SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
Ilmu sosial Budaya Dasar

KENAKALAN REMAJA

Semester 3
ROSMINAR (20404110084)

Jurusan Pendidikan Fisika
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin
Makassar
2011
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Masyarakat yang serba kompleks sebagai produk kemajuan teknologi,
mekanisasi, industrialisasi dan urbanisasi memunculkan banyak masalah
2actor. Maka usaha adapatasi atau penyesuaian diri terhadap masyarakat
modern yang sangat kompleks itu yang menjadi tidak mudah. Kesulitan
mengadakan adapatasi dan adjustment mentebabkan banyak kebimbangan,
kebingungan, kecemasan dan konflik, baik konflik eksternal yang terbuka,
maupun yang iternal dalam batin sendiri yang tersembunyi dan dan tertutup
sifatnya. Sebagai dampaknya orang lalu mengembangkan pola tingkah laku
menyimpang dari norma-norma umum, dengan jalan berbuat semau sendiri
demi keuntungan sendiri dan kepentingan pribadi, kemudian mengganggu
dan merugikan pihak lain.
Pada zaman modern sekarang ini, banyak timbul kenakalan-kenakalan
di kalangan remaja. Kenakalan remaja pada zaman itu berupa penodongan
di sekolah-sekolah untuk mendapatkan ijazah dan penonjolan diri yang
berlebihan bak “pahlawan kesiangan”. Lebih serius dari kejadian tersebut
hamper tidak pernah terjadi. Hal teersebut masih kurangnya sanksi-sanksi
masyarakat, ditambah tingginya citra perjuangan dan semangat berkorban
untuk mengisi kemerdekaan. Tidak banyak keberandalan dan kejahatan
yang dilakukan oleh orang-orang muda pada periode ini. Seandainya pun
ada, kejadian tersebut tidak sampai menjadi masalah 2actor yang sulit
dipecahkan.
Dari masalah-masalah yang timbul di kalangan remaja maka
mendorong panyusunan makalah ini di lakukan dengan judul “kenakalan
remaja”. Untuk membahas seputar kenakalan remaja.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat pada penysunan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1.

Bagaimana mengetahui arti kenakalan remaja?

2.

Bagaimana mengetahui 3actor penyebab munculnya kenakalan remaja?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.

Dapat mengetahui arti kenakalan remaja.

2.

