Makalah ini membahas tentang perencanaan dalam manajemen, meliputi definisi perencanaan, tahap dasar perencanaan, tipe perencanaan seperti perencanaan strategi dan operasional, serta unsur-unsur penting dalam perencanaan seperti penetapan tujuan, analisis kondisi saat ini, dan pengembangan rencana."
2. 2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali
yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
“MANAJEMEN PERENCANAAN”.
Dalam penyusunannya, saya mengucapkan terimakasih kepada dosen saya yaitu
Bapak/ibu yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari
sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan
dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun saya berharap isi dari makalah saya ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar tugas makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga hasil makalah saya ini bermanfaat.
Lampung, November 2016
Adetia Ode
3. 3
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER..............................................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................4
C. Tujuan.................................................................................................................5
D. Manfaat..............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Perencanaan.........................................................................................6
B. Tahap Dasar Perencanaan.................................................................................7
C. Tipe Perencanaan..............................................................................................7
D. Faktor-Faktor yang mempengaruhi perncanaan..............................................8
E. Misi dan Tujuan organisasi................................................................................9
F. Tujuan perencanaan........................................................................................10
G. Unsur-Unsur perencanaan rasional.................................................................12
H. Hambatan dalam perencanaan dan cara mengatasinya................................12
I. Perencanaan yang baik....................................................................................14
J. Langkah-Langkah dalam penyusunan perencanaan.......................................15
K. Pengambilan keputusan..................................................................................18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................19
B. Saran................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................20
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masing-masing organisasi sangat perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan
organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan
produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi
organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu,
perusahaanharusmenetapkan tujuan dan sasaranyanghendak dicapai sebelum melakukan prosesproses
perencanaan.
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini
merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan
diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaanmaupun kegiatan di masyarakat,
dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat
melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam
menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus
lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat
(dugaan).
Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-elemen tertentu dari proses
perencanaan dan proses yang sangat berhubungan dengan pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan. Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan menyajikan sejumlah pendekatan
untuk mengefektifkan perencanaan dari berbagai jenis.
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan
fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
B. Rumusan Masalah
a. Definisi Perencanaan.
b. Tahap Dasar Perencanaan.
c. Tipe Perencanaan.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan.
e. Misi dan Tujuan Organisasi.
f. Tujuan Perencanaan.
g. Unsur-Unsur Perencanaan Rasional.
h. Hambatan dalam Perencanaan dan Cara Mengatasinya.
i. Perencanaan yang Baik.
j. Langkah-Langkah dalam Penyusunan Perencanaan.
k. Pengambilan Keputusan.
5. 5
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
a. Ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan perencanaan dalam menejemen.
b. Memberikan pengetahuan mengenai pendidikan manajemen.
c. Sebagai suatu media untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
d. Menambah kepustakaan.
D. Manfaat
Manfaat yang dapat kami petik dalam penulisan makalah ini adalah :
a. Menambah ilmu dan pengetahuan khususnya di bidang Manajemen.
b. Dapat dijadikan sebagaibahan pembelajaran masalah perencanaan dalam manajemen
khususnya untuk mahasiswa dan mahasiswi.
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Perencanaan
Dalam ilmu menejemen menjelaskan bahwa salah satu fungsi pokok manajemen adalah
perencanaan,dimana dalam ilmu manajemen menjelaskan bahwa fungsi pokok manajemen terdiri dari
perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Perencanaan merupakan salah satu
fungsi pokok manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap awaldalam melakukan aktivitas
perusahaan sehubungan dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan adalah dengan membuat
perencanaan.
Definisi perencanaan dikemukakan oleh Erly Suandy (2001:2) sebagai berikut :
“Secara umumperencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan
kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata
cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan
perusahaan secara menyeluruh.”
Dalam manajemen, Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan
fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak akan dapat berjalan. Rencana
dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis
dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah
rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal
merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan
menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan
kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Beberapa Arti Perencanaan Menurut Para Ahli :
a. Garth N.Jone, Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembanngan dari pada tindakan
yang paling baik untuk pencapaian tugas.
b. M.Farland, Perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan mengunakan sebagian
pengaruhnya untuk mengubah daripada wewenangnya.
c. Abdulrachman (1973), Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan atau
perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakan-tindakan
kemudian.
d. Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penetuan secara matang
daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian yang telah
ditentukan.
e. Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat serta
menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan
merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.
f. Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan untuk memilih tujuan-tujuan
dan menguraikan bagaimana cara pencapainnya.
g. Soekartawi (2000), Perencanaan adalah pemilihan alternatif atau pengalokasian berbagai sumber
daya yang tersedia.
Perencanaan secara garis besar diartikan seagai proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkann rencana aktivitas kerja organisasi.
7. 7
Pada dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa
(what), siapa (who), kapan (when), dimana (where), mengapa (why), dan bagaimana (how). Jadi
perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan
kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta programprogram
yang dilakukan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau secara formal. Rencana informal
adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi.
Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam
jangka waktu tertentu. Rencana formal adalah merupakan bersama anggota korporasi, artinya setiap
anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ami
guitar dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Dalam sebuah perencanaan terdapat unsur-unsur perencanaan. Perencanaan yang baik harus
dapat menjawab enampertanyaanyang disebut sebagaiunsur-unsur perencanaan.Unsurpertama adalah
tindakan apa yang harus dikerjakan, kedua ada sebabnya rindakan tersebut harus dilakukan, ketiga
dimana tindakan tersebut dilakukan, keempat kapa tindakan tersebut dilakukan, kelima siapa yang akan
melakukan tindakan tersebut, dan yang terakhir bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.
