih dahulu. Kemudian dijadikan satu
dengan pemanasan dan penekanan untuk menghasilkan
bhan komersil.
    Pada    pembuatan       produk   berlapis,   bahan   resin
dilarutkan dalam pelarut menghasilkan vernis cair.


14. Pengecoran
    Bahan termoset yang dicor antara lain adalah phenol,
polyester, epoksi dan resin alyl. Yang terakhir saat ini
sangat cocok untuk lensa optic dan penggunaan lainnya
yang memerlukan plastic yang sangat jernih. Resin ini
udah dicor karena memiliki fluiditas yang baik. Selulosa
etil dan selulosa asetat butirat, keduanya adalah bahan
termoplastik.
CETAKAN UNTUK PLASTIK


    Cetakan baik untuk proses kompresi atau proses
injeksi dibuat dari baja yang teah mengalami perlakuan
panas.
    Ada dua jenis cetakan tekan yaitu jenis cetakan
tangandan jenis cetakan semi-otomatis dengan desain
positif dan sem-positif.
    Cetakan injeksi ada 2 bagian yaitu satu bagian yang
terpasang dan bagian yang lainnya yang digerakan.
    Pada cetakan injeksi terdapat saluran pendingin pada
kedua belahan cetakan agar dapat dijaga suhu benda cetak
yang     uniform   yang    umumnya     dibuat   dari   bahan
temoplastik.
    Inti yang diperlukan diletakkan dibelahan cetakan
yang dapat bergerak karena penyusutan ada kecenderungan
dari produk untuk melekat pada inti.

Contenu connexe

Tendances

Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawitPenerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Dewi Wahyuningtyas
 
Daur ulang limbah plastik
Daur ulang limbah plastikDaur ulang limbah plastik
Daur ulang limbah plastik
yogagunawan
 
Laporan praktikum waktu pencampuran
Laporan praktikum waktu pencampuranLaporan praktikum waktu pencampuran
Laporan praktikum waktu pencampuran
ivan sidabutar
 
Grinding and sizing
Grinding and sizingGrinding and sizing
Grinding and sizing
Iffa M.Nisa
 

Tendances (20)

Proses produksi plastik
Proses produksi plastikProses produksi plastik
Proses produksi plastik
 
4.bio polimer
4.bio polimer4.bio polimer
4.bio polimer
 
Makalah Plastik
Makalah PlastikMakalah Plastik
Makalah Plastik
 
Kristalisasi gula
Kristalisasi gulaKristalisasi gula
Kristalisasi gula
 
Dampak sampah plastik terhadap lingkungan hidup
Dampak sampah plastik terhadap lingkungan hidupDampak sampah plastik terhadap lingkungan hidup
Dampak sampah plastik terhadap lingkungan hidup
 
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawitPenerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
 
8. karet
8. karet8. karet
8. karet
 
Daur ulang limbah kertas
Daur ulang limbah kertasDaur ulang limbah kertas
Daur ulang limbah kertas
 
Daur ulang limbah plastik
Daur ulang limbah plastikDaur ulang limbah plastik
Daur ulang limbah plastik
 
Ppt reaktor
Ppt reaktorPpt reaktor
Ppt reaktor
 
Bab i pengantar teknik kimia
Bab i pengantar teknik kimiaBab i pengantar teknik kimia
Bab i pengantar teknik kimia
 
Laporan praktikum waktu pencampuran
Laporan praktikum waktu pencampuranLaporan praktikum waktu pencampuran
Laporan praktikum waktu pencampuran
 
Drying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaDrying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimia
 
Pemanfaatan Sampah Plastik
Pemanfaatan Sampah PlastikPemanfaatan Sampah Plastik
Pemanfaatan Sampah Plastik
 
Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)
 
Proses pembuatan briket arang
Proses pembuatan briket arang Proses pembuatan briket arang
Proses pembuatan briket arang
 
margarin dari minyak kelapa sawit
margarin dari minyak kelapa sawitmargarin dari minyak kelapa sawit
margarin dari minyak kelapa sawit
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
 
