SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
ACARA IV
LEMAK
A. Tujuan
Tujuan praktikum acara IV Lemak ini adalah mahasiswa mampu
mengetahui kandungan lemak pada bahan hasil pertanian dengan metode
soxhlet.
B. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan teori
Asam lemak adalah asam monokarboksilat berantai lurus yag
terdapat dialam sebagai ester di dalam molekul lemak atau trigliserida.
Hasil hidrolisis trigliserida akan menghasilkan asam lemak jenuh dan
tidak jenuh berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap rantai karbon
didalam molekulnya. Asam lemak tidak jenuh (memiliki ikatan rangkap)
yang terdapat di dalam minyak dapat berada dalam dua bentuk yakni
isomer cis dan trans. Asam lemak tak jenuh alami biasanya berada
sebagai asam lemak cis, hanya sedikit bentuk trans (Silalahi, 2002).
Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk
pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta
tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar,
misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), kloroform (CHCl3), benzena dan
hidrokarbon lainnya. Proses penyerapan minyak pada mi selama
penggorengan dapat dipengaruhi oleh kandungan pati yang terkandung
di dalamnya (Novika, 2013).
Bahan yang mengandung lemak dihidrolisis menjadi asam lemak,
selanjutnya ditransformasi menjadi bentuk ester yang bersifat lebih
mudah menguap. Transformasi dilakukan dengan cara metilasi sehingga
diperoleh bentuk metal ester asam lemak (FAME), yang akan
dianalisis dengan alat kromatografi gas. Secara lebih rinci analisis dibagi
menjadi dua tahap yaitu preparasi contoh (hidrolisis) dan analisis
asam lemak sebagai FAME (Utari, 2010).
Lemak adalah senyawa organic yang terdiri dari atom karbon (C),
hidrogen (H),dan oksigen (O). Lemak bersifat larut dalam pelarut lemak,
seperti benzene, eter, petroleum, dan sebagainya. Lemak yang
mempunyai titik lebur tinggi berbentuk padat pada suhu kamar disebut
lemak, sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah pada bentuk cair
disebut minyak. Sama lemak dapat dinyatakan dengan nomenklatur
pendek ditulis dengan menyatakan jumlah atom karbon, diikuti titik dua
(:) dan jmlah ikatan rangkap (Departemen Gizi, 2012).
Sebuah bagian dari pentingnya lemak dan minyak berasal dari
sifat fungsional yang mereka berunding untuk makanan. Ini adalah
konsekuensi dari mereka sifat kimia dan fitur struktural. Lipid
relatif tidak larut dalam air karena daerah non-polar besar mereka.
Namun, mereka juga mengandung gugus dengan beberapa derajat
polaritas. Itu kombinasi dari gugus polar dan non-polar dan variasi
mereka adalah apa yang memberikan berbagai sifat fungsional diamati
dan apa membuat mereka sangat berharga. Ini isu Grasas y ACEITES
ulasan beberapa sifat fungsional lemak dan minyak. Redaksi berharap
bahwa studi termasuk akan memberikan keadaan referensi seni Volume
pengetahuan hadir dan aplikasi di bidang ini. Pentingnya lemak dan
minyak berasal dari fungsi yang mereka dapat memberi, ini pada
gilirannya muncul dari mereka sifat kimia dan struktural umum
fitur yang ada dalam semua lemak dan minyak. Dalam konteks ini
review, lemak dan minyak istilah khusus mengecualikan produk mineral
dan berlaku untuk apa yang biasanya disebut lipid. Lipid didefinisikan
oleh The Chemical Publikasi Kamus (1) sebagai: Sebuah istilah inklusif
untuk lemak dan lemak berasal bahan. Termasuk semua zat yang: 1)
adalah relatif tidak larut dalam air tetapi larut dalam organik pelarut. 2)
terkait baik sebenarnya atau berpotensi untuk lemak ester asam, alkohol
lemak, sterol, lilin dll 3). oleh organisme hewan (Belton, 2000).
Sebuah administrasi besar teroksidasi minyak sayur dalam diet dapat
menyebabkan kejengkelan proses radikal bebas. Hal ini diyakini bahwa
seperti diet, mirip dengan konsumsi berlebihan produk kaya kolesterol,
menghasilkan pengembangan vaskular lesi, yang menyebabkan
aterosklerosis dan kemudian penyakit pada sistem kardiovaskular.
Selanjutnya, Penelitian ini mengungkap konsumsi tinggi zat antioksidan
mengurangi risiko mengembangkan penyakit sistem peredaran darah. Ini
akan tampaknya penting untuk mengetahui apakah penambahan zat
antioksidan untuk hasil makanan dalam mengurangi perubahan
merugikan yang disebabkan oleh konsumsi minyak nabati teroksidasi.
Dalam industri makanan, oksidasi lipid dihambat oleh sintetik antioksidan
seperti butil hydroxyanisol, butil hydroxytoluene, TERC butil
hidroxiquinona (TBHQ), dan Propyl gallate. Penggunaan mereka
senyawa telah dipertanyakan dalam banyak studi di hal keselamatan
mereka karena risiko menyebabkan jantung penyakit dan karsinogenesis
(Keshvari, 2013).
Antioksidan alami telah digunakan sebagai pengganti antioksidan
sintetik untuk menghambat oksidasi lipid pada makanan untuk
meningkatkan kualitas dan nilai gizi. Ulasan ini membahas beberapa
aspek dari penelitian terbaru tentang antioksidan aktivitas ekstrak
tumbuhan dan senyawa alami untuk meningkatkan kualitas daging.
Banyak herbal, rempah-rempah, dan ekstrak mereka telah dilaporkan
sebagai memiliki kapasitas tinggi antioksidan, seperti beberapa tanaman
dari keluarga Lamiaceae, misalnya, oregano (Origanum vulgare L.),
rosemary (Rosmarinus oficinalis L.), dan bijak (Salvia oficinalis L.).
Aktivitas antioksidan tanaman ini dikaitkan dengan fenolik senyawa
konten mereka, yang mencakup senyawa volatil juga dikenal sebagai
minyak esensial. Beberapa faktor yang menyebabkan beberapa perbedaan
pada aktivitas antioksidan ekstrak tanaman meliputi: jenis pelarut yang
digunakan selama ekstraksi, metode pengukuran, dan jumlah sampel.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa rak-hidup dan kualitas
daging dapat ditingkatkan dengan menggunakan antioksidan alami dalam
beberapa tahap produksi daging. Itu efek utama dari senyawa ini
mengurangi pertumbuhan mikroba dan oksidasi lipid selama
penyimpanan. Namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk
menentukan aktivitas antimikroba antioksidan alami dalam daging selama
penyimpanan, mengidentifikasi jalur utama metabolisme senyawa ini, dan
efeknya pada parameter kualitas daging lainnya. Meningkatnya preferensi
untuk makanan alami telah diwajibkan industri makanan untuk
memasukkan antioksidan alami dalam berbagai produk untuk menunda
degradasi oksidatif lipid, meningkatkan kualitas dan nilai gizi makanan,
dan mengganti antioksidan sintetik.. Termasuk antioksidan dalam diet
memiliki efek beneicial pada kesehatan manusia karena mereka
melindungi komponen selular biologis penting, seperti DNA, protein, dan
membran lipid, dari reaktif spesies oksigen (ROS) serangan. Sintetis
antioksidan telah digunakan untuk menghambat atau meminimalkan
kerusakan oksidatif makanan, seperti terbutilasi hidroksianisol (BHA),
butylated hydroxytoluene (BHT), dan tersier butil hidrokuinon (TBHQ).
Baru-baru ini, konsumen telah menolak sintetis antioksidan karena
karsinogenetik mereka. Keuntungan dari alam antioksidan dalam
makanan adalah penerimaan konsumen tinggi dan penggunaan yang
aman mereka. Kerugiannya adalah biaya dan tinggi mereka efektivitas
yang lebih rendah (Velascol, 2011).
Oksidasi lipid adalah reaksi yg memburuk utama yang terjadi
selama pengolahan, distribusi, penyimpanan, dan persiapan final
makanan. hese oksidatif reaksi mengakibatkan kehancuran vitamin larut
lemak dan asam lemak esensial, serta perubahan yang tidak diinginkan
dalam warna, aroma, dan konsistensi makanan, membuat mereka satuan
untuk konsumsi. Makanan lipid oksidasi dianggap sebagai faktor risiko