B. Tahap Dasar Perencanaan
Ada Empat Tahap Dasar Perencanaan:
1. Tahap 1 Menetapkan Tujuan Atau serangkaian tujuan
Perencanaandimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau
kelompok kerja tanpa rumusan tujuan yang jelas organisasi akanmenggunakan sumber daya-sumber
dayanya secara tidak efektif.
2. Tahap 2 Merumuskan keadaan
Pemahamanakan sisi perusahaan sekarangdari tujuan yang hendakdicapai atau sumber dayasumber
daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana
menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana
dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini
memerlukan informasi terutama keungan dan data statistik yang didapatkan melalui komunikasi
dalam organisasi.
3. Tahap 3 Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diindentifikasi kan untuk
mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-
faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapaitujuannya atau yang
menimbulkan masalah.Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah dan kesempatanserta
anacaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensidari proses perencanaan.
4. Tahap 4 Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif dalam proses
pencapaian tujuan, penilain alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik di antar
berbagai alternatif yang ada.
C. Tipe Perencanaan
Dalam perencanaan terdapat beberapa tipe perencanaan, yaitu perencanaan strategi dan
perencanaan operasional.
Perencanaan Strategi : Kebutuhan jangka panjang dan menentukan komprehensif yang telah
diarahkan. Menentukan tujuan untuk organisasi kegiatan apa yang hendak diambil sumber- sumber apa
yang diperlukan untuk mencapainya.
8. 8
Tahap perencanaan strategi:
1. Identifikasi tujuan dan sasaran
2. Penilaian kinerja berdasar tujuan dan sasaran yang ditetapkan
3. Penentuan perencanaan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran
4. Implementasi perencanaan strategi
5. Evaluasi hasil dan perbaikan proses perencanaan strategi
Tujuan perencanaan strategi: mendapatkan keuntungan kompetitiff (competitive advantage).
Manajemen Strategi
Manajemen strategi: proses pengarahan usaha perencanaan strategi dan menjamin strategi
tersebut dilaksanakan dengan baik sehingga menjamin kesuksesan organisasi dalam jangka panjang.
Tahap manajemen strategi:
1. Perumusan strategi (strategy formulation)
2. Pengimplementasian strategi (strategy implementation)
Strategi yang digunakan organisasi
Tiga tingkatan strategi yang digunakan organisasi:
1. Strategi korporasi (corporate strategy) Tujuan: pengalokasian sumber daya iuntuk perusahaan secara
total. Strategi ini digunakan pada tingkat korporasi.
2. Strategi bisnis (business strategy) strategi untuk bisnis satu produk lini strategi ini digunakan pada
tingkat divisi.
3. Strategi fungsional (functional strategy) Mengarah ke bidang fungsional khusus untuk
beroperasi.Strategiini digunakan pada tingkat fungsional sepertipenelitian dan pengembangan, sumber
daya, manufaktur, pemasaran,dll. Perencanaan operasional: kebutuhan apa saja yang harus dilakukan
untuk mengimplementasikan perencanaan strategi untuk mencapai tujuan strategi tersebut. Lingkup
perencanaan ini lebih sempit dibandingkan dengan perencanaan strategi.
Perencanaan operasional yang khas :
1. Perencanaan produksi (Production Plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan metode dan
teknologi yang dibutuhkan dalam pekerjaan
2. Perencanaan keuangan (Financial Plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan dana yang
dibutuhkan untuk aktivitas operasional
3. Perencanaan Fasilitas ( Facilites Plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan fasilitas & layaout
pekerjaan yang dibutuhkan untuk mendukung tugas.
4. Perencanaan pemasaran (Marketing Plans) : Berhubungan dengan keperluan penjualan dan distribusi
barang /jasa.
5. Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Plans): berhubungan dengan rekruitmen,
penyeleksian dan penempatan orang-orang dalam berbagai pekerjaan.
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan
Ada factor-faktor yang dapat mempengaruhi perencanaan, salah satunya adalah factor waktu dan
perencanaan.
Factor waktu dan perencanaan mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perencanaan dalam tiga hal,
yaitu:
1. Waktu sangat diperlukan untuk meaksanakan perencanaan efektif.
9. 9
2. Waktu sering diperlukan untk melanjutkan setiap langkah perencanaan tanpa informasi lengkap
tentang variable-variabel dan alternatif- alternatif, karena waktu diperlukan untuk mendapatkan data
dan memperhitungkan semua kemungkinan.
3. Jumlah waktu yang akan dicakup dalam rencana harus dipertimbangkan.
Faktor waktu lainnya yang mempengaruhi perecanaan adalah seberapa seringrencana-rencana
harus ditinjau kembali dan diperbaiki. Ini tergantung pada sumber daya yang tersedia dan derajat
ketetapan perencanaan manajemen.
E. Misi dan Tujuan Organisasi
Sebelum organisasi menentukan tujuannya, terlebih dulu menetapkan misi / maksud organisasi.
Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Sedangkan Misi organisasi
adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi
lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.
Etzioni mendefinisikan tujuan organisasi sebagai :
1. Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk
merealisasikan.
2. Pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi sebagai kolektifitas
mencoba untuk menimbulkannya.
2 unsur penting tujuan adalah :
1. Hasil-Hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang
2. Usaha-usaha / kegiatan-kegiatan
Tujuan dapat berupa tujuan umum / khusus , tujuan akhir / tujuan antara. Tujuan Umum (tujuan
strategic) secara operasioanaltidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan-
tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki
tujuan.
