1. dr. Donni Hendrawan, MPH
Ka. Dept Manajemen Manfaat Dan Kemitraan Faskes Rujukan
1
BPJS Kesehatan & AKT
Koordinasi Manfaat
2. Name : Donni Hendrawan ,MD, MPH
Position : Head Of Benefit And Health Facilities Management
Rank : Senior Manager
Education :
1. Medical Faculty of North Sumatera University (1991-1998)
2. School Of Public Health, Georgia State University, Atlanta , US Major in Health
Financing & Health Economics (2011-2012)
Training Course :
1. Health Care Financing Course, Hanoi ,Vietnam (2007)
2. International Training on Social Health Insurance, Germany (2008-2009)
Career:
1. Head Of Community Health Center in Simeulue Island, Aceh Province (1998-
2000)
2. Goverment Doctor in Curup County Hospital Bengkulu (2000-2001)
3. Head Of SHI Section in PT. Askes Medan (2003-2004)
4. Head Of Commercial Insurance in PT.Askes Palembang (2004-2005)
5. Head Of PT.Askes Bengkulu (2006-2008)
6. Head of Research & Development Department (2009-2013)
7. Head of BPJS Kesehatan Yogyakarta Main Office (2013-2015)
8. Head of BPJS Kesehatan East Jakarta Main Office (2015-2016)
7. >100% >80%-<100% >60%-<80% <60%
Keterangan:
> 100% > 80% - < 100% > 60% - < 80% < 60%
Keterangan:
Tahun 2016 s.d Oktober 2016
1 2 3 4 5=4/2 6=4/3
Jumlah Peserta:
1. PBI APBN 92.400.000 92.214.944 91.166.807 98,67 98,86
2. PPU:
a. PNS 12.612.144 12.578.419 12.514.629 99,23 99,49
b. TNI/POLRI/PNS Kemhan/Polri 2.769.263 2.761.857 2.767.271 99,93 100,20
c. Pejabat Negara 9.389 9.389 13.672 145,62 145,62
d. PPNPN 605.402 547.918 581.638 96,07 106,15
e. Pegawai Swasta:
1. Eks Jamsostek 8.339.253 8.339.253 7.959.391 95,44 95,44
2. BUMN 1.774.632 1.768.468 1.250.222 70,45 70,70
3. Swasta lainnya 26.368.854 24.349.100 15.038.859 57,03 61,76
Sub Total 2 52.478.937 50.354.404 40.125.682 76,46 79,69
3. BP 6.155.562 5.964.030 5.043.135 81,93 84,56
4. PBPU 19.944.487 18.883.719 18.584.647 93,18 98,42
5. PBI APBD 17.721.565 15.748.729 14.459.530 81,59 91,81
Total 188.700.552 183.165.826 169.379.801 89,76 92,47
Realisasi s.d 7
Oktober 2016
%
Target (RKAT 2016)
Uraian
Target & Realisasi Kepesertaan
• Persepsi thdp manfaat
• Sudah memiliki AKK
• Beban biaya korporasi
8. “The Missing Middle”
PPU Pemerintah
(APBN/APBD)
PPU Swasta
(Compliance ?)
PBI APBN/APBD
PBPU/BP
sehat, produktif, mampu
(APBN/APBD)
?
Adverse Selection Sustainibilitas ???
9. Definisi COB
Suatu proses dimana dua atau lebih penanggung (payer) yang menanggung
orang yang sama untuk benefit asuransi kesehatan yang sama, membatasi
total benefit dalam jumlah tertentu yang tidak melebihi jumlah pelayanan
kesehatan yang dibiayakan
Pihak yang pertama kali membayar tagihan klaim disebut dengan Penjamin
Pertama (Primary Payer) sedangkan pihak yang membayar sisa dari sisa
tagihan klaim disebut dengan Penjamin Kedua (Secondary Payer)
Pada beberapa kasus dimungkinkan adanya Pembayar ketiga (Third Payer)
11. UU Nmor 40 tahun 2004
Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
Pasal 23 ayat 4
Dalam hal peserta membutuhkan rawat inap
di rumah sakit, maka kelas pelayanan di rumah
sakit diberikan berdasarkan kelas standar.
