SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  45
KESEIMBANGAN IS-LM
PENGERTIAN
• Adalah keseimbangan yg menggambarkan kondisi
perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan
penawaran barang dan jasa.
• Sisi penawaran menggambarkan kemampuan
perekonomian, menghasilkan barang dan jasa pada
suatu pereode waktu tertentu.
• Sisi permintaan menggambarkan pengeluaran yang
dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi yang antara
lain sektor rumah tangga, sektor swasta, sektor
pemerintah dan sektor luar negeri
Varibel dalam Keseimbangan
• Ada dua jenis variabel dalam keseimbangan pasar
barang:
1. Variabel endogen
• Variabel yang besarnya dipengaruhi oleh variabel
lain ( harus dicari dalam model), misal C, S, I, Tx
proporsional
2. Variabel eksogen
• Variabel yang besarnya tidak dipengaruhi oleh
variabel lain ( besarnya langsung ditentukan),
misal G, Tr, Tx ( lump-sump tax )
Menurunkan Kurva dan Grafik Fungsi IS
Fungsi Konsumsi
C = f(Y)
Bentuk fungsi C = a + bY
Fungsi Investas
Bentuk Fungsi I = Io + ei
I = besarnya Investasi
Io = besarnya investasi pada bunga = 0
e = (MEI) = perubahan investasi yang diakibatkan
perubahan tingkat bunga
MENURUNKAN KURVE IS
S = I
Dimana
Y = C + S
S = Y – C
I = Io + ei
Y – C = I
Y = C + I
Y = (Co + bY) + (Io + ei)
Y = Co + bY + Io + ei
Y – bY = Co + Io + ei
(1-b)Y = Co + Io + ei
Y = Co + Io + ei
1 - b
Fungsi Keseimbangan Pasar
MENURUNKAN KURVA DAN GRAFIK FUNGSI IS
Kurve IS adalah suatu kurve yg menghubungkan
titik2 besarnya pendpt. Nas (Y) pada berbagai
tingkat bunga (i) dimana pasar barang berada
dalam keseimbangan
IS
Y1 Y2
i1
i2
Y
i
Contoh soal:
Diket :
Fungsi konsumsi C = 0,6Y + 40mrp
Fungsi pengeluaran investasi I = 80 – 400i
Tingkat bunga yang berlaku 10%
Tentukan fungsi keseimbangan pasar barang, kurva IS & grafik fungsi IS
Jawab:
IS: Y = C + I
Y = 0,6Y + 40 + 80 – 400i
(1-0,6) Y = 120 – 400i
0,4 Y = 120 – 400i
Y = 120-400i
0,4
Y = 300 – 1000i
Y mrp
I (%)
30
10
200
300
IS Y=300-1000i
I, IS Y = 300 – 1000i,
Jika Y=0, maka i = 30%,
jika i = 0, maka Y =300
II. Bila i = 10 %, maka Y = 300 – 1000i
Y = 200
S = 0,4Y – 40, jika Y = 0, maka S = - 40, jika S = 0, maka Y = 100
I = 80 – 400i, jika I = 0, maka i = 20%, jika i = 0, maka I = 80
Jika tk bunga 10% maka
Y = 300 – 1000(10) = 200
I = 80 – 400(0,10) = 40
PERHITUNGAN KURVA
Grafik fungsi ISS
i
-40
S = 0,4Y - 40
40
S
i
45°
I = S
I
Y
I IS Y(Mrp)
200 30040 80
40
40
30
10
20
10
IS = Y = 300 – 1000i
I = 80 – 400i
KEBIJAKAN FISKAL DAN PERGESERAN KURVA IS
Kebijakan fiskal dilakukan apabila
kondisi perekonomian adalam
keadaan :
Inflasi yang tinggi
Pengangguran
Defisit neraca pembayaran
Bentuk Kebijakan Fiskal
• Kebijakan perpajakan ( Tx )
• Kenaikan gaji pegawai
• Cicilan utang dan bunga
• Transfer (Tr)
• Pengeluaran Pemerintah (G)
Latihan
• Diketahui :
• Fungsi Konsumsi : C = 0,6Y +40 mrp
• Fungsi Investasi : I = 80 – 400i tingkat bunga yang
berlaku 10 %.
• Tentukan :
• A. Fungsi keseimbangan Pasar barang
• B. Bila diketahui dalam perekonomian terdapat
campur tangan pemerintah dengan G = 40 mrp,
tentukan fungsi keseimbangan yang baru.
• Gambarkan pergeseran kurva IS-nya.
ANALISIS KESEIMBANGAN PASAR
UANG ( LM )
TEORI PERMINTAN UANG
Ada dua pandangan terhadap teori
permintaan Uang yaitu,
1. TEORI KEUANGAN KLASIK
2. TEORI KEUANGAN KEYNES
16
TEORI PERMINTAAN UANG
KLASIK
• Teori Permintaan uang kalsik tercermin dalam teori
kuantitas uang
• Pada awalnya tidak menjelaskan mengapa
seseorang/masyarakat menyimpan uang kas, tetapi
lebih pada peranan dari uang
• Teori klasik fokus pada hubungan antara penawaran
uang (jumlah uang beredar) dengan nilai uang
(tingkat harga)  perubahan JUB berinteraksi
dengan permintaan uang dan selanjutnya
menetukan nilai uang
1. TEORI KUANTITAS (IRVING FISHER)
Rumus persamaan pertukaran: MV = PT.
Dimana:
M : penawaran uang (Money Supply)
V : laju peredaran uang (Velocity of Money)
P : harga (Price)
T : jumlah barang-barang dan jasa yang diperjualbelikan (Trading)
Dalam keadaan ini maka pertambahan penawaran uang akan
menimbulkan kenaikan harga yang sama persentasinya dengan
pertambahan dan penawaran uang.
Kenaikan penawaran uang akan menaikkan harga-harga pada
tingkat yang sama dan penurunan penawaran uang akan
menurunkan harga pada tingkat yang sama.
TEORI KUANTITAS UANG :
Asumsi dan pandangan
1. Laju peredaran uang (V) adalah tetap. Menurut ahli-ahli
ekonomi Klasik kelajuan peredaran uang tergantung pada
beberapa faktor teknikal seperti sistem pembayaran gaji, ciri-
ciri kegiatan perdagangan, efisiensi sistem pengangkutan
dan kepadatan penduduk. Faktor-faktor tersebut tidak
mengalami perubahan dalam jangka pendek, dan oleh
karena itu cara-cara meayarakat untuk menggunakan uang
dan belanja tidak berubah.
2. Kesempatan kerja penuh selalu tercapai dalam ekonomi.
Katakanlah, setiap barang yang diproduksi akan dibeli
masyarakat. Maka untuk memaksimalkan keuntungan,
produsen akan memproduksi barang pada tingkat
kesempatan kerja penuh (Full employment). Hal ini berarti T
akan tetap jumlahnya, tidak bertambah ataupun berkurang.
CONTOH ANGKA:
Misalkan dalam suatu perekonomian (dengan menggunakan satu contoh angka)
diketahui T = 500, penawaran uang 200 dan laju peredaran uang adalah 5.
