SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
TUGAS TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN
PENGOLAHAN MEDIA TANAM PADI SAWAH DENGAN
METODE PENGOLAHAN BAJAK DAN GARU
LAPORAN OBSERVASI
Disusun oleh:
Maki Lukmanul Hakim
Ahmad Wakhidatus S
Ainunnisa
Fahmi Farizqi P
Azmi Hanafiah Dwi P
Fathur Rahman Ashihah
20160210084
20160210060
20160210097
20160210112
20160210100
20160210071
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Pengelolaan tanah dapat dipandang sebagai suatu usaha manusia untuk
merubah sifat-sifat yang dimiliki oleh tanah sesuai dengan kebutuhan yang
dikehendaki oleh manusia. Didalam usaha pertanian, pengolahan tanah dilakukan
dengan tujuan untuk menciptakan kondisi fisik dan kondisi biologis tanah yang lebih
baik sampai kedalaman tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Di samping
itu pengolahan tanah bertujuan pula untuk membunuh gulma dan tanaman yang tidak
diinginkan, menurunkan laju erosi, meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di
lapangan, mempersatukan pupuk dengan tanah serta mempersiapkan tanah untuk
mempermudah dalam pengaturan air (Agus, 2004).
Sawah adalah tanah yang digarap dan diairi untuk tempat menanam
padi.Untuk keperluan tersebut, sawah harus mampu menyangga genangan air karena
padi memerlukan penggenangan pada periode tertentu dalam partumbuhannya.Untuk
mengairi sawah digunakan sistem irigasi dari mata air, sungai atau air hujan.Sawah
yang mengandalkan sumber air dari hujan dikenal sebagai sawah tadah hujan,
sementara yang lainnya adalah sawah irigasi.Padi yang ditanam di sawah dikenal
sebagai padi lahan basah (lowland rice).Pada lahan yang berkemiringan tinggi, sawah
dicetak berteras atau lebih dikenal terasering atau sengkedan untuk menghindari erosi
dan menahan air.Sawah berteras banyak terdapat di lereng-lereng bukit atau gunung
di Jawa dan Bali. Provinsi Bali memiliki sistem irigasi sawah yang dikenal dengan
Subak, menjabarkan kaedah-kaedah pengelolaan tanah yang berbasis budaya dan
masyarakat (Bokings, 2013).
Pengolahan tanah adalah proses dimana tanah digemburkan dan dilembekkan
dengan menggunakan, cangkul, bajak atau penggaru yang ditarik dengan berbagai
sumber tenaga, seperti tenaga manusia, tenaga hewan, dan mesin pertanian (traktor).
Cara pengolahan tanah yang baik pertama Diukur areal pertanaman yang akan
digunakan, plot di bentuk dengan ukuran 200 x 100 cm dengan jarak antar plot 50 cm
dan antar blok 50 cm. Kemudian tanah diolah sedalam 30 cm sesuai dengan
perlakuan (Nasution, 2013).
Pengolahan tanah merupakan bagaian proses terberat dari keseluruhan proses
budidaya yang bertujuan untuk mengubah keadaan tanah pertanian dengan proses
masukan energi mekanis pada tanah menggunakan alat pengolahan tanah hingga
memperoleh susunan atau struktur tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Cara
pengolahan tanah akan berpengaruh terhadap hasil pengolahan dan konsumsin
energinya serta menentukan kualitas hasil tanaman sehingga harus di
upayakan secara efektif dan efisien. Pengolahan tanah pertama dilakukan untuk
memotong, rnemecah dan membalik tanah. Alat-alat pengolahan tanah pertama ada
beberapa macam, yaitu : Bajak singkal (moldboard plow), Bajak piring (disk plow),
Bajak rotari atau pisau berputar (rotary plow), Bajak chisel atau pahat (chisel plow).
Untuk meningkatkan produktivitas beras ada berbagai kendala yang dihadapi saat ini,
diantaranya konversi lahan sawah subur yang masih terus berjalan, penyimpangan
iklim (anomali iklim), paket teknologi yang tidak spesifik lokasi,danpenurunan