Dalam sebuah tujuan pasti mempunyai fungsi tersendiri, tidak mungkin membuat tujuan tapi
tidak ada fungsi, berikut adalah beberapa fungsi-fungsi tujuan :
1. Pedoman BagiKegiatan, melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang.Fungsi tujuan
memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus
dilakukan.
2. Sumber Legitimasi, akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber daya dan
dukungan dari lingkungan di sekitarnya
3. Standar Pelaksanaan,bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan dipahami, akan memberikan standar
langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi) organisasi.
4. Standar Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan yang penting dalam
kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para anggota.
5. Dasar Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi.
Berkenaan dengan penetapan prosedur-prosedur formal yang dimulai dengan penetapan tujuan
dan dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan (langkah) sampai peninjauan kembali pelaksanaan
10. 10
kegiatan. Gagasan dasar MBO (management by objective) adalah bahwa MBO merupakan proses
partisipatif, secara aktif melibatkan manajer dan para anggota pada setiap tingkatan organisasi.
MBO dapat dicapai melalui beberapa upaya untuk efektivitas dari program MBO (unsur
evektifitas MBO) , yaitu :
1. Pendidikan dan pelatihan bagai manajer
2. Keterikatan antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi
3. Pelaksanaan umpan balik secara efektif
4. Didorong adanya peserta dari bawahan
F. Tujuan Perencanaan
Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan perencanaan. Tujuan pertama
adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan
rencana,karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja
sama,dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana,departemen dan
individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan,sehingga kerja organisasi kurang
efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat
rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari
perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana,
karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana,seorang
manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapatmenimbulkan inefesiensi dalam
perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi
selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating
adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer
tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.
Tanggung Jawab untuk Menetapkan Tujuan Perencanaan
1. Staf Perencanaan
Khususnya staf perencanaan dapat mengurangi bban kerja manajer individual, membantu
mengkoordinasikan aktivitas perencanaan manajer individual, membawa berbagai alat dan teknik
yang berbeda untuk menyelesaikan masalah tertentu,berwawasanyanglebih luas dibanding manajer
individual, dan melangkah jauh melmpaui proyek dan departemen tertentu.
2. Satuan Tugas Perencanaan
Organisasi terkadang menggunakan satuan tugas untuk membantumengembangkan rencana.
Satuan tugas semacam itu seringkali terdiri dari manajer lini dengan suatu minat khusus dalam
bidang perencanaan yang relevan.
3. Dewan Direksi
Dewan direksi (board of directors) bertugas menetapkan misi dan strategi perusahaan. Di
beberapa perusahaan, dewan tersebut erperan aktif dalam proses perencanaan. Di CBS, misalnya,
dewan direksi biasanya berperan dalam perencanaan. Di perusahaan lain, dewan memilih seorang
eksekutif kepala yang kompeten dan mendelegasikan perencanaan kepada individu tersebut.
11. 11
4. Chief Executive Officer (CEO)
Chief Executive Officer(CEO)biasanya presiden direktur atauketua daridewandireksi. CEO
mungkin individu tunggal yang paling penting dalam setiap proses perencanaan organisasi. CEO
memainkan suatu peran utama dalam menyelesaikan proses perencanaan dan bertanggung jawab
untuk mengimplementasikan strateggi. Dewan dan CEO kemudian berperan langsung dalam
perencanaan. Komponen organisisional lain yang terlibat dalam proses perencanaan memiliki peran
sebagai penasihat atau konsultan.
5. Komite Executive
Komite eksekutif (executive commitee) biasanya terdiri dari eksekutif puncak dalam
organisasi yang bekerja sama sebagai suatu kelompok. Anggota komite eksekutif seringkali
dibebankan pada berbagai staf komite, subkomite, dan satuan tugas untuk berkonsentrasi pada
proyek tertentu atau masalah yang mungkin dihadapi seluruh organisasi pada suatu waktu di masa
depan.
6. Manajemen Lini
Komponen terakhir dari sebagian besar aktivitas perencaanaan organisasi adalah manajemen
lini (line management). Manajerlini adalah orang yang memiliki otoritas formal dan tanggung jawab
untuk manajemen organisasi. Mereka memainkan suatu peran penting dalam proses perencanaan
oranisasi karena dua alasan. Pertama, mereka merupakan sumber informasi berharga dari dalam
organisasi untuk manajer lain etika rencana diformulasikan dan diimplementasikan. Kedua,manajer
lini di tingkat menengah Dn rendah dari organisasi biasanya harus melaksanakan rencana yang
dikembangkan oleh manajemen puncak. Manajemen lini mengidentifikasikan, menganalisis, dan
merekomendasikan alternatif program, membuat anggaran, dan mengajukannya untuk disetujui, dan
akhirnya melaksanakan rencana.
Keuntungan Perencanaan
1. Fokus dan fleksiblitas
Fokus : Mengetahui apa yang terbaik , mengetahui apa yang dibutuhkan dan bagaimana melayani
pelanggan.
