SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
Télécharger pour lire hors ligne
ANALISIS FAKTOR GAYA KEPEMIMPINAN DAN FAKTOR ETOS KERJA




                                                                                                                     Copyright@ Puslitbang BSN 2008 – DILARANG MEMPERBANYAK MAKALAH INI TANPA IZIN DARI PENULIS / PUSLITBANG BSN
      TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA ORGANISASI YANG TELAH
                    MENERAPKAN SNI 19-9001-2001

                                         Biatna Dulbert Tampubolon


                                                    Abstract

An organization which has applied SNI 19-9001-2001, Quality Management System - Requirement, implicitly its
officer performance must be good also. If the officer performance almost in entire unit relatively is not yet is
maximal, so this research aim to know what factor that influencing the officer performance Leadership style, ethos
and officer performance elaborate 30 questions on questionnaire and distributed to 50 officers at random. Then
the answers of questionnaire analyses using partial and simultaneous analyst. The research result indicate that
leadership style strongly influence the officer performance (Rho=0,811), while ethos less influence toward
performance (Rho=0,222). Leadership style and ethos simultaneous analysis is more and more strong influence
officer performance (Rho=0,812)

Keywords: leadership style, ethos, performance


1. PENDAHULUAN                                             menerapkan      SNI    19-9001-2000    kinerja
                                                           pegawainya sudah baik. Namun apabila sebuah
                                                           organisasi yang pencapaian kinerja pegawainya
1.1 Latar Belakang                                         dihampir seluruh unit pelaksana menjadi relatif
Dalam        menghadapi       beratnya    tekanan          belum maksimal. Sehingga penelitian ini
persaingan       seharusnya     Indonesia    telah         dilakukan untuk mengetahui faktor yang
berusaha meningkatkan kualitas sumber daya                 mempengaruhi kinerja pegawai tersebut.
manusianya sejak tigapuluh atau dua puluh
tahun yang lalu karena hanya sumber daya
                                                           1.2 Tujuan Penelitian
manusia yang handal yang dapat menjadi
keunggulan kompetitif bagi negara berkembang               Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
seperti Indonesia untuk mendapatkan manfaat                berikut:
dari era globalisasi tersebut.                             a. Untuk      mengetahui pengaruh    gaya
       Sumber daya manusia yang mempunyai                      kepemimpinan terhadap kinerja pegawai
etos kerja tinggi, terlatih dan terampil sebuah                organisasi.
organisasi       dapat    melakukan     pelatihan,         b. Untuk mengetahui pengaruh etos kerja
pendidikan dan bimbingan bagi sumberdaya                       terhadap kinerja pegawai organisasi.
manusianya. Hanya saja untuk menghasilkan
kinerja dan prestasi kerja yang tinggi seorang             c. Untuk      mengetahui      pengaruh           gaya
karyawan       tidak    hanya     perlu   memiliki             kepemimpinan dan etos kerja                secara
keterampilan, tetapi juga harus memiliki                       simultan terhadap kinerja pegawai.
keinginan dan kegairahan untuk berprestasi
tinggi karena berkembang tidaknya suatu                    1.3 Ruang Lingkup
organisasi baik organisasi pemerintahan maupun
                                                           Penelitian ini mencakup seluruh pegawai yang
swasta, sangat ditentukan oleh anggota personil
                                                           terdaftar pada sebuah organisasi dan hanya
dari organisasi itu sendiri.
                                                           difokuskan pada pengaruh gaya kepemimpinan
       Sumber daya manusia sebagai salah satu              dan etos kerja terhadap pencapaian kinerja
faktor internal yang memegang peranan penting              organisasi. Namun, apakah dengan adanya
berhasil tidaknya suatu organisasi dalam                   kedua faktor tersebut akan mampu memperkuat
mencapai tujuan sehingga perlu diarahkan                   perubahan yang positif terhadap terciptanya
melalui manajemen sumber daya manusia yang                 kinerja yang positif, mengingat sampai saat ini
efektif dan efisien. Hal ini dapat dicapai dengan          belum ada suatu bukti empiris yang dapat
menerapkan        SNI     19-9001-2000,    Sistem          dijadikan indikator pasti terhadap kebijakan yang
manajemen mutu – Persyaratan oleh organisasi               dilakukan.
karena didalamnya telah mencakup manajemen
organisasi dan sumber daya manusia. Jadi
secara      implisit   organisasi    yang    telah
Jurnal Standardisasi Vol. 9 No. 3 Tahun 2007: 106 – 115



2. LANDASAN TEORI                                         meningkatkan kinerja pegawai seperti yang
                                                          diharapkan (baik oleh karyawan maupun
                                                          organisasi yang bersangkutan




                                                                                                              Copyright@ Puslitbang BSN 2008 – DILARANG MEMPERBANYAK MAKALAH INI TANPA IZIN DARI PENULIS / PUSLITBANG BSN
2.1 Perkembangan sumber daya manusia di
     Indonesia                                                 Faktor kepemimpinan memainkan peranan
                                                          yang sangat penting dalam keseluruhan upaya
Manajemen       adalah    faktor  kemanusiaan,
                                                          untuk meningkatkan kinerja, baik pada tingkat
mengikat suatu kelompok bersama dan
                                                          kelompok maupun pada tingkat organisasi.
memberikan motivasi untuk tercapainya tujuan
                                                          Dikatakan demikian karena kinerja tidak hanya
yang sudah ditetapkan organisasi atau
                                                          menyoroti pada sudut tenaga pelaksana yang
organisasi. Sumber daya manusia (SDM)
                                                          pada umumnya bersifat teknis akan tetapi juga
merupakan salah satu faktor kunci dalam
                                                          dari kelompok kerja dan manajerial (Sukidjo Noto
reformasi      ekonomi,     yakni     bagaimana
                                                          Atmodjo, 2003).
menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki
keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam                  Definisi kepemimpinan secara luas meliputi
persaingan global yang selama ini tidak menjadi           proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
prioritas. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada           organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk
dua hal penting menyangkut kondisi SDM                    mencapai       tujuan,    mempengaruhi      untuk
Indonesia, yaitu pertama adanya ketimpangan               memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain
antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan               itu juga mempengaruhi interpretasi mengenai
kerja. Setelah krisis ekonomi, kini berjumlah             peristiwa-peristiwa        para      pengikutnya,
sekitar 8 juta dan tingkat pendidikan angkatan            pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk
kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur             mencapai sasaran, memelihara hubungan kerja
pendidikan angkatan kerja Indonesia masih                 sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan
didominasi pendidikan dasar. Kedua masalah                dan kerja sama dan orang-orang di luar kelompok
tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan                 atau organisasi.
kesempatan kerja dan rendahnya kualitas                   Jadi pada hakekatnya esensi kepemimpinan,
angkatan kerja secara nasional di berbagai                adalah:
sektor ekonomi.                                           a. kemampuan           mempengaruhi     tatalaku
                                                               orang     lain,    apakah   dia   pegawai
2.2 SNI 19-9001-2001 Sistem manajemen                          bawahan, rekan sekerja atau atasan;
     mutu – Persyaratan                                   b. adanya pengikut yang dapat dipengaruhi
Dalam Standar ini persyaratan umum sistem                      baik oleh ajakan, anjuran, bujukan,
manajemen mutu (butir 4.1) merupakan                           segesti, perintah, saran atau bentuk
persyaratan umum yang harus dipenuhi sebuah                    lainnya;
organisasi dengan mengikuti proses-proses yang            c. adanya tujuan yang hendak dicapai.
telah ditetapkan organisasi dalam manual mutu                  Menurut penjelasan PP 10/1979 huruf (h)
(butir 4.2.2). Komitmen manajemen bagian dari             dikatakan bahwa ‘kepemimpinan" adalah
tanggung jawab manajemen (butir 5.1),                     kemampuan seorang Pegawai Negeri Sipil
didalamnya juga terdapat hal yang menetapkan              untuk meyakinkan orang lain, sehingga dapat
kebijakan mutu (b) dan memastikan tersedianya             dikerahkan        secara     maksimal      untuk
sumber daya (e).                                          melaksanakan tugas pokok.
       Pada butir 6.2 dipaparkan tentang sumber                Pemimpin yang baik harus memiliki empat
daya manusia, personil yang melaksanakan                  macam kualitas yaitu kejujuran, pandangan ke
pekerjaan yang mempengaruhi mutu produk                   depan, mengilhami pengikutnya, dan kompeten.
harus     memiliki    kompetensi   atas    dasar          Pemimpin yang tidak jujur tidak akan dipercaya
pendidikan,     pelatihan,   keterampilan    dan          dan akhirnya tidak mendapat dukungan dari
pengalaman yang sesuai. Hal ini juga dikaitkan            pengikutnya.       Pemimpin     yang     memiliki
dengan prasarana yang diperlukan serta                    pandangan ke depan adalah memiliki visi ke
lingkungan kerja yang mendukung.                          depan yang lebih baik. Pemimpin yang baik
                                                          juga harus mampu mengilhami pengikutnya
2.3 Kepemimpinan                                          dengan penuh antusiasme dan optimisme.
                                                          Pemimpin yang baik juga harus memiliki
Secara teoritis kepemimpinan (leaderhip)
                                                          kompetensi dalam menjalankan tugas secara
merupakan hal yang sangat penting dalam
                                                          efektif, mengerti kekuatannya, dan menjadi
manejerial, karena kepemimpinan maka proses
                                                          pembelajar terus-menerus.
manajemen akan berjalan dengan baik dan
pegawai akan bergairah dalam melakukan                         Pemimpin yang efektif adalah yang (1)
tugasnya      (Hasibuan,   1996).   Dengan                bersikap luwes, (2) sadar mengenai diri,
kepemimpinan yang baik diharapkan akan                    kelompok, dan situasi, (3) memberi tahu
Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor Etos Kerja (Biatna Dulbert)



bawahan tentang setiap persoalan dan                 a.   Mempunyai penilaian yang sangat positif
bagaimana pemimpin pandai dan bijak                       terhadap hasil kerja manusia.
menggunakan       wewenangnya,     (4)   mahir       b. Menempatkan pandangan tentang kerja,




