SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  50
Kriteria Metode Ilmiah :
• Berdasarkan fakta
• Bebas dari prasangka
• Menggunakan prinsip analisa
• Menggunakan hipotesa
• Menggunakan ukuran obyektif
• Menggunakan teknik kuantifikasi
Peranan Metodologi Dalam Penelitian
1. Menambah kemampuan para ilmuwan untuk
mengadakan atau
melaksanakan penelitian secara lebih baik.
2. Memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk
meneliti hal-hal
yang belum diteliti.
3. Memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk
melakukan
penelitian interdisipliner.
4. Memberikan pedoman untuk mengorganisasikan serta
mengintegrasikan pengetahuan mengenai suatu gejala.
• Hakekat :
metodologi memberikan pedoman tentang
cara-cara seorang ilmuwan mempelajari,
menganalisis dan memahami gejala-
gejala di lingkungan manusia.
Macam Penelitian
• * Berdasar Jenis / Tipe : -> Penelitian Kualitatif
• -> Penelitian Kuantitatif
• * Berdasar Sifat : -> Eksploratoris / Feasibility Study
• (studi penjajakan)
• -> Deskripsi (pemaparan)
• -> Eksplanatories (menguji
• hipotesis)
* Berdasar Asal Data Diperoleh :
• > Field Research
• > Library Research
•
Berdasar Bentuk : -> Diagnistik (untuk memperoleh
• keterangan sebab terjadinya
suatu gejala)
-> Preskriptif (untukmendapatkan
saran guna mengatasi
masalah )
• -> Evaluatif (untuk menilai program
• kerja )
Berdasar Tujuan : -> Fact Finding
• -> Problem Finding
• -> Problem Identification
• -> Problem Solution
Ciri Masalah Yang Baik :
1. Mempunyai Nilai Penelitian :
- Asli dan Up to date
- Harus menyatakan suatu hubungan
- Harus merupakan hal penting
- Harus dapat diuji kebenarannya
2. Mempunyai Fisibilitas :
- Data harus tersedia
- Metode untuk memecahkan masalah 
harus ada
- Biaya
- Waktu
- Hasil yang seimbang
- Tidak bertentangan dengan norma
3. Harus Sesuai Dengan Kualifikasi
Peneliti :
- Menarik bagi peneliti
- Sesuai derajat ilmiah peneliti
Bagaimana Permasalahan Diperoleh ?
• Pengamatan terhadap kegiatan manusia / alam
• Bacaan
• Analisa bidang pengetahuan tertentu
• Ulangan / perluasan penelitian
• Cabang studi yang dipelajari / dikerjakan
• Pengalaman dan catatan pribadi
• Diskusi ilmiah
• Konsultasi dengan pakar / orang yang dianggap
mengetahui
Data dan Sumber Data
• Data: adalah gejala-gejala yang dihadapi
atau sesuatu yang ingin diungkapkan
kebenarannya atau keberadaannya.
• Sumber Data : adalah subyek dari mana
data dapat diperoleh
Macam Data
Berdasar Sumbernya :
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber
pertama
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperleh dari sumber kedua dst.
Berdasar Tempat Data Diperoleh :
1. Data Internal, yaitu data yang diperoleh dari lokasi penelitian.
2. Data Eksternal, yaitu data yang diperoleh dari luar lokasi
penelitian.
• Ciri Umum Data Sekunder :
1. Data sekunder siap pakai.
2. Baik bentuk maupun isi data sekunder
dibentuk dan diisi oleh peneliti terdahulu
sehingga peneliti kemudian tidak dapat
melakukan pengawasan terhadap
pengumpulan, pengolahan dan analisa.
3.Tidak terbatas oleh waktu dan tempat.
• Tipe Data Sekunder :
•
• Bersifat Pribadi : - Data Pribadi
• - Dokumen Pribadi
•
• Bersifat Publik : - Data Arsip
• - Data Resmi dari Pemerintah
• - Data lain yang dipublikasikan
• (mis: Jurisprodensi)
Pengujian Data :
•
Komparasi :
• Internal -> obyek yang sama dibandingkan pada
situasi yang berbeda
• Eksternal -> obyek yang sama dibandingkan dengan
tempat lain
•
Validitas :
- > data yang dikumpulkan jitu / valid
• -> teknik pengumpulan data tepat atau tidak
•
Sumber Data
Contoh :
• Apabila menggunakan Kuesioner ->
Responden
• Apabila menggunakan Interview ->
Informan
• Apabila mengunakan Observasi -> benda,
gerak/proses sesuatu
• Apabila menggunakan Dokumenter ->
tulsan
Identifikasi Sumber Data : 3 P
1. P = Person -> berupa orang
Yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban
lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angkat.
2. P = Paper - > berupa simbol
• Yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda atau simbol yang
berupa huruf, angka, gambar atau simbol-simbol lain ( bisan
berupa kayu, batu, tulang, lontar dsb.)
3 . P = Place
• Yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam
atau bergerak.
> Diam, misalnya ruangan, kelengkapan alat, wujud benda, warna
> Bergerak misalnya aktivitas, kinerja, laju kendaraan, ritme
nyanian, gerak tari, kegiatan beelajar mengajar dll.
Macam Sumber Data :
• Sumber Primer -> yaitu sumber /subyek
pertama yang memberikan data
• Sumber Sekunder -> yaitu sumber
/subyek kedua dst yang meberikan data
• Sumber Internal -> yaitu sumber yang
berada di lokasi penelitian
• Sumber Eksternal -> yaitu sumber yang
berada di luar lokasi penelitian
Variabel Penelitian
• Arti : - Konsep yang mempunyai variasi
• nilai
• - Konsep yang bervariasi
• Karakteristik nilai variabel dapat
dibedakan dengan 4 skala:
• 1. Nominal 3. Interval
• 2. Ordinal 4. Rasio
> Skala nominal : membedakan satu kategori dg kategori lain dalam
variabel
Contoh : Jenis kelamin : L dan P ; Agama dll
> Skala Ordinal : membedakan satu nilai dengan nilai lain dan
menunjukkan adanya tingkatan
Contoh : pangkat, golongan dll