Proses pengecoran
Proses pengecoranProses pengecoran
Proses pengecoran
 
Grinding and sizing
Grinding and sizingGrinding and sizing
Grinding and sizing
 

En vedette

Reducing plastic pollution, one party at a time!
Reducing plastic pollution, one party at a time!Reducing plastic pollution, one party at a time!
Reducing plastic pollution, one party at a time!
Elaine Catherine
 
Recycling of Waste Plastics: Starting a Business, How to Start a Plastic Recy...
Recycling of Waste Plastics: Starting a Business, How to Start a Plastic Recy...Recycling of Waste Plastics: Starting a Business, How to Start a Plastic Recy...
Recycling of Waste Plastics: Starting a Business, How to Start a Plastic Recy...
Ajjay Kumar Gupta
 
Definisi plastik
Definisi plastikDefinisi plastik
Definisi plastik
juherdi
 

En vedette (8)

Reducing plastic pollution, one party at a time!
Reducing plastic pollution, one party at a time!Reducing plastic pollution, one party at a time!
Reducing plastic pollution, one party at a time!
 
Plastic Bag Facts
Plastic Bag Facts Plastic Bag Facts
Plastic Bag Facts
 
10 Most Important Things To Recycle
10 Most Important Things To Recycle10 Most Important Things To Recycle
10 Most Important Things To Recycle
 
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaan
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaanDAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaan
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaan
 
Reduce Plastic Roll Bag Use
 at the Park Slope Food Coop
Reduce Plastic Roll Bag Use
 at the Park Slope Food CoopReduce Plastic Roll Bag Use
 at the Park Slope Food Coop
Reduce Plastic Roll Bag Use
 at the Park Slope Food Coop
 
Recycling of Waste Plastics: Starting a Business, How to Start a Plastic Recy...
Recycling of Waste Plastics: Starting a Business, How to Start a Plastic Recy...Recycling of Waste Plastics: Starting a Business, How to Start a Plastic Recy...
Recycling of Waste Plastics: Starting a Business, How to Start a Plastic Recy...
 
Plastic recycling
Plastic recyclingPlastic recycling
Plastic recycling
 
Definisi plastik
Definisi plastikDefinisi plastik
Definisi plastik
 

Similaire à Makalah tentang plastik

Plastik pembuatan nooraini md saad
Plastik pembuatan nooraini md saadPlastik pembuatan nooraini md saad
Plastik pembuatan nooraini md saad
Nain Mdsaad
 
D the.presentasi tugas
D the.presentasi tugasD the.presentasi tugas
D the.presentasi tugas
Agus Triana
 
Unit pemrosesan polimer kel 8
Unit pemrosesan polimer kel 8Unit pemrosesan polimer kel 8
Unit pemrosesan polimer kel 8
Aulia Rahman
 
Bahan isolasi penghantar listrik
Bahan isolasi penghantar listrikBahan isolasi penghantar listrik
Bahan isolasi penghantar listrik
Benny Yusuf
 
TEKNIK PENGEMASAN DAN PELABELAN STUDI PADA SEBUAH PRODUK
TEKNIK PENGEMASAN DAN PELABELAN STUDI PADA SEBUAH PRODUKTEKNIK PENGEMASAN DAN PELABELAN STUDI PADA SEBUAH PRODUK
TEKNIK PENGEMASAN DAN PELABELAN STUDI PADA SEBUAH PRODUK
FarhanMaulaRamadhan1
 

Similaire à Makalah tentang plastik (20)

Thermoplastik
ThermoplastikThermoplastik
Thermoplastik
 
POLIMER+[Compatibility+Mode] (1).pdf
POLIMER+[Compatibility+Mode] (1).pdfPOLIMER+[Compatibility+Mode] (1).pdf
POLIMER+[Compatibility+Mode] (1).pdf
 
Kelompok_10_Plastik_pptx.pptx
Kelompok_10_Plastik_pptx.pptxKelompok_10_Plastik_pptx.pptx
Kelompok_10_Plastik_pptx.pptx
 
PPT. Polimer.pdf
PPT. Polimer.pdfPPT. Polimer.pdf
PPT. Polimer.pdf
 
Plastik pembuatan nooraini md saad
Plastik pembuatan nooraini md saadPlastik pembuatan nooraini md saad
Plastik pembuatan nooraini md saad
 
