SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  48
Dasar Semikonduktor
              Amir Hamzah, ST.MT



PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO
       UNIVERSITAS RIAU
Pendahuluan

• Komponen-komponen elektronika seperti dioda, transistor dan
  Integrated Circuit terbuat dari bahan semikonduktor.
• Topik bahasan:
  - struktur atom
  - semikonduktor, konduktor dan insulator.
  - ikatan kovalen
  - konduksi dalam semikonduktor.
  - dioda
  - bias dioda
  - karakteristik tegangan-arus dioda
  - model dioda
Struktur Atom

• Segala sesuatu benda terbuat dari atom-atom, dan semua atom
  terdiri dari elektron, proton dan neutron.
Atom
• Definisi Atom
   Partikel terkecil dari elemen yang tidak dapat dibagi lagi secara
   kimia.
  • Bagian-bagian atom:
      Nukleus :
        - Proton (bermuatan positif)
       - Neutron (tidak bermuatan)
      Elektron (bermuatan negatif)




                       Model atom Bohr
Atom
• Setiap atom memiliki jumlah elektron dan proton tertentu yang
  membedakannya dari atom elemen lainnya. Contoh, atom hidrogen
  memiliki satu proton dan satu elektron , atom helium memiliki dua
  proton dan dua neutron dalam nukleus serta dua elektron pada
  orbitnya.
Nomor Atom

• Semua elemen telah diatur dalam tabel periodik, sesuai dengan
  nomor atomnya.
• Nomor atom adalah sama dengan jumlah proton dalam nukleus,
  yang mana juga sama dengan jumlah elektron (seimbang).
• Contoh: hidrogen memiliki nomor atom 1 dan helium memiliki
  nomor atom 2.
Group →    1       2     3     4     5     6     7     8     9     10    11    12    13    14    15    16    17    18


↓ Period


           1                                                                                                        2
1
           H                                                                                                       He

           3        4                                                                 5     6     7     8     9    10
2
           Li      Be                                                                 B     C     N     O     F    Ne

           11      12                                                                13    14    15    16    17    18
3
           Na      Mg                                                                Al    Si    P     S     Cl    Ar


           19      20    21    22    23    24    25    26    27    28    29    30    31    32    33    34    35    36
4
           K       Ca    Sc    Ti    V     Cr    Mn    Fe    Co    Ni    Cu    Zn    Ga    Ge    As    Se    Br    Kr


           37      38    39    40    41    42    43    44    45    46    47    48    49    50    51    52    53    54
5
           Rb      Sr    Y     Zr    Nb    Mo    Tc    Ru    Rh    Pd    Ag    Cd    In    Sn    Sb    Te     I    Xe


           55      56     *    72    73    74    75    76    77    78    79    80    81    82    83    84    85    86
6
           Cs      Ba          Hf    Ta    W     Re    Os    Ir    Pt    Au    Hg    Tl    Pb    Bi    Po    At    Rn


           87      88    **    104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118
7
           Fr      Ra           Rf   Db    Sg    Bh    Hs     Mt   Ds    Rg    Uub   Uut   Uuq   Uup   Uuh   Uus   Uuo




                               57    58    59    60    61    62    63    64    65    66    67    68    69    70    71
           * Lanthanides
                               La    Ce    Pr    Nd    Pm    Sm    Eu    Gd    Tb    Dy    Ho    Er    Tm    Yb    Lu

                               89    90    91    92    93    94    95    96    97    98    99    100   101   102   103
                ** Actinides
                               Ac    Th    Pa    U     Np    Pu    Am    Cm    Bk    Cf    Es    Fm    Md    No     Lr
Electron Shells dan Orbit

• Lintasan orbit elektron memiliki jarak tertentu dari nukleus.
• Elektron yang dekat dengan nukleus memiliki energi yang lebih
  kecil dibanding dengan elektron yang berada pada orbit yang lebih
  jauh.
• Tiap jarak tertentu (orbit) dari nukleus berhubungan dengan level
  energi tertentu. Dalam atom, orbit-orbit dikelompokkan dalam
  pita-pita energi yang disebut dengan shells.
• Shells ditandai dengan nomor 1, 2, 3 dan seterusnya. Dengan
  nomor 1 adalah yang terdekat dengan nukleus. (atau dalam
  referensi lain menggunakan huruf K, L, M dst).
Ilustrasi Pita Energi




                 Energi semakin besar pada
                 orbit yang lebih jauh dari
                 nukleus
Elektron Valensi

• Elektron-elektron yang berada di orbit terjauh dari nukleus
  memiliki energi yang lebih besar dan memiliki ikatan yang lebih
  kecil/lemah dibanding dengan elektron yang berada pada orbit
  yang dekat dengan nukleus (attraction force).
• Shell yang terluar disebut dengan shell valensi, dan elektronnya
  disebut dengan elektron valensi.
Ionization