Berdasarkan teori kuantitas uang, harga ditunjukkan dalam perhitungan berikut:
MV = PT
200 × 5 = 500P
P = 2
Apa yang terjadi apabila tingkat harga dan penawaran uang mengikat sebanyak 25
persen, yaitu dari 200 menjadi 250?
MV = PT
250 × 5 = 500P
P = 2,5
Dengan menggunakan teori kuantitas, terbukti bahwa apabila penawaran uang
meningkat sebanyak 25% maka tingkat harga juga akan meningkat sebesar 25%.
PENAWARAN UANG DAN
HARGA :
Pandangan Klasik
2. TEORI SISA TUNAI
Rumus persamaan : M = kPT.
Dimana:
M : penawaran uang (Money Supply)
k : bagian dari pendapatan masyarakan yang tetap dipegang dalam bentuk tunai
P : harga (Price)
T : jumlah barang-barang dan jasa yang diperjualbelikan (Trading)
Teori ini sama seperti sebelumnya yaitu pertambahan
penawaran uang akan menaikkan harga pada tingkat
yang sama dengan pertambahan penawaran uang
TEORI KUANTITAS UANG:
Kritik-kritik Atas teori
1. Pemisalan bahwa T adalah tetap kurang tepat.
2. Laju peredaran uang tidak selalu tetap dalam jangka
pendek dan jangka panjang.
3. Perhubungan di antara penawaran uang dan harga
adalah lebih rumit dari yang diterangkan oleh teori
kuantitas.
4. Teori kuantitas hanya memperhatikan fungsi uang
sebagai alat untuk melicinkan kegiatan tukar menukar
dan transaksi dengan menggunakan uang.
5. Teori kuantitas mengabaikan efek perubahan
penawaran uang terhadap suku bunga.
TEORI KEUANGAN KEYNES
Menerangkan tiga persoalan :
i. tujuan masyarakat untuk meminta uang
ii. faktor-faktor yang menentukan suku bunga
iii. efek perubahan penawaran uang keatas kegiatan ekonomi negara
Bagian yang penting dari keynes adalah
menentukan suku bunga dan bagaimana
suku bunga mempengaruhi kegiatan
ekonomi negara.
TEORI KEUANGAN KEYNES:
tujuan-tujuan memegang uang:
1. Permintaan uang untuk transaksi
Tujuan utama memegang uang adalah untuk bertransaksi. Untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, seseorang membelanjakan sebagian besar
penghasilannya.
2. Permintaan uang untuk berjaga-jaga
Uang yang disisihkan dan dipergunakan sewaktu-waktu untuk keperluan tak
terduga/mendesak seperti pengobatan dll.
3. Permintaan uang untuk Spekulasi
Uang yang digunakan untuk tujuan ini disimpan atau digunakan untuk
membeli surat berharga – seperti obligasi, saham, dll. Penggunaan uang cara
ini bergantung pada suku bunga/dividen atas surat-surat berharga tersebut.
Apabila suku bunganya tinggi, masyarakat akan lebih banyak membeli surat
berharga tersebut, apabila suku bunganya rendah, mereka cenderung
menyimpan uang mereka daripada membeli surat-surat berharga tersebut.
GRAFIK PERMINTAAN
UANG
PERMINTAAN UANG : jumlah uang
yang diminta oleh masyarakat untuk
ketiga tujuan: transaksi, berjaga-jaga
dan spekulasi.
Teori Permintaan Uang
Lanjutan Teori Keynes:
- Total Permintaan uang (L) = L1 + L2
- L1 = f(Y); L2=f(r)  L = f(Y,r)
- Contoh:
Lt = 0,3Y ; Lp= 0,2Y; maka L1 = Lt+Lp
L1 = 0,3 Y + 0,2 Y = 0,5Y.
Jika L2 = 100 – 0,6 r, maka L = L1+L2
L = 0,8Y + 100 – 0,6 r
L = f(Y,r)  fungsi permintaan uang total
Teori Penawaran Uang
Penawaran uang = Jumlah Uang Beredar (JUB) :
Jumlah uang yang ada atau beredar di masyarakat
Teori penawaran:
1. JUB dlm arti sempit (M1) = JUB untuk transaksi = uang
kartal+uang giral  (TUNAI + GIRO)  paling likuid
2. JUB dlm arti luas (M2) = JUB untuk transaksi + uang quasi =
M1+Quasi  lebih stabil
Uang Kuasi: surat-surat berharga u/ alat pembayaran spt
deposito berjangka dan tabungan serta rekening valuta asing
milik swasta domestik
3. JUB dlm arti lebih luas (M3) = M2 + deposito berjangka besar.
Deposito berjangka besar = asuransi, pegadaian  paling
stabil
Teori Penawaran uang
• Penawaran uang dalam analisis ekonomi
merupakan variable eksogen, yang berarti
besarannya dianggap tetap.
• Di sini penawaran uang adalah penawaran
atau jumlah uang beredar rill, yang berarti
jumlah uang yang beredar dibagi dengan
tingkat harga (P).
• Dengan demikian, Jumlah uang yang
ditawarkan = Jumlah uang beredar (Ms) =
M/P
Keseimbangan Pasar Uang
Interaksi permintaan dan penawaran uang: di pasar uang
Keseimbangan pasar uang terjadi saat permintaan uang (L) =
penawaran uang (Ms)
L = Ms
L = f(Y,r) ; Ms = M/P; ingat Ms dianggap tetap (nilai konstanta)
sehingga saat keseimbangan
L = M = f (Y,r)  keseimbangan akan membentuk sebuah
fungsi yang menghubungkan antara Y dan r dan membentuk
kurva yang disebut KURVA LM
Keseimbangan Pasar Uang
 Misalkan, diketahui fungsi permintaan uang
L = 0,5Y + 100 – 0,6r; tingkat penawaran uang riil (Ms) sebesar 600
(sebuah nilai konstan).
Maka fungsi saat terjadi keseimbangan di pasar uang adalah sebagai
berikut:
L = Ms
0,5Y + 100 – 0,6r = 600
0,5 Y = 500 + 0,6 r
Y = (500/0,5) + (0,6/0,5) r
Y = 1000 + 1,2 r  Ini adalah fungsi keseimbangan pasar uang,
dikenal dengan Kurva LM. Kurva LM=kurva yang menghubungkan
suku bunga (r) dgn pendapatan nasional (Y) saat keseimbangan pasar
uang
 Gambarkan grafik KURVA LM menggunakan fungsi di atas!
Kurva LM
• 3 kemungkinan kurva LM : horisontal,
berslope positif, vertikal. Lihat gambar:
arti masing-masing dan kapan
terjadinya??
r
Y
L
M
Pergerakan dan pergeseran Kurva LM:
Faktor-faktor yg mempengaruhi
• Terjadi saat variabel penyusun permintaan (Y, r) dan
penawaran uang (Ms) berubah
