SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
SPESIFIKASI INSTALASI PERPIPAAN
KOMPETENSI DASAR
3.15. Memahami Spesifikasi Instalasi Perpipaan
4.15. Menyajikan Spesifikasi Instalasi Perpipaan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini , siswa diharapkan
mampu :
1. Menjelaskan instalasi perpipaan air bersih pada
gedung
2. Menjelaskan instalasi perpipaan air kotor pada
gedung
3. Mempresentasikan instalasi perpipaan air bersih
pada gedung
4. Mempresentasikan intalasi perpipaan air kotor
pada gedung.
A
• Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis
air yang bermutu baik dn biasa dimanfaatkan oleh
manuasia untuk di konsumsi sehari hari .
• Salah satu bagian dari sistem utilias bangunan adalah
sistem penyediaan air bersih dan sistem pembuangan
air kotor yang disebut dengan sistem plumbing.
• Tujuan dari penempatan sistem plumbing adalah agar
penghuni merasa aman, nyaman, dan sehat.
Instalasi Perpipaan Air Bersih
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyediaan
dan perpipaan air pada bangunan
1 Kualitas Air Bersih
Air dikatakan bersih jika memenuhi syarat jernih/ tidak
berwarna, tidak berbau, dan tidak terasa. Air juga perlu di
uji di laboratorium agar lebih aman di konsumsi,
pengujian tersebut harus sesuai dengan peraturan
kesehatan yang berlaku.
2 Sumber Air bersih
a. Air permukaan
b. Mata air
c. Air tanah
d. Air hujan
Air Permukaan
a
Berasal dari air waduk, air sungai, atau air danau. Pada umumnya Air
permukaan telah terkontaminasi dengan berbagai zat yang
membahayakan kesehatan. Dengan demikian perlu adanya pengelolaan
air sebelum digunakan. Dari segi kuantitas dan kontinuitas air permukaan
dapat dianggap tidak menimbulkan masalah besar bagi penyediaan air
bersih.
b Mata Air
Dari segi kualitas, mata air sangat baik jika dipakai sebagai air baku
dikarenakan berasal dari dalam tanah yang muncul kepermukaan akibat
tekanan sehingga belum terkontaminasi oleh zat-zat pencemar.
Pengelolahan dilakukan biasanya cukup melalui pembubuhan disinfektan
seperti klorinasi. Dari segi kuantitas dan kontinuitas jumlah kapasitasnya
terbatas sehingga hanya mampu memenuhi kebutuhan sejumlah
penduduk.
c Air Tanah
Sumber air tanah tersimpan dalam lapisan akuifer yang berada di bawah
permukaan tanah. Lapisan ini banyak mengandung garam dan mineral
yang terlarut pada saat air melalui lapiasan – lapisan tanah sehingga jenis
air ini bebas dari polutan. Pengelolaan dilakukan pada umumnya adalah
pengelolaan kimiawi, yaitu dengan menambah zat-zat kimia tertentu
untuk mereduksi logam-logam tersebut.
Air tanah dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Air tanah dangkal ( Kurang dari 20 meter)
2. Air tanah dalam ( lebih dari 20 meter)
Kualitas air tanah dalam lebih baik dibandingkan denga air tanah dangkal
Ada tiga sistem metode pengambilan air tanah yaitu:
1. Sumur gali
2. Sumur pompa tangan dangkal (SPT dangkal)
3. Sumur pompa tangan dalam (SPT dalam)
Dari segi kuantitas, jens ini relatif cukup untuk air baku, namun dari segi
kontinuitas pengambilan air tanah harus dibatasi karena dapat
menyebabkan masalah muka air tanah.
d Air Hujan
Air hujan merupakan sumber air baku, khususnya bagi
daerah yang kesulitan mendapatkan sumber air. Ada dua
alterlantif sistem pengolahan air hujan yaitu:
1. Penampungan air hujan (PAH) Individu ( volume
sekitar 500 liter (0,5 m3) – 1000 liter (1 m3)
2. Penampungan air hujan (PAH) komunal ( Volume
sekitar 30 m3)
Dari segi kuantitas air hujan bergantung pada besar
kecilnya curah hujan sehingga bersifat fluktuatif yang
airtinya tidak mampu mencukupi air baku.
Jika dilihat dari segi kontinuitas, air hujan tidak mampu
menjadi sumber air baku secara terus menerus saat musim
kemarau.
3 Sistim Penyediaan Air Bersih
a Sistem Sambungan Langsung
Pipa distribusi dalam gedung langsung dengan pipa utama penyedia air