• Ketika atom menyerap energi, misal: panas atau cahaya, energi
  elektron akan naik. Elektron valensi menerima energi yang lebih
  dan menjadi semakin lemah ikatannya terhadap nukleus dibanding
  dengan elektron terdalam, sehingga elektron akan semakin mudah
  meloncat (lepas).
• Proses lepasnya elektron valensi disebut dengan ionization, yang
  mengakibatkan atom lebih bermuatan positif atau disebut dengan
  ion positif.
• Contoh: sebuah atom hidrogen H. Bila atom hidrogen netral
  terlepas elektron valensinya maka menjadi ion positif, dengan
  simbol H+. Elektron valensi yang lepas disebut dengan elektron
  bebas. Ketika elektron bebas habis energi dan jatuh ke shell
  terluar suatu atom hidrogen netral, maka atom tersebut menjadi
  bermuatan negatif dan disebut dengan ion negatif dengan simbol
  H-.
Jumlah Eletron Tiap Shell

• Jumlah elektron maksimum (Ne) pada tiap shell dari atom dapat
  dihitung dengan persamaan:
        Ne   2n 2

• Dimana n adalah nomor shell.
• Shell 1

• Shell 2

• dst
Semikonduktor, Konduktor dan Insulator.

Konduktor:
  Bahan yang dapat dengan mudah mengalirkan arus listrik.
  Memiliki elektron terluar/valensi kurang dari 4, sehingga mudah
   lepas ikatannya.
  Konduktor terbaik adalah bahan single-element (elektron valensi
   satu), seperti tembaga, perak, emas dan alumunium.

Insulator:
  Bahan yang tidak dapat mengalirkan arus listrik.
  Elektron terluar /valensi memiliki ikatan yang kuat.
  Memiliki atom terluar/valensi lebih dari 4.
  Contoh: glass, mica
Semikonduktor
 Bahan yang tidak konduktor dan tidak isolator tetapi bersifat
  antara keduanya.
 Mudah dipengaruhi oleh temperatur dan cahaya.
 Kebanyakan memiliki atom terluar/valensi sama dengan 4 dengan
  kekuatan rata-rata.
 Contoh: silicon, germanium, carbon
Energy Bands
Perbandingan atom semikonduktor dan atom konduktor
Silicon dan Germanium




Silikon umum digunakan sebagai bahan untuk dioda, transistor, IC dll.
Germanium memiliki elektron valensi pada shell ke empat, memiliki
level energi yang lebih besar dari silikon, dan membutuhkan energi
yang sedikit untuk lepas.
Germanium lebih tidak stabil pada temperatur tinggi.
Ikatan Kovalen

• Ikatan kimia dibentuk dengan satu atau lebih elektron-elektron
  yang berbagi, terutama pasangan dari elektron-elektron, antara
  atom-atom.
• Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari
  satu inti atom ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan
  semikonduktor bersifat isolator karena tidak ada elektron yang
  dapat berpindah untuk menghantarkan listrik.
• Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang lepas karena
  energi panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari
  ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah kecil yang dapat
  terlepas, sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi konduktor
  yang baik.
Ikatan Kovalen
Konduksi pada Semikonduktor

                 • Diagram pita energi dari
                   sebuah unexcited atom
                   dalam kristal silikon. Tidak
                   ada elektron dalam pita
                   konduksi.
                 • Kondisi ini terjadi hanya
                   pada temperatur absolut 00
                   kelvin.
Electrons dan Holes




• Pembentukan pasangan elektron-hole dalam kristal silikon.
  Elektron dalam pita konduksi adalah elektron bebas.
• Saat elektron melompat ke pita konduksi, tempat yang
  ditinggalkan elektron tersebut disebut dengan hole.
• Rekombinasi terjadi bila elektron pada pita konduksi habis energi
  dan jatuh ke hole di pita valensi.
Aliran Elektron dan Hole

• Bila tegangan diberilan pada antara bagian silikon, maka panas
  akan membangkitkan elektron-elektron bebas dalam pita konduksi,
  yang bebas bergerak secara acak dalam struktur kristal.
• Pergerakan elektron-elektron bebas ini disebut dengan aliran
  elektron.