Fleksibelitas: Beroperasi dan punya pandangan kedepan
Perencanaan membantu Manajer karena:
a. Perencanaan berorientasi pada hasil- Menciptakan pengertian arah orientasi kinerja
b. Perencanaan berorientasi pada prioritas -Memastikan hal yang paling penting dan
mendapatkan perhatian utama.
c.Perencanaanorientasipada keuntungan -Membantu sumber -sumber untuk mendayagunakan
kekuatan terbaik.
d. Perencanaan orientasi pada perubahan -membantu mengantisipasi masalah dan kesempatan
sehingga dapat dicapai kesesuaian yang terbaik
2. Perencanaan mengembangkan koordinasi.
Tujuan-tujuan dari masing-masing subsistem ditata sehingga saling mendukung satu sama lain.
Tingkatan tujuan yang lebih tinggi berhubungan dengan tingkatan tujuan yang lebih rendah.
3. Perencanaan mengembangkan pengendalian.
Pengendalian meliputi Pengukuran dan evaluasi. Perencanaan membantu kemungkinan tersebut
dalam menentukan tujuan, keinginan hasil kinerja dan menentukan tindakan khusus.
12. 12
G. Unsur-Unsur Perencanaan Rasional
1. Dibuat dengan pemikiran yang rasional; tidak secara khayalan/angan-angan; harus dapat
dilaksanakan Estimasi.
2. Dibuat berdasarkan analisa fakta dan perkiraan yang mendekati/estimate; untuk pelaksanaan
yang akan segera dikerjakan Preparasi.
3. Dibuat sebagaipersiapan/pre-parasi; pedoman/patokan tindakan yang akan dilakukan/bukan
untuk yang telah lalu Operasional.
4. Dibuat untuk dilaksanakan; untuk keperluan tindakantindakan kemudian dan seterusnya; bukan yang
telah lalu.
H. Hambatan dalam Perencanaan dan Cara Mengatasinya
Hambatan dalam perencanaan :
1. Kurang pengetahuan tentang organisasi.
2. Kurang pengetahuan tentang lingkungan.
3. Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif.
4. Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang.
5. Biaya Takut gagal Kurang percaya diri.
6. Ketidaksediaan untuk menyingkirkan tujuan-tujuan alternatif.
7. Tujuan yang tidak tepat
Tujuan yang tidak tepat mempunyai banyak bentuk. Membayar deviden yang besar kepada
pemegang saham mungkin tidak jika dananya didapatkan dengan mengorbankan penelitian dan
pengembangan tujuan mungkin juga tidak tepat jika tujuan tersebut tidak dapat dicapai. Jika Kmart
menetapkan tujuan untuk memperoleh lebih bayak pendapatan dibanding Wal-Mart tahun depan,
karyawan perusahaan mungkin.Tujuan juga tidak tepat jika tujuan itu menepatkan terlalu banyak
penekanan pada ukuran kuantitatif maupun kalitatif dari keberhasilan.
8. Sistem penghargaan yang tidak tepat
Dalam beberapa lingkungan, sistem penghargaan yang tidak tepat merupakan hambatan dalam
penetapan tujuan dan perencanaan
9. Lingkungan yang dinamis dan kompleks
Sifat dari suatu lingkungan organisasi juga merupakan hambatan bagi penetapan tujuan dan
perencanaan yang efektif. Perubahan yang cepat, inovasi teknologi, dan persaingan yang ketat juga
dapat meningkatkan kesulitan bagi suatu organisasi untuk secara akurat mengukur kesempatan dan
ancaman di masa mendatang
10. Keengganan untuk menetapkan tujuan
Hambatan lain terhadap perencanaan yang efektif adalah tujuan bagi mereka sendiri dan untuk
unit-unit yang merupakan tanggung jawab mereka. Alasan untuk ini mungkin adalah kurangnya rasa
percaya diri atau takut akan kegagalan. Jika seorang manajer menetapkan suatu tujuan spesifik, ringkas,
dan berhubungan dengan waktu, Maka apakah ia mencapai atau tidak mencapai tujuan tersebut akan
tampak nyata. Manajeryang secara sadaratautidak sadarberusaha untuk menghindari tingkat tanggung
jawab ini lebih mungkin untuk menghindari usaha perencanaan organisasi. Pfizer, suatu perusahaan
farmasi besar, mengalami masalah karena manajernya tidak menetapkan tujuan untuk penelitian dan
13. 13
pengembangan. Sebagaiakibatnya, organisasi tersebut jauh tertinggal di belakang karena manajer tidak
memiliki cara untuk mengetahui seberapa efektif usaha penelitian dan pengembangan mereka
sebenarnya.
11. Penolakan terhadap perubahan
Hambatanlain dalam menetapkan tujuan dan perencanaanadalah penolakan terhadapperubahan.
Perencanaan pada intinya terkait dengan perubahan sesuatu dalam organisasi. Avon Products hampir
membuat dirinya sendiri bangkrut beberapa tahun yang lalu karena perusahaan bersikeras melanjutkan
kebijakan pembayaran deviden yang besar kepada para pemegang sahamnya. Ketika laba mulai turun,
manajer menolak memotong deviden dan mulai melakukan pinjaman untuk membayar deviden
tersebut. Hutang perusahaan meningkat dari $3 juta menjadi $1,1 miliar dalam waktu delapan tahun.
Pada akhirnya, manajer terpaksa menyelesaikan masalah dan memotong deviden.
12. Keterbatasan
Keterbatasan (constraints) yang membatasi apa yang dapat dilakukan organisasi merupakan
hambatan utama yang lain.
Cara mengatasi hambatan adalah :
1. Melibatkan para pegawai, terutama mereka yang terkena pengaruh dalam proses perencanaan.
2. Memberikan banyak informasi kepada para pegawai tentang rencana dan kemungkinan akibat-
akibatnya sehingga mereka memahami perlunya perubahan, manfaat yang diharapkan dan apa yang
diperlukan untuk pelaksanaan yang efektif.