bersih (misalnya pipa utama berada di bawah jalan dari perusahaan air
minum).
Terbatasnya tekanan dalam pipa utama dan dibatasinya ukuran pipa
cabang dari pipa utama tersebut maka sistem ini dapat diterapkan untuk
perumahan, gedung-gedung kecil yang rendah.
Ukuran pipa cabang biasanya diatur oleh/ditetapkan oleh perusahan air
minum.
b Sistem Tangki Atap
Dalam sistem ini air di tampung terlebih dahulu, dalam tangki bawah
(dipasang tangki terendah bangunan atau dibawah muka tanah),
kemudian di pompa ke atas tangki atas yang biasanya dipasang diatas
atap atau lantai tertinggi bangunan.
Tangki atap sering kali diterapakan dengan alasan-alasan berikut :
1) Selama air digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat
plumbing hampir tidak terjadi, perubahan tekanan ini merupakan
akibat dari muka air dalam tangki atap.
2) Sistem pompa yang naikkan air tangki atap bekerja otomatis dengan
cara yang sangat sederhana sehingga kecil kemungkinan timbulnya
kesulitan. Pompa biasanya dijalankan dan dimatikan oleh alat yang
mendeteksi muka air dalam tangki atap.
3) Perawatan tangki atap sangat sederhana jika dibandingkan dengan
tangki tekan.
c Sistem Tangki Tekan
Sistem tangki tekan diterapkan dalam kondisi dimana tidak dapat
menggunakan sistem sambungan langsung.
Prinsip kerja sistem ini adalah air bersih ditampung pada ground
reservoir/tangki air bawah kemudian dipompakan kedalam tangki
bertekanan.
Air dalam tanki bertekanan dialirkan keseluruh jaringan perpipaan
gedung. Pompa bekerja secara otomatis dan akan berhenti jika tekanan
tangki telah mencapai suatu batas minimum yang ditetapkan.
d Sistem Tanpa Tangki (Booster System)
Dalam sistem ini tidak menggunakan tangki apapun, baik
tangki bawah tangki atap ataupun tangki tekan. Air di
pompakan langsung ke sistem distribusi bangunan dan
pompa menghisap air langsung dari pipa utama (misalnya,
pipa perusahaan air minum).
4 Peralatan Penyediaan Air
Bersih
a Tangki Air
1) Tangki air bawah tanah ( ground reservoir)
Yang dimaksud tangki air bawah tanah adalah reservoir yang sebagian
besar atau seluruh reservoir tersebut terletak dibawah permukaan tanah .
Air dari jaringan air minum kota di alirkan
melalui katub bola dan ditampung dalam tangki
bawah tanah yang kemudian dipompa kedalam
jaringan pipa penyediaan air gedung. Tangki
semacam ini dapat dibuat dari baja, beton, kayu
bertulang, kayu, dan belakangan ini muncul
tangki bahan FRP atau dalam istilah populer
dinamakan fiberglass
2) Tangki atap ( Top reservoir/roof tank /eleveted reservoir)
Tangki atap adalah reservoir yang seluruh bagian penampungan dari
reservoir tersebut terletak lebih tinggi dari permukaan tanah sekitarnya.
Tangki ini mendapatkan air dari pompa yang menyedot air dari tangki
bawah tanah. Tangki ini berfungsi untuk menyimpan air kebutuhan
singkat dan untuk menstabilkan tekanan air sehubungan dengan fluktuasi
pemakaian sehari-hari.
b Pompa
Pompa yang menyedot air dari tangki bawah atau tangki bawah tanah
dan mengalirkannya ke tangki atas atau tangki atap sering kali
dinamakan “Pompa Angkat” (mengangkat air dari bawah ke atas).
Sedangkan yang mengalirkan air ke tangki tekan sering dinamakan
pompa tekan.
c Pressure Tank
Berfungsi meringankan kerja pompa dari keadaan start – stop yang
terlalu sering. Beberapa jenis pressure tank yang sering dipakai antara
lain:
a) Pressure tank dengan diafragma
b) Pressure tank tanpa diafragma
5 Sistem Distribusi Air Bersih
Gedung
a Up Feed System
Dalam sistem ini, pipa distribusi langsung dari tangki bawah tanah,
(groundtank) dengan pompa yang langsung disambungkan dengan pipa
utama. Penyediaan air bersih pada bangunan, dalam hal ini menggunakan
sepenuhnya kemampuan pompa karena terbatasnya tekanan pipa dan
dibatasinya ukuran pipa cabang dari pipa utama. Sistem ini diterapkan
untuk perumahan kecil yang rendah.
Instalasi Perpipaan Air Bersih dan Kotor