                                          Aliran elektron
Aliran hole
Semikonduktor tipe N dan tipe P

• Konduktivitas bahan silikon dan germanium dapat ditingkatkan
  dengan mengatur penambahan impurities ke bahan semikonduktor
  interinsic (pure). Proses ini disebut dengan doping.
• Proses doping meningkatkan jumlah aliran pembawa (elektron atau
  holes)
• Dua kategori impurities adalah tipe-n dan tipe-p.
Semikonduktor tipe N

• Untuk meningkatkan jumlah elektron-elektron pita konduksi dalam
  silikon intrinsic, ditambahkan dengan atom impurities pentavalen,
  yaitu atom dengan elektron valensi lima, seperti arsenic (As),
  phosphorus (P), bismuth (Bi) dan antimony (Sb).
Semikonduktor tipe P

• Untuk meningkatkan jumlah holes dalam silikon intrinsic,
  ditambahkan dengan atom impurities trivalen, yaitu atom dengan
  elektron valensi tiga, seperti boron (B), indium (In), dan gallium
  (Ga)
Dioda

• Dioda: komponen semikonduktor dengan satu junction pn yang
  mengalirkan arus pada satu arah saja.

• Fungsi: dioda hanya mengalirkan pada satu arah dan memblok arus
  pada arah yang berlawanan.

• Tanda panah dari simbol rangkaian memperlihatkan arah arus yang
  dapat mengalir.

                                           Anode            Cathode
              P        N

               Pn junction
        (a) Struktur dasar dioda           (b) Simbol skematik dioda
Formasi pn-junction

• pn junctions dibentuk dengan menggabungkan bahan
  semikonduktor tipe p dan tipe n.
Formasi wilayah Deplesi
 Daerah-n
   Kehilangan elektron bebas saat penghamburan keseberang pn-
     junction .
   Hasil : membentuk sebuah lapisan +ve dekat junction.
 Daerah-p
   Kehilangan holes sebagai gabungan elektron dan holes.
   Hasil: membentuk lapisan -ve dekat junction.
• Dua lapisan +ve dan –ve membentuk daerah deplesi.
Barrier Potential

• Dalam depletion region banyak terdapat muatan positif dan
  muatan negatif, yang terletak pada sisi berlawanan di junction pn.
• Gaya antara muatan yang berlawanan membentuk “medan gaya”
  yang disebut medan elektrik (lihat gambar)
• Untuk memindahkan elektron-elektron melintasi barrier medan
  listrik depletion region, dibutuhkan energi eksternal.
• Besar tegangan yang dibutuhkan untuk dapat menggerakkan
  elektron-elektron tersebut sama dengan potensial pada medan
  listriknya.
• Beda potensial tersebut dinamakan barrier potential.
• Tegangan barrier pada junction pn bergantung pada beberapa
  faktor, yaitu jenis material semikonduktor, jumlah doping, dan
  temperatur.
• Tipikal tegangan barrier adalah 0,7 V untuk silikon dan 0,3 V untuk
  germanium pada temperatur 25 0C.
Bias Dioda

• Pembahasan sebelumnya: tidak ada elektron yang bergerak
  melintasi junction pn pada kondisi seimbang.
• Definisi Bias secara umum: penggunaan tegangan dc untuk
  memperoleh kerja tertentu pada sebuah komponen elektronika.
• Terdapat dua bias:
  1. forward bias
  2. reverse bias
1. forward bias

• Forward bias adalah kondisi yang meyebabkan arus mengalir
  melalui junction pn dioda.
2. reverse bias

• Reverse bias adalah kondisi yang meyebabkan arus tidak mengalir
  melalui junction pn dioda.
Karakteristik Tegangan-Arus Dioda
• Karakteristik V-I untuk forward bias.
Karakteristik Tegangan-Arus Dioda
• Karakteristik V-I untuk forward bias.

                                          Titik a; kondisi zero-bias

                                          Titik b; kondisi tegangan
                                          forward kurang dari tegangan
                                          barrier 0,7 V.

                                          Titik c; kondisi tegangan
                                          forward aproksimasi sama
                                          dengan tegangan barrier.
Karakteristik Tegangan-Arus Dioda
• Karakteristik V-I untuk reverse bias.

                                     Bila tegangan reverse diberikan
                                     pada dioda, hanya arus reverse IR
                                     yang sangat kecil mengalir
                                     (diabaikan)

                                     Bila tegangan bias dinaikkan, hingga
                                     mencapai suatu nilai dimana disebut
                                     VBR , arus reverse akan naik secara
                                     cepat.
Karakteristik Tegangan-Arus Dioda
• Kurva karakteristik komplit.
Karakteristik Tegangan-Arus Dioda
• Efek temperatur
Model Dioda

• Strutur dioda dan simbol
Hubungan forward bias

• Doida di bias maju bila terminal positif tegangan sumber
  dihubungkan ke anoda dan terminal negatif dihubungkan ke
  katoda.
Hubungan reverse bias

• Doida di bias mudur bila terminal positif tegangan sumber
  dihubungkan ke katoda dan terminal negatif dihubungkan ke
  anoda.
Model Dioda Ideal
• Model ideal sebuah dioda adalah sebagai saklar sederhana. Bila
  dioda di bias maju, maka dioda berkerja sebagai saklar tertutup
  (on). Bila dioda di bias mundur, maka dioda sebagai saklar terbuka
  (off). Potensial barrier, resistansi dinamik, dan arus reverse
  diabaikan.
Model dioda praktis