untuk kesehatan manusia. Beberapa oksidasi lipid juga dapat memiliki
negatif efek pada nilai gizi, dan dapat bertanggung jawab atas produksi
senyawa beracun mampu memicu metabolisme gangguan seperti
mutagenesis, karsinogenesis, peredaran darah gangguan, dan penuaan.
Salah satu metode untuk mengurangi oksidasi lipid adalah aplikasi
antioksidan. Antioksidan yang umum digunakan dalam makanan Produk
saat ini adalah butil hydroxyanisol (BHA) dan butil hidroksitoluen
(BHT). Dalam beberapa tahun terakhir, keamanan sintetis aditif makanan,
termasuk toksisitas mungkin bahan kimia ini digunakan sebagai
antioksidan, telah mendapat perhatian. Jadi, ada kebutuhan untuk yang
lain komponen untuk bertindak sebagai antioksidan dan membuat produk
makanan lebih aman untuk membuat. selang antioksidan ekstrak meliputi
diperoleh dari tanaman, terutama ketumbar (Coriandrum sativum L.) dia
senyawa hadir dalam spesies ini, telah dilaporkan menghambat
pertumbuhan berbagai mikroorganisme (Marangoni, 2011).
2. Tinjauan alat dan bahan
Lemak dalam bahan makanan ditentukan dengan metoda ekstraksi
beruntun didalam alat soxhlet, mempergunakan ekstrakstan pelarut
lemak, seperti petroleum benzene atau ether. Bahan makanan yang
ditentukan kadar lemaknya, dipotong-potong setela dipisahkan dari
bagian yang tidak dimakan seperti kulit dan yang lainnya. Bahan
makanan kemudian dihaluskan atau dipotong kecil-kecil dan dimasukkan
kedalam alat soxhlet untuk di ekstraksi.ekstraksi dilakukan berturut-turut
selama beberapa jam dengan dipanaskan. Setelah diperkirakan selesai
cairan ekstraktans diuapkan dan residu yang tertinggal ditimbang dengan
teliti. Presentase lemak(residu) terhadap berat jumlah asal bahan makanan
yang diolah (sampel) dapat dihitung dan kadar lemak bahan makanan
tersebut dinyatakan dalam gram persen (Sedieoetama, 2000).
Sebagian besar lemak alam merupakan persenyawaan yang
terbentuk dari asam lemak dan gliserol. Jadi molekul lemak juga
tersususn atas unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen. Asam-asam
lemak mengandung atom-atom hydrogen dan dengan jumlah atom
oksigen yang relatif sedikit. Berbagai tumbuh-tumbuhan juga menyimpan
lemak di dalam biji, buah, lembaga dan dipergunakan oleh manusia
sebagai sumber lemak dalam hidangan. Bahan makana yang banyak
mengandung lemak adalah mentega, mergarin, daging, ikan, kuning telur,
kacang-kacangan kelapa dan lain-lain (Soedarmo, 1977).
Beberapa bahan pelarut yang sering digunakan dalam ekstraksi
lemak adalah petroleum ether yaitu ethil-ether dan petroleum ether.
Petroleum ether lebih banyak digunakan kerena lebih murah, kurang
berbahaya kerhadap kebakaran dan ledakan serta lebih selektif dalam
pelarut lipida. Ethil-ether selain melarutkan lipida juga melarutkan lipida
yang sudah mengalami oksidari serta zat bukan lipida misalnya gula
(Sudarmaji, 2010).
C. Metode percobaan
1. Alat dan Bahan
a. Alat :
Alat ekstraksi Soxhlet
Eksikator
Kertas saring bebas lemak
Neraca analitik
Oven
b. Bahan :
Kacang tanah
Kacang hijau
Kacang kedelai
Kacang merah
Jagung
Pelarut organic (Petrolium ether)
2. Cara Kerja
Sampel
dimasukkan
kedalam alat
ekstraksi
Ditimbang kertas saring bebas lemak
Ditimbang 2 gr bahan bungkus dengan
kertas
saring bebas lemak
Keringkan dalam oven 1050
C selama 5
jam
Dinginkan dan ditimbang
Labu penampung, alat ekstraksi soxhlet
dan pendinginan dipasang
Tuangkan pelarut organik
Alirkan air pendingin dan pemanas
dihidupkan.Ekstraksi berlangsung
sebanyak 10 kali sirkulasi (1 sirkulasi 45
menit)
Proses ekstraksi selesai
Sampel dikeluarkan, diangin-anginkan,
dan dikeringkan dalam oven sampai semua
eter menguap
Timbang dalam keadaan panas
D. Hasil dan Pembahasan
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Kadar Lemak
Kel Sampel Berat
sampel (g)
Berat sebelum
ekstraksi (g)
Berat setelah
ekstraksi (g)
Kadar
lemak (%)
6 Kacang hijau 2,006 2,147 2,426 -0,449
Sumber : Laporan Sementara
Lipida merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri dari unsur C
(karbon), H (hidrogen) dan O (oksigen). lipida didalam makanan yang
memegang peranan penting adalah lemak netral atau trigliserida yang
molekulnya terdiri atas satu molekul gliserol (glycerin) dan 3 molekul asam
lemak, yang diikat pada glycerol tersebut dengan ikatan ester. Lemak
merupakan senyawa makronutrien yang tak larut dalam air tetapi larut dalam
pelarut organik seperti ether, aseton, benzena, dietil eter, kloroform.
Lipid dibagi menjadi 3 golongan besar yaitu:
1. Lipida sederhana
2. Lipida Kompleks
3. Steroid
Lipid (lemak) adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan baik
secara actual maupun potensial dengan asam lemak. Sifat dari lemak secara
umum tidak larut dalam air, sehingga limbah yang mengandung lemak yang
terdapat dalam badan air mempunyai dampak yang cukup besar dalam
mengganggu ekosistem perairan. Lapisan lipid yang ada pada permukaan
perairan akan menghalangi masuknya cahaya dalam badan air sehingga
proses fotosintesis berlangsung terhambat dengan demikian kadar oksigen
akan rendah yang akan menyebabkan organsme aerobik akan mati.
Lemak kasar adalah kadar lemak dalam suatu bahan/olahan hasil
pertanian yang mengandung bahan yang terlarut dan bahan-bahan lain yang
terkandung didalamnya seperti fosfolipid, sterol, asam lemak bebas,
karotenoid dan pigmen.
Lemak merupakan zat yang berperan penting pada tubuh manusia dan
sumber energi yang paling efektif bila dibandingkan dengan karbohidrat dan
protein. Lemak juga berfungsi sebagai pelarut pada vitamin A, D, E dan K.
Vitamin A, D, E dan K merupakan jenis vitamin yang larut dalam lemak dan
tersimpan didalam jaringan-jaringan lemak. Lemak-lemak yang tidak
dikehendaki adalah bahan-bahan yang berminyak ataupun jenuh yang banyak
terkandung dalam daging, hasil olahan hewani dan susu, termasuk telur, keju,
susu dan lemak babi. Kacang-kacangan dan biji-bijian juga mengandung
lemak tapi dari jenis yang baik.
Lemak mempunyai peranan yang penting, Kandungan kalorinya sangat
tinggi. Oleh karena itu lemak sangat penting untuk dikonsumsi oleh orang
yang sedang mengerjakan tugas/pekerjaan fisik yang berat. Selain itu adanya
lemak dalam bahan makanan dapat memberikan citarasa kelezatan yang lebih
menarik. Kandungan asam lemak sangat penting, yang disebut asam lemak
esensial, karena dapat merupakan prekursor pembentukan hormon tertentu
seperti prostaglandin. Selain itu juga sebagai penyusun membran yang sangat
penting untuk berbagai tugas metabolisme.
Lemak dalam makanan adalah campuran lemak heterogen yang sebagian
besar terdiri dari triglisarida, dalam lemak makanan yang terdapat sejumlah
kecil fosfolipid, sfingolipid, kolesterol dan pitosterol. Dibandingkan dengan
zat makanan yang lain, lemak mempunyai nilai kalori yang paling tinggi 1 gr
lemak bisa menghasilkan energi sebesar 9 kkal, sehingga lemak bisa
dikatakan penyuplai energi terbesar dalam tubuh manusia. Disamping
berfungsi sebagai penyuplai sebagian energi yang diperlukan untuk
melakukan kegiatan sehari-hari, lemak yang dimakan dapat berfungsi sebagai
penyedia asam lemak. Berdasarkan sifat lemak, kadar lemak dalam suatu
bahan atau olahan hasil pertanian dapat ditentukan dengan menghitung
banyaknya bahan yang terlarut. Tetapi bahan lain selain lemak juga larut
dalam pelarut organik seperti fosfolipid, sterol, asam lemak bebas, karotenoid
dan pigmen.
Soxhlet merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengekstrak
suatu bahan dengan pelarutan yang berulang-ulang dengan pelarut yang
