1. No. 006 - Januari – Februari 2013
BERBAGI NIKMAT SEHAT DENGAN SESAMA
Di Usia 11 Tahun,
LKC pun Berubah
Peserta Operasi Katarak Meningkat
Masyarakat Jambi Senang
Hadirnya
Rumah Sakit
Tanpa Kasir
Selanjutnya
Dompet Dhuafa Home Care
dr. Novelia Z.L. Mardin Sp.A. Dokter Sahabat Anak di RST Dompet Dhuafa
2.
3. Dari Redaksi
Pemimpin Umum Dedikasi Kesehatan
Untuk Dhuafa
Abdul Ghofur
Dewan Redaksi
K
dr Yahmin Setiawan, MARS
dr Adi Mawardi. MARS
dr Yeni Purnamasari esehatan merupakan kebutuhan asasi
dr Kukun Masykur Nikmat, MARS
drg Sri Rahayu, M.Kes bagi siapa pun. Namun sayangnya tidak
semua bisa merasakan, terlebih masyarakat
Redaktur Pelaksana
Muhammad miskin. Keterbatasan dalam sisi ekonomi
Sekretaris Redaksi
menyebabkan layanan kesehatan juga sangat terbatas.
Restiningtyas Rahardyani Oleh karena nya, diperlukan akses layanan kesehatan
Tim Redaksi yang mudah dan terjangkau untuk kaum dhuafa.
Masitoh AM.Gizi Dompet Dhuafa sebagai lembaga nirlaba dan
dr Jumpa Amrannur
Asep Hendriana, SE pelaksana amanah donatur, telah melakukan langkah awal
Siti Rostina dalam memberikan dan menyediakan fasilitas maupun
Reita Annur,
Hari Rahmadani, AMD akses kesehatan bagi kaum dhuafa.
MF Rifan
Fariha Dengan visi menjadi institusi terdepan dalam program kesehatan yang
Slamet Djuniantoro terpadu bagi dhuafa di Indonesia tahun 2015, RST dan LKC berupaya untuk
Sri Rahma Nurizal, SE
Mirna Peni, SSi.Aptk menjadi salah satu penyumbang solusi bagi permasalah kesehatan dhuafa.
Khalimatus Sa’diyah Alhamdulillah, pada tanggal 4 juli 2012 yang lalu, diresmikan RS Rumah
Desain Grafis Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa sebagai bentuk pengembangan layanan
Suratman
Yogas Design kesehatan Cuma-Cuma yang selama ini dilaksanakan oleh LKC Dompet
Dhuafa.
Editor
Maifil Eka Putra RST Dompet Dhuafa adalah model rumah sakit yang dibangun dengan
Produksi wakaf dan donasi serta dikelola dengan dana zakat. Rumah sakit tersebut
Khoirul Anam diharapkan dapat menjadi rumah sakit modern yang membantu menjaga
Distribusi kesehatan kaum dhuafa.
Khoirul Muttaqien Rumah sehat terpadu merupakan fasilitas pelayanan kesehatan Cuma-
Ari Santoso
Cuma yang berbentuk rumah sakit dengan pendekatan kehangatan keluarga,
Alamat Redaksi
Kantor LKC DD Ciputat ketepatan waktu, profesional dan sentuhan hati bagi masyarakat yang kurang
Jln. Ir. H. Juanda No. 34 mampu.
Ciputat Mega Mall D 10
Ciputat Tangerang selatan 15412 RST dan LKC adalah sebuah komitmen moral dengan karya kemanusiaan
Telp : 021-7416262 yang tinggi. Kesungguhan tekad memberdayakan kesehatan kaum dhuafa
Fax : 021-7416171
Email : redaksi@lkc.or.id yang dilandasi sikap professional.
Tanggung jawab bersama untuk membangun bangsa yang kuat dan sehat
akan terasa lebih ringan jika dikerjakan secara bersama bahu membahu
sebagai wujud komitmen terhadap kemanusiaan.
Daftar Isi
KISAH • Jumlah Peserta Operasi Katarak Meningkat, Masyarakat
• Akhir Penantian Nadin 4 Jambi Senang 17
• Senyum Manis Hasanah Selepas Operasi Kanker Otak 6 KEUANGAN 19
• Meski Sakit, Rohmah Perkuat Ibadah 7 DONASI 20
PROMKES 8 KONSULTASI 25
• Tim PD LKC Lakukan Upaya Penuntasan Gizi Kurang di • Hidup Sehat dengan CERDIK 23
Lombok Utara 8 LAPORAN UTAMA
• Apa Itu Positive Deviance? 10 • Hadirnya Rumah Sakit Tanpa Kasir 27
• Sahabat Bayi, Lindungi Balita di Pengungsian 11 • Selanjutnya Dompet Dhuafa Home Care 29
REKAM KEGIATAN 12 LAPORAN KHUSUS
MITRA • Di Usia 11 Tahun, LKC pun Berubah 31
• PT GSM Syukuri Usia Perusahaan Ke-4 Tahun 14 SOSOK
DEDIKASI • dr. Novelia Z.L. Mardin Sp.A 33
• Pelatihan Mitra ASI Kukuhkan 60 Kader ASI Sumbar 16 HIKMAH 34
No. 006 - Januari-Februari 2013 3
4. Kisah
Akhir Penantian Nadin
Beberapa kali rencana operasi Nadin, 8 bulan, batal di rumah sakit rujukan,
akhirnya Ia dioperasi di RST. Syukurnya, bersamaan dengan proses rencana
operasi di rumah sakit lain itu, bantuan peralatan medis untuk RST segera datang.
Jadilah Nadin pasien operasi pertama di RST dan menjadi harapan agar tak ada
lagi pasien dhuafa ditolak rumah sakit.
R
ini Rahayu (21)
tak mampu
menyembunyikan
ketegangan di wajahnya.
Di depan sebuah paviliun, ia
mondar-mandir, sesekali duduk,
tapi kemudian kembali berjalan.
Hidangan nasi kotak yang
disiapkan petugas tak disentuhnya
sedikit pun.
Sementara di ruangan lain,
bayi mungil bernama Nadin Kaisya
Alsyakira (8 bulan) terus menangis.
Sejumlah perawat mencoba
menghibur dan menenangkannya
sambil memasang sejumlah
peralatan medis di tubuh Nadin.
Perlahan, Nadin nampak terdiam
tak sadarkan diri setelah petugas
medis menyuntikkan cairan melalui
selang infuse yang menempel di
lengan Nadin.
Dengan hati-hati kepala Nadin
yang tampak besar disanggah
dengan “bantal” berbentuk donat.
Perawat pun mulai mencukur
kepala yang belum banyak
ditumbuhi rambut itu. Tak
lama kemudian, dua buah alat
penerangan berukuran besar yang
menempel di langit-langit ruangan
pun mulai menyala. Setelah semua
siap, sejumlah orang berpakaian
serba hijau dengan masker dan
penutup rambut memasuki
ruangan. Dengan seksama 3
dokter bedah, 1 dokter anestesi
dan 5 orang tim medis lainnya
4 No. 006 - Januari-Februari 2013
5. melakukan tindakan operasi
selama hampir dua jam.