• Model praktis memasukkan tegangan barrier dalam model saklar
  ideal.
Model dioda komplit

• Model dioda komplit: memasukkan pengaruh tegangan barrier,
  resistansi dinamis (r’d) dan resistansi reverse internal (r’R)
Tipikal Dioda
SEKIAN

Contenu connexe

Tendances

Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaJelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaAdi S P
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik TransistorRyan Aryoko
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)FEmi1710
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
Rangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelRangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelAris Widodo
 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"Varilia Wardani
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaFebriTiaAldila
 
MAKALAH POLARISASI CAHAYA
MAKALAH POLARISASI CAHAYAMAKALAH POLARISASI CAHAYA
MAKALAH POLARISASI CAHAYAOndel Del
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterKhairul Amri
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganErnhy Hijoe
 
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemrajareski ekaputra
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikKira R. Yamato
 
Teori Medan Elektromagnet (5 - 7) pandu_gelombang
Teori Medan Elektromagnet (5 - 7) pandu_gelombangTeori Medan Elektromagnet (5 - 7) pandu_gelombang
Teori Medan Elektromagnet (5 - 7) pandu_gelombangjayamartha
 
Model Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Model Matematis untuk Rangkaian ElektrikModel Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Model Matematis untuk Rangkaian ElektrikRumah Belajar
 

Tendances (20)

9 semikonduktor
9 semikonduktor9 semikonduktor
9 semikonduktor
 
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaJelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 
2 medan listrik 1
2 medan listrik 12 medan listrik 1
2 medan listrik 1
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
Rangkaian Arus Searah DC
Rangkaian Arus Searah DCRangkaian Arus Searah DC
Rangkaian Arus Searah DC
 
Rangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelRangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri Paralel
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
MAKALAH POLARISASI CAHAYA
MAKALAH POLARISASI CAHAYAMAKALAH POLARISASI CAHAYA
MAKALAH POLARISASI CAHAYA
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
 
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Teori Medan Elektromagnet (5 - 7) pandu_gelombang
Teori Medan Elektromagnet (5 - 7) pandu_gelombangTeori Medan Elektromagnet (5 - 7) pandu_gelombang
Teori Medan Elektromagnet (5 - 7) pandu_gelombang
 
Listrik arus searah
Listrik arus searahListrik arus searah
Listrik arus searah
 
Model Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Model Matematis untuk Rangkaian ElektrikModel Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Model Matematis untuk Rangkaian Elektrik
 

En vedette

Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik diodaArina Haq
 
Aplikasi dioda
Aplikasi diodaAplikasi dioda
Aplikasi diodamansen3
 
Dasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasiDasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasiampas03
 
Laporan resmi percobaan iv
Laporan resmi percobaan ivLaporan resmi percobaan iv
Laporan resmi percobaan ivIis Ragiel
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaMuhammad Hendra
 
Dioda Semikonduktor
Dioda SemikonduktorDioda Semikonduktor
Dioda SemikonduktorSyihab Ikbal
 
Rangkaian dioda dan regulator
Rangkaian dioda dan regulatorRangkaian dioda dan regulator
Rangkaian dioda dan regulatorFirda Purbandari
 
PPT elektronika dasar 1
PPT elektronika dasar 1PPT elektronika dasar 1
PPT elektronika dasar 1Aris Widodo
 
ebook ELEKTRONIKA DASAR
ebook ELEKTRONIKA DASAR ebook ELEKTRONIKA DASAR
ebook ELEKTRONIKA DASAR Rinanda S
 
Dasar semikonduktor
Dasar semikonduktorDasar semikonduktor
Dasar semikonduktormansen3
 

En vedette (15)

Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik dioda
 
Aplikasi dioda
Aplikasi diodaAplikasi dioda
Aplikasi dioda
 
Dasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasiDasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasi
 
Aplikasi dioda
Aplikasi diodaAplikasi dioda
Aplikasi dioda
 
Laporan resmi percobaan iv
Laporan resmi percobaan ivLaporan resmi percobaan iv
Laporan resmi percobaan iv
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
 
Dioda Semikonduktor
Dioda SemikonduktorDioda Semikonduktor
Dioda Semikonduktor
 
3. dioda semikonduktor
3. dioda semikonduktor3. dioda semikonduktor
3. dioda semikonduktor
 
Rangkaian dioda dan regulator
Rangkaian dioda dan regulatorRangkaian dioda dan regulator
Rangkaian dioda dan regulator
 
PPT elektronika dasar 1
PPT elektronika dasar 1PPT elektronika dasar 1
PPT elektronika dasar 1
 
