SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  18
Dosen Pengasuh : Abdul Karim, S.Si., M.Si   LT.2, 20-02-2013
PENDAHULUA
    N
DATA PERSENTASE
       KANDUNGAN MINERAL
          DALAM TUBUH
          MINERAL           PERSENTASE
                              DALAM
                              TUBUH
         Zat Kapur                 1,5
          Pospor                   1,0
          Kalium                  0,05
        Zat belerang              0,25
          Natrium                 0,15
             Klor                 0,15
        Magnesium                 0,05
          Zat besi               0,004
        Zat tembaga             0,0001
          Jodium                0,00004
NOTE: Tentunya masih ada beberapa mineral lain namun
        dalam persentase yang sangat kecil
Berdasarkan informasi
Kebutuhan mineral
                             dari badan U.S. Food & Drug
 tubuh (mg/hari)
                                    Administration

   2000 mg Kalium = 323
         liter air             Kalium : 2000 mg/hari
   1000 mg Kalsium = 87        Kalsium : 1000 mg/hari
         liter air               Magnesium : 400
  400 mg Magnesium = 50               mg/hari
         liter air

                           2000 mg Kalium = 5 buah
                                   pisang
                          1000 mg Kalsium = 3 gelas
                                    susu
                          400 mg Magnesium = 140 g
                                kacang mete


    Mana yang anda pilih ???
MINERAL BERDASARKAN GARAM
                PEMBENTUKNYA
                            MINERAL

            ORGANIK                    ANORGANIK


          Malat, Oksalat,             Posfat, Karbonat,
              Asetat                   Klorida, Sulfat
           Pektat, etc.                 , Nitrat, etc.

              MINERAL BERDASARKAN
                   SUMBERNYA (Cu), Besi (Fe), Klorida (Cl),
                          Tembaga
                     NABATI            Kalium (K), Magnesium (Mg),
                                       Kalsium (Ca), Sulfur (S), etc.
MINERAL
                                  Seng (Zn), Iodium (I), Selenium (Se),
                                    Besi (Fe), Natrium (Na), Kalsium
                     HEWANI
                                          (Ca), Posfor (P), etc.
MINERAL BERDASARKAN JUMLAH KEBUTUHAN
                    DALAM TUBUH
                                   MINERAL
        MAKRO                                                MIKRO
   ( > 100 mg/hari )                                    ( < 100 mg/hari )

     Natrium (Na), Klorida
                                                   Besi (Fe), Seng (Zn), Iodium
   (Cl), Kalium (K), Kalsium
                                                   (I), Tembaga (Cu), Selenium
 (Ca), Fosfor (P), Magnesium
                                                  (Se), Mangan (Mn), Fluor (F).
        (Mg), Sulfur (S).

 Keseimbangan Asam-Basa                      Walaupun terdapat dalam jumlah
 Katalisis reaksi katabolisme &                 yang sangat kecil di dalam
anabolisme                                   tubuh, namun mempunyai peranan
 Pengiriman      isyarat      &                       esensial untuk
kepekaan syaraf                                  kehidupan, kesehatan, dan
 Kontraksi otot                                         reproduksi
 Proses pembekuan darah
 Komponen hormon & enzim
 Bagian dari cairan usus
BEBERAPA MINERAL PENTING BAGI TUBUH
                                           MAKROMINER
                                               AL
   NATRIUM ; kation utama       SUMBER NATRIUM ; Garam
  dalam cairan ekstraseluler     dapur (NaCl), Mono Sodium
     , sebagai penghantar      Glutamat (MSG), kecap, daging,
impuls, dan tekanan osmotik       telur, ikan, makanan laut,
yang menjaga keseimbangan         makanan yang diawetkan
    cairan sel dalam tubuh            dengan garam, etc