Rini Rahayu adalah orang tua
Nadin. Nadin tengah dioperasi
karena mengidap penyakit
hydrocephalus, yang terjadi akibat
gangguan aliran cairan di dalam
otak (cairan serebro spinal).
Warga Kampung Setu, Desa Setu,
Kecamatan Jasinga, Kabupaten
Bogor ini menceritakan, semasa
kandungan ia tidak pernah
mengalami hal yang aneh-aneh.
Proses persalinannya pun berjalan
lancar tanpa halangan.
Saat usianya baru dua
bulan, Nadin menderita demam
tinggi dan kejang-kejang. Rini
pun langsung membawa putri
kesayangannya itu ke salah
satu rumah sakit pemerintah
di kawasan Cibinong, Bogor.
Di rumah sakit inilah ia baru
tahu kalau Nadin mengidap
Hidrosefalus. Setelah delapan hari
Nadin dirawat di rumah sakit itu,
ia pun disarankan seorang dokter
untuk ke Rumah Sehat Terpadu
(RST) Dompet Dhuafa karena salah satu garmen di Jakarta Utara operasi besar di RST pada Sabtu
dirinya termasuk keluarga tidak ini tidak tahu pasti alasan anaknya (15/12/2012). Selain Nadin, ada
mampu. batal dioperasi, “katanya sih karena satu pasien hidrosefalus lainnya
Saran itu pun dituruti Rini, ia alasan administrasi,” terangnya. yang juga dioperasi pada hari yang
pun mendaftar menjadi member Mentok di rumah sakit rujukan sama.
RST. Setelah melalui verifikasi ia tersebut, ia pun melanjutkan Rini pun akhirnya dapat
pun diterima menjadi member penjajakan ke rumah sakit kembali tersenyum manakala
RST. Ketika kartu member sudah pemerintah lainnya di Jakarta Nadin dipindahkan ke ruang High
di tangan, Nadin pun diperiksakan Selatan. Namun, di sana ia harus Care Unit (HCU) setelah operasinya
ke tim medis RST. Hasilnya, Nadin mengulangi proses dari awal berjalan lancar. Ia menyampaikan
pun dirujuk ke rumah sakit yang yang cukup berbelit. Syukurnya, terima kasih yang tak terhingga
lebih besar dan merupakan pusat salah satu dokter di rumah sakit kepada semua donatur RST
rujukan nasional di Jakarta Pusat tersebut mengenal RST. Ia pun Dompet Dhuafa, PT Jamsostek,
untuk mendapat tindakan lebih disarankan untuk kembali ke serta tim dokter, perawat
lanjut, karena saat itu RST belum RST. Alhamdulillah, ketika Nadin dan semua pihak yang telah
memiliki pelatan kesehatan yang dikembalikan ke RST, saat itu membantunya sehingga Nadin
memadai untuk merawat dan peralatan RST sudah lengkap, dapat dioperasi. “Saya sangat
mengoperasi Nadin. karena wakaf untuk kelengkapan senang karena akhirnya Nadin
Lima bulan lebih Rini bolak- peralatan medis di RST ini terus dapat dioperasi,” pungkasnya.
balik membawa Nadin ke sana mengalir, sehingga peralatan Nadin baru menjalani operasi
Ia pun sudah mendapat jadwal medis RST sudah memadai untuk pertama, ia harus menjalani
operasi saat usia Nadin 5 bulan. melakukan operasi. beberapa tindakan operasi
Namun, hingga tiba waktunya Akhirnya, berkat bantuan kembali untuk menyembuhkan
Nadin tidak juga dioperasi. “Dua beberapa pihak, termasuk sponsor penyakitnya. Dan di luar sana, juga
kali dapat jadwal, tapi selalu batal,” dari PT Jamsostek dengan program masih banyak anak-anak yang
ungkap Rini. CSR-nya, Nadin dapat dioperasi bernasib sama dengan Nadin yang
Istri dari Arsudin yang di RST, dan Nadin pulalah pasien membutuhkan uluran tangan para
berprofesi sebagai penjahit di pertama yang menjalani tindakan dermawan.•
No. 006 - Januari-Februari 2013 5
6. Kisah
Senyum Manis Hasanah
Selepas Operasi Kanker Otak
Semula Hasanah, 62 tahun, diklaim sudah tak ada harapan.Tapi Allah SWT
berkehendak lain, melalui bantuan dermawan yang disalurkan ke RST, Hasanah
terbebas dari Kanker Otak.
salah satu rumah sakit di Cibinong
untuk selanjutnya ditangani lebih
lanjut.
RST merujuk Hasanah ke rumah
sakit di Cibinong untuk dioperasi
karena ketika itu RST belum
menunjang untuk mengoperasi
pasien. “Alhamdulillah semua biaya
operasi ditanggung oleh RST. Saya
malah gak tahu berapa biaya yang
dikeluarkan untuk pengobatan istri
saya ini,” kata Abdurrahim.
Menurut informasi dari tim
medis RST, ternyata total biaya
yang dikeluarkan untuk operasi
Hasanah ini tak sedikit. Sekitar Rp180
H
juta dikeluarkan agar Hasanah
ujan turun deras Ia sudah berurang kali ke berbagai bisa dioperasi sebanyak dua kali.
ketika Abdurrahim, 72 rumah sakit untuk berusaha Operasi yang pertama dijalani
tahun, dengan kuat menyembuhkan istrinya. Namun, untuk menghilangkan gumpalan
menggenggam tangan ia senantiasa belum mendapatkan carian yang ada di dalam kepalanya.
istrinya, Hasanah. Perempuan 62 pelayanan yang memuaskan. Kemudian, operasi kedua untuk
tahun itu hanya terkulai di ruang inap “Bahkan di-CT Scan saja tidak mengobati kanker otak Hasanah
salah satu rumah sakit di Cibinong, dianjurkan. Katanya buat apa, nanti yang sudah mencapai stadium
Bogor. gak bisa bayar. Ini gara-gara saya empat.
“Istri saya ini sudah dinyatakan orang yang gak berpunya barang “Saya gak tahu apa yang
buta total,” ucap Abdurrahim dengan kali,” kata Abdurrahim sambil mesti saya balas. Saya hanya bisa
suara serak. Menahan nafas sejenak, mengusap air matanya. mengucapkan Jazakumullah Khairan
ia melanjutkan. “Tapi, saya gak Di saat hampir putus asa, anak Katsiran, terima kasih banyak kepada
nyerah gitu aja,” imbuhnya. kedua Abdurrahim, membaca artikel para donatur dan Dompet Dhuafa
Hasanah merupakan pasien di Kolom Deras Republika setiap hari yang sudah membantu saya sejauh
rujukan Rumah Sehat Terpadu (RST) Jumat bahwa ada pasien yang tak ini. Semoga Allah membalas semua
Dompet Dhuafa, Parung, Bogor. mampu bisa berobat gratis di RST kebaikan dengan balasan jauh lebih
Kebutaan dialaminya karena sakit Dompet Dhuafa. Setelah membaca baik,” tutup Abdurrahim.
