Governance rating merupakan penilaian penerapan Good Corporate Governance perusahaan dalam bentuk pemeringkatan. Corporate Governance Perception Index (CGPI) adalah program riset dan pemeringkatan penerapan GCG perusahaan di Indonesia yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya GCG dan menjadi acuan penerapannya. CGPI menilai penerapan GCG perusahaan melalui penilaian dokumen, makalah, dan observasi.
1. Nama : Maya Dwi Indrawati
NIM : 5517110048
Dosen Pengampu : Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, Pre-MSc,MM,CMA
Bagaimanakahkonsepdanfungsi dari Governance RatingdalammewujudkanGoodCorporate
Governance (GCG) atau Good GovernmentGovernance (GCG).
Selamatmenjawabforum..!
Pengertian Governance rating merupakan sebuah bentuk penilaian yang dihasilkan dalam bentuk
pemeringkatan yang dibuat berdasarkan hasil penerapan Good Corporate Governance pada
perusahaan. Hasil riset dan dan pemeringkatan (Rating) ini diharapkan dapat memberikan manfaat
untuk meningkatkan kesadaran bersama di kalangan pelaku bisnis terhadap pentingnya penerapan
Good Corporate Governance sebagai upaya pemulihan perekonomian nasional. Dan dapat menjadi
suatu indicator yang ingin dicapai perusahaan dalam bentuk pengakuan masyarakat terhadap
penerapan Good Corporate Governance di perusahaan.
PRINSIP-PRINSIPGCG
Secara umumterdapatlimaprinsipdasardari good corporate governance yaitu:
1. Transparency(keterbukaaninformasi),yaituketerbukaan dalammelaksanakanprosespengambilan
keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai
perusahaan.
2. Accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pertanggungjawaban
organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
3. Responsibility (pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan
perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku.
4. Independency(kemandirian),yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional
tanpa benturankepentingandanpengaruh/tekanandari pihakmanajemenyangtidaksesuai dengan
peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
5. Fairness (kesetaraan da kewajaran), yaitu perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi
hakhakstakeholderyangtimbul berdasarkanperjanjiansertaperaturanperundangan yang berlaku.
Esensi dari corporate governance adalah peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau
pemantauan kinerja manajemen dan adanya akuntabilitas manajemen terhadap pemangku
kepentingan lainnya, berdasarkan kerangka aturan dan peraturan
yang berlaku.
Implementasi tata kelola yang baik perlu senantiasa dimonitor, dievaluasi agar selalu terjaga kualitas
penerapannya dan agar senantiasa selalu selaras dengan perkembangan perundang-undangan dan
peraturan-peraturanyangberlaku.Banyakcarayangbisadilakukanuntukmelakukanpenilaianterhadap
pelaksanaanpenerapantatakelola perusahaan,diantaranyadenganmelakukan self assessment sesuai
dengan metode dan tata cara assessment tata kelola perusahaan yang diterbitkan oleh sejumlah
regulator,ataupundapatdenganmengundangkonsultanGCGuntukmelakukantatakelolaperusahaan.
Selain itu, penilaian tata kelola perusahaan juga dapat dilakukan dengan berpartisipasi mengikuti
Corporate Governance PerceptionIndexbekerjasama dengan Majalah SWA yang diselenggarakan oleh
Indonesian Institute Corporate Governance sejak tahun 2001.
2. Corporate Governance Perception Index (CGPI) adalah program riset dan pemeringkatan
penerapan GCG pada perusahaan-perusahaandi Indonesiamelalui perancangan riset yang mendorong
perusahaan meningkatkan kualitas penerapan konsep corporate governance (CG) melalui perbaikan
yang berkesinambungan(continuousimprovement) denganmelaksanakan evaluasi dan benchmarking.
Tahapan Penilaian
Corporate Governance PerceptionIndexmemiliki 4tahapanpenilaianyangmeliputi selfassessment,
penilaiandokumen,penilaianmakalahdanobservasi.
SelfAssessment
Adalah penilaian mandiri oleh seluruh organ, anggota, dan pemangku kepentingan dari perusahaan
mengenai kualitas pelaksanaan GCG di perusahaan. Pada tahapan ini perusahaan mengisi kuesioner
dengan mengajak responden memberikan persepsinya secara jujur dan objektif guna memberikan
umpanbalikdanevaluasi kepadaperusahaan.Daftarrespondenterdiri dari 2 kalanganresponden yakni
responden internal dan responden eksternal.