Dapat mengetahui factor penyebab munculnya kenakalan remaja.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Arti Kenakalan Remaja
Menurut Kartono, ilmuwan sosiologi berpendapat bahwa kenakalan
Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile
delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan
oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan
bentuk perilaku yang menyimpang. Sedangkan menurut Santrock,
kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang
tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan criminal
( Anneahira, 2011).
Kenakalan dan kejahatan remaja tidak dapat dilepaskan dari konteks
sosial budaya zamannya. Sebab setiap periode sifatnya khas, dan
memberikan jenis tantangan khusus kepada generasi mudanya, sehingga
anak-anak muda ini mereaksi dengan cara yang khas pula terhadap stimuli
sosial yang ada (Kartono, 2010: 101).
Pada tahun 1960-an mulai muncul top hits mengenai kenakalan
remaja yang berupa keberandalan dan tindaktindak criminal ringan ala
crossbyism dan crossgirlsm, menirukan pola tingkah laku anak-anak muda
luar negeri, yang mereka hayati lewat film impor dan buku-buku bacaan
sadistis dan porno. Adapun sumber kenakalan dan kejahatan mereka ialah
ketidakmampuan si anak dalam memanfaatkan waktu kosong dan
kurangnya pengendalian terhadap dorongan meniru (Kartono, 2010: 102).
Pada tahun-tahun 1970-an kenakalan remaja di kota-kota besar di
tanah air sudah menjurus kepada kejahatan yang lebih serius, antara lain
berupa tindakan kekerasan, penjambretan secara terang-terangan di siang
hari, penggarongan, perbuatan seksual dalam bentuk perkosaan beramai-
ramai sampai melakukan pembunuhan, dan perbuatan criminal lainnya yang
berkaitan dengan kecanduan bahan narkotik (Kartono, 2010: 102).
Remaja-remaja yang iktu mengambil bagian dalam aksi-aksi
perkelahian beramai-ramai antargang dan antarsekolah, yang acapakali
secara tidak sadar melakukan tindak criminal dan anti sosial itu pada
umumnya adalah anak-anaka normal yang berasal dari keluarga baik-baik.
Hanya oleh suatu bentuk pengabaian psikis tertentu mereka kemudian
melakukan mekanisme kompensatoris guna menuntut perhatian lebih
khusnya untuk mendapatkan pengakuan lebih terhadap egonya yang merasa
tersisih atau terlupakan dan tidak mendapatkan perhatian yang pantas dari
orang tua sendiri maupun dari masyarakat luas (Kartono, 2010: 104).
Oleh perasaan senasib-sepenaggungan, anak-anak remaja yang merasa
tidak mendapatkan kasih-sayang dan perhatian yang cukup dari luar, dan
kemudian merasa tersisih dari masyarakat orang dewasa, sekarang merasa
berarti di tengah gangnya. Di dalam gang itu anak mencati segala suatu
yang tidak mungkin mereka peroleh dari keluarga (orang tua dan saudarasaudaranya) maupun dari masyarakat di sekitarnya. Ditengah keluarga
mereka merasa tidak dihargai, tidak menemukan kasih sayang dan posisi
sosial yang mantap, serta tidak mnemukan ideal dan tujuan hidup yang jelas
untuk melakukan aksi-aksi bersama. Hubungan dengan orang tua dan
saudara-saudara sendiri sangat longgar, sehingga mereka merasa tidak betah
tinggal di rumah. Lagi pula di mata mereka masyarakat besar ini tampak
tidak bersahabat, bahkan cenderung menekan dan selalu “melarangmenghukum” mereka saja (Kartono, 2010: 105).
Pada umumnya gang criminal pada masa awalnya merupakan
kelompok bermain yang dinamis. Permainan yang mula-mula bersifat
netral, baik dan menyenangkan, kemudian ditransformasikan dalam aksi
eksperimental bersama yang berbahaya dan sering menggagu atau
merugikan orang lain. Pada akhirnya kegiatan tadi ditingkatkan menjadi
perbuatan criminal (Kartono, 2010: 106).
Dengan semakin meningktnya kegiatan bersama dalam bentuk
keberandalan dan kejahatan itu mereka lalu menentukan padang perburuan
atau teritorium operasionalnya sendiri menggunakan tata kerja yang lebih
sistematis, dan biasanya dimanifestasikan keluar dalam brntuk perkelahian
kelompok pengeroyokan, tantangan yang provokatif, perang batu, dan
perkelahian antarsekolah. Aksi sedemikian ini khususnya bertujuan untuk
mendapatkan prestige individual dan menjunjung tinggi nama kelompok
(dengan dalih menjunjung nama sekolah) (Kartono, 2010: 106).
Perkelahian kelompok tersebut jelas akan memperkuat kesadarankekamian, yaitu kesadaran yang menjadi anggota dari satu ingroup atau satu
rumpun “keluarga baru” dan memperteguh asprit de corps (semangat
kelompok). Kelompok ini sekalipun tidak permanen sifatnya, akan tetapi
jelas menampilkan pola-pola tingkah laku khas, sebagai pencerminan dari
satu dunia sosial anak remaja masa kini yang nyata ada sekarang, yang
memiliki sentiment-sentimen kelompok primer amat kuat dan ambisi-ambisi
serta materiil tertentu (Kartono, 2010: 106).
Menurut Kartono (2010, 108), Kegemaran perkelahian massal
antarsekolah dan antarkelompok remaja itu mencerminkan dua peristiwa
penting, yaitu:
1.

merupakan pencerminan secara mini dari perilaku masyarakat orang
dewasa pada saat sekarang;

2.

di samping mencerminkan peningkatan ambisi dan pelampiasa reaksifrustasi negative, seebab mereka merasa marah, tertekan dan dihalanghalangi “untuk menjadi” oleh masyarakat luar.

B. Faktor Penyebab Munculnya Kenakalan Remaja
Menurut Kumpfer dan Alvarado (2011), penyebab munculnya
kenakalan remaja adalah sebagai berikut:
1.