Penjelasan Pasal 23 ayat 4
Peserta yang menginginkan kelas yang lebih
tinggi dari pada haknya (kelas standar), dapat
meningkatkan haknya dengan mengikuti
asuransi kesehatan tambahan, atau
membayar sendiri selisih antara biaya yang
dijamin oleh Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial dengan biaya yang harus dibayar akibat
peningkatan kelas perawatan.
www.bpjs-kesehatan.go.id
Perpres 19 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua atas Perpres No. 12
Tentang Jaminan Kesehatan
Regulasi
Pasal 24
1. Peserta yang menginginkan kelas yang
lebih tinggi dari haknya dapat mengikuti
asuransi kesehatan Tambahan.
2. Selisih antara biaya yang dijamin oleh BPJS
Kesehatan dengan biaya atas kelas yang
lebih tinggi dari haknya dapat dibayar
oleh:
a. Peserta yang bersangkutan;
b. Pemberi Kerja; atau
c. asuransi kesehatan tambahan
3. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dikecualikan bagi:
a. PBI Jaminan Kesehatan; dan
b. Peserta yang didaftarkan oleh
Pemerintah Daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6A.
12. Perpres No. 111 Tahun 2013
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
Pasal 27 B
Dalam hal Fasilitas Kesehatan tidak bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan, maka mekanisme
penjaminannya disepakati bersama antara BPJS
Kesehatan dengan penyelenggara program
asuransi kesehatan tambahan atau badan
penjamin lainnya.
Pasal 28
Ketentuan mengenai tata cara koordinasi
manfaat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
dan Pasal 27A diatur dalam perjanjian
kerjasama antara BPJS Kesehatan dengan
penyelenggara program asuransi kesehatan
tambahan atau badan penjamin lainnya.
Perpres 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua
atas Perpres No. 12
Tentang Jaminan Kesehatan
www.bpjs-kesehatan.go.id
Di Dihapus Pasal 27
BPJS Kesehatan dan penyelenggara program
asuransi kesehatan tambahan dapat melakukan
koordinasi dalam memberikan Manfaat untuk
Peserta Jaminan Kesehatan yang memiliki hak atas
perlindungan program asuransi kesehatan
tambahan.
Pasal 27 A
1. BPJS Kesehatan melakukan kerja sama dengan
penyelenggara program jaminan sosial di bidang
kecelakaan kerja dan kecelakaan lalu lintas.
2. Ketentuan mengenai tata cara kerja sama
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dalam perjanjian kerja sama antara BPJS
Kesehatan dan penyelenggara program jaminan
sosial di bidang kecelakaan kerja dan kecelakaan
lalu lintas.
Regulasi
13. Pelayanan Kesehatan yang Tidak Dijamin
a. pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana
diatur dalam peraturan yang berlaku;
b. pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan yang tidak
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat;
c. pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan
kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan
kerja;
d. Pelayanan Kesehatan yang dijamin oleh program jaminan kecelakaan lalu
lintas yang bersifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan
kecelakaan lalu lintas.
e. …..