                               DEFISIENSI NATRIUM ; kejang,
TOKSISITAS NATRIUM ; dapat
                                apatis dan kehilangan nafsu
 menimbulkan keracunan yang
                               makan dan dapat terjadi setelah
     dalam keadaan akut
                                   muntah, diare, keringat
  menyebabkan edema dan
                                 berlebihan, dan diet rendah
         hipertensi.
                                           natrium
KALIUM ; merupakan ion
bermuatan positif yang terdapat di
dalam sel. Sebanyak 95% kalium
  tubuh berada di dalam cairan
           intraselular.                  SUMBER KALIUM ; berasal dari
                                           tumbuh-tumbuhan dan hewan.
                                          Sumber utama adalah makanan
                                              segar/ mentah, terutama
                                             buah, sayuran dan kacang-
                                                     kacangan.
    DEFISIENSI KALIUM; muntah-
              muntah, diare
  kronis,lesu, lemah, kehilangan nafsu
  makan, kelumpuhan, mengigau, dan
   konstipasi. Jantung akan berdebar
cepat, dan menurunkan kemampuannya
         untuk memompa darah.
                                TOKSISITAS KALIUM ; Kelebihan kalium akut
                                 dapat terjadi bila konsumsi melebihi 12 g/ m2
                                 permukaan tubuh sehari tanpa diimbangi oleh
                                   kenaikan eksresi. Hiperkalemia akut dapat
                                  menyebabkan gagal jantung yang berakibat
                                  kematian. Kelebihan kalium dapat terjadi bila
                                          ada gangguan fungsi ginjal.
KALSIUM ; merupakan mineral yang paling banyak
          terdapat di dalam tubuh manusia. 99% kalsium: tulang
          dan gigi, 1% kalsium terdapat pada darah, dan jaringan
         lunak.. Kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi
         sel, seperti transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan
           darah ,menjaga permeabilitas membran sel, mengatur
                   kerja hormon dan faktor pertumbuhan.

    SUMBER KALSIUM ;
                                          DEFISIENSI KALSIUM ; gangguan
       susu, makanan2
                                              pertumbuhan, tulang mudah
    laut, kuning telur, dan
                                             bengkok dan rapuh. Pada usia
     daging sapi, sayuran
                                           lanjut terjadi osteoporosis. Selain
        daun hijau, dan
   kacang-kacangan serta                      itu dapat juga menyebabkan
                                            osteomalasia yaitu riketsia pada
       hasil olahannya
                                           orang dewasa dan terjadi karena
                                              kekurangan vitamin D. kadar
                                           kalsium darah yang rendah dapat
                                                  menyebabkan kejang.
    TOKSISITAS KALSIUM ;
   menimbulkan batu ginjal atau
gangguan ginjal, gangguan absorpsi
   mineral lain serta konstipasi.
POSFOR; Fosfor terdapat               SUMBER POSFOR; terdapat pada
  pada tulang dan gigi serta            semua sel mahluk hidup, terutama
dalam sel yaitu otot dan cairan           makanan kaya protein, seperti
     ekstraseluler. Fosfor              daging, ayam, ikan, telur, susu dan
 merupakan bagian dari asam              hasilnya, kacang-kacangan serta
    nukleat DNA dan RNA.                             serealia.


  DEFISIENSI POSFOR; menyebabkan kerusakan
tulang dengan gejala rasa lelah, kurang nafsu makan
   dan kerusakan tulang. Bayi prematur juga dapat
    menderita kekurangan fosfor, karena cepatnya
pembentukan tulang sehingga kebutuhan fosfor tidak
               bisa dipenuhi oleh ASI


                                            TOKSISITAS POSFOR; Bila
                                              kadar fosfor darah terlalu
                                          tinggi, ion fosfat akan mengikat
                                               kalsium sehingga dapat
                                                menimbulkan kejang.
MAGNESIUM; kation nomor dua paling
 banyak setelah natrium di dalam cairan
    intraselular. 60% dari 20-28 mg
 magnesium di dalam tubuh terdapat di
dalam tulang dan gigi, 26% di dalam otot
 dan selebihnya di dalam jaringan lunak
        lainnya serta cairan tubuh

                                 SUMBER MAGNESIUM; sayur hijau, serealia
                                   tumbuk, biji-bijian dn kacang-kacangan.
                                   Daging, susu dan hasilnya serta cokelat
                                  merupakan sumber magnesium yang baik.

DEFISIENSI MAGNESIUM; kurang nafsu makan,
 gangguan pertumbuhan, mudah tersinggung,
 gugup, kejang/tetanus, gangguan sistem saraf
  pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung.


