Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Rpp fisika smk xi ganji
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMK NEGERI 1 MALUK
F I S I K A
Kelas XI
Semester Ganjil
Oleh
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
NIP. 19860316 201001 1 009
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
2. ( RPP )
Satuan Pendidikan : SMKN 1 MALUK
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : XI (sebelas) / Semester I
Standar Kompetensi : 7. Menerapkan konsep suhu dan kalor
Kompetensi Dasar : 7.1. Menguasai konsep suhu dan kalor
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
A. Indikator
• Mendeskripsikan hubungan antara Suhu dan Kalor.
• Mengidentifikasi macam-macam termometer dan skalanya
B. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1. Menyebutkan definisi suhu dan kalor.
2. Menyebutkan macam-macam skala pada termometer.
3. Menyebutkan rentang skala pada skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.
4. Mencari hubungan pengukuran suhu dalam skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan
Kelvin.
5. Membandingkan pengukuran suhu benda antara skala yang satu dengan yang lain.
C. Materi Pembelajaran
Suhu dan Kalor
Termometer dan Pengukuran Suhu
Suhu adalah ukuran derajat panas atau dingin suatu benda atau sistem.
Kalor adalah suatu bentuk energi yang bepindah dari zat yang suhunya lebih tinggi ke zat
yang suhunya lebih rendah ketika kedua zat tersebut bersentuhan.
Termometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda atau
sistem secara kuantitatif.
Sifat termometrik adalah sifat dasar suatu bahan yang berubah secara teratur terhadap
suhu. Contoh: volum zat cair, panjang logam, hambatan listrik, dll.
Jenis-jenis termometer antara lain: termometer raksa, gas volume tetap, hambatan
platina, termokopel, dan pirometer.
Kalibrasi termometer adalah suatu kegiatan untuk menetapkan skala termometer
dengan menggunakan tanda-tanda tertentu. Ada 4 langkah, antara lain:
1. Menentukan titik tetap bawah
2. Menentukan titik tetap atas
3. Membagi jarak antara titik tetap bawah dan titik tetap atas termometer tersebut menjadi
beberapa bagian yang sama
4. Memperluas titik tetap bawah dan titik tetap atas
C R F K
Titik didih
Terdapat 4 skala dalam termometer, yaitu: Skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan
Kelvin. Perbandingan 4 skala termometer dapat dilihat pada gambar berikut.
100 sk 80 sk 180 sk 100 sk
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
Titik beku
00 00 320 273
3. C : R : F : K
100 : 80 : 180 : 100
5 : 4 : 9 : 5
toC : toR : o
(t F-32) : (tK-273)
Antara skala Celcius dan Fahrenheit terdapat hubungan
5 9
t 0 C = {t 0 F − 32} atau t 0 F = t 0 C + 32
9 5
Antara skala Celcius dan skala Kelvin terdapat hubungan
tK = t 0 C + 273 atau t 0 C = tK − 273
Antara skala Fahrenheit dan skala Reamur terdapat hubungan
t R + 32 atau t 0 R = {t 0 F − 32}
9 0 4
t0F =
4 9
Antara skala Reamur dan skala Celcius terdapat hubungan
4 0 5
t0R = t C dan t 0 C = t 0 R
5 4
Hubungan antara dua temometer sembarang
X Y
t2X t2Y
tX − t1 X tY − t1Y
=
tX tY t 2 X − t1 X t 2Y − t11 Y
t1X t1Y
Contoh soal
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
4. X C
2000 1000 t 0 X − 20 0 50 0 − 0 0
=
200 0 − 20 0 100 0 − 0 0
500
t 0 X = ............ ? t 0 X − 200 = x180
500 1000
t 0 X = 90 0 + 20 0
200 00 = 1100 X
C. Metode Pembelajaran
- Diskusi kelompok
- Eksperimen
- Observasi
- Ceramah
D. Langkah-langkah Kegiatan
a. Kegiatan Pendahuluan
• Guru membuka kelas dan mengucapkan salam
• Guru mengecek kehadiran siswa
• Guru menginformasikan materi yang akan diajarkan yaitu termometer dan pengukuran
suhu
• Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
• Apersepsi
Guru meminta 2 orang siswa mencelupkan tangan ke dalam air hangat dan air dingin
secara bergantian.
”Apa yang kalian rasakan?” ”Bagaiman suhu kedua air tersebut?”
” Berdasarkan demonsrasi yang kalian lakukan, apa definisi suhu?”
” Apakah tangan dapat mengukur suhu air tersebut?”
”Untuk mengukur suhu dengan tepat diperlukan alat ukur apa?”
b. Kegiatan Inti
• Guru memberi informasi (ceramah) yang disertai dengan tanya jawab untuk
mengungkap kembali konsep suhu dan alat ukur suhu, macam-macam skala termometer
serta penggunaannya.
• Guru mendemonstrasikan pengukuran suhu menggunakan termometer
• Guru menjelaskan macam-macam termometer, dan skala pengukurannya
• Guru memberikan contoh soal untuk mencari konversi skala pengukuran termometer
(Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin)
• Siswa melakukan diskusi untuk merumuskan konversi suhu dari skala
termometer Celcius ke skala termometer yang lain.
• Guru memberikan contoh soal kepada siswa
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
5. • Guru memberikan latihan soal kepada siswa, memantau dan membimbing siswa yang
sedang mengerjakan latihan
• Guru meminta salah satu siswa mengerjakan soal ke depan
• Guru memberikan umpan balik untuk membetulkan latihan siswa
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan
c. Kegiatan Penutup
• Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran hari ini
• Guru memberikan tugas rumah
• Guru menutup kelas dan mengucapkan salam
E. Sumber Belajar
a. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
b. Foster, Bob. 2000. Terpadu Fisika SMU Jilid 2B. Jakarta: Erlangga
c. Sunardi, dkk. 2007. Fisika Bilingual Untuk SMA/MA Kelas X. Bandung:
Yrama Widya
d. Karmyawatie, Yuyun. 2008. Kharisma, SMA Kelas X Semester 2. Bandung:
CV. HaKa MJ.
F. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Afektif
Materi : Termometer dan Pengukuran Suhu
Kelas : ……………………..
Nama Aspek yang dinilai Nilai
No. Keberanian Keberanian
siswa Keaktifan Kerajinan
menjawab bertanya
1
2
3
4
Kriteria penskoran: Kriteria penilaian :
21 – 25 = A
1 = Sangat kurang 16 – 20 = B
2 = Kurang 11 – 15 = C
3 = Cukup 6 – 10 = D
4 = Baik 0–5 = E
5 = Sangat baik
Penilaian Kognitif
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
6. 1. Suhu suatu benda dinyatakan dalam skala Celcius adalah 25oC. Nyatakan suhu benda
tersebut dalam skala Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin
Jawaban
o
Diketahui : T = 25 C
Ditanya : T dalam skala Reamur, Fahrenheit dan Kelvin = ?
Jawab :
Skala Reamur
TR = 4/5 TC
= 4/5 (25) oR
= 20oR
Skala Fahrenheit
TF = 9/3 TC + 32
= 9/3 (2) + 32 oF
= 77oF
Skala Kelvin
TK = TC + 273
= 25 + 273
= 298 K
2. Pada termometer skala oX, titik beku air adalah -40oX dan titik didih air adalah 160oX.
Bila suhu suatu benda diukur 25oX., hitung suhu benda tersebut dalam skala Celsius!
