SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
Perhitungan SUBNETTING
Pada tulisan saya sebelumnya sudah dibahas tentang pengertian dari subnetting dan manfaat
kita melakukan subnetting. Kali ini saya akan mencoba untuk membahas bagaimana
melakukan subnetting. Saya akan menunjukkan bagaimana melakukan subnet pada sebuah
network dengan menggunakan metode binary dan kemudian melihat cara yang lebih
gampang untuk melakukan hal yang sama.
Konsep subnetting sebetulnya melingkupi pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Berapa banyak subnet yang bisa dihasilkan sebuah subnet mask?
• Berapa banyak host yang valid pada setiap subnet?
• Subnet-subnet mana saja yang valid?
• Mana yang termasuk broadcast address untuk setiap subnet.
• Host-host mana saja yang valid untuk setiap subnet.
Subnetting Pada Alamat Kelas C
Pada alamat kelas C, hanya tersedia 8 bit untuk mendefinisikan host. Subnet mask kelas C
yang mungkin adalah sebagai berikut :
Binary;Desimal; Singkatan
10000000; 128; /25 (tidak valid)
11000000; 192; /26
11100000; 224; /27
11110000; 240; /28
11111000; 248; /29
11111100; 252; /30
11111110; 254; /31 (tidak valid)
Untuk contoh perhitungan subnetting, saya menggunakan 255.255.255.192
192 = 11000000
Pada bilangan binary diatas (11000000), bit 1 mewakili bit-bit subnet dan bit 0 mewakili bit-
bit host yang tersedia pada setiap subnet. 192 memberikan 2 bit untuk subnetting dan 6 bit
untuk mendefinisikan host pada masing-masing subnet.
Apa saja subnet-subnetnya? Karena bit-bit subnetnya tidak boleh semuanya off (bernilai 0
semua) atau on (bernilai 1 semua) pada saat yang bersamaan, maka ada 2 subnet mask yang
valid.
01000000 = 64
10000000 = 128
Alamat dari host yang valid akan didefinisikan sebagai nomor-nomor diantara subnetsubnet
tersebut, dikurangi dengan dua nomor; 1)nomor yang semua bit host bernilai 0 (off) dan, 2)
nomor dengan bit host bernilai 1 (on). Untuk menentukan host-host ini, pertama kita harus
menentukan subnet dengan membuat semua bit host off, lalu membuat semua bit host on
untuk mencari alamat broadcast untuk subnet tersebut. Host yang valid harus berada diantara
kedua nomor atau alamat tersebut.
Subnet 64
01000000 = 64 (Network)
01000001 = 65 (Host pertama yang valid)
01111110 = 126 (Host terakhir yang valid)
01111111 = 127 (Broadcast)
Subnet 128
10000000 = 128 (Network)
10000001 = 129 (Host pertama yang valid)
10111110 = 191 (Host terakhir yang valid)
10111111 = 192 (Broadcast)
Mungkin kelihatan agak rumit yah, sekarang kita coba cara cepat dan gampang untuk
menghitung subnet. Pada bagian ini penting sekali untuk menghafalkan hasil-hasil
pemangkatan angka 2.
Berikut cara cepatnya :
• Jumlah subnet : 2^x – 2 = jumlah subnet. X adalah jumlah bit 1 disubnet mask.
Contoh disubnet mask 11000000, jumlah bit 1 ada 2, maka jumlah subnet 2^2 – 2 = 2
subnet.
• Jumlah Host : 2^y – 2 = jumlah host persubnet. Y adalah jumlah bit dibagian host
atau bit 0. Contoh disubnet mask 11000000, jumlah bit 0 ada 6, maka jumlah host
persubnet adalah 2^6 – 2 = 62 host.
• Subnet yang valid : 256 – subnet mask = ukuran blok atau bilangan dasar. Contoh,
256 – 192 = 64. Maka 64 adalah blok size dan subnet pertama adalah 64. Subnet
berikutnya adalah bilangan dasar ditambah dirinya sendiri, atau 64 + 64 = 128 (sebnet
kedua). Teruslah ditambah bilangan dasar pada dirinya sendiri mencapai nilai dari
subnet mask, yang bukan merupakan subnet yang valid karena semua bit-nya adalah 1
(on).
• Alamat broadcast untuk setiap subnet : Alamat broadcast adalah semua bit host dibuat
menjadi 1, yang mana merupakan nomor yang berada tepat sebelum subnet
berikutnya.
• Host yang valid : Host yang valid adalah nomor diantara subnet-subnet dengan
menghilangkan semua 0 dan semua 1.
contoh soal.
Alamat network = 192.168.10.0; subnet mask = 255.255.255.240;
• Jumlah Subnet ? 240 = 11110000 dalam binary, 2^4 -2 = 14 subnet yang valid.
• Host ? bit host = 2^4 – 2 = 14 host yang valid.
• Subnet yang valid ? 256 – 240 = 16; 16 + 16 = 32; 32 + 16 = 48; 48 + 16 = 64; 64 +
16 = 80; 80 + 16 = 96; 96 + 16 = 112; 112 + 16 = 128; 128 + 16 = 144; 144 + 16 =
160; 160 + 16 = 176; 176 + 16 = 192; 192 + 16 = 208; 208 + 16 = 224; 224 + 16 =
240; stop. Nah,,, subnet yang valid adalah 16, 32, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176,
192, 208, 224. 240 tidak termasuk karena sudah merupakan subnet masknya kita.
• Alamat broadcast tiap subnet ? Selalunya adalah nomor yang terletak sebelum subnet