Kurangnya sosialisasi dari orangtua ke anak mengenai nilai-nilai moral
dan sosial.
2.

Contoh perilaku yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah
terhadap perilaku dan nilai-nilai anti-sosial.

3.

Kurangnya pengawasan terhadap anak (baik aktivitas, pertemanan di
sekolah ataupun di luar sekolah, dan lainnya).

4.

Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak.

5.

Rendahnya kualitas hubungan orangtua-anak.

6.

Tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan
keluarga.

7.

Kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga.

8.

Anak tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada pengawasan dari figur
otoritas lain.

9.

Perbedaan budaya tempat tinggal anak, misalnya pindah ke kota lain
atau lingkungan baru.

10. Adanya saudara kandung atau tiri yang menggunakan obat-obat
terlarang atau melakukan kenakalan remaja.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari isi makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.

Kenakalan remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja
yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka
mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang; atau dapat
diartikan dengan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak
dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan criminal.

2.

Beberpa factor penyebab munculnya kenakalan remaja yaitu:
a. Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak.
b. Rendahnya kualitas hubungan orangtua-anak.
c. Tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam
lingkungan keluarga.
d. Kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga.
e. dll.

B. Saran
Saran yang diajukan sebagai selaku penyusun makalah, mengharapkan
masukan dari para pembaca yang berisifat membangun untuk memperbaiki
penyusunan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Kartono, kartini. 2010. Patologi sosial 2 kenakalan remaja. Jakarta: Rajawali pers
http://www.detikhealth.com/read/2011/01/23/100537/1552483/1075/10- penyebabkenakalan-remaja

Contenu connexe

Tendances

Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannyaTeori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannyaRivai Anas Amirul Huda
 
MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-final
MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-finalMEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-final
MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-finalprimahendra
 
DAMPAK MASALAH SOSIAL
DAMPAK MASALAH SOSIAL DAMPAK MASALAH SOSIAL
DAMPAK MASALAH SOSIAL GerbangIlmu
 
Makalah Penyimpangan Sosial
Makalah Penyimpangan SosialMakalah Penyimpangan Sosial
Makalah Penyimpangan SosialWiwit Alfyan
 
Ips penyakit sosial
Ips penyakit sosialIps penyakit sosial
Ips penyakit sosialCinta Muna
 
Sosiologi kelas XI bentuk bentuk masalah sosial
Sosiologi kelas XI bentuk bentuk masalah sosialSosiologi kelas XI bentuk bentuk masalah sosial
Sosiologi kelas XI bentuk bentuk masalah sosialFransiscaveria Desyyanti
 
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"Listya Angreni
 
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3Joel mabes
 
Sosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialSosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialdionadya p
 
Modul penyimpangan sosial.docx ips
Modul penyimpangan sosial.docx ipsModul penyimpangan sosial.docx ips
Modul penyimpangan sosial.docx ipsAdam Zaluk
 
Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpangyogabenigno
 
Penyimpangan sosiologi kelas X
Penyimpangan sosiologi kelas XPenyimpangan sosiologi kelas X
Penyimpangan sosiologi kelas XKarina Febrianti
 

Tendances (19)

Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannyaTeori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
 
3d
3d3d
3d
 
MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-final
MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-finalMEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-final
MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-final
 
Sosialisasi, Fungsi Pendidikan MERUBAH MASYARAKAT
Sosialisasi, Fungsi Pendidikan MERUBAH MASYARAKATSosialisasi, Fungsi Pendidikan MERUBAH MASYARAKAT
Sosialisasi, Fungsi Pendidikan MERUBAH MASYARAKAT
 
DAMPAK MASALAH SOSIAL
DAMPAK MASALAH SOSIAL DAMPAK MASALAH SOSIAL
DAMPAK MASALAH SOSIAL
 
Makalah Penyimpangan Sosial
Makalah Penyimpangan SosialMakalah Penyimpangan Sosial
Makalah Penyimpangan Sosial
 
Ips penyakit sosial
Ips penyakit sosialIps penyakit sosial
Ips penyakit sosial
 
Sosiologi kelas XI bentuk bentuk masalah sosial
Sosiologi kelas XI bentuk bentuk masalah sosialSosiologi kelas XI bentuk bentuk masalah sosial
Sosiologi kelas XI bentuk bentuk masalah sosial
 