Jawaban
o o
Diketahui : t2 X = 160 X
t1oX = -40oX
toX = 25oX
Ditanya : toC = ....?
Jawab :
0 0
t 0 X − t1 X t 0 C − t1 C
0 0
= 0 0
t 2 X − t1 X t 2 C − t1 C
(
25 0 − − 40 0
=
)
t 0C − 0
(
160 0 − − 40 0 )
100 0 − 0
65 0 t 0C
=
200 0 100 0
65 0 t 0 C
= 0
20 1
t C = 32,5
0
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
7. Jadi, untuk skala 25oX, pada skala Celcius menunjukkan angka 32,5oC
3. Pada skala berapa termometer Celcius dan Fahrenheit Menunjukkan angka yang sama?
Jawaban
Misal : toC = toF = T = ?
Jawab :
0 0
t 0 F − t1 F t 0 C − t1 C
0 0
= 0 0
t 2 F − t1 F t 2 C − t1 C
(
T − 32 0
=
)
T − 00
212 0 − 32 0( )
100 0 − 0 0
T − 32 0 T
0
=
180 100 0
T − 32 0 T
0
= 0
18 10
10T − 320 = 18 0 T
0
8 0 T = −320 0
T = −40
Jadi, thermometer Celcius dan Fahrenheit menunjukkan angka yang sama
pada skala -40
Maluk, Juli 2011
Mengetahui,
Kepala SMAKN 1 Maluk Guru Matapelajaran
Hustanuddin, S.Pd Lalu Gede Sudarman, S.Pd
NIP. 19660313 199203 1 014 NIP. 19860316 201001 1 009
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMKN 1 MALUK
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : XI (sebelas) / Semester I
Standar Kompetensi : 7. Menerapkan konsep suhu dan kalor
Kompetensi Dasar : 7.2 Menguasai pengaruh kalor terhadap zat
Alokasi waktu : 4 x 45 menit
A. Indikator
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
8. 1. Menganalisis adanya perubahan wujud zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Menganalisis pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda (pemuaian).
3. Menganalisis tentang konsep pemuaian zat padat, zat cair dan gas.
4. Menjelaskan peristiwa perubahan wujud zat dan karakteristiknya dengan mengemukakan
contoh dalam kehidupan sehari-hari
B. Tujuan Pembelajaran
1. Menyebutkan jenis-jenis Perubahan wujud pada berbagai zat
2. Menyebutkan contoh Perubahan wujud pada berbagai zat dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menyebutkan jenis-jenis pemuaian pada berbagai zat.
4. Menyebutkan contoh pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
5. Menghitung pertambahan panjang, luas dan volume akibat pemuaian zat padat.
6. Menghitung pertambahan volume akibat pemuaian zat cair.
7. Menghitung pertambahan volume akibat pemuaian zat gas.
C. Materi Ajar
PEMUAIAN BENDA
1. Pemuaian Zat Padat
Pemuaian zat padat terdiri dari pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume.
Pemuaian panjang
Suatu zat padat akan mengalami pemuaian panjang ketika dipanaskan apabila lebar dan
tebal zat padat tersebut dapat diabaiakan terhadap panjangnya.
∆L = α L0 ∆T
Keterangan : L0 = panjang mula-mula (m)
L = L0 + ∆L L = panjang akhir (m)
L = L0 + α L0 ∆T ∆ L = pertambahan panjang (m)
L = L0 ( 1 + α ∆T ) ∆T = perubahan suhu ( 0C atau K )
α = koefisien muai panjang ( 0C-1 atau K-1 )
Pemuaian luas
Suatu zat padat akan mengalami pemuaian luas ketika dipanaskan apabila tinggi atau
tebal zat padat tersebut dapat diabaiakan terhadap luasnya.
∆A = β A0 ∆T Keterangan : A0 = luas mula-mula (m2)
A = luas akhir (m2)
A = A0 + ∆A ∆A = pertambahan luas (m2)
A = A0 + β A0 ∆T ∆T = perubahan suhu ( 0C atau K )
A = A0 ( 1 + β ∆T ) β = koefisien muai luas ( 0C-1 atau K-1 )
β = 2α
Pemuaian volume
Jika panjang, lebar dan ketebalan suatu zat padat tidak dapat diabaikan, maka ketika
dipanaskan zat padat tersebut akan mengalami pemuaian volume.
∆V = γ V0 ∆T
Keterangan : V0 = volume mula-mula (m3)
V = volume akhir (m3)
∆V = pertambahan volume (m3)
Lalu Gede Sudarman, S.Pd ∆T = perubahan suhu ( 0C atau K )
γ = koefisien muai volume ( 0C-1 atau K-1 )
9. V = V0 + ∆V
V = V0 + γ V0 ∆T
V = V0 ( 1 + γ ∆T )
γ = 3α
2. Pemuaian Zat Cair
Zat cair hanya mengalami pemuaian volume, sehingga pemuaian zat cair memenuhi
persamaan berikut.
∆V = γ V0 ∆T
3. Pemuaian Zat Gas
Gas juga mengalami pemuaian volume, tetapi pemuaian volume gas lebih besar dari
pemuaian volume zat cair untuk kenaikan suhu yang sama.
Hukum Boyle
Menyatakan bahwa tekanan suatu massa tertentu pada suhu konstan berbanding terbalik
dengan volumenya. Keterangan : P1 = tekanan mula-mula (N/m2)
P1 V1 = P2 V2 P2 = tekanan akhir (N/m2)
V1 = volume mula-mula (m3)
V2 = volume akhir (m3)
Hukum Charles atau Hukum Gay-Lussac
Menyatakan perbandingan antara volume dan suhu gas yang tetap.
V1 V2 Keterangan : T1 = suhu mula-mula ( 0C atau K )
=
T1 T2 T2 = suhu akhir ( 0C atau K )
V1 = volume mula-mula (m3)
V2 = volume akhir (m3)
Hukum Tekanan
Menyatakan perbandingan antara tekanan dengan suhu gas yang tetap.
P P
1
= 2
T1 T2
Hukum Boyle Gay-Lussac
P V1 PV
1
= 2 2
T1 T2
Berdasarkan keempat hukum tersebut, maka pemuaian gas memenuhi persamaan-
persamaan sebagai berikut.
Pada tekanan tetap Pada volume tetap
V = V0 + ∆V P = P0 + ∆P
V = V0 ( 1 + γ ∆T ) P = P0 ( 1 + γ ∆P )
VO = volume mula-mula (m3) P0 = tekanan mula-mula (N/m2)
V = volume akhir (m3) P = tekanan akhir (N/m2)
ΔV = pertambahan volume (m3) ΔP = perubahan tekanan (N/m2)
γ = koefisien muai gas (1/2730C)
D. Metode Pembelajaran
Ceramah dan diskusi
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
10. E. Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
• Guru membuka kelas dan mengucapkan salam
• Guru mengecek kehadiran siswa
• Guru menginformasikan materi yang akan diajarkan yaitu perubahan wujud zat dan
pemuaian benda
• Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
• Apersepsi
- Guru mengajukan pertanyaan
”jika kita membiarkan es batu di atas mangkok selama beberapa menit kira-kira
apa yang akan terjadi?”