> Skala interval : Nilai suatu variabel selain menunjukkan perbedaan,
juga mempunyai tingkatan dan mempunyai jarak yang pasti antara
kategori satu dengan kategori lain. Nilai variabel tidak diukur dari
titik nol yang sama. Contoh : Umur Ali 50 th, Amir 25 th. Dll.
 Skala rasio : kategori variabel selain dibedakan, mempunyai
tingkatan serta jarak antara suatu nilai dengan nilai yang lain, dan
diukur dari suatu titik yang sama. Contoh : Berat badan Ali : 60 kg,
Amir : 30 kg
Jadi dapat dibuat rasionya : berat badan Ali dua kali berat badan
Amir. dsb
> Skala nominal : membedakan satu kategori dg kategori lain dalam
variabel
Contoh : Jenis kelamin : L dan P
Agama dll
> Skala Ordinal : membedakan satu nilai dengan nilai lain dan
menunjukkan adanya tingkatan
Contoh : pangkat, golongan dll
> Skala interval : Nilai suatu variabel selain menunjukkan perbedaan,
juga mempunyai tingkatan dan mempunyai jarak yang pasti antara
kategori satu dengan kategori lain. Nilai variabel tidak diukur dari
titik nol yang sama. Contoh : Umur Ali 50 th, Amir 25 th. Dll.
 Skala rasio : kategori variabel selain dibedakan, mempunyai
tingkatan serta jarak antara suatu nilai dengan nilai yang lain, dan
diukur dari suatu titik yang sama. Contoh : Berat badan Ali : 60 kg,
Amir : 30 kg
Jadi dapat dibuat rasionya : berat badan Ali dua kali berat badan
Amir. dsb
Jenis Variabel
 Variabel Independen : variabel yang
mempengaruhi munculnya variabel lain
 Variabel Dependen : variabel yang dipengruhi
oleh gejala lain
 Variabel Kontrol : variabel yang sengaja
dikendalikan sehingga tidak mempengaruhi
variabel lain
 Variabel Intervining : variabel yang tidak dapat
dikontrol namun dapat diperhitungkan.
 Variabel Extranious : variabel di luar yang tidak
dikontrol dan tidak diperhitungkan
Cara Mengelompokan/Mengukur Variabel
 Untuk Variabel bobot sama :
1. Summated Rating: yaitu suatu pengelompokan
variabel dengan sekedar menjumlahkan skor
dari nilai seperangkat variabel yang
bersangkutan.
Contoh : untuk mengukur “sikap terhadap
kelahiran”.
Kelemahan : Responeden mempunyai nilai/skor
sama tetapi kemungkinan tidak mempunyai
sikap yang sama
Contoh:
1. Melahirkan anak adalah salah satu setuju / tdk setuju
pengalaman paling berarti dalam (1) (0)
kehidupan seorang wanita
2. Adalah kurang baik memiliki hanya setuju / tdk setuju
seorang anak, karena sebagai anak
tunggal ia akan kesepian dan sedih
tidak memiliki saudara
3. Kewajiban utama seorang wanita setuju / tdk setuju
adalah menjadi ibu dan tidak mengapa
bagi wanita untuk berkarier sepanjang
tidak mengganggu peranannya sebagai ibu.
4. Lebih baik mempunyai sekurang-kurangnya setuju / tdk setuju
seorang anak laki-laki dan seorang anak
perempuan dariu pada salah satunya saja.
2. Skala Likert :yaitu mengeluarkan pertanyaan / variavel
yang tidak kompak dengan pertanyaan lain dalam
mengukur suatu konsep.
> Kemungkinan Jawaban :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
 Langkah Skala Likert :
1. Membuat kuesioner sesuai permasalahan
2. Dikirim ke responden untuk dijawab
3. Hasil jawaban diberi skor, dan dibuat skor total
4. Mencek kekompakan di antara pertanyaan.
Cara Membuat Skor Skala Likert
Untuk bentuk kalimat positif, jawaban
yang paling mendukung diberi skor
tertinggi.
Contoh : Punya dua anak sudah cukup
Untuk bentuk kalimat negatif, jawaban
yang paling tidak mendukung diberi skor
tertinggi
Contoh : Punya dua anak tidak cukup
Untuk Variabel Bobot Beda
 Dengan Skala Guttman :
Tujuan skala ini adalah untuk memperoleh
ukuran gabungan yang bersifat unidimensional.
Dalam arti suatu skala sebaiknya hanya.
mengukur satu dimensi saja dari suatu gejala.
Contoh : apabila seorang menyejutujui suatu
pernyataan/pertanyaan yang berbobot lebih
berat, maka diharapkan ia juga menyetujui
pernyataan/pertanyaan yang berbobot lebih
rendah.
Misal : meneliti kepemilikan barang
1. Apakah anda memiliki mobil ya / tdk
2. Apakah anda memiliki spd motor ya / tdk
3. Apakah anda memiliki Sepeda ya /
tdk
4. Apakah anda memiliki televisi ya / tdk
Hubungan Variabel
1. Analisa per variabel
2. Analisa hubungan antar variabel
Macam Hubungan Variabel :
- Hub Simetris : X Y
adalah hub timbal balik antar dua var
- Hub Asimetris : X Y
adalah hub dua variabel dimana salah satu
variabel mempengaruhi variabel lain dan tidak
sebaliknya.
Hub Linier : hub dua variabel atau lebih
dimana jika terjadi perubahan nilai satuan
pada variabel independen diikuti
perubahan nilai satuan yang sama pada
variabel dependen.
Hub Tidak Linier : hub antar variabel
dimana jika terjadi perubahan nilai satuan
tertentu pada variabel independen, akan
diikuti perubahan nilai dalam jumlah
berbeda atau tidak sebanding pada
variabel dependen.
Hubungan Positif : jika terjadi perubahan
satuan nilai pada variabel independen
diikuti dengan perubahan satuan nilai
yang sama pada variabel dependen pada
arah yang sama.
>Hubungan Negatif : jika terjadi perubahan
satuan nilai pada variabel independen
diikuti dengan perubahan satuan nilai
yang sama pada variabel dependen pada
arah yang berlawanan.
Hub Positif dan Siginifikan?
Hipotesis
Arti :
1.Jawaban sementara yang perlu dibuktikan
kebenarannya
2. Trelease : suatu keterangan sementara
dari suatu fakta yang diamati
3. Kerlinger : pernyataan yang bersifat
