SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  32
Kelompok 12
Logika Matematika
• Nama Kelompok:
1.Ira Fajriani Yulitasari (292011356)
2.Lena Puspito Rini (292011382)
3.Agtria Putri Rastika (292011393)
Logika MatematikaLogika Matematika
• Pengertian Logika Matematika
logika adalah ilmu untuk berfikir dan menalar dengan
benar. Logika matematika (logika simbolik) adalah
ilmu tentang penyimpulan yang sah (absah),
khususnya yang dikembangkan melalui penggunaan
metode-metode matematika dan symbol-simbol
matematika dengan tujuan menghindari makna ganda
dari bahasa sehari-hari.
• kalimat adalah rangkaian kata yang disusun
menurut aturan tata bahasa dan mengandung arti.
bernilai benar
pernyataan bernilai salah
kalimat berarti
• Kalimat bukan pernyataan
kalimat tak berarti
Pernyataan dan Bukan Pernyataan
• Kalimat berarti adalah kalimat yang daripadanya dapat ditarik
suatu pengertian yang masuk akal dan berarti dalam pikiran.
Contoh:
• Kalimat tak berarti adalah kalimat yang tidak dapat diterima
akal.
Contoh:
a. 10 lebih besar dari 6
b. Andi belajar matematika
a. 5 menghormati 2
b. Pensil membaca majalah
• Kalimat pernyataan / statemen / deklaratif adalah kalimat yang dapat diketahui
benar atau salahnya. Benar atau salah disebut nilai kebenaran.
Contoh:
• Kalimat bukan pernyataan adalah kalimat yang belum dapat diketahui nilai
benar atau nilai salahnya. Yang termasuk dalam kalimat ini adalah kalimat
terbuka, kalimat perintah, kalimat Tanya, dan kalimat harapan.
contoh :
a. Jakarta adalah ibu kota Negara RI (B)
b. 5 + 7 = 15 (s)
a. 2x – 5 = 7 (kalimat terbuka)
b. Hapuslah papan tulis itu ! (kalimat perintah)
c. Siapa yang tidak masuk hari ini ? (kalimat tanya)
d. Mudah-mudahan kamu lulus ujian. (kalimat harapan)
• Nilai kebenaran suatu pernyatan dapat diketahui
dengan dua cara, yaitu :
a. Empiris (jika nilai kebenarannya diketahui melalui
observasi)
b. Non empiris (jika nilai kebenarannya diketahui
seketika)
• Suatu pernyatan lazim dilambangkan dengan huruf
kecil, seperti : p, q, r, …. Misalnya : Rini cantik
dilambangkan p dan Rini pandai dilambangkan q
maka pernyataan rini cantik dan pandai dilambangkan
dengan “ p dan q “.
Dalam logika matematika, kita jumpai beberapa
operasi yang memungkinkan kita dapat
menggabungkan beberapa macam pernyataan
untuk memperleh pernyataan baru yang
dinamakan pernyataan majemuk dengan kata :
“tidak”, “dan”, “atau”, “jika…maka…” dan
seterusnya.
•A.a. Negasi
Negasi disebut juga ingkaran / penyangkalan. Dari pernyataan tunggal atau
majemuk dapat dibuat ingkaran atau negasinya. Negasi suatu pernyataan
dapat didefinisikan sebagai berikut : “Jika suatu pernyataan p benar, maka
negasinya ~ p salah, sebaliknya jika pernyataan p salah maka negasinya ~p
benar”
Negasi disebut juga ingkaran / penyangkalan. Dari pernyataan tunggal atau
majemuk dapat dibuat ingkaran atau negasinya. Negasi suatu pernyataan
dapat didefinisikan sebagai berikut : “Jika suatu pernyataan p benar, maka
negasinya ~ p salah, sebaliknya jika pernyataan p salah maka negasinya ~p
benar”
Tabel Kebenaran untuk Negasi
p ~ p
B
s
S
B
Contoh: Tentukan negasi dari pernyataan di bawah
ini !
a. Papan tulis ini warnanya hitam.
b. 2 x 5 = 10.
Jawab:
a. Papan tulis ini warnanya bukan hitam.
b. 2 x 5 10
Contoh: Tentukan negasi dari pernyataan di bawah
ini !
a. Papan tulis ini warnanya hitam.
b. 2 x 5 = 10.
Jawab:
a. Papan tulis ini warnanya bukan hitam.
b. 2 x 5 10
b. Konjungsi
• Dari pernyataan p dan pernyataan q, dapat
dibuat pernyataan baru dengan cara
menggabungkan kedua pernyataan tersebut
memakai kata penghubung “dan”, berbentuk “
p dan q”.
• “ p dan q” dilambangkan “p ^ q”
Jika p dan q kedua-duanya merupakan pernyataan yang benar
maka p q merupakan pernyataan yang benar, jika tidak
demikian maka p ^ q salah.
Jika p dan q kedua-duanya merupakan pernyataan yang benar
maka p q merupakan pernyataan yang benar, jika tidak
demikian maka p ^ q salah.
Tabel kebenaran untuk Konjungsi
P q P ^ q
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
S
S
Contoh:
a)Jakarta ada di pulau Jawa dan 3 + 2 = 5. (B ^ B = B)
b) Jakarta ada di pulau Jawa dan 3 + 2 = 6. (B ^ S = S)