sesuai. Sampel yang akan diekstraksi ditempatkan dalam suatu timbel yang
permeabel terhadap pelarut dan diletakkan di atas tabung destilasi, dididihkan
dan dikondensaasikan di atas sampel. Kondesat akan jatuh ke dalam timbel
dan merendam sampel dan diakumulasi sekeliling timbel. Setelah sampai
batas tertentu, pelarut akan kembali masuk ke dalam tabung destilasi secara
otomastis. Proses ini berulang terus dengan sendirinya di dalam alat terutama
dalam peralatan Soxhlet yang digunakan untuk ekstraksi lipida. Menurut
prosedur Soxhlet tersebut, minyak dan lemak dari bahan padat yang diambil
dengan mencuci berulang (perkolasi) dengan organik pelarut, biasanya
heksana atau petroleum eter, di bawah refluks dalam gelas khusus.
Soxhletasi merupakan proses pemisahan ( ekstrak padatan ) suatu bahan
alam dengan palarut organic yang menggunakan alat sokhlet. Pada umumnya
metode ini digunakan untuk memisahkan lemak dan minyak. Pada tahapan
prosesnya, teknik sokhletasi ini hamper sama dengan partisi cair-cair, namun
yang membedakannya adalah cara pemisahannya. Prinsip dari metode ini
adalah mengekstrak lemak dengan menggunakan pelarut organic. Setalah
pelarutnya diuapkan, lemaknya dapat ditimbang dengan dihitung presentase
kadar sampelnya
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru
yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut
konstan dengan adanya pendingin balik. Dalam metode ini sampel
dikeringkan, digiling menjadi partikel kecil dan ditempatkan dalam sebuah
bidal selulosa berpori. Bidal ditempatkan dalam ruang ekstraksi yang
digantung di atas sebuah labu kimia yang mengandung pelarut dan di bawah
kondensor Labu dipanaskan dan pelarut menguap dan bergerak naik ke
kondensor di mana ia diubah menjadi suatu cairan yang menetes ke ruang
ekstraksi yang mengandung sampel. Ruang ekstraksi dirancang sehingga
ketika pelarut sekitarnya sampel melebihi tingkat tertentu meluap dan
menetes kembali ke dalam labu mendidih. Pada akhir proses ekstraksi, yang
berlangsung beberapa jam, labu mengandung pelarut dan lemak akan
dihapus. Dalam beberapa perangkat corong memungkinkan untuk
memulihkan pelarut pada akhir ekstraksi setelah menutup kran antara corong
dan ruang ekstraksi. Pelarut dalam labu kemudian diuapkan dan massa yang
tersisa lipid diukur. Persentase lemak dalam sampel awal kemudian dapat
dihitung.
Proses pemisahan dengan metode ini memiliki kelebihan, yaitu pelarut
yang digunakan masih utuh, dapat digunakan untuk pemisahan bahan lain.
Dikatakan masih utuh karena pada penguapan dengan rotary evaporator hasil
yang diperoleh tadi memisahkan pelarut yang ada dalam filtrate. Dan dapat
melarutkan bahan yang lebih banyak karena pemanasan. Metode soxhlet ini
dipilih karena pelarut yang digunakan lebih sedikit (efesiensi bahan) dan
larutan sari yang dialirkan melalui sifon tetap tinggal dalam labu, sehingga
pelarut yang digunakan untuk mengekstrak sampel selalu baru dan
meningkatkan laju ekstraksi. Waktu yang digunakan lebih cepat. Tetapi
metode ini kurang efektif, karena harga pelarut mahal dan lemak yang
diperoleh harus dipisahkan dari pelarutnya dengan cara diuapkan. Alasan dari
pemisahan pelarut dari ekstraknya adalah agar dihasilkan zat-zat terlarut
sebagai ekstrak pekat dan pelarutnya dapat digunakan kembali. Kerugian
metode ini ialah pelarut yang digunakan harus mudah menguap dan hanya
digunakan untuk ekstraksi senyawa yang tahan panas.
Fungsi lemak pada makanan adalah memberikan rasa gurih, memberikan
kualitas renyah dan memberi kandungan kalori tinggi. Fungsi mengetahui
kandungan lemak pada suatu bahan adalah memudahkan dalam penelitian
dengan metode yang tepat, dapat mengetahui seberapa besar kandungan
lemak yang terdapat pada bahan tersebut, dan dapat dibedakan jenis-jenis
lemak dan semua komponen penyusun lemak serta klasifikasinya. Fungsi
mengetahui kandungan lemak dalam pengolahan makanan agar dapat
dilakukan metode pengolahan dengan tepat.
Sifat khusus yang menyebabkan pentingnya lemak dalam suatu bahan
makanan ialah karena adanya asam-asam esensial yang mempunyai peranan
penting dalam memelihara kesehatan kulit. Meskipun jumlah yang pasti
untuk kebutuhan lemak tidak dapat ditentukan , diperkirakan ½ - 1 gr lemak
yang berasal dari berbagai sumber untuk tiap kilo gram berat badan, sydah
cukup untuk mempertahankan kesehatan yang baik.
Kadar lemak dalam DKBM sebesar 1,20 %, dan dalam percobaan kadar
lemak sebesar -0,449 %. Hal ini termasuk menyimpang, karena data tidak
sesuai atau menyimpang telalu jauh dari DKBM. Dalam percobaan hasil
kadar lemak minus karena data kemungkinan tertukar dengan kelompok yang
lain saat penimbangan disebabkan label pada sampel luntur akibat
penambahan zat pelarut organik.
E. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum lemak ini adalah :
1. Dari hasil yang diperoleh, terlihat bahwa persentase kadar lemak kacang
hijau sebesar -0,449%
2. Salah satu menentukan kadar lemak yaitu dengan cara metode soxhlet.
3. Soxhlet merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengekstrak
suatu bahan dengan pelarutan yang berulang-ulang dengan pelarut yang
sesuai. Sampel yang akan diekstraksi ditempatkan dalam suatu timbel
yang permeabel terhadap pelarut dan diletakkan di atas tabung destilasi,
dididihkan dan dikondensaasikan di atas sampel.
4. Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang
umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut
konstan dengan adanya pendingin balik.
5. Salah satu manfaat mengatahui kandungan lemak pada bahan pangan
adalah dalam menghitung konsentrasi zat gizi yang dikonsumsi oleh
tubuh.
6. Pentingnya lemak dalam suatu bahan makanan ialah karena adanya asam-
asam esensial yang mempunyai peranan penting dalam memelihara
kesehatan kulit
DAFTAR PUSTAKA
Belton, Peter. 2000. The Functional Properties Of Fats And Oils- A Richness Of
Diversity. Grasas Y Aceltes. Institute Of Food Research, Norwich
Research Park.
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. 2012. Gizi dan Kesehatan
Masyarakat. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Keshvari, Mahtab Et Al. 2013.Preventive Effect Of Cinnamon Essential Oil On
Lipid Oxidation Of Vegetable Oil. 280 ARYA Atheroscler 2013;
Volume 9, Issue 5.
Marangoni, Cristiane. 2011. Antioxidant Activity Of Essential Oil From
Coriandrum Sativum L. In Italian Salami. Ciênc. Tecnol. Aliment.,
Campinas, 31(1): 124-128, Jan.-Mar. 2011
Novika. 2013. Kajian Penggunaan Tepung Millet Kuning Sebagai Subtitusi
Tepung Terigu Pada Karakteristik Sensoris, Fisikokimia, Dan Aktivitas
Antioksidan Mi Instan Ubi Jalar Ungu. Jurnal Teknosains Pangan Vol 2
No 1 Januari 2013.
Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2000. Ilmu Gizi. Dian Rakyat. Jakarta Timur.
Silalahi, Jansen dan Rosa, Sanggam Dera. 2002. Asam Lemak Trans Dalam
Makanan dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan. Jurnal Teknol dan
Industry Pangan, Vol. XIII, No.2 Th. 2002.
Soedarmo, Poerwo. 1977. Ilmu Gizi. Dian Rakyat. Jakarta.
Sudarmaji, Slamet dkk. 2010. Analisa bahan makanan dan pertanian. Liberty.
Yogyakarta.
Utari, Diah. 2010. Kandungan Asam Lemak, Zink, dan Copper Pada Tempe
Bagaimana Potensinya Unuk Mencegah Penyakit Degeneratif.
Departemen Gizi Kesmas Fakultas Kesehatan Masyarakat. UI.
Velasco1, Valeria. 2011. Improving Meat Quality Through Natural Antioxidants.
Chilean Journal Of Agricultural Research 71(2) April-June 2011.
Lampiran
Perhitungan :
% kadar lemak
= -0,449 %
Gambar 4.1 Metode Soxhletasi