D the.presentasi tugas
D the.presentasi tugasD the.presentasi tugas
D the.presentasi tugas
 
MATERIAL KEMASAN PRODUK SEDIAAN FARMASI_mazh.pdf
MATERIAL KEMASAN PRODUK SEDIAAN FARMASI_mazh.pdfMATERIAL KEMASAN PRODUK SEDIAAN FARMASI_mazh.pdf
MATERIAL KEMASAN PRODUK SEDIAAN FARMASI_mazh.pdf
 
Kemasan
KemasanKemasan
Kemasan
 
(1-3) ALAM (1) (1) (1).pptx
(1-3) ALAM (1) (1) (1).pptx(1-3) ALAM (1) (1) (1).pptx
(1-3) ALAM (1) (1) (1).pptx
 
Materi Kuliah elemen mesin semester 1.pptx
Materi Kuliah elemen mesin semester 1.pptxMateri Kuliah elemen mesin semester 1.pptx
Materi Kuliah elemen mesin semester 1.pptx
 
Unit pemrosesan polimer kel 8
Unit pemrosesan polimer kel 8Unit pemrosesan polimer kel 8
Unit pemrosesan polimer kel 8
 
Bahan isolasi penghantar listrik
Bahan isolasi penghantar listrikBahan isolasi penghantar listrik
Bahan isolasi penghantar listrik
 
Ilmu Bahan Bangunan - Plastik
Ilmu Bahan Bangunan - Plastik Ilmu Bahan Bangunan - Plastik
Ilmu Bahan Bangunan - Plastik
 
Polimer
PolimerPolimer
Polimer
 
Pk8 kd7 t4 jenis dan karateristik limbah keras anorganik plastik
Pk8 kd7 t4 jenis dan karateristik limbah keras anorganik plastikPk8 kd7 t4 jenis dan karateristik limbah keras anorganik plastik
Pk8 kd7 t4 jenis dan karateristik limbah keras anorganik plastik
 
TEKNIK PENGEMASAN DAN PELABELAN STUDI PADA SEBUAH PRODUK
TEKNIK PENGEMASAN DAN PELABELAN STUDI PADA SEBUAH PRODUKTEKNIK PENGEMASAN DAN PELABELAN STUDI PADA SEBUAH PRODUK
TEKNIK PENGEMASAN DAN PELABELAN STUDI PADA SEBUAH PRODUK
 
Polimer sintetik
Polimer sintetikPolimer sintetik
Polimer sintetik
 
Vacuum forming
Vacuum formingVacuum forming
Vacuum forming
 
Plastik
PlastikPlastik
Plastik
 
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannyaKualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannya
 

Plus de kurniapw

Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
kurniapw
 
Industri bahan bakar nuklir di dunia
Industri bahan bakar nuklir di duniaIndustri bahan bakar nuklir di dunia
Industri bahan bakar nuklir di dunia
kurniapw
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisika
kurniapw
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisika
kurniapw
 
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitasPenemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
kurniapw
 
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitasPenemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
kurniapw
 
Model reaktor pembiak cepat
Model reaktor pembiak cepatModel reaktor pembiak cepat
Model reaktor pembiak cepat
kurniapw
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisika
kurniapw
 
Proses pembuatan pupuk urea
Proses pembuatan pupuk ureaProses pembuatan pupuk urea
Proses pembuatan pupuk urea
kurniapw
 
Kord & Lirik lagu
Kord & Lirik laguKord & Lirik lagu
Kord & Lirik lagu
kurniapw
 
Pengendalian kualitas proses bottling
Pengendalian kualitas proses bottlingPengendalian kualitas proses bottling
Pengendalian kualitas proses bottling
kurniapw
 
Alat musik daerah
Alat musik daerahAlat musik daerah
Alat musik daerah
kurniapw
 

Plus de kurniapw (12)

Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
 
Industri bahan bakar nuklir di dunia
Industri bahan bakar nuklir di duniaIndustri bahan bakar nuklir di dunia
Industri bahan bakar nuklir di dunia
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisika
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisika
 
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitasPenemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
 
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitasPenemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
 
Model reaktor pembiak cepat
Model reaktor pembiak cepatModel reaktor pembiak cepat
Model reaktor pembiak cepat
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisika
 