berikutnya.
• Host yang valid ? Nomor yang terletak antara subnet dan alamat broadcast.
Alamat network = 192.168.20.0; subnet mask = 255.255.248.0;
• Jumlah subnet ? 248 = 11111000 dalam binary, 2^5 – 2 = 30 subnet.
• Host yang valid ? 2^3 – 2 = 6 host.
• Subnet yang valid ? 256 – 248 = 8; 8 + 8 = 16; 16 + 8 = 24; dan seterusnya dimana
hasilnya ditambahkan dengan dirinya sendiri dan berhenti sampai 248. Itulah subnet
yang valid.
• Alamat broadcast ? Pasti nomor yang terletak sebelum subnet berikut.
• Host yang valid ? Nomor yang terletak antara subnet dan alamat broadcast.
Alamat node = 192.168.10.33; subnet mask = 255.255.255.224;
Untuk mengerjakan soal seperti ini sangatlah gampang. Pertama, tentukan subnet dan alamat
broadcast dari alamat-alamat IP diatas. Kita dapat melakukannya dengan menjawab
pertanyaan nomor 3 dari kelima pertanyaan besar tadi (subnet manakah yang valid?). 256 –
224 = 32; 32 + 32 = 64. Nah… alamat node 192.168.10.33 berada diantara dua subnet dan
pasti merupakan bagian dari subnet 192.168.10.32. Subnet berikutnya yaitu 64, jadi alamat
broadcast yaitu 63 (ingat… bahwa alamat broadcast dari sebuah subnet selalu nomor yang
berada tepat sebelum subnet berikutnya). Range host yang valid adalah 33 – 62.
Berikutnya kita akan coba melakukan subnetting untuk IP Address class A dan IP Address
class B. Pada dasarnya sama saja dengan melakukan subnetting pada IP Address class C.
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah.
Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda
teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai
/24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan
langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat.
Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat,
tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Sekarang kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari
yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address
172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
• Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi
Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
• Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 - 2 =
16.382 host
• Blok Subnet = 256 - 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan
128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192. Alamat host dan
broadcast yang valid.
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan
subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25. Analisa:
172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti
11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
• Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
• Jumlah Host per Subnet = 27 - 2 = 126 host
• Blok Subnet = 256 - 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
• Alamat host dan broadcast yang valid?
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah mantap dan paham benar, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja.
Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4
(terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3
oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah
semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30. Kita coba latihan untuk network address
10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti
11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
• Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
• Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host
• Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, dan seterusnya.
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP
Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA
setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini.
CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bias
mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa
buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan
Jumlah Subnet = 2x – 2.
• Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
• Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host
• Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, dan seterusnya.
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP
Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA
setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini.
CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bias
mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa
buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan
Jumlah Subnet = 2x – 2.