• Pergerakan sepanjang kurva LM terjadi karena ada
perubahan pada pendapatan nasional dan penawaran
uang riil tetap. Saat Y, Ms tetap  titik
keseimbangan baru di kurva LM yg sama, dititik yang
lbh tinggi (atas kurva LM), dan sebaliknya
• Pergeseran kurva LM terjadi karena ada perubahan
pada penawaran uang riil. Saat Ms  kurva LM
bergeser ke kanan; Ms   kurva LM bergeser ke kiri
Penurunan Pergerakan
Kurva LMKuadran I :
L1=f(Y)
Kuadran II : Ms=L1+L2
Kuadran III : L2=f(r)Kuadran IV: Y=f(r) = kurva
LM
Y
Y
L
1
r
L
1
L
2
L
2
r
r0 r0
L
10
L
10
L
20
L
20
Y0
Y0
M
s
L2
LM
L
1
Y1
Y1 L
21
L
21
L
11
L
11
r1
r1
Penurunan Pergeseran
Kurva LM
Kuadran I :
L1=f(Y)
Kuadran II : Ms=L1+L2
Kuadran III : L2=f(r)Kuadran IV: Y=f(r) = kurva
LM
Y
Y
L1
r
L1
L2
L2
r
r0 r0
L1
0
L1
0
L2
0
L2
0
Y0
Y0
Ms0
L2
LM
L1
L2
1
L2
1
r1 r1
Ms1
LM1
contoh
• Diketahui data ekonomi moneter dalam suatu
perekonomian adalah sebagai berikut uang
beredar sebesar 200 mrp, permintaan akan uang
untuk motif transaksi dan berjaga-jaga masing-
masing ditentukan fungsi M1 = 0,25Y dan M1 =
0,15Y permintaan uang untuk motif spekulasi
ditentukan oleh model fungsi M2 = 160 – 400i
dengan tingkat bunga 10% tentukan fungsi
keseimbangan pasar uang, kurva dan grafik fungsi
LM-nya.
Penyelesaian
Ms = Md = M = 200 mrp
Mencari Nilai : M1 = M1 + Mj
M1 = 0,25 Y + 0,15 Y
M1 = 0,4Y
M = M1 + M2
200 = 0,4Y + 160 – 400i
0,4Y = 200 – 160 + 400i
0,4Y = 40 + 400i
LM atau Y = 100 + 1000i
Bila i = 10%, maka LM.
Y = 100 + 1000i
Y = 100 + 1000(0,1)
Y = 200
i(%)
10
0
10
0
20
0
Y(Mrp)
LMLM: Y = 100 + 1000i
KURVA LM
Penurunan Pergeseran
Kurva LM
LM(Y) = 100+1000i
Kuadran II : Ms=L1+L2
Y
Y
I
M1
I
M
2
M/M
2
80
80
1
0
1
0
120
200
200
M2
45º
M1
L
M
120
M2
100
Mj50
30
200
160
4
0
0 0
0 0
M1 = 0,4Y
M/M
1 Md = Ms = M = 200
Kebijakan Moneter
Definisi: kebijakan dari otoritas moneter dalam bentuk
pengendalian agregat moneter (seperti uang beredar, uang
primer, atau kredit perbankan) untuk mencapai perkembangan
kegiatan perekonomian yang diinginkan.
Kebijakan moneter: oleh bank sentral
Tujuan: (1) mengedarkan mata uang ; (2) mempertahankan
keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian dan
stabilitas tingkat harga; (3) Distribusi likuiditas yang optimal
dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang
diinginkan pada berbagai sektor ekonomi; dan (4) membantu
pemerintah melaksanakan kewajibannya yang tidak dapat
terealisasi melalui sumber penerimaan yang normal.
Kebijakan Moneter
Bentuk (instrumen) kebijakan moneter:
1. Kebijakan Pasar Terbuka: mengurangi atau
menambah JUB melalui beli/jual surat berharga.
Jual SB  JUB atau Ms , dan sebaliknya
2. Penentuan Cadangan Wajib atau Giro Wajib
Minimum (GWM). GWM=cadangan simpanan
minimum yang harus dimiliki bank sehingga bank
tersebut bisa memberikan kredit. Jika cadangan
bank <GWM bank tsb tidak bisa memberikan
kredit. GWM   kredit   JUB atau Ms , dan
sebaliknya.
Kebijakan Moneter
Bentuk (instrumen) kebijakan moneter (lanjutan):
3. Kebijakan atau politik diskonto: penetapan
suku bunga pinjaman (r) oleh bank sentral yang
dikenakan pada bank-bank umum. Saat r  
kerdit  atau masyarakat tertarik untuk menyimpan
uangnya (Lp )  JUB  . Dan sebaliknya
4. Kebijakan Kredit Selektif  bukan untuk
mempengaruhi JUB, tapi untuk pengawasan kredit
5. Himbauan moral  sekedar himbauan, saran
kepada masyarakat/lembaga keuangan untuk
memperbaiki kondisi ekonomi
Kebijakan Moneter
Bentuk Kebijakan moneter: kuantitatif Vs Kualitatif
Kebij. Moneter Kuantitatif: kebijakan yang dilakukan
bank sentral untuk mempengaruhi penawaran uang
atau suku bunga dan perubahan tersebut diharapkan
dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi.
Kebij. Moneter Kualitatif:: kebijakan oleh bank sentral
untuk mempengaruhi kegiatan dalam sektor-sektor
tertentu dan dilakukan melalui peraturan atau melalui
perbincangan langsung dengan institusi-institusi
keuangan.
Silakan kelompokkan 5 instrumen kebij. Moneter ke
dalam 2 kelompok di atas!
Kebijakan Moneter
• Dampak akhir yang diharapkan dgn kebij.
Moneter: perbaikan ekonomi, misalnya
kenaikan pendapatan nasional (Y)
• Kebijakan ekspansif, jika dampak akhirnya
meningkatnya Y. Misal saat JUB atau Ms
, maka Y  (lihat pergeseran kurva LM)
• Kebijakan kontraktif, jika dampak akhirnya
menurunnya Y. Misalnya, penurunan Ms
Kebijakan Moneter
Efektifitas Kebijakan Moneter.
Tdk selalu kebij mencapai tujuan yg
diharapkan.
Faktor yg mempengaruhi efektifitas:
- Ada tidaknya tujuan yang saling bertentangan
- Tingkat monetarisasi masyarakat
- Faktor Kelambanan (Time Lag)
- Pengaruh Lembaga Keuangan
- Harapan (Expectation) masyarakat
- Faktor-faktor yang mempengaruhi variabel target
Penutup: Latihan / Tugas
Dalam sebuah perekonomian dalam satu tahun
memproduksi motor sebanyak 500.000 unit. Harga
peruntit motor Rp. 12.000.000,- sedangkan velositas
dalam setahun adalah 15 kali maka berapakah jumlah
uang yang dibutuhkan?
Sebutkan macam.bentuk kebijakan moneter yang
tergolong kebijakan moneter kuantitatif dan kualitatif.
Jelaskan mengapa demikian!
Jelaskan bagaimana masing-masing bentuk kebijakan
moneter mencapai tujuannya, yaitu mempengaruhi
penawaran uang dan akhirnya mempengaruhi kegiatan
perekonomian!

