Pengertian Al-Qur'an dan kedudukannya sebagai sumber hukum utama Islam (39
1.
2. 1. Pengertian Al-Qur’an
menurut bahasa artinya bacaan menurut Istilah kalam Allah SWT yang
diturunkan melalui perantara malaikat jibril kepada nabi Muhammad
SAW dan membacanya dianggap ibadah
Al-Qur’an Adalah kitab suci yang berbentuk lafaz, diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw. Dengan bahasa arab dan bersifat mutawatir yang bernilai
ibadah bagi pembacanya.
2. Isi kandungan Al-Qur’an ada tiga
Hukum I’tiqadiyah yaitu hukum-hukum yang berkenan dengan keimanan
Hukum khuluqiyah yaitu hukum-hukum yang berkenan dengan akhlak
Hukum amaliyah yaitu hukum-hukum Yang berkenan dengan pelaksanaan
syariah secara khusus mencakup, segala perbuatan para mukallaf.
3. Kedudukan Al-Qur’an
Sebagai sumber hukum pertama dan utama
Sebagai penegas di bidang akidah dan ibadah
Sebagai obat penyakit rohani
Sebagai pedoman hidup setiap mukmin
Sebagai pemberi kabar gembira
Sebagai pemberi motivasi lahirnya IPTEK
Sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad saw. Yang tidak ada
menandinginya
3. Kebenaran hukum Islam yang bersumber dari Al-Qur’an
bersifat mutlak. Artinya, tidak ada keraguan sedikitpun sebagai
petunjuk bagi orang-orang yang beriman
Al – Qur’an terpelihara dari tahrif (perubahan)
Al – Qur’anterjaga dari pertentangan
Merupakan mukjizat
. Al – Qur’an mendatangkan ketenangan
Penawar ( obat)
Terdapat kisah – kisah yang nyata
Menyeimbangkan antara kebutuhan dunia dan akhirat
4. a. pengertian As-Sunah
As-Sunah menurut bahasa ketetapan, cara, ataus suatu hal yang biasa
dilakukan. adapun menutut isltilah
b. isi kandungan As-Sunah
Sunah Qauliyah artinya sunah yang berupa perkataan contohnya, اَمَّنِا
اتَيِالنِب ُلَماعَ ا
اْل
sunah fi’liyah artinya sunah yang berupa perbuatan nabi yang
disimpulkan sebagai perintah atau larangan melalui contoh teladan
Rasul, contohnya. salat, zakat, dan haji.
sunah taqririyah yaitu sunah yang berbentuk pengakuan dan ketetapan
Rasulullah saw., contohnya ada sahabat melakukan sesuatu dan
Rasulullah saw. membiarkannya.
c. kedudukan As-Sunah
sebagai dasar hukum Islam
menguatkan dan menegaskan hukum Al-Qur’an
menjelaskan dan merinci hukum yang masih global
menetapkan hukum yang tidak di dalam Al-Qur’an.
5. Kebenaran As-Sunah sama dengan kebenaran Al-Qur’an.
Kedudukan As-Sunah terhadap Al-Qur’an adalah menguatkan
apa yang ditetapkan didalam Al-Qur’an, menjelaskan isi Al-
Qur’an yang bersifat global (mujmal), dan menetapkan semua
jenis hukum perbuatan mukalaf yang tidak ada didalam Al-
Qur’an.
Dengan demikian, umat Islam wajib meyakini hukum Islam
yang tertuang didalam As-Sunah. Sebagaimana firma Allah
swt.
....
آاَم َو
ت
ُمُك
ُل اوُسَّالر
ُه اوُذُخَف
َهناَم َو
ُك
ام
ُهانَع
ا اوُهَتاناَف
....
﴿الحشر
:
٧
﴾
Artinya: ….apa yang diberikan rasul kepadamu, maka terimalah,
dan apa yang dilarang bagimu, maka tinggalkanlah… (QS. Al-
Ḥasyr/59: 7)
6. berpegang teguh pada As-Sunah sebagai pedoman
hidup
Mengikuti As-Sunah berarti menjadikan As-Sunah
sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari, umat
Islam yang senantiasa berpegang teguh terhadap As-
Sunah sebagai pedoman hidup, akan memperoleh
keutamaan dan manfaat. Keutamaan dan kemanfaat
tersebut sebagai berikut.
1. Tercatat sebagai seorang hamba yang taat kepada
Allah
2. Dicintai Allah dan diampuni dosa-dosanya.
7. a. pengertian Ijtihad
ijtihad bersal dari lafaz ijtihada (َدَهَتاجِا ) yang artinya
mencurahkan tenaga dan pikiran
menurut istilah mencurahkan segala seluruh kemampuan
berpikir untuk melakukan syariat dari dalil-dalil syara’ yaitu
Al-Qur’an dan hadis
b. isi kandungan Ijtihad
jawaban semua persoalan hukum islam yang tidak ada secara
jelas jawabannya didalam Al-Qur’an maupun As-Sunah , dapat
mengambil dari hasil ijtihad yang dilakukan para ulama
c. kedudukan Ijtihad
penggalian sumber hukum islam para ulama mujtahid
menggunakan berbagai metode, antara lain ijma’, Qias. istihsa,
istishsab, maslahah mursalah, dan ‘urf.
8. Bentuk Ijtihad
Ijma
Ijma merupakan kesepakatan pakar Islam tentang hukum suatu
masalah yang belum disebutkan dalam al – qur’an dan hadis
contoh : mengumpulkan ayat – ayat al-qur’an yang masih
terpisah kemudian di membukukanya sebagai mushaf.
Qiyas
Menetapkan suatu hukum masalah atau kejadian yang tidak ada
hukumnya dengan masalah yang sudah ada hukumnya karena
diantara keduanya ada persamaan illat (sebab-sebab hukum
Contoh : mengaharamkan minuman keras diqiyaskan dengan
dengan khamar (QS Ah/5:Al-Maidah 90-91) terdapat persamaan
karena sama-sama memabukkan
9. Hukum Takhlif
Yaitu ketentuan Allah swt
Hukum taklif di bagi 5
1. Wajib (fardhu)
2. Sunah
3. Haram
4. Makruh
5. Mubah