Contenu connexe

Tendances

Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Fransiska Puteri
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Agres Tarigan
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Annisa Nurul Chaerani
 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Santika Dewi
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
wd_amaliah
 
Analisis protein
Analisis proteinAnalisis protein
Analisis protein
Ovi Ardiana
 

Tendances (20)

Uji barfoed
Uji barfoedUji barfoed
Uji barfoed
 
Uji Moore
Uji MooreUji Moore
Uji Moore
 
Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
 
Uji safonifikasi
Uji safonifikasiUji safonifikasi
Uji safonifikasi
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
 
Laporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIALaporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIA
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Uji lipid 1
Uji lipid 1Uji lipid 1
Uji lipid 1
 
Analisis protein
Analisis proteinAnalisis protein
Analisis protein
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan Lemak
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
 
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 

En vedette (12)

Laporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
Laporan Analisa Pangan Acara 5 KabohidratLaporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
Laporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
 
Laporan Pangan dan Gizi - Acara 2 DKBM
Laporan Pangan dan Gizi - Acara 2 DKBMLaporan Pangan dan Gizi - Acara 2 DKBM
Laporan Pangan dan Gizi - Acara 2 DKBM
 
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK DAN PENYERAPAN MINYAK
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK  DAN PENYERAPAN MINYAKACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK  DAN PENYERAPAN MINYAK
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK DAN PENYERAPAN MINYAK
 
diagram ishikawa
diagram ishikawadiagram ishikawa
diagram ishikawa
 
Laporan Praktikum Alat dan Mesin Pengemasan
Laporan Praktikum Alat dan Mesin PengemasanLaporan Praktikum Alat dan Mesin Pengemasan
Laporan Praktikum Alat dan Mesin Pengemasan
 
Laporan Praktikum Alat dan Mesin Ekstraksi
Laporan Praktikum Alat dan Mesin EkstraksiLaporan Praktikum Alat dan Mesin Ekstraksi
Laporan Praktikum Alat dan Mesin Ekstraksi
 
Laporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 AirLaporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 Air
 