                                            TOKSISTAS MAGNESIUM;
                                           mengakibatkan penyakit gagal
                                                      ginjal
MIKROMINERAL
BESI ; memiliki peranan esensial
sebagai alat angkut oksigen dari
      paru-paru ke jaringan
                                        SUMBER BESI ;. Pada umumnya
   tubuh, sebagai alat angkut
                                       besi didalam daging, ayam dan ikan
    elektron di dalam sel, dan
                                        mempunyai ketersediaan biologik
sebagai bagian terpadu berbagai
                                         tinggi, besi didalam serealia dan
 reaksi enzim di dalam jaringan
                                           kacang kacangan mempunyai
              tubuh
                                        ketersediaan biologik sedang, dan
 DEFISIENSI BESI ; menyebabkan              besi didalam sebagian besar
             pucat, rasa              sayuran, terutama yang mengandung
 lemah, letih, pusing, kurang nafsu     asam oksalat tinggi seperti bayam
   makan, menurunya kebugaran           mempunyai ketersediaan biologik
    tubuh, menurunnya kekebalan                        rendah.
  tubuh dan gangguan penyembuh
 luka. Pada anak-anak kekurangan
  besi menimbulkan apatis, mudah
      tersinggung, menurunnya            TOKSISITAS BESI ; gejalanya
 kemampuan untuk berkonsentrasi           adalah muntah, diare, denyut
             dan belajar.                   jantung meningkat, sakit
                                         kepala, mengigau, dan pingsan
SENG ; Sebagian besar seng berada
                di dalam
   hati, pankreas, ginjal, otot, dan
    tulang. Jaringan yang banyak
  mengandung seng adalah bagian-          SUMBER SENG ; protein
         bagian mata, kelenjar                hewani, terutama
 prostat, spermatozoa, kulit, rambut    daging, hati, kerang, dan telur.
      dan kuku. Di dalam cairan         Serealia tumbuk dan kacang-
tubuh, seng terutama merupakan ion        kacangan juga merupakan
              intraseluler.               sumber yang baik, namun
                                       mempunyai ketersediaan biologik
  DEFISIENSI SENG ; gangguan                    yang rendah.
  pada fungsi pankreas, kelenjar
     tiroid, nafsu makan, laju
        metabolisme, fungsi
 kekebalan, fungsi otak, dan pusat           TOKSISITAS SENG ;
             sistem saraf                mempengaruhi metabolisme
                                           kolesterol, mengubah nilai
                                           lipoprotein, mempercepat
                                           timbulnya aterossklerosis,
                                             muntah, diare, demam,
                                        kelelahan yang sangat, anemia,
                                           dan gangguan reproduksi.
TEMBAGA; Tersebar di dalam
 tubuh. Sekitar 40% ada di dalam
   otot, 15% di dalam hati, 10% di
   dalam otak, 6% di dalam darah                SUMBER TEMBAGA ;
      dan selebihnya di dalam             tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-
 tulang, ginjal, dan jaringan tubuh             kacangan, unggas, biji-
  lain. Di dalam plasma, 60% dari       bijian, serealia, dan cokelat. Air juga
         tembaga terikat pada                 mengandung tembaga dan
      seruloplasmin, 30% pada              jumlahnya bergantung pada jenis
    transkuprein dan selebihnya         pipa yang digunakan dan sumber air.
  pada albumin dan asam amino.

  DEFISIENSI TEMBAGA ; dapat
terjadi pada bayi lahir prematur atau      TOKSISITAS TEMBAGA ; secara
bayi yang mendapat susu sapi yang          kronis menyebabkan penumpukan
komposisi gizinya tidak disesuaikan .      tembaga di dalam hati yang dapat
     kekurangan tembaga dapat              mengakibatkan nekrosis hati atau
   mengganggu pertumbuhan dan                 serosis hati. Berbagai tahap
 metabolisme, di samping itu terjadi      perdarahan intravaskular dapat pula
        demineralisasi tulang.             terjadi, begitupun nekrosis sel-sel
                                             hati dan gagal ginjal. Konsumsi
                                            dosis tinggi dapat menyebabkan
                                                        kematian.
IODIUM ; terdapat dalam tubuh dalam
     jumlah sangat sedikit, yaitu sekitar
 0,00004% dari berat badan atau 15-23                  SUMBER IODIUM ; Laut
 mg. Sekitar 75% dari iodium ini ada di               merupakan sumber utama
   dalam kelenjar tiroid, yang digunakan               iodium. Oleh karena itu,
     untuk mensintesis hormon tiroksin,              makanan laut berupa ikan,
   tetraiodotironin,(T4 ) dan triiodotironin           udang, dan kerang serta
 (T3). Sisa iodium ada di dalam jaringan              ganggang laut merupakan
  lain, terutama dalam kelenjar-kelenjar              sumber iodium yang baik.
 ludah, payudara, dan lambung serta di
                dalam ginjal.
   DEFISIENSI IODIUM ; konsentrasi hormon tiroid
 menurun dan hormon perangsang tiroid meningkat
 agar kelenjar tiroid mampu menyerap lebih banyak
iodium. Bila kekurangan berlanjut, sel kelenjar tiroid
membesar dalam usaha meningkatkan pengambilan
   iodium oleh kelenjar tersebut. Pembesaran inilah
                yang dinamakan gondok