terkaan dari hub antar dua variabel atau
lebih
Ciri Hipotesis Yang Baik
1. Hipotesis harus menyatakan hubungan
2. Harus sesuai dengan fakta
3. Harus bersifat spesifik
4. Harus dapat diuji
5. Harus sederhana
6. Harus dapat menerangkan fakta
Hipotesis berbeda dengan Asumsi
• Hipotesis : dugaan yang perlu pembuktian
• Asumsi : dugaan yang tidak perlu
pembuktian karena sudah menyangkut
sesuatu yang benar.
Contoh :
Asumsi : “bahwa lampu dapat menyala
karena ada aliran listrik”
Hipotesis : “bahwa lampu tdk menyala
akibat dari : …………..”
Populasi
Arti :
1. Adalah sekumpulan unsur atau elemen
yang menjadi obyek penelitian
2. Atau merupakan himpunan semua hal
yang ingin diketahui
Wujud :
Individu, lembaga, kelompok, dokumen,
jenis barang dll.
Cara menentukan populasi :
Faktor penentu :
1. Isi
2. Satuan
3. Cakupan
4. Waktu
Contoh : Bila ingin meneliti tentang prestasi
Kepala Desa di Kab. Ngawi tahun 2010
1. Isi : semua kepala pemerintahan setingkat desa
2. Satuan : Semua Kepala Desa
3. Cakupan : di seluruh wilayah kab. Ngawi
4. Waktu : 2010
Contoh lain:
Jika ingin meneliti partisipasi masyarakat
terhadap program KB di Kab. Ngawi
tahun 2011
1. Isi : PUS
2. Satuan : Akseptor KB
3. Cakupan : seluruh wil kab. Ngawi
4. Waktu : 2011
Apakah mungkin semua populasi diteliti?
Sampel :
- adalah sebagian dari populasi
- atau kelompok yang mewakili populasi
Cara menentukan jumlah sampel dengan
mengunakan rumus Taro Yamane atau
Slovin
• N
• n =
• N.d2
+ 1
• Dimana :
• n = Jumlah sampel
• N = Jumlah Populasi
• d2
= Presisi
Contoh Penentuan Besarnya Sampel
• Misalnya kita akan menentukan 12,5 % dari
jumlah populasi 78 orang, maka dapat dicari:
• N 78
• n = =
• N.d2
+ 1 (78) 0,1252
+ 1
•
• 78
• = = 35,155 = 35 responden
•
Teknik pengambilan sampel :
1. Probabilita : teknik penarikan sampel dimana
setiap elemen/anggota populasi diberi
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai
sampel
2 Non Probabilita : anggota populasi tdk diberi
kesempatan yang sama sebagai sampel
Jenis Probabilitas
1. Simple Random Sampling (sampel
random sederhana) :
adalah sebuah sampel yang diambil
sedemikian rupa sehingga setiap
anggota populasi mempunyai peluang
yang sama untuk dipilih menjadi sampel
Cara : - undian (arisan)
- daftar
- tabel
2. Systematic Random Sampling (sampel
sistematis)
adalah suatu metode pengambilan sampel,
dimana unsur atau anggota pertama saja dari
sampel yang dipilih secara random, sedangkan
anggota selanjutnya dipilih secara sistematis
menurut pola tertentu.
Cara : - membuat daftar populasi
- membuat interval
- menentukan nomor berapa untuk
memulai menghitung.
Contoh :
- Jumlah populasi : 1.000
- Jumlah sampel : 100
Langkah :
- membuat daftar nama 1 – 1000
- menentukan interval : 1.000 / 100 = 10
- menentukan nomor pertama, misal :
dilakukan secara acak yang diambil no. 5,
maka sampel 5, 15, 25, 35, …… dst.
* Bagaimana bila yang terpilih sebagai sampel
orangnya tidak ada, maka dapat diambil nama
orang di bawah / di atas angka.
3. Stratified Random Sampling (sampel
stratifikasi)
adalah teknik pengambilan sampel
berdasarkan strata populasi.
cara :
1. Proporsional : yaitu penarikan sampel
yang berimbang untuk setiap strata.
2. Non proporsional : yaitu penarikan
sampel yang tidak berimbang untuk setiap
strata.
Contoh : Proporsional
Populasi : strata I = 1.500
II = 500 30 : 10 : 1
III = 50
seandainya kita menghendaki 82 sampel,
maka strata I : 30/41 x 82 = 60
II : 10/41 x 82 = 20
III : 1/41 x 82 = 2
Untuk non proporsional: peneliti dapat
menetapkan sendiri jumlah sampel yang akan
diambil dari masing-masing strata, dengan
alasan tertentu. Dalam hal ini penelitian harus
memperhatikan heterogenitas populasi.
4. Cluster sampling (sampel berkelompok)
adalah sistem pengambilan sampel dengan
terlebih dulu membagi populasi ke dalam
kelompok-kelompok (disebut cluster)
(pengelompokan ini berbeda dengan strata).
Contoh : jika ingin meneliti “pendapatan rata-rata
per bulan dari setiap keluarga pada suatu desa.
Langkah : menentukan cluster yaitu dukuh,
misal ada 7 dukuh, jml sampel 3 dukuh diambil
secara random , maka seluruh KK dari ketiga
dukuh tersebut dijadikan sampel.
Sampel Non Probabilitas
Arti : pengambilan sampel yang tidak
memberikan kesempatan yang sama
terhadap populasi.
Alasan penggunaan teknik non probabilita:
- Tidak mungkin diperoleh daftar lengkap
dari populasi penelitian
- Pada kondisi yang tidak memungkinkan
peneliti untuk memilih anggota populasi
sebagai sampel dengan cara memberikan
kesempatan yang sama.
Contoh : metode non probabilita
1. Purposive sampling : metode sampling
dimana peneliti menggunakan
pertimbangan sendiri.
2. Accidental sampling (sampel secara
kebetulan), (biasa dipakai untuk populasi
yang berupa kerumunan)
- menjadikan sampel kepada orang
(populasi) yang kebetulan berdekatan.
- atau orang yang dijumpai pertama kali.
3. Covinience samples : yaitu sampel
mudah
4. Quota sampling : teknik sampling dengan
cara menetapkan kuota dari masing-
masing strata yang sebelumnya belum
diketahui jumlahnya.
5. Snowball sampling : metode penarikan
sampel dilakukan melalui sistem jaringan
karena populasi sulit diidentifikasi
6. Studi sensus: seluruh anggota populasi
dijadikan sampel.