www.bpjs-
Perpres No 19 Tahun 2016, Pasal 25
13
16. Sesuai dengan Peraturan Direksi BPJS Kesehatan No 64/2014
Alur COB Awal
Naik Kelas
Peserta membawa
surat rujukan
online dari FKTP
Provider BPJSK
Mis: Kelas 2 ke Kelas 1
Pulang
BPJS Kesehatan
Asuransi
Kesehatan
Tambahan/
Komersial
Klaim
RS Sesuai
INA-CBG
Dibayar
Pasien
Reimbursement
❷
❶
Dibayar sesuai besaran
tarif INA CBG sesuai tipe RS
Pelayanan Elektif
Di Provider
BPJSK
Dibayar sesuai Polis
17. Sesuai dengan Peraturan Direksi BPJS Kesehatan No 64/2014
Alur COB Awal
BPJS Kesehatan
Asuransi
Kesehatan
Tambahan/
Komersial
Klaim RS
Sesuai INA CBG
Dibayar
Dahulu Oleh
Pasien
Reimbursement
❷
❶
Dibayar sesuai besaran tarif
INA CBG sesuai tipe RS
Pelayanan Elektif
Di Non- Provider
BPJSK
Peserta membawa
surat rujukan
manual dari FKTP
Provider BPJSK
Naik Kelas di RS Non Provider (Yang disepakati)
Mis: Kelas 2 ke Kelas 1
Pulang
Tagihan
18. Sesuai dengan Peraturan Direksi BPJS Kesehatan No 64/2014
Alur COB Awal
Pulang
BPJS Kesehatan
Asuransi
Kesehatan
Tambahan/
Komersial
Pengajuan
Klaim
Dibayar
Dahulu Oleh
Pasien
Reimbursement
❷
❶
Pasien Emergensi
Di RS Non
Provider
❷
❸
Peserta tdk perlu
membawa surat
rujukan dari FKTP
Provider BPJSK
Naik Kelas
Mis: Kelas 2 ke Kelas 1
Dibayar sesuai besaran tarif
INA CBG sesuai tipe RS
20. Koordinasi Pelayanan Kesehatan
Sesuai Peraturan BPJS Kesehatan No 4/2016
20
No COB Awal COB Saat Ini
1 Rujukan hanya dari FKTP Provider
BPJSK
Rujukan bisa dari FKTP Provider AKT
2 Hanya bisa diterapkan jika naik kelas Bisa naik kelas atau tidak
3 Pelayanan dapat dilakukan di RS Non-
Provider yang disepakati
Hanya di RS Provider BPJSK
4 BPJSK Penjamin dan Pembayar
pertama
BPJS Penjamin Pertama, AKT
Pembayar Pertama
5 Hanya Koordinasi Pelayanan Kesehatan Koordinasi Pemasaran, Kepesertaan
dan Pelayanan Kesehatan
21. Kerangka Kerja COB
Sesuai dengan Peraturan BPJS Kesehatan No 4/2016
Administrasi
kepesertaan
• Pemasaran
bersama
• Pengumpulan
iuran
• Pemberian
Informasi
• Kartu
Kepesertaan
Bersama (Co-
Branding)
Pertukaran Data dan
Integrasi Teknologi
Informasi
• Pendaftaran
peserta
• Unifikasi platform
sistem informasi
manajemen
Pelayanan RITL
Coordination
Of
Benefit
21
22. Koordinasi Pelayanan Kesehatan
• Berlaku bagi peserta JKN yang memiliki hak atas perlindungan program AKT yang
sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
• COB BPJS Kesehatan dengan Penyelenggara AKT (indemnity, cash plan dan
managed care) dengan ketentuan:
1. BPJS Kesehatan sebagai penjamin pertama
2. Penyelenggara Asuransi Kesehatan Tambahan sebagai pembayar pertama
• Peserta harus mengikuti pola rujukan berjenjang dengan surat rujukan berasal
dari faskes provider maupun non-provider BPJS Kesehatan dan bukan kasus non-
spesialistik
• Penjaminan Untuk 1 Episode Tidak Boleh Beralih Jaminan → Menggunakan
kartu dengan logo bersama (Co-Branding)
• Jika memiliki lebih dari 1 AKT maka:
1. Koordinasi Manfaat hanya dilakukan oleh salah satu AKT yang bekerja sama
dengan BPJS Kesehatan
2. Peserta atau Badan Usaha dapat secara langsung melakukan pendaftaran
dan pembayaran iuran kepada BPJS Kesehatan tanpa melalui
Penyelenggara AKT
• Tidak melebihi total jumlah biaya pelayanan kesehatannya.