yang dideritanya selama tiga tahun, artikel itu, anaknya mengusulkan Doa Abdurrahim sebagai ujud
yaitu Kanker Otak dan Hydrosepalus. agar sang ibu dirujuk ke RST. rasa syukur dhuafa yang terbantu
“Baru ketahuan apa penyakitnya Atas usul anak, Abdurrahim untuk mendapatkan hak sehat
bulan Agustus kemarin setelah di-CT mendafatarkan Hasanah ke RST tanpa rumit. Tentunya yang tidak
Scan atas usulan RST,” terang pria sebagai member. Usaha yang seberuntung Abdurahim masih
yang tinggal di Cibinong ini. dilakukan Abdurrahim dan keluarga banyak dan mereka membutuhkan
Menurut penuturan pria yang akhirnya menemukan jalan terang. bantuan semua pihak. Mari kita
sudah tak bekerja ini, dirinya tak Ia mendapatkan bantuan dari RST bantu.•
berarti diam tanpa usaha selama ini. Dompet Dhuafa untuk dirujuk ke
6 No. 006 - Januari-Februari 2013
7. Kisah
Meski Sakit,
Rohmah Perkuat Ibadah
S
elang infus masih terpasang Rohmah, 60 tahun, berharap tak berlama-lama
kuat di tangan kiri Rohmah
(60). Memakai baju pasien
menginap di rumah sakit, meski fasilitas dan pelayanan
berwarna hijau lumut, ia RST sangat mendukung dan nyaman. Shalat, doa dan
terlihat masih lemas. Anaknya, zikir menghiasi hari-harinya.
Titin (40), setia menemani seraya
sesekali memijit sang ibu. “Sudah
hampir dua minggu lebih ibu saya
dirawat inap,” ucap Titin. Rohmah
mengalami sakit maag berat dan
tifus sehingga harus dirawat di
RS. Rumah Sehat Terpadu (RST)
Dompet Dhuafa, Parung, Bogor.
Rohmah ialah salah satu pasien
di ruang rawat inap perempuan
RST. Janda tujuh anak tersebut tak
hanya kali ini saja mengalami sakit.
Hanya saja, baru kali ini Rohmah
terpaksa menginap selama lebih
dari seminggu di rumah sakit.
“Sebelumnya saya juga
pernah didiagnosis penyakit
gula (diabetes),” terang Rohmah menjadi anggota LKC seperti adik ini, asupan makanan ke dalam
dengan suara pelan. Rohmah saya,” imbuh Titin. tubuhnya sulit diterima. “Makanan
pernah mengalami diabetes pada Selama menjadi anggota LKC, yang masuk ke mulut itu serasa gak
tahun 2010. Karena mengalami Rohmah mendapatkan pelayanan enak. Lidah dan perut saya gak bisa
diabetes, mata sebelah kiri Rohmah kesehatan secara gratis. Menjalani terima. Makanan yang saya makan
mengalami gangguan hingga harus rawat inap di RST pun atas rujukan selalu saya muntahkan lagi,” keluh
diopreasi. dari LKC. “Prosesnya sama seperti perempuan yang tinggal di Rempoa,
Malangnya, setahun berselang dulu saat di LKC. Ibu masuk dulu Tangerang Selatan ini.
ia mesti mengalami sakit yang dan dirawat, baru setelah itu Namun, Rohmah hanya bisa
serupa. Kali ini mata kananya disurvei,” papar anak pertama bersabar. Sabar menjadi senjata
yang mengalami gangguan, tetapi Rohmah ini. Rohmah dalam menjalani hari-
tak sampai ke meja operasi. Saat Siapapun tak akan mau harinya selama sakit. Ia yakin
menjalani pengobatan tersebut ia berlama-lama menginap di rumah apa yang menimpanya selama
dibantu Layanan Kesehatan Cuma- sakit, meski fasilitas dan pelayanan ini terdapat hikmah yang besar.
Cuma (LKC) Dompet Dhuafa. yang ada sangat mendukung “Semoga sakit saya ini menjadi
Beruntung Rohmah memiliki dan nyaman. Hal yang sama penebus dosa-dosa saya juga,”
seorang anak yang menjadi anggota dirasakan Rohmah. Kendati ia tak imbuhnya lirih.
LKC. Ia dirujuk anaknya ke LKC yang mengeluarkan uang sepeserpun, Kendati kondisi lemah
berada di Ciputat. ia tak ingin berlama-lama tinggal dan hanya bisa berbaring, tak
“Saat itu ibu saya belum di RST. menyurutkan Rohmah untuk tetap
menjadi anggota LKC,” terang “Bagaimanapun keluar dari getol beribadah. Ia tetap sholat dan
Titin. Namun, Titin menambahkan, rumah sakit secepatnya adalah berdzikir. “Saya sambil berbaring aja
ibunya langsung ditangani LKC harapan setiap pasien. Yah, mau shalatnya,” ucapnya.
dan dirujuk ke rumah sakit untuk bagaimana lagi, kesehatan saya Bagaimanapun, Rohmah ingin
dioperasi. “Baru setelah itu, ibu belum pulih seratus persen,” ucap segera kembali sehat agar bisa
saya mendaftar di LKC kemudian Rohmah. berkumpul bersama dengan anak
disurvei ke rumah. Setelah itu, ibu Dengan sakit yang dideritanya dan cucunya. •
No. 006 - Januari-Februari 2013 7
8. Promkes
Tim LKC Dompet
Dhuafa Lakukan Upaya
Penuntasan Gizi Kurang
di Lombok Utara
Selama sebulan Tim LKC Dompet Dhuafa membimbing masyarakat di 6 Pos Gizi guna
memperbaiki gizi kurang di Kecamatan Gangga, KLU. Hasilnya 75 persen peserta
mengalami perubahan perilaku ke arah positif.
M
enurut Hasil Riset Berdasarkan fakta tersebut, Dompet Dhuafa.
Kementerian Kesehatan Layanan kesehatan Cuma-Cuma "Untuk menuntaskan masalah Gizi
tentang Kesehatan Dasar Dompet Dhuafa (LKC Dompet Dhuafa) ini, metode yang dilakukan LKC Dompet
(2010), dari 33 Provinsi di berupaya membantu pemerintah dalam Dhuafa adalah Positive Deviance," jelas
Indonesia, 18 Provinsi masih memiliki pengentasan masalah gizi pada anak di Roby Suryadi, Kepala Bagian Program
prevalensi Balita dengan berat kurang (di Indonesia. Karena yang terkena dampak LKC Dompet Dhuafa, di Jakarta ketika
garis merah Kartu Menuju Sehat (KMS)), dari gizi kurang itu adalah keluarga melaporkan hasil dari evaluasi dan
angka ini berada di atas angka prevalensi dhuafa yang merupakan termasuk monitoring program tersebut, beberapa
nasional. dalam kategori penerima manfaat dari waktu lalu.
8 No. 006 - Januari-Februari 2013
9. Di tahun 2012, Provinsi Nusa Gangga sangat menyambut baik upaya dengan pemberian makanan tambahan
Tenggara Barat (NTB) yang memiliki 30,5 ini. Hal ini sangat memudahkan Tim LKC kepada balita yang terdeteksi mengalami
% balita dengan berat kurang, menjadi Dompet Dhuafa menjalankan program gizi buruk, sedangkan untuk balita gizi
salahsatu wilayah yang dilakukan tersebut di wilayah tersebut selama kurang belum pernah ada tindakan
intervensi dengan pendekatan Positive Maret 2012. rehabilitasi.