Contenu connexe

Tendances

Demokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiDemokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasi
Nisa Ghaisani
 
Makalah materialisme
Makalah materialismeMakalah materialisme
Makalah materialisme
Erna Mariana
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
natal kristiono
 
Tokoh dan pemikiran islam kontemporer
Tokoh dan pemikiran islam kontemporerTokoh dan pemikiran islam kontemporer
Tokoh dan pemikiran islam kontemporer
ari3s2482
 
Berpikir ilmiah
Berpikir ilmiahBerpikir ilmiah
Berpikir ilmiah
hiriza
 
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatanPp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan
Ulfah Hanum
 

Tendances (20)

Makalah logika
Makalah logikaMakalah logika
Makalah logika
 
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANFILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
 
Demokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiDemokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasi
 
laporan kkl
laporan kkllaporan kkl
laporan kkl
 
Ideologi IMM
Ideologi IMMIdeologi IMM
Ideologi IMM
 
Pengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD PptPengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD Ppt
 
Makalah materialisme
Makalah materialismeMakalah materialisme
Makalah materialisme
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
Contoh Artikel Penelitian
Contoh Artikel PenelitianContoh Artikel Penelitian
Contoh Artikel Penelitian
 
Mi4. ppt sdmk
Mi4. ppt sdmkMi4. ppt sdmk
Mi4. ppt sdmk
 
Tokoh dan pemikiran islam kontemporer
Tokoh dan pemikiran islam kontemporerTokoh dan pemikiran islam kontemporer
Tokoh dan pemikiran islam kontemporer
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan
Pancasila dalam konteks ketatanegaraanPancasila dalam konteks ketatanegaraan
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan
 
Ppt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi IndonesiaPpt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi Indonesia
 
Pendidikan Kewarganegaraan - Konstitusi
Pendidikan Kewarganegaraan - Konstitusi Pendidikan Kewarganegaraan - Konstitusi
Pendidikan Kewarganegaraan - Konstitusi
 
Berpikir ilmiah
Berpikir ilmiahBerpikir ilmiah
Berpikir ilmiah
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
 
Ppt PROPOSAL PENELITIAN
Ppt PROPOSAL PENELITIANPpt PROPOSAL PENELITIAN
Ppt PROPOSAL PENELITIAN
 
Contoh jurnal
Contoh jurnalContoh jurnal
Contoh jurnal
 
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatanPp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan
 

En vedette

Langkah Langkah Metode Ilmiah
Langkah Langkah Metode IlmiahLangkah Langkah Metode Ilmiah
Langkah Langkah Metode Ilmiah
dkarhita
 
Saling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistemSaling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistem
Poetra Chebhungsu
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpoint
Robert Lakka
 

En vedette (10)

Metode Ilmiah
Metode IlmiahMetode Ilmiah
Metode Ilmiah
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 2 Tahun 2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen ...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 2 Tahun 2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen ...Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 2 Tahun 2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen ...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 2 Tahun 2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen ...
 
Ekosistem bag 2
Ekosistem bag 2Ekosistem bag 2
Ekosistem bag 2
 
Langkah Langkah Metode Ilmiah
Langkah Langkah Metode IlmiahLangkah Langkah Metode Ilmiah
Langkah Langkah Metode Ilmiah
 
Struktur naskah drama
Struktur naskah dramaStruktur naskah drama
Struktur naskah drama
 
SRI SUWANTI - Kebenaran ilmiah dan metodologinya - Metodologi Ilmu Pemerintahan
SRI SUWANTI - Kebenaran ilmiah dan metodologinya - Metodologi Ilmu PemerintahanSRI SUWANTI - Kebenaran ilmiah dan metodologinya - Metodologi Ilmu Pemerintahan
SRI SUWANTI - Kebenaran ilmiah dan metodologinya - Metodologi Ilmu Pemerintahan
 
Saling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistemSaling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistem
 
Bab1 Kelas X Seni Budaya
Bab1 Kelas X Seni BudayaBab1 Kelas X Seni Budaya
Bab1 Kelas X Seni Budaya
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Bambang 2016
PENULISAN KARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Bambang 2016PENULISAN KARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Bambang 2016
PENULISAN KARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Bambang 2016
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpoint
 

Similaire à Kriteria Metode Ilmiah

2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
BanjarMasin4
 
Metpen 4 Pengump Data
Metpen 4   Pengump DataMetpen 4   Pengump Data
Metpen 4 Pengump Data
Andi Iswoyo
 
Materi 1 (penelitian dan statistika)
Materi 1 (penelitian dan statistika)Materi 1 (penelitian dan statistika)
Materi 1 (penelitian dan statistika)
Sayid Rizqi Ramdhani
 