3. Mengembangkan suatu pola perencanaan dan penetapan yang efektif, suatu “track record” yang
berhasil mendorong kepercayaan kepada para pembuat rencana serta menyebabkan rencana baru
tersebut diterima.
4. Menyadari dampak dari perubahan-perubahan yang diusulkan terhadap para anggota organisasi dan
memperkecil gangguan yang tidak perlu.
Cara lain yang dapat ditempuh untuk mengatasi hambatan dalam perencanaan adalah :
a. Pemahaman Maksud Tujuan dan Rencana
Salah satu cara terbaik untuk memperlancar penetapan tujuan dan proses perencanaan adalah
dengan maksud dasarnya. Manajer seharusnya juga mengetahui bahwa terdapat keterbatasan pada
efektivitas penetapan tujuan dan pembuatan rencana.
Dan penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif tidak selalu memastikan keberhasilan, penyesuaian
dan pengecualian diharapkan dari waktu ke waktu.
b. Komunikasi dan Partisipasi
Meskipun mungkin dibuat pada tingkat tinggi, tujuan dan rencana tersebut harus
dikomunikasikan kepada pihak yang lain dalam organisasi. Setiap orang yang terlibat dalam proses
perencanaan seharusnya tahu landasan apa yang mendasari strategi fungsional, dan bagaimana strategi-
strategi tersebut diintegrasikan dan dikoordinasikan. Orang-orang yang bertanggung jawab untuk
mencapai tujuan dan mengimplementasikan rencana harus didengar pendapatnya dalam
mengembangkan strategi tersebut. Setiap orang hampir selalu memiliki informasi yang berharga untuk
disumbangkan / dan karena mereka yang akan mengimplementasikan rencana / keterlibatan mereka
sangat penting orang biasanya lebih berkomitmer pada rencana yang pembentukannya mereka bantu
.bahkan ketika suatu organisasi agar bersifat sentralistis atau menggunakan staf perencanaan,manajer
dari berbagai tingkan dalam organisasi seharusnya dilibatkan dalam proses perencanaan.
c. Konsistensi /revsi /dan pembaruan
Tujuan seharusnya konsisten baik secara horizontal maupun secara vertikal.konsistensi horizotal
berarti bahwa tujan seharusnya konsisten diseluru organisasi / dari satu departemen ke departemen
lainnya. Konsistensi vertikal berarti bahwa tujuan seharusnya konsisten dari atas hingga ke bawah
organisasi : tujuan stategis, taktis, dan operasional harus selaras. Karena penetapan tujuan dan
14. 14
perencanaanmerupakanprosesyang dinamis, tujuan dan perencanaanjuga harus direvisi dan diperbarui
secara berkala. Banyak organisasi melihat perlunya merevisi dan memperbarui dengan frekuensi yang
semakin sering.
d. Sistem Penghargaan yang Efektif
Secara umum, orang seharusnya diberi penghargaan baik karena menetapkan tujuan dan rencana
yang efektif, maupun karena berhasil mencapainya. Karena kegagalan terkadang berasal dari faktor-
faktor di luar pengendalian manajemen, orang seharusnya dipastikan bahwa kegagalan dalam mencapai
tujuan tidak akan selalu memiliki konsekuensi hukuman.
Pendekatan-Pendekatan Perencanaan
1. Perencanaan inside-out dan perencanaan outside-in
Perencanaan inside-out: terfokus pada yang sudah dilakukan dan mengusahakan untuk
melakukan yang tebaik yang dapat dilakukan. Ini meningkatkan efektivitas organisasi. Perencanaan
outside-in:dari analisa lingkungan eksternal muncul perencanaan untuk mengeksploitasi kesempatan-
kesempatan dan meminimisasi permasalahan yang terjadi. Kedua perencanaan ini dapat
dikombinasikan agar optimal.
2. Perencanaan top-down dan perencanaan bottom-up
Perencanaan dari atas ke bawah (top-down): manajer dibawah manajer puncak membuat
perencanaanberdasarkan tujuan yang telah ditentukan manajer puncak. Perencanaandaribawahke atas
(bottom-up) dikembangkan pada tingkatan yang lebih bawah tanpa adanya batasan yang secara teratur
melewati hirarki tersebut ke tingkat manajer puncak. Kelebihan: kuatnya komitmen dan kepemilikan
dalam perencanaan yang lebih rendah. Kelemahan: bila terlalu ekstrim mungkin akan gagal untuk
menghasilkan seluruh tugas yang terintegrasi dalam organisasi secara keseluruhan.
3. Perencanaan contingency
Perencanaan yang terfokus pada pemikiran ke depan. Perencanaan ini meliputi penentuan
alternatif-alternatif tindakan yang dapat diimplementasikan seandainya perencanaan orisinil tidak
sesuai karena adanya perubahan keadaan. Kunci: prediksi perubahan yang akan datang yang dapat
berakibat pada perencanaan yang sedang dijalankan.
I. PerencanaanYang Baik
1. Mengetahui sifat/ciri/prinsip rencana yang baik, sebagai berikut: Mempermudah tercapainya
tujuan,dibuat oleh orang yang memahami tujuan organisasi,dibuat oleh orang yang mendalami teknik
perencanaan,disertai perincian yang teliti, tidak boleh lepas dari pemikiran pelaksanaan,bersifat
sederhana,luwes,dalam perencanaan terdapat tempat pengambilan resiko,bersifat praktis/pragmatis,
merupakan forcasting.
