Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengaruh ergonomi terhadap produktivitas kerja karyawan di PT Pan Brothers Boyolali
2. Faktor lingkungan kerja dan kenyamanan karyawan dapat mempengaruhi produktivitas kerja
3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor ergonomi terhadap produktivitas kerja karyawan.
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
BAB I PROPOSAL SKRIPSI Pengaruh Ergonomi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PT Pan Brothers Boyolali
1. PENGARUH ERGONOMI TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
DI PT. PAN BROTHERS BOYOLALI
oleh
Lolita Praditya
1511413150
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
2. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kantor bukan hanya tempat bekerja bagi setiap karyawan, tetapi juga bisa
dikatan sebagai rumah kedua bagi pekerjanya. Dalam hal ini dikantor haruslah ada
peralatan kerja yang tertata rapi agar karyawan bisa bekerja dengan efektif dan
efisien.
Kenyamanan di tempat kerja harus di wujudkan karena karyawan sangat rentan
celaka ketika bekerja, hal ini tentunya akan membuat adanya banyak kerugian seperti
biaya, waktu, efisiensi dan efektivitas kerja serta berakibat pada produktivitas kerja
yang menurun. Banyak hal yang harus diperhatikan didalam peralatan kantor agar
kantor bisa dijadikan tempat nyaman dan aman. Dengan demikian akan membentuk
produktivitas kerja yang tinggi.
Di Indonesia, beberapa perusahaan ada yang memiliki hasil produksi uang yang
belum memenuhi target perusahaan atau memiliki produktivitas yang
rendah. Output yang dihasilkan terkadang tidak sebanding dengan input yang
disebabkan oleh kinerja karyawan yang menurun atau cenderung rendah.
Meningkatnya produktivitas perusahaan dipengaruhi oleh keberhasilan pelaksanaan
manajemennya. Dalam dunia usaha sering didengar dengan istilah The 6M’s of
Management yang terdiri dari method, manpower, material, money,
market, dan machinery (apk.bie.telkomuniversity.ac.id). Dilihat dari keenam faktor
3. tersebut yang menjadi faktor utama peningkatan produktivitas dan keberhasilan dunia
usaha adalah karyawan atau pekerja perushaan tersebut (manpower).
Selain itu faktor lingkungan tempat karyawan bekerja juga bisa menjadi
pengaruh produktivitas kinjera kerja para karyawan. Apabila sikap menejemen
perusahaan tepat dalam meneliti lingkungan kerja guna memastikan pengaruh-
pengaruh yang disebabkan oleh lingkungan kerja tersebut, maka perubahan
lingkungan fisik perlu segera dilaksanakan.
Dalam satu hari kerja (kurang lebih 8 jam), karyawan hampir 90%
menghabiskan waktu kerjanya dalam posisi duduk berhadapan dengan meja. Maka,
jika posisi atau tempat duduk yang digunakan karyawan dalam bekerja tidak
dirancang dengan baik, akan mengakibatkan kurang nyamannya karyawan bekerja,
ketegangan otot, dan rasa letih selama waktu kerja. Setiap pekerjaan pasti akan
menghasilkan sebuah kelelahan kerja yaitu kelelahan fisik yang dialami oleh
karyawan perusahaan tersebut.
Dengan kewaspadaan yang baik, hal-hal negatif yang akan terjadi dapat
diantisipasi terhadap berbagai risiko yang mempengaruhi kehidupan para pekerja.
Berbagai risiko tersebut adalah kemungkinan terjadinya penyakit akibat kerja,
penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan kecelakaan akibat kerja yang dapat
menyebabkan kecacatan atau kematian. Antisipasi ini harus dilakukan oleh semua
pihak dengan cara penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan lingkungan kerja.
Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ergonomi. Sasaran pengamatan ergonomi
ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan
4. bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia
ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa
menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan,
pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan
tubuh manusia.
Hal tersebut terdapat dalam Undang-Undang yang mengatur tentang ketenaga
kerjaan yaitu Undang-Undang No. 14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok
tenaga kerja merupakan subyek dan obyek pembangunan. Ergonomi yang bersasaran
akhir efisiensi dan keserasian kerja memiliki arti penting bagi tenaga kerja, baik
sebagai subyek maupun obyek. Akan tetapi sering kali suatu tempat kerja
mengesampingkan aspek ergonomik bagi para pekerjanya, hal ini tentunya sangat
merugikan para pekerja itu sendiri.