                                                                                                             Copyright@ Puslitbang BSN 2008 – DILARANG MEMPERBANYAK MAKALAH INI TANPA IZIN DARI PENULIS / PUSLITBANG BSN
menggunakan pengawasan umum di mana                       sebagai suatu hal yang amat luhur bagi
bawahan      tersebut    mampu    dan     mau             eksistensi manusia.
mengerjakan sendiri pekerjaan harian mereka
                                                     c. Kerja yang dirasakan sebagai aktivitas yang
sendiri dan mampu menyelesaikan pekerjaan
                                                          bermakna bagi kehidupan manusia.
dalam batas waktu yang ditentukan, (5) selalu
ingat masalah mendesak, baik keefektifan             d. Kerja dihayati sebagai suatu proses yang
jangka panjang secara individual maupun                   membutuhkan ketekunan dan sekaligus
kelompok sebelum bertindak, (6) memastikan                sarana yang penting dalam mewujudkan
bahwa keputusan yang dibuat sesuai dan tepat              cita-cita.
waktu baik secara individu maupun kelompok,          e. Kerja dilakukan sebagai bentuk ibadah.
(7) selalu mudah ditemukan bila bawahan ingin             Etos kerja yang dimiliki oleh seseorang atau
membicarakan      masalah    dan     pemimpin        kelompok masyarakat, akan menjadi sumber
menunjukkan minat dalam setiap gagasannya,           motivasi bagi perbuatannya.
(8) menepati janji yang diberikan kepada
                                                          Sondang P. Siagian (2002) menjelaskan
bawahan, cepat menangani keluhan, dan
meberikan jawaban secara sungguh-sungguh             bahwa yang dimaksud dengan etos kerja ialah
dan tidak berbelit-belit dan (9) memberikan          norma-norma yang bersifat mengikat dan
                                                     ditetapkan secara eksplisit serta praktek-praktek
petunjuk     dan     jalan  keluar     tentang
metode/mekanisme pekerjaan dengan cukup,             yang diterima dan diakui sebagai kebiasaan
meningkatkan keamanan dan menghindari                yang wajar untuk dipertahankan dan diterapkan
                                                     dalam kehidupan kekaryaan para anggota suatu
kesalahan seminimal mungkin.
                                                     organisasi.
                                                          Daya pendorong bagi pendisiplinan jajaran
2.4 Gaya Kepemimpinan                                kerja diberikan oleh Herzberg. Dasar bagi
Gaya artinya sikap, gerakan, tingkah laku, sikap     gagasannya adalah bahwa faktor-faktor yang
yang elok, gerak-gerik yang bagus, kekuatan,         memenuhi kebutuhan orang akan pertumbuhan
kesanggupan untuk berbuat baik. Dan gaya             psikologis, khususnya tanggung jawab dan etos
kepemimpinan adalah adalah perilaku dan              kerja untuk mencapai tujuan yang efektif.
strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah,          Beberapa penelitian riset mendukung
keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan   asumsi bahwa etos kerja merupakan faktor
seorang      pemimpin        ketika    iamencoba     penting      yang    menentukan        pelaksanaan
mempengaruhi kinerja bawahannya.                     pekerjaan yang lebih baik dan bertambahnya
     Dalam gaya kepemimpinan memiliki tiga           kepuasan. Ford menyatakan bahwa 17-18
pola     dasar    yaitu    yang     mementingkan     percobaan di sebuah organisasi memperlihatkan
pelaksanaan      tugas,     yang    mementingkan     peningkatan yang positif sesudah adanya etos
hubungan kerja sama, dan yang mementingkan           kerja. Penelitian tersebut menyatakan bahwa
hasil yang dapat dicapai. Sehingga gaya              etos kerja memberikan prestasi yang lebih baik
kepemimpinan yang paling tepat adalah suatu          dan kepuasan yang lebih baik pula.
gaya yang dapat memaksimumkan produktifitas,              Etos kerja yang tinggi biasanya muncul
kepuasan kerja, penumbuhan, dan mudah                karena berbagai tantangan, harapan-harapan,
menyesuaikan dengan segala situasi.                  dan kemungkinan kemungkinan yang menarik.
                                                     Situasi yang demikian dapat membuat manusia
2.5 Etos Kerja                                       itu bekerja dengan rajin, teliti, berdedikasi, serta
                                                     tanggung jawab yang besar.
Etos kerja yang tinggi seyogyanya juga harus
dimiliki oleh setiap pegawai karena organisasi
sangat membutuhkan kerja keras dan komitmen          2.6 Kinerja
yang tinggi dari setiap pegawai, kalau tidak         Kinerja      adalah    keberhasilan     pusat
organisasi akan sulit berkembang, dan                pertanggungjawaban atau personel dalam
memenangkan persaingan dalam merebut                 mewujudkan sasaran strategik yang telah
pangsa pasarnya. Setiap organisasi yang selalu       ditetapkan dengan perilaku yang diharapkan.
ingin maju, akan melibatkan anggota untuk            Pencapaian kinerja dalam suatu lembaga
meningkatkan mutu kinerjanya, diantaranya            instansi pemerintah (termasuk pemerintah
setiap organisasi harus memiliki etos kerja.         daerah) sering diukur dari sudut pandang
Maka individu atau kelompok masyarakat dapat         masing-masing stakeholders, misalnya lembaga
dikatakan memiliki etos kerja yang tinggi, apabila   legislatif, instansi pemerintah, pelanggan,
menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:
Jurnal Standardisasi Vol. 9 No. 3 Tahun 2007: 106 – 115



pemasok, dan masyarakat umum. Idealnya                         memberikan penjelasan bagaimana kinerja
pengukuran kinerja yang dipakai oleh intansi                   yang baik (good performance) dapat
pemerintah       disusun    setelah   memperoleh               dicapai, sebagai contoh: anggaran operasi,




                                                                                                                Copyright@ Puslitbang BSN 2008 – DILARANG MEMPERBANYAK MAKALAH INI TANPA IZIN DARI PENULIS / PUSLITBANG BSN
masukan dari lembaga konstituen, sehingga                      target produksi tertentu dan sebagainya.
diperoleh suatu konsensus atas apa yang                   b. Adanya mekanisme untuk pengumpulan
diharapkan oleh stakeholder atas organisasi                    informasi dan pelaporan mengenai cukup
tersebut. Dalam rangka pencapaian sasaran dan                  tidaknya perilaku yang terjadi dalam
tujuan organisasi, organisasi disusun dalam unit-              kenyataan dibandingkan dengan kriteria
unit kerja yang lebih kecil, dengan pembagian                  yang berlaku sebagai contoh laporan
kerja, sistem kerja dan mekanisme yang jelas.                  bulanan manager dibandingkan dengan
     Prawirosentono (1999) menyatakan bahwa                    anggaran dan realisasi kinerja (budgeted
kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai                  and actual performance) atau tingkat
oleh seseorang atau sekelompok orang dalam                     produksi dibandingkan dengan angka
suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan                    penunjuk atau meteran suatu mesin.
tangungjawab masing-masing, dalam rangka                       Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
upaya mencapai tujuan organisai bersangkutan              penilaian kinerja merupakan bagian integral dari
sacara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai            proses penilaian yang meliputi penerapan
dengan moral dan etika. Kinerja karyawan lebih            sasaran kinerja yang spesifik, terukur, memiliki
mengarah pada tingkatan prestasi kerja                    tingkat perubahan, terbatas waktu, adanya
karyawan.                                                 pengarahan dan dukungan atasan. Karyawan
     Kinerja perorangan (individual performance)          bersama       atasan     masing-masing      dapat
dengan        kinerja     lembaga       (institutional    menetapkan sasaran dan standar kinerja yang
performance) atau kinrja organisasi (corporate            harus dicapai dalam kurun waktu tertentu.
performance) terdapat hubungan yang erat.                 Peningkatan kinerja karyawan perseorangan
Dengan perkataan lain bila kinerja karyawan               pada gilirannya akan mendorong kinerja sumber
(individual      performance)       baik        maka      daya manusia secara keseluruhan.
kemungkinan         besar    kinerja     organisasi
(corporate performance) juga baik. Kinerja
                                                          3. METODOLOGI PENELITIAN
seorang karyawan akan baik bila ia mempunyai
keahlian (skill) yang tinggi, bersedia bekerja
karena gaji atau diberi upah sesuai dengan                Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan
perjanjian dan mempunyai harapan (expectation)            analisa deskriptif analitis dan naratif, didukung
masa depan lebih baik (Prawirosentono, 1999).             dengan pengamatan peristiwa yang tengah
     Penilaian kinerja merupakan suatu proses             berlangsung pada saat penelitian. Dalam hal ini
organisasi untuk menilai kinerja pegawainya.              mengkaji pengaruh gaya kepemimpinan dan etos
Tujuan dilakukannya penilaian kinerja secara              kerja sebagai variabel terhadap kinerja pegawai.
umum adalah untuk memberikan umpan balik                       Data yang dikumpulkan berupa data primer
kepada karyawan dalam upaya memperbaiki                   dan sekunder. Pengumpulan data primer
kinerjanya dan meningkatkan produktivitas                 dilakukan dengan teknik wawancara yang
organisasi, khususnya yang berkaitan dengan               berpedoman pada daftar pertanyaan (kuesioner)
kebijaksanaan terhadap karyawan seperti                   yang telah disiapkan dimana responden dapat
untuk      tujuan     promosi,    kenaikan       gaji,    memlilih jawaban sesuai dengan persepsinya
pendidikan dan latihan.                                   (pertanyaan tertutup). Pengukuran data yang
     Penilaian kinerja (performance appraisal,            dilakukan dalam penelitian ini adalah skala
PA) adalah proses evaluasi seberapa baik                  likert. Data sekunder dikumpulkan dengan cara
karyawan mengerjakan, ketika dibandingkan                 peninjauan studi pustaka dan data-data dari
dengan satu set standar dan kemudian                      lingkungan organisasi yang dianggap relevan
mengkomunikasikannya             dengan          para     dan terkait dengan penelitian ini.
karyawan (Mathis dan Jackson, 2002).                           Dalam usaha menganalisis serta membahas
Penilaian kinerja disebut juga sebagai                    permasalahan       yang     dikemukakan      dalam
penilaian      karyawan,     evaluasi     karyawan,       penelitian ini, maka digunakan pendekatan-
tinjauan kinerja, evaluasi kinerja dan penilaian          pendekatan deskriptif analitis dan naratif. Seluruh
hasil pedoman.                                            data diolah dengan menggunakan software SPSS
     Rahmanto (2002) mengemukakan bahwa                   Version 14.00, sedangkan untuk menguji fenomena
sistem penilaian kinerja mempunyai dua                    kuantitatif   digunakan      permodelan-permodelan
elemen pokok, yakni:                                      prediksi sebagai berikut:
a. Spesifikasi        pekerjaan     yang       harus
     dikerjakan oleh bawahan dan kriteria yang
Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor Etos Kerja (Biatna Dulbert)



1.    Regresi dan korelasi berganda
            )                                                                                                           β=
                                                                                                                             ∑ XY − nXY
            Y = α + β1X1 + β 2 X 2 + e
                                                                                                                             ∑ X − nX
                                                                                                                                    2           2




                                                                                                                                                              Copyright@ Puslitbang BSN 2008 – DILARANG MEMPERBANYAK MAKALAH INI TANPA IZIN DARI PENULIS / PUSLITBANG BSN
Ket:     β1 dan β 2 , dan α dapat diselesaikan
melalui pendekatan berikut:                                                                         5.  Pendugaan dan pengujian koofisien regresi
                )                                                                                       parsial
            α = Y − β1X1 − β 2 X 2
                                                                                                    Kesalahan baku (Se), dapat diselesaikan dengan cara
                                                                                                    sebagai berikut :

            β1   =
                    (∑ X )(∑ X X )(∑ X Y )
                                   2
                                   2                       1       2                2

                   (∑ X )(∑ X ) − (∑ X X )
                               2
                               1
                                                       2
                                                       2                        1       2
                                                                                            2
                                                                                                                        ∑Y     2
                                                                                                                                   − α − ∑ Y − β∑ XY
                                                                                                            a.   Se
                                                                                                                                        n−2

     β2 =
            (∑ X )(∑ X Y ) − (∑ X X )(∑ X Y )
                      2
                      1                2                                1   2                   1
                                                                                                            b.   Mencari koofisien regresi (Penduga –
                                                                                                                 α ) kesalahan bakunya dapat
                (∑ X )(∑ X )− (∑ X X )
                           2
                           1
                                                   2
                                                   2                        1       2
                                                                                        2
                                                                                                                 diselesaikan sebagai berikut:


2.    Korelasi linier berganda dapat dituliskan sebagai                                                                 Sα =
                                                                                                                                  ∑X −S     2
                                                                                                                                                    e

                                                                                                                               n ∑ X − (∑ X )
                                                                                                                                        2               2
      berikut :
                                                                                                            c.   Sedangkan untuk koofisien regresi
                      β1 ∑ X1Y + β 2 ∑ X 2 Y + β n X n Y                                                         (Penduga – β )
            R2 =
                                                       ∑Y               2
                                                                                                                                   ∑Y   2
                                                                                                                                            − α ∑ Y − β∑ XY
                                                                                                                        Sβ =
                                                                                                                                                n−2
3. Pendugaan dari pengujian models :
                                                                                                    6. Pengujian hipotesis regresi parsial
Kesalahan baku (Se), adalah:
                                                                                                    Dalam upaya melakukan pengujian Signifikasi