c) Jakarta ada di pulau Bali dan 3 + 2 = 5. (S ^ B = S)
d) Jakarta ada di pulau Bali dan 3 + 2 = 6. (S ^ S = S)
Contoh:
a)Jakarta ada di pulau Jawa dan 3 + 2 = 5. (B ^ B = B)
b) Jakarta ada di pulau Jawa dan 3 + 2 = 6. (B ^ S = S)
c) Jakarta ada di pulau Bali dan 3 + 2 = 5. (S ^ B = S)
d) Jakarta ada di pulau Bali dan 3 + 2 = 6. (S ^ S = S)
C. Disjungsi
• Dari pernyataan p dan pernyataan q, dapat
dibuat pernyataan baru dengan cara
menggabungkan kedua pernyataan tersebut
memakai kata penghubung “atau”, berbentuk “
p atau q”
Sebuah pernyataan disjungsi akan bernilai salah jika krdua pernyataan bernilai salah, jika
tidak demikian maka p v q benar.
“ p atau q” dilambangkan “p v q”
Tabel kebenaran untuk Disjungsi.
p q P v q
B
B
S
S
B
S
B
S
B
B
B
S
Contoh:
a)Jakarta ada di pulau Jawa atau 3 + 2 = 5. (B v B = B)
b) Jakarta ada di pulau Jawa atau 3 + 2 = 6. (B v S = B)
c) Jakarta ada di pulau Bali atau 3 + 2 = 5. (S v B = B)
d) Jakarta ada di pulau Bali atau 3 + 2 = 6. (S v S = S)
Contoh:
a)Jakarta ada di pulau Jawa atau 3 + 2 = 5. (B v B = B)
b) Jakarta ada di pulau Jawa atau 3 + 2 = 6. (B v S = B)
c) Jakarta ada di pulau Bali atau 3 + 2 = 5. (S v B = B)
d) Jakarta ada di pulau Bali atau 3 + 2 = 6. (S v S = S)
Catatan:
Disjungsi ada dua jenis, yaitu :
1)Disjungsi inklusif yang dilambangkan dengan “”
Disjungsi ini seperti yang telah kita pelajari di atas.
2) Disjungsi eksklusif yang dilambangkan dengan “”
Catatan:
Disjungsi ada dua jenis, yaitu :
1)Disjungsi inklusif yang dilambangkan dengan “”
Disjungsi ini seperti yang telah kita pelajari di atas.
2) Disjungsi eksklusif yang dilambangkan dengan “”
Batasan dari disjungsi eksklusif adalah jika p dan q dua pernyataan maka p v
q benar jika salah satu benar atau salah satu salah, sebaliknya p v q salah
jika keduanya benar atau keduanya salah.
• Tabel kebenaran untuk Disjungsi eksklusif.
p q P v q
B
B
S
S
B
S
B
S
S
B
B
S
Contoh:
p : Rini naik sepeda motor.
Q : Rini naik bus.
p v q ; Rini naik sepeda motor
atau naik bus.
Dalam hal tersebut , Rini hanya naik
sepeda motor saja atau hanya naik
bus saja, tidak mungkin naik sepeda
motor dan bus bersama-sama.
D .Implikasi
• Dari dua pernyataan p dan q dapat dibentuk pernyataan baru
dengan menggunakan kata penghubung “jika … maka …”
atau “jika p maka q”
“ p atau q” dilambangkan “p v q”
p disebut hipotesa / antesenden / sebab, q
disebut konklusi / konsekuen / akibat.
“ p atau q” dilambangkan “p v q”
p disebut hipotesa / antesenden / sebab, q
disebut konklusi / konsekuen / akibat.
Implikasi dari p dan q yang ditulis p q akan bernilai
salah jika p benar dan q salah, jika tidak demikian p q
bernilai benar.
Implikasi dari p dan q yang ditulis p q akan bernilai
salah jika p benar dan q salah, jika tidak demikian p q
bernilai benar.
Tabel kebenaran untuk Implikasi
p q P q
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
B
B
• Contoh:
a) Jika 2 x 5 = 10 maka 10 : 5 = 2. (B B = B)
b) Jika 2 x 5 = 10 maka 10 : 5 = 4. (B S = S)
c) p : Ali rajin belajar.
q : Ali naik kelas.
p q : Jika Ali rajin belajar maka Ali naik kelas.
E. Biimplikasi
• Sebuah biimplikasi bernilai benar jika hipotesa
dan konklusi keduanya bernilai sama (benar
semua atau salah semua), jika tidak demikian
maka pernyataan p ↔q bernilai salah.
• Notasi : p ↔ q
• Dibaca : p jika dan hanya jika q
Tabel Kebenaran Biimplikasi
p q P ↔ q
B B B
B S S
S B S
S S B
Contoh:
a)4 x 5 = 20 jika dan hanya jika 20 : 4 = 5 (B ↔B = B)
b)4 x 5 = 20 jika dan hanya jika 20 : 4 = 8 (B ↔S = S)
c)c) 4 x 5 = 9 jika dan hanya jika 20 : 4 = 5 (S ↔B = S)
d) 4 x 5 = 9 jika dan hanya jika 20 : 4 = 8 (S ↔S = B)
Tabel Kebenaran
• Membuat tabel kebenaran kebenaran dari
suatu pernyataan majemuk.
• Contoh
• Buatlah tabel kebenaran dari:
a)p Λ P → ~q
Jawab
a. p → p Λ q
p q ~p ~p Λ q P → ~p Λ q
B B S S S
B S S S S
S B B B B
S S B S B
Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen
• Dua pernyataan majemuk disebut ekuivalen
jika kedua pernyataan itu mempunyai nilai
kebenaran yang sama, ditulis P(p, q, …) Ξ Q(p,
q, …). ( “ Ξ “ dibaca ekuivalen )
• Contoh
Tunjukan dengan tabel kebenaran : ~( p V q) Ξ (~p Λ~q)
Jawab
p q ~p ~q p V q ~( p V q) ~p Λ ~q
B B S S B S S
B S S B B S S