Responden internal terdiri dari jajaran manajemen (Presiden Komisaris, Presiden Direktur/ Direktur
Utama), Dewan Pengawas Syariah, anggota Komite dibawah Dewan Komisaris dan komite eksekutif,
pegawai manajerial danpegawai nonmanajerial termasukCorporate Secretary,AuditInternal danWakil
dari SerikatPekerja.Respondeneksternal terdiridari investor institusi dan investor minoritas, lembaga
pembiayaan, asuransi, asosiasi industry, regulator, mitra kerja, lembaga pemeringkat dan berbagai
instansi lainnya.
Kelengkapan Dokumen
Kelengkapan dokumen adalah pemenuhan persyaratan penilaian dengan menyerahkan berbagai
dokumenyangtelahdimilikiperusahaan dalam pelaksanaan GCG dan dokumen lainnya terkait dengan
tema penilaian. Bagi perusahaan yang telah menyerahkan dokumen yang dipersyaratkan pada
penyelenggaraan pada CGPI sebelumnya, maka pada CGPI yang terbaru cukup hanya memberikan
pernyataan konfirmasi bahwa dokumen sebelumnya masih berlaku. Jika terjadi perubahan, dokumen
yang direvisi hari dilampirkan. Dokumen tersebut akan dikaji dan dianalisa untuk kemudian
dikelompokkan menjadi tujuh bagian yang mewakili governance structure, governance system,
governance process,governancemechanism, governance output,governance outcome,dangovernance
impact.
Dokumen yang disampaikan meliputi anggaran dasar, board charter untuk Dewan Komisaris, GCG
Manual, Code of Conduct, Annual Report, Internal Audit Charter, Prospektus, Public Expose, dan
berbagai dokumen lainnya yang dimintakan sesuai dengan tema penilaian.
Penyusunan Makalah
Penyusunan makalah merupakan salah satu pemenuhan persyaratan penilain yang menjelaskan
serangkaian proses dan program implementasi GCG di perusahaan dan upaya manajemen terkait
dengantemapenilaian.Uraian makalah menggambarkan arah dan fokus penilaian yang sesuai dengan
pedoman sistematika penulisan yang telah ditetapkan.
Secara garisbesar,penulisanharusmemenuhi kriteriateknisyaknisesuai denganformatpenulisanserta
3. memenuhi sistematikapenulisanyangterdiri dari cover,lembar pengesahan dan isi. Untuk isi, makalah
disusun dengan urutan-urutan yang diawali dengan abstrak yang memuat uraian ringkas terhadap isi
makalah, kemudian pendahuluan yang menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan, sasaran dan
manfaat.Setelahbagianpendahuluanadalahbabutamayangmenjelaskan pokok permasalahan sesuai
dengan tema penilaian dari CGPI, kemudian bagian hasil yang dicapai dan ditutup dengan bagian
penutup.
Observasi
Observasi adalah tahapan akhir penilaian sebagai salah satu bagian penting dari proses riset dan
pemeringkatan CGPI berupa peninjauan langsung oleh tim penilaian CGPI untuk memastikan bahwa
prosespelaksanaanserangkaianprogrampelaksanaanGCGdan upayamanajemen terkait dengan tema
penilaian.Pelaksanaanobservasi dilaksanakandalambentukpresentasi dandiskusitanya jawab dengan
Dewan Komisaris dan Direksi serta pihak lain yang terkait dengan perusahaan. Selain itu tim penilai
dapat melakukanverifikasi data-data dan dokuemntasi yang dibutuhkan untuk kepentingan penilaian
CGPI yang lebih akurat.
Hasil PenilaianCGPI
Hasil pemeringkatan program CGPI menggunakan norma penilaian berdasarkan rentang skor yang
dicapai oleh peserta CGPI dengan kategorisasi atas tingkat kualitas implementasi GCG yang
menggunakan istilah “terpercaya”. Perusahaan yang mendapatkan nilai antara 55,00 s/d 69,99
mendapatkan predikat sebagai perusahaan “cukup terpercaya”. Perusahaan yang mendapatkan nilai
antara 70,00 s/d 84,99% mendapatkan predikat sebagai perusahaan “terpercaya”. Perusahaan yang
mendapatkan nilai antara 85,00 s/d 100% mendapatkan predikat sebagai perusahaan “sangat
terpercaya”.