Contenu connexe

Tendances

Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013Irene Baria
 
Contoh perhitungan drainase perkotaan
Contoh perhitungan drainase perkotaanContoh perhitungan drainase perkotaan
Contoh perhitungan drainase perkotaanSyahrul Ilham
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatinfosanitasi
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseReski Aprilia
 
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanJoy Irman
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersihrio aditama
 
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 sukrohejo
 
Drainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbangDrainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbangAgung Noorsamsi
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatinfosanitasi
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongYahya M Aji
 
Sistem pembuangan air (utilitas)
Sistem pembuangan air (utilitas)Sistem pembuangan air (utilitas)
Sistem pembuangan air (utilitas)Imam Triyoga
 
Sistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaSistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaJoy Irman
 
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
 
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1Joy Irman
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasiKharistya Amaru
 
Tata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseTata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseinfosanitasi
 
makalah saluran pengelak pada bendungan
makalah saluran pengelak pada bendungan makalah saluran pengelak pada bendungan
makalah saluran pengelak pada bendungan BremaRizky
 
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase PermukimanOpsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase Permukimaninfosanitasi
 

Tendances (20)

Modul dpib pb 5
Modul dpib pb 5Modul dpib pb 5
Modul dpib pb 5
 
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
 
Contoh perhitungan drainase perkotaan
Contoh perhitungan drainase perkotaanContoh perhitungan drainase perkotaan
Contoh perhitungan drainase perkotaan
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan Drainase
 
Data teknis
Data teknisData teknis
Data teknis
 
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersih
 
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
 
Drainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbangDrainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbang
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
 
Sistem pembuangan air (utilitas)
Sistem pembuangan air (utilitas)Sistem pembuangan air (utilitas)
Sistem pembuangan air (utilitas)
 
Sistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaSistem Drainase Kota
Sistem Drainase Kota
 
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
 
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 
Tata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseTata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainase
 
makalah saluran pengelak pada bendungan
makalah saluran pengelak pada bendungan makalah saluran pengelak pada bendungan
makalah saluran pengelak pada bendungan
 
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase PermukimanOpsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
 

Similaire à Instalasi Perpipaan Air Bersih dan Kotor

SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docxSISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docxDilaFadilh
 
Ilmu Dasar Plambing Final.pdf
Ilmu Dasar Plambing Final.pdfIlmu Dasar Plambing Final.pdf
Ilmu Dasar Plambing Final.pdfAldoAndrian1
 
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptxDesriEmiliyaniSinaga
 
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxKP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxbagus223923
 
