Dokumen tersebut membahas tentang riba dalam perspektif Islam. Riba secara harfiah berarti bertambah, tetapi dalam istilah teknis merujuk kepada pengambilan tambahan dari harta pokok secara batil. Alquran melarang riba dan menyebutkan dampak negatifnya bagi individu, keluarga, dan masyarakat. Hikmah larangan riba adalah untuk melindungi harta umat Islam dan memotivasi investasi yang halal.
2. DEFINISI RIBA
Riba secara literal berarti bertambah, berkembang, atau tumbuh. Akan
tetapi, tidak setiap tambahan atau pertumbuhan itu dilarang oleh Islam
Adapun menurut istilah teknis, riba’ berarti pengambilan tambahan
dari harta pokok atau modal secara batil. Ada beberapa pendapat
dalam menjelaskan riba’, namun secara umum terdapat benang merah
yang menegaskan bahwa riba’ adalah pengambilan tambahan, baik
dalam transaksi jual beli maupun pinjam-meminjam secara batil atau
bertentangan dengan prinsip muamalah dalam Islam
3. Larangan Riba Dalam AlQur’an
“ Dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah
pada harta manusia, Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan
apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk
mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-
orang yang melipat gandakan (pahalanya). (Ar-Rum: 39)
“ Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas
(memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) Dihalalkan bagi
mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah.
Dan disebabkan mereka memakan riba, Padahal Sesungguhnya mereka telah
dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang
dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang
kafir di antara mereka itu siksa yang pedih. “ (an-Nisa: 160-161)
4. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba dengan berlipat
ganda. dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan.” Ali Imron : 130
“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa
Riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.* Maka jika
kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Maka ketahuilah, bahwa Allah
dan Rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan
riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya dan tidak (pula)
dianiaya.” Albaqoroh ; 278 - 279
5. •“Rasulullah melarang penjualan emas dengan emas dan perak
dengan perak kecuali sama beratnya, dan membolehkan kita menjal
emas dengan perak dan begitu juga sebaliknya sesuai dengan
keinginan kita” (HR Bukhari no.234, kitab al-Buyu).
•Rasulullah bersabda “Emas hendaknya dibayar dengan emas, perak
dengan perak, gandung dengan gandum, tepung dengan tepung,
kurma dengan kurma, garam dengan garam, bayaran harus dari
tangan ke tangan (cash).barangsiapa memberi tambahan atau
meminta tambahan, sesungguhnya ia telah berurusan dengan riba.
penerima dan pemberi sama – sama bersalah” (HR Muslim no.2971,
dalam kitab al-Masaqqah)
6. Di riwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda “Tuhan
sesungguhnya berlaku adil kerena tidak membenarkan empat golongan
memasuki surga atau tidak mendapatkan petunjuk dari-Nya. mereka
itu adalah peminum arak, pemakan riba, pemakan harta anak yatim
dan mereka yang tidak bertanggung jawab/melantarkan ibu-bapaknya
7. Jenis – Jenis Riba
Riba Nasii`ah.
Riba Nasii`ah adalah tambahan yang sudah ditentukan di awal transaksi, yang
diambil oleh si pemberi pinjaman dari si penerima pinjaman sebagai imbalan
dari pelunasan bertempo. Atau juga tambahan yang diambil penjual dari
pembeli sebagai ganti atas penundaan pembayaran utang.
Riba Fadlal
Riba fadlal adalah tukar menukar barang yang sejenis dengan ada
tambahan, misalnya tukar menukar uang dengan uang, atau makanan
dengan makanan yang disertai dengan tambahan. Atau dengan kata
lain Riba fadhl ialah melebihkan penjualan barang yang ditimbang
atau ditakar dengan jenis yang sama.
8. Dampak Negative Riba
Terhadap Individu
Dosa riba melahirkan perbuatan dosa yang lain
Perbuatan maksiat akan menumbuhkan dan melahirkan benih
perbuatan maksiat yang lain. Bahkan sangat sulit bagi pelakunya
untuk melepaskan diri dari kubangan maksiat
Dosa riba menghalangi seseorang untuk berbuat ketaatan dan
kebajikan.
Bukankah kita saksikan bahwa para pelaku riba susah menunaikan
sholat berjama’ah di masjid? Bukankah kita menjumpai bahwa para
pelaku riba amat sulit mendermakan harta untuk para kerabat
mereka?
9. Dosa riba menghilangkan keberkahan
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari
langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami)
itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. al-
A’rof [7]: 96)
Dosa riba mempersulit berbagai problematika
kehidupan.
barangsiapa yang bertakwa kepada Alloh, maka Alloh
berikan jalan keluar. Begitu pula bagi siapa saja yang
menanggalkan ketakwaan (berbuat maksiat seperti pelaku
riba), maka Alloh akan menutup jalan keluarnya
10. Terhadap Keluarga
Riba menyebabkan orang terbelenggu oleh hutang
Banyak kepala rumah tangga yang terjerat oleh utang di bank. Mereka
rela mendatangi bank-bank ribawi untuk menggadaikan sertifikat
rumah demi mendapatkan dana segar yang pada akhirnya harta dan
rumah mereka disita oleh pihak bank.
Barangsiapa memberi nafkah yang haram dari hasil
riba kepada anggota keluarganya, maka tunggulah
kerusakan anak-anakny
kita saksikan banyak kepala keluarga yang asyik dan senang memberi
nafkah kepada keluarga mereka dari hasil riba. Akibatnya tercipta
anak-anak yang tidak taat kepada aturan agama.
11. Terhadap Sosial Kemasyarakatan
“Apabila telah tampak perzinaan dan riba di suatu
negeri, maka mereka berarti telah mengundang adzab
Alloh untuk diri mereka.” (HR. ath-Thobroni)
Bukankah kita saksikan goyangan-goyangan gempa yang mematikan
dan letusan-letusan gunung-gunung berapi yang membakar anak-anak
bangsa hidup-hidup serta melenyapkan harta benda milik mereka
yang tersisa hidup?
12. Hikmah Diharamkannya Riba
Melindungi harta orang Muslim agar tidak termakan
dengan batil.
Memotivasi orang Muslim untuk menginvestasikan
hartanya pada usaha-usaha yang bersih dari penipuan
Menutup seluruh pintu bagi orang Muslim yang membawa
kepada memusuhi dan menyusahkan saudaranya,
Menjauhkan orang Muslim dari sesuatu yang
menyebabkan kebinasaannya,
Membuka pintu-pintu kebaikkan didepan orang Muslim
agar ia mencari bekal untuk akhiratnya