kualitas sumberdaya lahan (soil sickness) (Raden, 2012).
1.2. Tujuan
a. Mengetahui cara pengelolaan tanah sawah menggunakan traktor
b. Mengetahui tahapan penggunaan, perawatan dan spesifikasi traktor
c. Mengetahui penggunaan bajak dan garu pada pengolahan tanah sawah
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan praktikum Teknologi Budidaya Tanaman yang berjudul
“Pengolahan Tanah Sawah” dilaksanakan pada hari Rabu, 19 April 2017 di lahan
percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Pukul 14.30 –
selesai.
2.2. Bahan dan Alat Praktikum
a. Tanah lahan sawah
b. Cangkul
c. Traktor
d. Alat tulis pencatatan waktu
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pola Penanaman
Pengelolaan tanah yang baik pertama Diukur areal pertanaman yang akan
digunakan, plot di bentuk dengan ukuran 200 x 100 cm dengan jarak antar plot 50 cm
dan antar blok 50 cm. Kemudian tanah diolah sedalam 30 cm sesuai dengan
perlakuan (Nasution, 2013).
3.2. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah pertama dilakukan untuk memotong, rnemecah dan
membalik tanah. Alat-alat pengolahan tanah pertama ada beberapa macam, yaitu :
Bajak singkal (moldboard plow), Bajak piring (disk plow), Bajak rotari atau pisau
berputar (rotary plow), Bajak chisel atau pahat (chisel plow). Dalam praktikum kali
ini alat yang digunakan untuk mengelola dengan sistem bajak yaitu dengan
menggunakan Tracktor merk Quick dengan kendali tangan.
3.3. Jenis dan Spesifikasi Traktor
Traktor yang digunakan adalah merk Quick bertipe traktor tangan dengan
spesifikasi teknis sebagai berikut :
3.4. Kapasitas Waktu
Berdasarkan rata-rata jumlah waktu pembajakan dalam dua kali putaran dalam
satuan lahan mencapai waktu ± 3 menit. Lama dan tidaknya waktu tempuh sangat
dipengaruhi oleh keadaan tanah sawah dan luasan sawah yang akan dilakukan
pengolahan.
3.5. Cara Kerja Traktor
a. Cara Menghidupkan :
Pastikan V-Belt dalam posisi kendor/tidak bekerja (tidak meneruskan tenaga /
putaran), kemudian hidupkan Motor Penggerak dengan alat Starter yang
tersedia.
b. Cara Menjalankan :
Setelah Motor penggerak dihidupkan dan gas sudah diatur sedemikian rupa,
traktor dapat dijalankan dengan mengubah posisi Tension Handle ke posisi
jalan (ditekan ke depan). Jika diperlukan, pengatur gas dapat diatur kembali
untuk memperoleh putaran yang sesuai.
c. Cara Berbelok :
Traktor dapat dibelokkan dengan cara menarik Clutch Handle. Tariklah Clutch
Handle Kiri jika ingin belok ke kiri, dan sebaliknya, tariklah Clutch Handle
Kanan jika ingin belok ke kanan. Traktor berbelok dengan cara menghentikan
putaran salah satu roda.
Harap diperhatikan :
 Saat traktor berbelok, salah satu roda traktor berfungsi sebagai pusat belokan
dan roda yang lain tetap berjalan sehingga traktor seolah-olah berputar
dengan roda yang diam sebagai pusat putaran.
 Saat traktor berbelok, pastikan posisi operator berada diluar radius stang,
karena stang akan berayun ke samping mengikuti putaran pembelokan
traktor. Ayunan ke samping ini akan membahayakan operator jika operator
berada dalam radius stang.
d. Cara Menghentikan :
Untuk menghentikan traktor, lepaskan Tension Handle sampai pada posisi
paling belakang (posisistopberhenti). Traktor juga akan berhenti sementara saat
Clutch Handle Kanan dan Kiri ditarik bersama-sama. Prosedur yang terakhir ini
adalah prosedur untuk situasi khusus (dapat dilakukan namun tidak disarankan).
Harap diingat juga bahwa saat melepaskan tarikan Clutch Handle harus