S B B S B S S
S S B B S B B
Pernyataan-pernyataan majemuk yang ekuivalen satu
sama lainnya akan menjadi hukum-hukum dalam logika
setelah dibuktikan kebenarannya dengan tabel
kebenaran. Jika dalam tabel tersebut nilai kebenarannya
selalu benar maka disebut Tautologi. Apabila ada sebuah
saja yang bernilai salah maka hukum tersebut tidak sah /
tidak valid. Sebaliknya apabila ternyata semua nilainya
salah maka disebut Kontradiksi
Hukum – hukum Logika
1. H. Komutatif : a. p Λ q Ξ q Λ p
b. p V q Ξ q V p
2. H. Asosiasi : a. (pΛq)Λr Ξ pΛ(qΛr)
b. (pVq)VrΞp V(qVr)
3. H. Distributif : a. pΛ(qVr) Ξ (pΛq) V (pΛr)
b. pV(qΛr) Ξ(pVq) Λ ( pVr)
4. pVq Ξ ~p→q
• Contoh: Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sering kita jumpai
semboyan/petuah/ancamam, misalnya:
(i) “Merokok atau sehat!”
(ii) “Mau belajar atau menjadi penganggur nanti!”
(iii) “Berikan harta atau nyawamu melayang!”
Jawab: Karena p V qΞ ~p →q, maka :
(i) sama artinya dengan “Jika Anda tidak merokok maka Anda bakal sehat”
(ii) sama artinya dengan “Jika kamu tidak mau belajar maka nanti menjadi
penganggur”
(iii) sama artinya dengan “Jika kamu tidak memberikan harta maka
nyawamu akan melayang”
Negasi dari Pernyataan Majemuk
1.Hukum de Morgan : a. ~(pΛq) Ξ ~p V ~q
b. ~(pVq) Ξ ~pΛ~q
2. ~(p→q) Ξ pΛ~q
3. ~(p↔q) Ξ p↔~q Ξ ~p ↔q
Contoh: Tentukan ingkaran dari :
a) Ia rajin dan hemat.
b) Ia rajin atau ia hemat.
c) Jika ia rajin maka ia berhasil.
Jawab:
a) Ia tidak rajin atau ia tidak hemat.
b) Ia tidak rajin dan tidak hemat.
c) Ia rajin dan (tetapi) ia tidak berhasil
INVERS, KONVERS, KONTRAPOSISI
Implikasi : p q
Konvers : q p
Invers : ~p ~ q
Kontraposisi: ~q ~p
Implikasi : p q
Konvers : q p
Invers : ~p ~ q
Kontraposisi: ~q ~p
Contoh:
Tentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari :
“Jika Andi naik kelas, maka ia diberi hadiah”
• Jawab:
Konvers : Jika Andi diberi hadiah, maka ia naik
kelas.
Invvers : Jika Andi tidak naik kelas, maka ia tidak
diberi hadiah.
Kontraposisi : Jika Andi tidak diberi hadiah,
maka ia tidak naik kelas.
Hubungan konvers, invers, dan kontraposisi dapat
ditunjukkan dengan tabel kebenaran berikut :
p q ~p ~q P q q p ~p ~q ~q ~p
B
B
S
S
B
S
B
S
S
S
B
B
S
B
S
B
B
S
B
B
B
B
S
B
B
B
S
B
B
S
B
B
Dari tabel kebenaran di atas :
p q ~q ~ p
q p ~p ~q
Dari tabel kebenaran di atas :
p q ~q ~ p
q p ~p ~q
Contoh – contoh soal :
1. Ada lima anak yang bermain sepak bola. Tiba-tiba seorang anak
menendang bola sehingga bola tersebut mengenai kaca jendela kelas. Bu
Wati bertanya kepada kelima anak tersebut. Berikut adalah jawaban
kelima anak itu.
Ahmad: Basuki atau Cuplis yang melakukannya, Bu!
Basuki : Enak saja! Bukan saya yang melakukannya, Bu!
Saya yakin pelakunya juga bukanlah Elis.
Cuplis : Huh, kalian berdua bohong!
Dapot : Hmm, tidak juga Bu. Menurut saya, salah satu antara
Ahmad atau Basuki berkata jujur.
Elis : Dapot, kamu salah!
Bu Wati mengetahui bahwa tiga di antara mereka tidak pernah
berbohong sedangkan dua yang lain adalah anak-anak yang tidak pernah
jujur. Siapa yang memecahkan kaca jendela?
2. Rino, Oca, dan Aci bermain teka-teki. Masing-masing mempunyai sebuah
kantong hitam berisi tepat satu buah benda : permen, cokelat, atau kue.
Mereka memberikan tiga pernyataan. Ada dua pernyataan salah dan satu
pernyataan benar.
(a) Rino tidak mempunyai permen
(b) Oca mempunyai permen
(c) Aci tidak mempunyai kue
Pernyataan mana yang benar?
3. Chandra dan Dewi mempunyai kebiasaan unik. Chandra selalu berbohong
setiap hari Kamis, Jumat, dan Sabtu. Sedangkan Dewi selalu berbohong setiap
hari Senin, Selasa, dan Rabu. Namun mereka selalu bicara jujur pada hari
lainnya. Suatu hari terjadi percakapan berikut:
Dewi : Kemarin saya berbohong.
Chandra : Saya juga tuh!
Pada hari apa percakapan ini terjadi?
4. Ayo baca enam pernyataan berikut dengan seksama
(a) Ada tepat satu pernyataan yang salah pada soal ini.
(b) Ada tepat dua pernyataan yang salah pada soal ini.
(c) Ada tepat tiga pernyataan yang salah pada soal ini.
(d) Ada tepat empat pernyataan yang salah pada soal ini.
(e) Ada tepat lima pernyataan yang salah pada soal ini.
(f) Ada tepat enam pernyataan yang salah pada soal ini.
Pernyataan mana yang benar?