Contenu connexe

Tendances

Pertemuan 13 subnetting cara analisis
Pertemuan 13   subnetting cara analisisPertemuan 13   subnetting cara analisis
Pertemuan 13 subnetting cara analisisaingaingaing
 
Sub Neting Alamat Jaringan
Sub Neting  Alamat JaringanSub Neting  Alamat Jaringan
Sub Neting Alamat JaringanSimon Patabang
 
Dimas pratama 18312244_if18c
Dimas pratama 18312244_if18cDimas pratama 18312244_if18c
Dimas pratama 18312244_if18cEmailIg
 
Memahami ip address dan subneting bagi
Memahami ip address dan subneting bagiMemahami ip address dan subneting bagi
Memahami ip address dan subneting bagiSuripto Wahono
 
Konsep Subnetting - Jaringan Komputer
Konsep Subnetting - Jaringan KomputerKonsep Subnetting - Jaringan Komputer
Konsep Subnetting - Jaringan Komputerirawan afrianto
 
4 ip address dan subnetting
4 ip address dan subnetting4 ip address dan subnetting
4 ip address dan subnettingBilly Andreas
 
Studi Kasus Variable Length Subnetmask (VLSM)
Studi Kasus Variable Length Subnetmask (VLSM)Studi Kasus Variable Length Subnetmask (VLSM)
Studi Kasus Variable Length Subnetmask (VLSM)I Putu Hariyadi
 
Pertemuan 12 subnetting cara cepat
Pertemuan 12   subnetting cara cepatPertemuan 12   subnetting cara cepat
Pertemuan 12 subnetting cara cepataingaingaing
 
Subnetting dan Supernetting
Subnetting dan SupernettingSubnetting dan Supernetting
Subnetting dan SupernettingZainuddin Kurnia
 

Tendances (19)

Pertemuan 13 subnetting cara analisis
Pertemuan 13   subnetting cara analisisPertemuan 13   subnetting cara analisis
Pertemuan 13 subnetting cara analisis
 
about subnet
about subnetabout subnet
about subnet
 
Sub Neting Alamat Jaringan
Sub Neting  Alamat JaringanSub Neting  Alamat Jaringan
Sub Neting Alamat Jaringan
 
Ip address
Ip addressIp address
Ip address
 
Dimas pratama 18312244_if18c
Dimas pratama 18312244_if18cDimas pratama 18312244_if18c
Dimas pratama 18312244_if18c
 
Pertemuan 10
Pertemuan 10Pertemuan 10
Pertemuan 10
 
Memahami ip address dan subneting bagi
Memahami ip address dan subneting bagiMemahami ip address dan subneting bagi
Memahami ip address dan subneting bagi
 
Konsep Subnetting - Jaringan Komputer
Konsep Subnetting - Jaringan KomputerKonsep Subnetting - Jaringan Komputer
Konsep Subnetting - Jaringan Komputer
 
Rangkuman Addressing
Rangkuman AddressingRangkuman Addressing
Rangkuman Addressing
 
Ip address
Ip address Ip address
Ip address
 
Jaringan komputer dan internet 5
Jaringan komputer dan internet 5Jaringan komputer dan internet 5
Jaringan komputer dan internet 5
 
4 ip address dan subnetting
4 ip address dan subnetting4 ip address dan subnetting
4 ip address dan subnetting
 
Jaringan komputer subneting
Jaringan komputer subnetingJaringan komputer subneting
Jaringan komputer subneting
 
Studi Kasus Variable Length Subnetmask (VLSM)
Studi Kasus Variable Length Subnetmask (VLSM)Studi Kasus Variable Length Subnetmask (VLSM)
Studi Kasus Variable Length Subnetmask (VLSM)
 
Pertemuan 12 subnetting cara cepat
Pertemuan 12   subnetting cara cepatPertemuan 12   subnetting cara cepat
Pertemuan 12 subnetting cara cepat
 
Subnetting IPv4 dan IPv6
Subnetting IPv4 dan IPv6Subnetting IPv4 dan IPv6
Subnetting IPv4 dan IPv6
 
Subnetting dan Supernetting
Subnetting dan SupernettingSubnetting dan Supernetting
Subnetting dan Supernetting
 
Pertemuan 11 subnetting ok
Pertemuan 11   subnetting okPertemuan 11   subnetting ok
Pertemuan 11 subnetting ok
 