Contenu connexe

Tendances

Matematika bisnis1
Matematika bisnis1Matematika bisnis1
Matematika bisnis1Amri Sandy
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranHaidar Bashofi
 
Bab 10 keseimbangan pasar uang
Bab 10   keseimbangan pasar uangBab 10   keseimbangan pasar uang
Bab 10 keseimbangan pasar uangYusron Blacklist
 
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian IndonesiaEkonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian IndonesiaDadang Solihin
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uangYusron Blacklist
 
Pembentukan harga pasar
Pembentukan harga pasarPembentukan harga pasar
Pembentukan harga pasarUmi Pujiati
 
PPT - Pyndick Microeconomics 7e - Bab 8
PPT - Pyndick Microeconomics 7e - Bab 8PPT - Pyndick Microeconomics 7e - Bab 8
PPT - Pyndick Microeconomics 7e - Bab 8Cipta Ajeng Pratiwi
 
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan][EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]Melly Chairul
 
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasiMakalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasiAjeng Faiza
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaanmas karebet
 
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan EkonomiDadang Solihin
 

Tendances (20)

Matematika bisnis1
Matematika bisnis1Matematika bisnis1
Matematika bisnis1
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaran
 
Bab 10 keseimbangan pasar uang
Bab 10   keseimbangan pasar uangBab 10   keseimbangan pasar uang
Bab 10 keseimbangan pasar uang
 
Analisis keseimbangan pasar barang
Analisis keseimbangan pasar barangAnalisis keseimbangan pasar barang
Analisis keseimbangan pasar barang
 
Pengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi MakroPengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi Makro
 
Pasar Input
Pasar InputPasar Input
Pasar Input
 
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian IndonesiaEkonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uang
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Pembentukan harga pasar
Pembentukan harga pasarPembentukan harga pasar
Pembentukan harga pasar
 