Deviance (PD) oleh LKC Dompet Dhuafa. Kegiatan ini diawali dengan Selama ini untuk balit gizi kurang
Program ini, merupakan program pelatihan kader gizi dan tenaga hanya diberikan edukasi kesehatan yang
rehabilitatif yang tidak hanya berfokus kesehatan. Pelatihan ini ditujukan disampaikan lewat posyandu di wilayah
pada pemberian makanan tetapi juga untuk membentuk tenaga masing-masing, namun belum dirasakan
pada perubahan aspek perilaku dalam pendamping Pos Gizi. Selanjutnya, maksimal hasilnya. Oleh karena itu tepat
kesehatan dan pengasuhan anak. Dalam Tim PD, Kader Gizi dan Tenaga rasanya apabila pos gizi menerapkan
prosesnya, LKC berkoordinasi langsung Pendamping dari Puskesmas, program PD untuk pengentasan gizi
dengan Dinas Kesehatan Provinsi Nusa melakukan sosialisasi program kurang ini di wilayah Lombok Utara.
Tenggara Barat, untuk mendapatkan kepada masyarakat. Setelah sosialisasi, Tim PD
referensi wilayah sasaran. Kepala Seksi Gizi Puskesmas, melakukan wawancara mendalam
Khaerul Anwar, SKM, M.Kes selaku Kecamatan Gangga, Anna Rumasiwe, dengan warga yang mempunyai balita
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Amd.Gizi menyebutkan, bahwa total bergizi baik dan berstatus ekonomi
Kabupaten Lombok Utara, meminta balita di Kecamatan Gangga adalah 535 menengah ke bawah. Hal ini bertujuan
pihak LKC Dompet Dhuafa melakukan balita, tersebar di lima desa, dengan untuk menggali dan mengadaptasi
intervensi PD di Kecamatan Gangga, prosentase gizi balita: Gizi Baik 77,94 perilaku positif dari keluarga pelaku
karana kecamatan ini adalah salah satu %, Gizi Kurang 14,57 % dan Gizi Buruk penyimpang positif (PD), yang kemudian
wilayah yang memiliki andil besar dalam 7,49 %. akan diadopsi dalam kegiatan pos gizi
menyumbang angka gizi buruk Propinsi Anna Rumasiwe berpendapat, dan ditularkan kepada keluarga yang
NTB. selama ini pengentasan masalah gizi memiliki balita dengan gizi kurang atau
Pihak Puskesmas Kecamatan di Kecamatan Gangga sudah dilakukan buruk.
No. 006 - Januari-Februari 2013 9
10. Promkes
6 Pos Gizi gizi yang pernah ada, karena Perubahan status gizi peserta pos gizi
Koordinator Tim LKC Dompet selain peningkatan berat badan pun mengalami peningkatan sehingga
Dhuafa Dompet Dhuafa untuk balita, perubahan perilaku dari mempengaruhi besaran status gizi di
Lombok Utara Nursalim menjelaskan, keluarga menjadi konsentrasi dan Kecamatan Gangga.
intervensi Tim LKC Dompet Dhuafa indikator keberhasilan program, Temuan Tim Monev tersebut,
di Kabupaten Lombok Utara (KLU) sehingga diharapkan para disampaikan Tim PD di workshop yang
dengan membentuk 6 Pos Gizi di 4 pengasuh mempunyai bekal untuk diadakan di Dinas Kesehatan Kabupaten
desa, yaitu Desa Gondang, Genggelang, mempersiapkan generasi yang lebih Lombok Utara pada September 2012.
Rempek dan Sambik Bangkol, dengan baik di masa yang akan datang,” kata Kepala Dinas Kesehatan KLU,
jumlah balita yang terlibat dalam Nursalim. Dr.H.Benny Nugroho.S gembira
proses rehabilitasi ini adalah 62 balita. Setelah hampir 6 bulan program menerima laporan lapangan dari Tim
Kegiatan ini dibantu oleh kader gizi dan ini berjalan di Kecamatan Gangga, Monev LKC Dompet Dhuafa Dompet
pendamping dari Puskesmas Gangga. Kabupaten Lombok Utara, Tim PD Dhuafa. Ia pun menyampaikan bahwa
Kegiatan Positive Deviance (PD) ini dipimpin Roby Suryadi, AMK kembali Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok
dilaksanakan selama 20 hari; selama melakukan kunjungan rumah ke seluruh Utara siap melanjutkan kegiatan PD ini
10 hari Pos Gizi dan 10 hari kunjungan peserta Pos Gizi. Kali ini adalah kegiatan dan menyebarkannya ke kecamatan lain
rumah, dengan rangkaian kegiatan: monitoring dan evaluasi (Monev). di wilayah KLU.
memasak dengan kontribusi bahan dari Dari Monev tersebut ditemukan Bagi LKC Dompet Dhuafa, program
peserta pos gizi atau masyarakat sekitar, 75 % Peserta Pos Gizi mengalami PD di KLU ini bukanlah yang pertama
menyuapi aktif, belajar dan bermain perubahan perilaku ke arah positif sebelumnya sudah melakukan hal yang
untuk anak serta pesan kesehatan. sesuai dengan pesan kesehatan sama di beberapa titik wilayah rawan
“ Program ini memang berbeda yang telah disampaikan oleh para gizi, seperti Kec. Rumpin-Bogor (2010),
dengan program pengentasan kader pada saat pelaksanaan Pos gizi. Kec.Lebak-Banten (2011).•
10 No. 006 - Januari-Februari 2013
11. Apa Itu Positive Deviance?
M
asalah gizi kurang dan
gizi buruk sampai saat ini
masih menjadi masalah
yang belum dapat
ditanggulangi. Status gizi buruk yang
menimpa balita memberikan pengaruh
pada pertumbuhan dan perkembangan,
terutama perkembangan otak, sehingga
tingkat kecerdasan balita gizi buruk
lebih rendah dari balita yang tidak
mengalami gizi buruk. Banyak
upaya yang dilakukan pemerintah
maupun swasta dalam mengatasi
permasalahan gizi, salah satunya
dengan mengadakan riset-riset seperti
yang dilakukan Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan agar bisa
digali permasalahannya dan dapat perilaku positif yang telah dilakukan mencegah dan mengatasi masalah
diupayakan penanganannya. Upaya orang yang sukses dalam menangani kurang gizi dan menyebarluaskan
keras Pemerintah dalam mengentaskan merawat anaknya. Perubahan perilaku kearifan lokal ke seluruh masyarakat.