bersama-sama. Jika pelepasan tarikan tidak bersama-sama maka traktor akan
berbelok tidak terkendali.
3.6. Perawatan Traktor
1. Perhatikan Buku Petunjuk Perawatan Motor Penggerak dan ikuti petunjuk
perawatan yang ada.
2. Perhatikanlah gejala-gejala/keanehan yang timbul pada saat pengoperasian
(suara berisik, performa yang menurun, kebocoran oli, dsb.). Segera cari
penyebabnya dan lakukan perbaikan/penggantian komponen seperlunya untuk
menghindari kerusakan yang lebih parah.
3. Sebelum menjalankan traktor, periksalah minyak pelumas, bahan bakar,
kekencangan baut, tegangan V-Belt, dan kelengkapan lainnya untuk
memastikan traktor dapat beroperasi dengan baik.
4. Gantilah minyak pelumas Gear Box traktor setelah pemakaian 600 jam,
menggunakan minyak pelumas SAE 90-140 sebanyak 4.6 liter.
5. Lakukan pelumasan yang teratur pada komponen- komponen yang
memerlukan pelumasan; seperti: Tension Handle, Steering Linkage, Shifting
Lever, dsb.
6. Jika ada indikasi keausan pada bidang kontak (dog) antara Steering Gear
dengan Sprocket 27T, tukarkan posisi Steering Gear kiri dan kanan. Pastikan
Clutch Spring terpasang dengan benar, antara yang kiri dengan yang kanan.
Steering Gear terpasang pada Coupling Shaft di dalam Gear Box, yaitu Shaft
(as) no. 3 dari bawah.
7. Jika terjadi indikasi kebocoran oli pada as roda, maka lepas 4 buah baut M8
yang mengikat Seal Housing dengan Main Bearing Housing. Kemudian tarik
as roda ke arah luar secara merata. As roda akan tertarik keluar bersama
dengan seal housing, oil seal (2 buah), bearing 6206, main collar dan stopper
ring. Periksalah oil seal serta bearing, ganti jika oil seal maupun bearing sudah
tidak baik. (Untuk mempermudah pemasangan, beri grease secukupnya dan
pasang oil seal pada seal housing terlebih dahulu.)kemudian lepas baut input
bearing housing yang berjumlah 3 buah. Setelah itu tarik input bearing housing
keluar untuk memeriksa bearing dan oil seal. Lakukan penggantian, jika
bearing dan oil seal sudah tidak baik.
BAB IV
KESIMPULAN
Dalam pengolahan tanah sawah perlu dilakukan perencanaan dan penanganan
yang baik seperti perencanaan pola tanam dan penggunaan alat bantu dalam
pengelolaannya. Traktor merupakan salah satu alat bantu yang memiliki kemampuan
pengolahan tanah yang baik, efektif dan efisien. Akan tetapi perlu diperhatikan dalam
penggunaan traktor yaitu spesifikasi, cara pemakaian, dan perawatannya. Sehingga
dalam pengolahan tanahnya bisa berjalan dengan baik dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, F., A. Adimihardja, S. Hardjowigeno, A. M. Fagi dan W. Hartatik.2004. Tanah
Sawah dan Teknologi Pengolahannya. Bogor: Pusat Penelitian Dan
Pengembangan Tanah Agroklimat.
Bokings, D. L., I. N. Sunarta dan I. W. Narka.2013. Karakteristik Terasering Lahan
Sawah dan Pengelolaannya di Subak Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten
Tabanan.Agroteknologi Tropika, 2(3): 175 – 183.
CV. Karya Hidup Sentosa. 2017. Spesifikasi Tractor Quick.. http://quick.co.id/id-
cultivator-quick.html Yogyakarta.
CV. Karya Hidup Sentosa. 2017. Pedoman Penggunaan dan Perawatan Tractor
Quick. http://quick.co.id/id-panduan-dan-perawatan-quick.html. Yogyakarta.
Nasution, F. H., J. Ginting dan B. Siagian. 2013. Tanggap Pertumbuhan Dan
Produksi Padi Gogo Varietas Situ Bagendit Terhadap Pengolahan Tanah Dan
Frekuensi Penyiangan Yang Berbeda.Agroteknologi, 1(2): 24 – 36.
Raden, I., Thamrin dan E. Rahmawati. 2012. Peningkatan Produksi Dan Analisis
Kelayakan Usaha Padi Sawah Dengan Sistem Pengelolaan Tanaman Terpadu
(Ptt). Ziraa’ah, 35(3): 190 – 196.