PPT - Pyndick Microeconomics 7e - Bab 8
PPT - Pyndick Microeconomics 7e - Bab 8PPT - Pyndick Microeconomics 7e - Bab 8
PPT - Pyndick Microeconomics 7e - Bab 8
 
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan][EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasiMakalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
Keseimbangan pasar
Keseimbangan pasarKeseimbangan pasar
Keseimbangan pasar
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaan
 
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keynessBab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
 
6 mankiw09
6 mankiw096 mankiw09
6 mankiw09
 
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
 

Similaire à Keseimbangan is lm

TM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptxTM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptxindahrahmawati80
 
Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdf
Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdfEkomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdf
Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdfDandaTPC
 
Permintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uangPermintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uangMsiregar Ok
 
Tugas money market
Tugas money market Tugas money market
Tugas money market Yunita Agza
 
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1vita indra mustika
 
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdfsep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdfYosephineLumbanraja
 
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfBAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfSiyumienWoen
 
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)Nimas Putri
 
PPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdf
PPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdfPPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdf
PPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdfPutraaIcshanurr
 
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.pptBuilding ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.pptsayifullahsayifullah
 
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potxTugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potxkholishfahmi14
 
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5CharismaBayuRamadhan
 
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptxPENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptxragapranata64
 
Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Khaerul Kurniawan
 

Similaire à Keseimbangan is lm (20)

Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
UANG DAN INFLASI
UANG DAN INFLASIUANG DAN INFLASI
UANG DAN INFLASI
 
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptxTM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
 
Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdf
Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdfEkomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdf
Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdf
 
Permintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uangPermintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uang
 
Tugas money market
Tugas money market Tugas money market
Tugas money market
 
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
 
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdfsep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
 
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfBAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
 
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
 
PPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdf
PPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdfPPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdf
PPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdf
 
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.pptBuilding ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
 
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potxTugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
 
Supply and dmand
Supply and dmandSupply and dmand
Supply and dmand
 
Teori Kuantitas Uang
Teori Kuantitas UangTeori Kuantitas Uang
Teori Kuantitas Uang
 
Teori makro-i
Teori makro-iTeori makro-i
Teori makro-i
 
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
 
What is money
What is moneyWhat is money
What is money
 
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptxPENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
 
Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )
 

Plus de UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Plus de UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU (20)

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptxPEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
 
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdfKONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
 
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptxPERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
 
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptxPERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptxPERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
 
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCHPENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
 
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASIKONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
 
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptxPENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
 
9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx
 
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptxORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
 
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptxREKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
 
REKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.pptREKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.ppt
 
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
 
PERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptxPERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptx
 
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptxPERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
 
EKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptxEKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptx
 

