Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Letter of Credit dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), termasuk pengertian, pihak-pihak yang terlibat, jenis-jenisnya, dan mekanisme transaksinya.
2. Dibahas pula pembukuan di bank penerbit untuk beberapa contoh transaksi L/C dan SKBDN, seperti setoran jaminan 100% dan kurang dari 100% serta
5. Pengertian L/C
Menurut Amir (2011:1)
Letter of Credit adalah suatu surat yang
dikeluarkan oleh bank devisa atas
permintaan importir nasabah bank
devisa bersangkutan dan ditunjukan
kepada eksportir di luar negeri yang
menjadi relasi dari importir tersebut
6.
7. • Irrevocable L/C
• Revocable L/C
• Revolving L/C
• General atau Unrestricted L/C
• Unconfimed L/C
• Irrevocable dan Confirmed L/C
• Clean Letter of Credit
• Documentary Letter of Credit
• Documentary L/C dengan Red Clause
• Revolving L/C
• Back to Back L/C
• Transferable L/C
9. Pihak-pihak yang terkait
secara langsung
Applicant Importir/ Pembeli
Reimbursing Bank
Beneficiary/ Penjual
Issuing Bank
Confirming Bank
Negotiating Bank
Advising Bank
Paying Bank
10. Pihak yang tidak
terlibat secara langsung
Perusahaan
pengangkutan
Perusahaan
asuransi
Custom broker
Perusahaan
surveyor
Departemen
Perindustrian
dan Perdagangan
11. 1. Letter of Credit
2. Bill of landing
3. Air Waybill
4. Comercial Invoice
5. Dokumen Asuransi
6. Packing List
Dokumen-Dokumen yang diperlukan untuk L/C
14. Menurut PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR :
5/6/PBI/2008 TENTANG SURAT KREDIT
BERDOKUMEN DALAM NEGERI, bahwa yang
dimaksud dengan SKBDN adalah Surat Kredit
Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) atau lazim
dikenal sebagai “Letter of Credit” (L/C) Dalam Negeri
adalah setiap janji tertulis berdasarkan permintaan
tertulis Pemohon (Applicant) yang mengikat Bank
Pembuka (Issuing Bank)
Pengertian
SKBDN
15. • Pembuka L/C
• Bank penerbit L/C
• Bank pembayar L/C
• Penjual barang
• Perusahaan asuransi
• Perusahaan angkutan
Pihak –pihak yang terlibat dalam
SKBDN
20. PEMBUKUAN DI CABANG PENERBIT (ISSUING BANK)
Sight L/C Dalam Negeri – Setoran Jaminan 100%
Penerbitan L/C Oleh Bank Sendiri Yang Ditujukan Kepada Cabang Sendiri
Sebagai contoh apabila PT. ABC, nasabah Bank Omega Cabang Jakarta, hendak
membeli peralatan mesin kayu lapis dari sebuah industri mesin dari PT. PMU di
Surabaya. Untuk memperlancar jalannya transaksi jual beli ini, PT. PMU
menghendaki agar PT. ABC membuka sight L/C Dalam Negeri pada Bank Omega –
Jakarta sebesar Rp 250.000.000. Ketika PT. ABC membuka L/C di Bank Omega -
Jakarta, yang ditujukan kepada PT. PMU, yang merupakan nasabah Bank Omega –
Surabaya, PT. ABC membayar seluruh setoran jaminan ditambah komisi sebesar Rp
125.000 dan ongkos kawat Rp 25.000 atas beban rekening gironya.
21. Pada saat Penerbitan L/C Dalam Negeri.
Oleh Bank Omega – Jakarta, dibukukan sebagai berikut:
Giro – Rekening PT. ABC Rp. 250.150.000
Setoran Jaminan Sight L/C DN
– Rek. PT. PMU Rp.250.000.000
Pendapatan Komisi Penerbitan Rp. 125.000
Pendapatan Ongkos Kawat Rp. 25.000
Pada saat Penyelesaian L/C.
Di cabang penerbit L/C (Bank Omega – Jakarta) akan dibukukan:
Setoran Jaminan Sight L/C Rp. 250.000.000
RAK – Cabang Surabaya Rp.250.000.000
22. Penerbitan L/C Oleh Bank Sendiri Yang Ditujukan Kepada Bank Lain
PT. DCK, nasabah Bank Omega cabang Jakarta hendak
membeli barang-barang dari PT. DSK di Surabaya senilai Rp
120.000.000. PT. DCK membuka Sight L/C Dalam Negeri yang
ditujukan kepada PT. DSK, yang merupakan nasabah Bank ABC –
Cabang Surabaya. Untuk pembukaan L/C ini, PT. DCK membayar
penuh setoran jaminannya ditambah dengan komisi pembukaan
L/C sebesar Rp 65.000 dan ongkos kawat sebesar Rp 25.000.
