Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi pembicara profesional seperti kekuatan mental, ketepatan kata, dan totalitas bahasa tubuh. Dokumen ini juga menjelaskan 13 kompetensi utama seorang pembicara, teknik berpikir kritis, kekuatan emosi dalam komunikasi, cara mengatasi ketakutan dan membangun kepercayaan diri, serta komponen penting suara dan citra total sebagai pembicara
1. Public Speaking
kekuatan mental, ketepatan kata dan totalitas bahasa tubuh
untuk menjadi pembicara profesional
Agus Lahinta
Master of Ceremony, Public Speaking Practicing
4. 13 kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang pembicara:
› Confidence (membangun rasa percaya diri)
› Construction (menyusun materi pembicara)
› Crediability (bersikap dan berperilaku secara
profesional dalam melakukan presentasi)
› Capture (Membuka sesi yang menarik
perhatian hadirin)
› Connection (membangun dan membina
hubungan baik dengan hadirin)
5. › Coherence (kemampuan menyusun struktur
dan alur presentasi secara efisien dan efektif)
› Cogency (mengisi alur presentasi dngan materi
yang meyakinkan)
› Content (membuat materi presentasi yang
efektif dan impresif)
› Channel (menggunakan media komunikasi
secara optimal)
› Character (kemampuan menampilkan karakter
melalui ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang
menunjang presentasi)
6. Conversation (menyusun percakapan
yang menarik)
Creativity (membangun atmosfer sesi
yang kreatif yang mendukung
presentasi)
Conclusion (menutup presentasi secara
efisien, efektif dan impresif)
7. Critical Thinking (Teknik berfikir Kritis bagi
seorang Pembicara)
Esensi dalam berfikir kritis bukanlah
MENJAWAB PERTANYAAN akan tetapi
MEMPERTANYAKAN JAWABAN.
Pembicara harus melibatkan 5 W + 1 H
What : apa masalahnya?
Why : mengapa masalah ini muncul?
Who : siapa saja yang terlibat?
When : kapan masalah ini muncul?
Where : dimana terjadi?
How : bagaimana kejadiannya?
8. Untuk mengidentifikasi masalah gunakan 5
W + 1 H untuk pemecahan masalahnya:
What – apa yang harus dilakukan
Why : mengapa harus dilakukan?
Who : siapa saja yang akan melakukan?
When : kapan akan dilakukan?
Where : dimana akan melakukannya?
How : bagaimana melakukannya?
9. The Power of Emotion (Kekuatan Emosi bagi
Keberhasilan Komunikasi)
“Dalam tiga bulan terakhir didaerah kita terutama
diwilayah persimpangan Mercusuar telah terjadi 5
kecelakaan. Kita membutuhkan dana sekitar 200juta
untuk membuat palang kereta api, rambu-rambu dan
lampu lalulintas yang memadai. Saya rasa kita harus
menyediakan uang untuk proyek ini. Mohon
partisipasi Anda semua”
10. “Seminggu lalu Dokter Saputra ditemukan meninggal dunia.
Mobilnya menabrak trotoar, terjungkir balik dan masih
menyisahkan asap ketika tim medis datang. Tubuh dokter
itu remuk dihampir semua bagian akibat tertimpa mobil dan
terperangkap didalamnya. Tak seorang pun mengenal
Dokter Saputra karena dia bukan penduduk sini, tapi dia
meninggal di lingkungan kita. Sebagian besar dari anda
mengetahui bahwa dipersimpangan Mercusuar sudah
terjadi 5 kali kecelakaan dalam tiga bulan ini dan lewat. Kita
memerlukan uang untuk memasang palang kereta api,
rambu-rambu dan lampu lalulintas. Saya tahu ini akhir bulan,
keuangan anda sedang seret, tapi saya berharap anda dapat
menggalang dana untuk mencegah kejadian ini sebelum
salah seorang yang anda cintai menjadi Dokter Saputra
berikutnya”
11. Emosi anda harus berasal dari diri anda, dan
ketika emosi benar-benar milik anda, itu
akan tampak nyata bagi hadirin
Ingatlah bagaimana perasaan anda pada satu
momen dimasa lalu, lengkap dengan detail
kejadiannya
12. Overcoming Fear and Building Self-Esteem
(Teknik Mengatasi Ketakutan Berbicara dan
Membangun Kepercayaan Diri)
Mengapa Harus Percaya Diri?
Sudahkah Saya Percaya Diri?
(pemetaan: hal yang membuat
Percaya Diri dan Tidak Percaya Diri)
13. Bagaimana membangun kepercayaan diri
sebagai Pembicara?
