Bab VI membahas tentang dinamika atmosfer dan kaitannya dengan kehidupan. Atmosfer terdiri dari nitrogen, oksigen, dan gas lain seperti argon. Atmosfer memiliki manfaat seperti memungkinkan terjadinya hujan dan melindungi bumi dari sinar matahari. Atmosfer terbagi menjadi lapisan seperti troposfer dan stratosfer. Iklim dipengaruhi oleh suhu, tekanan udara, dan curah hujan yang memengaruhi persebaran vegetasi.
2. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
A. Pengertian Atmosfer
B. Komposisi Atmosfer
C. Manfaat Atmosfer
D. Struktur Atmosfer
E. Cuaca dan Iklim
Isi Materi
F. Dampak Iklim terhadap Persebaran Vegetasi
G. Gejala La Nina dan El Nino
H. Layanan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG)
3. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
A. Pengertian Atmosfer
Atmosfer berasal dari bahasa Yunani, atmos yang berarti uap dan
sphaira yang berarti lapisan. Jadi, atmosfer adalah lapisan udara yang
menyelubungi bumi.
Sifat-sifat atmosfer, antara lain
1. tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan kecuali
dalam bentuk angin;
2. dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan mengerut;
3. transparan terhadap beberapa bentuk radiasi;
4. mempunyai berat sehingga dapat menimbulkan tekanan.
4. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
Tabel 5.1 Komposisi Udara dalam Atmosfer
B. Komposisi Atmosfer
Gas Simbol Volume
Nitrogen
Oksigen
Argon
Karbon dioksida
Neon
Helium
Dinitrogen monoksida
Hidrogen
N2
O2
Ar
CO2
Ne
He
N2O
H2
78
21
0,9
0,03
uap air H2O 0 – 4%
Karbon monoksida (CO)
partikel-partikel
pada debu dan serbuk
5. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
Tabel 5.2 Hubungan antara Ketinggian Lapisan Udara dengan
Komposisi Macam-Macam Zat (dalam %)
Gas-gas lainnya yang volumenya relatif sangat kecil adalah Helium 0,004%,
Kripton 5 × 10–6 %, dan Xenon 5 × 10–7 %.
Zat
Tinggi (km)
15 20 40 100
Zat lemas
Zat pembakar
Argon
Zat air (hidrogen)
79,5
19,7
0,8
0
81,2
18,3
0,5
0
86,5
12,6
0,2
0,7
3,0
0
0
97,0
Jumlah 100,0 100,0 100,0 100,0
6. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
C. Manfaat Atmosfer
1. Sebagai sarana pernapasan dan pembakaran.
2. Memungkinkan terjadinya awan karena udara mengandung uap air
yang mengembun, membentuk awan, dan menghasilkan hujan.
3. Sebagai perlindungan manusia dari sengatan sinar matahari.
4. Adanya udara menyebabkan suhu bumi tidak terlalu tinggi pada
siang hari dan tidak terlalu rendah pada malam hari.
5. Lapisan udara melindungi bumi dari hujan meteor.
7. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
1. Berdasarkan Struktur Termalnya
a. Troposfer
b. Stratosfer
c. Mesosfer
d. Termosfer
D. Struktur Atmosfer
Ilmu yang mempelajari atmosfer khususnya bagian bawah disebut
meteorologi. Atmosfer atas mempunyai ketinggian lebih dari 20 km dan
lebih dikenal dengan aeronomi.
8. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
a. Ionisasi
Berdasarkan konsentrasi elektron yang
berbeda-beda tersebut, ionisasi dibagi atas
lapisan-lapisan D, E, F1, dan F2. Lapisan-
lapisan ini tidak mempunyai batas yang tegas.
1) Lapisan D
2) Lapisan E
3) Lapisan F
2. Berdasarkan Jenis dan Kondisi Gas
Diagram untuk menunjukkan daerah-daerah
ozon dan ionosfer. Lapisan ozon memantulkan
gelombang bunyi, sedangkan lapisan-lapisan
ion memantulkan gelombang radio.
b. Lapisan Ozon (Ozonosfer)
9. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
E. Cuaca dan Iklim
1. Pengertian Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat dan pada suatu tempat
atau daerah yang sempit.
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada wilayah yang relatif luas dan
waktu yang relatif lama (puluhan tahun).
Ilmu yang mempelajari cuaca adalah meteorologi, sedangkan ilmu yang
mempelajari iklim adalah klimatologi.
10. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
2. Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim
a. Suhu
b. Tekanan Udara
c. Kelembapan Udara
d. Angin
e. Curah Hujan
f. Awan
11. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
a. Suhu
1) Lamanya Penyinaran Matahari
2) Kemiringan Sinar Matahari
3) Keadaan Awan
4) Keadaan Permukaan Bumi
5) Jarak Tempat dari Laut
Udara akan menjadi panas jika ada penyinaran matahari. Banyaknya
panas matahari yang diterima permukaan bumi dipengaruhi oleh
12. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
b. Tekanan Udara
Alat untuk mengukur tekanan udara adalah barometer.
Termograf Skema barometer aneroid
13. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
c. Kelembapan Udara
Kelembapan/kelengasan udara ialah kandungan uap air dalam udara.
Kelembapan udara dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Kelembapan Mutlak
2) Kelembapan Nisbi
3) Kelembapan Relatif
Rumus untuk menghitung kelembapan relatif adalah sebagai berikut.
Kelembapan Relatif = × 100%
Kelembapan udara absolut
Nilai jenuh udara
14. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
d. Angin
1) Proses Terjadinya Angin
Penyebab terjadinya angin karena perbedaan tekanan udara di dua
wilayah yang berdekatan. Perbedaan itu sebagai akibat dari
perbedaan suhu udara dan pemanasan matahari. Angin bersifat
meratakan tekanan udara. Makin besar perbedaan tekanan udara,
makin kencang angin yang terjadi.
2) Arah dan Kecepatan Angin
Arah angin dapat ditentukan dengan sebuah bendera angin.
Kecepatan angin diukur dengan alat anemometer.
Alat kuno yang dipakai untuk mengamati arah angin disebut baling-
baling angin.
15. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
3) Macam-Macam Angin
a) Angin Barat
b) Angin Timur
c) Angin Pasat
Angin tetap dan peredaran udara
di seluruh permukaan bumi.
16. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
4) Angin Lokal
Angin lokal terjadi akibat perbedaan tekanan udara di dua daerah
yang berdekatan.
a) Angin Gunung dan Angin Lembah
b) Angin Turun yang Kering
c) Angin Siklon dan Antisiklon
d) Angin Darat dan Angin Laut
e) Angin Muson
17. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
Angin lembah Angin gunung
Angin turun yang kering
18. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
Tabel 5.4 Beberapa Angin Turun Kering
Nama Sifat Daerah
Bohorok
Kumbang
Gending
Brubu
Wambraw
Chinook
Fohn
Marnattan
Khamsin
Bora
Mistral
Sirroco
panas, kering
panas
panas
panas
panas
panas, kering
panas, kering
panas, kering
panas, kering
dingin
dingin
panas, kering
Deli (Sumatra Utara)
Cirebon
Probolinggo (Jawa Timur)
Makassar
Pulau Biak
Alberts (Kanada)
Pegunungan Alpina Utara
Sahara ke arah Pantai Guinea
Mesir
Pantai Adriatik (Yugoslavia)
Lembah Rhone Hilir (Prancis)
Italia Selatan
19. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
Angin Siklon dan Antisiklon
20. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
Angin Darat dan Angin Laut
Angin laut
Angin darat
21. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
e. Curah Hujan
Curah hujan adalah banyaknya air hujan yang jatuh sampai ke
permukaan tanah. Curah hujan diukur selama 24 jam. Satuan curah
hujan adalah mm.
1) Pengukuran Curah Hujan
Banyaknya curah hujan diukur dengan ombrometer.
2) Klasifikasi Hujan
Berdasarkan cara terjadinya, hujan diklasifikasikan atas tiga jenis, yaitu:
a) Hujan Orografik
b) Hujan Frontal
c) Hujan Zenital
22. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
Hujan orografik Hujan frontal
23. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
3) Pola Curah Hujan di Indonesia
Indonesia terletak di antara 6o
LU–11o
LS dan berbentuk kepulauan
sehingga udaranya mengandung banyak uap air. Akibatnya, Indonesia
memiliki curah hujan yang banyak. Rata-rata curah hujannya lebih dari
2.000 per tahun.
Faktor-faktor yang menentukan banyak sedikitnya curah hujan:
a) Letak Daerah Konvergensi Antartropik
b) Bentuk Medan
c) Arah Lereng Medan (Eksposure)
d) Arah Angin Sejajar Garis Pantai
e) Jarak Perjalanan Angin di Atas Medan Datar
24. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
f. Awan
1) Klasifikasi Awan
Bentuk Awan
(1) Awan cirus (cirrus) atau awan bulu adalah awan yang tipis seperti
serat atau seperti bulu, sangat tinggi, dan biasanya terdiri atas kristal-
kristal es.