Similaire à Kriteria Metode Ilmiah (20)

Konsep data (2)
Konsep data (2)Konsep data (2)
Konsep data (2)
 
Skala.ppt
Skala.pptSkala.ppt
Skala.ppt
 
3 skalapengukuran1
3 skalapengukuran13 skalapengukuran1
3 skalapengukuran1
 
Metodologi-Penelitian-Pertemuan-11.ppt
Metodologi-Penelitian-Pertemuan-11.pptMetodologi-Penelitian-Pertemuan-11.ppt
Metodologi-Penelitian-Pertemuan-11.ppt
 
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptxSkala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
 
Bab 6,7,12 metpen.pdf
Bab 6,7,12 metpen.pdfBab 6,7,12 metpen.pdf
Bab 6,7,12 metpen.pdf
 
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
 
KONSEP-PENGukur psikologi.pdf
KONSEP-PENGukur psikologi.pdfKONSEP-PENGukur psikologi.pdf
KONSEP-PENGukur psikologi.pdf
 
bab translasi.pptx
bab translasi.pptxbab translasi.pptx
bab translasi.pptx
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
Materi 6 Subyek Obyek Variabel Penelitian.pptx
Materi 6 Subyek Obyek Variabel Penelitian.pptxMateri 6 Subyek Obyek Variabel Penelitian.pptx
Materi 6 Subyek Obyek Variabel Penelitian.pptx
 
2 data.pdf
2 data.pdf2 data.pdf
2 data.pdf
 
Jenis Variabel.pptx
Jenis Variabel.pptxJenis Variabel.pptx
Jenis Variabel.pptx
 
Metpen 4 Pengump Data
Metpen 4   Pengump DataMetpen 4   Pengump Data
Metpen 4 Pengump Data
 
skala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan dataskala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan data
 
Makalah Variabel Penelitian.docx
Makalah Variabel Penelitian.docxMakalah Variabel Penelitian.docx
Makalah Variabel Penelitian.docx
 
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala PengukuranMakalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
 
Materi 1 (penelitian dan statistika)
Materi 1 (penelitian dan statistika)Materi 1 (penelitian dan statistika)
Materi 1 (penelitian dan statistika)
 
P2.pptx
P2.pptxP2.pptx
P2.pptx
 
penelitian-dan-statistika.ppt
penelitian-dan-statistika.pptpenelitian-dan-statistika.ppt
penelitian-dan-statistika.ppt
 

Plus de Mamank Berbudi Santoso (20)

494ba9 tata cara potongan dan setoran pajak 2010 ok
494ba9 tata cara potongan dan setoran pajak 2010 ok494ba9 tata cara potongan dan setoran pajak 2010 ok
494ba9 tata cara potongan dan setoran pajak 2010 ok
 
METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI/SOSIAL
METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI/SOSIALMETODOLOGI PENELITIAN EKONOMI/SOSIAL
METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI/SOSIAL
 
Mphpwrpoin
MphpwrpoinMphpwrpoin
Mphpwrpoin
 
Proposal buber
Proposal buberProposal buber
Proposal buber
 
Proposal pawai dadi
Proposal pawai dadiProposal pawai dadi
Proposal pawai dadi
 
Manajerial bab xii
Manajerial bab xiiManajerial bab xii
Manajerial bab xii
 
Manajerial bab xi
Manajerial bab xiManajerial bab xi
Manajerial bab xi
 
Manajerial bab ix & x
Manajerial bab ix & xManajerial bab ix & x
Manajerial bab ix & x
 
AD / ART SEMA UNSOER
AD / ART SEMA UNSOERAD / ART SEMA UNSOER
AD / ART SEMA UNSOER
 
Pemerintah kab ngawi
Pemerintah kab ngawiPemerintah kab ngawi
Pemerintah kab ngawi
 
Daftar Honorer tahun 2005 Kab. Ngawi
Daftar Honorer tahun 2005 Kab. NgawiDaftar Honorer tahun 2005 Kab. Ngawi
Daftar Honorer tahun 2005 Kab. Ngawi
 
Tugas msdm
Tugas msdmTugas msdm
Tugas msdm
 
Msdm 5
Msdm 5Msdm 5
Msdm 5
 
Manajerial bab i
Manajerial bab iManajerial bab i
Manajerial bab i
 
Manajerial pendahuluan
Manajerial pendahuluanManajerial pendahuluan
Manajerial pendahuluan
 
Presentasi msdm (lanjutan) klmpk 3
Presentasi msdm (lanjutan) klmpk 3Presentasi msdm (lanjutan) klmpk 3
Presentasi msdm (lanjutan) klmpk 3
 
Human resource management (2)
Human resource management (2)Human resource management (2)
Human resource management (2)
 