Contenu connexe

Tendances

Benua maritim indonesia.
Benua maritim indonesia.Benua maritim indonesia.
Benua maritim indonesia.
Azh'rulk Amard
 
Perancangan Gedung Kuliah Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
Perancangan Gedung Kuliah Fakultas Ilmu Komputer Universitas SriwijayaPerancangan Gedung Kuliah Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
Perancangan Gedung Kuliah Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
Melissa Soraya
 
Pertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negaraPertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negara
Zidni Ilma K.
 
Aspek Perumahan Dan Permukiman
Aspek Perumahan Dan PermukimanAspek Perumahan Dan Permukiman
Aspek Perumahan Dan Permukiman
pindotutuko
 
makalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannyamakalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannya
Elva Kurniasari
 

Tendances (20)

Benua maritim indonesia.
Benua maritim indonesia.Benua maritim indonesia.
Benua maritim indonesia.
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SurabayaRencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya
 
Teori figure ground
Teori figure groundTeori figure ground
Teori figure ground
 
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal IkaIntegrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
 
Sirkulasi
SirkulasiSirkulasi
Sirkulasi
 
Startegi Pembangunan Indonesia Untuk menjadi negara maju
Startegi Pembangunan Indonesia Untuk menjadi negara majuStartegi Pembangunan Indonesia Untuk menjadi negara maju
Startegi Pembangunan Indonesia Untuk menjadi negara maju
 
Perancangan Gedung Kuliah Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
Perancangan Gedung Kuliah Fakultas Ilmu Komputer Universitas SriwijayaPerancangan Gedung Kuliah Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
Perancangan Gedung Kuliah Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MedanRencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan
 
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 
Konstruksi Bangunan - Dinding
Konstruksi Bangunan - DindingKonstruksi Bangunan - Dinding
Konstruksi Bangunan - Dinding
 
Contoh Karya ilmiah
Contoh Karya ilmiahContoh Karya ilmiah
Contoh Karya ilmiah
 
Teks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimah
Teks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimahTeks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimah
Teks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimah
 
Pertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negaraPertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negara
 
Swot road map-arsitektur
Swot road map-arsitekturSwot road map-arsitektur
Swot road map-arsitektur
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
 
Aspek Perumahan Dan Permukiman
Aspek Perumahan Dan PermukimanAspek Perumahan Dan Permukiman
Aspek Perumahan Dan Permukiman
 
Geografi Regional Indonesia
Geografi Regional IndonesiaGeografi Regional Indonesia
Geografi Regional Indonesia
 
Wawasan Kebangsaan
Wawasan KebangsaanWawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan
 
Ppt geguritan
Ppt geguritanPpt geguritan
Ppt geguritan
 
makalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannyamakalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannya
 

Similaire à Makalah agroekologi

Mesper kel 6 traktor
Mesper kel 6 traktorMesper kel 6 traktor
Mesper kel 6 traktor
Nayla Rahmi
 
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptxPengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
AgusGede3
 
PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...
PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...
PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...
firmanahyuda
 
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padiAnalisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
dewi inne kumalasari
 
Tugas pengolahan bahan galian double roll crusher
Tugas pengolahan bahan galian double roll crusherTugas pengolahan bahan galian double roll crusher
Tugas pengolahan bahan galian double roll crusher
Sylvester Saragih
 

Similaire à Makalah agroekologi (20)

Alsin laporan 5
Alsin laporan 5Alsin laporan 5
Alsin laporan 5
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
P5 materi pengolahan tanah tingkat smp 7
P5 materi pengolahan tanah tingkat smp 7P5 materi pengolahan tanah tingkat smp 7
P5 materi pengolahan tanah tingkat smp 7
 
Laporan alsintan 1
Laporan alsintan 1Laporan alsintan 1
Laporan alsintan 1
 
laporan pemanenan hasil hutan
laporan pemanenan hasil hutan laporan pemanenan hasil hutan
laporan pemanenan hasil hutan
 
Mesper kel 6 traktor
Mesper kel 6 traktorMesper kel 6 traktor
Mesper kel 6 traktor
 
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptxPengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
 
Traktor pertanian
Traktor pertanianTraktor pertanian
Traktor pertanian
 
Analisa prinsif kerja mesin crusher
Analisa prinsif kerja mesin crusherAnalisa prinsif kerja mesin crusher
Analisa prinsif kerja mesin crusher
 
MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASIT...
MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASIT...MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASIT...
MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASIT...
 