”jika kita meletakkan kapur barus di lemari kira-kira lama kelamaan kabur
barusnya akan tetap dengan ukuran semula atau bagaimana? Berikan alasannya”
”kenapa sambungan rel kereta api selalu diberi jarak atau ruang yang kosong, tidak
disambung langsung antar relnya?”
b. Kegiatan Inti
• Siswa melakukan pengamatan untuk mengetahui perubahan wujud zat
yang diakibatkan oleh kalor.
• Guru menjelaskan jenis-jenis pemuaian
• Guru meminta siswa untuk memberikan contoh peristiwa pemuaian dalam kehidupan
sehari-hari
• Guru menjelaskan tentang bagaimana menentukan pertambahan ukuran benda akibat
pemuaian
• Guru memberikan contoh soal kepada siswa
• Guru memberikan latihan soal kepada siswa, memantau dan membimbing siswa yang
sedang mengerjakan latihan
• Guru meminta salah satu siswa mengerjakan soal ke depan
• Guru memberikan umpan balik untuk membetulkan latihan siswa
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan
c. Kegiatan Penutup
• Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran hari ini
• Guru memberikan tugas rumah
• Guru menutup kelas dan mengucapkan salam
F. Alat/Bahan/Sumber
a. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
b. Foster, Bob. 2000. Terpadu Fisika SMU Jilid 2B. Jakarta: Erlangga
c. Sunardi, dkk. 2007. Fisika Bilingual Untuk SMA/MA Kelas X. Bandung:
Yrama Widya
d. Karmyawatie, Yuyun. 2008. Kharisma, SMA Kelas X Semester 2. Bandung:
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
11. CV. HaKa MJ.
G. Penilaian
Penilaian Afektif
Materi : Pemuaian Benda
Kelas : ……………………..
Nama Aspek yang dinilai Nilai
No. Keberanian Keberanian
siswa Keaktifan Kerajinan
menjawab bertanya
1
2
Kriteria penskoran: Kriteria penilaian :
21 – 25 = A
1 = Sangat kurang
16 – 20 = B
2 = Kurang
11 – 15 = C
3 = Cukup
6 – 10 = D
4 = Baik
0–5 = E
5 = Sangat baik
Penilaian Kognitif
1. Jika panjang sebatang pipa kuningan pada 25 0C adalah 100 cm, tentukan panjangnya
pada 75 0C. (Koefisien muai panjang kuningan 19x10 0C-1)
Jawab :
∆L = αL0 ∆T
∆L = αL0 (T2 −T1 )
∆L = 19 x10 −6 x100( 75 − 25)
∆l = 9,5 x10 −2
L = LO + ∆L
L = 0,095 +100
L =100,095cm
L =1,00095m
2. Sebuah bola berongga terbuat dari perunggu (α = 18 x 10-6/0C). Pada suhu 00C jari-
jarinya adalah 1 m. Jika bola tersebut dipanaskan sampai 800C. Hitung pertambahan luas
permukaan bola tersebut!
Jawab :
∆A = β A0 ∆T
= 2α (4πR2) ∆T
= 2 . 18 x 10-6 (4π. 12) (80-0)
= 11520 x 10-6 π m2
= 1,15 x 10-2 π m2
Jadi, pertambahan luas bola tersebut adalah 1,15 x 10-2 π m2
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
12. Maluk, Juli 2011
Mengetahui,
Kepala SMAKN 1 Maluk Guru Matapelajaran
Hustanuddin, S.Pd Lalu Gede Sudarman, S.Pd
NIP. 19660313 199203 1 014 NIP. 19860316 201001 1 009
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMKN 1 MALUK
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : XI (sebelas) / Semester I
Standar Kompetensi : 7. Menerapkan konsep suhu dan kalor
Kompetensi Dasar : 7.3 Mengukur suhu dan kalor
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
A. Indikator
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
13. 1. MenggunakanTermometer untuk mengukur suhu berbagai benda
2. Menggunakan Kalorimeter dalam menetukan besarnya kalor yang lepas atau diterima.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menggunakan termometer dengan benar untuk mengukur suhu suatu benda
2. Siswa dapat menggunakan Kalorimeter dengan benar
C. Materi Ajar
Termometer dan Kalori meter
D. Metode Pembelajaran
Demonstrasi dan Percobaan
E. Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
• Guru membuka kelas dan mengucapkan salam
• Guru mengecek kehadiran siswa
• Guru menginformasikan materi yang akan diajarkan yaitu Termometer dan
Kalorimeter
• Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
• Apersepsi
- Guru mengajukan pertanyaan
”Kira-kira Alat apa saja yang bisa kita gunakan untuk mengukur suhu suatu
benda?”
”Apakah ada alat yang bisa digunakan untuk mengukur kalor? disebut apa alat
tersebut ”
b. Kegiatan Inti
• Siswa melakukan menjelaskan kembali materi alat ukur suhu (termometer) pada
pertemuan sebelumnya .
• Guru meminta beberapa siswa untuk menyebutkan jenis-jenis termometer
• Guru meminta beberapa siswa untuk memberikan contoh penggunaan termometer
dalam kehidupan sehari-hari
• Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri
dari 4 orang.
• Guru meminta beberapa siswa untuk membantu guru mendemonstrasikan tentang
bagaimana menggunakan termometer yang benar.
• Guru membagikan termometer dan LKS kepada masing-masing kelompok.
• Siswa melaksanakan pengukuran menggunakan termometer berdasarkan LKS yang
sudah diberikan dan guru memantau dan membimbing siswa yang sedang melakukan
pengukuran.
• Guru meminta salah satu kelompok untuk memperagakan cara mengukur suhu beda
dengan menggunakan termometer
• Guru memberikan umpan balik untuk membetulkan
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
14. • Guru menjelaskan materi tentang kalorimeter
• Guru meminta beberapa siswa untuk membantu guru mendemonstrasikan tentang
bagaimana menggunakan kalorimeter yang benar.
• Guru membagikan kalorimeter dan LKS kepada masing-masing kelompok.
• Siswa melaksanakan pengukuran kalor menggunakan kalorimeter berdasarkan LKS
yang sudah diberikan dan guru memantau dan membimbing siswa yang sedang
melakukan pengukuran.
• Guru meminta salah satu kelompok untuk menyampaikan hasil percobannya
• Guru memberikan umpan balik untuk membetulkan
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan
c. Kegiatan Penutup
• Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran hari ini
• Guru memberikan tugas rumah
• Guru menutup kelas dan mengucapkan salam
F. Alat/Bahan/Sumber
a. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
b. Foster, Bob. 2000. Terpadu Fisika SMU Jilid 2B. Jakarta: Erlangga
c. Sunardi, dkk. 2007. Fisika Bilingual Untuk SMA/MA Kelas X. Bandung:
Yrama Widya
d. Karmyawatie, Yuyun. 2008. Kharisma, SMA Kelas X Semester 2. Bandung:
CV. HaKa MJ.
G. Penilaian
Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian penilaian
kinerja (performamce assessment) pada saat kegiatan berlangsung, tes tertulis, dan
penugasan (proyek).
a. Penilaian Kinerja
Nilai diperoleh dari hasil pengamatan guru terhadap kinerja kelompok selama proses
pembelajaran berlangsung yaitu pada saat melakukan percobaan. Unsur-unsur yang
dinilai meliputi:
Aspek Penilaian Nama Kelompok
No
Kel Kel Kel Kel … …. …..
.