Acara 3 Ukuran Rumah Tangga
Acara 3 Ukuran Rumah TanggaAcara 3 Ukuran Rumah Tangga
Acara 3 Ukuran Rumah Tangga
 
Acara 6 perhitungan kecukupan energi
Acara 6 perhitungan kecukupan energiAcara 6 perhitungan kecukupan energi
Acara 6 perhitungan kecukupan energi
 
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan ConfectionaryAcara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
 
Laporan Kunjungan Industri Pocari Sweat dan Indofood
Laporan Kunjungan Industri Pocari Sweat dan IndofoodLaporan Kunjungan Industri Pocari Sweat dan Indofood
Laporan Kunjungan Industri Pocari Sweat dan Indofood
 
Laporan praktikum nata de coco
Laporan praktikum nata de cocoLaporan praktikum nata de coco
Laporan praktikum nata de coco
 

Similaire à Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak

Metabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanMetabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhan
awarisusanti
 
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawit
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawitMetabolisme lipid pada buah kelapa sawit
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawit
awarisusanti
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Fransiska Puteri
 
Komponen kimiawi sel
Komponen kimiawi selKomponen kimiawi sel
Komponen kimiawi sel
Eka S
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Fransiska Puteri
 
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDUIDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
CarlosEnvious
 

Similaire à Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak (20)

Metabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanMetabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhan
 
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawit
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawitMetabolisme lipid pada buah kelapa sawit
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawit
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
Gambaran Metabolisme Lipid
Gambaran Metabolisme LipidGambaran Metabolisme Lipid
Gambaran Metabolisme Lipid
 
Laporan praktikum uji makanan
Laporan praktikum uji makananLaporan praktikum uji makanan
Laporan praktikum uji makanan
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Ipa terapan
Ipa terapanIpa terapan
Ipa terapan
 
SENYAWA ANTIOKSIDANT UNTUK PENGAWETAN PANGAN 13.pptx
SENYAWA ANTIOKSIDANT UNTUK PENGAWETAN PANGAN 13.pptxSENYAWA ANTIOKSIDANT UNTUK PENGAWETAN PANGAN 13.pptx
SENYAWA ANTIOKSIDANT UNTUK PENGAWETAN PANGAN 13.pptx
 
biogas
biogasbiogas
biogas
 
Komponen kimiawi sel
Komponen kimiawi selKomponen kimiawi sel
Komponen kimiawi sel
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
 
Bagian 1 metabolit sekunder
Bagian 1 metabolit sekunderBagian 1 metabolit sekunder
Bagian 1 metabolit sekunder
 
Laporan minyak dan lemak
Laporan minyak dan lemakLaporan minyak dan lemak
Laporan minyak dan lemak
 
Biomolekul dan aplikasi.ppt
Biomolekul dan aplikasi.pptBiomolekul dan aplikasi.ppt
Biomolekul dan aplikasi.ppt
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
kimia lemak.pptx
kimia lemak.pptxkimia lemak.pptx
kimia lemak.pptx
 
Senyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunderSenyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunder
 
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDUIDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
 
laporan biokimia
laporan biokimia laporan biokimia
laporan biokimia
 
Kim (2) LEMAK
Kim (2) LEMAKKim (2) LEMAK
Kim (2) LEMAK
 

Dernier

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Dernier (20)