Bjt
BjtBjt
Bjt
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
ebook ELEKTRONIKA DASAR
ebook ELEKTRONIKA DASAR ebook ELEKTRONIKA DASAR
ebook ELEKTRONIKA DASAR
 
Dasar semikonduktor
Dasar semikonduktorDasar semikonduktor
Dasar semikonduktor
 

Similaire à Dasar Semikonduktor dan Aplikasinya dalam Komponen Elektronika"Judul ini menggunakan kata kunci utama "Dasar Semikonduktor

Perkembangan sistem periodik
Perkembangan sistem periodikPerkembangan sistem periodik
Perkembangan sistem periodikDzikri Fauzi
 
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan Aplikasinya
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan AplikasinyaSemikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan Aplikasinya
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan AplikasinyaAmir Muwahid
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsuroilandgas24
 
1576183 634869047861012500
1576183 6348690478610125001576183 634869047861012500
1576183 634869047861012500Ittong Mcdc
 
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristalPertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristalandrainiesta
 
KEPERIODIKAN SIFAT UNSUR
KEPERIODIKAN SIFAT UNSUR KEPERIODIKAN SIFAT UNSUR
KEPERIODIKAN SIFAT UNSUR krisyanti1966
 
Dasar semikonduktor
Dasar semikonduktorDasar semikonduktor
Dasar semikonduktoroilandgas24
 
Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Ida Farida Ch
 
Tugas kelompok 1 power pont
Tugas kelompok 1 power pontTugas kelompok 1 power pont
Tugas kelompok 1 power pontMarina Natsir
 
Membahas tentang unsur periode keempat
Membahas tentang unsur periode keempatMembahas tentang unsur periode keempat
Membahas tentang unsur periode keempatkevin_w
 
Kelompok 2 elektrolisis ki dan cuso4
Kelompok 2 elektrolisis ki dan cuso4Kelompok 2 elektrolisis ki dan cuso4
Kelompok 2 elektrolisis ki dan cuso4Hanifa's
 

Similaire à Dasar Semikonduktor dan Aplikasinya dalam Komponen Elektronika"Judul ini menggunakan kata kunci utama "Dasar Semikonduktor (20)

Perkembangan sistem periodik
Perkembangan sistem periodikPerkembangan sistem periodik
Perkembangan sistem periodik
 
Modul mikroelektronika
Modul mikroelektronikaModul mikroelektronika
Modul mikroelektronika
 
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan Aplikasinya
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan AplikasinyaSemikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan Aplikasinya
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan Aplikasinya
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
 
Atom,Periodik&Ikatan
Atom,Periodik&IkatanAtom,Periodik&Ikatan
Atom,Periodik&Ikatan
 
1576183 634869047861012500
1576183 6348690478610125001576183 634869047861012500
1576183 634869047861012500
 
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristalPertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
 
KEPERIODIKAN SIFAT UNSUR
KEPERIODIKAN SIFAT UNSUR KEPERIODIKAN SIFAT UNSUR
KEPERIODIKAN SIFAT UNSUR
 
Periode iv
Periode ivPeriode iv
Periode iv
 
Dasar semikonduktor
Dasar semikonduktorDasar semikonduktor
Dasar semikonduktor
 
Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor
 
Semikonduktor.ppt
Semikonduktor.pptSemikonduktor.ppt
Semikonduktor.ppt
 
Ch 2. Semikonduktor.pptx
Ch 2. Semikonduktor.pptxCh 2. Semikonduktor.pptx
Ch 2. Semikonduktor.pptx
 
Tugas kelompok 1 power pont
Tugas kelompok 1 power pontTugas kelompok 1 power pont
Tugas kelompok 1 power pont
 
Sel elektrolisis
Sel elektrolisis Sel elektrolisis
Sel elektrolisis
 
Membahas tentang unsur periode keempat
Membahas tentang unsur periode keempatMembahas tentang unsur periode keempat
Membahas tentang unsur periode keempat
 
kisi-kisi.pptx
kisi-kisi.pptxkisi-kisi.pptx
kisi-kisi.pptx
 
Kelompok 2 elektrolisis ki dan cuso4
Kelompok 2 elektrolisis ki dan cuso4Kelompok 2 elektrolisis ki dan cuso4
Kelompok 2 elektrolisis ki dan cuso4
 
Elekttrokimia
Elekttrokimia Elekttrokimia
Elekttrokimia
 
Elekttrokimia 1
Elekttrokimia 1Elekttrokimia 1
Elekttrokimia 1
 

Plus de mansen3

Benda dan bahan listrik
Benda dan bahan listrikBenda dan bahan listrik
Benda dan bahan listrikmansen3
 
Bahan semikonduktor
Bahan semikonduktorBahan semikonduktor
Bahan semikonduktormansen3
 