Proses pembuatan pupuk urea
Proses pembuatan pupuk ureaProses pembuatan pupuk urea
Proses pembuatan pupuk urea
 
Kord & Lirik lagu
Kord & Lirik laguKord & Lirik lagu
Kord & Lirik lagu
 
Pengendalian kualitas proses bottling
Pengendalian kualitas proses bottlingPengendalian kualitas proses bottling
Pengendalian kualitas proses bottling
 
Alat musik daerah
Alat musik daerahAlat musik daerah
Alat musik daerah
 

Dernier

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Dernier (20)

E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Makalah tentang plastik

  • 1. PLASTIK Manufaktur Plastik PENDAHULUAN Penemuan ebonite atau karet keras, pada tahun 1839 oleh Charles Goodyear dan penemuan seluloid oleh J.W.Hyatt sekitar 1869 merupakan awal perkembangan industry plastic. Pada tahun 1909 bahan paling penting yaitu penol formaldehida dikembangkan oleh kelompk yang dipimpin Dr.L.H.Baekeland. Setelah itu penelitian mengenai bahan sintesis meningkat dengan cepat dan mulai dikembangkan bahan buatan dengan berbagai fisik. Istilah Plastik mencakup semua bahan sintetik organic yang berubah menjadi plastis setelah dipanaskan dan mampu dibentuk dibawah pengaruh tekanan. Di Indonesia pemakaian plastic disegala bidang meningkat dengan cepat sekitar tahun 1970-an.
  • 2. BAHAN PLASTIK Keuntungan dan Keterbatasannya Keuntungan : • Untuk membuat produk dengan dimensi bertoleransi ketat dan penyelesaian permukaan yang baik. • Ringan, tahan kelembaban dan tahan korosi, serta memiliki kekuatan dielektrik yang baik. • Bening ataupun berwarna, dapat menyerap getaran dan bunyi • Lebih mudah dibentuk dibandingkan logam Keterbatasan : • Kekuatannya rendah, tidak tahan panas, stabilitas dimensi rendah dan harga relative tinggi • Plastic lebih lunak,tidak ulet, mudah rusak pada suhu rendah • Mudah terbakar atau lapuk dibawah pengaruh sinar matahari.
  • 3. Jenis Plastik Plastik dapat terbagi menjadi 2 kelompok : 1. Plastik Termoseting Plastik jenis ini memerlukan panas dengan atau tanpa tekanan dan menghasilkan produk yang tetap keras melalui proses polimerisasi sehingga tidak dapat dilunakkan lagi. 2. Plastik Termoplastik Plastik jenis ini tidak mengalami perubahan dalam susunan kimia sewaktu dicetak dan tidak akan menjadi keras walaupun ditekan dan dipanaskan. Jenis plastic ini akan tetap lunak pada suhu tinggi namun akan mengeras pada saat didinginkan dan dapat dicairkan berulang-ulang serta dapat dibentuk kembali dengan cara pencetakan injeksi atau tiup, ekstruksi, pembentukan termal dan pengilingan. Bahan Baku Berbagai produk pertanian, mineral, dan bahan organic seperti batubara, gas alam, inyak bumi, batu kapur, silica dan belerang merupakan bahan baku plastik.
  • 4. Pada waktu proses pembuatan ditambahkan seperti zat pewarna, pelarut, pelumas, plastiser, dan bahan pengisi. Bubuk kayu, tepung, kapas, serat kain-kainan, asbes, serbuk logam, grafit, lempung, gelas, dan tanah kresik merupakan bahan pengisi utama. Bahan pengisi dapat menurunakn harga, menurunkan pengerutan, meningkatkan daya tahan panas, meningkatkan kekuatan impak, dan dapt menghasilkan sifat-sifat lainnya.