.A .B .C .D …
1. Merancang alat
2. Menyusun Hipotesis
3. Menetapkan Variabel yang tetap dan yang
dikendalikan
4. Menetapkan alat dan bahan yang sesuai
5. Menentukan langkah-langkah kerja
6. Ketelitian mengukur
7. Menyimpulkan hasil percobaan
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
15. Aspek Penilaian Nama Kelompok
No
Kel Kel Kel Kel … …. …..
.
.A .B .C .D …
Skor Total
Skor adalah 1 sampai 4 dimana:
5 = sangat baik; 4 = baik; 3 = Cvukup; 2 = Kurang; 1 = Sangat Kurang
jumlah skor yang diperoleh
Nilai yang diperoleh adalah: : N = x 10
35
b. Aspek Sikap Ilmiah
Skor setiap kelompok
No. Aspek Penilaian Sangat Baik Cukup Kurang Sangat
Baik (5) (4) (3) (2) Kurang (1)
1. Kesungguhan dalam melakukan kegiatan
2. Kejujuran dalam mengungkap fakta
3. Ketelitian dalam bekerja
4. Penggunaan waktu secara efektif
5. Kerja sama
6. Tanggung Jawab
7 Memperhatikan keselamatan kerja
Catatan: Berikan tanda √ untuk setiap penampilan dari setiap tindakan yang dilakukan kelompok
jumlah skor yang diperoleh
. Nilai: N = x 10
35
Maluk, Juli 2011
Mengetahui,
Kepala SMAKN 1 Maluk Guru Matapelajaran
Hustanuddin, S.Pd Lalu Gede Sudarman, S.Pd
NIP. 19660313 199203 1 014 NIP. 19860316 201001 1 009
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Maluk
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep suhu dan kalor
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
16. Kompetensi Dasar : 7.4 Menghitung kalor
Alokasi waktu : 4 x 45 menit
A. Indikator
1. Merumuskan Kalor jenis dan kapasitas kalor dan menerapkannya dalam
perhitungan
2. Menggunakan Hukum kekekalan energi dalam perhitungan kalor
3. Menganalisis hubungan antara kalor yang dilepas atau diterima suatu zat dengan
massa, kalor jenis dan perubahan suhu
4. Menganalisis dan menjelaskan Perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan
radiasi.
5. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pada peristiwa perpindahan
kalor
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan kalor jenis dan kapasitas kalor
2. Siswa dapat menjelaskan hukum kekekalan energi untuk kalor (asaa black)
3. Siswa dapat menganalisis hubungan antara kalor dengan massa, kalor jenis, dan
perubahan suhu suatu zat
4. Siswa dapat menjelaskan perubahan wujud dan kalor laten
5. Siswa dapat menganalisis grafik suhu terhadap kalor
6. Siswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan wujud
7. Siswa dapat menjelaskan cara perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi
8. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan perpindahan kalor dengan cara konduksi,
konveksi dan radiasi
9. Siswa dapat menyebutkan contoh peristiwa perpindahan kalor dengan cara konduksi,
konveksi dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari
C. Materi Ajar
KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD
Kalor didefinisikan sebagai energi yang mengalir dari benda yang lebih panas ke benda
yang lebih dingin karena adanya perubahan suhu.
Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh benda untuk mengubah
suhunya sebesar 1oC atau 1 K.
C =
Q Keterangan : C = kapasitas kalor (J/K)
∆ T Q = kalor (J)
Q = C .∆ T ∆T = perubahan suhu (K)
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu gram zat
sebesar satu derajat Celcius atau satu Kelvin.
Q Keterangan : c = kalor jenis (J/kg K)
c=
m.∆T m = massa benda (kg)
Hubungan antara kalor, massa benda, kalor jenis dan perubahan suhu dapat dirumuskan:
Keterangan : Q = kalor (J)
c = kalor jenis (J/kg K)
m = massa benda (kg)
∆T = perubahan suhu (K)
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
17. Q =m.c.∆T
dan
C =m.c
Catatan:
1 joule = 0,24 kalori
1 kalori = 4,2 joule
Hukum Kekekalan Energi untuk Kalor
Hukum kekekalan energi untuk kalor dinamakan dengan asas black.
Qlepas = Qterima
m1 .c1 .∆ 1 = m 2 .c 2 .∆ 2
T T
Perubahan Wujud dan Kalor Laten
Perubahan wujud suatu zat disebabkan oleh zat melepaskan atau menyerap kalor.
Kalor laten, yaitu banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud satu
kilogram zat pada suhu tetap. Terdapat dua jenis kalor laten, yaitu kalor laten lebur
(kalor lebur) dan kalor laten didih (kalor didih).
Q = m.L f Keterangan : Q = kalor (J)
m = massa zat (kg)
Q = m.Lv
Lf = kalor lebur=kalor beku (J/kg)
Lv = kalor didih=kalor embun (J/kg)
Grafik Suhu terhadap Kalor
T
( oC) F
120 Fase
D gas E
100
Fase
B cair
0 C Q
Fase (J)
-20A padat
Dari A ke B
Kalor yang diberikan untuk menaikkan suhu benda padat
QAB = m c ∆T
Dari B ke C
Kalor yang diberikan untuk merubah wujud benda dari padat ke cair (suhu konstan)
QBC = m Lf
Dari C ke D
Kalor yang diberikan untuk menaikkan suhu air
QCD = m c ∆T
Dari D ke E
Kalor yang diberikan untuk merubah wujud benda dari cair ke gas
QDE = m Lv
Dari E ke F
Kalor yang diberikan untuk menaikkan suhu uap air
QEF = m c ∆T
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
18. Kalor yang dibutuhkan selama proses pemanasan es dari A ke F
Q AF = Q AB + Q BC + QCD + Q DE + QEF
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Wujud
Ada dua faktor penting yang mempengaruhi perubahan wujud suatu benda, yaitu tekanan
dan ketidakmurnian zat.
PERPINDAHAN KALOR
Kalor cenderung bergerak dari suatu tempat bersuhu tinggi ke tempat bersuhu lebih
rendah. Perpindahan kalor tersebut dapat terjadi secara konduksi, konveksi dan radiasi.
Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor dimana zat perantaranya tidak ikut merambat.
Pada bahan konduktor, perpindahan kalor terjadi melalui ”elektron-elektron bebas” dan
laju kalor konduksiny dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut.
Q k . A.∆T
=
t d
Keterangan: Q = kalor (J) A = luas permukaan (m2)
t = waktu (s) d = panjang/tebal bahan (m)
k = konduktivitas termal (W/mK) ∆T= perbedaan suhu (K)
Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor dimana zat perantaranya ikut merambat.Perpindahan
kalor secara konveksi terjadi karena adanya gerakan fluida yang berbeda massa jenis.
Laju kalor konveksi ketika suatu benda panas memindahkan kalor ke fluida di sekitarnya
dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut.
Q
= h. A.∆T
t
Keterangan: Q = kalor (J) A = luas permukaan (m2)
t = waktu (s) ∆T= perbedaan suhu (K)
k = koefien konveksi (W/m2 K)
Radiasi
Radiasi merupakan salah satu mekanisme perpindahan kalor dalam bentuk gelombang
elektromagnetik tanpa melalui suatu zat perantara. Sebagai contoh, panas matahari dapat
mencapai ke bumi dengan mekanisme radiasi, sehingga mampu melewati ruang hampa.
Hukum Stefan-Boltzmann dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut.