Bahan magnet
Bahan magnetBahan magnet
Bahan magnetmansen3
 
Bahan magnet 2
Bahan magnet 2Bahan magnet 2
Bahan magnet 2mansen3
 
Superkonduktor
SuperkonduktorSuperkonduktor
Superkonduktormansen3
 
Superkonduktor
SuperkonduktorSuperkonduktor
Superkonduktormansen3
 
Sifat listrik bahan
Sifat listrik bahanSifat listrik bahan
Sifat listrik bahanmansen3
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atommansen3
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluanmansen3
 

Plus de mansen3 (9)

Benda dan bahan listrik
Benda dan bahan listrikBenda dan bahan listrik
Benda dan bahan listrik
 
Bahan semikonduktor
Bahan semikonduktorBahan semikonduktor
Bahan semikonduktor
 
Bahan magnet
Bahan magnetBahan magnet
Bahan magnet
 
Bahan magnet 2
Bahan magnet 2Bahan magnet 2
Bahan magnet 2
 
Superkonduktor
SuperkonduktorSuperkonduktor
Superkonduktor
 
Superkonduktor
SuperkonduktorSuperkonduktor
Superkonduktor
 
Sifat listrik bahan
Sifat listrik bahanSifat listrik bahan
Sifat listrik bahan
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 

Dernier

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Dernier (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

Dasar Semikonduktor dan Aplikasinya dalam Komponen Elektronika"Judul ini menggunakan kata kunci utama "Dasar Semikonduktor