                        TOKSISITAS IODIUM ; konsumsi iodium dalam dosis
                           terlalu tinggi dapat menyebabkan pembesaran
                          kelenjar tiroid, seperti halnya kekurangan iodium.
                         Dalam keadaan berat hal ini dapat menutup jalan
                         pernapasan sehingga menimbulkan sesak napas.
ANALISIS KANDUNGAN MINERAL
                                             PENETAPAN
                                            LANGSUNG
 ANALISIS            PENETAPAN                 (CARA KERING)
KUANTITATIF          KADAR ABU               PENETAPAN TAK
                                            LANGSUNG
                                               (CARA BASAH)

 Abu adalah zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan
 organik.
 Konstituen mineral pada bahan makanan berhubungan dengan
 kadar abunya.
 Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada macam
 bahan & cara pengabuannya


    PRINSIP; Zat organik dioksidasikan pada suhu tinggi (500-
    600 Celcius) kemudian dilakukan penimbangan zat yang
    tertinggal setelah proses pembakaran
TAHAPAN PENETAPAN KADAR ABU
TAHAP PRA-PENGABUAN
 Pengeringan sampel yang kadar airnya tinggi
 Penambahan zat anti buih pada sampel yang mudah berbuih
saat dipanaskan
 Penempatan sampel yang akan diabukan pada wadah khusus
(krus)
 Penimbangan sampel sebelum pengabuan dengan jumlah
TAHAP PENGABUAN
 Pengaturan temperatur
tertentu sesuai jenis bahan pengabuan; kesalahan dalam
mengatur temperatur pengabuan
     dapat menyebabkan hilangnya mineral akibat penguapan dan
terjadi dekomposisi
 Lama waktu pengabuan; setiap bahan memiliki lama waktu
pengabuan yang berbeda
 Proses pengabuan dapat dihentikan apabila diperoleh sisa
pengabuan berwarna putih
 TAHAP PASCA PENGABUAN
     abu2 dan bobotnya konstan
  Penimbangan sisa pengabuan; dilakukan dalam keadaan dingin
 dengan melakukan
     penurunan suhu sisa hasil pengabuan dan penyimpanan
 dalam eksikator
ARIGATO
GOZAIMASU

Contenu connexe

Tendances (18)

mineral mikro
mineral mikromineral mikro
mineral mikro
 
Penyakit akibat kekurangan dan kelebihan mineral
Penyakit akibat kekurangan dan kelebihan mineralPenyakit akibat kekurangan dan kelebihan mineral
Penyakit akibat kekurangan dan kelebihan mineral
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
kelebihan dan kekurangan kalium
kelebihan dan kekurangan kaliumkelebihan dan kekurangan kalium
kelebihan dan kekurangan kalium
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
PPT MINERAL MIKRO
PPT MINERAL MIKRO PPT MINERAL MIKRO
PPT MINERAL MIKRO
 
Ilmu gizi mineral- kel.5
Ilmu gizi mineral- kel.5Ilmu gizi mineral- kel.5
Ilmu gizi mineral- kel.5
 
Mikro Mineral - Kelompok 1
Mikro Mineral - Kelompok 1Mikro Mineral - Kelompok 1
Mikro Mineral - Kelompok 1
 
mineral mikro
mineral mikromineral mikro
mineral mikro
 
Mineral dan air
Mineral dan airMineral dan air
Mineral dan air
 
Defisiensi mineral
Defisiensi mineralDefisiensi mineral
Defisiensi mineral
 
Calsium &amp; phospor
Calsium &amp; phosporCalsium &amp; phospor
Calsium &amp; phospor
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
Mineral dan efeknya bagi kesehatan
Mineral dan efeknya bagi kesehatanMineral dan efeknya bagi kesehatan
Mineral dan efeknya bagi kesehatan
 
Jenis Jenis Makanan Makronutrien dan Mikronutrien
Jenis Jenis Makanan Makronutrien dan MikronutrienJenis Jenis Makanan Makronutrien dan Mikronutrien
Jenis Jenis Makanan Makronutrien dan Mikronutrien
 