Sesuai Peraturan BPJS Kesehatan No 4/2016
22
23. 23
•BU mendaftarkan
peserta beserta
anggota keluarganya
ke Asuransi Kesehatan
Tambahan
BU
•Menerima pendaftaran dari BU
•Produk JKN seperti product rider dari Asuransi
Kesehatan Tambahan
•Peserta ASKES-T otomatis menjadi peserta JKN
•Askes-T ikut aktif dalam sosialisasi
memasarkan JKN
ASKES-T
•Asuransi Kesehatan
Tambahan menyerahkan
berkas pendaftaran BU ke
BPJS Kesehatan
•Kartu Identitas Peserta
bersama diterbitkan oleh
Askes-T
BPJS
1. KOORDINASI ADMINISTRASI KEPESERTAAN TERTUANG
DALAM KONTRAK KERJASAMA BPJS KESEHATAN DAN
ASKOM
2. ASKES-T BERPARTISIPASI DALAM MELAKUKAN
SOSIALISASI DAN PEMASARAN JKN KE BU
ASKES-T adalah asuransi kesehatan komersial yang dibeli
secara sukarela di luar asuransi kesehatan sosial yang
bersifat wajib
(Draft Per-BPJS Kesehatan tentang Koordinasi Manfaat Dalam Program
Jaminan Kesehatan)
Koordinasi Administrasi Kepesertaan
24. 24
Koordinasi Kepesertaan
No Kategori Koordinasi Manfaat Lama Koordinasi Manfaat Baru
2. Pembayaran
Iuran
• Tidak ada koordinasi
mekanisme pembayaran iuran.
• Badan Usaha membayar iuran
kepada BPJS Kesehatan dan
membayar premi asuransi
kepada asuransi komersial.
• Terdapat potensi pembayaran
ganda (double payment)
karena Badan Usaha
membayar iuran jaminan
kesehatan dan premi Asuransi
Kesehatan Tambahan secara
sendiri-sendiri.
• Diharapkan Tidak lagi terdapat
pembiayaan ganda (double payment)
• Pembayaran iuran jaminan kesehatan
Badan Usaha dapat dilakukan
bersamaan dengan pembayaran
premi Asuransi Kesehatan Tambahan
• Badan Usaha dapat membayar iuran
jaminan kesehatan melalui Asuransi
Kesehatan Tambahan atau langsung
dibayarkan kepada BPJS Kesehatan
• Asuransi Kesehatan Tambahan
memiliki kewajiban untuk ikut aktif
menagih iuran jaminan kesehatan
kepada Badan Usaha.
25. 25
No Kategori Koordinasi Manfaat Lama Koordinasi Manfaat Baru
3. Kepesertaan • Tidak ada koordinasi
adminitrasi kepesertaan JKN
• Badan Usaha langsung
mendaftarkan kepesertaan
JKN ke BPJS Kesehatan
• Asuransi Kesehatan Tambahan
menerbitkan Kartu Identitas
Bersama bagi Peserta
Koordinasi Manfaat
• Ada Koordinasi administrasi
kepesertaan JKN.
• Badan Usaha dapat mendaftarkan
kepesertaan JKN melalui Asuransi
Kesehatan Tambahan
• Asuransi Kesehatan memastikan
Badan Usaha telah mendaftarkan
seluruh Pekerjanya dan Anggota
Keluarganya sebagai Peserta JKN
• Asuransi Kesehatan Tambahan
menerbitkan Kartu Identitas Bersama
bagi Peserta Koordinasi Manfaat
4. Pemasaran • Produk JKN terpisah dari
Produk Asuransi Kesehatan
Tambahan
• Produk JKN menjadi product rider dari
Asuransi Kesehatan Tambahan
• Asuransi Kesehatan Tambahan wajib
melakukan sosialisasi aktif dan
memasarkan produk JKN kepada
Badan Usaha
Koordinasi Kepesertaan
26. 26
No Kategori Koordinasi Manfaat Lama Koordinasi Manfaat Baru
5. Sistem
Informasi
• Koordinasi sistem informasi
terbatas
• Koordinasi sistem informasi dalam
proses pendaftaran peserta Koordinasi
Manfaat, perubahan data dan mutasi
tambah kurang Peserta Badan Usaha
yang mengikuti program JKN dan
Peserta yang mengikuti Asuransi
Kesehatan Tambahan
• Pertukaran data Peserta
• Pemberian akses aplikasi kepesertaan
BPJS Kesehatan kepada Asuransi
Kesehatan Tambahan
6. Fasilitas
Kesehatan
• Fasilitas Kesehatan yang
bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan
• Fasilitas Kesehatan Non BPJS
Kesehatan tertentu yaitu
Fasilitas Kesehatan tertentu
yang tidak bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan
namun disepakati dengan
Asuransi Kesehatan Tambahan
(21 Rumah sakit)
• Seluruh Fasilitas Kesehatan dapat
melayani Peserta Koordinasi Manfaat
dengan persyaratan tertentu.
