2. KOMPETENSI DASAR
3.15. Memahami Spesifikasi Instalasi Perpipaan
4.15. Menyajikan Spesifikasi Instalasi Perpipaan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini , siswa diharapkan
mampu :
1. Menjelaskan instalasi perpipaan air bersih pada
gedung
2. Menjelaskan instalasi perpipaan air kotor pada
gedung
3. Mempresentasikan instalasi perpipaan air bersih
pada gedung
4. Mempresentasikan intalasi perpipaan air kotor
pada gedung.
3. A
• Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis
air yang bermutu baik dn biasa dimanfaatkan oleh
manuasia untuk di konsumsi sehari hari .
• Salah satu bagian dari sistem utilias bangunan adalah
sistem penyediaan air bersih dan sistem pembuangan
air kotor yang disebut dengan sistem plumbing.
• Tujuan dari penempatan sistem plumbing adalah agar
penghuni merasa aman, nyaman, dan sehat.
Instalasi Perpipaan Air Bersih
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyediaan
dan perpipaan air pada bangunan
1 Kualitas Air Bersih
Air dikatakan bersih jika memenuhi syarat jernih/ tidak
berwarna, tidak berbau, dan tidak terasa. Air juga perlu di
uji di laboratorium agar lebih aman di konsumsi,
pengujian tersebut harus sesuai dengan peraturan
kesehatan yang berlaku.
2 Sumber Air bersih
a. Air permukaan
b. Mata air
c. Air tanah
d. Air hujan
5. Air Permukaan
a
Berasal dari air waduk, air sungai, atau air danau. Pada umumnya Air
permukaan telah terkontaminasi dengan berbagai zat yang
membahayakan kesehatan. Dengan demikian perlu adanya pengelolaan
air sebelum digunakan. Dari segi kuantitas dan kontinuitas air permukaan
dapat dianggap tidak menimbulkan masalah besar bagi penyediaan air
bersih.
6. b Mata Air
Dari segi kualitas, mata air sangat baik jika dipakai sebagai air baku
dikarenakan berasal dari dalam tanah yang muncul kepermukaan akibat
tekanan sehingga belum terkontaminasi oleh zat-zat pencemar.
Pengelolahan dilakukan biasanya cukup melalui pembubuhan disinfektan
seperti klorinasi. Dari segi kuantitas dan kontinuitas jumlah kapasitasnya
terbatas sehingga hanya mampu memenuhi kebutuhan sejumlah
penduduk.
7. c Air Tanah
Sumber air tanah tersimpan dalam lapisan akuifer yang berada di bawah
permukaan tanah. Lapisan ini banyak mengandung garam dan mineral
yang terlarut pada saat air melalui lapiasan – lapisan tanah sehingga jenis
air ini bebas dari polutan. Pengelolaan dilakukan pada umumnya adalah
pengelolaan kimiawi, yaitu dengan menambah zat-zat kimia tertentu
untuk mereduksi logam-logam tersebut.
Air tanah dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Air tanah dangkal ( Kurang dari 20 meter)
2. Air tanah dalam ( lebih dari 20 meter)
Kualitas air tanah dalam lebih baik dibandingkan denga air tanah dangkal
Ada tiga sistem metode pengambilan air tanah yaitu:
1. Sumur gali
2. Sumur pompa tangan dangkal (SPT dangkal)
3. Sumur pompa tangan dalam (SPT dalam)
Dari segi kuantitas, jens ini relatif cukup untuk air baku, namun dari segi
kontinuitas pengambilan air tanah harus dibatasi karena dapat
menyebabkan masalah muka air tanah.
8. d Air Hujan
Air hujan merupakan sumber air baku, khususnya bagi
daerah yang kesulitan mendapatkan sumber air. Ada dua
alterlantif sistem pengolahan air hujan yaitu:
1. Penampungan air hujan (PAH) Individu ( volume
sekitar 500 liter (0,5 m3) – 1000 liter (1 m3)
2. Penampungan air hujan (PAH) komunal ( Volume
sekitar 30 m3)
Dari segi kuantitas air hujan bergantung pada besar
kecilnya curah hujan sehingga bersifat fluktuatif yang
airtinya tidak mampu mencukupi air baku.
Jika dilihat dari segi kontinuitas, air hujan tidak mampu
menjadi sumber air baku secara terus menerus saat musim
kemarau.
9. 3 Sistim Penyediaan Air Bersih
a Sistem Sambungan Langsung
Pipa distribusi dalam gedung langsung dengan pipa utama penyedia air
bersih (misalnya pipa utama berada di bawah jalan dari perusahaan air
minum).
