2. Hasil Kegiatan
Setiap guru diharapkan mampu:
Memahami pembelajaran saintifik pada
kurikulum 2013
Membedakan dimensi faktual, konseptual,
prinsip, prosedural, dan metakognitif dari
pengetahuan
Mengembangkan keterampilan siswa pada
ranah konkrit dan abstrak
Melaksanakah langkah pembelajaran 5 M
Merancang dan melaksanakan pembelajaran
saintifik
3. Pengertian
Pembelajaran saintifik merupakan
pembelajaran yang mengadopsi langkah-
langkah saintis dalam membangun
pengetahuan melalui metode ilmiah.
Model pembelajaran yang diperlukan
adalah yang memungkinkan
terbudayakannya kecakapan berpikir
sains, terkembangkannya “sense of
inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif
siswa (Alfred De Vito, 1989)
4. Lanjutan pengertian
Untuk memperkuat pendekatan ilmiah
(scientific), tematik terpadu (tematik antarmata
pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata
pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran
berbasis penyingkapan/ penelitian
(discovery/inquiry learning). Untuk mendorong
kemampuan peserta didik untuk menghasilkan
karya kontekstual, baik individual maupun
kelompok maka sangat disarankan
menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah(project based learning). (Permendikbud
No 65/2013)
7. Dimensi Pengetahuan
Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat
dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati
Konsep, merupakan ide yang mempersatukan
fakta-fakta atau dengan kata lain konsep
merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta
yang saling berhubungan
Prinsip, merupakan generalisasi tentang
hubungan antara konsep-konsep yang berkaiatan.
Prosedur, merupakan sederatan langkah yang
bertahap dan sistematis dalam menerapkan
prinsip
Metakognitif, merupakan pemahaman terhadap
bagaimana belajar
8. Lintasan Perolehan
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Menerima Mengingat Mengamati
Menjalankan Memahami Menanya
Menghargai Menerapkan Mencoba
Menghayati, Menganalisis Menalar
Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji
- Mencipta Mencipta
10. Pembelajaran
10
KEGIATAN AKTIVITAS BELAJAR
MENGAMATI
(OBSERVING)
MELIHAT, MENGAMATI, MEMBACA, MENDENGAR,
MENYIMAK (TANPA DAN DENGAN ALAT)
MENANYA
(QUESTIONING)
-MENGAJUKAN PERTANYAAN DARI YANG FAKTUAL
SAMPAI KE YANG BERSIFAT HIPOTESIS
-DIAWALI DENGAN BIMBINGAN GURU SAMPAI DENGAN
MANDIRI (MENJADI SUATU KEBIASAAN)
PENGUMPULAN DATA
(EXPERIMENTING)
-MENENTUKAN DATA YANG DIPERLUKAN DARI
PERTANYAAN YANG DIAJUKAN
-MENENTUKAN SUMBER DATA (BENDA, DOKUMEN,
BUKU, EKPERIMEN)
-MENGUMPULKAN DATA
MENGASOSIASI
(ASSOCIATING)
-MENGANALISIS DATA DALAM BENTUK MEMBUAT
KATEGORI, MENENTUKAN HUBUNGAN DATA/KATEGORI
-MENYIMPULKAN DARI HASIL ANALISIS DATA
-DIMULAI DARI UNSTRUCTURED-UNI STRUCTURE-
MULTI STRUCTURE-COMPLICATED STRUCTURE
MENGKOMUNIKASIKAN
(COMMUNICATING)
-MENYAMPAIKAN HASIL KONSEPTUALISASI
-DALAM BENTUK LISAN, TULISAN, DIAGRAM, BAGAN,
GAMBAR ATAU MEDIA LAINNYA
12. Keberhasilan seorang anak di masa depan
ditentukan oleh bagaimana perkembangan
seluruh aspek individu anak, yaitu
perkembangan fisik, intelektual, emosi, dan
spiritual yang berkembang secara optimal.
metakognisi pada dasarnya adalah
kemampuan belajar bagaimana seharusnya
belajar dilakukan yang didalamnya
dipertimbangkan dan dilakukan aktivitas-
aktivitas sebagai berikut (Taccasu Project,
2008).
13. kemampuan kognitif terus berkembang seiring
dengan proses pendidikan serta juga
dipengaruhi oleh faktor perkembangan fisik
terutama otak secara biologis.
Perkembangan selanjutnya berkaitan dengan
kognitif adalah bagaimana mengelola atau
mengatur kemampuan kognitif tersebut dalam
merespon situasi atau permasalahan.