Pembayaran dilakukan dengan cek debitur Rp 85.000.000, cek
rekening giro Rp 25.000.000 dan sisanya dari rekening tabungan
di Bank Omega – Jakarta.
23. Oleh Bank Omega – Jakarta, transaksi pembukaan L/C ini akan dibukukan sebagai berikut:
Debitur – Rekening PT. DCK Rp. 85.000.000
Giro – Rekening PT. DCK Rp. 25.000.000
Tabungan – Rekening PT. DCK Rp. 10.090.000
Setoran Jaminan Sight L/C DN – Rek. PT. DCK Rp.120.000.000
Pendapatan Komisi Penerbitan L/C DN Rp. 65.000
Pendapatan Ongkos Kawat Rp. 25.000
Pada saat Penyelesaian L/C
Setoran Jaminan Sight L/C DN – Rekening PT. DCK Rp. 120.000.000
RAK – Cabang Surabaya Rp. 120.000.000
24. Sight L/C Dalam Negeri – Setoran Jaminan Kurang Dari 100%
PT. DKS hendak membeli mesin-mesin tenun dari CV. RST
di Bandung sebesar Rp 300.000.000. Untuk menjamin
pembayaran jual-beli ini, CV. RST menghendaki PT. DKS
untuk membuka L/C Dalam Negeri di Bank Omega –
cabang Jakarta yang ditujukan kepada CV.RST yang juga
nasabah Bank Omega cabang Bandung. PT. DKS membuka
L/C Dalam Negeri dengan menyetor sebesar 80% dari nilai
nominal L/C yang dibayarkan atas beban rekening gironya.
Komisi yang dibebankan oleh cabang Jakarta kepada PT.
DKS sebesar Rp 180.000 dan ongkos kawat sebesar Rp
25.000 dibayarkan tunai.
25. Pada saat Penerbitan L/C Dalam Negeri
Kas Rp. 205.000
Giro – PT. DKS Rp. 240.000.000
Setoran Jaminan Sight L/C DN – Rek. PT. DKS Rp.240.000.000
Pendapatan Komisi Penerbitan L/C DN Rp. 180.000
Pendapatan Ongkos Kawat Rp. 25.000
Untuk kekurangan setoran jaminannya akan dibukukan sebagai rekening
administratif yang merupakan kewajiban bersyarat dari Bank Omega cabang Jakarta
(kontijensi) dengan ayat jurnal berikut.
K : Rekening Administratif Rupiah –
Kekurangan Setoran Jaminan Sight L/C DN Rp. 60.000.000
26. Usance L/C Dalam Negeri
PT. Ira hendak membeli peralatan pabrik rokok dari PT. PHP
di kota Surabaya seharga Rp 500.000.000. Untuk menjamin
lancarnya transaksi perdagangan ini, PT. Ira membuka
usance L/C dalam negeri di Bank Omega – cabang Jakarta
seharga nilai barang tersebut dengan setoran jaminan
pertama sebesar 20% ditujukan kepada PT. PHP nasabah
Bank Omega – cabang Surabaya. Komisi pembukaan L/C
dikenakan sebesar Rp 500.000 dan ongkos kawat sebesar
Rp 25.000. Pembayaran seluruhnya dilakukan atas beban
rekening giro PT. Ira.
27. Pada saat Penerbitan Usance L/C Dalam Negeri
Pada saat penerbitan L/C DN nasabah diharuskan menyetor sejumlah setoran jaminan yang telah
disepakati sebesar 20% dari nilai L/C DN semula. Oleh Bank Omega – Jakarta akan dibukukan
dengan ayat jurnal sebagai berikut :
Giro – Rekening PT. Ira Rp. 100.525.000
Setoran Jaminan Usance L/C DN – Rek. PT. Ira Rp. 100.000.000
Pendapatan Komisi Penerbitan L/C DN Rp. 500.000
Pendapatan Ongkos Kawat Rp. 25.000
Pada rekening administratif sdari bank penerbit L/C dengan ayat jurnal
sebagai berikut :
K : Rekening Administratif Rupiah –
Kekurangan Setoran Jaminan Usance L/C DN Rp. 400.000.000
28. Published by: Melly Lydea
Pendidikan Akuntansi 2010
Universitas Pendidikan
Indonesia