Protein dan efeknya bagi kesehatan
Protein dan efeknya bagi kesehatanProtein dan efeknya bagi kesehatan
Protein dan efeknya bagi kesehatan
 
Presentasi selenium dan seng
Presentasi selenium dan sengPresentasi selenium dan seng
Presentasi selenium dan seng
 

Similaire à Kbm mineral klp.6

Mineral dan efeknya bagi kesehatan AKBID PARAMATA RAHA
Mineral dan efeknya bagi kesehatan AKBID PARAMATA RAHA Mineral dan efeknya bagi kesehatan AKBID PARAMATA RAHA
Mineral dan efeknya bagi kesehatan AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)Muhammad Luthfan
 
Flash card mineral Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
Flash card mineral Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN JakartaFlash card mineral Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
Flash card mineral Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakartaastridkarolinaa
 
Farmakologi MINERAL
Farmakologi MINERALFarmakologi MINERAL
Farmakologi MINERALSapan Nada
 
Kel. 13 m akro mineral ok
Kel. 13 m akro mineral okKel. 13 m akro mineral ok
Kel. 13 m akro mineral okMei Regina
 
7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx
7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx
7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptxEmmyKardianasari
 
2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
2021 08-13 buku monograf 36-rudiana2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
2021 08-13 buku monograf 36-rudianaVinusKey
 
Gizi kerja ika meylan
Gizi kerja ika meylanGizi kerja ika meylan
Gizi kerja ika meylanriszha
 
Presentasi garam mineral
Presentasi garam mineralPresentasi garam mineral
Presentasi garam mineral99afiq
 
Perananan mineral bagi non ruminansia unggas
Perananan mineral bagi non ruminansia unggasPerananan mineral bagi non ruminansia unggas
Perananan mineral bagi non ruminansia unggasMursye Regar
 
Ppt mineral makro dika rischa
Ppt mineral makro   dika rischaPpt mineral makro   dika rischa
Ppt mineral makro dika rischaDika Ramadhan
 
Defisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdf
Defisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdfDefisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdf
Defisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdfmarketingIndogen
 

Similaire à Kbm mineral klp.6 (20)

Mineral
MineralMineral
Mineral
 
Mineral dan efeknya bagi kesehatan AKBID PARAMATA RAHA
Mineral dan efeknya bagi kesehatan AKBID PARAMATA RAHA Mineral dan efeknya bagi kesehatan AKBID PARAMATA RAHA
Mineral dan efeknya bagi kesehatan AKBID PARAMATA RAHA
 
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
 
Flash card mineral Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
Flash card mineral Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN JakartaFlash card mineral Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
Flash card mineral Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
 
Farmakologi MINERAL
Farmakologi MINERALFarmakologi MINERAL
Farmakologi MINERAL
 
Materi Biokimia-Mineral Makro
Materi Biokimia-Mineral MakroMateri Biokimia-Mineral Makro
Materi Biokimia-Mineral Makro
 
Kel. 13 m akro mineral ok
Kel. 13 m akro mineral okKel. 13 m akro mineral ok
Kel. 13 m akro mineral ok
 
5 mineral
5 mineral5 mineral
5 mineral
 
7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx
7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx
7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx
 
Kimia pangan : mineral
Kimia pangan : mineralKimia pangan : mineral
Kimia pangan : mineral
 
Oo7 bio
Oo7 bioOo7 bio
Oo7 bio
 
Mineral untuk unggas
Mineral untuk unggasMineral untuk unggas
Mineral untuk unggas
 
Mineral Mikro
Mineral MikroMineral Mikro
Mineral Mikro
 
2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
2021 08-13 buku monograf 36-rudiana2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
 
Gizi kerja ika meylan
Gizi kerja ika meylanGizi kerja ika meylan
Gizi kerja ika meylan
 
Presentasi garam mineral
Presentasi garam mineralPresentasi garam mineral
Presentasi garam mineral
 
Ilmu mineral
Ilmu   mineralIlmu   mineral
Ilmu mineral
 
Perananan mineral bagi non ruminansia unggas
Perananan mineral bagi non ruminansia unggasPerananan mineral bagi non ruminansia unggas
Perananan mineral bagi non ruminansia unggas
 
Ppt mineral makro dika rischa
Ppt mineral makro   dika rischaPpt mineral makro   dika rischa
Ppt mineral makro dika rischa
 
Defisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdf
Defisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdfDefisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdf
Defisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdf
 

Kbm mineral klp.6

  • 1. Dosen Pengasuh : Abdul Karim, S.Si., M.Si LT.2, 20-02-2013
  • 3. DATA PERSENTASE KANDUNGAN MINERAL DALAM TUBUH MINERAL PERSENTASE DALAM TUBUH Zat Kapur 1,5 Pospor 1,0 Kalium 0,05 Zat belerang 0,25 Natrium 0,15 Klor 0,15 Magnesium 0,05 Zat besi 0,004 Zat tembaga 0,0001 Jodium 0,00004 NOTE: Tentunya masih ada beberapa mineral lain namun dalam persentase yang sangat kecil
  • 4. Berdasarkan informasi Kebutuhan mineral dari badan U.S. Food & Drug tubuh (mg/hari) Administration 2000 mg Kalium = 323 liter air Kalium : 2000 mg/hari 1000 mg Kalsium = 87 Kalsium : 1000 mg/hari liter air Magnesium : 400 400 mg Magnesium = 50 mg/hari liter air 2000 mg Kalium = 5 buah pisang 1000 mg Kalsium = 3 gelas susu 400 mg Magnesium = 140 g kacang mete Mana yang anda pilih ???
  • 5. MINERAL BERDASARKAN GARAM PEMBENTUKNYA MINERAL ORGANIK ANORGANIK Malat, Oksalat, Posfat, Karbonat, Asetat Klorida, Sulfat Pektat, etc. , Nitrat, etc. MINERAL BERDASARKAN SUMBERNYA (Cu), Besi (Fe), Klorida (Cl), Tembaga NABATI Kalium (K), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Sulfur (S), etc. MINERAL Seng (Zn), Iodium (I), Selenium (Se), Besi (Fe), Natrium (Na), Kalsium HEWANI (Ca), Posfor (P), etc.
  • 6. MINERAL BERDASARKAN JUMLAH KEBUTUHAN DALAM TUBUH MINERAL MAKRO MIKRO ( > 100 mg/hari ) ( < 100 mg/hari ) Natrium (Na), Klorida Besi (Fe), Seng (Zn), Iodium (Cl), Kalium (K), Kalsium (I), Tembaga (Cu), Selenium (Ca), Fosfor (P), Magnesium (Se), Mangan (Mn), Fluor (F). (Mg), Sulfur (S).  Keseimbangan Asam-Basa Walaupun terdapat dalam jumlah  Katalisis reaksi katabolisme & yang sangat kecil di dalam anabolisme tubuh, namun mempunyai peranan  Pengiriman isyarat & esensial untuk kepekaan syaraf kehidupan, kesehatan, dan  Kontraksi otot reproduksi  Proses pembekuan darah  Komponen hormon & enzim  Bagian dari cairan usus
  • 7. BEBERAPA MINERAL PENTING BAGI TUBUH MAKROMINER AL NATRIUM ; kation utama SUMBER NATRIUM ; Garam dalam cairan ekstraseluler dapur (NaCl), Mono Sodium , sebagai penghantar Glutamat (MSG), kecap, daging, impuls, dan tekanan osmotik telur, ikan, makanan laut, yang menjaga keseimbangan makanan yang diawetkan cairan sel dalam tubuh dengan garam, etc DEFISIENSI NATRIUM ; kejang, TOKSISITAS NATRIUM ; dapat apatis dan kehilangan nafsu menimbulkan keracunan yang makan dan dapat terjadi setelah dalam keadaan akut muntah, diare, keringat menyebabkan edema dan berlebihan, dan diet rendah hipertensi. natrium
  • 8. KALIUM ; merupakan ion bermuatan positif yang terdapat di dalam sel. Sebanyak 95% kalium tubuh berada di dalam cairan intraselular. SUMBER KALIUM ; berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan segar/ mentah, terutama buah, sayuran dan kacang- kacangan. DEFISIENSI KALIUM; muntah- muntah, diare kronis,lesu, lemah, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi. Jantung akan berdebar cepat, dan menurunkan kemampuannya untuk memompa darah. TOKSISITAS KALIUM ; Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melebihi 12 g/ m2 permukaan tubuh sehari tanpa diimbangi oleh kenaikan eksresi. Hiperkalemia akut dapat menyebabkan gagal jantung yang berakibat kematian. Kelebihan kalium dapat terjadi bila ada gangguan fungsi ginjal.