6 subnetting
6 subnetting6 subnetting
6 subnetting
 

En vedette

ON MODIFICATION OF PROPERTIES OF P-N-JUNCTIONS DURING OVERGROWTH
ON MODIFICATION OF PROPERTIES OF P-N-JUNCTIONS DURING OVERGROWTHON MODIFICATION OF PROPERTIES OF P-N-JUNCTIONS DURING OVERGROWTH
ON MODIFICATION OF PROPERTIES OF P-N-JUNCTIONS DURING OVERGROWTHZac Darcy
 
quy_trinh_ky_thuat_cay_cao_su_10_9072
 quy_trinh_ky_thuat_cay_cao_su_10_9072 quy_trinh_ky_thuat_cay_cao_su_10_9072
quy_trinh_ky_thuat_cay_cao_su_10_9072ma ga ka lom
 
Qatar a Gamble or Destany
Qatar a Gamble or DestanyQatar a Gamble or Destany
Qatar a Gamble or DestanyAdel Abouhana
 
Par neapgūto ES fondu 2007.-2013. periodā līdzekļu apjomu un priekšlikumu izs...
Par neapgūto ES fondu 2007.-2013. periodā līdzekļu apjomu un priekšlikumu izs...Par neapgūto ES fondu 2007.-2013. periodā līdzekļu apjomu un priekšlikumu izs...
Par neapgūto ES fondu 2007.-2013. periodā līdzekļu apjomu un priekšlikumu izs...Finanšu ministrija
 
Holy Trinity_Prelims_Answers
Holy Trinity_Prelims_AnswersHoly Trinity_Prelims_Answers
Holy Trinity_Prelims_Answersshillecce
 
链家网大数据平台枢纽——工具链,吕毅
链家网大数据平台枢纽——工具链,吕毅链家网大数据平台枢纽——工具链,吕毅
链家网大数据平台枢纽——工具链,吕毅毅 吕
 
Holy Trinity_Infinite bounce 1
Holy Trinity_Infinite bounce 1Holy Trinity_Infinite bounce 1
Holy Trinity_Infinite bounce 1shillecce
 
Sgd it-for-organizational-excellence-pies-indore
Sgd it-for-organizational-excellence-pies-indoreSgd it-for-organizational-excellence-pies-indore
Sgd it-for-organizational-excellence-pies-indoreSanjeev Deshmukh
 

En vedette (20)

Videojuegos
VideojuegosVideojuegos
Videojuegos
 
ON MODIFICATION OF PROPERTIES OF P-N-JUNCTIONS DURING OVERGROWTH
ON MODIFICATION OF PROPERTIES OF P-N-JUNCTIONS DURING OVERGROWTHON MODIFICATION OF PROPERTIES OF P-N-JUNCTIONS DURING OVERGROWTH
ON MODIFICATION OF PROPERTIES OF P-N-JUNCTIONS DURING OVERGROWTH
 
Prezentacija bazes mk_18032014
Prezentacija bazes mk_18032014Prezentacija bazes mk_18032014
Prezentacija bazes mk_18032014
 
Supply and demand
Supply and demandSupply and demand
Supply and demand
 
quy_trinh_ky_thuat_cay_cao_su_10_9072
 quy_trinh_ky_thuat_cay_cao_su_10_9072 quy_trinh_ky_thuat_cay_cao_su_10_9072
quy_trinh_ky_thuat_cay_cao_su_10_9072
 
досвід 2
досвід 2досвід 2
досвід 2
 
Qatar a Gamble or Destany
Qatar a Gamble or DestanyQatar a Gamble or Destany
Qatar a Gamble or Destany
 
Par neapgūto ES fondu 2007.-2013. periodā līdzekļu apjomu un priekšlikumu izs...
Par neapgūto ES fondu 2007.-2013. periodā līdzekļu apjomu un priekšlikumu izs...Par neapgūto ES fondu 2007.-2013. periodā līdzekļu apjomu un priekšlikumu izs...
Par neapgūto ES fondu 2007.-2013. periodā līdzekļu apjomu un priekšlikumu izs...
 
Baby Centre Mobile Mum Report
Baby Centre Mobile Mum ReportBaby Centre Mobile Mum Report
Baby Centre Mobile Mum Report
 
Kurier condensed
Kurier condensedKurier condensed
Kurier condensed
 
Ping! LaTeX
Ping! LaTeX Ping! LaTeX
Ping! LaTeX
 
Holy Trinity_Prelims_Answers
Holy Trinity_Prelims_AnswersHoly Trinity_Prelims_Answers
Holy Trinity_Prelims_Answers
 
Latin modern
Latin modernLatin modern
Latin modern
 
Post Script LaTeX ?
Post Script LaTeX ?Post Script LaTeX ?
Post Script LaTeX ?
 