Q
=τ. A.T 4
t
Keterangan: Q = kalor (J) A = luas permukaan (m2)
t = waktu (s) T = suhu (K)
τ = tetapan Stefan-Boltzmann (5,67 x 10-8 W/m2 K4)
Untuk benda yang bukan benda hitam sempurna, maka berlaku persamaan berikut.
Q
=τ. A.T 4
t
Keterangan: e = emisivitas (0 ≤ e ≤ 1)
D. Metode Pembelajaran
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
19. Ceramah dan diskusi
E. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Pendahuluan
• Guru membuka kelas dan mengucapkan salam
• Guru mengecek kehadiran siswa
• Guru menginformasikan materi yang akan diajarkan yaitu kalor dan perubahan wujud
• Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
• Apersepsi
• Guru mengajukan pertanyaan ”Jika air panas dicampur dengan air dingin, apa yang
terjadi dengan suhunya?”
• Bagus! ”Mengapa?”
b. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan tentang kalor dan perubahan wujud
• Guru meminta siswa untuk memberikan contoh peristiwa hukum kekekalan energi
(asas black) dalam kehidupan sehari-hari
• Guru menjelaskan tentang bagaimana menganalisis grafik suhu terhadap kalor
• Guru memberikan contoh soal kepada siswa
• Guru memberikan latihan soal kepada siswa, memantau dan membimbing siswa yang
sedang mengerjakan latihan
• Guru meminta salah satu siswa mengerjakan soal ke depan
• Guru memberikan umpan balik untuk membetulkan latihan siswa
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan
c. Kegiatan Pendahuluan
• Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran hari ini
• Guru memberikan tugas rumah
• Guru menutup kelas dan mengucapkan salam
Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Pendahuluan
• Guru membuka kelas dan mengucapkan salam
• Guru mengecek kehadiran siswa
• Guru menginformasikan materi yang akan diajarkan yaitu perpindahan kalor
• Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
• Apersepsi
• Guru mengajukan pertanyaan ”Kenapa sebab terjadinya angin laut dan angin darat?”
Saat menjemur pakaian diterik panas matahari, pakaian kita menjadi kering.
Mengapa?
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
20. • Bagus!
b. Kegiatan Inti
• Guru bersama-sama siswa mendemonstrasikan peristiwa perpindahan kalor secara
konduksi
• Guru menjelaskan tentang perpindahan kalor secara konduksi
• Guru meminta siswa untuk memberikan contoh peristiwa perpindahan kalor secara
konduksi dalam kehidupan sehari-hari
• Guru bersama-sama siswa mendemonstrasikan peristiwa perpindahan kalor secara
konveksi
• Guru menjelaskan tentang perpindahan kalor secara konveksi
• Guru meminta siswa untuk memberikan contoh peristiwa perpindahan kalor secara
konveksi dalam kehidupan sehari-hari
• Guru bersama-sama siswa mendemonstrasikan peristiwa perpindahan kalor secara
radiasi
• Guru menjelaskan tentang perpindahan kalor secara radiasi
• Guru meminta siswa untuk memberikan contoh peristiwa perpindahan kalor secara
radiasi dalam kehidupan sehari-hari
• Guru memberikan contoh soal laju kalor konduksi, konveksi dan radiasi
• Guru memberikan latihan soal kepada siswa, memantau dan membimbing siswa yang
sedang mengerjakan latihan
• Guru meminta salah satu siswa mengerjakan soal ke depan
• Guru memberikan umpan balik untuk membetulkan latihan siswa
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan
c. Kegiatan Pendahuluan
• Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran hari ini
• Guru memberikan tugas rumah
• Guru menutup kelas dan mengucapkan salam
F. Alat/Bahan/Sumber
a. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
b. Foster, Bob. 2000. Terpadu Fisika SMU Jilid 2B. Jakarta: Erlangga
c. Sunardi, dkk. 2007. Fisika Bilingual Untuk SMA/MA Kelas X. Bandung:
Yrama Widya
d. Karmyawatie, Yuyun. 2008. Kharisma, SMA Kelas X Semester 2. Bandung:
CV. HaKa MJ.
G. Penilaian
Penilaian Afektif
No. Nama Aspek yang dinilai Nilai
siswa Keaktifan Keberanian Keberanian Kerajinan
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
21. menjawab bertanya
1
2
3
Kriteria penskoran: Kriteria penilaian :
1 = Sangat kurang 21 – 25 = A
2 = Kurang 16 – 20 = B
3 = Cukup 11 – 15 = C
4 = Baik 6 – 10 = D
5 = Sangat baik 0–5 = E
Penilaian Kognitif
3. Jika kalor jenis es sama dengan 0,5 kal/goC, maka untuk menaikkan suhu 800 gram es
dari -12oC menjadi 0oC dibutuhkan kalor sebesar......
Jawab :
Q = m.c.∆T
Q = 800.0,5.{0 − ( −12 )}
Q = 4800 kal
Q = 4,80 x10 3 kal
4. Sepotong logam massanya 1 kg dan suhunya adalah 80oC dimasukkan ke dalam 2 kg air
yang suhunya 20oC. Setelah keadaan setimbang suhu campuran menjadi 23oC. Jika kalor
jenis air adalah 1 kal/goC, maka kalor jenis logam adalah.....
Jawab :
Qlepas = Qterima
mlog am .c log am .∆T = mair .c air .∆T
1.c log am .(80 − 23) = 2.1.( 23 − 20)
c log am .57 = 6
6
c log am =
57
c log am = 0,105 kal
g oC
Jadi, kalor jenis logam adalah 0,105 kal/goC
5. Sebatang logam 150 cm dengan luas penampang 30 cm2. Salah satu ujungnya menempel
pada es (0 oC) dan ujung lainnya menempel pada benda dengan suhu 100 oC. Jika
konduktivitas termalnya 0,9 kal/s cmoC, hitunglah kalor yang merambat melalui logam
tersebut selama 10 sekon!
Jawab:
∆T = 100 o C
Q k . A.∆T
=
t d
k . A.∆T
Q= t
d
Q=
( )( )(
0,9kal / scm o C 30cm 2 100 o C
10 s
)
150cm
Q = 180kalori
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
22. Jadi, kalor yang merambat adalah 180 kalori
6. Sebuah dinding bersuhu relatif tetap 25 oC pada suhu udara luar 18 oC, hitung kalor yang
hilang selama 3 jam karena konveksi kalor jika luas dinding 15 m2 dan h = 3,5 J/s m2 K.
Jawab :
∆ = 25 −18 = 7 o C = 7 K
T
t = 3 jam = 3 x3600 s =10800 s
Q
= h. A.∆T
t
Q = h. A.∆ .t
T
Q = (3,5 J / sm 2 K )(15m 2 )(7 K )(10800 s )
Q = 39,69 x10 5 J
Jadi, kalor yang hilang adalah 39,69 x 105 J
7. Sebuah bola tembaga 20 cm2 dipanaskan hingga 127oC. Jika emisivitasnya adalah 0,4
dan τ = 5,67 x 10-8 W/m2 K4, hitunglah energi radiasinya tiap detik.