masalah gizi di Indonesia selama ini tersebut terbukti dapat memberikan Dalam pendekatan ini para
cukup membuahkan hasil, sedikit demi pemecahan masalah yang lebih sukarelawan di masyarakat dan
sedikit jumlah penderita gizi buruk di berkesinambungan daripada membawa para orang tua dari anak-anak yang
Indonesia menurun setiap tahunnya, solusi seperti PMT yang dibawa dari kurang gizi mempraktekkan perilaku-
meskipun kurang signifikan. luar masyarakat. perilaku baru dalam hal memasak,
Secara langsung masalah gizi Proses PD menggunakan pemberian makanan, kebersihan diri
dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu: anak kearifan lokal untuk mencegah dan dan pengasuhan yang telah berhasil
tidak mendapatkan makanan bergizi mengatasi masalah kurang gizi dan merehabilitasi kurang gizi (sesi
yang cukup, anak tidak mendapatkan menyebarluaskan kearifan lokal ke Hearth). Sesi hearth terdiri dari 2 hal,
pola asuh (asuhan gizi) yang memadai seluruh masyarakat. Dalam pendekatan yaitu rehabilitasi gizi dan pendidikan
dan adanya penyakit infeksi menyertai ini para sukarelawan di masyarakat selama 12 hari dan diikuti dengan
anak. Ketiga hal tersebut secara tidak dan para orang tua dari anak-anak yang kunjungan rumah oleh para staf
langsung berhubungan dengan tingkat kurang gizi mempraktekkan perilaku- lapangan dan sukarelawan.
pendidikan, daya beli masyarakat, perilaku baru dalam hal memasak, Metode ini memberikan
kondisi lingkungan dan pelayanan pemberian makanan, kebersihan diri perubahan perilaku dan memperkuat
kesehatan. dan pengasuhan yang telah berhasil para pengasuh anak untuk
Salah satu pendekatan program merehabilitasi kurang gizi (Sesi bertanggungjawab atas rehabilitasi gizi
yang telah berhasil dalam menurunkan Hearth). anak mereka dengan menggunakan
angka kurang gizi dan mencegah Pendekatan PD berlandaskan pengetahuan dan sumberdaya lokal.
munculnya kurang gizi kembali pada dasar pemikiran, bahwa Setelah 2 minggu diberi makanan
setelah selesainya program adalah beberapa pemecahan masalah telah tambahan yang tinggi kandungan
Positive Deviance (PD). Program ada dalam masyarakat dan hanya energinya, anak-anak akan menjadi
ini merupakan program PMT yang tinggal menemukannya. Karena leibh energik dan nafsu makan
tidak hanya berfokus pada pemberian perubahan perilaku berjalan lambat, akan lebih meningkat. Selain itu
makanan tetapi juga pada perubahan maka para ahli kesehatan masyarakat metode belajar sambil mengerjakan,
aspek perilaku dalam kesehatan dan sepakat bahwa jalan keluar yang menghasilkan rasa percaya diri dari
pengasuhan anak. ditemukan di masyarakat akan lebih para pengasuh dan meningkatkan
Para ahli kesehatan masyarakat berkesinambungan daripada yang ketrampilan dalam pemberian
sepakat, ternyata untuk solusi tersebut dibawa dari luar masyarakat tersebut. makanan, pengasuhan anak, kebersihan
adalah dengan melakukan perubahan Proses pendekatan PD juga diri dan perawatan anak pada saat
perilaku ke arah yang positif seperti menggunakan kearifan lokal untuk sakit.•
No. 006 - Januari-Februari 2013 11
12. Promkes
Sahabat Bayi,
Lindungi Balita di Pengungsian
Balita korban banjir lima tahunan Jakarta, (17/1) yang di pengungsian, sangat sedikit
yang memperhatikan kesehatan dan gizinya. LKC inisiasi program sahabat anak untuk
mengayominya.
Menyadari hal ini, Layanan merupakan gerakan pemberian
Kesehatan Cuma-cuma Dompet makanan pendamping ASI (MP-
Dhuafa (LKC Dompet Dhuafa) ASI) yang diolah di dapur umum
terpanggil untuk membantu pengungsian dengan bahan makanan
meringankan ibu-ibu korban alami (tidak instan) yang disesuaikan
banjir yang memiliki balita. kecukupan gizi dan tahapan
"Kami meluncurkan perkembangan bayi. “MP ASI ini
program layanan pendampingan diberikan untuk bayi usia 6-9 bulan,
ibu dan bayi agar terjaga 9-12 bulan, dan 12-24 bulan,” katanya.
kesehatannya selama di Sementara itu, Sapa Konselor
pengungsian dengan tajuk: adalah gerakan konseling dan
Sahabat Bayi; Ibu Sigap Bayi pendampingan ibu menyusui oleh
Sehat,” jelas Manager Pelayanan para konselor ASI yang sudah terlatih.
Medik LKC Dompet Dhuafa dr. “Ibu hamil dan ibu menyusui akan
B
Yeni Purnamasari. di dampingi dalam pemberian ASI
anjir lima tahunan kembali Untuk program Sahabat dan MP ASI. Sehingga ketika ada
meng hampiri Jakarta. Ki Bayi, LKC Dompet Dhuafa tidak kesulitan dalam proses menyusui,
rim air dari Bogor dan
an berkerja sendiri, tetapi bermitra dengan akan di dampingi dan diberikan jalan
derasnya hujan, membuat Perinasia (Perhimpunan Perinatologi keluarnya,” tutur dr.Yeni
Jakara tergenang. Jalan raya Bundaran
t Indonesia) dan organisasi yang peduli Program ini pun tidak dirancang
Hotel Indonesia pun tak luput dari ASI seperti AIMI. untuk sesaat. Namun LKC juga
genangn air setinggi dengkul orang
a Program dilaksanakan pada hari memikirkan bagaimana porgram ini
dewasa. Ahad, 20 Januari 2013, di Posko berjalan dan keberlanjutan hingga pasca
Di belahan Jakarta lain, banjir juga Pengungsi Cawang Jl.Tanjung Sania, banjir. Caranya dengan melakukan
menimbulkan korban harta dan nyawa. Cawang, Jakarta Timur dan Senin, 21 pelatihan singkat manajemen ASI
Membuat ribuan orang mengungsi, Januari 2013, di Komplek Persada II dan MPASI kepada kader kesehatan
tidak terkecuali balita. Pertolongan pun Masjid Al Mujahidin Kel. Gembor, setempat. Dengan harapan, setelah
datang dari berbagai penjuru dalam dan Kec. Periuk, Tangerang. Total program selesai di pengungsian,
luar negeri. Di dalam negeri relawan penerima manfaat untuk 2 posko ini, maka kader kesehatan setempat dapat
dan instansi berbondong-bondong 21 bayi yang dikonseling dan 100 porsi melaksanakan aktivitas Sahabat Bayi
membuka posko pengungsian. makanan balita. “Program ini terdiri sehari-hari dalam program kesehatan
Meskipun banyak yang menolong, dari 3 layanan, yaitu Ibu peduli ASI, dan sosial masyarakat di mana mereka
akan tetapi sangat sedikit yang Siaga Gizi bayi, dan Sapa Konselor,” tinggal.