Contenu connexe

Tendances

Teologi - Eklesiologi Kontekstual
Teologi - Eklesiologi KontekstualTeologi - Eklesiologi Kontekstual
Teologi - Eklesiologi Kontekstual
Lusius Sinurat
 
materi perbandingan smp kelas 7
materi perbandingan smp kelas 7materi perbandingan smp kelas 7
materi perbandingan smp kelas 7
Varizka Amelia
 
ALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptx
ALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptxALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptx
ALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptx
HansTobing
 
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptxPeran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
AnungGantari
 
Rencana induk pengembangan madrasah
Rencana induk pengembangan madrasahRencana induk pengembangan madrasah
Rencana induk pengembangan madrasah
Taufiq Siregar
 
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannyaMakalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
Purnawan Kristanto
 

Tendances (20)

Perjumpaan yang mengubahkan
Perjumpaan yang mengubahkanPerjumpaan yang mengubahkan
Perjumpaan yang mengubahkan
 
KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH.docx
KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH.docxKURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH.docx
KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH.docx
 
Kitab Suci (Katolik) Perjanjian Baru
Kitab Suci (Katolik) Perjanjian BaruKitab Suci (Katolik) Perjanjian Baru
Kitab Suci (Katolik) Perjanjian Baru
 
Makalah shalat jumat
Makalah shalat jumatMakalah shalat jumat
Makalah shalat jumat
 
Teologi - Eklesiologi Kontekstual
Teologi - Eklesiologi KontekstualTeologi - Eklesiologi Kontekstual
Teologi - Eklesiologi Kontekstual
 
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
 
materi perbandingan smp kelas 7
materi perbandingan smp kelas 7materi perbandingan smp kelas 7
materi perbandingan smp kelas 7
 
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)
 
ALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptx
ALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptxALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptx
ALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptx
 
Mpk katolik 2a wahyu ilahi
Mpk katolik 2a wahyu ilahiMpk katolik 2a wahyu ilahi
Mpk katolik 2a wahyu ilahi
 
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptxPeran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
 
ETIKA KRISTEN.pptx
ETIKA KRISTEN.pptxETIKA KRISTEN.pptx
ETIKA KRISTEN.pptx
 
Tata Perayaan Ekaristi
Tata Perayaan EkaristiTata Perayaan Ekaristi
Tata Perayaan Ekaristi
 
Logika Matematika
Logika Matematika Logika Matematika
Logika Matematika
 
Rencana induk pengembangan madrasah
Rencana induk pengembangan madrasahRencana induk pengembangan madrasah
Rencana induk pengembangan madrasah
 
PPT Perbandingan
PPT PerbandinganPPT Perbandingan
PPT Perbandingan
 
Oikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJAOikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJA
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
 
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannyaMakalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
 
STRATEGI PEMBELAJARAN AFEKTIF.docx
STRATEGI PEMBELAJARAN AFEKTIF.docxSTRATEGI PEMBELAJARAN AFEKTIF.docx
STRATEGI PEMBELAJARAN AFEKTIF.docx
 