  • 5. BAHAN TERMOSETING Diantaranya sebagai berikut : 1. Phenol Dibuat dengan meraksikan penol dengan formaldehida. Sifat bahan keras, kuat dan awet dapat dicetak dengan berbaga kondisi. Digunakan untuk bahan pelapis dan laminating pengikat batu gurinda, dan pengikat logam, dapat dicetak menjadi kotak, tutup botol, tangkai pisau, kotak radio dan TV. 2. Resin Amino Resin yang terpenting ialah formaldehida urea dan formaldehida-melamin. Digunakan untuk rumah alat peralatan listrik, alat pemutus hubungan listrik, dan kancing. 3. Resin Furan Berasal dar pengolahan limbah pertanian seperti tongkol jagung dan biji kapas. Digunakan untuk pengikat inti pasir, pengeras campuran.
  • 6. 4. Epoksida Digunakan untuk pengecoran, pelapisan dan perlindungan bagian-bagian listrik, campuran cat, dan perekat. Mempunyai sifat daya tahan kimia dan stabilitas dimensi yang baik setelah resin diawetkan. 5. Silikon Bahan dasar silicon. Sifat khasnya yaitu stabillitas, ketahan terhadap suhu tinggi untuk waktu yang lama, kedap air, dan karakteristik suhu rendah dan listrik yang baik. BAHAN TERMOPLASTIK Diantaranya sebagai berikut : 1. Selulosa Produk pengolahan khusus dari serat kapas dan kayu. Sifat yang kuat menjadikan selulosa digunakan untuk mainan anak-anak, knp. Selubung baterai, bulu kuas, panel radio. 2. Polisteren Digunakan untuk kotak baterai, piring, bagian dari radio, roda gigi, pola untuk pengecoran, kotak es dll.
  • 7. 3. Polietilen Sifat fleksibel pada suhu rendah dan tinggi, kedap air, tahan terhadap zat kimia, dapat dipatri dan dapat berwarna- warni. Digunakan untuk cetakan es, baki, pencuci film, kain, lembaran pembungkus, botol susu bayi, selang air dll. 4. Resin Akrilik Sifat mempunyai daya tembus cahaya yang sangat baik, mudah dibuat, dan tahan terhadap kelembaban. Digunakan untuk jendela pesawat terbang, pintu, penutup alat ukur, alat kecantikan dll. 5. Resin Vinil Sifat jernih dan liat. Digunakan untuk jas hujan, tangki dan produk cetak fleksibel. 6. Karet sintesis Sifat tahan terhadap bensin, minyak, dan cat, sinar matahari. Digunakan untuk membat selang, hak dan sol sepatu, melapisi tekstil dan lapisan isolasi.
  • 8. CARA PEMROSESAN Bahan plastic berbeda dengan satu sama lainnya sehingga memerlukan berbagai cara pemrosesan diantaranya : 1. Pencampuran dan prapembentukan Plastik yangdigunakan umumnya perlu dicampur dengan zat tertentu untuk memperoleh bentuk yang diinginkan. Bahan termoplastik dipasarkan berbetuk butiran oleh karena itu dicampurkan dalam keadaan kering. Bahan termoplastik mengalami oembentukan mula mendekati bentuk rongga cetakan. Prapembentukan ini mempunyai berat jenis dan berat yang sama untuk lebih efektif dan efisien.
  • 9. 2. Cetak Tekan Bahan dimasukan kedalam cetakan logam yang telah dipanaskan, pada waktu cetakan ditutup bahan yang telah lunak akan mengisi rongga cetakan. Bahan yang digunakan dapat berbentuk serbuk atau tablet prabentuk.
  • 10. 3. Cetak Transfer Pada proses cetak transfer, serbuk termoseting atau benda prabentuk diletakkan pada tempat tersendiri atau dalam ruangan tekanan diatas rongga cetakan, Disini bahan mengalami plastisasi akibat panas dan tekanan dan diinjeksikan kedalam rongga cetakan, sebagai cairan panas, disini beban tersebut akan mengalami pengerasan.
  • 11. 4. Cetak Injeksi Bahan Termoplastik Bahan termoplastik yang tadinya berbentuk butiran dicairkan lalu diinjeksikan dalam rongga cetakan dimana bahan membeku.
  • 12. 5. Cetak Injeksi Bahan Termoset Bahan termoset dalam batas-batas tertentu dapat dibentuk dengan cara cetak-jet. Setelah dimodifikasi mesin cetak-injeksi untuk bahan termoplastik dapat diubah untuk keperluan cetak jet.