Chinn, 2000; Shaw,2003) dalam (Thomas S. Kaihatu, 2006) Dalam pelaksanaan penerapan GCG penting
bagi perusahaanuntukmelakukanpentahapanyangcermatberdasarkananalisisatassituasi dankondisi
perusahaan,dantingkatkesiapannya,sehinggapenerapanGCGdapat berjalanlancar dan mendapatkan
dukungan dari seluruh unsur di dalam perusahaan.Tahap ini terdiri atas 3 langkah utama yakni:
1. Sosialisasi,diperlukanuntukmemperkenalkankepadaseluruhperusahaan berbagai aspek yang
terkait dengan implementasi GCG khususnya mengenai pedoman penerapan GCG. Upaya
sosialisasi perludilakukandengansuatutimkhususyangdibentukuntukitu,langsung berada di
bawah pengawasan direktur utama atau salah satu direktur yang ditunjuk sebagai GCG
champion di perusahaan.
2. Implementasi,yaitukegiatanyangdilakukan sejalan dengan pedoman GCG yang ada, berdasar
roadmapyang telahdisusun.Implementasi harus bersifat top down approach yang melibatkan
dewan komisaris dan direksi perusahaan. Implementasi hendaknya mencakup pula upaya
manajemen perubahan (change management) guna mengawal proses perubahan yang
ditimbulkan oleh implementasi GCG.
3. Internalisasi, yaitu tahap jangka panjang dalam implementasi. Internalisasi mencakup upaya-
upaya untuk memperkenalkan GCG di dalam seluruh proses bisnis perusahaan kerja, dan
berbagai peraturan perusahaan. Dengan upaya ini dapat dipastikan bahwa penerapan GCG
bukan sekedar dipermukaan atau sekedar suatu kepatuhan yang bersifat superficial, tetapi
benar-benar tercermin dalam seluruh aktivitas perusahaan.
4. Tahap evaluasi adalahtahapyangperludilakukansecarateraturdari waktuke waktuuntukmengukur
sejauhmanaefektivitaspenerapanGCGtelahdilakukandenganmemintapihakindependenmelakukan
auditimplementasi danscoringataspraktikGCG yang ada.Terdapat banyakperusahaankonsultanyang
dapat memberikanjasaaudityangdemikian,dandi Indonesiaadabeberapaperusahaanyang
melakukanscoring.Evaluasi dapatmembantuperusahaanmemetakankembali kondisi dansituasi serta
capaianperusahaandalamimplementasi GCGsehinggadapatmengupayakanperbaikan-perbaikanyang
perluberdasarkanrekomendasi yangdiberikan.
Jawablah Quiz minggu ini dengan baik dan benar:
Jelaskan apa yang saudara ketahui dan yang dimaksud dengan Governance Rating dan bagaimana
menurut saudara implementasinya pada perusahaan-perusahaan di Indonsesia, terus apa kritik dan
rekomendasi saudara.
Governance Rating
Pengertian Governance rating merupakan sebuah bentuk penilaian yang dihasilkan dalam bentuk
pemeringkatan yang dibuat berdasarkan hasil penerapan Good Corporate Governance pada
perusahaan. Hasil riset dan dan pemeringkatan (Rating) ini diharapkan dapat memberikan manfaat
untuk meningkatkan kesadaran bersama di kalangan pelaku bisnis terhadap pentingnya penerapan
Good Corporate Governance sebagai upaya pemulihan perekonomian nasional. Dan dapat menjadi
suatu indicator yang ingin dicapai perusahaan dalam bentuk pengakuan masyarakat terhadap
penerapan Good Corporate Governance di perusahaan.
Konsep GCG yang berkembang saat ini mengakibatkan berdirinya lembaga- lembaga yang melakukan
fungsi penilaian dan pemeringkatan terhadap penerapan GCG. Lembaga- lembaga tersebut
mengembangkanmetode penilaianberdasarkanprinsipdansistem yang mereka anut masing- masing..