Koordinasi SIM
28. 28
RITL DI FASKES DAN NON FASKES
(JAMINAN ASKES-T)
KLAIM RS
RITL DI FASKES BPJS KES
(JAMINAN ASKES-T)
KLAIM RS
RUJUKKAN NON FKTP BPJS , FKTP AKT
(KS SPESIALISTIK)
ASKES-T
ASKES-T
BPJS
BPJS
BPJS
PESERTA
UGD
(TANPA RUJUKAN)
RUJUKKAN FKTP BPJS
RITL DI FASKES BPJS KES
(JAMINAN ASKES-T)
KLAIM RS
ASKES-T
MAKSIMAL TARIF INA
CBG’S RS Tipe C
MAKSIMAL TARIF INA
CBG’S RS Tipe C
MAKSIMAL TARIF INA
CBG’S RS Tipe C
Catt:
• AKT Sebagai Pembayar Pertama
• Penjaminan Untuk 1 Episode Tidak Boleh Beralih Jaminan
Alur Pelaksanaan COB
Sesuai Peraturan BPJS Kesehatan No 4/2016
Sesuai
Tarif RS
atau Tarif
nego RS
dan AKT
Sesuai
Tarif RS
atau Tarif
nego RS
dan AKT
29. Kegawatdaruratan
nya telah teratasi
Pasien dipindahkan
ke Faskes BPJS
Kesehatan
Pasien tidak dirujuk
ke Faskes BPJS
Kesehatan
PEMBAYAR PERTAMA : AKT
BPJS KESEHATAN
Memberikan
penggantian
klaim paling
banyak sebesar
tarif INA CBG’s
Rumah Sakit
Kelas C di
regionalnya
Mengajukan
penggantian
klaim sesuai
dengan tarif INA
CBG’s masing-
masing FKRTL
BPJS KESEHATAN TIDAK MEMBERIKAN PENJAMINAN
PER BPJS NO 4
TAHUN 2016
PASAL 12 AYAT 4 & 5
Pel. Emergensi Di Faskes Non Provider
Sesuai Peraturan BPJS Kesehatan No 4/2016
30. 30
KLAIM RS
ASKES-T
ASKES-T
BPJS
PESERTA
KLAIM RS
TARIF CBG SESUAI HAK
KELAS PESERTA JKN
MAKSIMAL TARIF INA
CBG’S RS Tipe C
TARIF RS / DISCOUNTED TARIF
(AKT ↔ RS)
MANFAAT PELKES/OBAT
SESUAI POLIS YANG DI
PERJANJIKAN
KONDISI I
PERPRES NO 19 TAHUN 2016
KONDISI II
PER BPJS NO 4/2016
RITL
Peserta naik kelas perawatan
RITL
BPJS
PESERTA
BADAN
USAHA
BIAYA SELISIH KENAIKAN KELAS
PERAWATAN
Implementasi COB
Sesuai Peraturan BPJS Kesehatan No 4/2016
31. AKT BPJS KESEHATAN
KANTOR CABANG PRIMA
Pengajuan klaim rutin sesuai
pembiayaan tarif INA-CBG
Melakukan verifikasi sesuai
ketentuan yang berlaku
Pengajuan Klaim gawat darurat di FKRTL Non BPJS Kesehatan ditagihkan AKT ke BPJS
Kesehatan dan BPJS Kesehatan membayar klaim tersebut sesuai ketentuan yang berlaku
Membayar maksimal tarif INA-CBG
RS tipe C di Regionalnya
Pengajuan & Verifikasi Klaim RS
Sesuai Peraturan BPJS Kesehatan No 4/2016