2. Memandang proses perencanaan sebagai suatu rangkaian pertanyaan yang harus dijawab, sebagai
berikut: What (apa)= tujuan (tindakan apa yang perlu dilakukan),When (kapan)= waktu (kapan hal
tersebut perlu dilakukan),How (bagaimana)= cara mengerjakannya (bagaimana cara melakukan)
pekerjaan tersebut) ,Who (siapa)= tenaga kerja (siapa yang melakukan pekerjaan tersebut), Where
(dimana)= tempat (dimana pekerjaan itu harus dilakukan),Why (mengapa)= keperluannya (mengapa
pekerjaan itu harus dilakukan).
3. Memandang proses perencanaan sebagai suatu masalah yang harus dipecahkan dengan
mempergunakan teknik-teknik ilmiah (scientific techniques of problem solving), melalui langkah:
Mengetahui sifat hakikat masalah yang dihadapi (know the nature of the problem).Mengumpulkan data
(collect data), Menganalisa data-data (analisis of the data).Menentukan beberapa alternatif
(determination of severalalternatives).Memilih cara yang terbaik (selection of the seeminingly best way
from among alternatives).Pelaksanaan (execution). Penilaian hasil (evaluation of results).
Dasar-Dasar Perencanaan yang Baik
15. 15
1. Forecasting
Proses pembuatan asumsi-asumsi tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. a.
forecasting kualitatif: prediksi masa depannya menggunakan pendapat para ahli b. forecasting
kuantitatif: prediksi masa depannya menggunakan analisa data secara matematis dan statistis
(analisa time series, model ekonometri, survey statistik).
2. Penggunaan scenario
Meliputi penentuan beberapa alternatif skenario masa yang akan dtaang atau keadaanperistiwa yang
mungkin terjadi. Pengidentifikasian kemungkinan skenario yang berbeda waktunya akan membantu
organisasi beroperasi lebih fleksibel dalam lingkungan yang dinamis.
3. Benchmarking
P
kemungkinana tindakan yang dilakukan untuk masa yang akan datang. Tujuan: untuk mengetahui
apakah orang-orang dan organisasi bekerja dengan baik dan merencanakan bagaimana
menggabungkan ide-ide tersebut dalam pengoperasiannya.
4. Partisipasi dan keterlibatan
P
memperngaruhi hasil dari perencanaan dan atau akan membantu mengimplementasikan
perencanaan-perencanaan tersebut.
5. Penggunaan staf perencana
Fungsi staf perencana: bertanggung jawab dalam mengarahkan dan
perencanaanuntuk organisasi secara keseluruhan atau untuk salah satu komponen perencanaanyang
utama.
J. Langkah-Langkah dalam Penyusunan Perencanaan
Proses perencanaan terdiri dari 5 tahap :
1. Penetapan Tujuan Organisasi
Penetapan tujuan awal organisasi merupakan bagian awal dari proses penyusunan perencanaan.
Tujuan organisasi ibarat kompas ayang dijadikan arah abgi keputusan dan aktivitas organisasi.
Perumusan tujuan harus dibuat sejelas mungkin dan sedapat mungkin bersifat kuantitatif. Sedangkan
perumusan tujuan yang bersifat kualitatif memiliki kecenderungan dalam salah tafsir dari berbagai
pihak atau dapat menimbulkan salah persepsi sehingga memberi kesan adanya pelonggaran di dalam
pencapaian tujuan organisasi.
Tanpa perumusan tujuan organisasi yang tegas dan jelas maka organisasi akan menghamburkan
sumber daya secara berlebihan. Mengenal priorotas akan kekhasan tujuan organisasi akan membuat
manajemen dapat menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien. Perumusan organisasi snagat
penting baik bagi perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Perumusan tujuan organisasi merupakan
prioritas pertama atau kedua, dikarenakan penetapan tujuan organisai merupakan langkah pertama yang
sangat esensialdidalam perencanaan,maka pemimpin/manajer harusdapat membuat perencanaanyang
efektif dan efisien.
Banyak cara yang harus dilakukan oleh manajemen di dalam menghadapi berbagai perlawanan
yang dilakukan oleh pihak lain atau bawahan yaitu :
Perlu melibatkan pegawai dan kelompok terkait lainnya termasuk berbagai pihak yang
berkepentingan di dalam proses perencanaan
16. 16
Menyediakan informasi yang memadai bagi pegawai mengenai rencana dan berbagai
konsekuensi yang mungkin terjadai agar supaya mereka mau mengerti tentang kebutuhan akan
adanya perubahan manfaat yang diharapkan dan apa yang diperlukan bagi implementasi yang
efektif dan efisien.
Mengembangkan perencaanyangefektif dan efisien serta implementasi yang efektif dan efisien
pula. Catatanpenelusuran keberhasilan kepercayaandiri bagi penyusun rencana danpengakuan
rencana baru.