  • 1. Dasar Semikonduktor Amir Hamzah, ST.MT PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS RIAU
  • 2. Pendahuluan • Komponen-komponen elektronika seperti dioda, transistor dan Integrated Circuit terbuat dari bahan semikonduktor. • Topik bahasan: - struktur atom - semikonduktor, konduktor dan insulator. - ikatan kovalen - konduksi dalam semikonduktor. - dioda - bias dioda - karakteristik tegangan-arus dioda - model dioda
  • 3. Struktur Atom • Segala sesuatu benda terbuat dari atom-atom, dan semua atom terdiri dari elektron, proton dan neutron.
  • 4. Atom • Definisi Atom Partikel terkecil dari elemen yang tidak dapat dibagi lagi secara kimia. • Bagian-bagian atom:  Nukleus : - Proton (bermuatan positif) - Neutron (tidak bermuatan)  Elektron (bermuatan negatif) Model atom Bohr
  • 5. Atom • Setiap atom memiliki jumlah elektron dan proton tertentu yang membedakannya dari atom elemen lainnya. Contoh, atom hidrogen memiliki satu proton dan satu elektron , atom helium memiliki dua proton dan dua neutron dalam nukleus serta dua elektron pada orbitnya.
  • 6. Nomor Atom • Semua elemen telah diatur dalam tabel periodik, sesuai dengan nomor atomnya. • Nomor atom adalah sama dengan jumlah proton dalam nukleus, yang mana juga sama dengan jumlah elektron (seimbang). • Contoh: hidrogen memiliki nomor atom 1 dan helium memiliki nomor atom 2.
  • 7. Group → 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 ↓ Period 1 2 1 H He 3 4 5 6 7 8 9 10 2 Li Be B C N O F Ne 11 12 13 14 15 16 17 18 3 Na Mg Al Si P S Cl Ar 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 4 K Ca Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Ga Ge As Se Br Kr 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 5 Rb Sr Y Zr Nb Mo Tc Ru Rh Pd Ag Cd In Sn Sb Te I Xe 55 56 * 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 6 Cs Ba Hf Ta W Re Os Ir Pt Au Hg Tl Pb Bi Po At Rn 87 88 ** 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 7 Fr Ra Rf Db Sg Bh Hs Mt Ds Rg Uub Uut Uuq Uup Uuh Uus Uuo 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 * Lanthanides La Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er Tm Yb Lu 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 ** Actinides Ac Th Pa U Np Pu Am Cm Bk Cf Es Fm Md No Lr
  • 8. Electron Shells dan Orbit • Lintasan orbit elektron memiliki jarak tertentu dari nukleus. • Elektron yang dekat dengan nukleus memiliki energi yang lebih kecil dibanding dengan elektron yang berada pada orbit yang lebih jauh. • Tiap jarak tertentu (orbit) dari nukleus berhubungan dengan level energi tertentu. Dalam atom, orbit-orbit dikelompokkan dalam pita-pita energi yang disebut dengan shells. • Shells ditandai dengan nomor 1, 2, 3 dan seterusnya. Dengan nomor 1 adalah yang terdekat dengan nukleus. (atau dalam referensi lain menggunakan huruf K, L, M dst).
  • 9. Ilustrasi Pita Energi Energi semakin besar pada orbit yang lebih jauh dari nukleus
  • 10. Elektron Valensi • Elektron-elektron yang berada di orbit terjauh dari nukleus memiliki energi yang lebih besar dan memiliki ikatan yang lebih kecil/lemah dibanding dengan elektron yang berada pada orbit yang dekat dengan nukleus (attraction force). • Shell yang terluar disebut dengan shell valensi, dan elektronnya disebut dengan elektron valensi.
  • 11. Ionization • Ketika atom menyerap energi, misal: panas atau cahaya, energi elektron akan naik. Elektron valensi menerima energi yang lebih dan menjadi semakin lemah ikatannya terhadap nukleus dibanding dengan elektron terdalam, sehingga elektron akan semakin mudah meloncat (lepas). • Proses lepasnya elektron valensi disebut dengan ionization, yang mengakibatkan atom lebih bermuatan positif atau disebut dengan ion positif. • Contoh: sebuah atom hidrogen H. Bila atom hidrogen netral terlepas elektron valensinya maka menjadi ion positif, dengan simbol H+. Elektron valensi yang lepas disebut dengan elektron bebas. Ketika elektron bebas habis energi dan jatuh ke shell terluar suatu atom hidrogen netral, maka atom tersebut menjadi bermuatan negatif dan disebut dengan ion negatif dengan simbol H-.
  • 12. Jumlah Eletron Tiap Shell • Jumlah elektron maksimum (Ne) pada tiap shell dari atom dapat dihitung dengan persamaan: Ne 2n 2 • Dimana n adalah nomor shell. • Shell 1 • Shell 2 • dst
  • 13. Semikonduktor, Konduktor dan Insulator. Konduktor:  Bahan yang dapat dengan mudah mengalirkan arus listrik.  Memiliki elektron terluar/valensi kurang dari 4, sehingga mudah lepas ikatannya.  Konduktor terbaik adalah bahan single-element (elektron valensi satu), seperti tembaga, perak, emas dan alumunium. Insulator:  Bahan yang tidak dapat mengalirkan arus listrik.  Elektron terluar /valensi memiliki ikatan yang kuat.  Memiliki atom terluar/valensi lebih dari 4.  Contoh: glass, mica
  • 14. Semikonduktor  Bahan yang tidak konduktor dan tidak isolator tetapi bersifat antara keduanya.  Mudah dipengaruhi oleh temperatur dan cahaya.  Kebanyakan memiliki atom terluar/valensi sama dengan 4 dengan kekuatan rata-rata.  Contoh: silicon, germanium, carbon
  • 16. Perbandingan atom semikonduktor dan atom konduktor
  • 17. Silicon dan Germanium Silikon umum digunakan sebagai bahan untuk dioda, transistor, IC dll. Germanium memiliki elektron valensi pada shell ke empat, memiliki level energi yang lebih besar dari silikon, dan membutuhkan energi yang sedikit untuk lepas. Germanium lebih tidak stabil pada temperatur tinggi.
  • 18. Ikatan Kovalen • Ikatan kimia dibentuk dengan satu atau lebih elektron-elektron yang berbagi, terutama pasangan dari elektron-elektron, antara atom-atom. • Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti atom ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat isolator karena tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan listrik. • Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang lepas karena energi panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi konduktor yang baik.
