Dokumen tersebut membahas tentang sejarah suku bunga dan premi resiko, faktor-faktor yang menentukan tingkat suku bunga, hubungan antara suku bunga riil dan nominal, serta keseimbangan tingkat suku bunga. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan konsep dasar mengenai suku bunga, inflasi, dan resiko dalam konteks keuangan.
3. Suku Bunga Rill dan Nominal
nga nominal,r suku bunga
• Rs ebagai suku bu esimpulannya
inflasi,maka k
riil,dan i tingkat
r=R–i
4. Keseimbangan Tingkat Suku Bunga
• Tiga faktor dasar (penawaran, permintaan, dan
tindakan pemerintah) menentukan suku bunga riil.
Suku bunga nominal yaitu suku bunga yang
sebenarnya kita lihat, adalah suku bunga riil ditambah
tingkat inflasi yang diharapkan. Jadi faktor keempat
yang mempengaruhi suku bunga adalah tingkat inflasi
yang diharapkan.
5. Keseimbangan Tingkat Suku Bunga
• Kurva penawaran miring ke atas dari kiri ke kanan
karena semakin banyak penawaran dana tabungan
dari rumah tangga.
• Kurva permintaan miring ke bawah dari kiri ke kanan
karena suku bunga riil yang semakin rendah,semakin
banyak sektor bisnis yang ingin berinvestasi dalam
modal fisik.
6. Keseimbangan suku Bunga
Nominal
Irving Fisher (1930) menyatakan suku bunga nominal harus
meningkat dengan tingkat yang sama dengan kenaikan tingkat
inflasi yang diharapkan. Jika kita gunakan notasi E(i) sebagai
simbol dengan dugaan inflasi sekarang yang akan berlanjut ke
masa depan, maka kita masih bisa membuat persamaan Fisher
sebagai :
R = r + E(i)
Persamaan tersebut menunjukan bahwa jika tingkat
suku bunga nominal memprediksi tingkat
inflasi yang lebih tinggi.
8. Surat Utang Jangka Pendek
Pemerintah Dan Inflasi, 1963-2002
• Surat utang pemerintah berjangka 30 hari akan
menyesuaikan dengan cepat terhadap perubahan
tingkat inflasi yang diharapkan yang disebabkan
perubahan inflasi aktual yang terjadi. Jadi tidak
mengherankan jika suku bunga nominal surat utang
pemerintah bergerak kira-kira bersamaan dengan
inflasi sepanjang waktu.
9. Pajak Dan Suku Bunga Riil
t
– t) – i = r (1 – t) - i
i = (r + i)(1
R (1 – t) –
10. Resiko Dan Premi Resiko
• HPR = Harga akhir saham – Harga awal + Dividen tunai
Harga awal
Ekspektasi imbal hasil:
E (r) = ∑ p (s) r (s)
Mengukur ketidakpastian hasil:
σ2 = ∑ p (s) [ r(s) – E(r) ]2
11. Catatan Sejarah
Surat Utang Negara, Obligasi, Dan Saham, 1926-2002
Lima kelompok aset untuk periode 1926-2002 :
Saham besar
Saham kecil
Obligasi pemerintah jangka panjang
Obligasi pemerintah jangka menengah
Surat utang pemerintah
Resiko arus kas dari aset riil mencerminkan resiko bisnis (fluktuasi imbal hasil
karena kondisi usaha) dan resiko keuangan (kenaikan fluktuasi imbal hasil
karena leverage).
12. Distribusi Imbal Hasil Dan Value At
Risk
Distribusi normal memiliki 2 ciri penting :
Distribusi normal adalah simetris san digambarkan secara
lengkap kedua parameternya, rata-rata dan deviasi standar
Rata-rata tertimbang dari variabel-variabel yang terdistribusi
normal juga akan terdistribusi secara normal
Investor profesional banyak menggunakan ukuran risiko yang
menilai potensi kerugian karena imbal hasil negatif yang
ekstrim, yang disebut value at risk.
14. Prakiraan Jangka Panjang
Jaquier, kane, dan Marcus menunjukan bahwa prakiraan
yang tepat atas imbal hasil total dari horizon jangka
panjang perlu dihitung secara majemuk dari rata-rata
tertimbang antara rata-rata hstoris aritmetika dan
geometris.Bobot yang tepat untuk rata-rata geometril
adalah rasio panjangnya horizon prakiraan terhadap
panjangnya periode estimasi.