Manajerial bab viii
Manajerial bab viiiManajerial bab viii
Manajerial bab viii
 
Manajerial bab vii
Manajerial bab viiManajerial bab vii
Manajerial bab vii
 
Msdm bab xiii
Msdm bab xiiiMsdm bab xiii
Msdm bab xiii
 

Kriteria Metode Ilmiah

  • 1. Kriteria Metode Ilmiah : • Berdasarkan fakta • Bebas dari prasangka • Menggunakan prinsip analisa • Menggunakan hipotesa • Menggunakan ukuran obyektif • Menggunakan teknik kuantifikasi
  • 2. Peranan Metodologi Dalam Penelitian 1. Menambah kemampuan para ilmuwan untuk mengadakan atau melaksanakan penelitian secara lebih baik. 2. Memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk meneliti hal-hal yang belum diteliti. 3. Memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan penelitian interdisipliner. 4. Memberikan pedoman untuk mengorganisasikan serta mengintegrasikan pengetahuan mengenai suatu gejala.
  • 3. • Hakekat : metodologi memberikan pedoman tentang cara-cara seorang ilmuwan mempelajari, menganalisis dan memahami gejala- gejala di lingkungan manusia.
  • 4. Macam Penelitian • * Berdasar Jenis / Tipe : -> Penelitian Kualitatif • -> Penelitian Kuantitatif • * Berdasar Sifat : -> Eksploratoris / Feasibility Study • (studi penjajakan) • -> Deskripsi (pemaparan) • -> Eksplanatories (menguji • hipotesis) * Berdasar Asal Data Diperoleh : • > Field Research • > Library Research •
  • 5. Berdasar Bentuk : -> Diagnistik (untuk memperoleh • keterangan sebab terjadinya suatu gejala) -> Preskriptif (untukmendapatkan saran guna mengatasi masalah ) • -> Evaluatif (untuk menilai program • kerja ) Berdasar Tujuan : -> Fact Finding • -> Problem Finding • -> Problem Identification • -> Problem Solution
  • 6. Ciri Masalah Yang Baik : 1. Mempunyai Nilai Penelitian : - Asli dan Up to date - Harus menyatakan suatu hubungan - Harus merupakan hal penting - Harus dapat diuji kebenarannya
  • 7. 2. Mempunyai Fisibilitas : - Data harus tersedia - Metode untuk memecahkan masalah harus ada - Biaya - Waktu - Hasil yang seimbang - Tidak bertentangan dengan norma
  • 8. 3. Harus Sesuai Dengan Kualifikasi Peneliti : - Menarik bagi peneliti - Sesuai derajat ilmiah peneliti
  • 9. Bagaimana Permasalahan Diperoleh ? • Pengamatan terhadap kegiatan manusia / alam • Bacaan • Analisa bidang pengetahuan tertentu • Ulangan / perluasan penelitian • Cabang studi yang dipelajari / dikerjakan • Pengalaman dan catatan pribadi • Diskusi ilmiah • Konsultasi dengan pakar / orang yang dianggap mengetahui
  • 10. Data dan Sumber Data • Data: adalah gejala-gejala yang dihadapi atau sesuatu yang ingin diungkapkan kebenarannya atau keberadaannya. • Sumber Data : adalah subyek dari mana data dapat diperoleh
  • 11. Macam Data Berdasar Sumbernya : 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama 2. Data Sekunder, yaitu data yang diperleh dari sumber kedua dst. Berdasar Tempat Data Diperoleh : 1. Data Internal, yaitu data yang diperoleh dari lokasi penelitian. 2. Data Eksternal, yaitu data yang diperoleh dari luar lokasi penelitian.
  • 12. • Ciri Umum Data Sekunder : 1. Data sekunder siap pakai. 2. Baik bentuk maupun isi data sekunder dibentuk dan diisi oleh peneliti terdahulu sehingga peneliti kemudian tidak dapat melakukan pengawasan terhadap pengumpulan, pengolahan dan analisa. 3.Tidak terbatas oleh waktu dan tempat.
  • 13. • Tipe Data Sekunder : • • Bersifat Pribadi : - Data Pribadi • - Dokumen Pribadi • • Bersifat Publik : - Data Arsip • - Data Resmi dari Pemerintah • - Data lain yang dipublikasikan • (mis: Jurisprodensi)
  • 14. Pengujian Data : • Komparasi : • Internal -> obyek yang sama dibandingkan pada situasi yang berbeda • Eksternal -> obyek yang sama dibandingkan dengan tempat lain • Validitas : - > data yang dikumpulkan jitu / valid • -> teknik pengumpulan data tepat atau tidak •
  • 15. Sumber Data Contoh : • Apabila menggunakan Kuesioner -> Responden • Apabila menggunakan Interview -> Informan • Apabila mengunakan Observasi -> benda, gerak/proses sesuatu • Apabila menggunakan Dokumenter -> tulsan
  • 16. Identifikasi Sumber Data : 3 P 1. P = Person -> berupa orang Yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angkat. 2. P = Paper - > berupa simbol • Yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda atau simbol yang berupa huruf, angka, gambar atau simbol-simbol lain ( bisan berupa kayu, batu, tulang, lontar dsb.) 3 . P = Place • Yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam atau bergerak. > Diam, misalnya ruangan, kelengkapan alat, wujud benda, warna > Bergerak misalnya aktivitas, kinerja, laju kendaraan, ritme nyanian, gerak tari, kegiatan beelajar mengajar dll.
  • 17. Macam Sumber Data : • Sumber Primer -> yaitu sumber /subyek pertama yang memberikan data • Sumber Sekunder -> yaitu sumber /subyek kedua dst yang meberikan data • Sumber Internal -> yaitu sumber yang berada di lokasi penelitian • Sumber Eksternal -> yaitu sumber yang berada di luar lokasi penelitian
  • 18. Variabel Penelitian • Arti : - Konsep yang mempunyai variasi • nilai • - Konsep yang bervariasi • Karakteristik nilai variabel dapat dibedakan dengan 4 skala: • 1. Nominal 3. Interval • 2. Ordinal 4. Rasio