Se
      ∑ Y − [β (∑ X Y ) + β (∑ X Y )... + β (∑ X Y )]
            2
                  1        1                   2               2                n               n   Models Regresi Parsial yang terbentuk dapat
                           n−m                                                                      dilakukan melalui uji to = sebagai berikut :
            Se = Kesalahan baku regresi berganda                                                            a. Untuk paramenter A
            n = Jumlah observasi                                                                                        α − Α0
                                                                                                                 t0 =
                                                                                                                          Sα
        m = Jumlah konstanta dalam persamaan                                                                b.   Untuk Parameter B
        regresi berganda
                                                                                                                        β − Β0
Untuk koofisien regresi berganda b1 dan b2 kesalahan                                                             t0 =
bakunya dapat diselesaikan sebagai berikut:                                                                               Sβ
                                                   Se                                                       Rumusan : Bila t 0 > t tabel , maka untuk α
            Sβ1 =
                          (∑ X         2
                                       1       − nX )(1 − r Y1 )
                                                           2
                                                           1
                                                                            2                       = 0,05 maka H0 ditolak
                                                                                                                       Bila t 0 ≤ t tabel , maka untuk α
                                                   Se                                               = 0,05 maka H0 diterima
            Sβ 2 =
                          (∑ X             2
                                           2   − nX 2 1 − r 2 Y1
                                                    2              )(                   )           Penguiian Models Prediksi
                                                                                                    Models -- Models prediksi tersebut diatas akan diuji
4.    Regresi dan korelasi parsial                                                                  sesuai dengan parameter "BLUE" ( Best Linier
            )                                                                                       Unbiased Estimator) adalah melalui pengujian
            Y = α + βX + e                                                                          berikut :
      Keterangan : Hal yang sama penduga b, dan a                                                   a. Uji Heteroskedasitas melalui parameter,
                          dapat diselesaikan melalui                                                     Koefisien Spearman, dengan penduga T-
                          metode OLS sebagai                                                             spirmen.
                          berikut :
                              )
                          α = Y − βX
Jurnal Standardisasi Vol. 9 No. 3 Tahun 2007: 106 – 115



                                                           memuaskan. Indikasi tersebut antara lain
                           rS n − 2
                    t0 =                                   memperlihatkan bahwa pelayanan organisasi ini
                             1 − rS2                       dinilai kurang memuaskan oleh pemangku




                                                                                                                Copyright@ Puslitbang BSN 2008 – DILARANG MEMPERBANYAK MAKALAH INI TANPA IZIN DARI PENULIS / PUSLITBANG BSN
                                                           kepentingan dan masyarakat dengan banyaknya
       Rumusan: Apabila t0 > ttabel atau α = 0,05,         komplain yang masuk.
       maka tidak terdapat heterokedasitaspada
       models yang terbentuk
                                                           1.1 Hasil Penelitian
                                                            1.1.1 Deskripsi Responden
4. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
                                                           a. Jenis Kelamin
                                                           Berdasarkan      pengamatan     terhadap        50
Obyek analisis yang diteliti sebagai populasi
                                                           responden dalam penelitian ini, ternyata
dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai
                                                           didominasi responden yang berjenis kelamin
organisasi tersebut sebanyak 200 orang. Kita
                                                           laki-laki sebesar 68 % dan selebihnya 32 %
dapat mengasumsikan karakteristik populasi
                                                           berjenis     kelamin    perempuan.         Rincian
adalah homogen, artinya semua pegawai
                                                           pendistribusian responden berdasarkan jenis
mendapatkan pelayanan yang sama dari pihak
                                                           kelamin terdapat pada Tabel 1 berikut ini.
manajemen organisasi. Jumlah sampel yang
dapat dianggap representatif dapat dilakukan
melalui penyebaran kuesioner kepada 50
responden (William Emory:1999).
       Pada dua tahun terakhir pencapaian
kinerja   pegawai    organisasi    ini  belum
                       Tabel 1 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


                    Jenis Kelamin                         Frekuensi               Persentase (%)
        Laki-laki                                            34                        68.00
        Perempuan                                            16                        32.00
                             Σ                               50                        100.00
      Sumber: Data responden diolah, Tahun 2007


b. Usia                                                    c. Pendidikan
Berdasarkan     pengamatan        terhadap   50            Berdasarkan pengamatan terhadap 50
responden dalam penelitian ini, ternyata                   responden dalam penelitian ini, ternyata
didominasi responden yang berusia 20-30 tahun              didominasi responden yang berpendidikan S1
sebesar 54 %, responden yang berusia 31-40                 sebesar 74 %, responden yang berpendidikan
tahun sebesar 22 %, responden yang berusia                 SMU sebesar 14 % responden yang
41-50 tahun sebesar 22 % dan selebihnya 2 %                berpendidikan Diploma sebesar 8 % dan
responden yang berusia diatas 50 tahun. Rincian            selebihnya 4 % responden yang berpendidikan
pendistribusian responden berdasarkan usia                 S2. Rincian pendistribusian responden
terdapat pada Tabel 4.2 berikut ini.                       berdasarkan pendidikan terdapat pada Tabel 4.3
                                                           berikut ini.


                            Tabel 2 Persentase Responden Berdasarkan Usia
                  Kategori usia                  Frekuensi            Persentase (%)
        20 - 30 Tahun                               28                     56.00
        31 - 40 Tahun                               10                     20.00
        41 - 50 Tahun                               11                     22.00
        > 50 Tahun                                   1                     2.00
                       Σ                            50                    100.00
      Sumber: Data responden diolah, Tahun 2007
Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor Etos Kerja (Biatna Dulbert)



                           Tabel 3 Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan




                                                                                                               Copyright@ Puslitbang BSN 2008 – DILARANG MEMPERBANYAK MAKALAH INI TANPA IZIN DARI PENULIS / PUSLITBANG BSN
              Kategori Pendidikan                     Frekuensi                   Persentase (%)
       SMU                                   7                               14.00
       Diploma                               4                                8.00
       S1                                   37                               74.00
       S2                                    2                                4.00
       Σ                                    50                               100.00
      Sumber: Data responden diolah, Tahun 2007


d. Masa Kerja                                          kerja lebih dari 20 tahun sebesar 12 % dan
                                                       selebihnya 8 % responden dengan masa kerja
Berdasarkan     pengamatan   terhadap    50
                                                       11-20 tahun. Rincian pendistribusian responden
responden dalam penelitian ini, ternyata
                                                       berdasarkan masa kerja terdapat pada Tabel 4.4
didominasi responden dengan masa kerja 1-10
                                                       berikut ini.
tahun sebesar 80 %, responden dengan masa


                       Tabel 4 Persentase Responden Berdasarkan Masa Kerja

                Kategori Masa Kerja                   Frekuensi                  Persentase (%)
        1 - 10 Tahun                                     40                           80.00
        11 - 20 Tahun                                     4                            8.00
        > 20 Tahun                                        6                           12.00
                         Σ                               50                          100.00
      Sumber: Data responden diolah, Tahun 2007


1.2 Bahasan Penelitian                                 memberikan      kontribusi   sebesar      81,10%,
                                                       penduga      parameternya      pun      signifikan.
4.2.1 Pengaruh        Parsial     Faktor    Gaya
                                                       Perhatikan Nilai F-hitung > F-Signifikan atau
        Kepemimpinan Terhadap Kinerja
                                                       111,283 > 0,000, untuk a = 0,05. Kemudian
Pada tahap awal, dilakukan analisa parsial untuk       dapat diamati, bahwa parameter penduga ganda
masing-masing        variable,    variabel   gaya      tersebut telah memenuhi beberapa asumsi
kepemimpinan akan memberikan kontribusi yang           "BLUE" (Penduga yang Best Linier Unbiased
berbeda terhadap kinerja pegawai dari pada etos        Estimator). Perhatikan dan Probability (p) < a
kerja.                                                 atau p 0,000 < 0,05. Yang memberikan arti dari
     Dari hasil pengolahan SPPS seperti pada           kedua variabel independent variabel tidak terjadi
tabel 5 dapat kita lihat jelas bahwa gaya              homoskedasitas, (t.hitung constanta > t.
kepemimpinan memberikan kontribusi yang                signifikan atau 19,433> 0,000). Dengan
relatif besar dan signifikan terhadap peningkatan      demikian, penduga parameter tersebut diatas
kinerja pegawai. Hal itu dapat ditunjukkan             dapat dipastikan secara parsial mampu
dengan      perolehan     parameter     Rho=0,811      memprediksikan      perubahan       yang    positif
(81,10%) dan dengan kontribusi R2 = 0,657              terhadap kinerja pegawai. Lebih jelasnya,
(65,70%). Demikian juga prediksi model, yaitu          pendistribusian data-data tersebut dapat diamati
 y = α + β1X1 + e ,
 ˆ                       adalah     positif  yaitu     melalui tampilan Tabel 5 berikut ini.

y = 25,841 + 0,393X1 + e ,
ˆ                                  dan      mampu


        Varibel        Variabel     Rho       Parameter Kuantitatif untuk   α =0,05 n(Signifikan F=0,000)
      Independen      Dependen                 R    F Hitung                 y = α + β1X1 + e
                                                                             ˆ
                          ˆ
                          y        0,811     0,657      0,000   Minimaise model melalui

           X1                     (81,10%) (65,70%)             Metode “OLS”
                                                                y = 25,841 + 0,393X1 + e
                                                                ˆ
      Sumber: Data responden, diolah tahun 2007
      Keterangan:                                ˆ
                    X1 = Skor Gaya Kepemimpinan; y    = Skor Kinerja
Jurnal Standardisasi Vol. 9 No. 3 Tahun 2007: 106 – 115



Dari tabel diatas, maka dapat ditegaskan bahwa             y = 32,659 + 0,179X 2 + e ,
                                                           ˆ                                 dan     hanya
kontribusi variabel gaya kepemimpinan dalam               memberikan        kontribusi  sebesar    22,20%,
penelitian ini sangat nyata dijadikan sebagai




                                                                                                               Copyright@ Puslitbang BSN 2008 – DILARANG MEMPERBANYAK MAKALAH INI TANPA IZIN DARI PENULIS / PUSLITBANG BSN
                                                          walaupun penduga parameternya signifikan.
indikator yang mempengaruhi kinerja pegawai.              Perhatikan Nilai F-hitung > F-Signifikan atau
     Kemudian apabila diamati lebih jauh                  2,999 > 0,089, untuk a = 0,05. Kemudian dapat
keberadaan nilai konstanta model ( α =25,841)             diamati, bahwa parameter penduga ganda
adalah dapat diimplikasikan bahwa kinerja                 tersebut telah memenuhi beberapa asumsi
individu pegawai telah terbentuk pada organisasi          "BLUE" (Penduga yang Best Linier Unbiased
tersebut.                                                 Estimator).      Perhatikan    R2     =    4,90%
                                                          (Multikolinieritas yang relatif tinggi) dan
                                                          Probability (p) < a atau p 0,089 < 0,05. Yang
4.2.2 Pengaruh Parsial Faktor Etos Kerja                  memberikan arti dari kedua variabel independent
       Terhadap Kinerja                                   variabel tidak terjadi homoskedasitas, (t.hitung
Berdasarkan hasil olahan data kuesioner dengan            constanta > t. signifikan atau 8,053> 0,089).
software SPSS pada penelitian ini ternyata                Dengan demikian, penduga parameter tersebut
variabel etos kerja kurang memberikan kontribusi          diatas dapat dipastikan secara simultan mampu
dan masih signifikan terhadap peningkatan                 memprediksikan        perubahan     yang   positif
kinerja pegawai. Hal itu, dapat ditunjukkan               terhadap kinerja pegawai. Lebih jelasnya,
dengan      perolehan      penduga   parameter            pendistribusian data-data tersebut dapat diamati
y = α + β 2 X 2 + e ,yaitu
 ˆ                                                        melalui tampilan Tabel 6 berikut ini.