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 

Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak

  • 1. ACARA IV LEMAK A. Tujuan Tujuan praktikum acara IV Lemak ini adalah mahasiswa mampu mengetahui kandungan lemak pada bahan hasil pertanian dengan metode soxhlet. B. Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan teori Asam lemak adalah asam monokarboksilat berantai lurus yag terdapat dialam sebagai ester di dalam molekul lemak atau trigliserida. Hasil hidrolisis trigliserida akan menghasilkan asam lemak jenuh dan tidak jenuh berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap rantai karbon didalam molekulnya. Asam lemak tidak jenuh (memiliki ikatan rangkap) yang terdapat di dalam minyak dapat berada dalam dua bentuk yakni isomer cis dan trans. Asam lemak tak jenuh alami biasanya berada sebagai asam lemak cis, hanya sedikit bentuk trans (Silalahi, 2002). Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya. Proses penyerapan minyak pada mi selama penggorengan dapat dipengaruhi oleh kandungan pati yang terkandung di dalamnya (Novika, 2013). Bahan yang mengandung lemak dihidrolisis menjadi asam lemak, selanjutnya ditransformasi menjadi bentuk ester yang bersifat lebih mudah menguap. Transformasi dilakukan dengan cara metilasi sehingga diperoleh bentuk metal ester asam lemak (FAME), yang akan dianalisis dengan alat kromatografi gas. Secara lebih rinci analisis dibagi menjadi dua tahap yaitu preparasi contoh (hidrolisis) dan analisis asam lemak sebagai FAME (Utari, 2010).
  • 2. Lemak adalah senyawa organic yang terdiri dari atom karbon (C), hidrogen (H),dan oksigen (O). Lemak bersifat larut dalam pelarut lemak, seperti benzene, eter, petroleum, dan sebagainya. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi berbentuk padat pada suhu kamar disebut lemak, sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah pada bentuk cair disebut minyak. Sama lemak dapat dinyatakan dengan nomenklatur pendek ditulis dengan menyatakan jumlah atom karbon, diikuti titik dua (:) dan jmlah ikatan rangkap (Departemen Gizi, 2012). Sebuah bagian dari pentingnya lemak dan minyak berasal dari sifat fungsional yang mereka berunding untuk makanan. Ini adalah konsekuensi dari mereka sifat kimia dan fitur struktural. Lipid relatif tidak larut dalam air karena daerah non-polar besar mereka. Namun, mereka juga mengandung gugus dengan beberapa derajat polaritas. Itu kombinasi dari gugus polar dan non-polar dan variasi mereka adalah apa yang memberikan berbagai sifat fungsional diamati dan apa membuat mereka sangat berharga. Ini isu Grasas y ACEITES ulasan beberapa sifat fungsional lemak dan minyak. Redaksi berharap bahwa studi termasuk akan memberikan keadaan referensi seni Volume pengetahuan hadir dan aplikasi di bidang ini. Pentingnya lemak dan minyak berasal dari fungsi yang mereka dapat memberi, ini pada gilirannya muncul dari mereka sifat kimia dan struktural umum fitur yang ada dalam semua lemak dan minyak. Dalam konteks ini review, lemak dan minyak istilah khusus mengecualikan produk mineral dan berlaku untuk apa yang biasanya disebut lipid. Lipid didefinisikan oleh The Chemical Publikasi Kamus (1) sebagai: Sebuah istilah inklusif untuk lemak dan lemak berasal bahan. Termasuk semua zat yang: 1) adalah relatif tidak larut dalam air tetapi larut dalam organik pelarut. 2) terkait baik sebenarnya atau berpotensi untuk lemak ester asam, alkohol lemak, sterol, lilin dll 3). oleh organisme hewan (Belton, 2000). Sebuah administrasi besar teroksidasi minyak sayur dalam diet dapat menyebabkan kejengkelan proses radikal bebas. Hal ini diyakini bahwa
  • 3. seperti diet, mirip dengan konsumsi berlebihan produk kaya kolesterol, menghasilkan pengembangan vaskular lesi, yang menyebabkan aterosklerosis dan kemudian penyakit pada sistem kardiovaskular. Selanjutnya, Penelitian ini mengungkap konsumsi tinggi zat antioksidan mengurangi risiko mengembangkan penyakit sistem peredaran darah. Ini akan tampaknya penting untuk mengetahui apakah penambahan zat antioksidan untuk hasil makanan dalam mengurangi perubahan merugikan yang disebabkan oleh konsumsi minyak nabati teroksidasi. Dalam industri makanan, oksidasi lipid dihambat oleh sintetik antioksidan seperti butil hydroxyanisol, butil hydroxytoluene, TERC butil hidroxiquinona (TBHQ), dan Propyl gallate. Penggunaan mereka senyawa telah dipertanyakan dalam banyak studi di hal keselamatan mereka karena risiko menyebabkan jantung penyakit dan karsinogenesis (Keshvari, 2013). Antioksidan alami telah digunakan sebagai pengganti antioksidan sintetik untuk menghambat oksidasi lipid pada makanan untuk meningkatkan kualitas dan nilai gizi. Ulasan ini membahas beberapa aspek dari penelitian terbaru tentang antioksidan aktivitas ekstrak tumbuhan dan senyawa alami untuk meningkatkan kualitas daging. Banyak herbal, rempah-rempah, dan ekstrak mereka telah dilaporkan sebagai memiliki kapasitas tinggi antioksidan, seperti beberapa tanaman dari keluarga Lamiaceae, misalnya, oregano (Origanum vulgare L.), rosemary (Rosmarinus oficinalis L.), dan bijak (Salvia oficinalis L.). Aktivitas antioksidan tanaman ini dikaitkan dengan fenolik senyawa konten mereka, yang mencakup senyawa volatil juga dikenal sebagai minyak esensial. Beberapa faktor yang menyebabkan beberapa perbedaan pada aktivitas antioksidan ekstrak tanaman meliputi: jenis pelarut yang digunakan selama ekstraksi, metode pengukuran, dan jumlah sampel. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa rak-hidup dan kualitas daging dapat ditingkatkan dengan menggunakan antioksidan alami dalam beberapa tahap produksi daging. Itu efek utama dari senyawa ini
  • 4. mengurangi pertumbuhan mikroba dan oksidasi lipid selama penyimpanan. Namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan aktivitas antimikroba antioksidan alami dalam daging selama penyimpanan, mengidentifikasi jalur utama metabolisme senyawa ini, dan efeknya pada parameter kualitas daging lainnya. Meningkatnya preferensi untuk makanan alami telah diwajibkan industri makanan untuk memasukkan antioksidan alami dalam berbagai produk untuk menunda degradasi oksidatif lipid, meningkatkan kualitas dan nilai gizi makanan, dan mengganti antioksidan sintetik.. Termasuk antioksidan dalam diet memiliki efek beneicial pada kesehatan manusia karena mereka melindungi komponen selular biologis penting, seperti DNA, protein, dan membran lipid, dari reaktif spesies oksigen (ROS) serangan. Sintetis antioksidan telah digunakan untuk menghambat atau meminimalkan kerusakan oksidatif makanan, seperti terbutilasi hidroksianisol (BHA), butylated hydroxytoluene (BHT), dan tersier butil hidrokuinon (TBHQ). Baru-baru ini, konsumen telah menolak sintetis antioksidan karena karsinogenetik mereka. Keuntungan dari alam antioksidan dalam makanan adalah penerimaan konsumen tinggi dan penggunaan yang aman mereka. Kerugiannya adalah biaya dan tinggi mereka efektivitas yang lebih rendah (Velascol, 2011). Oksidasi lipid adalah reaksi yg memburuk utama yang terjadi selama pengolahan, distribusi, penyimpanan, dan persiapan final makanan. hese oksidatif reaksi mengakibatkan kehancuran vitamin larut lemak dan asam lemak esensial, serta perubahan yang tidak diinginkan dalam warna, aroma, dan konsistensi makanan, membuat mereka satuan untuk konsumsi. Makanan lipid oksidasi dianggap sebagai faktor risiko untuk kesehatan manusia. Beberapa oksidasi lipid juga dapat memiliki negatif efek pada nilai gizi, dan dapat bertanggung jawab atas produksi senyawa beracun mampu memicu metabolisme gangguan seperti mutagenesis, karsinogenesis, peredaran darah gangguan, dan penuaan. Salah satu metode untuk mengurangi oksidasi lipid adalah aplikasi