Similaire à Rs11 g kelompok 12_ira fajriani yulitasari_292011356(2)...

powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematika
Suryo Wedo Susilo
 

Similaire à Rs11 g kelompok 12_ira fajriani yulitasari_292011356(2)... (20)

Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Logika matematika1
Logika matematika1Logika matematika1
Logika matematika1
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
Logika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisiLogika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisi
 
Implikasi dan biimplikasi
Implikasi dan biimplikasiImplikasi dan biimplikasi
Implikasi dan biimplikasi
 
Bab 9-logika-matematika
Bab 9-logika-matematikaBab 9-logika-matematika
Bab 9-logika-matematika
 
Matematika-Logika revisi
Matematika-Logika revisiMatematika-Logika revisi
Matematika-Logika revisi
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Pp. matek new
Pp. matek newPp. matek new
Pp. matek new
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Logika matematika edit
Logika matematika editLogika matematika edit
Logika matematika edit
 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematika
 
Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
 
Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
 
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
 
logika-matematika.ppt
logika-matematika.pptlogika-matematika.ppt
logika-matematika.ppt
 
logika-matematika_edit.ppt
logika-matematika_edit.pptlogika-matematika_edit.ppt
logika-matematika_edit.ppt
 
P4 kalkulus proposisi
P4 kalkulus proposisiP4 kalkulus proposisi
P4 kalkulus proposisi
 

Plus de lena6712

Kumpulan materi
Kumpulan materiKumpulan materi
Kumpulan materi
lena6712
 
Kumpulan materi
Kumpulan materiKumpulan materi
Kumpulan materi
lena6712
 
Rs11 g kelompok 12_ira fajriani yulitasari_292011356(2)
Rs11 g kelompok 12_ira fajriani yulitasari_292011356(2)Rs11 g kelompok 12_ira fajriani yulitasari_292011356(2)
Rs11 g kelompok 12_ira fajriani yulitasari_292011356(2)
lena6712
 
New pancasila presentasi kelompok 6
New pancasila presentasi kelompok 6New pancasila presentasi kelompok 6
New pancasila presentasi kelompok 6
lena6712
 
New pancasila presentasi kelompok 6
New pancasila presentasi kelompok 6New pancasila presentasi kelompok 6
New pancasila presentasi kelompok 6
lena6712
 

Plus de lena6712 (6)

Kumpulan materi
Kumpulan materiKumpulan materi
Kumpulan materi
 
Kumpulan materi
Kumpulan materiKumpulan materi
Kumpulan materi
 
Pkp
PkpPkp
Pkp
 
Rs11 g kelompok 12_ira fajriani yulitasari_292011356(2)
Rs11 g kelompok 12_ira fajriani yulitasari_292011356(2)Rs11 g kelompok 12_ira fajriani yulitasari_292011356(2)
Rs11 g kelompok 12_ira fajriani yulitasari_292011356(2)
 
New pancasila presentasi kelompok 6
New pancasila presentasi kelompok 6New pancasila presentasi kelompok 6
New pancasila presentasi kelompok 6
 
New pancasila presentasi kelompok 6
New pancasila presentasi kelompok 6New pancasila presentasi kelompok 6
New pancasila presentasi kelompok 6
 

Rs11 g kelompok 12_ira fajriani yulitasari_292011356(2)...