Dernier

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 

Dernier (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 

Keseimbangan is lm

  • 2. PENGERTIAN • Adalah keseimbangan yg menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. • Sisi penawaran menggambarkan kemampuan perekonomian, menghasilkan barang dan jasa pada suatu pereode waktu tertentu. • Sisi permintaan menggambarkan pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi yang antara lain sektor rumah tangga, sektor swasta, sektor pemerintah dan sektor luar negeri
  • 3. Varibel dalam Keseimbangan • Ada dua jenis variabel dalam keseimbangan pasar barang: 1. Variabel endogen • Variabel yang besarnya dipengaruhi oleh variabel lain ( harus dicari dalam model), misal C, S, I, Tx proporsional 2. Variabel eksogen • Variabel yang besarnya tidak dipengaruhi oleh variabel lain ( besarnya langsung ditentukan), misal G, Tr, Tx ( lump-sump tax )
  • 4. Menurunkan Kurva dan Grafik Fungsi IS Fungsi Konsumsi C = f(Y) Bentuk fungsi C = a + bY Fungsi Investas Bentuk Fungsi I = Io + ei I = besarnya Investasi Io = besarnya investasi pada bunga = 0 e = (MEI) = perubahan investasi yang diakibatkan perubahan tingkat bunga
  • 5. MENURUNKAN KURVE IS S = I Dimana Y = C + S S = Y – C I = Io + ei Y – C = I Y = C + I
  • 6. Y = (Co + bY) + (Io + ei) Y = Co + bY + Io + ei Y – bY = Co + Io + ei (1-b)Y = Co + Io + ei Y = Co + Io + ei 1 - b Fungsi Keseimbangan Pasar
  • 7. MENURUNKAN KURVA DAN GRAFIK FUNGSI IS Kurve IS adalah suatu kurve yg menghubungkan titik2 besarnya pendpt. Nas (Y) pada berbagai tingkat bunga (i) dimana pasar barang berada dalam keseimbangan IS Y1 Y2 i1 i2 Y i
  • 8. Contoh soal: Diket : Fungsi konsumsi C = 0,6Y + 40mrp Fungsi pengeluaran investasi I = 80 – 400i Tingkat bunga yang berlaku 10% Tentukan fungsi keseimbangan pasar barang, kurva IS & grafik fungsi IS Jawab: IS: Y = C + I Y = 0,6Y + 40 + 80 – 400i (1-0,6) Y = 120 – 400i 0,4 Y = 120 – 400i Y = 120-400i 0,4 Y = 300 – 1000i Y mrp I (%) 30 10 200 300 IS Y=300-1000i
  • 9. I, IS Y = 300 – 1000i, Jika Y=0, maka i = 30%, jika i = 0, maka Y =300 II. Bila i = 10 %, maka Y = 300 – 1000i Y = 200 S = 0,4Y – 40, jika Y = 0, maka S = - 40, jika S = 0, maka Y = 100 I = 80 – 400i, jika I = 0, maka i = 20%, jika i = 0, maka I = 80 Jika tk bunga 10% maka Y = 300 – 1000(10) = 200 I = 80 – 400(0,10) = 40 PERHITUNGAN KURVA
  • 10. Grafik fungsi ISS i -40 S = 0,4Y - 40 40 S i 45° I = S I Y I IS Y(Mrp) 200 30040 80 40 40 30 10 20 10 IS = Y = 300 – 1000i I = 80 – 400i
  • 11. KEBIJAKAN FISKAL DAN PERGESERAN KURVA IS Kebijakan fiskal dilakukan apabila kondisi perekonomian adalam keadaan : Inflasi yang tinggi Pengangguran Defisit neraca pembayaran
  • 12. Bentuk Kebijakan Fiskal • Kebijakan perpajakan ( Tx ) • Kenaikan gaji pegawai • Cicilan utang dan bunga • Transfer (Tr) • Pengeluaran Pemerintah (G)
  • 13. Latihan • Diketahui : • Fungsi Konsumsi : C = 0,6Y +40 mrp • Fungsi Investasi : I = 80 – 400i tingkat bunga yang berlaku 10 %. • Tentukan : • A. Fungsi keseimbangan Pasar barang • B. Bila diketahui dalam perekonomian terdapat campur tangan pemerintah dengan G = 40 mrp, tentukan fungsi keseimbangan yang baru. • Gambarkan pergeseran kurva IS-nya.
  • 15. TEORI PERMINTAN UANG Ada dua pandangan terhadap teori permintaan Uang yaitu, 1. TEORI KEUANGAN KLASIK 2. TEORI KEUANGAN KEYNES
  • 16. 16 TEORI PERMINTAAN UANG KLASIK • Teori Permintaan uang kalsik tercermin dalam teori kuantitas uang • Pada awalnya tidak menjelaskan mengapa seseorang/masyarakat menyimpan uang kas, tetapi lebih pada peranan dari uang • Teori klasik fokus pada hubungan antara penawaran uang (jumlah uang beredar) dengan nilai uang (tingkat harga)  perubahan JUB berinteraksi dengan permintaan uang dan selanjutnya menetukan nilai uang
  • 17. 1. TEORI KUANTITAS (IRVING FISHER) Rumus persamaan pertukaran: MV = PT. Dimana: M : penawaran uang (Money Supply) V : laju peredaran uang (Velocity of Money) P : harga (Price) T : jumlah barang-barang dan jasa yang diperjualbelikan (Trading) Dalam keadaan ini maka pertambahan penawaran uang akan menimbulkan kenaikan harga yang sama persentasinya dengan pertambahan dan penawaran uang. Kenaikan penawaran uang akan menaikkan harga-harga pada tingkat yang sama dan penurunan penawaran uang akan menurunkan harga pada tingkat yang sama.
  • 18. TEORI KUANTITAS UANG : Asumsi dan pandangan 1. Laju peredaran uang (V) adalah tetap. Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik kelajuan peredaran uang tergantung pada beberapa faktor teknikal seperti sistem pembayaran gaji, ciri- ciri kegiatan perdagangan, efisiensi sistem pengangkutan dan kepadatan penduduk. Faktor-faktor tersebut tidak mengalami perubahan dalam jangka pendek, dan oleh karena itu cara-cara meayarakat untuk menggunakan uang dan belanja tidak berubah. 2. Kesempatan kerja penuh selalu tercapai dalam ekonomi. Katakanlah, setiap barang yang diproduksi akan dibeli masyarakat. Maka untuk memaksimalkan keuntungan, produsen akan memproduksi barang pada tingkat kesempatan kerja penuh (Full employment). Hal ini berarti T akan tetap jumlahnya, tidak bertambah ataupun berkurang.