  • 20. Konduksi pada Semikonduktor • Diagram pita energi dari sebuah unexcited atom dalam kristal silikon. Tidak ada elektron dalam pita konduksi. • Kondisi ini terjadi hanya pada temperatur absolut 00 kelvin.
  • 21. Electrons dan Holes • Pembentukan pasangan elektron-hole dalam kristal silikon. Elektron dalam pita konduksi adalah elektron bebas.
  • 22. • Saat elektron melompat ke pita konduksi, tempat yang ditinggalkan elektron tersebut disebut dengan hole. • Rekombinasi terjadi bila elektron pada pita konduksi habis energi dan jatuh ke hole di pita valensi.
  • 23. Aliran Elektron dan Hole • Bila tegangan diberilan pada antara bagian silikon, maka panas akan membangkitkan elektron-elektron bebas dalam pita konduksi, yang bebas bergerak secara acak dalam struktur kristal. • Pergerakan elektron-elektron bebas ini disebut dengan aliran elektron. Aliran elektron
  • 25. Semikonduktor tipe N dan tipe P • Konduktivitas bahan silikon dan germanium dapat ditingkatkan dengan mengatur penambahan impurities ke bahan semikonduktor interinsic (pure). Proses ini disebut dengan doping. • Proses doping meningkatkan jumlah aliran pembawa (elektron atau holes) • Dua kategori impurities adalah tipe-n dan tipe-p.
  • 26. Semikonduktor tipe N • Untuk meningkatkan jumlah elektron-elektron pita konduksi dalam silikon intrinsic, ditambahkan dengan atom impurities pentavalen, yaitu atom dengan elektron valensi lima, seperti arsenic (As), phosphorus (P), bismuth (Bi) dan antimony (Sb).
  • 27. Semikonduktor tipe P • Untuk meningkatkan jumlah holes dalam silikon intrinsic, ditambahkan dengan atom impurities trivalen, yaitu atom dengan elektron valensi tiga, seperti boron (B), indium (In), dan gallium (Ga)
  • 28. Dioda • Dioda: komponen semikonduktor dengan satu junction pn yang mengalirkan arus pada satu arah saja. • Fungsi: dioda hanya mengalirkan pada satu arah dan memblok arus pada arah yang berlawanan. • Tanda panah dari simbol rangkaian memperlihatkan arah arus yang dapat mengalir. Anode Cathode P N Pn junction (a) Struktur dasar dioda (b) Simbol skematik dioda
  • 29. Formasi pn-junction • pn junctions dibentuk dengan menggabungkan bahan semikonduktor tipe p dan tipe n.
  • 30. Formasi wilayah Deplesi  Daerah-n  Kehilangan elektron bebas saat penghamburan keseberang pn- junction .  Hasil : membentuk sebuah lapisan +ve dekat junction.  Daerah-p  Kehilangan holes sebagai gabungan elektron dan holes.  Hasil: membentuk lapisan -ve dekat junction. • Dua lapisan +ve dan –ve membentuk daerah deplesi.
  • 31. Barrier Potential • Dalam depletion region banyak terdapat muatan positif dan muatan negatif, yang terletak pada sisi berlawanan di junction pn. • Gaya antara muatan yang berlawanan membentuk “medan gaya” yang disebut medan elektrik (lihat gambar) • Untuk memindahkan elektron-elektron melintasi barrier medan listrik depletion region, dibutuhkan energi eksternal. • Besar tegangan yang dibutuhkan untuk dapat menggerakkan elektron-elektron tersebut sama dengan potensial pada medan listriknya. • Beda potensial tersebut dinamakan barrier potential.
  • 32. • Tegangan barrier pada junction pn bergantung pada beberapa faktor, yaitu jenis material semikonduktor, jumlah doping, dan temperatur. • Tipikal tegangan barrier adalah 0,7 V untuk silikon dan 0,3 V untuk germanium pada temperatur 25 0C.
  • 33. Bias Dioda • Pembahasan sebelumnya: tidak ada elektron yang bergerak melintasi junction pn pada kondisi seimbang. • Definisi Bias secara umum: penggunaan tegangan dc untuk memperoleh kerja tertentu pada sebuah komponen elektronika. • Terdapat dua bias: 1. forward bias 2. reverse bias
  • 34. 1. forward bias • Forward bias adalah kondisi yang meyebabkan arus mengalir melalui junction pn dioda.
  • 35. 2. reverse bias • Reverse bias adalah kondisi yang meyebabkan arus tidak mengalir melalui junction pn dioda.
  • 36. Karakteristik Tegangan-Arus Dioda • Karakteristik V-I untuk forward bias.
  • 37. Karakteristik Tegangan-Arus Dioda • Karakteristik V-I untuk forward bias. Titik a; kondisi zero-bias Titik b; kondisi tegangan forward kurang dari tegangan barrier 0,7 V. Titik c; kondisi tegangan forward aproksimasi sama dengan tegangan barrier.
  • 38. Karakteristik Tegangan-Arus Dioda • Karakteristik V-I untuk reverse bias. Bila tegangan reverse diberikan pada dioda, hanya arus reverse IR yang sangat kecil mengalir (diabaikan) Bila tegangan bias dinaikkan, hingga mencapai suatu nilai dimana disebut VBR , arus reverse akan naik secara cepat.
  • 39. Karakteristik Tegangan-Arus Dioda • Kurva karakteristik komplit.
  • 41. Model Dioda • Strutur dioda dan simbol
  • 42. Hubungan forward bias • Doida di bias maju bila terminal positif tegangan sumber dihubungkan ke anoda dan terminal negatif dihubungkan ke katoda.
  • 43. Hubungan reverse bias • Doida di bias mudur bila terminal positif tegangan sumber dihubungkan ke katoda dan terminal negatif dihubungkan ke anoda.
  • 44. Model Dioda Ideal • Model ideal sebuah dioda adalah sebagai saklar sederhana. Bila dioda di bias maju, maka dioda berkerja sebagai saklar tertutup (on). Bila dioda di bias mundur, maka dioda sebagai saklar terbuka (off). Potensial barrier, resistansi dinamik, dan arus reverse diabaikan.
  • 45. Model dioda praktis • Model praktis memasukkan tegangan barrier dalam model saklar ideal.
  • 46. Model dioda komplit • Model dioda komplit: memasukkan pengaruh tegangan barrier, resistansi dinamis (r’d) dan resistansi reverse internal (r’R)