Sadar akan dampak perubahan organisasi yang diusulkan dan memperkecil gangguan yang
tidak dikehendaki. Jika pengenalan proses manufaktur baru mengarah kepada pemberhentian
(pemutusan hubungan kerja) maka pelaksanaan proses baru tersebut harus dikaitkan dengan
kendala yang ada sereta meyakinkan mereka yang berprasangka negatif
Penetapan tujan dan skala prioritas di awal telah dijelaskan bahwa langkah awal di dalam
menyususn rencana harus dimulai dari tujuan. Di dalam menyusun rencana maka
pemimpin/manajer atau perencana harus menetapkan skala prioritas dan waktu yang tepat
tentang tercapainya tujuan. Di samping itu maka pemimpin/manajer harus menyadari konflik
tujuan dan harus pula menyediakan pengukuran tujaun sehingga hasil dari pelaksanaan dapat
diukur dan dievaluasi. Berbagai aspek yang harus diperhatikan di dalam penetapan tujan dan
prioritas meliputi :
a. Skala Prioritas Tujuan
Yang dimaskud skala prioritas adalah urutan kepentingan dari tertinggi sampai terendah. Skala
prioritas memegang peranan yangsangat penting sebab skala prioritas ini akan memberikan perhatian
yang penuh bagi manajer didalam mengalokasikan sumber daya yang ada sehingga yang diutamakan
adalah yang mempunyai prioritas utama (terpenting). Skala prioritas tujuan organisasi menunjukkan
tahapan yang hendak dicapai yang disesuaikan dengan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman
organisasi. Karena penetapan skala prioritas merupakan keputusan kebijakan maka umumnya manajer
menghadapi kesulitan di dalam merumuskannya. Untuk itu biasanya disusun tim yang akan membahas
skala prioritas tersebut.
b. Kerangka Waktu Tujuan
Di dalam kajian analisis studi gerak dan waktu dijelaskan bahwa setiap setiap gerak
membutuhkan waktu dan tindakan merupakan kumpulan gerak sehingga tindakan akan lebih banyak
waktu yang diperlukan dibandingkan gerak. Dimensi waktu secara tak langsung merujuk pada aktivitas
organisasi yang diarahkan oleh berbagai tujuan yang berbeda dan sangat tergantung kepada durasi
(penyelesaian) tidankan yang direncanakan. Tujuan jangka pendek dapat dicapai dalam waktu kurang
dari satu tahun sedangkan tujuan jangka menengah dicapai kurang dari 5 tahun, akan tetapi lebih dari
satu tahun keterkaitan prioritas dan waktu sangat erat dan keterkaitan itulah maka dapat menetapkan
suatu definisi tentang suatu kegiatan atau suatu obyek. Batasan waktu dapat menjadi manajemen
berpikir dan bertindak efektif sehingga menghasilkan kinerja yang efektif pula. Dari ukuran (dimensi)
waktu maka kinerja organisasi akan dapat diketahui apakah organisasi tersebut telah melakukan
tugasnya secara efektif dan efisien. Dalam kaitannya dengan waktu ini pula maka meskipun tujuan
organisasi diklasifikasikan kedalam jangka pendek, menengah dan panjang aka tetapi ketiganya
sebenarnya mempunyai satu kesatuan yang utuh, karena ketiganya akan saling mempengaruhi. Oleh
karena itu perhatian manajemen suatu organisasi tidak dibenarkan hanya berfokus pada salah satuunsur
waktu saja.
c. Konflik Diantara Tujuan
Organisasi akan berhubungan dengan berbagai pihak yang berkepentingan dan berbagai pihak
yang berkepentingan atas organisasi mempunyai berbagaiotoritas yang berbeda-beda darimulai lemah
sampai yang kuat. Yang kuat mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan dan kinerja
prganisasi. Karena benyaknya pihak yang berkepentingan maka tidak menutup kemungkinan akan
terjadi konflik tujuan organisasi. Oleh karena itu, manajemen dituntut untuk membuat keputusan yang
17. 17
bijak agarpihak yang berkepentingan tidak merasa dikecewakan.Meskipun dengan sebenarnya terdapat
tujuan organisasi umumnya tidak akan menolaknya dan manajemen harus mempertimbangkan berbagai
kepentingan dan pemusatan dari berbagai kelompok berkepentingan yang berbeda-beda.
d. Pengukuran Tujuan
Tujuaan organisai harus dapat dimengerti dan diterima guna membantu manajemen agar dapat
mencapainya. Dalam kenyataannya, banyak orang percaya bahwa tujuan spesifik yang mudah diukur
akan dapat meningkatkan kinerja, baik bagi individu maupun bagi organisasi. Dalam kaitannya dengan
pengukuranini yang harus diperhatikan adalah di bidang apa yang akan diukur dan apa jenis
pengukurannya serta metode apa yang digunakan di dalam pengukuran. Di dalam praktiknya ternyata
kinerja manajemen yan efektif memerlukan penetapan pengukuran tujuan diberbagai bidang fungsi
kegiatan.
2. Mendefinisikan Situasi Sekarang (Berjalan)
Seberapa jauh suatu organisasi gagal mencapai tujuan jangka pendeknya atau berhasil
mencapainya dan berbagai faktor apa yang berpengaruh ? pertanyaan ini tentunya sangat terkait dengan
situasi sekarang atau situasi sedang berjalan. Pemimpin/manajer harus menyadari bahwa situasi dan
keadaan sekarang sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi sebelumnya dan posisi sekarang sangan
dipengaruhi akan mempengaruhi situasi dan kondisi yang akandatang. Oleh karena itu mengenal situasi
dan kondisi sekarang sangat penting artinya bagi seorang pemimpin/manajer dan dari data masa lalu
sampai pada posisi sekarang merupakan petunjuk atau sinyal seberapa jauh perencanaan yang telah
dilakukan telah berjalan efektif dan efisien. Berdasarkan pengalaman di dalam menyususn perencanaan
untuk masa yang akan datang.