memperhatikan balita, padahal balitalah paparnya. Program sahabat bayi ini pun
mahkluk paling rentan terdampak dari Dr. Yeni menjelaskan, Ibu Peduli sukses dilaksanakan dengan dilanjutkan
bencana banjir tersebut. Balita memiliki Bayi adalah gerakan pentingnya ke beberapa titik pengungsian di
kekebalan tubuh masih rendah dan pemberian ASI usia 0 s.d 2 tahun, Jakarta. Untuk ini dr Yeni mewakili
rentan terkena penyakit. Kondisi banjir, baik saat kondisi normal apalagi disaat manajemen LKC Dompet Dhuafa pun
membuat perhatian orang tua pada bencana. ASI pada bayi tak dapat menyampaikan ucapan terimakasih
balitanya agak berkurang. Kecukupan tergantikan karena ASI mengandung atas dukungan dan donasi dari anggota
gizi dan asupan nutrisi yang sesuai zat kekebalan tubuh yang akan masyarakat, baik pribadi, perusahaan
dengan usia balitanya menjadi agak melindungi bayi dari infeksi bakteri dan semua pihak yang telah turut
terabaikan. Ditambah dengan sanitasi dan kuman lainnya. mensukseskan berjalannya program
dan ketersediaan air bersih yang minim. Sementara Siaga Gizi Bayi, ini.•
12 No. 006 - Januari-Februari 2013
13. Rekam
16 – 17 Juli 2012 1 Dokter, 2 Perawat, 1 Bidan dan Pelatihan PMR, Penyuluhan Kesehatan,
Operasi Katarak Massal ambulan bersama drivernya untuk Donor Darah, dan Galang Donasi.
memeriksa kesehatan korban kebakaran
di Penjaringan Jakarta Utara. Sekitar
220 rumah warga ludes dilalap si jago
merah, (22/8/2012).
12 September 2012
Sosialisasi TB HIV/MDR untuk
Tenaga Kesehatan
Diskusi tentang TB HIV/MDR Kegiatan ini juga merupakan salah satu
Sekitar 80 orang dilakukan pemeriksaan dilaksanakan di Auditorium Fakultas rangkaian Milad LKC DD yang ke-11.
(16/7/2012), di Rumah Sehat Terpadu
(RST) Dompet Dhuafa, Parung. Hanya 24 Oktober 2012
50 orang yang dinyatakan lulus untuk Peresmian Pos Sehat Lansia Al
dioperasi (17/7/2012) di RST. Esoknya Islah
dilaksanakan pemeriksaan paska
operasi di tempat yang sama..
Juli-Agustus 2012
Festival Kampung Sehat Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
(FKIK) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, (12/9/2012) diikuti
ratusan tenaga kesehatan di Jakarta.
23 September 2012 Pos Sehat Lansia Al Islah, Matraman,
Pelatihan Dokter Kecil Jakarta Pusat, didirikan untuk membantu
para lansia yang ingin memeriksakan
kesehatannya. (24/10/2012).
Selama Ramadhan 1433 H, diadakan
“Festival Kampung Sehat”, di 3 wilayah 29-31 Oktober 2012
Jabodetabek dan 2 wilayah luar Pelatihan TFT (Training for
Jabodetabek. Untuk Jabodetabek Trainer) Konselor Remaja
dilaksanakan di Kel. Muncul (Tangerang Pelatihan ini dilaksanakan untuk
Selatan), Cilincing (Jakarta Utara), Karang
(Serang). Luar Jabodetabek dilaksankan Pelatihan Dokter Kecil ini dilaksanakan
di Karang Patihan (Kec. Balong- untuk menanamkan kesadaran tentang
Ponorogo) dan Pulau Badi (Makasar). pentingnya memelihara kesehatan sejak
Kegiatan meliputi kegiatan Posyandu sekolah dasar. Pelatihan ini diikuti oleh
(Pemeriksaan USG, Penimbangan Balita, 3 sekolah yaitu : SD 01 Ciputat, SD 04
Pemberian PMT, (Penyuluhan kesehatan Ciputat, SD 06 Ciputat, dilaksanakan di
ibu dan anak), Perlombaan Balita Sehat, International Sport Center Indonesia
Aksi Layanan Sehat, Pembagian Paket (ISCI), Ciputat (23/9/2012).
Personal dan Berbuka Puasa Bersama. membentuk trainer yang mampu
Untuk 1 Festival jumlah penerima Oktober-Desember 2012 menggali permasalahan di lingkungan
manfaatnya 250 orang. Pemuda Pejuang Bangsa remaja. Pelatihan dilaksanakan di
Untuk meningkatkan kepedulian Aula Komplek Pekerjaan Umum.
22 Agustus 2012 remaja terhadap kesehatan biologis Seusai training, para trainer langsung
SIGAB (Siaga Bencana) dan psikologis, LKC Dompet Dhuafa mempraktikan dengan menggali masalah
Tim Sigab LKC Dompet Dhuafa mengirim melaksanakan penyuluhan kesehatan remaja di SMA/SMK Muhammadiyah 8
interaktif bertajuk “Pemuda Pejuang Tangerang Selatan, (31/10/2012).
Bangsa,” di beberapa sekolah
menengah atas, di antaranya: SMAN 2 Oktober-November 2012
Tangerang Selatan, SMK 20 Cilandak, ALS Artajasa
SMAN 1 Tangerang Selatan, SMA/SMK Aksi Layan Sehat (ALS) Artajasa
Muhammadiyah 8 Tangerang Selatan. merupakan kerjasama antara LKC
Rangkaian kegiatannya berupa: Dompet Dhuafa dengan Dompet Dhuafa
No. 006 - Januari-Februari 2013 13
14. Rekam
Live Stock dan PT. Artajasa. Kegiatan ini Dompet Dhuafa adalah Senam Sehat. 2012 termasuk dalam Rangkaian Milad
memberikan pengobatan gratis untuk Bertempat di gerai-gerai LKC Dompet LKC Dompet Dhuafa Ke-11.
100 orang.
November-Desember 2012
Edukasi ASI
Dhuafa yaitu: Gerai Sehat LKC Ciputat,
13 November 2012 Gerai Sehat LKC Kota Bekasi, Gerai Sehat
Sarasehan Pos Sehat LKC Tambun, Rumah Sehat Wahana
Pengurus Pos Sehat LKC Dompet Dhuafa Jatake.
yang tersebar di beberapa wilayah
November-Desember 2012 Kampanye “Pentingnya ASI,” dilakukan di
Program Anak Sekolah Sehat beberapa kota, yaitu; Padang, Bali, Jawa
(PASS): Pemeriksaan Anemia Timur, Banten, Bandung, Lampung, NTB,
Kecacingan Jambi, Palembang selama November
Program Anak Sekolah Sehat (PASS) s.d Desember 2012. Kegiatan ini juga
bertujuan untuk meningkatkan merupakan Rangkaian Milad LKC
Dompet Dhuafa Ke-11.