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"
 
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
 
Sosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialSosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosial
 
Modul penyimpangan sosial.docx ips
Modul penyimpangan sosial.docx ipsModul penyimpangan sosial.docx ips
Modul penyimpangan sosial.docx ips
 
Makalah perilaku menyimpang
Makalah perilaku menyimpangMakalah perilaku menyimpang
Makalah perilaku menyimpang
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpang
 
Makalah sosiologi
Makalah sosiologiMakalah sosiologi
Makalah sosiologi
 
Penyimpangan sosiologi kelas X
Penyimpangan sosiologi kelas XPenyimpangan sosiologi kelas X
Penyimpangan sosiologi kelas X
 
Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpang
 

Similaire à KenakalanRemaja

Makalah geng motor
Makalah geng motorMakalah geng motor
Makalah geng motorHolis Fiven
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remajahellohary
 
ulgisb salinan.docx
ulgisb salinan.docxulgisb salinan.docx
ulgisb salinan.docxaliyaputri14
 
Cegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakter
Cegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakterCegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakter
Cegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakterkencana skinclinic
 
Hubungan Konsep Diri Terhadap Alienasi Mahasiswa
Hubungan Konsep Diri Terhadap Alienasi MahasiswaHubungan Konsep Diri Terhadap Alienasi Mahasiswa
Hubungan Konsep Diri Terhadap Alienasi Mahasiswaguestf6b63af
 
Fenomena adiksi pornografi dan perkembangan kognitif pada remaja
Fenomena adiksi pornografi dan perkembangan kognitif pada remaja Fenomena adiksi pornografi dan perkembangan kognitif pada remaja
Fenomena adiksi pornografi dan perkembangan kognitif pada remaja FahrulRosyid1
 
Elm3104 edisi-kemaskini
Elm3104 edisi-kemaskiniElm3104 edisi-kemaskini
Elm3104 edisi-kemaskiniRizal Abdullah
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan RemajaBahrul Ulum
 
kelompok sosial
kelompok sosialkelompok sosial
kelompok sosialabd_
 
Tawuran Dikalangan Remaja (Materi Sosiologi)
Tawuran Dikalangan Remaja (Materi Sosiologi)Tawuran Dikalangan Remaja (Materi Sosiologi)
Tawuran Dikalangan Remaja (Materi Sosiologi)Rio Anggala
 

Similaire à KenakalanRemaja (20)

Makalah geng motor
Makalah geng motorMakalah geng motor
Makalah geng motor
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remaja
 
ulgisb salinan.docx
ulgisb salinan.docxulgisb salinan.docx
ulgisb salinan.docx
 
kenakalan remaja
kenakalan remaja kenakalan remaja
kenakalan remaja
 
Premanisme
PremanismePremanisme
Premanisme
 
Makalah kenalakan remaja 3
Makalah kenalakan remaja 3Makalah kenalakan remaja 3
Makalah kenalakan remaja 3
 
Cegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakter
Cegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakterCegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakter
Cegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakter
 
Hubungan Konsep Diri Terhadap Alienasi Mahasiswa
Hubungan Konsep Diri Terhadap Alienasi MahasiswaHubungan Konsep Diri Terhadap Alienasi Mahasiswa
Hubungan Konsep Diri Terhadap Alienasi Mahasiswa
 
Fenomena adiksi pornografi dan perkembangan kognitif pada remaja
Fenomena adiksi pornografi dan perkembangan kognitif pada remaja Fenomena adiksi pornografi dan perkembangan kognitif pada remaja
Fenomena adiksi pornografi dan perkembangan kognitif pada remaja
 
Makalah kenalakan remaja 3
Makalah kenalakan remaja 3Makalah kenalakan remaja 3
Makalah kenalakan remaja 3
 
Elm3104 edisi-kemaskini
Elm3104 edisi-kemaskiniElm3104 edisi-kemaskini
Elm3104 edisi-kemaskini
 