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
 
Laporan alsintan2
Laporan alsintan2Laporan alsintan2
Laporan alsintan2
 
Laporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docx
Laporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docxLaporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docx
Laporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docx
 
pratikum mekanisasi pertanian
pratikum mekanisasi pertanianpratikum mekanisasi pertanian
pratikum mekanisasi pertanian
 
Alsintan acara 3
Alsintan acara 3Alsintan acara 3
Alsintan acara 3
 
PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...
PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...
PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...
 
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padiAnalisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
 
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padiAnalisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
 
Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4
 
Tugas pengolahan bahan galian double roll crusher
Tugas pengolahan bahan galian double roll crusherTugas pengolahan bahan galian double roll crusher
Tugas pengolahan bahan galian double roll crusher
 

Dernier

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Dernier (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Makalah agroekologi

  • 1. TUGAS TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN PENGOLAHAN MEDIA TANAM PADI SAWAH DENGAN METODE PENGOLAHAN BAJAK DAN GARU LAPORAN OBSERVASI Disusun oleh: Maki Lukmanul Hakim Ahmad Wakhidatus S Ainunnisa Fahmi Farizqi P Azmi Hanafiah Dwi P Fathur Rahman Ashihah 20160210084 20160210060 20160210097 20160210112 20160210100 20160210071 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2017
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Pengelolaan tanah dapat dipandang sebagai suatu usaha manusia untuk merubah sifat-sifat yang dimiliki oleh tanah sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki oleh manusia. Didalam usaha pertanian, pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kondisi fisik dan kondisi biologis tanah yang lebih baik sampai kedalaman tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Di samping itu pengolahan tanah bertujuan pula untuk membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan, menurunkan laju erosi, meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan, mempersatukan pupuk dengan tanah serta mempersiapkan tanah untuk mempermudah dalam pengaturan air (Agus, 2004). Sawah adalah tanah yang digarap dan diairi untuk tempat menanam padi.Untuk keperluan tersebut, sawah harus mampu menyangga genangan air karena padi memerlukan penggenangan pada periode tertentu dalam partumbuhannya.Untuk mengairi sawah digunakan sistem irigasi dari mata air, sungai atau air hujan.Sawah yang mengandalkan sumber air dari hujan dikenal sebagai sawah tadah hujan, sementara yang lainnya adalah sawah irigasi.Padi yang ditanam di sawah dikenal sebagai padi lahan basah (lowland rice).Pada lahan yang berkemiringan tinggi, sawah dicetak berteras atau lebih dikenal terasering atau sengkedan untuk menghindari erosi dan menahan air.Sawah berteras banyak terdapat di lereng-lereng bukit atau gunung di Jawa dan Bali. Provinsi Bali memiliki sistem irigasi sawah yang dikenal dengan Subak, menjabarkan kaedah-kaedah pengelolaan tanah yang berbasis budaya dan masyarakat (Bokings, 2013). Pengolahan tanah adalah proses dimana tanah digemburkan dan dilembekkan dengan menggunakan, cangkul, bajak atau penggaru yang ditarik dengan berbagai sumber tenaga, seperti tenaga manusia, tenaga hewan, dan mesin pertanian (traktor). Cara pengolahan tanah yang baik pertama Diukur areal pertanaman yang akan digunakan, plot di bentuk dengan ukuran 200 x 100 cm dengan jarak antar plot 50 cm