  • 5. antioksidan. Antioksidan yang umum digunakan dalam makanan Produk saat ini adalah butil hydroxyanisol (BHA) dan butil hidroksitoluen (BHT). Dalam beberapa tahun terakhir, keamanan sintetis aditif makanan, termasuk toksisitas mungkin bahan kimia ini digunakan sebagai antioksidan, telah mendapat perhatian. Jadi, ada kebutuhan untuk yang lain komponen untuk bertindak sebagai antioksidan dan membuat produk makanan lebih aman untuk membuat. selang antioksidan ekstrak meliputi diperoleh dari tanaman, terutama ketumbar (Coriandrum sativum L.) dia senyawa hadir dalam spesies ini, telah dilaporkan menghambat pertumbuhan berbagai mikroorganisme (Marangoni, 2011). 2. Tinjauan alat dan bahan Lemak dalam bahan makanan ditentukan dengan metoda ekstraksi beruntun didalam alat soxhlet, mempergunakan ekstrakstan pelarut lemak, seperti petroleum benzene atau ether. Bahan makanan yang ditentukan kadar lemaknya, dipotong-potong setela dipisahkan dari bagian yang tidak dimakan seperti kulit dan yang lainnya. Bahan makanan kemudian dihaluskan atau dipotong kecil-kecil dan dimasukkan kedalam alat soxhlet untuk di ekstraksi.ekstraksi dilakukan berturut-turut selama beberapa jam dengan dipanaskan. Setelah diperkirakan selesai cairan ekstraktans diuapkan dan residu yang tertinggal ditimbang dengan teliti. Presentase lemak(residu) terhadap berat jumlah asal bahan makanan yang diolah (sampel) dapat dihitung dan kadar lemak bahan makanan tersebut dinyatakan dalam gram persen (Sedieoetama, 2000). Sebagian besar lemak alam merupakan persenyawaan yang terbentuk dari asam lemak dan gliserol. Jadi molekul lemak juga tersususn atas unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen. Asam-asam lemak mengandung atom-atom hydrogen dan dengan jumlah atom oksigen yang relatif sedikit. Berbagai tumbuh-tumbuhan juga menyimpan lemak di dalam biji, buah, lembaga dan dipergunakan oleh manusia sebagai sumber lemak dalam hidangan. Bahan makana yang banyak
  • 6. mengandung lemak adalah mentega, mergarin, daging, ikan, kuning telur, kacang-kacangan kelapa dan lain-lain (Soedarmo, 1977). Beberapa bahan pelarut yang sering digunakan dalam ekstraksi lemak adalah petroleum ether yaitu ethil-ether dan petroleum ether. Petroleum ether lebih banyak digunakan kerena lebih murah, kurang berbahaya kerhadap kebakaran dan ledakan serta lebih selektif dalam pelarut lipida. Ethil-ether selain melarutkan lipida juga melarutkan lipida yang sudah mengalami oksidari serta zat bukan lipida misalnya gula (Sudarmaji, 2010). C. Metode percobaan 1. Alat dan Bahan a. Alat : Alat ekstraksi Soxhlet Eksikator Kertas saring bebas lemak Neraca analitik Oven b. Bahan : Kacang tanah Kacang hijau Kacang kedelai Kacang merah Jagung Pelarut organic (Petrolium ether)
  • 7. 2. Cara Kerja Sampel dimasukkan kedalam alat ekstraksi Ditimbang kertas saring bebas lemak Ditimbang 2 gr bahan bungkus dengan kertas saring bebas lemak Keringkan dalam oven 1050 C selama 5 jam Dinginkan dan ditimbang Labu penampung, alat ekstraksi soxhlet dan pendinginan dipasang Tuangkan pelarut organik Alirkan air pendingin dan pemanas dihidupkan.Ekstraksi berlangsung sebanyak 10 kali sirkulasi (1 sirkulasi 45 menit) Proses ekstraksi selesai Sampel dikeluarkan, diangin-anginkan, dan dikeringkan dalam oven sampai semua eter menguap Timbang dalam keadaan panas
  • 8. D. Hasil dan Pembahasan Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Kadar Lemak Kel Sampel Berat sampel (g) Berat sebelum ekstraksi (g) Berat setelah ekstraksi (g) Kadar lemak (%) 6 Kacang hijau 2,006 2,147 2,426 -0,449 Sumber : Laporan Sementara Lipida merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri dari unsur C (karbon), H (hidrogen) dan O (oksigen). lipida didalam makanan yang memegang peranan penting adalah lemak netral atau trigliserida yang molekulnya terdiri atas satu molekul gliserol (glycerin) dan 3 molekul asam lemak, yang diikat pada glycerol tersebut dengan ikatan ester. Lemak merupakan senyawa makronutrien yang tak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti ether, aseton, benzena, dietil eter, kloroform. Lipid dibagi menjadi 3 golongan besar yaitu: 1. Lipida sederhana 2. Lipida Kompleks 3. Steroid Lipid (lemak) adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan baik secara actual maupun potensial dengan asam lemak. Sifat dari lemak secara umum tidak larut dalam air, sehingga limbah yang mengandung lemak yang terdapat dalam badan air mempunyai dampak yang cukup besar dalam mengganggu ekosistem perairan. Lapisan lipid yang ada pada permukaan perairan akan menghalangi masuknya cahaya dalam badan air sehingga proses fotosintesis berlangsung terhambat dengan demikian kadar oksigen akan rendah yang akan menyebabkan organsme aerobik akan mati. Lemak kasar adalah kadar lemak dalam suatu bahan/olahan hasil pertanian yang mengandung bahan yang terlarut dan bahan-bahan lain yang terkandung didalamnya seperti fosfolipid, sterol, asam lemak bebas, karotenoid dan pigmen. Lemak merupakan zat yang berperan penting pada tubuh manusia dan sumber energi yang paling efektif bila dibandingkan dengan karbohidrat dan
  • 9. protein. Lemak juga berfungsi sebagai pelarut pada vitamin A, D, E dan K. Vitamin A, D, E dan K merupakan jenis vitamin yang larut dalam lemak dan tersimpan didalam jaringan-jaringan lemak. Lemak-lemak yang tidak dikehendaki adalah bahan-bahan yang berminyak ataupun jenuh yang banyak terkandung dalam daging, hasil olahan hewani dan susu, termasuk telur, keju, susu dan lemak babi. Kacang-kacangan dan biji-bijian juga mengandung lemak tapi dari jenis yang baik. Lemak mempunyai peranan yang penting, Kandungan kalorinya sangat tinggi. Oleh karena itu lemak sangat penting untuk dikonsumsi oleh orang yang sedang mengerjakan tugas/pekerjaan fisik yang berat. Selain itu adanya lemak dalam bahan makanan dapat memberikan citarasa kelezatan yang lebih menarik. Kandungan asam lemak sangat penting, yang disebut asam lemak esensial, karena dapat merupakan prekursor pembentukan hormon tertentu seperti prostaglandin. Selain itu juga sebagai penyusun membran yang sangat penting untuk berbagai tugas metabolisme. Lemak dalam makanan adalah campuran lemak heterogen yang sebagian besar terdiri dari triglisarida, dalam lemak makanan yang terdapat sejumlah kecil fosfolipid, sfingolipid, kolesterol dan pitosterol. Dibandingkan dengan zat makanan yang lain, lemak mempunyai nilai kalori yang paling tinggi 1 gr lemak bisa menghasilkan energi sebesar 9 kkal, sehingga lemak bisa dikatakan penyuplai energi terbesar dalam tubuh manusia. Disamping berfungsi sebagai penyuplai sebagian energi yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sehari-hari, lemak yang dimakan dapat berfungsi sebagai penyedia asam lemak. Berdasarkan sifat lemak, kadar lemak dalam suatu bahan atau olahan hasil pertanian dapat ditentukan dengan menghitung banyaknya bahan yang terlarut. Tetapi bahan lain selain lemak juga larut dalam pelarut organik seperti fosfolipid, sterol, asam lemak bebas, karotenoid dan pigmen. Soxhlet merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengekstrak suatu bahan dengan pelarutan yang berulang-ulang dengan pelarut yang sesuai. Sampel yang akan diekstraksi ditempatkan dalam suatu timbel yang