Gfs artemisia with
Gfs artemisia withGfs artemisia with
Gfs artemisia with
 
链家网大数据平台枢纽——工具链,吕毅
链家网大数据平台枢纽——工具链,吕毅链家网大数据平台枢纽——工具链,吕毅
链家网大数据平台枢纽——工具链,吕毅
 
Holy Trinity_Infinite bounce 1
Holy Trinity_Infinite bounce 1Holy Trinity_Infinite bounce 1
Holy Trinity_Infinite bounce 1
 
Iwona light
Iwona lightIwona light
Iwona light
 
Sgd it-for-organizational-excellence-pies-indore
Sgd it-for-organizational-excellence-pies-indoreSgd it-for-organizational-excellence-pies-indore
Sgd it-for-organizational-excellence-pies-indore
 
Markus Torgeby
Markus TorgebyMarkus Torgeby
Markus Torgeby
 

Similaire à Cara Melakukan Subnetting pada IP Address Class A, B, dan C

Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...I Putu Hariyadi
 
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 17.8.2 Packet Tracer - Skills In...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 17.8.2 Packet Tracer - Skills In...Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 17.8.2 Packet Tracer - Skills In...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 17.8.2 Packet Tracer - Skills In...I Putu Hariyadi
 
ppt tentang subneting yang membahas masalah subneting
ppt tentang subneting yang membahas masalah subnetingppt tentang subneting yang membahas masalah subneting
ppt tentang subneting yang membahas masalah subnetingwiwin43
 
Jarkom Subnetting 2 untuk kegiatan ppg.ppt
Jarkom Subnetting 2 untuk kegiatan ppg.pptJarkom Subnetting 2 untuk kegiatan ppg.ppt
Jarkom Subnetting 2 untuk kegiatan ppg.pptArifRahman973021
 
subnetting dan pengaturan IP lokal padan LAN
subnetting dan pengaturan IP lokal padan LANsubnetting dan pengaturan IP lokal padan LAN
subnetting dan pengaturan IP lokal padan LANadhhal88
 
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdfUK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdfkoswara10
 
Pengalamatan Jaringan.pptx
Pengalamatan Jaringan.pptxPengalamatan Jaringan.pptx
Pengalamatan Jaringan.pptxJepriM1
 
Pembahasan NETCOM Beginner Level Skill Pretest
Pembahasan NETCOM Beginner Level Skill PretestPembahasan NETCOM Beginner Level Skill Pretest
Pembahasan NETCOM Beginner Level Skill PretestI Putu Hariyadi
 
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptxSubneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptxmuhammadAlif363711
 

Similaire à Cara Melakukan Subnetting pada IP Address Class A, B, dan C (20)

Subnetting.pptx
Subnetting.pptxSubnetting.pptx
Subnetting.pptx
 
Subnetting.ppt
Subnetting.pptSubnetting.ppt
Subnetting.ppt
 
Subnetting
SubnettingSubnetting
Subnetting
 
M09-jarKomp-1_.pdf
M09-jarKomp-1_.pdfM09-jarKomp-1_.pdf
M09-jarKomp-1_.pdf
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 
Ip address
Ip addressIp address
Ip address
 
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...
 
Praktikum 5 subnetting
Praktikum 5 subnettingPraktikum 5 subnetting
Praktikum 5 subnetting
 
Pertemuan 11
Pertemuan 11Pertemuan 11
Pertemuan 11
 
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 17.8.2 Packet Tracer - Skills In...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 17.8.2 Packet Tracer - Skills In...Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 17.8.2 Packet Tracer - Skills In...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 17.8.2 Packet Tracer - Skills In...
 
ppt tentang subneting yang membahas masalah subneting
ppt tentang subneting yang membahas masalah subnetingppt tentang subneting yang membahas masalah subneting
ppt tentang subneting yang membahas masalah subneting
 
Jarkom Subnetting 2 untuk kegiatan ppg.ppt
Jarkom Subnetting 2 untuk kegiatan ppg.pptJarkom Subnetting 2 untuk kegiatan ppg.ppt
Jarkom Subnetting 2 untuk kegiatan ppg.ppt
 
subnetting dan pengaturan IP lokal padan LAN
subnetting dan pengaturan IP lokal padan LANsubnetting dan pengaturan IP lokal padan LAN
subnetting dan pengaturan IP lokal padan LAN
 
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdfUK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
 