  • 3. dan antar blok 50 cm. Kemudian tanah diolah sedalam 30 cm sesuai dengan perlakuan (Nasution, 2013). Pengolahan tanah merupakan bagaian proses terberat dari keseluruhan proses budidaya yang bertujuan untuk mengubah keadaan tanah pertanian dengan proses masukan energi mekanis pada tanah menggunakan alat pengolahan tanah hingga memperoleh susunan atau struktur tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Cara pengolahan tanah akan berpengaruh terhadap hasil pengolahan dan konsumsin energinya serta menentukan kualitas hasil tanaman sehingga harus di upayakan secara efektif dan efisien. Pengolahan tanah pertama dilakukan untuk memotong, rnemecah dan membalik tanah. Alat-alat pengolahan tanah pertama ada beberapa macam, yaitu : Bajak singkal (moldboard plow), Bajak piring (disk plow), Bajak rotari atau pisau berputar (rotary plow), Bajak chisel atau pahat (chisel plow). Untuk meningkatkan produktivitas beras ada berbagai kendala yang dihadapi saat ini, diantaranya konversi lahan sawah subur yang masih terus berjalan, penyimpangan iklim (anomali iklim), paket teknologi yang tidak spesifik lokasi,danpenurunan kualitas sumberdaya lahan (soil sickness) (Raden, 2012). 1.2. Tujuan a. Mengetahui cara pengelolaan tanah sawah menggunakan traktor b. Mengetahui tahapan penggunaan, perawatan dan spesifikasi traktor c. Mengetahui penggunaan bajak dan garu pada pengolahan tanah sawah
  • 4. BAB II METODE PRAKTIKUM 2.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan praktikum Teknologi Budidaya Tanaman yang berjudul “Pengolahan Tanah Sawah” dilaksanakan pada hari Rabu, 19 April 2017 di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Pukul 14.30 – selesai. 2.2. Bahan dan Alat Praktikum a. Tanah lahan sawah b. Cangkul c. Traktor d. Alat tulis pencatatan waktu
  • 5. BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pola Penanaman Pengelolaan tanah yang baik pertama Diukur areal pertanaman yang akan digunakan, plot di bentuk dengan ukuran 200 x 100 cm dengan jarak antar plot 50 cm dan antar blok 50 cm. Kemudian tanah diolah sedalam 30 cm sesuai dengan perlakuan (Nasution, 2013). 3.2. Pengolahan Tanah Pengolahan tanah pertama dilakukan untuk memotong, rnemecah dan membalik tanah. Alat-alat pengolahan tanah pertama ada beberapa macam, yaitu : Bajak singkal (moldboard plow), Bajak piring (disk plow), Bajak rotari atau pisau berputar (rotary plow), Bajak chisel atau pahat (chisel plow). Dalam praktikum kali ini alat yang digunakan untuk mengelola dengan sistem bajak yaitu dengan menggunakan Tracktor merk Quick dengan kendali tangan. 3.3. Jenis dan Spesifikasi Traktor Traktor yang digunakan adalah merk Quick bertipe traktor tangan dengan spesifikasi teknis sebagai berikut :
  • 6. 3.4. Kapasitas Waktu Berdasarkan rata-rata jumlah waktu pembajakan dalam dua kali putaran dalam satuan lahan mencapai waktu ± 3 menit. Lama dan tidaknya waktu tempuh sangat dipengaruhi oleh keadaan tanah sawah dan luasan sawah yang akan dilakukan pengolahan. 3.5. Cara Kerja Traktor a. Cara Menghidupkan : Pastikan V-Belt dalam posisi kendor/tidak bekerja (tidak meneruskan tenaga / putaran), kemudian hidupkan Motor Penggerak dengan alat Starter yang tersedia. b. Cara Menjalankan :
  • 7. Setelah Motor penggerak dihidupkan dan gas sudah diatur sedemikian rupa, traktor dapat dijalankan dengan mengubah posisi Tension Handle ke posisi jalan (ditekan ke depan). Jika diperlukan, pengatur gas dapat diatur kembali untuk memperoleh putaran yang sesuai. c. Cara Berbelok : Traktor dapat dibelokkan dengan cara menarik Clutch Handle. Tariklah Clutch Handle Kiri jika ingin belok ke kiri, dan sebaliknya, tariklah Clutch Handle Kanan jika ingin belok ke kanan. Traktor berbelok dengan cara menghentikan putaran salah satu roda. Harap diperhatikan :  Saat traktor berbelok, salah satu roda traktor berfungsi sebagai pusat belokan dan roda yang lain tetap berjalan sehingga traktor seolah-olah berputar dengan roda yang diam sebagai pusat putaran.  