  • 10. permeabel terhadap pelarut dan diletakkan di atas tabung destilasi, dididihkan dan dikondensaasikan di atas sampel. Kondesat akan jatuh ke dalam timbel dan merendam sampel dan diakumulasi sekeliling timbel. Setelah sampai batas tertentu, pelarut akan kembali masuk ke dalam tabung destilasi secara otomastis. Proses ini berulang terus dengan sendirinya di dalam alat terutama dalam peralatan Soxhlet yang digunakan untuk ekstraksi lipida. Menurut prosedur Soxhlet tersebut, minyak dan lemak dari bahan padat yang diambil dengan mencuci berulang (perkolasi) dengan organik pelarut, biasanya heksana atau petroleum eter, di bawah refluks dalam gelas khusus. Soxhletasi merupakan proses pemisahan ( ekstrak padatan ) suatu bahan alam dengan palarut organic yang menggunakan alat sokhlet. Pada umumnya metode ini digunakan untuk memisahkan lemak dan minyak. Pada tahapan prosesnya, teknik sokhletasi ini hamper sama dengan partisi cair-cair, namun yang membedakannya adalah cara pemisahannya. Prinsip dari metode ini adalah mengekstrak lemak dengan menggunakan pelarut organic. Setalah pelarutnya diuapkan, lemaknya dapat ditimbang dengan dihitung presentase kadar sampelnya Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Dalam metode ini sampel dikeringkan, digiling menjadi partikel kecil dan ditempatkan dalam sebuah bidal selulosa berpori. Bidal ditempatkan dalam ruang ekstraksi yang digantung di atas sebuah labu kimia yang mengandung pelarut dan di bawah kondensor Labu dipanaskan dan pelarut menguap dan bergerak naik ke kondensor di mana ia diubah menjadi suatu cairan yang menetes ke ruang ekstraksi yang mengandung sampel. Ruang ekstraksi dirancang sehingga ketika pelarut sekitarnya sampel melebihi tingkat tertentu meluap dan menetes kembali ke dalam labu mendidih. Pada akhir proses ekstraksi, yang berlangsung beberapa jam, labu mengandung pelarut dan lemak akan dihapus. Dalam beberapa perangkat corong memungkinkan untuk memulihkan pelarut pada akhir ekstraksi setelah menutup kran antara corong
  • 11. dan ruang ekstraksi. Pelarut dalam labu kemudian diuapkan dan massa yang tersisa lipid diukur. Persentase lemak dalam sampel awal kemudian dapat dihitung. Proses pemisahan dengan metode ini memiliki kelebihan, yaitu pelarut yang digunakan masih utuh, dapat digunakan untuk pemisahan bahan lain. Dikatakan masih utuh karena pada penguapan dengan rotary evaporator hasil yang diperoleh tadi memisahkan pelarut yang ada dalam filtrate. Dan dapat melarutkan bahan yang lebih banyak karena pemanasan. Metode soxhlet ini dipilih karena pelarut yang digunakan lebih sedikit (efesiensi bahan) dan larutan sari yang dialirkan melalui sifon tetap tinggal dalam labu, sehingga pelarut yang digunakan untuk mengekstrak sampel selalu baru dan meningkatkan laju ekstraksi. Waktu yang digunakan lebih cepat. Tetapi metode ini kurang efektif, karena harga pelarut mahal dan lemak yang diperoleh harus dipisahkan dari pelarutnya dengan cara diuapkan. Alasan dari pemisahan pelarut dari ekstraknya adalah agar dihasilkan zat-zat terlarut sebagai ekstrak pekat dan pelarutnya dapat digunakan kembali. Kerugian metode ini ialah pelarut yang digunakan harus mudah menguap dan hanya digunakan untuk ekstraksi senyawa yang tahan panas. Fungsi lemak pada makanan adalah memberikan rasa gurih, memberikan kualitas renyah dan memberi kandungan kalori tinggi. Fungsi mengetahui kandungan lemak pada suatu bahan adalah memudahkan dalam penelitian dengan metode yang tepat, dapat mengetahui seberapa besar kandungan lemak yang terdapat pada bahan tersebut, dan dapat dibedakan jenis-jenis lemak dan semua komponen penyusun lemak serta klasifikasinya. Fungsi mengetahui kandungan lemak dalam pengolahan makanan agar dapat dilakukan metode pengolahan dengan tepat. Sifat khusus yang menyebabkan pentingnya lemak dalam suatu bahan makanan ialah karena adanya asam-asam esensial yang mempunyai peranan penting dalam memelihara kesehatan kulit. Meskipun jumlah yang pasti untuk kebutuhan lemak tidak dapat ditentukan , diperkirakan ½ - 1 gr lemak
  • 12. yang berasal dari berbagai sumber untuk tiap kilo gram berat badan, sydah cukup untuk mempertahankan kesehatan yang baik. Kadar lemak dalam DKBM sebesar 1,20 %, dan dalam percobaan kadar lemak sebesar -0,449 %. Hal ini termasuk menyimpang, karena data tidak sesuai atau menyimpang telalu jauh dari DKBM. Dalam percobaan hasil kadar lemak minus karena data kemungkinan tertukar dengan kelompok yang lain saat penimbangan disebabkan label pada sampel luntur akibat penambahan zat pelarut organik. E. Kesimpulan Kesimpulan dari praktikum lemak ini adalah : 1. Dari hasil yang diperoleh, terlihat bahwa persentase kadar lemak kacang hijau sebesar -0,449% 2. Salah satu menentukan kadar lemak yaitu dengan cara metode soxhlet. 3. Soxhlet merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengekstrak suatu bahan dengan pelarutan yang berulang-ulang dengan pelarut yang sesuai. Sampel yang akan diekstraksi ditempatkan dalam suatu timbel yang permeabel terhadap pelarut dan diletakkan di atas tabung destilasi, dididihkan dan dikondensaasikan di atas sampel. 4. Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. 5. Salah satu manfaat mengatahui kandungan lemak pada bahan pangan adalah dalam menghitung konsentrasi zat gizi yang dikonsumsi oleh tubuh. 6. Pentingnya lemak dalam suatu bahan makanan ialah karena adanya asam- asam esensial yang mempunyai peranan penting dalam memelihara kesehatan kulit
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Belton, Peter. 2000. The Functional Properties Of Fats And Oils- A Richness Of Diversity. Grasas Y Aceltes. Institute Of Food Research, Norwich Research Park. Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. 2012. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Keshvari, Mahtab Et Al. 2013.Preventive Effect Of Cinnamon Essential Oil On Lipid Oxidation Of Vegetable Oil. 280 ARYA Atheroscler 2013; Volume 9, Issue 5. Marangoni, Cristiane. 2011. Antioxidant Activity Of Essential Oil From Coriandrum Sativum L. In Italian Salami. Ciênc. Tecnol. Aliment., Campinas, 31(1): 124-128, Jan.-Mar. 2011 Novika. 2013. Kajian Penggunaan Tepung Millet Kuning Sebagai Subtitusi Tepung Terigu Pada Karakteristik Sensoris, Fisikokimia, Dan Aktivitas Antioksidan Mi Instan Ubi Jalar Ungu. Jurnal Teknosains Pangan Vol 2 No 1 Januari 2013. Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2000. Ilmu Gizi. Dian Rakyat. Jakarta Timur. Silalahi, Jansen dan Rosa, Sanggam Dera. 2002. Asam Lemak Trans Dalam Makanan dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan. Jurnal Teknol dan Industry Pangan, Vol. XIII, No.2 Th. 2002. Soedarmo, Poerwo. 1977. Ilmu Gizi. Dian Rakyat. Jakarta. Sudarmaji, Slamet dkk. 2010. Analisa bahan makanan dan pertanian. Liberty. Yogyakarta. Utari, Diah. 2010. Kandungan Asam Lemak, Zink, dan Copper Pada Tempe Bagaimana Potensinya Unuk Mencegah Penyakit Degeneratif. Departemen Gizi Kesmas Fakultas Kesehatan Masyarakat. UI. Velasco1, Valeria. 2011. Improving Meat Quality Through Natural Antioxidants. Chilean Journal Of Agricultural Research 71(2) April-June 2011.
  • 14. Lampiran Perhitungan : % kadar lemak = -0,449 % Gambar 4.1 Metode Soxhletasi