Pemerintah Indonesia turut menyadari fenomena global ini sehingga membuat berbagai kebijakan
untuk mengaplikasikan konsep GCG dalam pengelolaan perusahaan. Sektor swasta dan kalangan
masyarakatjuga ikutturutmembantusosialisasi penerapanGCGdenganmendirikan lembaga- lembaga
yang bergerakdi bidang tata kelola perusahaan, diantaranya yaitu Forum for Corporate Governance in
Indonesia(FCGI),IndonesianInstituteforCorporate Directorship(IICD),danThe IndonesianInstitute for
Corporate Governance (IICG).
CGPI (Corporate Governance Perception Index)
Corporate Governance Perception Index (CGPI) merupakan sebuah bentuk penilaian yang dihasilkan
dalam bentuk pemeringkatan yang dibuat berdasarkan penerapan GCG pada perusahaan yang ada di
Indonesia.Penilaianini dilakukanmelaluisebuahrisetyangdibuat untuk menilai penerapan konsep CG
yang ada disebuahperusahaandenganmelalui perbaikanyangberkesinambungandan evaluasi melalui
benchmarking.
Program penelitian CGPI ini sudah berlangsung sejak 2001. Dalam pemeringkatan CGPI ini nantinya di
setiap akhir tahun akan diberikan suatu bentuk apresiasi penghargaan terhadap inisiatif dari upaya
perusahaan dalam mewujudkan bisnis yang sesuai dengan prinsip CG melalui CGPI Awards dan
5. penobatan sebagai perusahaan terpercaya yang hasil dari penghargaan ini akan disampaikan dalam
majalah SWA yaitu majalah bisnis di Indonesia yang bekerjasama dengan IICG sebagai sajian utama
Tujuan Riset dan Pemeringkatan CGPI
MenurutCGPI (2005), tujuanprogrampemeringkatanCGPIadalahupayauntukmemotivasi duniabisnis
melaksanakan konsep CG dan menumbuhkan partisipasi masyarakat luas secara bersama-sama aktif
dalam mengembangkan penerapan GCG serta menjadi benchmark penerapan GCG pada Perusahaan
Publik dan BUMN.
Hasil riset dan pemeringkatan CGPI ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan
kesadaran bersama di kalangan pelaku bisnis terhadap pentingnya penerapan GCG sebagai upaya
pemulihan perekonomian nasional, memetakan masalah- masalah strategis yang terjadi dalam
penerapan GCG, dan dapat menjadi suatu indikator yang ingin dicapai perusahaan dalam bentuk
pengakuan masyarakat terhadap penerapan GCG di perusahaan.
Hasil risetdanpemeringkatanCGPIini juga diharapkan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam
pengembanganbisnis,memunculkaninisiatif bagi kalanganduniaperguruantinggi untukmenjadikanCG
sebagai bagian dari kurikulum atau mata kuliah, dan adanya respon positif dari kalangan bisnis
internasional terhadap kondisi penerapan GCG di Indonesia. Selain itu, pemerintah mendapatkan
umpan balik atas regulasi yang dikeluarkan berkaitan dengan penerapan GCG, investor mendapatkan
kemudahan dalam menilai kualitas penyelenggaraan perusahaan yang baik, dan masyarakat umum
memiliki kemudahan akses informasi berkaitan dengan kredibilitas perusahaan.
Metodologi Riset dan Pemeringkatan CGPI
GCG melalui penerapanprinsipdasarTransparency,Accountability, Responsibility, Independency, dan
Fairness,padarisetini dicerminkandandiukurdenganenamcakupanpenilaianrisetdanpemeringkatan
(CGPI, 2005), yaitu :
1. Komitmen terhadap Tata Kelola Perusahaan
Komitmen terhadap Tata Kelola Perusahaan adalah sistem CG yang mendorong anggota
perusahaan untuk menyelenggarakan GCG dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan.
2. Hak Pemegang Saham dan Fungsi Kepemilikan Kunci
Hak Pemegang Saham dan Fungsi Kepemilikan Kunci adalah sistem CG yang dapat melindungi
dan memfasilitasi pemenuhan hak-hak pemegang saham.
3. Perlakuan yang Setara terhadap Seluruh Pemegang Saham
Perlakuan yang Setara terhadap Seluruh Pemegang Saham adalah sistem CG yang dapat
menjamin adanya perlakuan yang setara terhadap seluruh pemegang saham, termasuk
pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing. Semua pemegang saham harus
diberikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan tanggapan yang efektif terhadap
pelanggaran hak-hak pemegang saham.