Saat traktor berbelok, pastikan posisi operator berada diluar radius stang, karena stang akan berayun ke samping mengikuti putaran pembelokan traktor. Ayunan ke samping ini akan membahayakan operator jika operator berada dalam radius stang. d. Cara Menghentikan : Untuk menghentikan traktor, lepaskan Tension Handle sampai pada posisi paling belakang (posisistopberhenti). Traktor juga akan berhenti sementara saat Clutch Handle Kanan dan Kiri ditarik bersama-sama. Prosedur yang terakhir ini adalah prosedur untuk situasi khusus (dapat dilakukan namun tidak disarankan). Harap diingat juga bahwa saat melepaskan tarikan Clutch Handle harus bersama-sama. Jika pelepasan tarikan tidak bersama-sama maka traktor akan berbelok tidak terkendali. 3.6. Perawatan Traktor 1. Perhatikan Buku Petunjuk Perawatan Motor Penggerak dan ikuti petunjuk perawatan yang ada.
  • 8. 2. Perhatikanlah gejala-gejala/keanehan yang timbul pada saat pengoperasian (suara berisik, performa yang menurun, kebocoran oli, dsb.). Segera cari penyebabnya dan lakukan perbaikan/penggantian komponen seperlunya untuk menghindari kerusakan yang lebih parah. 3. Sebelum menjalankan traktor, periksalah minyak pelumas, bahan bakar, kekencangan baut, tegangan V-Belt, dan kelengkapan lainnya untuk memastikan traktor dapat beroperasi dengan baik. 4. Gantilah minyak pelumas Gear Box traktor setelah pemakaian 600 jam, menggunakan minyak pelumas SAE 90-140 sebanyak 4.6 liter. 5. Lakukan pelumasan yang teratur pada komponen- komponen yang memerlukan pelumasan; seperti: Tension Handle, Steering Linkage, Shifting Lever, dsb. 6. Jika ada indikasi keausan pada bidang kontak (dog) antara Steering Gear dengan Sprocket 27T, tukarkan posisi Steering Gear kiri dan kanan. Pastikan Clutch Spring terpasang dengan benar, antara yang kiri dengan yang kanan.
  • 9. Steering Gear terpasang pada Coupling Shaft di dalam Gear Box, yaitu Shaft (as) no. 3 dari bawah. 7. Jika terjadi indikasi kebocoran oli pada as roda, maka lepas 4 buah baut M8 yang mengikat Seal Housing dengan Main Bearing Housing. Kemudian tarik as roda ke arah luar secara merata. As roda akan tertarik keluar bersama dengan seal housing, oil seal (2 buah), bearing 6206, main collar dan stopper ring. Periksalah oil seal serta bearing, ganti jika oil seal maupun bearing sudah tidak baik. (Untuk mempermudah pemasangan, beri grease secukupnya dan pasang oil seal pada seal housing terlebih dahulu.)kemudian lepas baut input bearing housing yang berjumlah 3 buah. Setelah itu tarik input bearing housing keluar untuk memeriksa bearing dan oil seal. Lakukan penggantian, jika bearing dan oil seal sudah tidak baik.
  • 10. BAB IV KESIMPULAN Dalam pengolahan tanah sawah perlu dilakukan perencanaan dan penanganan yang baik seperti perencanaan pola tanam dan penggunaan alat bantu dalam pengelolaannya. Traktor merupakan salah satu alat bantu yang memiliki kemampuan pengolahan tanah yang baik, efektif dan efisien. Akan tetapi perlu diperhatikan dalam penggunaan traktor yaitu spesifikasi, cara pemakaian, dan perawatannya. Sehingga dalam pengolahan tanahnya bisa berjalan dengan baik dan efektif.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Agus, F., A. Adimihardja, S. Hardjowigeno, A. M. Fagi dan W. Hartatik.2004. Tanah Sawah dan Teknologi Pengolahannya. Bogor: Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanah Agroklimat. Bokings, D. L., I. N. Sunarta dan I. W. Narka.2013. Karakteristik Terasering Lahan Sawah dan Pengelolaannya di Subak Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.Agroteknologi Tropika, 2(3): 175 – 183. CV. Karya Hidup Sentosa. 2017. Spesifikasi Tractor Quick.. http://quick.co.id/id- cultivator-quick.html Yogyakarta. CV. Karya Hidup Sentosa. 2017. Pedoman Penggunaan dan Perawatan Tractor Quick. http://quick.co.id/id-panduan-dan-perawatan-quick.html. Yogyakarta. Nasution, F. H., J. Ginting dan B. Siagian. 2013. Tanggap Pertumbuhan Dan Produksi Padi Gogo Varietas Situ Bagendit Terhadap Pengolahan Tanah Dan Frekuensi Penyiangan Yang Berbeda.Agroteknologi, 1(2): 24 – 36. Raden, I., Thamrin dan E. Rahmawati. 2012. Peningkatan Produksi Dan Analisis Kelayakan Usaha Padi Sawah Dengan Sistem Pengelolaan Tanaman Terpadu (Ptt). Ziraa’ah, 35(3): 190 – 196.