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPGHybrid1
 
Water distribution system wds
Water distribution system wdsWater distribution system wds
Water distribution system wdsRidzuan Ewan
 
Biem``biem irigasi
Biem``biem  irigasiBiem``biem  irigasi
Biem``biem irigasiAbdul Aziz
 
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptxPENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptxDedenCahyo1
 
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptxPertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptxPIPITSPP1
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intakeReza Nuari
 
1 - Irigasi dan Bangunan Air-.pdf
1 - Irigasi dan Bangunan Air-.pdf1 - Irigasi dan Bangunan Air-.pdf
1 - Irigasi dan Bangunan Air-.pdfdishubpga
 
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistem
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistemmateri kuliah sistem irigasi materi 1 sistem
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistemvandamustika
 
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanianAndrew Hutabarat
 
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"E Sanjani
 
Irigasi dan bangunan ai rqq
Irigasi dan bangunan ai rqqIrigasi dan bangunan ai rqq
Irigasi dan bangunan ai rqqIin Rohliani
 

Similaire à Instalasi Perpipaan Air Bersih dan Kotor (20)

SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docxSISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
 
Ilmu Dasar Plambing Final.pdf
Ilmu Dasar Plambing Final.pdfIlmu Dasar Plambing Final.pdf
Ilmu Dasar Plambing Final.pdf
 
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
 
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxKP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
 
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
 
Makalah Irigasi.pdf
Makalah Irigasi.pdfMakalah Irigasi.pdf
Makalah Irigasi.pdf
 
Water distribution system wds
Water distribution system wdsWater distribution system wds
Water distribution system wds
 
Sistem Rawatan air
Sistem Rawatan air Sistem Rawatan air
Sistem Rawatan air
 
Biem``biem irigasi
Biem``biem  irigasiBiem``biem  irigasi
Biem``biem irigasi
 
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptxPENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
 
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptxPertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
 
Irigasi 2.pptx
Irigasi 2.pptxIrigasi 2.pptx
Irigasi 2.pptx
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 
Plumbing.pptx
Plumbing.pptxPlumbing.pptx
Plumbing.pptx
 
1 - Irigasi dan Bangunan Air-.pdf
1 - Irigasi dan Bangunan Air-.pdf1 - Irigasi dan Bangunan Air-.pdf
1 - Irigasi dan Bangunan Air-.pdf
 
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistem
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistemmateri kuliah sistem irigasi materi 1 sistem
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistem
 
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
 
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
 
Irigasi dan bangunan ai rqq
Irigasi dan bangunan ai rqqIrigasi dan bangunan ai rqq
Irigasi dan bangunan ai rqq
 
Teori Irigasi.doc
Teori Irigasi.docTeori Irigasi.doc
Teori Irigasi.doc
 

Dernier

pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHIrmaYanti71
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 

Dernier (10)

pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 

Instalasi Perpipaan Air Bersih dan Kotor

  • 2. KOMPETENSI DASAR 3.15. Memahami Spesifikasi Instalasi Perpipaan 4.15. Menyajikan Spesifikasi Instalasi Perpipaan TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini , siswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan instalasi perpipaan air bersih pada gedung 2. Menjelaskan instalasi perpipaan air kotor pada gedung 3. Mempresentasikan instalasi perpipaan air bersih pada gedung 4. Mempresentasikan intalasi perpipaan air kotor pada gedung.
  • 3. A • Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik dn biasa dimanfaatkan oleh manuasia untuk di konsumsi sehari hari . • Salah satu bagian dari sistem utilias bangunan adalah sistem penyediaan air bersih dan sistem pembuangan air kotor yang disebut dengan sistem plumbing. • Tujuan dari penempatan sistem plumbing adalah agar penghuni merasa aman, nyaman, dan sehat. Instalasi Perpipaan Air Bersih
  • 4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyediaan dan perpipaan air pada bangunan 1 Kualitas Air Bersih Air dikatakan bersih jika memenuhi syarat jernih/ tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak terasa. Air juga perlu di uji di laboratorium agar lebih aman di konsumsi, pengujian tersebut harus sesuai dengan peraturan kesehatan yang berlaku. 2 Sumber Air bersih a. Air permukaan b. Mata air c. Air tanah d. Air hujan
  • 5. Air Permukaan a Berasal dari air waduk, air sungai, atau air danau. Pada umumnya Air permukaan telah terkontaminasi dengan berbagai zat yang membahayakan kesehatan. Dengan demikian perlu adanya pengelolaan air sebelum digunakan. Dari segi kuantitas dan kontinuitas air permukaan dapat dianggap tidak menimbulkan masalah besar bagi penyediaan air bersih.
  • 6. b Mata Air Dari segi kualitas, mata air sangat baik jika dipakai sebagai air baku dikarenakan berasal dari dalam tanah yang muncul kepermukaan akibat tekanan sehingga belum terkontaminasi oleh zat-zat pencemar. Pengelolahan dilakukan biasanya cukup melalui pembubuhan disinfektan seperti klorinasi. Dari segi kuantitas dan kontinuitas jumlah kapasitasnya terbatas sehingga hanya mampu memenuhi kebutuhan sejumlah penduduk.
  • 7. c Air Tanah Sumber air tanah tersimpan dalam lapisan akuifer yang berada di bawah permukaan tanah. Lapisan ini banyak mengandung garam dan mineral yang terlarut pada saat air melalui lapiasan – lapisan tanah sehingga jenis air ini bebas dari polutan. Pengelolaan dilakukan pada umumnya adalah pengelolaan kimiawi, yaitu dengan menambah zat-zat kimia tertentu untuk mereduksi logam-logam tersebut. Air tanah dibedakan menjadi 2 yaitu : 1. Air tanah dangkal ( Kurang dari 20 meter) 2. Air tanah dalam ( lebih dari 20 meter) Kualitas air tanah dalam lebih baik dibandingkan denga air tanah dangkal Ada tiga sistem metode pengambilan air tanah yaitu: 1. Sumur gali 2. Sumur pompa tangan dangkal (SPT dangkal) 3. Sumur pompa tangan dalam (SPT dalam) Dari segi kuantitas, jens ini relatif cukup untuk air baku, namun dari segi kontinuitas pengambilan air tanah harus dibatasi karena dapat menyebabkan masalah muka air tanah.
  • 8. d Air Hujan Air hujan merupakan sumber air baku, khususnya bagi daerah yang kesulitan mendapatkan sumber air. Ada dua alterlantif sistem pengolahan air hujan yaitu: 1. Penampungan air hujan (PAH) Individu ( volume sekitar 500 liter (0,5 m3) – 1000 liter (1 m3) 2. Penampungan air hujan (PAH) komunal ( Volume sekitar 30 m3) Dari segi kuantitas air hujan bergantung pada besar kecilnya curah hujan sehingga bersifat fluktuatif yang airtinya tidak mampu mencukupi air baku. Jika dilihat dari segi kontinuitas, air hujan tidak mampu menjadi sumber air baku secara terus menerus saat musim kemarau.