        Varibel   Variabel          Rho                    Parameter Kuantitatif untuk α =0,05
      Independen Dependen                                         (Signifikan F=0,089)
                                                 R           F               y = α + β2 X 2 + e
                                                                             ˆ
                                                          Hitung
                          ˆ
                          y         0,222     0,049        0,089 Minimaise model melalui

            X2                   (22,20%) (4,90%)                 Metode “OLS”
                                                                   y = 32,659 + 0,179X 2 + e
                                                                   ˆ
      Sumber: Data responden, diolah tahun 2007

  Keterangan:
  X 2 = Skor Etos Kerja
  y = Skor Kinerja
  ˆ

Dari table diatas, maka dapat ditegaskan bahwa            tersebut secara simultan mampu memberikan
kontribusi variabel etos kerja dalam penelitian ini       kontribusi yang relatif semakin besar dan
dilakukan kurang namun masih signifikan                   signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai.
dijadikan sebagai indikator yang mempengaruhi             Hal itu, dapat ditunjukkan dengan perolehan
kinerja pegawai. Kemudian apabila diamati lebih           penduga parameter y = α + β1X1 + β 2 X 2 + e ,
                                                                                  ˆ
jauh keberadaan nilai konstanta model                     adalah                 positif               yaitu
( α =32,659) adalah dapat diimplikasikan bahwa
                                                           y = 25,641 + 0,396X1 + 0,004X 2 + e ,
                                                           ˆ                                            dan
kinerja individu pegawai telah terbentuk pada
organisasi tersebut.                                      mampu memberikan kontribusi sebesar 81,20%,
                                                          penduga        parameternya    pun     signifikan.
                                                          Perhatikan Nilai F-hitung > F-Signifikan atau
4.2.3 Pengaruh      Simultan     Faktor  Gaya             45,362 > 0,000, untuk a = 0,05. Kemudian dapat
      Kepemimpinan         dan    Etos   Kerja            diamati, bahwa parameter penduga ganda
      Terhadap Kinerja                                    tersebut telah memenuhi beberapa asumsi
Setelah analisa parsial kemudian dilakukan                "BLUE" (Penduga yang Best Linier Unbiased
analisa pengaruh simultan gaya kepemimpinan               Estimator).         Perhatikan       R2=65,90%
dan etos kerja terhadap kinerja pegawai.                  (Multikolinieritas yang relatif tinggi) dan
    Berdasarkan hasil olahan data kuesioner               Probability (p) < a atau p 0,000 < 0,05. Yang
pada penelitian ini ternyata kedua variabel               memberikan arti dari kedua variabel independent
                                                          variabel tidak terjadi homoskedasitas, (t.hitung
Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor Etos Kerja (Biatna Dulbert)



constanta > t. signifikan atau 9,451> 0,000).       terhadap kinerja pegawai. Lebih jelasnya,
Dengan demikian, penduga parameter tersebut         pendistribusian data-data tersebut dapat diamati
diatas dapat dipastikan secara simultan mampu       melalui tampilan Tabel 7 berikut ini.




                                                                                                            Copyright@ Puslitbang BSN 2008 – DILARANG MEMPERBANYAK MAKALAH INI TANPA IZIN DARI PENULIS / PUSLITBANG BSN
memprediksikan      perubahan    yang    positif


        Varibel   Variabel       Rho                 Parameter Kuantitatif untuk α =0,05
      Independen Dependen                                   (Signifikan F=0,000)
                                             R         F           y = α + β1X1 + β 2 X 2 + e
                                                                    ˆ
                                                    Hitung
           X1           ˆ
                        y        0,812     0,659     0,000 Minimaise model melalui

          X2                  (81,20%) (65,90%)              Metode “OLS”
                                                              y = 25,641 + 0,396X1 + 0,004X 2 + e
                                                              ˆ
      Sumber: Data responden, diolah tahun 2007

    Keterangan:
    X1 = Skor Gaya Kepemimpinan
    X 2 = Skor Etos Kerja
    y = Skor Kinerja
    ˆ

     Dari tabel diatas, maka dapat ditegaskan            organisasi juga perlu meningkatkan gaya
bahwa kontribusi variabel gaya kepemimpinan              kepemimpinan dan etos kerja secara
dan etos kerja dalam penelitian ini dilakukan            simultan      memberikan      peningkatan
sangat nyata dijadikan sebagai indikator yang            pencapaian kinerja pegawai yang maksimal.
mempengaruhi kinerja pegawai.
     Kemudian apabila diamati lebih jauh
keberadaan nilai konstanta model ( α = 25,641)                     DAFTAR PUSTAKA
adalah dapat diimplikasikan bahwa kinerja
individu pegawai telah terbentuk pada organisasi
                                                    1.   Buchanan, David; Hencznski, Andrsej, 1997.
tersebut.
                                                         Organizational Behavior an Introductory
                                                         Text. Third Edition, Europe, Prentice Hall.
5. KESIMPULAN                                       2.   Cascio, Wayne F, 1995, Managing Human
                                                         Resources: Productivity, Quality of Worklife,
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai            Profits. Fourth Edition, Singapore : McGraw
berikut:                                                 Hill, Inc.
1. Faktor gaya kepemimpinan memberikan              3.   Cherrington,Psychology The Scientific of
    kontribusi yang relatif besar dan sangat             Behavior, alyn and Bacon, Boston, 1980.
    signifikan terhadap peningkatan kinerja         4.   Dessler, Gery, Manajemen Personalia, Edisi
    pegawai pada organisasi tersebut. Sehingga           Ketiga,Alih     Bahasa:     Agus     Dharma,
    dalam program pengembangan organisasi                Erlangga, Jakarta, 1995.
    ke depan harus lebih diarahkan pada             5.   Ghani, Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
    pengembangan        gaya     kepemimpinan            dan Pengembangan Karyawan, BPFE,
    (kepemimpinan) organisasi.                           Yogyakarta, 1991.
2. Faktor etos kerja memberikan kontribusi          6.   Gibson James L John M Ivancevich and
    yang relatif kecil namun masih signifikan            James      H.    Donely,    Organisasi     dan
    dijadikan    sebagai     indikator    yang           Manajemen, Prilaku Struktur dan Proses,
    mempengaruhi kinerja pegawai organisasi              Alih Bahasa Djoerban Wahid, Erlangga,
    tersebut.                                            Jakarta, 1996.
3. Namun bila kedua faktor tersebut secara          7.   Griffin Ricky, Management, Houghton Miffin,
    simultan mampu memberikan kontribusi                 Boston, 1987.
    yang relatif semakin besar dan sangat
                                                    8.   Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya
    signifikan terhadap peningkatan kinerja
                                                         Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif,
    pegawai. Dalam hal ini pengembangan
                                                         Gajahmada Pers, Yogyakarta, 1997.
Jurnal Standardisasi Vol. 9 No. 3 Tahun 2007: 106 – 115



9.    Hasibuan, Malayu S.P, Manajemen Dasar,              19. Robbins, Stephen P, Prilaku Organisasi,
      Pengertian,     dan   Masalah.    CV      haji          Konsep Kontroversi Aplikasi, Edisi Bahasa
      Masagung, Jakarta, 1996.                                Indonesia, PT Frenhalindo, Jakarta, 1996.




                                                                                                           Copyright@ Puslitbang BSN 2008 – DILARANG MEMPERBANYAK MAKALAH INI TANPA IZIN DARI PENULIS / PUSLITBANG BSN
10.   Ken, Blanchard, Paul Hersey, Manajemen              20. Ronald      Lippit,   Human      Resources
      Prilaku Organisasi, Alih Bahasa Agus                    Development, John Willey and Sons, New
      Dharma, Erlangga, Jakarta, 1995.                        York, 1992.
11.   Jansen Sinamo, 8 Etos Kerja Profesional             21. Siagian P. Sondang, Kiat Meningkatkan
      Navigator Anda Menuju Sukses, Institut                  Produktivitas, Cetakan Pertama, PT. Rineka
      Darma Mahardika, Jakarta, 2005.                         Cipta, Jakarta, 2002.
12.   Likert, Rasis, Organisasi Manusia : Nilai dan       22. Sastrodiningrat Soebagyo, Kapita Selekta
      Manajemen, Edisi Baru, Terjemahan,                      Manajemen dan Kepemimpinan Ind-Hill-Co,
      Erlangga, Jakarta, 1986.                                Jakarta, 1998.
13.   Matondang, M.H, Pedoman Penulisan                   23. Soeprihatono, J, Penilaian Pelaksanaan
      Proposal dan Tesis, Jakarta, 1997.                      Pekerjaan dan Pengembangan Karyawan,
14.   Nawawi, Hadawi dan M. Martini Hadawi,                   BPFE Yogyakarta, Yogyakarta, 1998.
      Kepemimpinan Yang Efektif, Gajahmada
      University Press, Yogyakarta, 2000.
                                                                            BIODATA
15.   Nitisemito. Alex S, Manajemen Personalia,
      Ghalia Indonesia, Jakarta, 1996.
                                                          Biatna Dulbert Tampubolon, S.Si, dilahirkan di
16.   Payaman J. Simanjuntak, Manajemen
                                                          Sumut pada tanggal 3 Desember 1976. Penulis
      Sumber Daya Manusia, Jakarta, 2005.
                                                          menyelesaikan pendidikan S1 di bidang
17.   Rafianto.J, Organisasi, Kepemimpinan, dan           Statistika Universitas Padjajaran Bandung pada
      Prilaku Administrasi, CV. Haji Mas Agung,           tahun 2000. Saat ini penulis bekerja sebagai
      Jakarta, 1993.                                      peneliti    pada      Pusat    Penelitian  dan
18.   Ridwan, Skala Pengukuran Variabel–                  Pengembangan           Standardisasi,     BSN.
      variabel Penelitian,       Cetakan Kedua
      Alfabetta, Bandung, 2003.

Contenu connexe

Tendances

Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...
Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...
Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...harysbg
 
Kualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitas
Kualitas Kehidupan Kerja Dan ProduktifitasKualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitas
Kualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitasiyandri tiluk wahyono
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiagitaselv
 
Managemen sdm download
Managemen sdm downloadManagemen sdm download
Managemen sdm downloadBadrus Suryadi
 
Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...
Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...
Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...fkipunigres
 
MAKALAH MANAJEMEN SDM STTRATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STTRATEGIKMAKALAH MANAJEMEN SDM STTRATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STTRATEGIKilhamfendriana
 
Bab 1 konsep, tujuan, & tantangan msdm
Bab 1 konsep, tujuan, & tantangan msdmBab 1 konsep, tujuan, & tantangan msdm
Bab 1 konsep, tujuan, & tantangan msdmRahmadani Nur
 
Bab VII Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bab VII Pengembangan Sumber Daya ManusiaBab VII Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bab VII Pengembangan Sumber Daya ManusiaHarniza Ulfa
 
merekrut dan mengelola sdm
merekrut dan mengelola sdmmerekrut dan mengelola sdm
merekrut dan mengelola sdmari wibawa
 
Konsep dan Teori Manajemen Sumber Daya Manusia
Konsep dan Teori Manajemen Sumber Daya ManusiaKonsep dan Teori Manajemen Sumber Daya Manusia
Konsep dan Teori Manajemen Sumber Daya Manusialia170494
 
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM KONSEP DAN TANTANGAN
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM KONSEP DAN TANTANGANMANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM KONSEP DAN TANTANGAN
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM KONSEP DAN TANTANGANTotok Sutanto
 
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Margii Utamii
 
Makalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusiaMakalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusiaRizki Ogawa
 
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIKMAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIKilhamfendriana
 
Tesis Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Tesis Kepemimpinan dan Budaya OrganisasiTesis Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Tesis Kepemimpinan dan Budaya Organisasifyanty saja
 

Tendances (20)

Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...
Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...
Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...
 
Kualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitas
Kualitas Kehidupan Kerja Dan ProduktifitasKualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitas
Kualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitas
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia
 
Managemen sdm download
Managemen sdm downloadManagemen sdm download
Managemen sdm download
 
17003 libre
17003 libre17003 libre
17003 libre
 
Artikel Fauzi New
Artikel Fauzi NewArtikel Fauzi New
Artikel Fauzi New
 
Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...
Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...
Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...
 