  • 1. Kelompok 12 Logika Matematika • Nama Kelompok: 1.Ira Fajriani Yulitasari (292011356) 2.Lena Puspito Rini (292011382) 3.Agtria Putri Rastika (292011393)
  • 2. Logika MatematikaLogika Matematika • Pengertian Logika Matematika logika adalah ilmu untuk berfikir dan menalar dengan benar. Logika matematika (logika simbolik) adalah ilmu tentang penyimpulan yang sah (absah), khususnya yang dikembangkan melalui penggunaan metode-metode matematika dan symbol-simbol matematika dengan tujuan menghindari makna ganda dari bahasa sehari-hari.
  • 3. • kalimat adalah rangkaian kata yang disusun menurut aturan tata bahasa dan mengandung arti. bernilai benar pernyataan bernilai salah kalimat berarti • Kalimat bukan pernyataan kalimat tak berarti Pernyataan dan Bukan Pernyataan
  • 4. • Kalimat berarti adalah kalimat yang daripadanya dapat ditarik suatu pengertian yang masuk akal dan berarti dalam pikiran. Contoh: • Kalimat tak berarti adalah kalimat yang tidak dapat diterima akal. Contoh: a. 10 lebih besar dari 6 b. Andi belajar matematika a. 5 menghormati 2 b. Pensil membaca majalah
  • 5. • Kalimat pernyataan / statemen / deklaratif adalah kalimat yang dapat diketahui benar atau salahnya. Benar atau salah disebut nilai kebenaran. Contoh: • Kalimat bukan pernyataan adalah kalimat yang belum dapat diketahui nilai benar atau nilai salahnya. Yang termasuk dalam kalimat ini adalah kalimat terbuka, kalimat perintah, kalimat Tanya, dan kalimat harapan. contoh : a. Jakarta adalah ibu kota Negara RI (B) b. 5 + 7 = 15 (s) a. 2x – 5 = 7 (kalimat terbuka) b. Hapuslah papan tulis itu ! (kalimat perintah) c. Siapa yang tidak masuk hari ini ? (kalimat tanya) d. Mudah-mudahan kamu lulus ujian. (kalimat harapan)
  • 6. • Nilai kebenaran suatu pernyatan dapat diketahui dengan dua cara, yaitu : a. Empiris (jika nilai kebenarannya diketahui melalui observasi) b. Non empiris (jika nilai kebenarannya diketahui seketika) • Suatu pernyatan lazim dilambangkan dengan huruf kecil, seperti : p, q, r, …. Misalnya : Rini cantik dilambangkan p dan Rini pandai dilambangkan q maka pernyataan rini cantik dan pandai dilambangkan dengan “ p dan q “.
  • 7. Dalam logika matematika, kita jumpai beberapa operasi yang memungkinkan kita dapat menggabungkan beberapa macam pernyataan untuk memperleh pernyataan baru yang dinamakan pernyataan majemuk dengan kata : “tidak”, “dan”, “atau”, “jika…maka…” dan seterusnya.
  • 8. •A.a. Negasi Negasi disebut juga ingkaran / penyangkalan. Dari pernyataan tunggal atau majemuk dapat dibuat ingkaran atau negasinya. Negasi suatu pernyataan dapat didefinisikan sebagai berikut : “Jika suatu pernyataan p benar, maka negasinya ~ p salah, sebaliknya jika pernyataan p salah maka negasinya ~p benar” Negasi disebut juga ingkaran / penyangkalan. Dari pernyataan tunggal atau majemuk dapat dibuat ingkaran atau negasinya. Negasi suatu pernyataan dapat didefinisikan sebagai berikut : “Jika suatu pernyataan p benar, maka negasinya ~ p salah, sebaliknya jika pernyataan p salah maka negasinya ~p benar” Tabel Kebenaran untuk Negasi p ~ p B s S B
  • 9. Contoh: Tentukan negasi dari pernyataan di bawah ini ! a. Papan tulis ini warnanya hitam. b. 2 x 5 = 10. Jawab: a. Papan tulis ini warnanya bukan hitam. b. 2 x 5 10 Contoh: Tentukan negasi dari pernyataan di bawah ini ! a. Papan tulis ini warnanya hitam. b. 2 x 5 = 10. Jawab: a. Papan tulis ini warnanya bukan hitam. b. 2 x 5 10
  • 10. b. Konjungsi • Dari pernyataan p dan pernyataan q, dapat dibuat pernyataan baru dengan cara menggabungkan kedua pernyataan tersebut memakai kata penghubung “dan”, berbentuk “ p dan q”. • “ p dan q” dilambangkan “p ^ q” Jika p dan q kedua-duanya merupakan pernyataan yang benar maka p q merupakan pernyataan yang benar, jika tidak demikian maka p ^ q salah. Jika p dan q kedua-duanya merupakan pernyataan yang benar maka p q merupakan pernyataan yang benar, jika tidak demikian maka p ^ q salah.
  • 11. Tabel kebenaran untuk Konjungsi P q P ^ q B B S S B S B S B S S S Contoh: a)Jakarta ada di pulau Jawa dan 3 + 2 = 5. (B ^ B = B) b) Jakarta ada di pulau Jawa dan 3 + 2 = 6. (B ^ S = S) c) Jakarta ada di pulau Bali dan 3 + 2 = 5. (S ^ B = S) d) Jakarta ada di pulau Bali dan 3 + 2 = 6. (S ^ S = S) Contoh: a)Jakarta ada di pulau Jawa dan 3 + 2 = 5. (B ^ B = B) b) Jakarta ada di pulau Jawa dan 3 + 2 = 6. (B ^ S = S) c) Jakarta ada di pulau Bali dan 3 + 2 = 5. (S ^ B = S) d) Jakarta ada di pulau Bali dan 3 + 2 = 6. (S ^ S = S)