Makalah kenalakan remaja 2
Makalah kenalakan remaja 2Makalah kenalakan remaja 2
Makalah kenalakan remaja 2
 
032
032032
032
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remaja
 
Asti sivia
Asti siviaAsti sivia
Asti sivia
 
Makalah tik rifqi
Makalah tik rifqiMakalah tik rifqi
Makalah tik rifqi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
kelompok sosial
kelompok sosialkelompok sosial
kelompok sosial
 
Tawuran Dikalangan Remaja (Materi Sosiologi)
Tawuran Dikalangan Remaja (Materi Sosiologi)Tawuran Dikalangan Remaja (Materi Sosiologi)
Tawuran Dikalangan Remaja (Materi Sosiologi)
 
Perkembangan emosi
Perkembangan  emosiPerkembangan  emosi
Perkembangan emosi
 

Plus de Rosminar

Artikel tentang sistem ilmu komputer dan internet
Artikel tentang sistem ilmu komputer dan internetArtikel tentang sistem ilmu komputer dan internet
Artikel tentang sistem ilmu komputer dan internetRosminar
 
Tugas isd vi
Tugas isd viTugas isd vi
Tugas isd viRosminar
 
Tugas isd v
Tugas isd vTugas isd v
Tugas isd vRosminar
 
Tugas isd iv
Tugas isd ivTugas isd iv
Tugas isd ivRosminar
 
Tugas isd iii
Tugas isd iiiTugas isd iii
Tugas isd iiiRosminar
 
Tugas isd ii
Tugas isd iiTugas isd ii
Tugas isd iiRosminar
 
Tugas isd i
Tugas isd iTugas isd i
Tugas isd iRosminar
 
Adp rosminar
Adp rosminarAdp rosminar
Adp rosminarRosminar
 
Jurnal Tentang Banjir
Jurnal Tentang BanjirJurnal Tentang Banjir
Jurnal Tentang BanjirRosminar
 

Plus de Rosminar (10)

Ftlsafat
FtlsafatFtlsafat
Ftlsafat
 
Artikel tentang sistem ilmu komputer dan internet
Artikel tentang sistem ilmu komputer dan internetArtikel tentang sistem ilmu komputer dan internet
Artikel tentang sistem ilmu komputer dan internet
 
Tugas isd vi
Tugas isd viTugas isd vi
Tugas isd vi
 
Tugas isd v
Tugas isd vTugas isd v
Tugas isd v
 
Tugas isd iv
Tugas isd ivTugas isd iv
Tugas isd iv
 
Tugas isd iii
Tugas isd iiiTugas isd iii
Tugas isd iii
 
Tugas isd ii
Tugas isd iiTugas isd ii
Tugas isd ii
 
Tugas isd i
Tugas isd iTugas isd i
Tugas isd i
 
Adp rosminar
Adp rosminarAdp rosminar
Adp rosminar
 
Jurnal Tentang Banjir
Jurnal Tentang BanjirJurnal Tentang Banjir
Jurnal Tentang Banjir
 