Jawab:
A = 20cm 2 = 2 x10 −3 m 2
T =127 o C =127 + 273K = 400 K
Q
= e.τ. A.∆T
t
Q
= (0,4)(5,67 x10 −8 W / m 2 K 4 )(2 x10 −3 m 2 )( 400 K )
t
Q
=1,16Watt
t
Jadi, energi radiasi tiap detik adalah 1,16 Watt
8. Batang baja dan kuningan mempunyai panjang dan luas penampang yang sama dan salah
satu ujungnya dihubungkan satu sama lain. Jika suhu ujung baja lainnya mempunyai 250
o
C dan ujung kuningan lainnya mempunyai suhu 100 oC, sedangkan konduktivitas termal
baja dan kuningan berturut-turut 0,12 kal/s cmoC dan 0,24 kal/s cmoC, maka hitunglah
suhu titik sambungannya!
Jawab:
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
23. d baja = d kuningan = d
Abaja = Akuningan
Q k baja Abaja ∆ baja
T k kuningan Akuningan ∆ kuningan
T
= =
t d baja d kuningan
(0,12) A( 250 −t ) (0,24) A(t −100)
=
d d
250 −t = 2(t −100)
250 −t = 2t − 200
450 = 3t
450
t =
3
t =150 o C
Jadi, suhu titik sambungannya adalah 150oC
Maluk, Juli 2011
Mengetahui,
Kepala SMAKN 1 Maluk Guru Matapelajaran
Hustanuddin, S.Pd Lalu Gede Sudarman, S.Pd
NIP. 19660313 199203 1 014 NIP. 19860316 201001 1 009
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/2 (dua)
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
24. Pertemuan Ke- : 10
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 × 45 menit)
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem
kontinu dalam menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar : Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan
fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Indikator : – Menjelaskan dan memformulasikan tekanan hidrostatik.
– Menjelaskan dan memformulasikan tekanan atmosfer.
I. Tujuan Pembelajaran
– Siswa dapat menjelaskan dan memformulasikan tekanan hidrostatik.
– Siswa dapat menjelaskan dan memformulasikan tekanan atmosfer.
II. Materi Ajar
– Fluida Statis
– Tekanan Hidrostatik
– Tekanan Atmosfer
III. Metode Pembelajaran
1. Informasi/ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi dan tanya jawab
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan tanya jawab untuk mengingat
kembali materi tekanan yang pernah dipelajari di bangku SMP.
Kegiatan Inti
– Guru memberikan informasi (ceramah) yang disertai dengan tanya jawab
untuk menjelaskan pengertian fluida.
– Guru memberikan informasi (ceramah) yang disertai dengan tanya jawab
untuk menjelaskan tekanan yang terjadi dalam fluida.
– Siswa melakukan pengamatan untuk mengetahui tekanan yang terjadi pada
fluida statik.
– Siswa melakukan diskusi untuk memformulasikan tekanan hidrostatik.
– Siswa melakukan diskusi untuk memformulasikan tekanan atmosfer.
– Siswa melakukan diskusi untuk memberikan beberapa contoh penerapan
dalam teknologi yang berkaitan dengan pemanfaatan tekanan hidrostatik
dan tekanan atmosfer.
– Siswa melakukan diskusi kelompok untuk membahas persoalan yang
berkaitan dengan tekanan hidrostatik dan tekanan atmosfer.
– Siswa mengerjakan kuis yang diberikan oleh guru.
Kegiatan Akhir
Dengan cara tanya jawab, siswa menyimpulkan dan guru memberi penekanan
materi yang telah dibahas dalam pertemuan ini, diteruskan dengan pemberian
tugas mandiri, tugas kelompok, membaca dan memahami materi berikutnya.
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Alat-Alat/Bahan : Air, ember, macam-macam bejana, gelas kaca
Sumber : Buku Fisika Dasar SMA 2B (Tiga Serangkai)
Sarana/Media : OHP, papan tulis, chart, model
VI. Penilaian
– Pengamatan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan saat tanya jawab
atau diskusi, kinerja keterampilan dalam melakukan demonstrasi atau
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
25. peragaan serta penilaian sikap, minat, dan tingkah laku siswa di dalam
kelas
– Presentasi di depan kelas
– Kuis
– Tugas
Contoh Soal Kuis
1. Rumus tekanan adalah ....
2. Rumus tekanan hidrostatik adalah ....
3. Besarnya gaya tekan ke atas sama dengan berat cairan yang ....
Jawaban Kuis
1. p = F/A
2. p = ρ g h
3. dipindahkan
..............., .............................
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Fisika
–––––––––––––––– –––––––––––––––––
NIP: NIP:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/2 (dua)
Pertemuan Ke- : 11
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 × 45 menit)
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem
kontinu dalam menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar : Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan
fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehi-
dupan sehari-hari
Indikator : – Memformulasikan hukum dasar fluida statik.
– Menerapkan hukum dasar fluida statik pada masalah
fisika sehari-hari.
I. Tujuan Pembelajaran
– Siswa dapat menjelaskan dan memformulasikan hukum-hukum dasar
fluida statik.
– Siswa dapat menerapkan hukum-hukum dasar fluida statik pada masalah
fisika sehari-hari.
II. Materi Ajar
– Fluida Statis
– Hukum Pascal
– Hukum Archimedes
III. Metode Pembelajaran
1. Informasi/ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi dan tanya jawab
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
26. IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan tanya jawab untuk mengingat
materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dan keterkaitannya
dengan materi yang akan dibahas dalam pertemuan ini.
Kegiatan Inti
– Guru memberikan ceramah yang disertai dengan tanya jawab untuk
menjelaskan hukum-hukum dasar yang terdapat dalam fluida statis.
– Siswa melakukan pengamatan untuk mengetahui dan membuktikan hukum
Pascal dalam fluida statis.
– Siswa melakukan diskusi kelas untuk memformulasikan hukum Pascal.
– Siswa melakukan diskusi untuk menjelaskan berbagai contoh penerapan
hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari.
– Siswa melakukan pengamatan untuk mengetahui dan membuktikan hukum
Archimedes.
– Siswa melakukan diskusi untuk memformulasikan hukum Archimedes.
– Siswa melakukan diskusi untuk menjelaskan beberapa peristiwa yang
berkaitan dengan hukum Archimedes.
– Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menyelesaikan persoalan yang
berkaitan dengan hukum Pascal dan hukum Archimedes.
– Siswa mengerjakan kuis yang diberikan oleh guru.
Kegiatan Akhir
Dengan cara tanya jawab, siswa menyimpulkan dan guru memberi penekanan
materi yang telah dibahas, diteruskan dengan pemberian tugas mandiri, tugas
kelompok, membaca dan memahami materi berikutnya.
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Alat-Alat/Bahan : Alat penyemprot, neraca pegas, gelas ukur, beban, dan air
Sumber : Buku Fisika Dasar SMA 2B (Tiga Serangkai)
Sarana/Media : OHP, papan tulis, chart, model
VI. Penilaian
– Pengamatan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan saat tanya jawab
atau diskusi, kinerja keterampilan dalam melakukan peragaan serta
penilaian sikap, minat, dan tingkah laku siswa di dalam kelas
– Kuis
– Tugas
..............., .............................
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Fisika
–––––––––––––––– –––––––––––––––––
NIP: NIP:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/2 (dua)
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
27. Pertemuan Ke- : 12
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 × 45 menit)
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem
kontinu dalam menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar : Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan
fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Indikator : – Menjelaskan dan menganalisis peristiwa yang berkaitan
dengan tegangan permukaan.
– Menjelaskan dan menganalisis peristiwa kapilaritas.