4. Peran Stakeholders dalam Tata Kelola Perusahaan
6. PeranStakeholdersdalamTata Kelola Perusahaan adalah sistem CG yang dapat mengakui hak-
hak para stakeholderyangtelahditetapkanolehhukumataumelalui perjanjian kerjasama, dan
mendorong kerja sama yang aktif antara perusahaan dan para stakeholder dalam penciptaan
kesejahteraan, lapangan kerja, kondisi keuangan perusahaan yang sehat serta meningkatkan
kualitas penyelenggaraan tanggung jawab sosial perusahaan.
5. Pengungkapan dan Transparansi
Pengungkapan dan Transparansi adalah sistem CG yang dapat menjamin terlaksananya
kelengkapanpengungkapandengantepatwaktudanakuratatas semuainformasi material yang
berkaitan dengan perusahaan melalui berbagai media.
6. Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan
Dewan Direksi adalah sistem CG yang dapat menjamin pelaksanaan tanggung jawab Dewan
Komisaris dan Dewan Direksi terhadap pengelolaan perusahaan.
RingkasancakupanpenilaianrisetdanpemeringkatanCGPIakandijelaskandalamtabel di bawahini.
Cakupan dan Bobot Penilaian CGPI
No Cakupan Bobot (%)
1 Komitmen terhadap tata kelola perusahaan 15
2 Hak pemegang saham dan fungsi kepemilikan kunci 20
3 Perlakuanyangsamaterhadap seluruh pemegang saham 15
4 Peran Stakeholders dalam tata kelola perusahaan 15
5 Pengungkapan dan transparansi 15
6 Tanggung jawab dewan komisaris dan dewan direksi 20
TOTAL 100
Sumber: Corporate Governance Perception Index (CGPI), 2005
MenurutCorporate Governance PerceptionIndex (2008) alatukur yang digunakanolehIICGuntuk
menelitiCGPIadalah:
a) Komitmen
Merupakan sebuah bentuk kesungguhan perusahaan dalam merumuskan inisiatif dan strategi
segala kebijakan yang ada di perusahaan dalam penerapan CG.
b) Transparansi
Merupakansebuahbentukkesungguhanperusahaandalammenyampaikanberbagai informasi
internal perusahaan secara tepat waktu dan akurat. Informasi yang disampaikan mulai dari
proses merumuskan, mengimplementasi, dan evaluasi kebijakan perusahaan.
c) Akuntabilitas
Merupakanbentuk kesungguhan perusahaan untuk mempertanggungjawabkan segala bentuk
hasil yangtelahdicapai olehperusahaan,pertanggungjawabanyangdimaksudadalahmulai dari
proses perumusan, implementasi, hasil dan kinerja perusahaan.
d) Responsibilitas
Merupakan bentuk kesungguhan perusahaan untuk menjamin akan taatnya perusahaan pada
peraturan perundang-undangan, lingkungan dan tanggung jawab terhadap masyarakat.
7. e) Indepedensi
Merupakan bentuk kesungguhan perusahaan dalam menjamin tidak adanya intervensi yang
dapat mempengaruhiperusahaandalamprosesmerumuskan, implementasi dan evaluasi hasil
strategi dari perusahaan.
f) Keadilan
Merupakanbentukkesungguhanperusahaandalamupaya memberikan perlakuan yang setara
dan adil kepada pemegang saham termasuk didalamnya mempertimbangkan kepentingan
pemegang saham terkait perumusan, impelementasi dan evaluasi hasil.
g) Kompensasi
Merupakan bentuk kesungguhan perusahaan untuk menggunakan kemampuan perusahaan
sesuai dengan peran, inovasi dan kreatif termasuk dalam perumusan, implementasi, dan
evaluasi hasil.
h) Kepemimpinan
Merupakan bentuk kesungguhan perusahaan untuk menunjukan berbagai macam tipe
kepemimpinan yang dapat memberikan arah perubahan yang lebih baik untuk perusahaan
termasuk kepemimpinan yang dapat membimbing staff perusahaan dalam perumusan,
implementasi, dan evaluasi hasil.
i) Kemampuan Bekerjasama
Merupakanbentukkesungguhanperusahaan untuk membentuk suatu kerjasama agar tercapai
tujuanbersamadalamperusahaansecarabermartabat,termasukdalammembangunkerjasama
dalam perumusan, implementasi dan evaluasi hasil.