KenakalanRemaja

  • 1. Ilmu sosial Budaya Dasar KENAKALAN REMAJA Semester 3 ROSMINAR (20404110084) Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar 2011
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masyarakat yang serba kompleks sebagai produk kemajuan teknologi, mekanisasi, industrialisasi dan urbanisasi memunculkan banyak masalah 2actor. Maka usaha adapatasi atau penyesuaian diri terhadap masyarakat modern yang sangat kompleks itu yang menjadi tidak mudah. Kesulitan mengadakan adapatasi dan adjustment mentebabkan banyak kebimbangan, kebingungan, kecemasan dan konflik, baik konflik eksternal yang terbuka, maupun yang iternal dalam batin sendiri yang tersembunyi dan dan tertutup sifatnya. Sebagai dampaknya orang lalu mengembangkan pola tingkah laku menyimpang dari norma-norma umum, dengan jalan berbuat semau sendiri demi keuntungan sendiri dan kepentingan pribadi, kemudian mengganggu dan merugikan pihak lain. Pada zaman modern sekarang ini, banyak timbul kenakalan-kenakalan di kalangan remaja. Kenakalan remaja pada zaman itu berupa penodongan di sekolah-sekolah untuk mendapatkan ijazah dan penonjolan diri yang berlebihan bak “pahlawan kesiangan”. Lebih serius dari kejadian tersebut hamper tidak pernah terjadi. Hal teersebut masih kurangnya sanksi-sanksi masyarakat, ditambah tingginya citra perjuangan dan semangat berkorban untuk mengisi kemerdekaan. Tidak banyak keberandalan dan kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang muda pada periode ini. Seandainya pun ada, kejadian tersebut tidak sampai menjadi masalah 2actor yang sulit dipecahkan. Dari masalah-masalah yang timbul di kalangan remaja maka mendorong panyusunan makalah ini di lakukan dengan judul “kenakalan remaja”. Untuk membahas seputar kenakalan remaja.
  • 3. B. Rumusan masalah Adapun rumusan masalah yang diangkat pada penysunan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana mengetahui arti kenakalan remaja? 2. Bagaimana mengetahui 3actor penyebab munculnya kenakalan remaja? C. Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat mengetahui arti kenakalan remaja. 2. Dapat mengetahui factor penyebab munculnya kenakalan remaja.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Arti Kenakalan Remaja Menurut Kartono, ilmuwan sosiologi berpendapat bahwa kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Sedangkan menurut Santrock, kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan criminal ( Anneahira, 2011). Kenakalan dan kejahatan remaja tidak dapat dilepaskan dari konteks sosial budaya zamannya. Sebab setiap periode sifatnya khas, dan memberikan jenis tantangan khusus kepada generasi mudanya, sehingga anak-anak muda ini mereaksi dengan cara yang khas pula terhadap stimuli sosial yang ada (Kartono, 2010: 101). Pada tahun 1960-an mulai muncul top hits mengenai kenakalan remaja yang berupa keberandalan dan tindaktindak criminal ringan ala crossbyism dan crossgirlsm, menirukan pola tingkah laku anak-anak muda luar negeri, yang mereka hayati lewat film impor dan buku-buku bacaan sadistis dan porno. Adapun sumber kenakalan dan kejahatan mereka ialah ketidakmampuan si anak dalam memanfaatkan waktu kosong dan kurangnya pengendalian terhadap dorongan meniru (Kartono, 2010: 102). Pada tahun-tahun 1970-an kenakalan remaja di kota-kota besar di tanah air sudah menjurus kepada kejahatan yang lebih serius, antara lain berupa tindakan kekerasan, penjambretan secara terang-terangan di siang hari, penggarongan, perbuatan seksual dalam bentuk perkosaan beramai-
  • 5. ramai sampai melakukan pembunuhan, dan perbuatan criminal lainnya yang berkaitan dengan kecanduan bahan narkotik (Kartono, 2010: 102). Remaja-remaja yang iktu mengambil bagian dalam aksi-aksi perkelahian beramai-ramai antargang dan antarsekolah, yang acapakali secara tidak sadar melakukan tindak criminal dan anti sosial itu pada umumnya adalah anak-anaka normal yang berasal dari keluarga baik-baik. Hanya oleh suatu bentuk pengabaian psikis tertentu mereka kemudian melakukan mekanisme kompensatoris guna menuntut perhatian lebih khusnya untuk mendapatkan pengakuan lebih terhadap egonya yang merasa tersisih atau terlupakan dan tidak mendapatkan perhatian yang pantas dari orang tua sendiri maupun dari masyarakat luas (Kartono, 2010: 104). Oleh perasaan senasib-sepenaggungan, anak-anak remaja yang merasa tidak mendapatkan kasih-sayang dan perhatian yang cukup dari luar, dan kemudian merasa tersisih dari masyarakat orang dewasa, sekarang merasa berarti di tengah gangnya. Di dalam