  • 19. > Skala nominal : membedakan satu kategori dg kategori lain dalam variabel Contoh : Jenis kelamin : L dan P ; Agama dll > Skala Ordinal : membedakan satu nilai dengan nilai lain dan menunjukkan adanya tingkatan Contoh : pangkat, golongan dll > Skala interval : Nilai suatu variabel selain menunjukkan perbedaan, juga mempunyai tingkatan dan mempunyai jarak yang pasti antara kategori satu dengan kategori lain. Nilai variabel tidak diukur dari titik nol yang sama. Contoh : Umur Ali 50 th, Amir 25 th. Dll.  Skala rasio : kategori variabel selain dibedakan, mempunyai tingkatan serta jarak antara suatu nilai dengan nilai yang lain, dan diukur dari suatu titik yang sama. Contoh : Berat badan Ali : 60 kg, Amir : 30 kg Jadi dapat dibuat rasionya : berat badan Ali dua kali berat badan Amir. dsb
  • 20.
  • 21.
  • 22. > Skala nominal : membedakan satu kategori dg kategori lain dalam variabel Contoh : Jenis kelamin : L dan P Agama dll > Skala Ordinal : membedakan satu nilai dengan nilai lain dan menunjukkan adanya tingkatan Contoh : pangkat, golongan dll > Skala interval : Nilai suatu variabel selain menunjukkan perbedaan, juga mempunyai tingkatan dan mempunyai jarak yang pasti antara kategori satu dengan kategori lain. Nilai variabel tidak diukur dari titik nol yang sama. Contoh : Umur Ali 50 th, Amir 25 th. Dll.  Skala rasio : kategori variabel selain dibedakan, mempunyai tingkatan serta jarak antara suatu nilai dengan nilai yang lain, dan diukur dari suatu titik yang sama. Contoh : Berat badan Ali : 60 kg, Amir : 30 kg Jadi dapat dibuat rasionya : berat badan Ali dua kali berat badan Amir. dsb
  • 23. Jenis Variabel  Variabel Independen : variabel yang mempengaruhi munculnya variabel lain  Variabel Dependen : variabel yang dipengruhi oleh gejala lain  Variabel Kontrol : variabel yang sengaja dikendalikan sehingga tidak mempengaruhi variabel lain  Variabel Intervining : variabel yang tidak dapat dikontrol namun dapat diperhitungkan.  Variabel Extranious : variabel di luar yang tidak dikontrol dan tidak diperhitungkan
  • 24. Cara Mengelompokan/Mengukur Variabel  Untuk Variabel bobot sama : 1. Summated Rating: yaitu suatu pengelompokan variabel dengan sekedar menjumlahkan skor dari nilai seperangkat variabel yang bersangkutan. Contoh : untuk mengukur “sikap terhadap kelahiran”. Kelemahan : Responeden mempunyai nilai/skor sama tetapi kemungkinan tidak mempunyai sikap yang sama
  • 25. Contoh: 1. Melahirkan anak adalah salah satu setuju / tdk setuju pengalaman paling berarti dalam (1) (0) kehidupan seorang wanita 2. Adalah kurang baik memiliki hanya setuju / tdk setuju seorang anak, karena sebagai anak tunggal ia akan kesepian dan sedih tidak memiliki saudara 3. Kewajiban utama seorang wanita setuju / tdk setuju adalah menjadi ibu dan tidak mengapa bagi wanita untuk berkarier sepanjang tidak mengganggu peranannya sebagai ibu. 4. Lebih baik mempunyai sekurang-kurangnya setuju / tdk setuju seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan dariu pada salah satunya saja.
  • 26. 2. Skala Likert :yaitu mengeluarkan pertanyaan / variavel yang tidak kompak dengan pertanyaan lain dalam mengukur suatu konsep. > Kemungkinan Jawaban : SS : Sangat Setuju S : Setuju R : Ragu-ragu TS : Tidak setuju STS : Sangat Tidak Setuju  Langkah Skala Likert : 1. Membuat kuesioner sesuai permasalahan 2. Dikirim ke responden untuk dijawab 3. Hasil jawaban diberi skor, dan dibuat skor total 4. Mencek kekompakan di antara pertanyaan.
  • 27. Cara Membuat Skor Skala Likert Untuk bentuk kalimat positif, jawaban yang paling mendukung diberi skor tertinggi. Contoh : Punya dua anak sudah cukup Untuk bentuk kalimat negatif, jawaban yang paling tidak mendukung diberi skor tertinggi Contoh : Punya dua anak tidak cukup
  • 28. Untuk Variabel Bobot Beda  Dengan Skala Guttman : Tujuan skala ini adalah untuk memperoleh ukuran gabungan yang bersifat unidimensional. Dalam arti suatu skala sebaiknya hanya. mengukur satu dimensi saja dari suatu gejala. Contoh : apabila seorang menyejutujui suatu pernyataan/pertanyaan yang berbobot lebih berat, maka diharapkan ia juga menyetujui pernyataan/pertanyaan yang berbobot lebih rendah.
  • 29. Misal : meneliti kepemilikan barang 1. Apakah anda memiliki mobil ya / tdk 2. Apakah anda memiliki spd motor ya / tdk 3. Apakah anda memiliki Sepeda ya / tdk 4. Apakah anda memiliki televisi ya / tdk
  • 30. Hubungan Variabel 1. Analisa per variabel 2. Analisa hubungan antar variabel Macam Hubungan Variabel : - Hub Simetris : X Y adalah hub timbal balik antar dua var - Hub Asimetris : X Y adalah hub dua variabel dimana salah satu variabel mempengaruhi variabel lain dan tidak sebaliknya.
  • 31. Hub Linier : hub dua variabel atau lebih dimana jika terjadi perubahan nilai satuan pada variabel independen diikuti perubahan nilai satuan yang sama pada variabel dependen. Hub Tidak Linier : hub antar variabel dimana jika terjadi perubahan nilai satuan tertentu pada variabel independen, akan diikuti perubahan nilai dalam jumlah berbeda atau tidak sebanding pada variabel dependen.
  • 32. Hubungan Positif : jika terjadi perubahan satuan nilai pada variabel independen diikuti dengan perubahan satuan nilai yang sama pada variabel dependen pada arah yang sama. >Hubungan Negatif : jika terjadi perubahan satuan nilai pada variabel independen diikuti dengan perubahan satuan nilai yang sama pada variabel dependen pada arah yang berlawanan. Hub Positif dan Siginifikan?