Jabodetabek menjalin silaturahmi di 5-6 Desember 2012
Aula Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta Pelatihan Kader Posyandu
Selatan. (13/11/2012) 15 pengurus Pos Calon Kader Posyandu dilatih untuk bisa
Sehat berpartisipasi. Acara ini dibuka
oleh Abdul Ghofur, SE, Direktur LKC
Dompet Dhuafa.
kesehatan anak sekolah dasar/
21 November 2012 madrasah ibtidaiyah melalui
Kacamata untuk Anak Sekolah penanggulangan anemia dan cacingan.
dan Sarana Kebersihan untuk Kegiatan ini berlangsung di 7 wilayah
Sekolah di Indonesia yaitu: Palembang, Jambi, melakukan Pengisian KMS, Memahami
Program ini merupakan kerjasama Lampung, Bogor, DI Yogyakarta, Bali, Pengertian Posyandu, Tata Cara
LKC Dompet Dhuafa dan Indosat, Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini Pelaksanaan Posyandu. Pelatihan kader
penerima manfaat sebanyak 100 termasuk rangkaian Milad LKC Dompet ini dilaksanakan di Rumpin, Kabupaten
Dhuafa Ke-11. Bogor, (5-6/12/2012)
November-Desember 2012 13 Desember 2012
Pemeriksaan Kanker Serviks Jambore Kader Sehat
dengan Metode IVA Kader Sehat yang berasal dari Kader
Untuk mengurangi berjangkitnya TB, Kader Posyandu, Kader Pos Sehat
penyakit kanker serviks dilaksanakan dan Kader Gizi ikut aktif dalam “Jambore
Kader” di Tanah Tinggal, Tangerang
anak sekolah dasar. Kegiatan ini juga Selatan. Kegiatan ini dibuka M. Thoriq,
termasuk Rangkaian Milad LKC DD S.Sos, MM., Direktur Program Dompet
Ke-11. Penerima manfaat kegiatan ini Dhuafa. Kegiatan ini termasuk dalam
adalah sekolah dasar di wilayah Jasinga, Rangkaian Milad LKC Dompet Dhuafa
Bogor. Sarana kebersihan sekolah yang Ke-11.
diberikan berupa: 2 set Tong Sampah,
Sapu, Kemoceng, dan lain sebagainya.
Pemeriksaan Kanker Serviks dengan
November-Desember 2012 metode IVA di 7 Kota di Indonesia, yaitu:
Senam Sehat LKC Dompet Dhuafa Palembang, NTB, Bogor, Banten, Jawa
Kegiatan rutin yang dilaksanakan Timur, Jatake, Ciputat. Kegiatan ini yang
Departemen Promosi Kesehatan LKC dilaksanakan November s.d Desember
14 No. 006 - Januari-Februari 2013
15. Mitra
PT GSM Syukuri Usia
Perusahaan Ke-4 Tahun
Perusahaan penyedia alat alat kesehatan,PT Global Systech Medika, memberikan
sumbangan Alat Kesehatan senilai Rp. 745.182.699,- untuk perlengkapan Rumah Sehat
Terpadu (RST) Dompet Dhuafa sebagai wujud syukur Usia Ke-4 tahun.
P
erusahaan penyedia alat- perusahaan ini mempersembahkan (RST) Dompet Dompet Dhuafa
alat kesehatan, PT. Global beberapa alat kesehatan senilai yang dipercaya oleh keluarga
Systech Medika (PT. GSM) 745 juta rupiah lebih untuk besar PT. GSM untuk menerima
memasuki usia 4 tahun dimanfaatkan untuk melayani alat-alat kesehatan yang diniatkan
dan sudah lebih 100 rumah sakit di orang-orang yang tak mampu di untuk dimanfaatkan kaum dhuafa
Indonesia yang menjadi mitranya. Indonesia. di Indonesia itu. Karena itulah,
Sebagai wujud dari rasa syukur, Adalah Rumah Sehat Terpadu Selasa (10/9/2012), Ridwansyah,
No. 006 - Januari-Februari 2013 15
16. Mitra
Branch Manager Coordinator PT. dari PT GSM yang berkantor di Jl. PT GSM juga memiliki kepedulian
GSM, mewakili perusahaannya Penjernihan Raya No. 38, Jakarta untuk memudahkan masyarakat
menyerahkan bantuan berupa alat Pusat ini sangat bermanfaat bagi dhuafa mendapatkan pelayanan
kesehatan tersebut. kelancaran pelayanan di RST. kesehatan yang terbaik.
“Ini merupakan bentuk “Kita berharap PT GSM terus
kepedulian kita kepada masyarakat meningkatkan kepeduliannya
yang kurang beruntung. Melalui RST kepada dhuafa dan terus
inilah bantuan kami salurkan agar mensupport RST. Siapa tahu, suatu
mampu menangani masyarakat- Ini merupakan saat nanti akan muncul RST-RST di
masyarakat yang kurang terlayani,” wilayah lain berkat dari kerjasama
kata Ridwansyah.
bentuk kepedulian ini,” ungkap Dokter Imam.
Ridwansyah mengatakan, kita kepada Dokter Imam juga mengurai,
banyak masyarakat Indonesia masyarakat yang bantuan alat kesehatan yang
yang kurang beruntung, sehingga kurang beruntung. diberikan oleh PT. GSM senilai Rp.
sulit untuk mendapatkan layanan 745 juta lebih itu berupa alat-alat
kesehatan. Dengan kehadiran RST,
Melalui RST inilah yang berkaitan dengan penanganan
perusahaannya berharap, semoga bantuan kami pasien osteoporosis (kerapuhan
rumah sehat ini dapat menjadi salurkan agar tulang yang diderita pasien usia
solusi bagi masyarakat-masyarakat mampu menangani lanjut), tempat tidur rawat inap,
dhuafa yang belum beruntung serta instrumen-instrumen
tersebut.
masyarakat- pendukung RS.
“Kami bangga dengan RST masyarakat yang Selain membantu RST dengan
ini, bahwa performance-nya dan kurang terlayani. alat-alat kesehatan, PT. GSM
layanan tidak kalah dengan RS kelas juga tercatat sebagai mitra dari
VIP sekali pun. Hal ini pulalah yang "Alat kesehatan yang LKC Dompet Dhuafa, dan sering
membuat kami terpanggil untuk disumbangkan PT GSM, dapat menyelenggarakan kerjasama
membantu,” kata Ridwansyah. menambah sekaligus memudahkan berupa Aksi Layanan Sehat (ALS),
Di kesempatan yang sama, pelayanan bagi masyarakat dhuafa melakukan pelayanan pemeriksaan
Drg Imam Rullyawan, MARS, yang ada di RST," jelas Dokter Imam. kesehatan dan memberikan
Direktur RST Dompet Dhuafa yang Dokter Imam berharap, pengobatan gratis yang
menerima bantuan dari PT GSM kerjasama antara RST dan PT GSM dilaksanakan langsung ke kantong-
tersebut mengatakan, bantuan ke depan tetap berlanjut, karena kantong dhuafa.•
Nama Perusahaan : PT Global Systech Medika (GSM)
Alamat Kantor : Jl. Penjernihan Raya No. 38, Jakarta Pusat
Berdiri : 6 Juli 2006
Core Bisnis : Penyedia alat kesehatan di Indonesia.
VISI
Menjadi Perusahaan penyedia alat kesehatan utama di Indonesia yang
berkualitas, berkomitmen, bertumbuh kembang dan mengutamakan pelayanan.
MISI
1. Menyediakan dan meningkatkan pelayanan penyediaan alat kesehatan
yang berkualitas dan terjangkau.
2. Menggerakan pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan.
3. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap masyarakat
melalui Rumah Sakit Pemerintah dan Dinas Kesehatan.
16 No. 006 - Januari-Februari 2013
17. Dedikasi
Pelatihan Mitra ASI
Kukuhkan 60
Kader ASI Sumbar
Dompet Dhuafa Singgalang adakan Donor Darah, Pemeriksaan Gejala Cacingan bagi
Anak Sekolah, Program Untukmu Ibu Indonesia, Pemeriksaan Kanker Serviks Metode
IVA dan Pelatihan Kader Laktasi memperingati Milad LKC Ke-11.
T
idak seperti biasanya Kantor
Camat Padang Barat, Kota
Padang, Sumatera Barat,
mendadak ramai dihadiri
ka er-kader posyandu se-Kota
d
Padang. Kehadiran mereka bukan
untuk menyampaikan aspirasi kepada
Camat. Melainkan untuk mengikuti
"Pelatihan Mitra ASI bagi Kader Pos
yandu dan Ormas Kota Padang" yang
mengha irkan pembicara Ketua Ikat
d
an Konselor Indonesia untuk wilayah
Sumatera Barat Dr. Yessi Elsandra.
Kegiatan ini diadakan Dompet
Dhuafa Singgalang bertempat di Aula
kantor Camat Padang Barat, Sabtu tersebut, menyatakan apresiasinya senang karena kecamatan kami yang
(8/12/2012). Acara ini bertajuk "ASI atas program ini. Menurutnya, dijadikan tuan rumah pelaksanaan
Yes, Susu Formula No!" ini merupakan program ini sangat efektif untuk acara ini. Semoga ilmu yang
salah satu rangkaian peringatan menyiapkan konselor-konselor ASI didapatkan dapat diaplikasikan untuk
Milad Jejaring Program Dompet guna membantu tenaga medis dalam masyarakat luas,” kata Amasrul.
Dhuafa di Bidang Kesehatan, Layanan melakukan penyadaran masyarakat Sementara itu sebagai pembicara
Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Ke-11. tentang pentingnya ASI. Yessi Elsandra, dalam pelatihannya,
Kepala Divisi Program Dompet "Terima kasih atas diangkatnya menginspirasi seluruh peserta
Dhuafa Singgalang Karsini, me program ini. Semoga hal ini dapat yang hadir agar terus bersemangat
ngatakan, rangkaian program yang meningkatkan sinergisitas peran dalam aksi Inisiasi Menyusui Dini.
dimulai sejak 2 September lalu antar tenaga medis dan masyarakat Selain itu, Yessi juga memaparkan
ini, diawali dengan Donor Darah, dalam mewujudkan Indonesia sehat, langkah-langkah menuju keberhasilan
Pemeriksaan Gejala Cacingan bagi terutama bagi kesehatan balita dan menyusui bagi ibu dan mematahkan
Anak Sekolah, Program Untukmu anak-anak," jelas Ismarni. mitos-mitos yang menghambat para
Ibu Indonesia, Pemeriksaan Kanker Camat Padang Barat, Amasrul, ibu untuk menyusui anaknya.
Serviks Metode IVA dan Pelatihan yang turut hadir dalam acara tersebut "Kita ingin tumbuhkan kesadar n
a
Kader Laktasi bagi 22 Kabupaten kota juga mengaku pernah menjadi di masyarakat, bahwa ASI itu penting
di Indonesia. kader Posyandu di tahun 1985. dan menghindari penggunaan susu
"Para peserta mitra ASI yang Dikatakannya, kegiatan ini sangat formula," tegas Yessi.
hadir dalam acara ini berjumlah posisif untuk mengasah semangat Diakhir acara, saat sesi penutup
60 orang. Mereka sangat antusias pelayanan kader-kader yandu bagi an pelatihan, Wakil Walikota Padang
mengikuti pelatihan ini. Banyak masyarakat. Mahyeldi Ansharullah menyempatkan
pengalaman yang di sharing terkait "Kader yandu adalah pekerja hadir untuk menutup acara secara
pentingnya ASI bagi pertumbuhan sosial yang tidak mengharapkan resmi, sekaligus menyaksikan
anak," ungkap Karsini. imbal n materi. Baginya kepuasan
a pembacaan ikrar dan mengukuhkan
Mewakili Ikatan Bidan Indonesia, batin menjadi motivasi untuk kader ASI Sumatera Barat.•
Ismarni, yang turut hadir dalam acara bergerak di lapangan. Saya sangat
No. 006 - Januari-Februari 2013 17
18. Dedikasi
Jumlah Peserta Operasi Katarak Meningkat,
Masyarakat Jambi
Senang
Jika ditahun 2011, operasi katarak gratis hanya untuk 40 dhuafa. Di tahun 2012,
Rumah Sosial Insan Madani (RSIM) Jambi mengoperasi 70 pasien dhuafa. Setiap tahun
diusahakan jumlah peserta terus meningkat.
Beberapa aspek kesehatan yang
diperiksa sebelum dilakukan opera-
si katarak adalah kadar gula pasien,
tekanan jantung, tekanan darah,
kondisi penyakit penglihatan pasien
itu sendiri. Selain itu juga diperiksa
berbagai hal yang terkait dengan
syarat kesehatan untuk mengikuti
operasi.
Menurut Fuji, kegiatan ini
menjadi suatu harapan dan syukur
bagi masyarakat Jambi, mengi-
kuti operasi katarak yang dilakukan
secara gratis oleh Rumah Sosial
Insan Madani Jambi ini, karena jika
melakukan operasi katarak secara
pribadi, sangat membutuhkan biaya
yang besar. Sementara itu keter-
batasan ekonomi dari masyarakat
tersebut, membuat operasi katarak
secara pribadi menjadi jauh dari
harapan.
Terwujudnya operasi katarak
gratis yang dikuhususkan untuk ma-
syarakat kurang mampu (dhuafa)
M
ini, RSIM tidak sendiri. Kegiatan ini
asyarakat Jambi san- yang dilaksanakan di RS. dr. Bratana terselenggara atas kemurahan hati
gat senang, karena Jambi ini meningkat menjadi 70 para donatur yang bermurah hati
meningkatnya jum- peserta. Operasi ini dilakukan oleh berbagi kepada sesama.
lah peserta Operasi beberapa dokter spesialis mata di Suksesnya operasi katarak yang
Katarak Massal Gratis untuk kaum Jambi. kedua kalinya ini, kata Fuji, menim-
dhuafa yang dilaksanakan Rumah "Setiap peserta yang mengikuti bulkan rasa tanggung jawab bagi
Sosial Insan Madani (RSIM) Jambi. operasi ini, terlebih dahulu mengi- RSIM untuk terus melaksanakannya
Kegiatan tersebut dilaksanakan dua kuti tahap seleksi yang dilakukan setiap tahun. Di Januari 2013 ini,
hari; Sabtu (6/10/2012) dan Kamis oleh tim medis profesional. Hanya RSIM pun menjadwalkan kegiatan
(4/11/2012) . orang-orang yang lulus tes yang yang sama, tentu target pasien akan
Jika tahun lalu (2011) hanya dinyatakan layak untuk mengikuti terus ditingkatkan, agar semakin
diperuntukkan untuk 40 orang tak operasi katarak ini," ujar Fuji, Bagian banyak yang menerima manfaat
mampu, tapi tahun 2012 ini, operasi Program RSIM Jambi. dari kegiatan ini.•
18 No. 006 - Januari-Februari 2013