  • 19. CONTOH ANGKA: Misalkan dalam suatu perekonomian (dengan menggunakan satu contoh angka) diketahui T = 500, penawaran uang 200 dan laju peredaran uang adalah 5. Berdasarkan teori kuantitas uang, harga ditunjukkan dalam perhitungan berikut: MV = PT 200 × 5 = 500P P = 2 Apa yang terjadi apabila tingkat harga dan penawaran uang mengikat sebanyak 25 persen, yaitu dari 200 menjadi 250? MV = PT 250 × 5 = 500P P = 2,5 Dengan menggunakan teori kuantitas, terbukti bahwa apabila penawaran uang meningkat sebanyak 25% maka tingkat harga juga akan meningkat sebesar 25%.
  • 20. PENAWARAN UANG DAN HARGA : Pandangan Klasik 2. TEORI SISA TUNAI Rumus persamaan : M = kPT. Dimana: M : penawaran uang (Money Supply) k : bagian dari pendapatan masyarakan yang tetap dipegang dalam bentuk tunai P : harga (Price) T : jumlah barang-barang dan jasa yang diperjualbelikan (Trading) Teori ini sama seperti sebelumnya yaitu pertambahan penawaran uang akan menaikkan harga pada tingkat yang sama dengan pertambahan penawaran uang
  • 21. TEORI KUANTITAS UANG: Kritik-kritik Atas teori 1. Pemisalan bahwa T adalah tetap kurang tepat. 2. Laju peredaran uang tidak selalu tetap dalam jangka pendek dan jangka panjang. 3. Perhubungan di antara penawaran uang dan harga adalah lebih rumit dari yang diterangkan oleh teori kuantitas. 4. Teori kuantitas hanya memperhatikan fungsi uang sebagai alat untuk melicinkan kegiatan tukar menukar dan transaksi dengan menggunakan uang. 5. Teori kuantitas mengabaikan efek perubahan penawaran uang terhadap suku bunga.
  • 22. TEORI KEUANGAN KEYNES Menerangkan tiga persoalan : i. tujuan masyarakat untuk meminta uang ii. faktor-faktor yang menentukan suku bunga iii. efek perubahan penawaran uang keatas kegiatan ekonomi negara Bagian yang penting dari keynes adalah menentukan suku bunga dan bagaimana suku bunga mempengaruhi kegiatan ekonomi negara.
  • 23. TEORI KEUANGAN KEYNES: tujuan-tujuan memegang uang: 1. Permintaan uang untuk transaksi Tujuan utama memegang uang adalah untuk bertransaksi. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seseorang membelanjakan sebagian besar penghasilannya. 2. Permintaan uang untuk berjaga-jaga Uang yang disisihkan dan dipergunakan sewaktu-waktu untuk keperluan tak terduga/mendesak seperti pengobatan dll. 3. Permintaan uang untuk Spekulasi Uang yang digunakan untuk tujuan ini disimpan atau digunakan untuk membeli surat berharga – seperti obligasi, saham, dll. Penggunaan uang cara ini bergantung pada suku bunga/dividen atas surat-surat berharga tersebut. Apabila suku bunganya tinggi, masyarakat akan lebih banyak membeli surat berharga tersebut, apabila suku bunganya rendah, mereka cenderung menyimpan uang mereka daripada membeli surat-surat berharga tersebut.
  • 24. GRAFIK PERMINTAAN UANG PERMINTAAN UANG : jumlah uang yang diminta oleh masyarakat untuk ketiga tujuan: transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi.
  • 25.
  • 26. Teori Permintaan Uang Lanjutan Teori Keynes: - Total Permintaan uang (L) = L1 + L2 - L1 = f(Y); L2=f(r)  L = f(Y,r) - Contoh: Lt = 0,3Y ; Lp= 0,2Y; maka L1 = Lt+Lp L1 = 0,3 Y + 0,2 Y = 0,5Y. Jika L2 = 100 – 0,6 r, maka L = L1+L2 L = 0,8Y + 100 – 0,6 r L = f(Y,r)  fungsi permintaan uang total
  • 27. Teori Penawaran Uang Penawaran uang = Jumlah Uang Beredar (JUB) : Jumlah uang yang ada atau beredar di masyarakat Teori penawaran: 1. JUB dlm arti sempit (M1) = JUB untuk transaksi = uang kartal+uang giral  (TUNAI + GIRO)  paling likuid 2. JUB dlm arti luas (M2) = JUB untuk transaksi + uang quasi = M1+Quasi  lebih stabil Uang Kuasi: surat-surat berharga u/ alat pembayaran spt deposito berjangka dan tabungan serta rekening valuta asing milik swasta domestik 3. JUB dlm arti lebih luas (M3) = M2 + deposito berjangka besar. Deposito berjangka besar = asuransi, pegadaian  paling stabil
  • 28. Teori Penawaran uang • Penawaran uang dalam analisis ekonomi merupakan variable eksogen, yang berarti besarannya dianggap tetap. • Di sini penawaran uang adalah penawaran atau jumlah uang beredar rill, yang berarti jumlah uang yang beredar dibagi dengan tingkat harga (P). • Dengan demikian, Jumlah uang yang ditawarkan = Jumlah uang beredar (Ms) = M/P
  • 29. Keseimbangan Pasar Uang Interaksi permintaan dan penawaran uang: di pasar uang Keseimbangan pasar uang terjadi saat permintaan uang (L) = penawaran uang (Ms) L = Ms L = f(Y,r) ; Ms = M/P; ingat Ms dianggap tetap (nilai konstanta) sehingga saat keseimbangan L = M = f (Y,r)  keseimbangan akan membentuk sebuah fungsi yang menghubungkan antara Y dan r dan membentuk kurva yang disebut KURVA LM
  • 30. Keseimbangan Pasar Uang  Misalkan, diketahui fungsi permintaan uang L = 0,5Y + 100 – 0,6r; tingkat penawaran uang riil (Ms) sebesar 600 (sebuah nilai konstan). Maka fungsi saat terjadi keseimbangan di pasar uang adalah sebagai berikut: L = Ms 0,5Y + 100 – 0,6r = 600 0,5 Y = 500 + 0,6 r Y = (500/0,5) + (0,6/0,5) r Y = 1000 + 1,2 r  Ini adalah fungsi keseimbangan pasar uang, dikenal dengan Kurva LM. Kurva LM=kurva yang menghubungkan suku bunga (r) dgn pendapatan nasional (Y) saat keseimbangan pasar uang  Gambarkan grafik KURVA LM menggunakan fungsi di atas!
  • 31. Kurva LM • 3 kemungkinan kurva LM : horisontal, berslope positif, vertikal. Lihat gambar: arti masing-masing dan kapan terjadinya?? r Y L M