Pengalamatan Jaringan.pptx
Pengalamatan Jaringan.pptxPengalamatan Jaringan.pptx
Pengalamatan Jaringan.pptx
 
Jaringan komputer dan internet 5
Jaringan komputer dan internet 5Jaringan komputer dan internet 5
Jaringan komputer dan internet 5
 
Pembahasan NETCOM Beginner Level Skill Pretest
Pembahasan NETCOM Beginner Level Skill PretestPembahasan NETCOM Beginner Level Skill Pretest
Pembahasan NETCOM Beginner Level Skill Pretest
 
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptxSubneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
 
Subnetting noval
Subnetting novalSubnetting noval
Subnetting noval
 
Subnetting
SubnettingSubnetting
Subnetting
 

Cara Melakukan Subnetting pada IP Address Class A, B, dan C

  • 1. Perhitungan SUBNETTING Pada tulisan saya sebelumnya sudah dibahas tentang pengertian dari subnetting dan manfaat kita melakukan subnetting. Kali ini saya akan mencoba untuk membahas bagaimana melakukan subnetting. Saya akan menunjukkan bagaimana melakukan subnet pada sebuah network dengan menggunakan metode binary dan kemudian melihat cara yang lebih gampang untuk melakukan hal yang sama. Konsep subnetting sebetulnya melingkupi pertanyaan-pertanyaan berikut: • Berapa banyak subnet yang bisa dihasilkan sebuah subnet mask? • Berapa banyak host yang valid pada setiap subnet? • Subnet-subnet mana saja yang valid? • Mana yang termasuk broadcast address untuk setiap subnet. • Host-host mana saja yang valid untuk setiap subnet. Subnetting Pada Alamat Kelas C Pada alamat kelas C, hanya tersedia 8 bit untuk mendefinisikan host. Subnet mask kelas C yang mungkin adalah sebagai berikut : Binary;Desimal; Singkatan 10000000; 128; /25 (tidak valid) 11000000; 192; /26 11100000; 224; /27 11110000; 240; /28 11111000; 248; /29 11111100; 252; /30 11111110; 254; /31 (tidak valid) Untuk contoh perhitungan subnetting, saya menggunakan 255.255.255.192 192 = 11000000 Pada bilangan binary diatas (11000000), bit 1 mewakili bit-bit subnet dan bit 0 mewakili bit- bit host yang tersedia pada setiap subnet. 192 memberikan 2 bit untuk subnetting dan 6 bit untuk mendefinisikan host pada masing-masing subnet.
  • 2. Apa saja subnet-subnetnya? Karena bit-bit subnetnya tidak boleh semuanya off (bernilai 0 semua) atau on (bernilai 1 semua) pada saat yang bersamaan, maka ada 2 subnet mask yang valid. 01000000 = 64 10000000 = 128 Alamat dari host yang valid akan didefinisikan sebagai nomor-nomor diantara subnetsubnet tersebut, dikurangi dengan dua nomor; 1)nomor yang semua bit host bernilai 0 (off) dan, 2) nomor dengan bit host bernilai 1 (on). Untuk menentukan host-host ini, pertama kita harus menentukan subnet dengan membuat semua bit host off, lalu membuat semua bit host on untuk mencari alamat broadcast untuk subnet tersebut. Host yang valid harus berada diantara kedua nomor atau alamat tersebut. Subnet 64 01000000 = 64 (Network) 01000001 = 65 (Host pertama yang valid) 01111110 = 126 (Host terakhir yang valid) 01111111 = 127 (Broadcast) Subnet 128 10000000 = 128 (Network) 10000001 = 129 (Host pertama yang valid) 10111110 = 191 (Host terakhir yang valid) 10111111 = 192 (Broadcast) Mungkin kelihatan agak rumit yah, sekarang kita coba cara cepat dan gampang untuk menghitung subnet. Pada bagian ini penting sekali untuk menghafalkan hasil-hasil pemangkatan angka 2. Berikut cara cepatnya :
  • 3. • Jumlah subnet : 2^x – 2 = jumlah subnet. X adalah jumlah bit 1 disubnet mask. Contoh disubnet mask 11000000, jumlah bit 1 ada 2, maka jumlah subnet 2^2 – 2 = 2 subnet. • Jumlah Host : 2^y – 2 = jumlah host persubnet. Y adalah jumlah bit dibagian host atau bit 0. Contoh disubnet mask 11000000, jumlah bit 0 ada 6, maka jumlah host persubnet adalah 2^6 – 2 = 62 host. • Subnet yang valid : 256 – subnet mask = ukuran blok atau bilangan dasar. Contoh, 256 – 192 = 64. Maka 64 adalah blok size dan subnet pertama adalah 64. Subnet berikutnya adalah bilangan dasar ditambah dirinya sendiri, atau 64 + 64 = 128 (sebnet kedua). Teruslah ditambah bilangan dasar pada dirinya sendiri mencapai nilai dari subnet mask, yang bukan merupakan subnet yang valid karena semua bit-nya adalah 1 (on). • Alamat broadcast untuk setiap subnet : Alamat broadcast adalah semua bit host dibuat menjadi 1, yang mana merupakan nomor yang berada tepat sebelum subnet berikutnya. • Host yang valid : Host yang valid adalah nomor diantara subnet-subnet dengan menghilangkan semua 0 dan semua 1. contoh soal. Alamat network = 192.168.10.0; subnet mask = 255.255.255.240; • Jumlah Subnet ? 