  • 13. 6. Ekstruksi Bahan termoplastik butiran atau serbuk bahan dimasukkan kedalam pengumpan dan digerakkan dalam ruang pemanas oleh sekrup spiral. Untuk bahan termoseting digunakan ram pendorong bahan melalui cetakan. Suatu proses yang dikenal dengan nama pelapisan ekstruksi digunakan secara meluas untuk melapisi kertas kain dan lembaran logam.
  • 14. 7. Cara Rotasi Pada cetak rotasi suatu cetakan yang berdinding tipis berputar melalui dua sumbu secara serempak. Sumbu pertama dan kedua tegak lurus sesamanya. Metode serbuk rotasi berbeda dengan proses cetak lainnya karena pada proses cetak lainnya perlu dipanaskan dan tekanan untuk plastisasi resin sedangkan proes serbuk rotasi hanya memerlukan pemanasan cetakan.
  • 15. 8. Pembenaman Dalam Plastik Pembenaman dapat bersifat melindungi atau mengisolir benda atau dapat juga hanya bersifat membalut benda dengan lapisan plastic yang cerah dengan tujuan pengawetan atau untuk dipamerkan. 9. Cetak Tiup Cetak tiup terutama dimanfaatkan untuk membuat wadah berdinding tipis dari bahan resin termoplastik. Suatu silinder bahan plastic yang disebut parison diekstruksi secepat mungkin dan dijepit pada ujung cetakan belah.
  • 16. 10. Pembuatan film dan lembaran Cara yang dapat diterapkan untuk pembuatan film atau lembaran tipis adalah penggilingan, ekstruksi, peniupan dan pengecoran. Penggilingan (calendering) adalah proses pembuatan lembaran yang tipis dengan cara mendesak bahan termoplastik diantara rol. 11. Pemberian Bentuk dengan Pemanasan Pemberian bentuk dengan pemanasan dilakukan dengan memanaskan lembaran termoplastik sampai lunak dan kemudian menekankan sehingga mengambil bentuk cetakan. Penekanan dilakukan dengan memanfaatkan tekanan udara yang berbeda atau secara mekanik.
  • 17. 12. Plastik yang Diperkuat Plastik yang diperkuat dibuat dari resin termoseting dicampur dengan serat atau jaringan serat. Serat tersebut umumnya merupakan serat gelas (gelas fiber), serat asbes atau serat-serat lainnya. Proses cetakan tertutup menggunakan cetakan yang terdiri dari dua bagian yang umumnya dibuat dari logam. 13. Plastik Berlapis Plastik berlapis terdiri dari lembaran kertas, tekstil, asbes, kayu atau bahan-bahan sejenis yang dicelupkan atau dilapisi resin terlebih dahulu. Kemudian dijadikan satu dengan pemanasan dan penekanan untuk menghasilkan bhan komersil. Pada pembuatan produk berlapis, bahan resin dilarutkan dalam pelarut menghasilkan vernis cair. 14. Pengecoran Bahan termoset yang dicor antara lain adalah phenol, polyester, epoksi dan resin alyl. Yang terakhir saat ini
  • 18. sangat cocok untuk lensa optic dan penggunaan lainnya yang memerlukan plastic yang sangat jernih. Resin ini udah dicor karena memiliki fluiditas yang baik. Selulosa etil dan selulosa asetat butirat, keduanya adalah bahan termoplastik.
  • 19. CETAKAN UNTUK PLASTIK Cetakan baik untuk proses kompresi atau proses injeksi dibuat dari baja yang teah mengalami perlakuan panas. Ada dua jenis cetakan tekan yaitu jenis cetakan tangandan jenis cetakan semi-otomatis dengan desain positif dan sem-positif. Cetakan injeksi ada 2 bagian yaitu satu bagian yang terpasang dan bagian yang lainnya yang digerakan. Pada cetakan injeksi terdapat saluran pendingin pada kedua belahan cetakan agar dapat dijaga suhu benda cetak yang uniform yang umumnya dibuat dari bahan temoplastik. Inti yang diperlukan diletakkan dibelahan cetakan yang dapat bergerak karena penyusutan ada kecenderungan dari produk untuk melekat pada inti.