Menurut Adnyana (2001) bahwa ergonomi, merupakan satu upaya dalam
bentuk ilmu, teknologi, dan seni untuk menyerasikan peralatan, mesin pekerjaan,
sistem, organisasi dan lingkungan dengan kemampuan, kebolehan dan batasan
manusia sehingga tercapai suatu kondisi dan lingkungan yang sehat, aman, nyaman,
efesien dan produktif, melalui pemanfaatan tubuh mausia secara maksimal dan
optimal. Agar tercapai kondisi seperti itu, seharusnya peralatan dan lingkungan
dikondisikan sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan manusia, bukan sebaliknya
manusia disesuaikan dengan alat. Untuk keperluan perancangan alat dan lingkungan
diperlukan nilai standar ergonomis yang dibuat disesuaikan dengan kemampuan dan
batasan manusia.
5. Menurut Gempur Santosa (2004) kondisi tubuh menjadi kurang optimal, tidak
efesien, kualitas rendah, dan seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan seperti
pusing (motion), nyeri pinggang (low back pain), gangguan otot rangka (skeletal
muscel), dan penurunan daya dengar yang tidak bisa dihindari. Walau tenaga kerja
tersebut belum sampai sakit parah (celaka) dan masih dapat masuk kerja, suatu
pertimbangan yang tepat, cerdas dan dapat mencapai kesuksesan seharusnya
mempertimbangkan kaidah ergonomis, agar terjadi keserasian yang baik antara
kemampuan dan batasan manusia dengan mesin dan lingkungannya. Terlihat bahwa
postur kerja sangatlah erat kaitannya dengan keilmuan ergonomi dimana pada
keilmuan ergonomi dipelajari bagaimana untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan
mental melalui upaya pencegahan cedera akibat postur kerja yang salah dan penyakit
akibat kerja serta menurunkan beban kerja fisik dan mental, oleh karena itu perlu
dipelajari tentang bagaimana suatu postur kerja dikatakan efektif dan efisien, tentu
saja untuk mendapatkan postur kerja yang baik kita harus melakukan penelitian-
penelitian serta memiliki pengetahuan dibidang keilmuan ergonomi itu sendiri
dengan tujuan agar kita dapat menganalisis dan mengevaluasi postur kerja yang salah
dan kemudian mampu memberikan postur kerja usulan yang lebih baik sebab masalah
postur kerja sangatlah penting untuk diperhatikan karena langsung berhubungan ke
proses operasi itu sendiri, dengan postur kerja yang salah serta dilakukan dalam
jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan operator akan mengalami beberapa
gangguan-gangguan otot skeletal dan gangguan-gangguan lainnya sehingga dapat
mengakibatkan jalannya proses produksi tidak optimal.
6. Oleh karena itu dalam meningkatkan produktivitas kerja pada karyawan
perusahaan perlu memperhatikan ergonomik dari lingkungan kerja atau kantor agar
terciptanya kenyamanan dan rasa aman pada lingkungan kerja, sehingga dapat
meningkatkan produktivitas kerja dari karyawan dan menghasilkan produk atau
kinerja yang baik pula.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah seperti diuraikan di atas dan guna
membatasi permasalahan yang akan dibahas, maka peneliti mengambil rumusan
masalah sebagai berikut :
“Apakah ada pengaruh ergonomi terhadap produktivitas kerja karyawan di PT Pan
Brothers Boyolali?”
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh ergonomi pada karyawan di PT Pan Brothers
Boyolali.
2. Untuk mengetahui faktor penentu produktivitas kerja karyawan di PT Pan
Brothers Boyolali.
3. Untuk mengetahui pengaruh ergonomi terhadap produktivitas kerja
karyawan di PT Pan Brothers Boyolali.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Dapat menjadi sumber refresnsi mengenai pengaruh ergonomi
terhadap produktivitas kerja karyawan.
7. 2. Dapat memberikan pengetahuan kepada peneliti selanjutnya tentang
pengaruh ergonomi terhadap produktivitas kerja karyawan
3. Dapat menjadi sumber ilmu bagi perusahaan untuk
mempertimbangkan pengaruh ergonomi untuk meningkatkan
produktivitas kerja karyawan.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan di di PT Pan
Brothers Boyolali
8. DAFTAR PUSTAKA
http://apk.bie.telkomuniversity.ac.id/ergonomi-mempengaruhi-produktivitas-kerja/.
diunduh 24 April 2016.
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/mesin-cnc/1129-
sonnym. diunduh 24 April 2016.
Wardaningsih, Ika. (2010). Pengaruh Sikap Kerja Duduk pada Kursi Kerja yang
tidak Ergonomis Terhadap Keluhan Otot-Otot Skeletal bagi Pekerja Wanita
Bagian Mesin Cucuk di PT Iskandar Indah Printing Textile Surakarta. Skripsi.
Surakarta : Universitas Sebelas Maret