  • 33. Hipotesis Arti : 1.Jawaban sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya 2. Trelease : suatu keterangan sementara dari suatu fakta yang diamati 3. Kerlinger : pernyataan yang bersifat terkaan dari hub antar dua variabel atau lebih
  • 34. Ciri Hipotesis Yang Baik 1. Hipotesis harus menyatakan hubungan 2. Harus sesuai dengan fakta 3. Harus bersifat spesifik 4. Harus dapat diuji 5. Harus sederhana 6. Harus dapat menerangkan fakta
  • 35. Hipotesis berbeda dengan Asumsi • Hipotesis : dugaan yang perlu pembuktian • Asumsi : dugaan yang tidak perlu pembuktian karena sudah menyangkut sesuatu yang benar. Contoh : Asumsi : “bahwa lampu dapat menyala karena ada aliran listrik” Hipotesis : “bahwa lampu tdk menyala akibat dari : …………..”
  • 36. Populasi Arti : 1. Adalah sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi obyek penelitian 2. Atau merupakan himpunan semua hal yang ingin diketahui Wujud : Individu, lembaga, kelompok, dokumen, jenis barang dll.
  • 37. Cara menentukan populasi : Faktor penentu : 1. Isi 2. Satuan 3. Cakupan 4. Waktu Contoh : Bila ingin meneliti tentang prestasi Kepala Desa di Kab. Ngawi tahun 2010 1. Isi : semua kepala pemerintahan setingkat desa 2. Satuan : Semua Kepala Desa 3. Cakupan : di seluruh wilayah kab. Ngawi 4. Waktu : 2010
  • 38. Contoh lain: Jika ingin meneliti partisipasi masyarakat terhadap program KB di Kab. Ngawi tahun 2011 1. Isi : PUS 2. Satuan : Akseptor KB 3. Cakupan : seluruh wil kab. Ngawi 4. Waktu : 2011 Apakah mungkin semua populasi diteliti?
  • 39. Sampel : - adalah sebagian dari populasi - atau kelompok yang mewakili populasi Cara menentukan jumlah sampel dengan mengunakan rumus Taro Yamane atau Slovin • N • n = • N.d2 + 1 • Dimana : • n = Jumlah sampel • N = Jumlah Populasi • d2 = Presisi
  • 40. Contoh Penentuan Besarnya Sampel • Misalnya kita akan menentukan 12,5 % dari jumlah populasi 78 orang, maka dapat dicari: • N 78 • n = = • N.d2 + 1 (78) 0,1252 + 1 • • 78 • = = 35,155 = 35 responden •
  • 41. Teknik pengambilan sampel : 1. Probabilita : teknik penarikan sampel dimana setiap elemen/anggota populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel 2 Non Probabilita : anggota populasi tdk diberi kesempatan yang sama sebagai sampel
  • 42. Jenis Probabilitas 1. Simple Random Sampling (sampel random sederhana) : adalah sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel Cara : - undian (arisan) - daftar - tabel
  • 43. 2. Systematic Random Sampling (sampel sistematis) adalah suatu metode pengambilan sampel, dimana unsur atau anggota pertama saja dari sampel yang dipilih secara random, sedangkan anggota selanjutnya dipilih secara sistematis menurut pola tertentu. Cara : - membuat daftar populasi - membuat interval - menentukan nomor berapa untuk memulai menghitung.
  • 44. Contoh : - Jumlah populasi : 1.000 - Jumlah sampel : 100 Langkah : - membuat daftar nama 1 – 1000 - menentukan interval : 1.000 / 100 = 10 - menentukan nomor pertama, misal : dilakukan secara acak yang diambil no. 5, maka sampel 5, 15, 25, 35, …… dst. * Bagaimana bila yang terpilih sebagai sampel orangnya tidak ada, maka dapat diambil nama orang di bawah / di atas angka.
  • 45. 3. Stratified Random Sampling (sampel stratifikasi) adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan strata populasi. cara : 1. Proporsional : yaitu penarikan sampel yang berimbang untuk setiap strata. 2. Non proporsional : yaitu penarikan sampel yang tidak berimbang untuk setiap strata.
  • 46. Contoh : Proporsional Populasi : strata I = 1.500 II = 500 30 : 10 : 1 III = 50 seandainya kita menghendaki 82 sampel, maka strata I : 30/41 x 82 = 60 II : 10/41 x 82 = 20 III : 1/41 x 82 = 2 Untuk non proporsional: peneliti dapat menetapkan sendiri jumlah sampel yang akan diambil dari masing-masing strata, dengan alasan tertentu. Dalam hal ini penelitian harus memperhatikan heterogenitas populasi.
  • 47. 4. Cluster sampling (sampel berkelompok) adalah sistem pengambilan sampel dengan terlebih dulu membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok (disebut cluster) (pengelompokan ini berbeda dengan strata). Contoh : jika ingin meneliti “pendapatan rata-rata per bulan dari setiap keluarga pada suatu desa. Langkah : menentukan cluster yaitu dukuh, misal ada 7 dukuh, jml sampel 3 dukuh diambil secara random , maka seluruh KK dari ketiga dukuh tersebut dijadikan sampel.
  • 48. Sampel Non Probabilitas Arti : pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama terhadap populasi. Alasan penggunaan teknik non probabilita: - Tidak mungkin diperoleh daftar lengkap dari populasi penelitian - Pada kondisi yang tidak memungkinkan peneliti untuk memilih anggota populasi sebagai sampel dengan cara memberikan kesempatan yang sama.
  • 49. Contoh : metode non probabilita 1. Purposive sampling : metode sampling dimana peneliti menggunakan pertimbangan sendiri. 2. Accidental sampling (sampel secara kebetulan), (biasa dipakai untuk populasi yang berupa kerumunan) - menjadikan sampel kepada orang (populasi) yang kebetulan berdekatan. - atau orang yang dijumpai pertama kali.
  • 50. 3. Covinience samples : yaitu sampel mudah 4. Quota sampling : teknik sampling dengan cara menetapkan kuota dari masing- masing strata yang sebelumnya belum diketahui jumlahnya. 5. Snowball sampling : metode penarikan sampel dilakukan melalui sistem jaringan karena populasi sulit diidentifikasi 6. Studi sensus: seluruh anggota populasi dijadikan sampel.