3. Mengenal Dukungan dan Kendala
Setiap penyususn rencana sebaiknya mengenal apa saja yang akan mendukung perencanaanyang
disusum dan kendala apa saja yang merintanginya. Dengan mengenal dukungan dan kendala maka
pemimpin/manajer akan dapat mengantisipasi sedini mungkin tentang berbagai hal yang akan terjadi
dari kemungkinan yang terjelek (terburuk) sampai kepada kemungkinan terbaik. Sebaiknya
pemimpin/manajer lebih memusatkan perhatiannya kepada berbgai kemungkinan terjelek dari pada
memusatkan kepada kemungkinan terbaik. Memahami berbagai kemungkinan terjelek akan
menyadarkan pemimpin/manajer untuk bertindak hati-hati, sedangkan memperhatikan kemungkinan
terbaik akan memotivasi pemimpin/manajer di dalam melaksanakan tugasnya. Segala kemungkinan
terjelek dan terbaik harus dapat dicantumkan di dalam penyusunan perencanaan. Pemimpin/manajer
dapat menggunakan pendekatanterendahdan tertinggi (high and lawapointmethod) ataumenggunakan
teerjelek dan terbaik (the worts and the best method).
4. Mengembangkan Premis Peerencanaan
Yang dimaksud premis disini adalah asumsi tentang lingkungan dimana organisasi itu berada.
Lingkungan organisasi yang sedang berubah akan sangat mempengaruhi aktivitas organisasi, memaksa
adaptasi operasi berjalan dan perlu peninjauan tentang segala tatanan yang ada dalam organisasi.
Pemimpin/manajer yang ahli akan senantiasa berusaha memanfaatkan sumber informasi yang tersedia
guna mengantisipasi dan merencanakan metode yang tepat untuk disesuaikan dengan segala
kemungkinan yang akan terjadi. Oleh karena itu, sebelum pemimpin/manajer menyusun rencana
sebaiknya pemimpin/manajer telah membuat peramalan yang terkait dengan rencana yang akan di
susun. Peramalan akan sangat membantu pemimpin/manajer di dalam menyusun rencana sebab
peramalan akan memberikan sinyal dini bagi manajer.
5. Mengembangkan Metode Pegawasan Operasi Rencana
Meskipun perencanaan berlum dilaksanakan akan tetapi sebaiknya metode pengawasan yang
akan dilakukan telah ditetapkan terlebih dahulu. Didalam metode pengaawasan telah dperhitungkan
berbagai permasalahan dan kendala di lapangan serta berbagai cara menanggulanginya, jka metode
pengawasan tidak dipersiapkan Terlebih dahulu maka terjadi permasalahan atau kendala di lapangan
maka metode pegawasannya cenderung kurang sistematis dan cenderung bersifat acak. Pengawasan
18. 18
melibatkan analisis berkelanjutan dan pengukuran operasi aktual terhadap standar yang dikembangkan
dan di rumuskan di dalam proses perencanaan.
K. Pengambilan Keputusan
1. Pemahaman dan Perumusan Masalah
Manajer harus dapat menemukan masalah apa yang sebenarnya, dan menentukan bagian-bagian
mana yang harus dipecahkan dan bagian mana yang seharusnya dipecahkan.
2. Pengumpuland an Analisa Data yang Relevan
Setelah masalahnya ditemukan, lalu ditentukan dan dibuatkan rumusannya untukmembuat
keputusan yang tepat.
3. Pengembangan Alternatif
Pengembangan alternatif memungkinkan menolak kecenderungan membuat keputusan yang cepat
agar tercapai keputusan yang efektif.
4. Pengevaluasian terhadap alternatif yang digunakan
Menilai efektivitas dari alternatif yang dipakai, yang diukur dengan menghubungkan tujuan dan
sumber daya organisasi dengan alternatif yang realistic serta menilai seberapa baik alternatif yang
diambil dapat membantu pemecahan masalah.
5. Pemilihan Alternatif Terbaik
Didasarkan pada informasi yang diberikan kepada manajer dan ketidak sempurnaan kebijaksanaan
yang diambil oleh manajer.
6. Implementasi Keputusan
Manajer harus menetapkan anggaran, mengadakan dan mengalokasikan sumber daya yang
diperlukan, serta memperhatikan resiko dan ketidak puasan terhadap keputusan yang diambil.
Sehingga perlu dibuat prosedur laporan kemajuan periodic dan mempersiapkan tindakan korektif
bila timbul masalah baru dalam keputusan yang dibuat serta mempersiapkan peringatan dini atas
segala kemungkinan yang terjadi.
7. Evaluasi atas Hasil Keputusan
Implementasi yang telah diambil harus selalu dimonitor terus-menerus, apakah berjalan lancar dan
memberikan hasil yang diharapkan.
19. 19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan adalah hal terpenting dalam menejemen apalagi dalam era globalisasi ini dan
pastinya digunakan sebagai senjata menghadapi lingkungan luar.
Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan,yaitu perencanaan organisasi dan
perencanaan kontijensi. Perencanaan organisasi terbagi menjadi 3 yaitu perencanaan strategis, taktis
dan operasional. Adapun kerangka waktu dalam perencanaan organisasi yaitu rencana jangka panjang,
jangkah menengah, dan jangka pendek.
B. Saran
Perencanaan yang baik akan menghasilkan menejemen yang baik.Sebaiknya dalam mengambil
keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk organisasi menggunakan proses dasar manajemen
berupa perencanaan. Dalam sebuah perencanaan perlu memperhatikan sifat rencana yang baik untuk
mencapai hasil yang diinginkan.