14. aspek-aspek kognitif tidak dapat berjalan
sendiri secara terpisah tetapi perlu
dikendalikan atau diatur sehingga jika
seseorang akan menggunakan kemampuan
kognitifnya maka perlu kemampuan untuk
menentukan dan pengatur aktivitas kognitif
apa yang akan digunakan.
Oleh karena itu, sesorang harus memiliki
kesadaran tentang kemampuan berpikirnya
sendiri serta mampu untuk mengaturnya. Para
ahli mengatakan kemampuan ini disebut
dengan metakognitif.
16. Langkah Pembelajaran
LANGKAH
PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
MENANYA MENGAJUKAN
PERTANYAAN TENTANG
INFORMASI YANG TIDAK
DIPAHAMI DARI APA
YANG DIAMATI ATAU
PERTANYAAN UNTUK
MENDAPATKAN
INFORMASI TAMBAHAN
TENTANG APA YANG
DIAMATI
(DIMULAI DARI
PERTANYAAN FAKTUAL
SAMPAI KE
PERTANYAAN YANG
BERSIFAT HIPOTETIK)
MENGEMBANGKAN
KREATIVITAS, RASA
INGIN TAHU,
KEMAMPUAN
MERUMUSKAN
PERTANYAAN UNTUK
MEMBENTUK CRITICAL
MINDS YANG PERLU
UNTUK HIDUP CERDAS
DAN BELAJAR
SEPANJANG HAYAT
17. Langkah Pembelajaran
LANGKAH
PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
MENGUMPULKAN
INFORMASI/
EKSPERIMEN
MELAKUKAN
EKSPERIMEN
-MEMBACA SUMBER
LAIN SELAIN BUKU
TEKS
-MENGAMATI
OBJEK/KEJADIAN/
AKTIVITAS
-WAWANCARA DENGAN
NARA SUMBER
MENGEMBANGKAN
SIKAP TELITI,
JUJUR,SOPAN,
MENGHARGAI
PENDAPAT ORANG LAIN,
KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI,
MENERAPKAN
KEMAMPUAN
MENGUMPULKAN
INFORMASI MELALUI
BERBAGAI CARAYANG
DIPELAJARI,
MENGEMBANGKAN
KEBIASAAN BELAJAR
DAN BELAJAR
SEPANJANG HAYAT.
18. Langkah Pembelajaran
LANGKAH
PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
MENGASOSIASI/ME
NGOLAH
INFORMASI
mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan mengumpulkan/eksperi
men mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan
Mengumpulkan informasi/
Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari
solusi dari berbagai sumber yang
memiliki Pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan
Mengembangkan sikap jujur,
teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif
serta deduktif dalam
Menyimpulkan
19. Langkah Pembelajaran
LANGKAH
PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
MENGOMUNIKASIKAN MENYAMPAIKAN HASIL
PENGAMATAN,
KESIMPULAN
BERDASARKAN HASIL
ANALISIS SECARA
LISAN, TERTULIS, ATAU
MEDIA LAINNYA
MENGEMBANGKAN
SIKAP JUJUR, TELITI,
TOLERANSI,
KEMAMPUAN BERPIKIR
SISTEMATIS,
MENGUNGKAPKAN
PENDAPAT DENGAN
SINGKAT DAN JELAS,
DAN MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN
BERBAHASAYANG BAIK
DAN BENAR.
21. Pengertian Inquiri
Inquiry : pertanyaan, pemeriksaan,
penyelidikan
Sund & Trow Gridge (1973)
Proses menemukan dan menyelidiki masalah,
menyusun hipotesa, merencanakan
eksperimen, mengumpulkan data, dan
menarik kesimpulan hasil pemecahan
masalah
22. Lanjutan pengertian inquiri
W. Gelly (1984) Suatu kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan siswa untuk mencari dan
meyelidiki secara sistematik, kritis, logis, dan
analisis sehingga mereka dapat merumuskan
sendiri penemuannya dengan penuh percaya
diri
23. Jenis-jenis Inquiri
Inquiri Terbimbing
siswa memperoleh petunjuk-petunjuk
seperlunya. digunakan terutama pada siswa-
siswa yang belum berpengalaman belajar
dengan model inkuiri.
Inquiri Bebas
siswa melakukan penelitian sendiri layaknya
seorang ilmuwan. Pada kenyataannya
pendekatan inkuiri bebas yang murni sulit
diterapkan, hal ini sangat dipengaruhi
karakteristik siswa yang masih perlu
bimbingan
24. Lanjutan
Pembelajaran inkuiri mengutamakan strategi
berkelompok. Siswa menuangkan seluruh ide,
berdiskusi, dan melakukan investigasi di
dalam kelompok belajar tersebut. Setiap
kelompok juga dapat melakukan sharing
(diskusi) dengan kelompok belajar lainnya.