240 = 11110000 dalam binary, 2^4 -2 = 14 subnet yang valid. • Host ? bit host = 2^4 – 2 = 14 host yang valid. • Subnet yang valid ? 256 – 240 = 16; 16 + 16 = 32; 32 + 16 = 48; 48 + 16 = 64; 64 + 16 = 80; 80 + 16 = 96; 96 + 16 = 112; 112 + 16 = 128; 128 + 16 = 144; 144 + 16 = 160; 160 + 16 = 176; 176 + 16 = 192; 192 + 16 = 208; 208 + 16 = 224; 224 + 16 = 240; stop. Nah,,, subnet yang valid adalah 16, 32, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224. 240 tidak termasuk karena sudah merupakan subnet masknya kita. • Alamat broadcast tiap subnet ? Selalunya adalah nomor yang terletak sebelum subnet berikutnya. • Host yang valid ? Nomor yang terletak antara subnet dan alamat broadcast. Alamat network = 192.168.20.0; subnet mask = 255.255.248.0;
  • 4. • Jumlah subnet ? 248 = 11111000 dalam binary, 2^5 – 2 = 30 subnet. • Host yang valid ? 2^3 – 2 = 6 host. • Subnet yang valid ? 256 – 248 = 8; 8 + 8 = 16; 16 + 8 = 24; dan seterusnya dimana hasilnya ditambahkan dengan dirinya sendiri dan berhenti sampai 248. Itulah subnet yang valid. • Alamat broadcast ? Pasti nomor yang terletak sebelum subnet berikut. • Host yang valid ? Nomor yang terletak antara subnet dan alamat broadcast. Alamat node = 192.168.10.33; subnet mask = 255.255.255.224; Untuk mengerjakan soal seperti ini sangatlah gampang. Pertama, tentukan subnet dan alamat broadcast dari alamat-alamat IP diatas. Kita dapat melakukannya dengan menjawab pertanyaan nomor 3 dari kelima pertanyaan besar tadi (subnet manakah yang valid?). 256 – 224 = 32; 32 + 32 = 64. Nah… alamat node 192.168.10.33 berada diantara dua subnet dan pasti merupakan bagian dari subnet 192.168.10.32. Subnet berikutnya yaitu 64, jadi alamat broadcast yaitu 63 (ingat… bahwa alamat broadcast dari sebuah subnet selalu nomor yang berada tepat sebelum subnet berikutnya). Range host yang valid adalah 33 – 62. Berikutnya kita akan coba melakukan subnetting untuk IP Address class A dan IP Address class B. Pada dasarnya sama saja dengan melakukan subnetting pada IP Address class C. SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst. Sekarang kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18. Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
  • 5. Penghitungan: • Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet • Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 - 2 = 16.382 host • Blok Subnet = 256 - 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192. Alamat host dan broadcast yang valid. Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25. Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128). Penghitungan: • Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet • Jumlah Host per Subnet = 27 - 2 = 126 host • Blok Subnet = 256 - 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128) • Alamat host dan broadcast yang valid? SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A Kalau sudah mantap dan paham benar, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30. Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16. Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0). Penghitungan:
  • 6. • Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet • Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host • Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, dan seterusnya. Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bias mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x – 2.
  • 7. • Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet • Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host • Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, dan seterusnya. Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bias mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x – 2.