I. Tujuan Pembelajaran
– Siswa dapat menjelaskan dan menganalisis peristiwa yang berkaitan
dengan tegangan permukaan dalam kehidupan sehari-hari serta
merumuskannya.
– Siswa dapat menjelaskan dan menganalisis gejala kapilaritas dalam
kehidupan sehari-hari.
II. Materi Ajar
– Fluida Statis
– Tegangan Permukaan
– Kapilaritas
III. Metode Pembelajaran
1. Informasi/ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi dan tanya jawab
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan tanya jawab untuk mengingat
kembali materi yang telah lalu dan keterkaitannya dengan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan ini.
Kegiatan Inti
– Guru memberikan informasi atau ceramah yang disertai tanya jawab untuk
menjelaskan tegangan permukaan.
– Siswa melakukan pengamatan yang berkaitan dengan peristiwa tegangan
permukaan.
– Siswa melakukan diskusi kelas untuk merumuskan tegangan permukaan.
– Guru memberikan informasi atau ceramah yang disertai tanya jawab untuk
menjelaskan gejala kapilaritas.
– Siswa melakukan pengamatan untuk mengetahui gejala kapilaritas.
– Siswa melakukan diskusi untuk menganalisis dan merumuskan adanya
gejala kapilaritas.
– Siswa melakukan diskusi kelompok untuk membahas persoalan yang
berkaitan dengan tegangan permukaan dan gejala kapilaritas.
– Guru memberikan kuis.
Kegiatan Akhir
Dengan cara tanya jawab, siswa memberikan kesimpulan dan guru memberi
penekanan materi ini, diteruskan dengan pemberian tugas mandiri atau
kelompok, membaca, dan memahami materi berikutnya.
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Alat-Alat/Bahan : Pipa kapiler, tabung reaksi, gelas beker, air
Sumber : Buku Fisika Dasar SMA 2B (Tiga Serangkai)
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
28. Sarana/Media : OHP, papan tulis, chart, model
VI. Penilaian
– Pengamatan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan saat tanya jawab
atau diskusi, kinerja keterampilan dalam melakukan pengamatan dan
peragaan serta penilaian sikap, minat, dan tingkah laku siswa di dalam
kelas
– Laporan hasil percobaan/pengamatan
– Presentasi di depan kelas
– Kuis
..............., .............................
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Fisika
–––––––––––––––– –––––––––––––––––
NIP: NIP:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/2 (dua)
Pertemuan Ke- : 13
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 × 45 menit)
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem
kontinu dalam menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar : Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan
fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehi-
dupan sehari-hari
Indikator : – Memformulasikan hukum dasar fluida statik.
– Menerapkan hukum dasar fluida statik pada masalah
fisika sehari-hari.
I. Tujuan Pembelajaran
– Siswa dapat menunjukkan dan memformulasikan hukum dasar fluida statis
dengan eksperimen.
II. Materi Ajar
Fluida Statis (hukum Archimedes)
III. Metode Pembelajaran
1. Informasi/ceramah
2. Eksperimen
3. Diskusi
4. Presentasi
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran dengan memberikan informasi tentang kegiatan
laboratorium dan persiapan sebelum melakukan praktikum.
Kegiatan Inti
– Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
– Guru memberikan soal-soal pretest sebelum para siswa melakukan
praktikum.
– Siswa mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk melakukan
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
29. praktikum.
– Siswa melakukan praktikum sesuai konsep atau tema yang diberikan oleh
guru.
– Siswa melakukan presentasi di hadapan teman-temannya dari hasil
percobaan yang telah dilakukan.
– Siswa membuat hasil laporan ilmiah untuk dikumpulkan.
– Guru memberikan postest.
Kegiatan Akhir
Guru memberi informasi bahwa dalam membuat laporan ilmiah sesuai dengan
data yang diperoleh serta memberi penekanan tujuan diadakannya praktikum.
Guru menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan oleh siswa dan memberi
tugas untuk mempersiapkan materi pada pertemuan selanjutnya.
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Alat-Alat/Bahan : Neraca pegas, gelas ukur, beban, dan air
Sumber : Buku Fisika Dasar SMA 2B (Tiga Serangkai)
Sarana/Media : OHP, papan tulis, chart, dan slideVI. Penilaian
– Pengamatan keaktifan dalam diskusi, kinerja keterampilan dalam
melakukan percobaan dan peragaan serta penilaian sikap, minat, dan
tingkah laku siswa di dalam laboratorium
– Laporan percobaan
– Presentasi
– Pretest dan postest
..............., .............................
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Fisika
–––––––––––––––– –––––––––––––––––
NIP: NIP:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/2 (dua)
Pertemuan Ke- : 14
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 × 45 menit)
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem
kontinu dalam menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar : Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan
fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Indikator : – Memformulasikan hukum dasar fluida dinamik.
– Menerapkan hukum dasar fluida dinamik pada masalah
fisika sehari-hari.
I. Tujuan Pembelajaran
– Siswa dapat memformulasikan hukum dasar fluida dinamik.
– Siswa dapat menerapkan hukum dasar fluida dinamik pada permasalahan
fisika sehari-hari.
II. Materi Ajar
– Fluida Dinamik
– Persamaan Kontinuitas
– Hukum Bernoulli
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
30. III. Metode Pembelajaran
1. Informasi/ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi dan tanya jawab
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan tanya jawab berkaitan dengan
fluida statik dan dinamik.
Kegiatan Inti
– Guru memberikan ceramah yang disertai dengan tanya jawab untuk
menjelaskan fluida bergerak dan hukum-hukum yang mendasarinya.
– Siswa melakukan demonstrasi di depan kelas untuk mengamati sifat-sifat
fluida bergerak.
– Siswa melakukan diskusi kelas untuk memformulasikan persamaan
kontinuitas dan hukum Bernoulli.
– Siswa melakukan pengamatan dan diteruskan dengan diskusi untuk
menganalisis hukum-hukum dasar fluida pada pipa venturi dan tabung
pitot.
– Siswa melakukan diskusi kelas untuk menjelaskan beberapa peristiwa
keseharian yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.
– Siswa melakukan diskusi kelompok untuk membahas persoalan yang
berkaitan dengan materi yang telah dipelajari.
– Siswa mengerjakan kuis yang diberikan oleh guru.
Kegiatan Akhir
Dengan cara tanya jawab, siswa menyimpulkan dan guru memberi penekanan
materi fluida dinamik, diteruskan dengan pemberian tugas mandiri, tugas
kelompok, membaca dan memahami materi berikutnya.
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Alat-Alat/Bahan : Air, kertas, pipa venturi, tabung pitot
Sumber : Buku Fisika Dasar SMA 2B (Tiga Serangkai)
Sarana/Media : OHP, papan tulis, chart, modelVI. Penilaian
– Pengamatan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan saat tanya jawab
atau diskusi, kinerja keterampilan dalam melakukan demonstrasi dan
peragaan serta penilaian sikap, minat, dan tingkah laku siswa di dalam kelas
– Presentasi di depan kelas
– Tes Keterampilan (psikomotorik)
– Kuis
– Tugas
..............., .............................
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Fisika
–––––––––––––––– –––––––––––––––––
NIP: NIP:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/2 (dua)
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
31. Pertemuan Ke- : 15
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 × 45 menit)
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem
kontinu dalam menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar : Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan
fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehi-
dupan sehari-hari
Indikator : – Menjelaskan dan memformulasikan viskositas suatu
fluida.