j) Penyertaan Visi, Misi dan tata nilai
Acuan dan pandanganperusahaandalammewujudkancita-citauntukmemahami pokok-pokok
yang terkandung dalam pernyataan visi, misi dan tata kelola perusahaan dalam perumusan,
implementasi, dan hasil evaluasi.
k) Moral dan Etika
Merupakan suatu bentuk kesungguhan perusahaan untuk selalu menerapkan moral dan etika
dalam sebuah kegiatan perusahaan termasuk didalamnya penggunaan moral dan etika mulai
dari perumusan, implementasi dan hasil evaluasi.
l) Strategi
Merupakansuatu bentukkesungguhanperusahaanuntukdapatmengimplementasikan strategi
yang telah dibuat sesuai dengan prinsip CG sebagai respon terhadap perubahaan lingkungan
perusahaan untuk dapat mempertahankan kinerja perusahaan
Penelitian yang dilakukan oleh IICG untuk menilai CGPI yaitu setelah melakukan penilaian, kemudian
IICG akan memberikanpenilaianyangdilakukandengancaramemberikannilai skor kepada perusahaan
peserta,besarannilai skorini dibuatberdasarkanacuanyangtelahdibuatIICG.Skorini diambil hasilnya
berdasarkanhasil kuesionerpenelitianyangdiberikan ke perusahaan peserta. Adapun bobot nilai yang
digunakan untuk menilai GCG sebagai berikut:
8. Tahapan dan Bobot Nilai CGPI
No Indikator Bobot (%)
1 Self Assesment 15
2 Kelengkapan dokumen 25
3 Penyusunan makalah dan presentasi 12
4 Observai ke perusahaan 48
Sumber: Majalah SWA, 2009
Penilaianprosesrisetdalampenentuannilai penerapancorporate governance dapatdijelaskansebagai
berikut:
a) Self Assessment
Pada tahapawal ini perusahaanharusmengisi self assessmentterkaitpenerapanCGyang sudah
di implementasikan dalam perusahaannya.
b) Kelengkapan Dokumen
Pada tahap ini perusahaan harus melengkapi dokumen-dokumen terkait pelaksanaan CG di
perusahaan.
c) Makalah
Pada tahap ini perusahaan harus membuat uraian penjelasan terkait penerapan CG di
perusahaan yang dibentuk dalam makalah dengan memperhatikan sistematika yang telah
ditentukan.
d) Observasi
Dalam tahap ini peneliti CGPI akan datang langsung ke perusahaan untuk melihat secara pasti
penerapanprinsipCGdi perusahaan.Setelahmelalui tahapobservasi,makaperusahaanpeserta
hanyaperlumenunggusampai penilaian selesai dilaksanakan oleh IICG. Nilai CGPI merupakan
akumulasi nilai dari setiap tahapan seperti yang telah disebutkan di atas. Hasil penelitian CGPI
akan dijadikandasaracuanuntukmenentukanperolehanperingkatberdasarkanskoryangtelah
ditentukan. Hasil peringkat CGPI terbagi menjadi tiga kategori, yaitu cukup terpercaya,
terpercaya,dansangat terpercaya.Ringkasanpemeringkatan berdasarkan skor akan dijelaskan
dalam tabel di bawah ini.
Kategori Pemeringkatan CGPI
Skor Level Terpecaya
85-100 Sangat Terpercaya
70-84 Terpercaya
55-69 Cukup Terpercaya
Sumber: Corporate Governance Perception Index (CGPI), 200
9. Implementasi pada perusahaan – perusahaan di Indonesia
PelaksanaanCorporate Governance (CG) atautatakelolaperusahaandari perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia ternyata mulai membaik.
Penilaian tersebut berdasarkan assessment yang dilakukan oleh Indonesian Institute for Corporate
Directorship (IICD) dan Bank Dunia. IICD sejak tahun 2005 melaksanakan tiga kali penilaian praktek CG
terhadap hampir perusahaan-perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sidharta
Utama, KetuaDewanManajemenIICD mengatakan penilaian CG ini berdasarkan pada kesesuaian lima
prinsip CG dari Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
Lima prinsip tersebut adalah perlindungan hak pemegang saham, perilaku adil terhadap pemegang
saham, peran pemangku kepentingan, pengungkapan dan transparansi, dan tanggung jawab dewan
komisaris dan direksi.