Dalam hal ini, guru tidak hanya diam di depan
kelas dan mengamati kegiatan siswa, namun
guru harus bergerak memberikan bantuan
(support) kepada siswa yang membutuhkan.
25. Tujuan Inquiry
Tujuan
Model ini bertujuan memperoleh dan
mendapatkan informasi dengan
melakukan observasi atau eksperimen
untuk mencari jawaban atau
menyelesaikankan masalah terhadap
pertanyaan atau rumusan masalah
dengan menggunakan kemampuan
berpikir kritis dan logis.
27. Contoh Langkah Inquiry
Langkah Mengamati Menanya Mencoba Mengasosia
si
Mengomunikasika
n
Penyajian
fenomena
√
Melakukan
observasi
√
Merumuska
n masalah
√
Mengajuka
n hipotesis
√
Mengumpul
kan data
√
Menganlisis
data
√
Menyimpulk
an
√ √
28. Model Dicovery
Tujuan
Model pembelajaran ini bertujuan mengarahkan peserta didik untuk
memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk
akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan, mendorong peserta
didik untuk dapat mengidentifikasi apa yang ingin diketahui
dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian
mengorgansasi atau membentuk (konstruktif) apa yang peserta
didik ketahui dan pahami dalam suatu bentuk akhir yang terkait
dengan penggunaan proses mental peserta didik untuk
menemukan beberapa konsep dan prinsip.
Langkah pembelajaran
Menciptakan stimulus/rangsangan (Stimulation)
Menyiapkan pernyataan masalah (Problem Statement)
Mengumpulkan data (Data Collecting)
Mengolah data (Data Processing)
Memverifikasi data (Verrification)
Menarik kesimpulan (Generalisation)
29. Contoh Langkah Discovery
Langkah Mengamat
i
Menanya Mencoba Mengasosia
si
Mengomunikasik
an
Stimulation
Pemberian
Stimulus
√ √
Problem
Satatement
(Identifikasi
Masalah)
√ √ √
Data Callecting
Mengumpul-
kan Data
√
Data
Processing
Mengolah Data
√
Verification
Menguji Hasil
√
Generalization
Menyimpulkan
√ √
30. Model Problem Based Learning
Tujuan
Model pembelajaran ini bertujuan merangsang
peserta didik untuk belajar melalui berbagai
permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari
peserta didik.
Langkah pembelajaran
Mengorientasi peserta didik pada masalah
Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya
Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan
Masalah
31. Contoh Langkah Problem Based
Learning
Langkah Mengamat
i
Menanya Mencoba Mengasosia
si
Mengomunikasik
an
Orientasi
masalah
√ √ √
Pengorganis
asian
Kegiatan
√
Bimbingan
Penyelidikan
√
Mengemban
gkan dan
Menyajikan
Hasil
√
Analisis dan
Pemecahan
Masalah
√
32. Model Project Based Learning
Tujuan
Model pembelajaran ini bertujuan untuk pembelajaran yang memfokuskan
pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam
melakukan insvestigasi dan memahami pembelajaran melalui investigasi
nya, membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang
mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum, memberikan
kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi)
dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan
melakukan eksperimen secara kolaboratif.
Langkah pembelajaran
Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek
Mendesain perencanaan proyek
Menyusun Jadwal
Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek
Menguji hasil
Mengevaluasi kegiatan/pengalaman
33. Contoh Langkah Project Based Learning
Langkah Mengama
ti
Menanya Mencoba Mengasosia
si
Mengomunikasika
n
Menyiapkan
pertanyaan
atau
penugasan
proyek
√ √
Mendesain
perencanaan
proyek
√
Menyusun
Jadwal
√
Memonitor
kegiatan dan
perkembangan
proyek
√
Menguji hasil √
Mengevaluasi
kegiatan/penga
laman
√ √
34. Langkah Pemilihan Model
Pemb
Pemilihan model pembelajaran mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut.
Karakteristik pengetahuan yang dikembangkan menurut
kategori faktual, konseptual, prosedural, dan metkognitif.
Pada pengetahuan faktual dan konsepetual dapat dipilih
discovery learning, sedangkan pada pengetahuan
prosedural dapat dipilih project based learning dan problem
based learning.
Karakteristik keterampilan yang tertuang pada rumusan
kompetensi dasar dari KI-4. Pada keterampilan abstrak
dapat dipilih discovery learning dan problem based learning,
sedangkan pada keterampilan konkrit dapat dipilih project
based learning.
Pemilihan ketiga model tersebut mempertimbangkan sikap