Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Ch6organizing desainstruktur10
1. ninth edition
STEPHEN P. ROBBINS
PowerPoint Presentation by Mukhtar
Universitas Sultan Agen Tirtayasa
MARY COULTER
Akuntansi-Untirta
Pengorganisasian-
Struktur dan
Rancangan
Organisasi
Chapter
6
2. Akuntansi-Untirta
Definisi Struktur Organisasi.
• Struktur Organisasi
Pengeturan pekerjaan secara formal dalam suatu
organisasi.
• Desain Organisasi.
Suatu proses yang melibatkan keputusan tentang
enam komponen penting:
Work specialization
Departmentalization
Chain of command
Span of control
Centralization and decentralization
Formalization
3. Akuntansi-Untirta
Exhibit 10–1 Tujuan Pengorganisasian.
• Membagi pekerjaan yang dikerjakan menjadi tugas
departemen yang spesifik.
• Membebankan tugas dan tanggungjawab yang
berhubungan dengan tugas individual.
• Kordinasi tugas organisasi yang berbeda.
• Menelompokan pekerjaan menjadi satu unit.
• Membangun hubungan diantara individual,
kelompok, dan departemen.
• Membangun garis wewenang formal.
• Alokasi dan deploys sumberdaya organisasional
4. Akuntansi-Untirta
Struktur Organisasi
• Work Specialization
Tingkat pembagian tugas menjadi pekerjaan-
pekerjaan yang terpisah yaang dikerjakan masing-
masing oleh orang yang berbeda.
Spesialisasi yang berlebihan dapat mengakibatkan
tindakan manusia yang tidak ekonomis sperti
kebosanan, kelelahan, kualitas yang jelek,
meningkatnya ketidakhadiran, tingginya tingkat
perputaran.
5. Akuntansi-Untirta
Departementalisasi Berdasar Tipe.
• Functional
Pengelompokan
pekerjaan berdasarkan
fungsi yang dilakukan.
• Product
Pengelompokan oleh lini
produk.
• Geographical
Pengelompokan
pekerjaan berdasarkan
wilayah geografis.
• Process
Pengelompokan
pekerjaan berdasarkan
produk atau arus
pelanggan.
• Customer
Pengelompokan
pekerjaan berdasarkan
jenis pelanggan dan
kebutuhannya.
6. Akuntansi-Untirta
Exhibit 10–2 Departementalisasi Fungsional.
• Keuntungan
• Efisiensi dengan cara menempatkan bersama spesialisasi
dan orang dengan keahlian, pengetahuan, dan orientasi.
• Koordinasi anta area fungsional.
• Pendalaman spesialisasi.
• Kerugian
• Komunikasi lintas are fungsioanal.
• Terbatasnya sudutpandang organisasi.
7. Akuntansi-Untirta
Exhibit 10–2 (cont’d) Departementalisasi Berdasarkan Geografis.
• Keuntungan
• Lebih efekti dan efisien menangani masalah-
masalah regional yang timbul.
• Melayani kebutuhan geografis yang unik lebih
baik.
• Kerugian
• Duplikasi fungsi
• Dapat menimbulkan perasaan terisolasi dari area
geografis lainnya.
8. Akuntansi-Untirta
Exhibit 10–2 (cont’d) Departementalisasi Berdasarkan Produk.
+ Membantu menspesialisasikan produk dan jasa tertentu.
+ manajer menjadi lebih ahli pada industri mereka.
+ Lebih dekat ke pelanggan.
– Duplikasi fungsi.
– pandangan terbatas terhadap tujuan orgnisasi.
9. Akuntansi-Untirta
Exhibit 10–2 (cont’d) Departementalisasi Berdasarkan Proses.
+ Arus aktivitas lebih efisien.
– hanya dapat digunakan pada tipe produk tertentu.
10. Akuntansi-Untirta
Exhibit 10–2 (cont’d) Departementalisasi Berdasarkan Pelanggan.
+ Kebutuhan pelanggan dan permasalahaan dapat dipenuhi
oleh spesialis.
- Duplikasi fungsi
-Pandangan terbatas terhadap tujuan organisasi.
11. Akuntansi-Untirta
Struktur Organisasi. (cont’d)
• Rantai Komando
Garis kewenangan berkelanjutan yang membentang
dari level paling atas suatu organisasi hingga level
paling bawah dan menjelaskan siapa yang melapor
kesiapa.
12. Akuntansi-Untirta
Organization Structure (cont’d)
• Authority
Hak yang melekat dalam suatu posisi manajerial
untuk memberitahukan orang apa yang harus
dikerjakan.
• Responsibility
Kewajiban atau harapan untuk melaksanakan.
• Unity of Command
Konsep bahwa seseorang harus memiliki satu bos
dan harus lapor ke hanya satu orang tersebut.
13. Akuntansi-Untirta
Organization Structure (cont’d)
• Rentang Kendali
Jumlah orang yang dapat secara efektif dan efisien di
awasi oleh manajer.
Rentang kendali dipengaruhi oleh:
Keahlian dan kemampuan manajer.
Karakteristik karyawan.
Karakteristik pekerjaan yang dikerjakan.
Keserupaan tugas.
Kerumitan tugas.
Kedekatan fisik dengan bawahan.
Standarisasi tugas.
15. Akuntansi-Untirta
Organization Structure (cont’d)
• Centralization
Tingkat dimana pembuatan keputusan dikonsentrasikan pada
satu titik dalam suatu organisasi.
pengorganisasian dimana manajer pucak membuat semua
keputusan dan karayawan level rendah hanya menunaikan
tugas yang diberikan.
• Decentralization
Pengorganisasian dimana pembuatan keputusan didorong ke
pada siapa yang paling dekat pada tindakan.
• Employee Empowerment
Meningkatkan keputusan pembuatan keputusan (kekuasan) oleh
karyawan.
16. Akuntansi-Untirta
Organization Structure (cont’d)
• Formalization
Tingkat dimana pekerjaan dalam organisasi di
standarisasi dan kadar dimana perilaku di arahkan
oleh peraturan dan prosedur.
Formalisasi tinggi terhadap pekerjaan menawarkan sedikit
kebijakan terhadap apa yang dikerjakan.
Formalisasi rendah berarti sedikit penekanan terhadap
bagaimana pekerjaan tersebut harus dilakukan.
17. Akuntansi-Untirta
Faktor Situasional.
• Keputusan struktural dipengaruhi oleh:
Keseluruhan strategi organisasi.
Struktural organisasi mengikuti strategi.
Ukuran organisasi.
Perusahaan berubah dari organik ke mekanis ketika
ukurannya tumbuh besar.
Teknologi yang digunakan oleh organisasi.
Perusahaan mengadaptasikan struktur mereka terhadap
teknologi yang mereka gunakan.
Tingkat Ketidak pastian lingkungan.
Lingkungan dinamis membutuhkan struktur organik, struktur
mekanis membutuhkan lingkungan yang stabil.