Secara umummenurutSidhartaskorCG selamatiga periode penilaian mengalami peningkatan dari 61,
26 % pada tahun 2005 menjadi 64,96 % pada tahun 2007, dan 66,50 % pada tahun 2008. “Kenaikan ini
terjadi di semua prinsip-prinsip CG,” ujarnya.
Dari 330 perusahaan yang disurvei, 275 perusahaan atau 83,33% sudah memenuhi persyaratan
minimumpraktekgoodcorporate governance.Namun, 55 perusahaan atau 16,67% masih memperoleh
skor burukyaitudi bawah60 %.Dia mengungkapkansebanyak 135 dari 330 perusahaan yang diteliti itu
telah terpilih sebagai nominasi untuk mendapatkan penghargaan tertinggi dalam praktek good
corporate governance di Indonesia.
Informasi-informasi mengenai praktekCGini menurutSidhartadiperolehdari informasi publikmengenai
perusahaantersebutyangdilihatdari laporantahunanperusahaan,website perusahaan, pengumuman
RUPS, press release, website Bapepam-LK, website BEI, dan informasi publik lainnya.
Laporan Bank Dunia juga menunjukkan Indonesia mengalami kemajuan di semua area tata kelola
perusahaan.Walaupundemikian,masihadabeberapakesenjangan jika dibandingkan dengan standard
internasionalataunegara-negarasekawasanyangjugamengalami kemajuan, misalnya India, Malaysia,
dan Thailand.
Untuk diketahui pelaksanaanCGsangat pentingbagi perusahaanyangmenggunakan dana publik untuk
memastikanbahwahak-hakdankepentingan publik dilindungi secara adil, serta terdapat transparansi
dan akuntabilitasataspenggunaandanatersebut.MenurutSidharta,pelaksanaan prinsipCGmeski tidak
wajib tetapi semestinya perusahaan-perusahaan melaksanakannya.
Kritik dan Rekomendasi
Kritik
Walaupuntrendpenerapannyadi Indonesia membaik, tetapi masih banyak perusahaan-perusahaan di
Indonesia yang belum menyadari pentingnya menerapkan CG. Dalam pelaksanaannya banyak pihak
yang menaruh perhatian terhadap pelaksanaan GCG. Namun hal tersebut masih belum cukup untuk
menjadikan perusahaan – perusahaan di Indonesia kuat dalam bidang ekonomi. Indonesia harus
mengakui bahwa pondasi perekonomian Indonesia masih cukup lemah. Hal –hal tersebut disebabkan
oleh kontribusi kepemilikan perusahaan yang tinggi, tidak efektifnya pengawasan dewan komisaris,
inefisiensi dan rendahnya transparansi mengenai prosedur pengendalian merger dan akuisisi
perusahaan, terlalu tingginya ketergantungan pada pendanaan eksternal, dan pengawasan terhadap
kreditor.Selainitu perusahaan di Indonesia masih belum paham secara luas mengenai prinsip-prinsip
dan praktek tata kelola .
10. Rekomendasi
Rekomendasi untuk permasalahan tersebut adalah :
1. Perlunya edukasi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya CG, CG adalah suatu
kewajiban. Yang sangatpentinguntukmeningkatkankepercayaanpublikterhadapperusahaan.
2. Perusahaan harus secara berkala meningkatkan konsistensi dalam mengkomunikasikan
pelaksanaan GCG.
3. Pemerintah diharapkan menetapkan payung hukum dan sanksi yang jelas apabila perusahaan
tidak menerapkan GCG.
Daftar pustaka
https://www.academia.edu/1993021/Regulatory_Driven_Dalam_Implementasi_Prinsip-
Prinsip_Good_Corporate_Governance_Pada_Perusahaan_Di_Indonesia?auto=download
http://investasi.kontan.co.id/news/pelaksanaan-gcg-di-indonesia-membaik-1
Chinn,Richard.2000. Corporate Governance Handbook,Gee PublishingLtd.London.
Shaw,John.C. 2003. Corporate Governance andRisk:A SystemApproach,JohnWiley&Sons,Inc,New
Jersey.
S. Kaihatu,Thomas.2006. Good Corporate Governance danPenerapannyadi Indonesia.
https://fakhrurrojihasan.wordpress.com/2014/08/04/sekilas-tentang-corporate-governance-
perception-index/