  • 12. C. Disjungsi • Dari pernyataan p dan pernyataan q, dapat dibuat pernyataan baru dengan cara menggabungkan kedua pernyataan tersebut memakai kata penghubung “atau”, berbentuk “ p atau q” Sebuah pernyataan disjungsi akan bernilai salah jika krdua pernyataan bernilai salah, jika tidak demikian maka p v q benar. “ p atau q” dilambangkan “p v q”
  • 13. Tabel kebenaran untuk Disjungsi. p q P v q B B S S B S B S B B B S Contoh: a)Jakarta ada di pulau Jawa atau 3 + 2 = 5. (B v B = B) b) Jakarta ada di pulau Jawa atau 3 + 2 = 6. (B v S = B) c) Jakarta ada di pulau Bali atau 3 + 2 = 5. (S v B = B) d) Jakarta ada di pulau Bali atau 3 + 2 = 6. (S v S = S) Contoh: a)Jakarta ada di pulau Jawa atau 3 + 2 = 5. (B v B = B) b) Jakarta ada di pulau Jawa atau 3 + 2 = 6. (B v S = B) c) Jakarta ada di pulau Bali atau 3 + 2 = 5. (S v B = B) d) Jakarta ada di pulau Bali atau 3 + 2 = 6. (S v S = S) Catatan: Disjungsi ada dua jenis, yaitu : 1)Disjungsi inklusif yang dilambangkan dengan “” Disjungsi ini seperti yang telah kita pelajari di atas. 2) Disjungsi eksklusif yang dilambangkan dengan “” Catatan: Disjungsi ada dua jenis, yaitu : 1)Disjungsi inklusif yang dilambangkan dengan “” Disjungsi ini seperti yang telah kita pelajari di atas. 2) Disjungsi eksklusif yang dilambangkan dengan “”
  • 14. Batasan dari disjungsi eksklusif adalah jika p dan q dua pernyataan maka p v q benar jika salah satu benar atau salah satu salah, sebaliknya p v q salah jika keduanya benar atau keduanya salah. • Tabel kebenaran untuk Disjungsi eksklusif. p q P v q B B S S B S B S S B B S Contoh: p : Rini naik sepeda motor. Q : Rini naik bus. p v q ; Rini naik sepeda motor atau naik bus. Dalam hal tersebut , Rini hanya naik sepeda motor saja atau hanya naik bus saja, tidak mungkin naik sepeda motor dan bus bersama-sama.
  • 15. D .Implikasi • Dari dua pernyataan p dan q dapat dibentuk pernyataan baru dengan menggunakan kata penghubung “jika … maka …” atau “jika p maka q” “ p atau q” dilambangkan “p v q” p disebut hipotesa / antesenden / sebab, q disebut konklusi / konsekuen / akibat. “ p atau q” dilambangkan “p v q” p disebut hipotesa / antesenden / sebab, q disebut konklusi / konsekuen / akibat. Implikasi dari p dan q yang ditulis p q akan bernilai salah jika p benar dan q salah, jika tidak demikian p q bernilai benar. Implikasi dari p dan q yang ditulis p q akan bernilai salah jika p benar dan q salah, jika tidak demikian p q bernilai benar.
  • 16. Tabel kebenaran untuk Implikasi p q P q B B S S B S B S B S B B • Contoh: a) Jika 2 x 5 = 10 maka 10 : 5 = 2. (B B = B) b) Jika 2 x 5 = 10 maka 10 : 5 = 4. (B S = S) c) p : Ali rajin belajar. q : Ali naik kelas. p q : Jika Ali rajin belajar maka Ali naik kelas.
  • 17. E. Biimplikasi • Sebuah biimplikasi bernilai benar jika hipotesa dan konklusi keduanya bernilai sama (benar semua atau salah semua), jika tidak demikian maka pernyataan p ↔q bernilai salah. • Notasi : p ↔ q • Dibaca : p jika dan hanya jika q
  • 18. Tabel Kebenaran Biimplikasi p q P ↔ q B B B B S S S B S S S B Contoh: a)4 x 5 = 20 jika dan hanya jika 20 : 4 = 5 (B ↔B = B) b)4 x 5 = 20 jika dan hanya jika 20 : 4 = 8 (B ↔S = S) c)c) 4 x 5 = 9 jika dan hanya jika 20 : 4 = 5 (S ↔B = S) d) 4 x 5 = 9 jika dan hanya jika 20 : 4 = 8 (S ↔S = B)
  • 19. Tabel Kebenaran • Membuat tabel kebenaran kebenaran dari suatu pernyataan majemuk. • Contoh • Buatlah tabel kebenaran dari: a)p Λ P → ~q
  • 20. Jawab a. p → p Λ q p q ~p ~p Λ q P → ~p Λ q B B S S S B S S S S S B B B B S S B S B
  • 21. Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen • Dua pernyataan majemuk disebut ekuivalen jika kedua pernyataan itu mempunyai nilai kebenaran yang sama, ditulis P(p, q, …) Ξ Q(p, q, …). ( “ Ξ “ dibaca ekuivalen ) • Contoh Tunjukan dengan tabel kebenaran : ~( p V q) Ξ (~p Λ~q)