gang itu anak mencati segala suatu yang tidak mungkin mereka peroleh dari keluarga (orang tua dan saudarasaudaranya) maupun dari masyarakat di sekitarnya. Ditengah keluarga mereka merasa tidak dihargai, tidak menemukan kasih sayang dan posisi sosial yang mantap, serta tidak mnemukan ideal dan tujuan hidup yang jelas untuk melakukan aksi-aksi bersama. Hubungan dengan orang tua dan saudara-saudara sendiri sangat longgar, sehingga mereka merasa tidak betah tinggal di rumah. Lagi pula di mata mereka masyarakat besar ini tampak tidak bersahabat, bahkan cenderung menekan dan selalu “melarangmenghukum” mereka saja (Kartono, 2010: 105). Pada umumnya gang criminal pada masa awalnya merupakan kelompok bermain yang dinamis. Permainan yang mula-mula bersifat netral, baik dan menyenangkan, kemudian ditransformasikan dalam aksi eksperimental bersama yang berbahaya dan sering menggagu atau merugikan orang lain. Pada akhirnya kegiatan tadi ditingkatkan menjadi perbuatan criminal (Kartono, 2010: 106).
  • 6. Dengan semakin meningktnya kegiatan bersama dalam bentuk keberandalan dan kejahatan itu mereka lalu menentukan padang perburuan atau teritorium operasionalnya sendiri menggunakan tata kerja yang lebih sistematis, dan biasanya dimanifestasikan keluar dalam brntuk perkelahian kelompok pengeroyokan, tantangan yang provokatif, perang batu, dan perkelahian antarsekolah. Aksi sedemikian ini khususnya bertujuan untuk mendapatkan prestige individual dan menjunjung tinggi nama kelompok (dengan dalih menjunjung nama sekolah) (Kartono, 2010: 106). Perkelahian kelompok tersebut jelas akan memperkuat kesadarankekamian, yaitu kesadaran yang menjadi anggota dari satu ingroup atau satu rumpun “keluarga baru” dan memperteguh asprit de corps (semangat kelompok). Kelompok ini sekalipun tidak permanen sifatnya, akan tetapi jelas menampilkan pola-pola tingkah laku khas, sebagai pencerminan dari satu dunia sosial anak remaja masa kini yang nyata ada sekarang, yang memiliki sentiment-sentimen kelompok primer amat kuat dan ambisi-ambisi serta materiil tertentu (Kartono, 2010: 106). Menurut Kartono (2010, 108), Kegemaran perkelahian massal antarsekolah dan antarkelompok remaja itu mencerminkan dua peristiwa penting, yaitu: 1. merupakan pencerminan secara mini dari perilaku masyarakat orang dewasa pada saat sekarang; 2. di samping mencerminkan peningkatan ambisi dan pelampiasa reaksifrustasi negative, seebab mereka merasa marah, tertekan dan dihalanghalangi “untuk menjadi” oleh masyarakat luar. B. Faktor Penyebab Munculnya Kenakalan Remaja Menurut Kumpfer dan Alvarado (2011), penyebab munculnya kenakalan remaja adalah sebagai berikut: 1. Kurangnya sosialisasi dari orangtua ke anak mengenai nilai-nilai moral dan sosial.
  • 7. 2. Contoh perilaku yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah terhadap perilaku dan nilai-nilai anti-sosial. 3. Kurangnya pengawasan terhadap anak (baik aktivitas, pertemanan di sekolah ataupun di luar sekolah, dan lainnya). 4. Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak. 5. Rendahnya kualitas hubungan orangtua-anak. 6. Tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan keluarga. 7. Kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga. 8. Anak tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada pengawasan dari figur otoritas lain. 9. Perbedaan budaya tempat tinggal anak, misalnya pindah ke kota lain atau lingkungan baru. 10. Adanya saudara kandung atau tiri yang menggunakan obat-obat terlarang atau melakukan kenakalan remaja.
  • 8. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari isi makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Kenakalan remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang; atau dapat diartikan dengan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan criminal. 2. Beberpa factor penyebab munculnya kenakalan remaja yaitu: a. Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak. b. Rendahnya kualitas hubungan orangtua-anak. c. Tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan keluarga. d. Kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga. e. dll. B. Saran Saran yang diajukan sebagai selaku penyusun makalah, mengharapkan masukan dari para pembaca yang berisifat membangun untuk memperbaiki penyusunan makalah selanjutnya.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Kartono, kartini. 2010. Patologi sosial 2 kenakalan remaja. Jakarta: Rajawali pers http://www.detikhealth.com/read/2011/01/23/100537/1552483/1075/10- penyebabkenakalan-remaja