– Menjelaskan dan memformulasikan hukum Stokes.
I. Tujuan Pembelajaran
– Siswa dapat menjelaskan dan memformulasikan viskositas suatu fluida.
– Siswa dapat menjelaskan dan memformulasikan hukum Stokes.
– Siswa dapat menerapkan hukum dasar fluida dinamik pada permasalahan
fisika sehari-hari.
II. Materi Ajar
– Fluida Dinamik
– Viskositas
– Hukum Stokes
III. Metode Pembelajaran
1. Informasi/ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi dan tanya jawab
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan tanya jawab untuk
mengingatkan pelajaran pada pertemuan sebelumnya dan keterkaitannya dengan
materi yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti
– Guru memberikan ceramah yang disertai dengan tanya jawab untuk
menjelaskan viskositas dan hukum Stokes.
– Siswa melakukan demonstrasi di depan kelas untuk mengamati viskositas
dan hukum Stokes.
– Siswa melakukan diskusi kelas untuk memformulasikan persamaan pada
viskositas dan hukum Stokes.
– Siswa melakukan pengamatan dan diteruskan dengan diskusi untuk
menganalisis vsikositas suatu fluida dan hukum Stokes.
– Siswa melakukan diskusi kelas untuk menjelaskan beberapa peristiwa
keseharian yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.
– Siswa melakukan diskusi kelompok untuk membahas persoalan yang
berkaitan dengan materi yang telah dipelajari.
– Siswa mengerjakan kuis yang diberikan oleh guru.
Kegiatan Akhir
Dengan cara tanya jawab, siswa menyimpulkan dan guru memberi penekanan
materi pada pertemuan ini, diteruskan dengan pemberian tugas mandiri, tugas
kelompok, membaca dan memahami materi berikutnya.
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Alat-Alat/Bahan : Bejana kerucut, minyak, stopwatch, bola logam atau
kelereng, dan air
Sumber : Buku Fisika Dasar SMA 2B (Tiga Serangkai)
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
32. Sarana/Media : OHP, papan tulis, chart, model
VI. Penilaian
– Pengamatan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan saat tanya jawab
atau diskusi, kinerja keterampilan dalam melakukan demonstrasi dan
peragaan serta penilaian sikap, minat, dan tingkah laku siswa di dalam kelas
– Presentasi di depan kelas
– Tes Keterampilan (psikomotorik)
– Kuis
– Tugas
..............., .............................
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Fisika
–––––––––––––––– –––––––––––––––––
NIP: NIP:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/2 (dua)
Pertemuan Ke- : 16 – 17
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 × 45 menit)
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem
kontinu dalam menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar : Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan
fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehi-
dupan sehari-hari
Indikator : – Memformulasikan hukum dasar fluida dinamik.
– Menerapkan hukum dasar fluida dinamik pada masalah
fisika sehari-hari.
I. Tujuan Pembelajaran
– Siswa dapat menunjukkan dan memformulasikan hukum dasar fluida
dinamis dengan eksperimen.
II. Materi Ajar
Fluida Dinamis
III. Metode Pembelajaran
1. Informasi/ceramah
2. Eksperimen
3. Diskusi
4. Presentasi
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran dengan memberikan informasi tentang kegiatan
laboratorium dan persiapan sebelum melakukan praktikum.
Kegiatan Inti
– Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
– Guru memberikan soal-soal pretest sebelum para siswa melakukan
praktikum.
– Siswa mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk melakukan
praktikum.
– Siswa melakukan praktikum sesuai konsep atau tema yang diberikan oleh
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
33. guru.
– Siswa melakukan presentasi di hadapan teman-temannya dari hasil
percobaan yang telah dilakukan.
– Siswa membuat hasil laporan ilmiah untuk dikumpulkan.
– Guru memberikan postest.
Kegiatan Akhir
Guru memberi informasi bahwa dalam membuat laporan ilmiah sesuai dengan
data yang diperoleh serta memberi penekanan tujuan diadakannya praktikum.
Guru menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan oleh siswa dan memberi
tugas untuk mempersiapkan materi pada pertemuan selanjutnya.
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Alat-Alat/Bahan : Minyak, stopwatch, bola logam atau kelereng, dan air
Sumber : Buku Fisika Dasar SMA 2B (Tiga Serangkai)
Sarana/Media : OHP, papan tulis, chart, dan slide
VI. Penilaian
– Pengamatan keaktifan siswa dalam diskusi, kinerja keterampilan dalam
melakukan percobaan dan peragaan serta penilaian sikap, minat, dan
tingkah laku siswa di dalam laboratorium
– Laporan percobaan
– Presentasi
– Pretest dan posttest
……
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/2 (dua)
Pertemuan Ke- : 19
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 × 45 menit)
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sifat-sifat gas ideal monoatomik
Indikator : – Menjelaskan sifat-sifat gas ideal.
– Menjelaskan dan memformulasikan hukum Boyle-Gay
Lussac.
– Menjelaskan beberapa peralatan berdasarkan hukum
Boyle-Gay Lussac.
I. Tujuan Pembelajaran
– Siswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi sifat–sifat gas ideal.
– Siswa dapat menjelaskan dan memformulasikan hukum Boyle-Gay
Lussac.
– Siswa dapat menjelaskan beberapa peralatan atau penerapan teknologi
berdasarkan hukum Boyle-Gay Lussac.
II. Materi Ajar
Sifat-Sifat Gas Ideal
III. Metode Pembelajaran
1. Informasi/ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi dan tanya jawab
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
34. Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran yang diteruskan dengan tanya jawab tentang konsep
gas ideal dan gas nyata serta hukum-hukum yang berlaku.
Kegiatan Inti
– Guru memberikan ceramah yang disertai dengan tanya jawab untuk
mengungkap kembali konsep gas.
– Guru memberikan ceramah yang disertai dengan tanya jawab untuk
menjelaskan hukum-hukum yang berkaitan dengan gas ideal.
– Siswa melakukan diskusi untuk mengidentifikasi dan memformulasikan
hukum Boyle.
– Siswa melakukan diskusi untuk mengidentifikasi dan memformulasikan
hukum Gay Lussac.
– Siswa melakukan diskusi kelompok untuk membahas persoalan yang
berkaitan dengan hukum Boyle-Gay Lussac.
– Siswa melakukan diskusi untuk mengidentifikasi peralatan teknologi
berdasarkan hukum Boyle-Gay Lussac.
– Siswa mengerjakan soal kuis yang diberikan oleh guru.
Kegiatan Akhir
Dengan cara tanya jawab, siswa menyimpulkan dan guru memberi penekanan
materi yang telah dibahas, diteruskan dengan pemberian tugas mandiri, tugas
kelompok, membaca dan memahami materi berikutnya.
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Alat-Alat/Bahan : Alat Boyle, termometer gas, alat pipa
Sumber : Buku Fisika Dasar SMA 2B (Tiga Serangkai)
Sarana/Media : OHP, papan tulis, chart, model
VI. Penilaian
– Pengamatan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan saat tanya jawab
atau diskusi, kinerja keterampilan dalam melakukan peragaan serta
penilaian sikap, minat, dan tingkah laku siswa di dalam kelas
– Presentasi di depan kelas
– Kuis
..............., .............................
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Fisika
–––––––––––––––– –––––––––––––––––
NIP: NIP:
Lalu Gede Sudarman, S.Pd