  • 22. Jawab p q ~p ~q p V q ~( p V q) ~p Λ ~q B B S S B S S B S S B B S S S B B S B S S S S B B S B B Pernyataan-pernyataan majemuk yang ekuivalen satu sama lainnya akan menjadi hukum-hukum dalam logika setelah dibuktikan kebenarannya dengan tabel kebenaran. Jika dalam tabel tersebut nilai kebenarannya selalu benar maka disebut Tautologi. Apabila ada sebuah saja yang bernilai salah maka hukum tersebut tidak sah / tidak valid. Sebaliknya apabila ternyata semua nilainya salah maka disebut Kontradiksi
  • 23. Hukum – hukum Logika 1. H. Komutatif : a. p Λ q Ξ q Λ p b. p V q Ξ q V p 2. H. Asosiasi : a. (pΛq)Λr Ξ pΛ(qΛr) b. (pVq)VrΞp V(qVr) 3. H. Distributif : a. pΛ(qVr) Ξ (pΛq) V (pΛr) b. pV(qΛr) Ξ(pVq) Λ ( pVr) 4. pVq Ξ ~p→q
  • 24. • Contoh: Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sering kita jumpai semboyan/petuah/ancamam, misalnya: (i) “Merokok atau sehat!” (ii) “Mau belajar atau menjadi penganggur nanti!” (iii) “Berikan harta atau nyawamu melayang!” Jawab: Karena p V qΞ ~p →q, maka : (i) sama artinya dengan “Jika Anda tidak merokok maka Anda bakal sehat” (ii) sama artinya dengan “Jika kamu tidak mau belajar maka nanti menjadi penganggur” (iii) sama artinya dengan “Jika kamu tidak memberikan harta maka nyawamu akan melayang”
  • 25. Negasi dari Pernyataan Majemuk 1.Hukum de Morgan : a. ~(pΛq) Ξ ~p V ~q b. ~(pVq) Ξ ~pΛ~q 2. ~(p→q) Ξ pΛ~q 3. ~(p↔q) Ξ p↔~q Ξ ~p ↔q
  • 26. Contoh: Tentukan ingkaran dari : a) Ia rajin dan hemat. b) Ia rajin atau ia hemat. c) Jika ia rajin maka ia berhasil. Jawab: a) Ia tidak rajin atau ia tidak hemat. b) Ia tidak rajin dan tidak hemat. c) Ia rajin dan (tetapi) ia tidak berhasil
  • 27. INVERS, KONVERS, KONTRAPOSISI Implikasi : p q Konvers : q p Invers : ~p ~ q Kontraposisi: ~q ~p Implikasi : p q Konvers : q p Invers : ~p ~ q Kontraposisi: ~q ~p
  • 28. Contoh: Tentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari : “Jika Andi naik kelas, maka ia diberi hadiah” • Jawab: Konvers : Jika Andi diberi hadiah, maka ia naik kelas. Invvers : Jika Andi tidak naik kelas, maka ia tidak diberi hadiah. Kontraposisi : Jika Andi tidak diberi hadiah, maka ia tidak naik kelas.
  • 29. Hubungan konvers, invers, dan kontraposisi dapat ditunjukkan dengan tabel kebenaran berikut : p q ~p ~q P q q p ~p ~q ~q ~p B B S S B S B S S S B B S B S B B S B B B B S B B B S B B S B B Dari tabel kebenaran di atas : p q ~q ~ p q p ~p ~q Dari tabel kebenaran di atas : p q ~q ~ p q p ~p ~q
  • 30. Contoh – contoh soal : 1. Ada lima anak yang bermain sepak bola. Tiba-tiba seorang anak menendang bola sehingga bola tersebut mengenai kaca jendela kelas. Bu Wati bertanya kepada kelima anak tersebut. Berikut adalah jawaban kelima anak itu. Ahmad: Basuki atau Cuplis yang melakukannya, Bu! Basuki : Enak saja! Bukan saya yang melakukannya, Bu! Saya yakin pelakunya juga bukanlah Elis. Cuplis : Huh, kalian berdua bohong! Dapot : Hmm, tidak juga Bu. Menurut saya, salah satu antara Ahmad atau Basuki berkata jujur. Elis : Dapot, kamu salah! Bu Wati mengetahui bahwa tiga di antara mereka tidak pernah berbohong sedangkan dua yang lain adalah anak-anak yang tidak pernah jujur. Siapa yang memecahkan kaca jendela?
  • 31. 2. Rino, Oca, dan Aci bermain teka-teki. Masing-masing mempunyai sebuah kantong hitam berisi tepat satu buah benda : permen, cokelat, atau kue. Mereka memberikan tiga pernyataan. Ada dua pernyataan salah dan satu pernyataan benar. (a) Rino tidak mempunyai permen (b) Oca mempunyai permen (c) Aci tidak mempunyai kue Pernyataan mana yang benar? 3. Chandra dan Dewi mempunyai kebiasaan unik. Chandra selalu berbohong setiap hari Kamis, Jumat, dan Sabtu. Sedangkan Dewi selalu berbohong setiap hari Senin, Selasa, dan Rabu. Namun mereka selalu bicara jujur pada hari lainnya. Suatu hari terjadi percakapan berikut: Dewi : Kemarin saya berbohong. Chandra : Saya juga tuh! Pada hari apa percakapan ini terjadi?
  • 32. 4. Ayo baca enam pernyataan berikut dengan seksama (a) Ada tepat satu pernyataan yang salah pada soal ini. (b) Ada tepat dua pernyataan yang salah pada soal ini. (c) Ada tepat tiga pernyataan yang salah pada soal ini. (d) Ada tepat empat pernyataan yang salah pada soal ini. (e) Ada tepat lima pernyataan yang salah pada soal ini. (f) Ada tepat enam pernyataan yang salah pada soal ini. Pernyataan mana yang benar?