  • 9. KALSIUM ; merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia. 99% kalsium: tulang dan gigi, 1% kalsium terdapat pada darah, dan jaringan lunak.. Kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah ,menjaga permeabilitas membran sel, mengatur kerja hormon dan faktor pertumbuhan. SUMBER KALSIUM ; DEFISIENSI KALSIUM ; gangguan susu, makanan2 pertumbuhan, tulang mudah laut, kuning telur, dan bengkok dan rapuh. Pada usia daging sapi, sayuran lanjut terjadi osteoporosis. Selain daun hijau, dan kacang-kacangan serta itu dapat juga menyebabkan osteomalasia yaitu riketsia pada hasil olahannya orang dewasa dan terjadi karena kekurangan vitamin D. kadar kalsium darah yang rendah dapat menyebabkan kejang. TOKSISITAS KALSIUM ; menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal, gangguan absorpsi mineral lain serta konstipasi.
  • 10. POSFOR; Fosfor terdapat SUMBER POSFOR; terdapat pada pada tulang dan gigi serta semua sel mahluk hidup, terutama dalam sel yaitu otot dan cairan makanan kaya protein, seperti ekstraseluler. Fosfor daging, ayam, ikan, telur, susu dan merupakan bagian dari asam hasilnya, kacang-kacangan serta nukleat DNA dan RNA. serealia. DEFISIENSI POSFOR; menyebabkan kerusakan tulang dengan gejala rasa lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang. Bayi prematur juga dapat menderita kekurangan fosfor, karena cepatnya pembentukan tulang sehingga kebutuhan fosfor tidak bisa dipenuhi oleh ASI TOKSISITAS POSFOR; Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.
  • 11. MAGNESIUM; kation nomor dua paling banyak setelah natrium di dalam cairan intraselular. 60% dari 20-28 mg magnesium di dalam tubuh terdapat di dalam tulang dan gigi, 26% di dalam otot dan selebihnya di dalam jaringan lunak lainnya serta cairan tubuh SUMBER MAGNESIUM; sayur hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dn kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber magnesium yang baik. DEFISIENSI MAGNESIUM; kurang nafsu makan, gangguan pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan sistem saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung. TOKSISTAS MAGNESIUM; mengakibatkan penyakit gagal ginjal
  • 12. MIKROMINERAL BESI ; memiliki peranan esensial sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan SUMBER BESI ;. Pada umumnya tubuh, sebagai alat angkut besi didalam daging, ayam dan ikan elektron di dalam sel, dan mempunyai ketersediaan biologik sebagai bagian terpadu berbagai tinggi, besi didalam serealia dan reaksi enzim di dalam jaringan kacang kacangan mempunyai tubuh ketersediaan biologik sedang, dan DEFISIENSI BESI ; menyebabkan besi didalam sebagian besar pucat, rasa sayuran, terutama yang mengandung lemah, letih, pusing, kurang nafsu asam oksalat tinggi seperti bayam makan, menurunya kebugaran mempunyai ketersediaan biologik tubuh, menurunnya kekebalan rendah. tubuh dan gangguan penyembuh luka. Pada anak-anak kekurangan besi menimbulkan apatis, mudah tersinggung, menurunnya TOKSISITAS BESI ; gejalanya kemampuan untuk berkonsentrasi adalah muntah, diare, denyut dan belajar. jantung meningkat, sakit kepala, mengigau, dan pingsan
  • 13. SENG ; Sebagian besar seng berada di dalam hati, pankreas, ginjal, otot, dan tulang. Jaringan yang banyak mengandung seng adalah bagian- SUMBER SENG ; protein bagian mata, kelenjar hewani, terutama prostat, spermatozoa, kulit, rambut daging, hati, kerang, dan telur. dan kuku. Di dalam cairan Serealia tumbuk dan kacang- tubuh, seng terutama merupakan ion kacangan juga merupakan intraseluler. sumber yang baik, namun mempunyai ketersediaan biologik DEFISIENSI SENG ; gangguan yang rendah. pada fungsi pankreas, kelenjar tiroid, nafsu makan, laju metabolisme, fungsi kekebalan, fungsi otak, dan pusat TOKSISITAS SENG ; sistem saraf mempengaruhi metabolisme kolesterol, mengubah nilai lipoprotein, mempercepat timbulnya aterossklerosis, muntah, diare, demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan reproduksi.