  • 9. 3 Sistim Penyediaan Air Bersih a Sistem Sambungan Langsung Pipa distribusi dalam gedung langsung dengan pipa utama penyedia air bersih (misalnya pipa utama berada di bawah jalan dari perusahaan air minum). Terbatasnya tekanan dalam pipa utama dan dibatasinya ukuran pipa cabang dari pipa utama tersebut maka sistem ini dapat diterapkan untuk perumahan, gedung-gedung kecil yang rendah. Ukuran pipa cabang biasanya diatur oleh/ditetapkan oleh perusahan air minum.
  • 10. b Sistem Tangki Atap Dalam sistem ini air di tampung terlebih dahulu, dalam tangki bawah (dipasang tangki terendah bangunan atau dibawah muka tanah), kemudian di pompa ke atas tangki atas yang biasanya dipasang diatas atap atau lantai tertinggi bangunan. Tangki atap sering kali diterapakan dengan alasan-alasan berikut : 1) Selama air digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat plumbing hampir tidak terjadi, perubahan tekanan ini merupakan akibat dari muka air dalam tangki atap. 2) Sistem pompa yang naikkan air tangki atap bekerja otomatis dengan cara yang sangat sederhana sehingga kecil kemungkinan timbulnya kesulitan. Pompa biasanya dijalankan dan dimatikan oleh alat yang mendeteksi muka air dalam tangki atap. 3) Perawatan tangki atap sangat sederhana jika dibandingkan dengan tangki tekan.
  • 11.
  • 12. c Sistem Tangki Tekan Sistem tangki tekan diterapkan dalam kondisi dimana tidak dapat menggunakan sistem sambungan langsung. Prinsip kerja sistem ini adalah air bersih ditampung pada ground reservoir/tangki air bawah kemudian dipompakan kedalam tangki bertekanan. Air dalam tanki bertekanan dialirkan keseluruh jaringan perpipaan gedung. Pompa bekerja secara otomatis dan akan berhenti jika tekanan tangki telah mencapai suatu batas minimum yang ditetapkan.
  • 13. d Sistem Tanpa Tangki (Booster System) Dalam sistem ini tidak menggunakan tangki apapun, baik tangki bawah tangki atap ataupun tangki tekan. Air di pompakan langsung ke sistem distribusi bangunan dan pompa menghisap air langsung dari pipa utama (misalnya, pipa perusahaan air minum).
  • 14. 4 Peralatan Penyediaan Air Bersih a Tangki Air 1) Tangki air bawah tanah ( ground reservoir) Yang dimaksud tangki air bawah tanah adalah reservoir yang sebagian besar atau seluruh reservoir tersebut terletak dibawah permukaan tanah .
  • 15. Air dari jaringan air minum kota di alirkan melalui katub bola dan ditampung dalam tangki bawah tanah yang kemudian dipompa kedalam jaringan pipa penyediaan air gedung. Tangki semacam ini dapat dibuat dari baja, beton, kayu bertulang, kayu, dan belakangan ini muncul tangki bahan FRP atau dalam istilah populer dinamakan fiberglass
  • 16. 2) Tangki atap ( Top reservoir/roof tank /eleveted reservoir) Tangki atap adalah reservoir yang seluruh bagian penampungan dari reservoir tersebut terletak lebih tinggi dari permukaan tanah sekitarnya. Tangki ini mendapatkan air dari pompa yang menyedot air dari tangki bawah tanah. Tangki ini berfungsi untuk menyimpan air kebutuhan singkat dan untuk menstabilkan tekanan air sehubungan dengan fluktuasi pemakaian sehari-hari.
  • 17. b Pompa Pompa yang menyedot air dari tangki bawah atau tangki bawah tanah dan mengalirkannya ke tangki atas atau tangki atap sering kali dinamakan “Pompa Angkat” (mengangkat air dari bawah ke atas). Sedangkan yang mengalirkan air ke tangki tekan sering dinamakan pompa tekan. c Pressure Tank Berfungsi meringankan kerja pompa dari keadaan start – stop yang terlalu sering. Beberapa jenis pressure tank yang sering dipakai antara lain: a) Pressure tank dengan diafragma b) Pressure tank tanpa diafragma
  • 18. 5 Sistem Distribusi Air Bersih Gedung a Up Feed System Dalam sistem ini, pipa distribusi langsung dari tangki bawah tanah, (groundtank) dengan pompa yang langsung disambungkan dengan pipa utama. Penyediaan air bersih pada bangunan, dalam hal ini menggunakan sepenuhnya kemampuan pompa karena terbatasnya tekanan pipa dan dibatasinya ukuran pipa cabang dari pipa utama. Sistem ini diterapkan untuk perumahan kecil yang rendah.