MAKALAH MANAJEMEN SDM STTRATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STTRATEGIKMAKALAH MANAJEMEN SDM STTRATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STTRATEGIK
 
Bab 1 konsep, tujuan, & tantangan msdm
Bab 1 konsep, tujuan, & tantangan msdmBab 1 konsep, tujuan, & tantangan msdm
Bab 1 konsep, tujuan, & tantangan msdm
 
Bab VII Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bab VII Pengembangan Sumber Daya ManusiaBab VII Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bab VII Pengembangan Sumber Daya Manusia
 
merekrut dan mengelola sdm
merekrut dan mengelola sdmmerekrut dan mengelola sdm
merekrut dan mengelola sdm
 
15624 15622-1-pb
15624 15622-1-pb15624 15622-1-pb
15624 15622-1-pb
 
Konsep dan Teori Manajemen Sumber Daya Manusia
Konsep dan Teori Manajemen Sumber Daya ManusiaKonsep dan Teori Manajemen Sumber Daya Manusia
Konsep dan Teori Manajemen Sumber Daya Manusia
 
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM KONSEP DAN TANTANGAN
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM KONSEP DAN TANTANGANMANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM KONSEP DAN TANTANGAN
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM KONSEP DAN TANTANGAN
 
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
 
Makalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusiaMakalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusia
 
Mengelola SDM
Mengelola SDMMengelola SDM
Mengelola SDM
 
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIKMAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
 
Unit8 : pengarahan (motivasi)
Unit8 : pengarahan (motivasi)Unit8 : pengarahan (motivasi)
Unit8 : pengarahan (motivasi)
 
Tesis Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Tesis Kepemimpinan dan Budaya OrganisasiTesis Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Tesis Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
 

Similaire à Analisis faktor gaya kepemimpinan

ANALISIS_FAKTOR_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_FAKTOR_ETOS_.pdf
ANALISIS_FAKTOR_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_FAKTOR_ETOS_.pdfANALISIS_FAKTOR_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_FAKTOR_ETOS_.pdf
ANALISIS_FAKTOR_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_FAKTOR_ETOS_.pdfBEMUNIVERSITASCIPASU
 
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)fahmynurdiansyah12
 
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaiAnalisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaiBMG Training Indonesia
 
Makalah evaluasi kinerja uts
Makalah evaluasi kinerja utsMakalah evaluasi kinerja uts
Makalah evaluasi kinerja utsAlekJr1
 
seminar sdm putri salsabilah11022002.docx
seminar sdm putri salsabilah11022002.docxseminar sdm putri salsabilah11022002.docx
seminar sdm putri salsabilah11022002.docxPutriSalsabilah5
 
Gaya Kepemimpinan Berkaitan Dengan Kinerja
Gaya Kepemimpinan Berkaitan Dengan Kinerja Gaya Kepemimpinan Berkaitan Dengan Kinerja
Gaya Kepemimpinan Berkaitan Dengan Kinerja AnnisaYulmi
 
MAKALAH Perencaan Administrasi Kepegawaian.pdf
MAKALAH Perencaan Administrasi Kepegawaian.pdfMAKALAH Perencaan Administrasi Kepegawaian.pdf
MAKALAH Perencaan Administrasi Kepegawaian.pdffafa362320
 
Tugas makalah 1 yayaf firdaus 11140835
Tugas makalah 1 yayaf firdaus 11140835Tugas makalah 1 yayaf firdaus 11140835
Tugas makalah 1 yayaf firdaus 11140835Yayaf Firdaus
 
Pengaruh_Motivasi_Kerja_Kepemimpinan_dan_Budaya_Or (-+).pdf
Pengaruh_Motivasi_Kerja_Kepemimpinan_dan_Budaya_Or (-+).pdfPengaruh_Motivasi_Kerja_Kepemimpinan_dan_Budaya_Or (-+).pdf
Pengaruh_Motivasi_Kerja_Kepemimpinan_dan_Budaya_Or (-+).pdfslamet soegiarto
 
Pengembangan sdm berbasis kompetensi oleh dewi irawati
Pengembangan sdm berbasis kompetensi oleh dewi irawatiPengembangan sdm berbasis kompetensi oleh dewi irawati
Pengembangan sdm berbasis kompetensi oleh dewi irawatiHandik Hariyanto
 
Pengembangan sdm berbasis kompetensi dewi irawati
Pengembangan sdm berbasis kompetensi dewi irawatiPengembangan sdm berbasis kompetensi dewi irawati
Pengembangan sdm berbasis kompetensi dewi irawatiSuko Widodo
 
11, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
11, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...11, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
11, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...RoniAnantaSuryaninda
 
6. 1) Jajang Sutija, 2) Sugiyanto_Direvisi. docx (2) (1).docx
6. 1) Jajang Sutija, 2) Sugiyanto_Direvisi. docx (2) (1).docx6. 1) Jajang Sutija, 2) Sugiyanto_Direvisi. docx (2) (1).docx
6. 1) Jajang Sutija, 2) Sugiyanto_Direvisi. docx (2) (1).docxandy692840
 
Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...
Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...
Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...Hidayatdayat18
 
Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT BPR Kroya Bangun...
Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT BPR Kroya Bangun...Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT BPR Kroya Bangun...
Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT BPR Kroya Bangun...RosalinaKartikaSari1
 
Supervisory management
Supervisory managementSupervisory management
Supervisory managementafnianisa
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
KepemimpinanCkg Nizam
 
Kepimpinan fungsi kepimpinan pengurusan
Kepimpinan   fungsi kepimpinan pengurusanKepimpinan   fungsi kepimpinan pengurusan
Kepimpinan fungsi kepimpinan pengurusanQaseh Rindu
 
Vargas dheva 1961068 pengaruh kepemimpinan
Vargas dheva 1961068 pengaruh kepemimpinanVargas dheva 1961068 pengaruh kepemimpinan
Vargas dheva 1961068 pengaruh kepemimpinanDhevaArifansyah
 
Makalah evaluasi kinerja
Makalah evaluasi kinerjaMakalah evaluasi kinerja
Makalah evaluasi kinerjausep setiawan
 

Similaire à Analisis faktor gaya kepemimpinan (20)

ANALISIS_FAKTOR_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_FAKTOR_ETOS_.pdf
ANALISIS_FAKTOR_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_FAKTOR_ETOS_.pdfANALISIS_FAKTOR_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_FAKTOR_ETOS_.pdf
ANALISIS_FAKTOR_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_FAKTOR_ETOS_.pdf
 
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
 
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaiAnalisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
 
Makalah evaluasi kinerja uts
Makalah evaluasi kinerja utsMakalah evaluasi kinerja uts
Makalah evaluasi kinerja uts
 
seminar sdm putri salsabilah11022002.docx
seminar sdm putri salsabilah11022002.docxseminar sdm putri salsabilah11022002.docx
seminar sdm putri salsabilah11022002.docx
 
Gaya Kepemimpinan Berkaitan Dengan Kinerja
Gaya Kepemimpinan Berkaitan Dengan Kinerja Gaya Kepemimpinan Berkaitan Dengan Kinerja
Gaya Kepemimpinan Berkaitan Dengan Kinerja
 
MAKALAH Perencaan Administrasi Kepegawaian.pdf
MAKALAH Perencaan Administrasi Kepegawaian.pdfMAKALAH Perencaan Administrasi Kepegawaian.pdf
MAKALAH Perencaan Administrasi Kepegawaian.pdf
 
Tugas makalah 1 yayaf firdaus 11140835
Tugas makalah 1 yayaf firdaus 11140835Tugas makalah 1 yayaf firdaus 11140835
Tugas makalah 1 yayaf firdaus 11140835
 
Pengaruh_Motivasi_Kerja_Kepemimpinan_dan_Budaya_Or (-+).pdf
Pengaruh_Motivasi_Kerja_Kepemimpinan_dan_Budaya_Or (-+).pdfPengaruh_Motivasi_Kerja_Kepemimpinan_dan_Budaya_Or (-+).pdf
Pengaruh_Motivasi_Kerja_Kepemimpinan_dan_Budaya_Or (-+).pdf
 
Pengembangan sdm berbasis kompetensi oleh dewi irawati
Pengembangan sdm berbasis kompetensi oleh dewi irawatiPengembangan sdm berbasis kompetensi oleh dewi irawati
Pengembangan sdm berbasis kompetensi oleh dewi irawati
 
Pengembangan sdm berbasis kompetensi dewi irawati
Pengembangan sdm berbasis kompetensi dewi irawatiPengembangan sdm berbasis kompetensi dewi irawati
Pengembangan sdm berbasis kompetensi dewi irawati
 
11, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
11, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...11, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
11, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
 
6. 1) Jajang Sutija, 2) Sugiyanto_Direvisi. docx (2) (1).docx
6. 1) Jajang Sutija, 2) Sugiyanto_Direvisi. docx (2) (1).docx6. 1) Jajang Sutija, 2) Sugiyanto_Direvisi. docx (2) (1).docx
6. 1) Jajang Sutija, 2) Sugiyanto_Direvisi. docx (2) (1).docx
 
Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...
Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...
Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...
 
Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT BPR Kroya Bangun...
Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT BPR Kroya Bangun...Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT BPR Kroya Bangun...
Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT BPR Kroya Bangun...
 
Supervisory management
Supervisory managementSupervisory management
Supervisory management
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Kepimpinan fungsi kepimpinan pengurusan
Kepimpinan   fungsi kepimpinan pengurusanKepimpinan   fungsi kepimpinan pengurusan
Kepimpinan fungsi kepimpinan pengurusan
 
Vargas dheva 1961068 pengaruh kepemimpinan
Vargas dheva 1961068 pengaruh kepemimpinanVargas dheva 1961068 pengaruh kepemimpinan
Vargas dheva 1961068 pengaruh kepemimpinan
 
Makalah evaluasi kinerja
Makalah evaluasi kinerjaMakalah evaluasi kinerja
Makalah evaluasi kinerja
 

Dernier

Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024panyuwakezia
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdfAfriYani29
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Dernier (20)

Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Analisis faktor gaya kepemimpinan