Kembangkan sikap matang dalam diri anda
Sikap matang meliputi : kecerdasan emosial, kematangan
usia, dan gambaran diri yang positif terhadap diri sendiri
Kenali dan kendalikan penghambat kepercayaan diri
Hidden Enemies meliputi cara berfikir dan merasakan, cara
mengungkapkan pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan dan
cara menempatkan diri di hadapan orang lain
Atasi rasa takut dan cemas saat berbicara
Mengatasi rasa takut meliputi cara mengendalikan ketakutan
berbicara didepan umum, dan mengalahkan rasa takut untuk
menenangkan hati hadirin
14. Tanda-tanda fisik kecemasan
berbicara dan cara mengatasinya
Lutut gemetar
Telapak tangan berkeringat
Gigi gemerutuk
Kerongkongan kering dan tercekat
Suara bergetar
Wajah memerah
Jantung berdebar-debar
15. How to handle it ?
Atur nafas sampai anda merasa tenang
Buat jeda beberapa saat sebelum memulai pidato
Yakini bahwa tanda-tanda kecemasan fisik itu tak terlihat
Jangan biarkan hadirin tahu kegugupan anda apalagi
meminta maaf untuknya
Buat persiapan matang sebelum tampil
Terimalah ketidak sempurnaan
Jangan terbebani oleh penampilan, fokuslah pada
komunikasi
Jangan bebani pikiran anda dengan berusaha menghapal
isi pidato
Gunakan alat-alat bantu untuk mengalihkan kecemasan
Bayangkan diri anda tengah memberikan pidato yang
bagus dan kuat
16. Resep sukses Mengatasi Rasa Takut
Hadapi Hadirin Anda
Identifikasi Pesan Kunci Anda
Buat Persiapan Matang
Proyeksikan Suara Anda
Latih Fleksibilitas
“perasaan takut dan cemas sebenarnya bukan
ancaman, melainkan suatu energi besar yang apabila
disalurkan ke arah yang tepat maka akan
memperkuat kemampuan kita dan bukan
melemahkan”
17. Komponen-komponen penting dalam
Voice (Suara) yang penting:
› Intonasi : Tinggi rendahnya suara
“Halo selamat pagi, hari ini kita akan memulai
pertemuan. Ayo semuanya semangat!!!
18. › Artikulasi : Teknik penyebutan suatu kalimat
berdasarkan suku kata dan konsonan yang benar
Beberapa hal yang menyebabkan kesalahan
artikulasi:
Kebiasaan berbicara terlalu cepat
Terlalu terburu-buru dalam menyampaikan kalimat
Ragu-ragu atau tidak percaya diri atas materi yang
disampaikan
Tidak membuka mulut secara bebas sehingga suara
terdengar terlalu lemah, seperti mendesis atau menggerutu
Tidak menguasai bahasa yang disampaikan, misalnya saat
harus mengucapkan suatu istilah asing dalam bahasa asing
Kebiasaan yang dipengaruhi dialek
Kebiasaanberbicara dengan bahasa informal
Demam pangung sehingga suara nampak hilang
19. › Pause : Jeda Bicara
Tujuan Jeda:
Memperjelas kata atau kalimat yang kita ucapkan
Menggiring hadirin agar fokus pada kalimat yang kita
ucapkan
Memberikan penekanan terhadap suatu kalimat
penting
Contoh: “Anda masing-masing wajib mementingkan
kerjasama tim [jeda] Kerjasama tim yang baik
merupakan komponen yang penting [jeda] bagi
keberhasilan sebuah pekerjaan”
20. › Pace : Kecepatan berbicara untuk menunjukan
sense of urgency dari suatu kata
“Belakangan ini banyak sekali keadaan yang
memperlambat kinerja perusahaan yang
disebabkan oleh lemahnya pihak manajemen,
seperti TERLAMBAT DATANG, TIDAK MAU
BERINOVASI, MERASA MASIH NOMOR 1 [dapat
diucapkan dengan lebih cepat dari kalimat
sebelumnya] dan masih banyak lagi….”
› Volume Suara
21. › Stressing : Penekanan kata pada point-point
tertentu
“Pada kesempatan ini saya ingin
menyampaikan bahwa kondisi KEUANGAN
kita saat ini sangat memprihatinkan, untuk itu
perlu segera dilakukan EKSPANSI bisnis yang
lebih kreatif….”
› Power : Kekuatan Suara
22. Resep Sukses Presentasi
Kenali Hadirin anda
Buat Opening yang Menarik
Buat Body Content yang menarik
Kembangkan alur Presentasi yang
Dinamis
23. Total Image
Bersikap Natural saat
presentasi:
Tulus
Jujur
Empati
Pendekatan Personal
24. Menjadi Pembicara yang menyenangkan:
Kenalilah lawan biacara anda
Buatlah seolah-olah apa yang mereka bicarakan adalah hal
yang sangat penting bagi anda dan belum pernah anda
dengar
Jadilah pendengar yang baik
Berbicaralah dengan ‘bahasa’ mereka.
Perluaslah wawasan anda
Gunakan bahasa tubuh yang tepat saat berbicara
Jadikan diri anda tempat paling aman untuk menyimpan
rahasia mereka
Tebarkan salam
Gunakan kekuatan humor (sense of humor)
26. Untuk mengatasi hal ini, ada beberapa hal yang perlu
dilakukan:
Pilihlah topik yang relevan dengan kegiatan yang
diselenggarakan.
Kembangkan topik dengan membangun kaitan pada
beberapa hal yang dapat dihubungkan.
Aturlah pernafasan. - Pandang mata audience dengan
santai, ajak mereka berbicara seperti anda berbicara
dengan teman
Ingatkan diri anda agar selalu mengontrol bahasa tubuh
anda.
Gunakan metode bercerita.
Tentu saja anda harus terfokus, ingat waktu, dan tidak
bersikap sok pintar.
27. Berbicara dengan posisi tidak sempurna
Berbicara dengan posisi sempurna
28.
29. Buatlah satu materi yang akan anda presentasikan
selama max 5 menit.
Materi bebas.