(2) Awan stratus atau awan berlapis adalah awan yang rata, hampir tidak
mempunyai bentuk tertentu, biasanya berwarna kelabu, dan
menutup langit pada daerah yang luas.
(3) Awan kumulus atau awan bergumpal adalah awan tebal dengan
gerakan vertikal di bagian atas dan berbentuk setengah bulatan
(dome).
25. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
2) Kabut
a) Kabut Adveksi
b) Kabut Pendinginan
c) Kabut Industri
d) Kabut Sawah
Bagan terjadinya kabut sawah.
26. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
3. Iklim
Iklim adalah keadaan yang mencirikan atmosfer pada suatu daerah
dalam jangka waktu yang cukup lama, yaitu kira-kira 30 tahun.
Berdasarkan letak lintangnya, klasifikasi iklim dibedakan menjadi tiga
zona, yaitu zona iklim tropik, zona iklim sedang, dan zona iklim kutub.
27. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
F. Dampak Iklim terhadap Persebaran Vegetasi
1. Dampak Ketinggian Tempat terhadap Jenis-Jenis Vegetasi
Kelompok tumbuhan berdasarkan tinggi rendahnya daerah menurut J.W. Junghuhn.
a. Daerah panas (0–700 meter). Daerah ini cocok untuk tanaman perkebunan, seperti
tebu, kelapa, cokelat, karet, dan tembakau. Tumbuhan alami yang cocok untuk daerah
ini adalah bambu.
b. Daerah sedang (700–1.500 meter). Daerah ini cocok untuk tanaman perkebunan,
seperti pinang, kopi, teh, dan kina. Tumbuhan alami yang cocok di daerah ini adalah
enau.
c. Daerah dingin (1.500–2.500 meter). Daerah ini cocok untuk tumbuhan alam jenis
cemara.
d. Daerah sangat dingin (2.500–3.500 meter). Daerah ini cocok untuk hutan alpin dan
rumput-rumput kecil.
e. Daerah salju (3.500 meter–lebih). Di daerah ini hampir tidak terdapat tumbuh-
tumbuhan karena diliputi salju, misalnya di puncak pegunungan tinggi di Papua.
Iklim selain berpengaruh pada bentang alam juga berpengaruh terhadap makhluk
hidup (manusia, flora, dan fauna).
28. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
2. Pengaruh Bentang Lahan dan Tanah terhadap Jenis-
Jenis Vegetasi
Pengaruh bentang lahan dan tanah terhadap jenis-jenis vegetasi
a. Pada bentang lahan dengan tanah subur terutama tanah vulkanis
terdapat hutan lebat dengan beraneka macam tumbuh-tumbuhan.
Hutan semacam ini disebut hutan heterogen (hutan campuran).
b. Pada bentang lahan daerah tanah tandus terdapat tumbuhan
hutan rumput dan sejenis alang-alang.
c. Pada bentang lahan daerah pantai berawa-rawa dan bertanah
lumpur terdapat tumbuhan hutan mangrove atau hutan bakau dan
hutan nipah.
29. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
G. Gejala La Nina dan El Nino
El Nino: keadaan yang
menyebabkan kekeringan
pada rentang waktu lama
La Nina: keadaan yang
menyebabkan hujan lebat pada
rentang waktu yang lama
30. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
Daerah yang terpengaruh oleh keadaan kekeringan karena peristiwa
El Nino.
31. JUDUL ISI MATERIPREV NEXT
Mengkaji Ilmu
Geografi 1
Semester 2
Bab IV
Bab VI
Bab VII
Bab V
H. Layanan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG)
Tugas BMKG
1. Mengamati dan memahami fenomena meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan
geofisika. Artinya, BMKG melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data secara
teratur, lengkap dan akurat guna dipakai untuk mengenali dan memahami karakteristik
unsur-unsur meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika. Data ini digunakan
untuk membuat prakiraan dan informasi yang akurat.
2. Menyediakan data, informasi dan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan
geofisika kepada masyarakat, dengan tingkat akurasi tinggi dan tepat waktu; Dalam
kaitan ini termasuk penyampaian peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait
serta masyarakat berkenaan dengan bencana karena factor meteorologi, klimatologi,
dan geofisika, maupun perubahan iklim.
3. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional artinya BMKG dalam melaksanakan
kegiatan secara operasional selalu mengacu pada ketentuan internasional mengingat
bahwa fenomena meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika tidak terbatas
dan tidak terkait pada batas batas wilayah suatu negara manapun.
4. Melaksanakan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika.