1. Kebijakan Pembangunan SDM:
Peningkatan Mutu Pendidikan melalui Pemenuhan
Kebutuhan Guru
Prof. Dr. H.R. Agus Sartono, MBA
Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama
KEMENTERIAN KOOORDINATOR
BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Jakarta, 30 Juli 2019
2. 2
Sumber Data1 Perhitungan Proyeksi Penduduk
Indonesia 2010-2045 UN Population Prospect
JUMLAH YANG DI HARAPKAN
1. Pembangunan berpusat pada manusia
2. Pengendalian urbanisasi dan pengelolaan migrasi
3. Pemanfaatan bonus demografi dan bonus demografi kedua
4. Pertumbuhan penduduk dan persebaran yang seimbang
5. Perlindungan sosial komprehensif dan berkelanjutan
6. Peran strategis penduduk produktif Indonesia dalam pembangunan internasional
7. Terjaganya nilai-nilai keluarga dan hubungan yang erat antar generasi
Rasio ketergantungan mencapai titik terendah pada periode 2028-2031,
peluang bonus Demografi dan Bonus Demografi kedua 1
POTENSI SDM: BONUS DEMOGRAFI
3. 3
TARGET RPJMN 2015-2019
INDIKATOR ANGKA
Jumlah Pengangguran 2018 5,13% (6,87 jt orang)
Target Angka Pengangguran
RPJMN 2015-2019
4-5%
• Hampir separuh (53,11%) dari tenaga kerja Indonesia adalah lulusan SD ke bawah
sehingga sulit mendapat tenaga kerja dengan kualifikasi keterampilan dan keahlian
yang cukup
• Tingkat pengangguran tertinggi adalah dari lulusan SMK (8,92%)
• Perlu ada terobosan dan pendekatan baru dalam mempersiapkan calon tenaga
kerja nasional
TANTANGAN SDM INDONESIA
Bekerja = 129,36 juta (94,87%)
Penganggur = 6,82 juta (5,13%)
40.51
17.75 17.86
11.31
2.82
9.75
SD SMP SMA SMK D I/II/III PT
Dalam persen
2.65
5.04
6.78
8.63
6.89 6.24
SD SMP SMA SMK D I/II/III PT
Angkatan
Kerja
136,18 juta
Dalam persen
Sumber: BPS, Februari 2019
4. PROGRAM
a. Lulusan Perguruan
Tinggi hanya ~10%
b. Angka Partisipasi
Kasar (APK) Perguruan Tinggi
31,05
c. Kompetensi rendah
d. Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) baru 21 sektor
e. Akses siswa miskin ke sekolah
belum merata
f. Kompetensi keahlian lulusan
SMK masih rendah.
g. Rendahnya akses modal dan
minat wirausaha.
h. Angkatan Kerja berpendidikan
rendah (≤SD) 42,5 %
i. IPM 2016: 70,18
IPM 2017: 70,81
KONDISI
SDM INDONESIA
4
a. Revitalisasi Politeknik
b. Pemberian beasiswa
c. Pendirian Perguruan
Tinggi/Politeknik baru
d. Percepatan penyusunan
SKKNI pada sektor lainnya
e. Zonasi Sekolah untuk
pemenuhan wajib belajar
12 tahun
f. Revitalisasi SMK melalui
Inpres No.9/2016.
g. Peningkatan produktivitas
dan perluasan
kesempatan kerja
h. KIP, Bidikmisi, Beasiswa
LPDP
a. Jumlah SDM berkualitas
meningkat
b. Pemerataan pendidikan
vokasi bagi masyarakat
kurang mampu
c. Lulusan Perguruan Tinggi
memiliki kompetensi yang
sesuai kebutuhan pasar
kerja
d. APK pendidikan menengah
(SMA/SMK) meningkat
menjadi 90%
e. Kompetensi meningkat
menjadi min. 65%
f. Ketersediaan lapangan
kerja 2 juta
g. IPM 2018: 71,50 (sasaran)
SASARAN
PEMBANGUNAN SDM
PEMBANGUNAN KOMPETENSI SDM INDONESIA
8. 8
KOMPOSISI JUMLAH GURU NASIONAL
Berdasarkan Dapodik Kemendikbud
Sumber : Kemendikbud, 2018
Belum S1 Sudah S1 Sub-Total Belum S1 Sudah S1 Sub-Total
Negeri 149,467 569,887 719,354 262 16,209 16,471 735,825
Swasta 189,957 406,942 596,899 201,307 201,307 798,206
Grand Total 339,424 976,829 1,316,253 262 217,516 217,778 1,534,031
Sekolah
Belum Sertifikasi Sudah Sertifikasi
Grand Total
Total Jumlah Guru :
3.017.296 orang
Negeri Swasta Negeri dan Swasta Sudah Sertifikasi Belum Sertifikasi
PNS 1,378,940 104,325 1,483,265 1,174,377 308,888
Honorer 735,825 798,206 1,534,031 217,778 1,316,253
PNS Honorer
Catatan:
Dari 735.825 guru honorer, telah disensus sebanyak 509.000 orang.
Dari hasil sensus ternyata diidentifikasi sekitar 25.000 orang, hanya terdaftar nama saja.
Total Jumlah Guru PNS:
1.483.265 orang
Total Jumlah PNS:
4.185.503 orang
Persentase Jumlah Guru
PNS dari Total PNS:
28,2 %
9. Kategori JJM
Belum Sertifikasi Sudah Sertifikasi
Grand Total
Belum S1 Sudah S1 Total Belum S1 Sudah S1 Total
0 1.346 23.695 25.041 19 1.126 1.145 26.186
1 54 1.265 1.319 292 292 1.611
2 55 1.900 1.955 1 534 535 2.490
3 101 4.595 4.696 11 5.683 5.694 10.390
Grand Total 1.556 31.455 33.011 31 7.635 7.666 40.677
KOMPOSISI GURU HONORER MADRASAH
Berdasarkan Data SIMPATIKA Kementerian Agama, 2018
Madrasah
Belum Sertifikasi Sudah Sertifikasi
Grand Total
Belum S1 Sudah S1 Total Belum S1 Sudah S1 Total
Negeri 1.556 31.455 33.011 31 7.635 7.666 40.677
Swasta 78.592 274.150 352.742 2.059 185.996 188.055 540.797
Grand Total 80.148 305.605 385.753 2.090 193.631 195.721 581.474
Sudah S1
Belum S1
0 - tidak pernah memenuhi 24 JJM
1 - memenuhi 24 JJM selama 1 smt
2 - memenuhi 24 JJM selama 2 smt
3 - memenuhi 24 JJM selama 3 smt
Jumlah Guru Honorer
pada Madrasah
Negeri selama 3
Semester Terakhir
Rincian Jumlah
Guru Honorer
Madrasah
9
Jumlah Guru Honorer
Madrasah Negeri:
40.677 orang
10. 10
USULAN REKRUTMEN PER TAHUN (2018-2024)
TERMASUK PENGGANTIAN GURU PENSIUN DAN
TAMBAHAN KEBUTUHAN GURU
101.042 101.042 101.042 101.042 101.042 101.042 101.042
44.443
54.974
63.945 61.656
80.055 77.723 71.967
14.486
30,613
27.968 26.820
26.430 24.658
25.246
159,971
186,629
192,955 189,518
207,527 203,423
198,253
-
50,000
100,000
150,000
200,000
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Rekrutmen untuk pemenuhan tambahan akses
Rekrutmen untuk mengganti yang pensiun di sekolah
negeri
Rekrutmen per tahun untuk pemenuhan 707.000 (asumsi
dipenuhi dalam 7 tahun)
159,971
Rekrutmen per tahun untuk
Pemenuhan 735.825 (asumsi
dipenuhi dalam 7 tahun)
Rekrutmen untuk mengganti
yang pensiun di sekolah negeri
Rekrutmen untuk pemenuhan
Tambahan akses
Catatan:
Alokasi guru kelas dan guru mata pelajaran baru pada tahun 2018, sebesar 88.000 formasi,
plus 12.833 formasi (honorer eks K2)
Sumber : Kemendikbud, 2018
12. 12
1. INDUSTRI MANUFAKTUR
(3788 SMK)
Sektor Prioritas Revitalisasi SMK
Target 5.000 SMK
2. PERTANIAN (499 SMK)
3. PARIWISATA (453 SMK)
4. EKONOMI KREATIF (66 SMK
5. KEMARITIMAN (180 SMK)
Sektor Prioritas Politeknik
Target 500 Politeknik
1. INDUSTRI MANUFAKTUR
(214 POLTEK)
2. PERTANIAN & KEHUTANAN (140
POLTEK)
3. PARIWISATA (70 POLTEK)
5. MARITIM & TRANSPORTASI (12
POLTEK)
6. KONSTRUKSI (37 POLTEK)
7. PERTAMBANGAN (2 POLTEK)
8. LISTRIK GAS & AIR MINUM (3
POLTEK)
4. SOSIAL & KESEHATAN (38 POLTEK)
9. JASA (REAL ESTATE & COMMERCE)
(184 POLTEK) (2 POLTEK)
REVITALISASI PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN VOKASI - INPRES NO 9 TAHUN 2016
Catatan: Jumlah SMK Update Kemdikbud Juli 2019
6. ENERGI DAN PERTAMBANGAN (14
SMK)
13. Revolusi Industri 4.0
Catatan: Tantangan penciptaan lapangan kerja menjadi makin berat. Pada masa lampau
1% pertumbuhan ekonomi mampu menciptakan sekitar 200.000 lapangan pekerjaan. Di era
Revolusi Industri 4.0, penyerapan tenaga kerja menurun dimana setiap 1% pertumbuhan
ekonomi hanya mampu menyerap sekitar 75.000 tenaga kerja.
14. TANTANGAN PASAR KERJA
1,8 Juta
(49 %)
1,9 Juta
(51 %)
Masuk Pasar
Kerja
Lulusan Jenjang
Pendidikan Menengah
TOTAL
3,7 juta
Lulusan MA
468.720
Lulusan SMK
1.661.815
Profil pendidikan tenaga kerja kita selama ini tak
banyak berubah: 89% berpendidikan maksimum
SMK/SMA dan hanya 11% berpendidikan tinggi.
Tingkat pengangguran terbuka tertinggi adalah
dari lulusan SMK yakni sebesar 8,63% (Februari
2019).
Perlu ada terobosan dan pendekatan baru dalam
mempersiapkan calon tenaga kerja profesional
secara nasional
Lulusan SMA
1.609.448
Bekerja = 129,36 juta (94,87%)
Penganggur = 6,82 juta (5,13%)
Angkatan
Kerja
136,18 juta
40.51
17.75 17.86
11.31
2.82
9.75
SD SMP SMA SMK D I/II/III PT
Dalam persen
2.65
5.04
6.78
8.63
6.89 6.24
SD SMP SMA SMK D I/II/III PT
Dalam persen
Sumber: BPS, Februari 2019
Diharapkan
Melanjutkan
Kuliah
14
15. c
SMK-Industri Link and Match
2017 – 2019
TARGET hingga tahun 2020 =
5.000 SMK
Fokus pengembangan pada sektor-sektor:
Manufaktur, Pertanian, Pariwisata, Maritim, Ekonomi Kreatif,
dan Energi Pertambangan
PROVINSI INDUSTRI
MANUFAKTUR
SMK
JAWA TIMUR 148 447
JAWA TENGAH 238 662
JAWA BARAT 276 662
SUMATERA
(BAGIAN UTARA
DAN SELATAN)
184 434
DKI DAN BANTEN 143 292
SULAWESI 41 110
KALIMANTAN
SELATAN
1 5
TOTAL* 855 2.612
Jawa Timur
148 Ind, 447 SMK
Jawa Tengah
238 Ind, 662 SMK
DKI Banten
143 Ind, 292 SMK
Jawa Barat
276 Ind, 662 SMK
Sumatera
184 Ind, 434 SMK
Sulawesi
41 Ind,110 SMK
SEBARAN SMK YG TELAH MENGIKUTI
PROGRAM LINK AND MATCH DENGAN INDUSTRI
Target pengembangan SMK Industri Tahun 2020
adalah 5.000 SMK, sehingga diperlukan lagi
sebanyak 2.388 SMK baru.
Sumber: KEMENPERIN, Mei 2019
15
Lokus Pengembangan Vokasi: 10 Provinsi
Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Banten, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timut, dan
Sulawesi Selatan
16. PERSEBARAN MENURUT
KLASTER
JUMLAH
SMK
KBTH GURU
PRODUKTIF*
PARIWISATA 453 4.720
INDUSTRI MANUFAKTUR 3.793 42.757
PERTANIAN 499 2.944
KEMARITIMAN 180 1.002
INDUSTRI KREATIF 65 799
ENERGI &
PERTAMBANGAN
10 35
TOTAL 5.000 52.257
Bali & Nusa Tenggara
317 SMK, 3.614 guru
Jawa
2.779 SMK,
27.726 guru
Kalimantan
339 SMK,
2.897 guru
Maluku & Papua
154 SMK, 1.138 guru
Sumatera
912 SMK,
12.493 guru
Sulawesi
502 SMK,
4.388 guru
Sumber: Kemendikbud Mei 2019
SEBARAN 5.000 SMK INDUSTRI DAN ESTIMASI
KEBUTUHAN GURU PRODUKTIF BERDASAR KLASTER PRIORITAS
Prasarat utama pengemban SMK Industri adalah ketersediaan “Guru Produktif” sebanyak 52.257 orang. Pemenuhan
kebutuhan “Guru Produktif” harus menjadi terobosan/prioritas dan dilakukan melalui:
• Rekrutmen lulusan D3 Politeknik, dan diberi beasiswa untuk mengikuti pendidikan Profesi Guru (PPG) sekaligus
menyelesaikan pendidikan jenjang D4.
• Kemen PAN-RB harus menyiapkan formasi bagi 52.257 Guru Produktif.
• Pemda Propinsi sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2014, memastikan pengisian 52.257 Guru Produktif SMK
• Secara simultan dapat pula memanfaatkan praktisi industry/silver expert untuk mengisi kekosongan guru
produktif di SMK
• Diperlukan payung hokum/aturan standar biaya bagi silver expert yang mengajar di SMK
16