  • 1. ANALISIS FAKTOR GAYA KEPEMIMPINAN DAN FAKTOR ETOS KERJA Copyright@ Puslitbang BSN 2008 – DILARANG MEMPERBANYAK MAKALAH INI TANPA IZIN DARI PENULIS / PUSLITBANG BSN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA ORGANISASI YANG TELAH MENERAPKAN SNI 19-9001-2001 Biatna Dulbert Tampubolon Abstract An organization which has applied SNI 19-9001-2001, Quality Management System - Requirement, implicitly its officer performance must be good also. If the officer performance almost in entire unit relatively is not yet is maximal, so this research aim to know what factor that influencing the officer performance Leadership style, ethos and officer performance elaborate 30 questions on questionnaire and distributed to 50 officers at random. Then the answers of questionnaire analyses using partial and simultaneous analyst. The research result indicate that leadership style strongly influence the officer performance (Rho=0,811), while ethos less influence toward performance (Rho=0,222). Leadership style and ethos simultaneous analysis is more and more strong influence officer performance (Rho=0,812) Keywords: leadership style, ethos, performance 1. PENDAHULUAN menerapkan SNI 19-9001-2000 kinerja pegawainya sudah baik. Namun apabila sebuah organisasi yang pencapaian kinerja pegawainya 1.1 Latar Belakang dihampir seluruh unit pelaksana menjadi relatif Dalam menghadapi beratnya tekanan belum maksimal. Sehingga penelitian ini persaingan seharusnya Indonesia telah dilakukan untuk mengetahui faktor yang berusaha meningkatkan kualitas sumber daya mempengaruhi kinerja pegawai tersebut. manusianya sejak tigapuluh atau dua puluh tahun yang lalu karena hanya sumber daya 1.2 Tujuan Penelitian manusia yang handal yang dapat menjadi keunggulan kompetitif bagi negara berkembang Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai seperti Indonesia untuk mendapatkan manfaat berikut: dari era globalisasi tersebut. a. Untuk mengetahui pengaruh gaya Sumber daya manusia yang mempunyai kepemimpinan terhadap kinerja pegawai etos kerja tinggi, terlatih dan terampil sebuah organisasi. organisasi dapat melakukan pelatihan, b. Untuk mengetahui pengaruh etos kerja pendidikan dan bimbingan bagi sumberdaya terhadap kinerja pegawai organisasi. manusianya. Hanya saja untuk menghasilkan kinerja dan prestasi kerja yang tinggi seorang c. Untuk mengetahui pengaruh gaya karyawan tidak hanya perlu memiliki kepemimpinan dan etos kerja secara keterampilan, tetapi juga harus memiliki simultan terhadap kinerja pegawai. keinginan dan kegairahan untuk berprestasi tinggi karena berkembang tidaknya suatu 1.3 Ruang Lingkup organisasi baik organisasi pemerintahan maupun Penelitian ini mencakup seluruh pegawai yang swasta, sangat ditentukan oleh anggota personil terdaftar pada sebuah organisasi dan hanya dari organisasi itu sendiri. difokuskan pada pengaruh gaya kepemimpinan Sumber daya manusia sebagai salah satu dan etos kerja terhadap pencapaian kinerja faktor internal yang memegang peranan penting organisasi. Namun, apakah dengan adanya berhasil tidaknya suatu organisasi dalam kedua faktor tersebut akan mampu memperkuat mencapai tujuan sehingga perlu diarahkan perubahan yang positif terhadap terciptanya melalui manajemen sumber daya manusia yang kinerja yang positif, mengingat sampai saat ini efektif dan efisien. Hal ini dapat dicapai dengan belum ada suatu bukti empiris yang dapat menerapkan SNI 19-9001-2000, Sistem dijadikan indikator pasti terhadap kebijakan yang manajemen mutu – Persyaratan oleh organisasi dilakukan. karena didalamnya telah mencakup manajemen organisasi dan sumber daya manusia. Jadi secara implisit organisasi yang telah
  • 2. Jurnal Standardisasi Vol. 9 No. 3 Tahun 2007: 106 – 115 2. LANDASAN TEORI meningkatkan kinerja pegawai seperti yang diharapkan (baik oleh karyawan maupun organisasi yang bersangkutan Copyright@ Puslitbang BSN 2008 – DILARANG MEMPERBANYAK MAKALAH INI TANPA IZIN DARI PENULIS / PUSLITBANG BSN 2.1 Perkembangan sumber daya manusia di Indonesia Faktor kepemimpinan memainkan peranan yang sangat penting dalam keseluruhan upaya Manajemen adalah faktor kemanusiaan, untuk meningkatkan kinerja, baik pada tingkat mengikat suatu kelompok bersama dan kelompok maupun pada tingkat organisasi. memberikan motivasi untuk tercapainya tujuan Dikatakan demikian karena kinerja tidak hanya yang sudah ditetapkan organisasi atau menyoroti pada sudut tenaga pelaksana yang organisasi. Sumber daya manusia (SDM) pada umumnya bersifat teknis akan tetapi juga merupakan salah satu faktor kunci dalam dari kelompok kerja dan manajerial (Sukidjo Noto reformasi ekonomi, yakni bagaimana Atmodjo, 2003). menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam Definisi kepemimpinan secara luas meliputi persaingan global yang selama ini tidak menjadi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan prioritas. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk dua hal penting menyangkut kondisi SDM mencapai tujuan, mempengaruhi untuk Indonesia, yaitu pertama adanya ketimpangan memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan itu juga mempengaruhi interpretasi mengenai kerja. Setelah krisis ekonomi, kini berjumlah peristiwa-peristiwa para pengikutnya, sekitar 8 juta dan tingkat pendidikan angkatan pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur mencapai sasaran, memelihara hubungan kerja pendidikan angkatan kerja Indonesia masih sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan didominasi pendidikan dasar. Kedua masalah dan kerja sama dan orang-orang di luar kelompok tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan atau organisasi. kesempatan kerja dan rendahnya kualitas Jadi pada hakekatnya esensi kepemimpinan, angkatan kerja secara nasional di berbagai adalah: sektor ekonomi. a. kemampuan mempengaruhi tatalaku orang lain, apakah dia pegawai 2.2 SNI 19-9001-2001 Sistem manajemen bawahan, rekan sekerja atau atasan; mutu – Persyaratan b. adanya pengikut yang dapat dipengaruhi Dalam Standar ini persyaratan umum sistem baik oleh ajakan, anjuran, bujukan, manajemen mutu (butir 4.1) merupakan segesti, perintah, saran atau bentuk persyaratan umum yang harus dipenuhi sebuah lainnya; organisasi dengan mengikuti proses-proses yang c. adanya tujuan yang hendak dicapai. telah ditetapkan organisasi dalam manual mutu Menurut penjelasan PP 10/1979 huruf (h) (butir 4.2.2). Komitmen manajemen bagian dari dikatakan bahwa ‘kepemimpinan" adalah tanggung jawab manajemen (butir 5.1), kemampuan seorang Pegawai Negeri Sipil didalamnya juga terdapat hal yang menetapkan untuk meyakinkan orang lain, sehingga dapat kebijakan mutu (b) dan memastikan tersedianya dikerahkan secara maksimal untuk sumber daya (e). melaksanakan tugas pokok. Pada butir 6.2 dipaparkan tentang sumber Pemimpin yang baik harus memiliki empat daya manusia, personil yang melaksanakan macam kualitas yaitu kejujuran, pandangan ke pekerjaan yang mempengaruhi mutu produk depan, mengilhami pengikutnya, dan kompeten. harus memiliki kompetensi atas dasar Pemimpin yang tidak jujur tidak akan dipercaya pendidikan, pelatihan, keterampilan dan dan akhirnya tidak mendapat dukungan dari pengalaman yang sesuai. Hal ini juga dikaitkan pengikutnya. Pemimpin yang memiliki dengan prasarana yang diperlukan serta pandangan ke depan adalah memiliki visi ke lingkungan kerja yang mendukung. depan yang lebih baik. Pemimpin yang baik juga harus mampu mengilhami pengikutnya 2.3 Kepemimpinan dengan penuh antusiasme dan optimisme. Pemimpin yang baik juga harus memiliki Secara teoritis kepemimpinan (leaderhip) kompetensi dalam menjalankan tugas secara merupakan hal yang sangat penting dalam efektif, mengerti kekuatannya, dan menjadi manejerial, karena kepemimpinan maka proses pembelajar terus-menerus. manajemen akan berjalan dengan baik dan pegawai akan bergairah dalam melakukan Pemimpin yang efektif adalah yang (1) tugasnya (Hasibuan, 1996). Dengan bersikap luwes, (2) sadar mengenai diri, kepemimpinan yang baik diharapkan akan kelompok, dan situasi, (3) memberi tahu
  • 3. Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor Etos Kerja (Biatna Dulbert) bawahan tentang setiap persoalan dan a. Mempunyai penilaian yang sangat positif bagaimana pemimpin pandai dan bijak terhadap hasil kerja manusia. menggunakan wewenangnya, (4) mahir b. Menempatkan pandangan tentang kerja, Copyright@ Puslitbang BSN 2008 – DILARANG MEMPERBANYAK MAKALAH INI TANPA IZIN DARI PENULIS / PUSLITBANG BSN menggunakan pengawasan umum di mana sebagai suatu hal yang amat luhur bagi bawahan tersebut mampu dan mau eksistensi manusia. mengerjakan sendiri pekerjaan harian mereka c. Kerja yang dirasakan sebagai aktivitas yang sendiri dan mampu menyelesaikan pekerjaan bermakna bagi kehidupan manusia. dalam batas waktu yang ditentukan, (5) selalu ingat masalah mendesak, baik keefektifan d. Kerja dihayati sebagai suatu proses yang jangka panjang secara individual maupun membutuhkan ketekunan dan sekaligus kelompok sebelum bertindak, (6) memastikan sarana yang penting dalam mewujudkan bahwa keputusan yang dibuat sesuai dan tepat cita-cita. waktu baik secara individu maupun kelompok, e. Kerja dilakukan sebagai bentuk ibadah. (7) selalu mudah ditemukan bila bawahan ingin Etos kerja yang dimiliki oleh seseorang atau membicarakan masalah dan pemimpin kelompok masyarakat, akan menjadi sumber menunjukkan minat dalam setiap gagasannya, motivasi bagi perbuatannya. (8) menepati janji yang diberikan kepada Sondang P. Siagian (2002) menjelaskan bawahan, cepat menangani keluhan, dan meberikan jawaban secara sungguh-sungguh bahwa yang dimaksud dengan etos kerja ialah dan tidak berbelit-belit dan (9) memberikan norma-norma yang bersifat mengikat dan ditetapkan secara eksplisit serta praktek-praktek petunjuk dan jalan keluar tentang metode/mekanisme pekerjaan dengan cukup, yang diterima dan diakui sebagai kebiasaan meningkatkan keamanan dan menghindari yang wajar untuk dipertahankan dan diterapkan dalam kehidupan kekaryaan para anggota suatu kesalahan seminimal mungkin. organisasi. Daya pendorong bagi pendisiplinan jajaran 2.4 Gaya Kepemimpinan kerja diberikan oleh Herzberg. Dasar bagi Gaya artinya sikap, gerakan, tingkah laku, sikap gagasannya adalah bahwa faktor-faktor yang yang elok, gerak-gerik yang bagus, kekuatan, memenuhi kebutuhan orang akan pertumbuhan kesanggupan untuk berbuat baik. Dan gaya psikologis, khususnya tanggung jawab dan etos kepemimpinan adalah adalah perilaku dan kerja untuk mencapai tujuan yang efektif. strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, Beberapa penelitian riset mendukung keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan asumsi bahwa etos kerja merupakan faktor seorang pemimpin ketika iamencoba penting yang menentukan pelaksanaan mempengaruhi kinerja bawahannya. pekerjaan yang lebih baik dan bertambahnya Dalam gaya kepemimpinan memiliki tiga kepuasan. Ford menyatakan bahwa 17-18 pola dasar yaitu yang mementingkan percobaan di sebuah organisasi memperlihatkan pelaksanaan tugas, yang mementingkan peningkatan yang positif sesudah adanya etos hubungan kerja sama, dan yang mementingkan kerja. Penelitian tersebut menyatakan bahwa hasil yang dapat dicapai. Sehingga gaya etos kerja memberikan prestasi yang lebih baik kepemimpinan yang paling tepat adalah suatu dan kepuasan yang lebih baik pula. gaya yang dapat memaksimumkan produktifitas, Etos kerja yang tinggi biasanya muncul kepuasan kerja, penumbuhan, dan mudah karena berbagai tantangan, harapan-harapan, menyesuaikan dengan segala situasi. dan kemungkinan kemungkinan yang menarik. Situasi yang demikian dapat membuat manusia 2.5 Etos Kerja itu bekerja dengan rajin, teliti, berdedikasi, serta tanggung jawab yang besar. Etos kerja yang tinggi seyogyanya juga harus dimiliki oleh setiap pegawai karena organisasi sangat membutuhkan kerja keras dan komitmen 2.6 Kinerja yang tinggi dari setiap pegawai, kalau tidak Kinerja adalah keberhasilan pusat organisasi akan sulit berkembang, dan pertanggungjawaban atau personel dalam memenangkan persaingan dalam merebut mewujudkan sasaran strategik yang telah pangsa pasarnya. Setiap organisasi yang selalu ditetapkan dengan perilaku yang diharapkan. ingin maju, akan melibatkan anggota untuk Pencapaian kinerja dalam suatu lembaga meningkatkan mutu kinerjanya, diantaranya instansi pemerintah (termasuk pemerintah setiap organisasi harus memiliki etos kerja. daerah) sering diukur dari sudut pandang Maka individu atau kelompok masyarakat dapat masing-masing stakeholders, misalnya lembaga dikatakan memiliki etos kerja yang tinggi, apabila legislatif, instansi pemerintah, pelanggan, menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:
  • 4. Jurnal Standardisasi Vol. 9 No. 3 Tahun 2007: 106 – 115 pemasok, dan masyarakat umum. Idealnya memberikan penjelasan bagaimana kinerja pengukuran kinerja yang dipakai oleh intansi yang baik (good performance) dapat pemerintah disusun setelah memperoleh dicapai, sebagai contoh: anggaran operasi, Copyright@ Puslitbang BSN 2008 – DILARANG MEMPERBANYAK MAKALAH INI TANPA IZIN DARI PENULIS / PUSLITBANG BSN masukan dari lembaga konstituen, sehingga target produksi tertentu dan sebagainya. diperoleh suatu konsensus atas apa yang b. Adanya mekanisme untuk pengumpulan diharapkan oleh stakeholder atas organisasi informasi dan pelaporan mengenai cukup tersebut. Dalam rangka pencapaian sasaran dan tidaknya perilaku yang terjadi dalam tujuan organisasi, organisasi disusun dalam unit- kenyataan dibandingkan dengan kriteria unit kerja yang lebih kecil, dengan pembagian yang berlaku sebagai contoh laporan kerja, sistem kerja dan mekanisme yang jelas. bulanan manager dibandingkan dengan Prawirosentono (1999) menyatakan bahwa anggaran dan realisasi kinerja (budgeted kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai and actual performance) atau tingkat oleh seseorang atau sekelompok orang dalam produksi dibandingkan dengan angka suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan penunjuk atau meteran suatu mesin. tangungjawab masing-masing, dalam rangka Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa upaya mencapai tujuan organisai bersangkutan penilaian kinerja merupakan bagian integral dari sacara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai proses penilaian yang meliputi penerapan dengan moral dan etika. Kinerja karyawan lebih sasaran kinerja yang spesifik, terukur, memiliki mengarah pada tingkatan prestasi kerja tingkat perubahan, terbatas waktu, adanya karyawan. pengarahan dan dukungan atasan. Karyawan Kinerja perorangan (individual performance) bersama atasan masing-masing dapat dengan kinerja lembaga (institutional menetapkan sasaran dan standar kinerja yang performance) atau kinrja organisasi (corporate harus dicapai dalam kurun waktu tertentu. performance) terdapat hubungan yang erat. Peningkatan kinerja karyawan perseorangan Dengan perkataan lain bila kinerja karyawan pada gilirannya akan mendorong kinerja sumber (individual performance) baik maka daya manusia secara keseluruhan. kemungkinan besar kinerja organisasi (corporate performance) juga baik. Kinerja 3. METODOLOGI PENELITIAN seorang karyawan akan baik bila ia mempunyai keahlian (skill) yang tinggi, bersedia bekerja karena gaji atau diberi upah sesuai dengan Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan perjanjian dan mempunyai harapan (expectation) analisa deskriptif analitis dan naratif, didukung masa depan lebih baik (Prawirosentono, 1999). dengan pengamatan peristiwa yang tengah Penilaian kinerja merupakan suatu proses berlangsung pada saat penelitian. Dalam hal ini organisasi untuk menilai kinerja pegawainya. mengkaji pengaruh gaya kepemimpinan dan etos Tujuan dilakukannya penilaian kinerja secara kerja sebagai variabel terhadap kinerja pegawai. umum adalah untuk memberikan umpan balik Data yang dikumpulkan berupa data primer kepada karyawan dalam upaya memperbaiki dan sekunder. Pengumpulan data primer kinerjanya dan meningkatkan produktivitas dilakukan dengan teknik wawancara yang organisasi, khususnya yang berkaitan dengan berpedoman pada daftar pertanyaan (kuesioner) kebijaksanaan terhadap karyawan seperti yang telah disiapkan dimana responden dapat untuk tujuan promosi, kenaikan gaji, memlilih jawaban sesuai dengan persepsinya pendidikan dan latihan. (pertanyaan tertutup). Pengukuran data yang Penilaian kinerja (performance appraisal, dilakukan dalam penelitian ini adalah skala PA) adalah proses evaluasi seberapa baik likert. Data sekunder dikumpulkan dengan cara karyawan mengerjakan, ketika dibandingkan peninjauan studi pustaka dan data-data dari dengan satu set standar dan kemudian lingkungan organisasi yang dianggap relevan mengkomunikasikannya dengan para dan terkait dengan penelitian ini. karyawan (Mathis dan Jackson, 2002). Dalam usaha menganalisis serta membahas Penilaian kinerja disebut juga sebagai permasalahan yang dikemukakan dalam penilaian karyawan, evaluasi karyawan, penelitian ini, maka digunakan pendekatan- tinjauan kinerja, evaluasi kinerja dan penilaian pendekatan deskriptif analitis dan naratif. Seluruh hasil pedoman. data diolah dengan menggunakan software SPSS Rahmanto (2002) mengemukakan bahwa Version 14.00, sedangkan untuk menguji fenomena sistem penilaian kinerja mempunyai dua kuantitatif digunakan permodelan-permodelan elemen pokok, yakni: prediksi sebagai berikut: a. Spesifikasi pekerjaan yang harus dikerjakan oleh bawahan dan kriteria yang
  • 5. Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor Etos Kerja (Biatna Dulbert) 1. Regresi dan korelasi berganda ) β= ∑ XY − nXY Y = α + β1X1 + β 2 X 2 + e ∑ X − nX 2 2 Copyright@ Puslitbang BSN 2008 – DILARANG MEMPERBANYAK MAKALAH INI TANPA IZIN DARI PENULIS / PUSLITBANG BSN Ket: β1 dan β 2 , dan α dapat diselesaikan melalui pendekatan berikut: 5. Pendugaan dan pengujian koofisien regresi ) parsial α = Y − β1X1 − β 2 X 2 Kesalahan baku (Se), dapat diselesaikan dengan cara sebagai berikut : β1 = (∑ X )(∑ X X )(∑ X Y ) 2 2 1 2 2 (∑ X )(∑ X ) − (∑ X X ) 2 1 2 2 1 2 2 ∑Y 2 − α − ∑ Y − β∑ XY a. Se n−2 β2 = (∑ X )(∑ X Y ) − (∑ X X )(∑ X Y ) 2 1 2 1 2 1 b. Mencari koofisien regresi (Penduga – α ) kesalahan bakunya dapat (∑ X )(∑ X )− (∑ X X ) 2 1 2 2 1 2 2 diselesaikan sebagai berikut: 2. Korelasi linier berganda dapat dituliskan sebagai Sα = ∑X −S 2 e n ∑ X − (∑ X ) 2 2 berikut : c. Sedangkan untuk koofisien regresi β1 ∑ X1Y + β 2 ∑ X 2 Y + β n X n Y (Penduga – β ) R2 = ∑Y 2 ∑Y 2 − α ∑ Y − β∑ XY Sβ = n−2 3. Pendugaan dari pengujian models : 6. Pengujian hipotesis regresi parsial Kesalahan baku (Se), adalah: Dalam upaya melakukan pengujian Signifikasi Se ∑ Y − [β (∑ X Y ) + β (∑ X Y )... + β (∑ X Y )] 2 1 1 2 2 n n Models Regresi Parsial yang terbentuk dapat n−m dilakukan melalui uji to = sebagai berikut : Se = Kesalahan baku regresi berganda a. Untuk paramenter A n = Jumlah observasi α − Α0 t0 = Sα m = Jumlah konstanta dalam persamaan b. Untuk Parameter B regresi berganda β − Β0 Untuk koofisien regresi berganda b1 dan b2 kesalahan t0 = bakunya dapat diselesaikan sebagai berikut: Sβ Se Rumusan : Bila t 0 > t tabel , maka untuk α Sβ1 = (∑ X 2 1 − nX )(1 − r Y1 ) 2 1 2 = 0,05 maka H0 ditolak Bila t 0 ≤ t tabel , maka untuk α Se = 0,05 maka H0 diterima Sβ 2 = (∑ X 2 2 − nX 2 1 − r 2 Y1 2 )( ) Penguiian Models Prediksi Models -- Models prediksi tersebut diatas akan diuji 4. Regresi dan korelasi parsial sesuai dengan parameter "BLUE" ( Best Linier ) Unbiased Estimator) adalah melalui pengujian Y = α + βX + e berikut : Keterangan : Hal yang sama penduga b, dan a a. Uji Heteroskedasitas melalui parameter, dapat diselesaikan melalui Koefisien Spearman, dengan penduga T- metode OLS sebagai spirmen. berikut : ) α = Y − βX
  • 6. Jurnal Standardisasi Vol. 9 No. 3 Tahun 2007: 106 – 115 memuaskan. Indikasi tersebut antara lain rS n − 2 t0 = memperlihatkan bahwa pelayanan organisasi ini 1 − rS2 dinilai kurang memuaskan oleh pemangku Copyright@ Puslitbang BSN 2008 – DILARANG MEMPERBANYAK MAKALAH INI TANPA IZIN DARI PENULIS / PUSLITBANG BSN kepentingan dan masyarakat dengan banyaknya Rumusan: Apabila t0 > ttabel atau α = 0,05, komplain yang masuk. maka tidak terdapat heterokedasitaspada models yang terbentuk 1.1 Hasil Penelitian 1.1.1 Deskripsi Responden 4. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN a. Jenis Kelamin Berdasarkan pengamatan terhadap 50 Obyek analisis yang diteliti sebagai populasi responden dalam penelitian ini, ternyata dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai didominasi responden yang berjenis kelamin organisasi tersebut sebanyak 200 orang. Kita laki-laki sebesar 68 % dan selebihnya 32 % dapat mengasumsikan karakteristik populasi berjenis kelamin perempuan. Rincian adalah homogen, artinya semua pegawai pendistribusian responden berdasarkan jenis mendapatkan pelayanan yang sama dari pihak kelamin terdapat pada Tabel 1 berikut ini. manajemen organisasi. Jumlah sampel yang dapat dianggap representatif dapat dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 50 responden (William Emory:1999). Pada dua tahun terakhir pencapaian kinerja pegawai organisasi ini belum Tabel 1 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%) Laki-laki 34 68.00 Perempuan 16 32.00 Σ 50 100.00 Sumber: Data responden diolah, Tahun 2007 b. Usia c. Pendidikan Berdasarkan pengamatan terhadap 50 Berdasarkan pengamatan terhadap 50 responden dalam penelitian ini, ternyata responden dalam penelitian ini, ternyata didominasi responden yang berusia 20-30 tahun didominasi responden yang berpendidikan S1 sebesar 54 %, responden yang berusia 31-40 sebesar 74 %, responden yang berpendidikan tahun sebesar 22 %, responden yang berusia SMU sebesar 14 % responden yang 41-50 tahun sebesar 22 % dan selebihnya 2 % berpendidikan Diploma sebesar 8 % dan responden yang berusia diatas 50 tahun. Rincian selebihnya 4 % responden yang berpendidikan pendistribusian responden berdasarkan usia S2. Rincian pendistribusian responden terdapat pada Tabel 4.2 berikut ini. berdasarkan pendidikan terdapat pada Tabel 4.3 berikut ini. Tabel 2 Persentase Responden Berdasarkan Usia Kategori usia Frekuensi Persentase (%) 20 - 30 Tahun 28 56.00 31 - 40 Tahun 10 20.00 41 - 50 Tahun 11 22.00 > 50 Tahun 1 2.00 Σ 50 100.00 Sumber: Data responden diolah, Tahun 2007