  • 32. Pergerakan dan pergeseran Kurva LM: Faktor-faktor yg mempengaruhi • Terjadi saat variabel penyusun permintaan (Y, r) dan penawaran uang (Ms) berubah • Pergerakan sepanjang kurva LM terjadi karena ada perubahan pada pendapatan nasional dan penawaran uang riil tetap. Saat Y, Ms tetap  titik keseimbangan baru di kurva LM yg sama, dititik yang lbh tinggi (atas kurva LM), dan sebaliknya • Pergeseran kurva LM terjadi karena ada perubahan pada penawaran uang riil. Saat Ms  kurva LM bergeser ke kanan; Ms   kurva LM bergeser ke kiri
  • 33. Penurunan Pergerakan Kurva LMKuadran I : L1=f(Y) Kuadran II : Ms=L1+L2 Kuadran III : L2=f(r)Kuadran IV: Y=f(r) = kurva LM Y Y L 1 r L 1 L 2 L 2 r r0 r0 L 10 L 10 L 20 L 20 Y0 Y0 M s L2 LM L 1 Y1 Y1 L 21 L 21 L 11 L 11 r1 r1
  • 34. Penurunan Pergeseran Kurva LM Kuadran I : L1=f(Y) Kuadran II : Ms=L1+L2 Kuadran III : L2=f(r)Kuadran IV: Y=f(r) = kurva LM Y Y L1 r L1 L2 L2 r r0 r0 L1 0 L1 0 L2 0 L2 0 Y0 Y0 Ms0 L2 LM L1 L2 1 L2 1 r1 r1 Ms1 LM1
  • 35. contoh • Diketahui data ekonomi moneter dalam suatu perekonomian adalah sebagai berikut uang beredar sebesar 200 mrp, permintaan akan uang untuk motif transaksi dan berjaga-jaga masing- masing ditentukan fungsi M1 = 0,25Y dan M1 = 0,15Y permintaan uang untuk motif spekulasi ditentukan oleh model fungsi M2 = 160 – 400i dengan tingkat bunga 10% tentukan fungsi keseimbangan pasar uang, kurva dan grafik fungsi LM-nya.
  • 36. Penyelesaian Ms = Md = M = 200 mrp Mencari Nilai : M1 = M1 + Mj M1 = 0,25 Y + 0,15 Y M1 = 0,4Y M = M1 + M2 200 = 0,4Y + 160 – 400i 0,4Y = 200 – 160 + 400i 0,4Y = 40 + 400i LM atau Y = 100 + 1000i Bila i = 10%, maka LM. Y = 100 + 1000i Y = 100 + 1000(0,1) Y = 200
  • 37. i(%) 10 0 10 0 20 0 Y(Mrp) LMLM: Y = 100 + 1000i KURVA LM
  • 38. Penurunan Pergeseran Kurva LM LM(Y) = 100+1000i Kuadran II : Ms=L1+L2 Y Y I M1 I M 2 M/M 2 80 80 1 0 1 0 120 200 200 M2 45º M1 L M 120 M2 100 Mj50 30 200 160 4 0 0 0 0 0 M1 = 0,4Y M/M 1 Md = Ms = M = 200
  • 39. Kebijakan Moneter Definisi: kebijakan dari otoritas moneter dalam bentuk pengendalian agregat moneter (seperti uang beredar, uang primer, atau kredit perbankan) untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. Kebijakan moneter: oleh bank sentral Tujuan: (1) mengedarkan mata uang ; (2) mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian dan stabilitas tingkat harga; (3) Distribusi likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan pada berbagai sektor ekonomi; dan (4) membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya yang tidak dapat terealisasi melalui sumber penerimaan yang normal.
  • 40. Kebijakan Moneter Bentuk (instrumen) kebijakan moneter: 1. Kebijakan Pasar Terbuka: mengurangi atau menambah JUB melalui beli/jual surat berharga. Jual SB  JUB atau Ms , dan sebaliknya 2. Penentuan Cadangan Wajib atau Giro Wajib Minimum (GWM). GWM=cadangan simpanan minimum yang harus dimiliki bank sehingga bank tersebut bisa memberikan kredit. Jika cadangan bank <GWM bank tsb tidak bisa memberikan kredit. GWM   kredit   JUB atau Ms , dan sebaliknya.
  • 41. Kebijakan Moneter Bentuk (instrumen) kebijakan moneter (lanjutan): 3. Kebijakan atau politik diskonto: penetapan suku bunga pinjaman (r) oleh bank sentral yang dikenakan pada bank-bank umum. Saat r   kerdit  atau masyarakat tertarik untuk menyimpan uangnya (Lp )  JUB  . Dan sebaliknya 4. Kebijakan Kredit Selektif  bukan untuk mempengaruhi JUB, tapi untuk pengawasan kredit 5. Himbauan moral  sekedar himbauan, saran kepada masyarakat/lembaga keuangan untuk memperbaiki kondisi ekonomi
  • 42. Kebijakan Moneter Bentuk Kebijakan moneter: kuantitatif Vs Kualitatif Kebij. Moneter Kuantitatif: kebijakan yang dilakukan bank sentral untuk mempengaruhi penawaran uang atau suku bunga dan perubahan tersebut diharapkan dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Kebij. Moneter Kualitatif:: kebijakan oleh bank sentral untuk mempengaruhi kegiatan dalam sektor-sektor tertentu dan dilakukan melalui peraturan atau melalui perbincangan langsung dengan institusi-institusi keuangan. Silakan kelompokkan 5 instrumen kebij. Moneter ke dalam 2 kelompok di atas!
  • 43. Kebijakan Moneter • Dampak akhir yang diharapkan dgn kebij. Moneter: perbaikan ekonomi, misalnya kenaikan pendapatan nasional (Y) • Kebijakan ekspansif, jika dampak akhirnya meningkatnya Y. Misal saat JUB atau Ms , maka Y  (lihat pergeseran kurva LM) • Kebijakan kontraktif, jika dampak akhirnya menurunnya Y. Misalnya, penurunan Ms
  • 44. Kebijakan Moneter Efektifitas Kebijakan Moneter. Tdk selalu kebij mencapai tujuan yg diharapkan. Faktor yg mempengaruhi efektifitas: - Ada tidaknya tujuan yang saling bertentangan - Tingkat monetarisasi masyarakat - Faktor Kelambanan (Time Lag) - Pengaruh Lembaga Keuangan - Harapan (Expectation) masyarakat - Faktor-faktor yang mempengaruhi variabel target
  • 45. Penutup: Latihan / Tugas Dalam sebuah perekonomian dalam satu tahun memproduksi motor sebanyak 500.000 unit. Harga peruntit motor Rp. 12.000.000,- sedangkan velositas dalam setahun adalah 15 kali maka berapakah jumlah uang yang dibutuhkan? Sebutkan macam.bentuk kebijakan moneter yang tergolong kebijakan moneter kuantitatif dan kualitatif. Jelaskan mengapa demikian! Jelaskan bagaimana masing-masing bentuk kebijakan moneter mencapai tujuannya, yaitu mempengaruhi penawaran uang dan akhirnya mempengaruhi kegiatan perekonomian!