Terbatasnya tekanan dalam pipa utama dan dibatasinya ukuran pipa
cabang dari pipa utama tersebut maka sistem ini dapat diterapkan untuk
perumahan, gedung-gedung kecil yang rendah.
Ukuran pipa cabang biasanya diatur oleh/ditetapkan oleh perusahan air
minum.
10. b Sistem Tangki Atap
Dalam sistem ini air di tampung terlebih dahulu, dalam tangki bawah
(dipasang tangki terendah bangunan atau dibawah muka tanah),
kemudian di pompa ke atas tangki atas yang biasanya dipasang diatas
atap atau lantai tertinggi bangunan.
Tangki atap sering kali diterapakan dengan alasan-alasan berikut :
1) Selama air digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat
plumbing hampir tidak terjadi, perubahan tekanan ini merupakan
akibat dari muka air dalam tangki atap.
2) Sistem pompa yang naikkan air tangki atap bekerja otomatis dengan
cara yang sangat sederhana sehingga kecil kemungkinan timbulnya
kesulitan. Pompa biasanya dijalankan dan dimatikan oleh alat yang
mendeteksi muka air dalam tangki atap.
3) Perawatan tangki atap sangat sederhana jika dibandingkan dengan
tangki tekan.
11.
12. c Sistem Tangki Tekan
Sistem tangki tekan diterapkan dalam kondisi dimana tidak dapat
menggunakan sistem sambungan langsung.
Prinsip kerja sistem ini adalah air bersih ditampung pada ground
reservoir/tangki air bawah kemudian dipompakan kedalam tangki
bertekanan.
Air dalam tanki bertekanan dialirkan keseluruh jaringan perpipaan
gedung. Pompa bekerja secara otomatis dan akan berhenti jika tekanan
tangki telah mencapai suatu batas minimum yang ditetapkan.
13. d Sistem Tanpa Tangki (Booster System)
Dalam sistem ini tidak menggunakan tangki apapun, baik
tangki bawah tangki atap ataupun tangki tekan. Air di
pompakan langsung ke sistem distribusi bangunan dan
pompa menghisap air langsung dari pipa utama (misalnya,
pipa perusahaan air minum).
14. 4 Peralatan Penyediaan Air
Bersih
a Tangki Air
1) Tangki air bawah tanah ( ground reservoir)
Yang dimaksud tangki air bawah tanah adalah reservoir yang sebagian
besar atau seluruh reservoir tersebut terletak dibawah permukaan tanah .
15. Air dari jaringan air minum kota di alirkan
melalui katub bola dan ditampung dalam tangki
bawah tanah yang kemudian dipompa kedalam
jaringan pipa penyediaan air gedung. Tangki
semacam ini dapat dibuat dari baja, beton, kayu
bertulang, kayu, dan belakangan ini muncul
tangki bahan FRP atau dalam istilah populer
dinamakan fiberglass
16. 2) Tangki atap ( Top reservoir/roof tank /eleveted reservoir)
Tangki atap adalah reservoir yang seluruh bagian penampungan dari
reservoir tersebut terletak lebih tinggi dari permukaan tanah sekitarnya.
Tangki ini mendapatkan air dari pompa yang menyedot air dari tangki
bawah tanah. Tangki ini berfungsi untuk menyimpan air kebutuhan
singkat dan untuk menstabilkan tekanan air sehubungan dengan fluktuasi
pemakaian sehari-hari.
17. b Pompa
Pompa yang menyedot air dari tangki bawah atau tangki bawah tanah
dan mengalirkannya ke tangki atas atau tangki atap sering kali
dinamakan “Pompa Angkat” (mengangkat air dari bawah ke atas).
Sedangkan yang mengalirkan air ke tangki tekan sering dinamakan
pompa tekan.
c Pressure Tank
Berfungsi meringankan kerja pompa dari keadaan start – stop yang
terlalu sering. Beberapa jenis pressure tank yang sering dipakai antara
lain:
a) Pressure tank dengan diafragma
b) Pressure tank tanpa diafragma
18. 5 Sistem Distribusi Air Bersih
Gedung
a Up Feed System
Dalam sistem ini, pipa distribusi langsung dari tangki bawah tanah,
(groundtank) dengan pompa yang langsung disambungkan dengan pipa
utama. Penyediaan air bersih pada bangunan, dalam hal ini menggunakan
sepenuhnya kemampuan pompa karena terbatasnya tekanan pipa dan
dibatasinya ukuran pipa cabang dari pipa utama. Sistem ini diterapkan
untuk perumahan kecil yang rendah.