  • 14. TEMBAGA; Tersebar di dalam tubuh. Sekitar 40% ada di dalam otot, 15% di dalam hati, 10% di dalam otak, 6% di dalam darah SUMBER TEMBAGA ; dan selebihnya di dalam tiram, kerang, hati, ginjal, kacang- tulang, ginjal, dan jaringan tubuh kacangan, unggas, biji- lain. Di dalam plasma, 60% dari bijian, serealia, dan cokelat. Air juga tembaga terikat pada mengandung tembaga dan seruloplasmin, 30% pada jumlahnya bergantung pada jenis transkuprein dan selebihnya pipa yang digunakan dan sumber air. pada albumin dan asam amino. DEFISIENSI TEMBAGA ; dapat terjadi pada bayi lahir prematur atau TOKSISITAS TEMBAGA ; secara bayi yang mendapat susu sapi yang kronis menyebabkan penumpukan komposisi gizinya tidak disesuaikan . tembaga di dalam hati yang dapat kekurangan tembaga dapat mengakibatkan nekrosis hati atau mengganggu pertumbuhan dan serosis hati. Berbagai tahap metabolisme, di samping itu terjadi perdarahan intravaskular dapat pula demineralisasi tulang. terjadi, begitupun nekrosis sel-sel hati dan gagal ginjal. Konsumsi dosis tinggi dapat menyebabkan kematian.
  • 15. IODIUM ; terdapat dalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit, yaitu sekitar 0,00004% dari berat badan atau 15-23 SUMBER IODIUM ; Laut mg. Sekitar 75% dari iodium ini ada di merupakan sumber utama dalam kelenjar tiroid, yang digunakan iodium. Oleh karena itu, untuk mensintesis hormon tiroksin, makanan laut berupa ikan, tetraiodotironin,(T4 ) dan triiodotironin udang, dan kerang serta (T3). Sisa iodium ada di dalam jaringan ganggang laut merupakan lain, terutama dalam kelenjar-kelenjar sumber iodium yang baik. ludah, payudara, dan lambung serta di dalam ginjal. DEFISIENSI IODIUM ; konsentrasi hormon tiroid menurun dan hormon perangsang tiroid meningkat agar kelenjar tiroid mampu menyerap lebih banyak iodium. Bila kekurangan berlanjut, sel kelenjar tiroid membesar dalam usaha meningkatkan pengambilan iodium oleh kelenjar tersebut. Pembesaran inilah yang dinamakan gondok TOKSISITAS IODIUM ; konsumsi iodium dalam dosis terlalu tinggi dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid, seperti halnya kekurangan iodium. Dalam keadaan berat hal ini dapat menutup jalan pernapasan sehingga menimbulkan sesak napas.
  • 16. ANALISIS KANDUNGAN MINERAL  PENETAPAN LANGSUNG ANALISIS PENETAPAN (CARA KERING) KUANTITATIF KADAR ABU  PENETAPAN TAK LANGSUNG (CARA BASAH) Abu adalah zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik. Konstituen mineral pada bahan makanan berhubungan dengan kadar abunya. Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada macam bahan & cara pengabuannya PRINSIP; Zat organik dioksidasikan pada suhu tinggi (500- 600 Celcius) kemudian dilakukan penimbangan zat yang tertinggal setelah proses pembakaran
  • 17. TAHAPAN PENETAPAN KADAR ABU TAHAP PRA-PENGABUAN  Pengeringan sampel yang kadar airnya tinggi  Penambahan zat anti buih pada sampel yang mudah berbuih saat dipanaskan  Penempatan sampel yang akan diabukan pada wadah khusus (krus)  Penimbangan sampel sebelum pengabuan dengan jumlah TAHAP PENGABUAN  Pengaturan temperatur tertentu sesuai jenis bahan pengabuan; kesalahan dalam mengatur temperatur pengabuan dapat menyebabkan hilangnya mineral akibat penguapan dan terjadi dekomposisi  Lama waktu pengabuan; setiap bahan memiliki lama waktu pengabuan yang berbeda  Proses pengabuan dapat dihentikan apabila diperoleh sisa pengabuan berwarna putih TAHAP PASCA PENGABUAN abu2 dan bobotnya konstan  Penimbangan sisa pengabuan; dilakukan dalam keadaan dingin dengan melakukan penurunan suhu sisa hasil pengabuan dan penyimpanan dalam eksikator