  • 7. Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor Etos Kerja (Biatna Dulbert) Tabel 3 Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan Copyright@ Puslitbang BSN 2008 – DILARANG MEMPERBANYAK MAKALAH INI TANPA IZIN DARI PENULIS / PUSLITBANG BSN Kategori Pendidikan Frekuensi Persentase (%) SMU 7 14.00 Diploma 4 8.00 S1 37 74.00 S2 2 4.00 Σ 50 100.00 Sumber: Data responden diolah, Tahun 2007 d. Masa Kerja kerja lebih dari 20 tahun sebesar 12 % dan selebihnya 8 % responden dengan masa kerja Berdasarkan pengamatan terhadap 50 11-20 tahun. Rincian pendistribusian responden responden dalam penelitian ini, ternyata berdasarkan masa kerja terdapat pada Tabel 4.4 didominasi responden dengan masa kerja 1-10 berikut ini. tahun sebesar 80 %, responden dengan masa Tabel 4 Persentase Responden Berdasarkan Masa Kerja Kategori Masa Kerja Frekuensi Persentase (%) 1 - 10 Tahun 40 80.00 11 - 20 Tahun 4 8.00 > 20 Tahun 6 12.00 Σ 50 100.00 Sumber: Data responden diolah, Tahun 2007 1.2 Bahasan Penelitian memberikan kontribusi sebesar 81,10%, penduga parameternya pun signifikan. 4.2.1 Pengaruh Parsial Faktor Gaya Perhatikan Nilai F-hitung > F-Signifikan atau Kepemimpinan Terhadap Kinerja 111,283 > 0,000, untuk a = 0,05. Kemudian Pada tahap awal, dilakukan analisa parsial untuk dapat diamati, bahwa parameter penduga ganda masing-masing variable, variabel gaya tersebut telah memenuhi beberapa asumsi kepemimpinan akan memberikan kontribusi yang "BLUE" (Penduga yang Best Linier Unbiased berbeda terhadap kinerja pegawai dari pada etos Estimator). Perhatikan dan Probability (p) < a kerja. atau p 0,000 < 0,05. Yang memberikan arti dari Dari hasil pengolahan SPPS seperti pada kedua variabel independent variabel tidak terjadi tabel 5 dapat kita lihat jelas bahwa gaya homoskedasitas, (t.hitung constanta > t. kepemimpinan memberikan kontribusi yang signifikan atau 19,433> 0,000). Dengan relatif besar dan signifikan terhadap peningkatan demikian, penduga parameter tersebut diatas kinerja pegawai. Hal itu dapat ditunjukkan dapat dipastikan secara parsial mampu dengan perolehan parameter Rho=0,811 memprediksikan perubahan yang positif (81,10%) dan dengan kontribusi R2 = 0,657 terhadap kinerja pegawai. Lebih jelasnya, (65,70%). Demikian juga prediksi model, yaitu pendistribusian data-data tersebut dapat diamati y = α + β1X1 + e , ˆ adalah positif yaitu melalui tampilan Tabel 5 berikut ini. y = 25,841 + 0,393X1 + e , ˆ dan mampu Varibel Variabel Rho Parameter Kuantitatif untuk α =0,05 n(Signifikan F=0,000) Independen Dependen R F Hitung y = α + β1X1 + e ˆ ˆ y 0,811 0,657 0,000 Minimaise model melalui X1 (81,10%) (65,70%) Metode “OLS” y = 25,841 + 0,393X1 + e ˆ Sumber: Data responden, diolah tahun 2007 Keterangan: ˆ X1 = Skor Gaya Kepemimpinan; y = Skor Kinerja
  • 8. Jurnal Standardisasi Vol. 9 No. 3 Tahun 2007: 106 – 115 Dari tabel diatas, maka dapat ditegaskan bahwa y = 32,659 + 0,179X 2 + e , ˆ dan hanya kontribusi variabel gaya kepemimpinan dalam memberikan kontribusi sebesar 22,20%, penelitian ini sangat nyata dijadikan sebagai Copyright@ Puslitbang BSN 2008 – DILARANG MEMPERBANYAK MAKALAH INI TANPA IZIN DARI PENULIS / PUSLITBANG BSN walaupun penduga parameternya signifikan. indikator yang mempengaruhi kinerja pegawai. Perhatikan Nilai F-hitung > F-Signifikan atau Kemudian apabila diamati lebih jauh 2,999 > 0,089, untuk a = 0,05. Kemudian dapat keberadaan nilai konstanta model ( α =25,841) diamati, bahwa parameter penduga ganda adalah dapat diimplikasikan bahwa kinerja tersebut telah memenuhi beberapa asumsi individu pegawai telah terbentuk pada organisasi "BLUE" (Penduga yang Best Linier Unbiased tersebut. Estimator). Perhatikan R2 = 4,90% (Multikolinieritas yang relatif tinggi) dan Probability (p) < a atau p 0,089 < 0,05. Yang 4.2.2 Pengaruh Parsial Faktor Etos Kerja memberikan arti dari kedua variabel independent Terhadap Kinerja variabel tidak terjadi homoskedasitas, (t.hitung Berdasarkan hasil olahan data kuesioner dengan constanta > t. signifikan atau 8,053> 0,089). software SPSS pada penelitian ini ternyata Dengan demikian, penduga parameter tersebut variabel etos kerja kurang memberikan kontribusi diatas dapat dipastikan secara simultan mampu dan masih signifikan terhadap peningkatan memprediksikan perubahan yang positif kinerja pegawai. Hal itu, dapat ditunjukkan terhadap kinerja pegawai. Lebih jelasnya, dengan perolehan penduga parameter pendistribusian data-data tersebut dapat diamati y = α + β 2 X 2 + e ,yaitu ˆ melalui tampilan Tabel 6 berikut ini. Varibel Variabel Rho Parameter Kuantitatif untuk α =0,05 Independen Dependen (Signifikan F=0,089) R F y = α + β2 X 2 + e ˆ Hitung ˆ y 0,222 0,049 0,089 Minimaise model melalui X2 (22,20%) (4,90%) Metode “OLS” y = 32,659 + 0,179X 2 + e ˆ Sumber: Data responden, diolah tahun 2007 Keterangan: X 2 = Skor Etos Kerja y = Skor Kinerja ˆ Dari table diatas, maka dapat ditegaskan bahwa tersebut secara simultan mampu memberikan kontribusi variabel etos kerja dalam penelitian ini kontribusi yang relatif semakin besar dan dilakukan kurang namun masih signifikan signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai. dijadikan sebagai indikator yang mempengaruhi Hal itu, dapat ditunjukkan dengan perolehan kinerja pegawai. Kemudian apabila diamati lebih penduga parameter y = α + β1X1 + β 2 X 2 + e , ˆ jauh keberadaan nilai konstanta model adalah positif yaitu ( α =32,659) adalah dapat diimplikasikan bahwa y = 25,641 + 0,396X1 + 0,004X 2 + e , ˆ dan kinerja individu pegawai telah terbentuk pada organisasi tersebut. mampu memberikan kontribusi sebesar 81,20%, penduga parameternya pun signifikan. Perhatikan Nilai F-hitung > F-Signifikan atau 4.2.3 Pengaruh Simultan Faktor Gaya 45,362 > 0,000, untuk a = 0,05. Kemudian dapat Kepemimpinan dan Etos Kerja diamati, bahwa parameter penduga ganda Terhadap Kinerja tersebut telah memenuhi beberapa asumsi Setelah analisa parsial kemudian dilakukan "BLUE" (Penduga yang Best Linier Unbiased analisa pengaruh simultan gaya kepemimpinan Estimator). Perhatikan R2=65,90% dan etos kerja terhadap kinerja pegawai. (Multikolinieritas yang relatif tinggi) dan Berdasarkan hasil olahan data kuesioner Probability (p) < a atau p 0,000 < 0,05. Yang pada penelitian ini ternyata kedua variabel memberikan arti dari kedua variabel independent variabel tidak terjadi homoskedasitas, (t.hitung
  • 9. Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor Etos Kerja (Biatna Dulbert) constanta > t. signifikan atau 9,451> 0,000). terhadap kinerja pegawai. Lebih jelasnya, Dengan demikian, penduga parameter tersebut pendistribusian data-data tersebut dapat diamati diatas dapat dipastikan secara simultan mampu melalui tampilan Tabel 7 berikut ini. Copyright@ Puslitbang BSN 2008 – DILARANG MEMPERBANYAK MAKALAH INI TANPA IZIN DARI PENULIS / PUSLITBANG BSN memprediksikan perubahan yang positif Varibel Variabel Rho Parameter Kuantitatif untuk α =0,05 Independen Dependen (Signifikan F=0,000) R F y = α + β1X1 + β 2 X 2 + e ˆ Hitung X1 ˆ y 0,812 0,659 0,000 Minimaise model melalui X2 (81,20%) (65,90%) Metode “OLS” y = 25,641 + 0,396X1 + 0,004X 2 + e ˆ Sumber: Data responden, diolah tahun 2007 Keterangan: X1 = Skor Gaya Kepemimpinan X 2 = Skor Etos Kerja y = Skor Kinerja ˆ Dari tabel diatas, maka dapat ditegaskan organisasi juga perlu meningkatkan gaya bahwa kontribusi variabel gaya kepemimpinan kepemimpinan dan etos kerja secara dan etos kerja dalam penelitian ini dilakukan simultan memberikan peningkatan sangat nyata dijadikan sebagai indikator yang pencapaian kinerja pegawai yang maksimal. mempengaruhi kinerja pegawai. Kemudian apabila diamati lebih jauh keberadaan nilai konstanta model ( α = 25,641) DAFTAR PUSTAKA adalah dapat diimplikasikan bahwa kinerja individu pegawai telah terbentuk pada organisasi 1. Buchanan, David; Hencznski, Andrsej, 1997. tersebut. Organizational Behavior an Introductory Text. Third Edition, Europe, Prentice Hall. 5. KESIMPULAN 2. Cascio, Wayne F, 1995, Managing Human Resources: Productivity, Quality of Worklife, Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai Profits. Fourth Edition, Singapore : McGraw berikut: Hill, Inc. 1. Faktor gaya kepemimpinan memberikan 3. Cherrington,Psychology The Scientific of kontribusi yang relatif besar dan sangat Behavior, alyn and Bacon, Boston, 1980. signifikan terhadap peningkatan kinerja 4. Dessler, Gery, Manajemen Personalia, Edisi pegawai pada organisasi tersebut. Sehingga Ketiga,Alih Bahasa: Agus Dharma, dalam program pengembangan organisasi Erlangga, Jakarta, 1995. ke depan harus lebih diarahkan pada 5. Ghani, Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan pengembangan gaya kepemimpinan dan Pengembangan Karyawan, BPFE, (kepemimpinan) organisasi. Yogyakarta, 1991. 2. Faktor etos kerja memberikan kontribusi 6. Gibson James L John M Ivancevich and yang relatif kecil namun masih signifikan James H. Donely, Organisasi dan dijadikan sebagai indikator yang Manajemen, Prilaku Struktur dan Proses, mempengaruhi kinerja pegawai organisasi Alih Bahasa Djoerban Wahid, Erlangga, tersebut. Jakarta, 1996. 3. Namun bila kedua faktor tersebut secara 7. Griffin Ricky, Management, Houghton Miffin, simultan mampu memberikan kontribusi Boston, 1987. yang relatif semakin besar dan sangat 8. Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya signifikan terhadap peningkatan kinerja Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif, pegawai. Dalam hal ini pengembangan Gajahmada Pers, Yogyakarta, 1997.
  • 10. Jurnal Standardisasi Vol. 9 No. 3 Tahun 2007: 106 – 115 9. Hasibuan, Malayu S.P, Manajemen Dasar, 19. Robbins, Stephen P, Prilaku Organisasi, Pengertian, dan Masalah. CV haji Konsep Kontroversi Aplikasi, Edisi Bahasa Masagung, Jakarta, 1996. Indonesia, PT Frenhalindo, Jakarta, 1996. Copyright@ Puslitbang BSN 2008 – DILARANG MEMPERBANYAK MAKALAH INI TANPA IZIN DARI PENULIS / PUSLITBANG BSN 10. Ken, Blanchard, Paul Hersey, Manajemen 20. Ronald Lippit, Human Resources Prilaku Organisasi, Alih Bahasa Agus Development, John Willey and Sons, New Dharma, Erlangga, Jakarta, 1995. York, 1992. 11. Jansen Sinamo, 8 Etos Kerja Profesional 21. Siagian P. Sondang, Kiat Meningkatkan Navigator Anda Menuju Sukses, Institut Produktivitas, Cetakan Pertama, PT. Rineka Darma Mahardika, Jakarta, 2005. Cipta, Jakarta, 2002. 12. Likert, Rasis, Organisasi Manusia : Nilai dan 22. Sastrodiningrat Soebagyo, Kapita Selekta Manajemen, Edisi Baru, Terjemahan, Manajemen dan Kepemimpinan Ind-Hill-Co, Erlangga, Jakarta, 1986. Jakarta, 1998. 13. Matondang, M.H, Pedoman Penulisan 23. Soeprihatono, J, Penilaian Pelaksanaan Proposal dan Tesis, Jakarta, 1997. Pekerjaan dan Pengembangan Karyawan, 14. Nawawi, Hadawi dan M. Martini Hadawi, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta, 1998. Kepemimpinan Yang Efektif, Gajahmada University Press, Yogyakarta, 2000. BIODATA 15. Nitisemito. Alex S, Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1996. Biatna Dulbert Tampubolon, S.Si, dilahirkan di 16. Payaman J. Simanjuntak, Manajemen Sumut pada tanggal 3 Desember 1976. Penulis Sumber Daya Manusia, Jakarta, 2005. menyelesaikan pendidikan S1 di bidang 17. Rafianto.J, Organisasi, Kepemimpinan, dan Statistika Universitas Padjajaran Bandung pada Prilaku Administrasi, CV. Haji Mas Agung, tahun 2000. Saat ini penulis bekerja sebagai Jakarta, 1993. peneliti pada Pusat Penelitian dan 18. Ridwan, Skala Pengukuran Variabel– Pengembangan Standardisasi, BSN. variabel Penelitian, Cetakan Kedua Alfabetta, Bandung, 2003.