SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  52
Télécharger pour lire hors ligne
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                  i
RPIJM        BIDANG PU/CIPTA KARYA




                   KATA PENGANTAR

Buku Panduan Pengembangan Air Minum dimaksudkan untuk memberikan
penjelasan ringkas secara terperinci mengenai sistem pengelolaan dan
pelayanan Air Minum yang merupakan bagian dari panduan penyusunan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta
Karya.
Produk penyusunan Buku Panduan Pengembangan Air Minum ini
diharapkan pemenuhan kebutuhan Air Minum bagi lingkungan
permukiman yang benar-benar sesuai secara teknis dan sosio-kultural
dengan lingkungan tersebut. Selain itu, Pemerintah Daerah diharapkan
menjadi penjuru bagi upaya pemenuhan kebutuhan dasar Air Minum untuk
masyarakat rentan dan rakyat miskin, baik di perkotaan maupun di
perdesaan.
Dengan demikian, dapat diciptakan hasil pembangunan Bidang PU/Cipta
Karya di daerah khususnya Pengembangan Air Minum yang lebih
bermanfaat bagi masyarakat luas melalui bentuk kerjasama antara pusat
dan daerah yang berbasis prinsip keterpaduan dan pengembangan wilayah
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih atas perhatiannya, semoga
Buku Panduan Pengembangan Air Minum ini bermanfaat bagi kita semua
untuk mewujudkan kebersamaan antara Pemerintah Pusat, Propinsi dan
daerah Kabupaten/Kota secara berkelanjutan.


                                                      September 2007


                                                       Tim Penyusun




                                                                   
ii    BUKU PANDUAN
      PENGEMBANGAN AIR MINUM



                                             DAFTAR ISI

      BAB I PETUNJUK UMUM ....................................................................... 1
            1.1 Umum.............................................................................................. 1
            1.2 Kebijakan Program dan Kegiatan Pengembangan Sistem
                Penyediaan Air Minum ................................................................... 3
      BAB II PROFIL AIR MINUM .................................................................. 9
            2.1 Gambaran Umum Sistem Penyediaan dan Pengelolaan................. 9
            2.2 Kondisi Sistem Sarana dan Prasarana Penyediaan dan
                Pengelolaan Air Minum ................................................................ 12
                 2.2.1 Sistem Non Perpipaan ..................................................... 12
                 2.2.2 Sistem Perpipaan ............................................................. 14
      BAB III PERMASALAHAN YANG DIHADAPI ................................. 21
            3.1 Sasaran Penyediaan dan Pengelolaan Prasarana dan Sarana
                (PS) Air Minum ............................................................................ 21
            3.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 21
      BAB IV ANALISIS PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI ...... 23
            4.1 Studi Kelayakan (Feasibility Studies)........................................... 23
                 4.1.1 Kelayakan Teknis (Teknologis)....................................... 23
                 4.1.2 Kelayakan Sosial ............................................................ 23
                 4.1.3 Kelayakan Ekonomi Dan Keuangan ............................... 24
                 4.1.4 Kelayakan Lingkungan.................................................... 25
                 4.1.5 Kajian Alokasi Risiko...................................................... 26
                 4.1.6 Kelayakan Kelembagaan ................................................. 26
            4.2 Analisis Kebutuhan Prasarana Air Minum .................................. 26
                 4.2.1 Analisis Kondisi Pelayanan ............................................. 32
                 4.2.2 Analisis Kebutuhan Air ................................................... 32
            4.3 Analisis Sistem Prasarana dan Sarana Air Minum ....................... 33
            4.4 Analisis Kebutuhan Program ........................................................ 35
            4.5 Rekomendasi................................................................................. 35
      BAB V SISTEM PRASARANA YANG DIUSULKAN......................... 37
            5.1 Sistem Non Perpipaan................................................................... 37
            5.2 Sistem Perpipaan........................................................................... 37
            5.3 Usulan dan Prioritas Program ....................................................... 41

                                                                                                                
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                                                    iii
RPIJM           BIDANG PU/CIPTA KARYA

  5.4 Usulan dan Prioritas Proyek Penyediaan Pengelolaan Air
      Minum ........................................................................................... 42
  5.5 Pembiayaan Proyek Penyediaan Pengelolaan............................... 45




                                                                                                      
iv    BUKU PANDUAN
      PENGEMBANGAN AIR MINUM




                                
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                    1
RPIJM         BIDANG PU/CIPTA KARYA


BAB I        PETUNJUK UMUM

1.1 UMUM

Sub Bidang Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen
Pekerjaan Umum memiliki program dan kegiatan yang bertujuan
meningkatkan pelayanan Air Minum di perdesaan maupun perkotaan,
khususnya bagi masyarakat miskin di kawasan rawan air selain itu
meningkatkan keikutsertaan swasta dalam investasi dalam pembangunan
PS Air Minum di perkotaan. Kerangka dasar penulisan ini bersifat umum
dan fleksibel, artinya dapat disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi.
Muatan yang ada di dalamnya harus dapat dipenuhi untuk memudahkan
penilaian saat dilakukan penganggaran.
Tatanan program yang digunakan adalah sama dengan tatanan program
pada RPJMN. Karena apa yang dituangkan dalam RPJMN, baik di pusat
maupun daerah harus menjadi perhatian dan acuan melakukan
pemrograman.
Sasaran program komponen Air Minum dibuat untuk mengisi kesenjangan
kondisi pada permasalahan yang mencuat dalam RPJMN dan kondisi yang
diinginkan pada sasaran kebijakan RPJMN, selain itu harus menunjang dan
memenuhi kebutuhan pembangunan ekonomi daerah atau kota
bersangkutan.
Dalam penyusunan RPIJM bidang harus memperhatikan Rencana Induk
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM) yang ada di
Kabupaten/Kota, untuk daerah yang belum mempunyai RI-SPAM
hendaknya dilakukan penyusunan RI-SPAM terlebih dahulu untuk jangka
waktu sekurang-kurangnya selama 15 tahun.
RIS-SPAM merupakan rencana jangka panjang suatu wilayah baik di
dalam Kabupaten/Kota, antar Kabupaten/Kota dan antar propinsi. Hal ini
dimungkinkan karena dalam pengembangan dan penyelenggaraan sistem
penyediaan Air Minum tergantung dengan posisi dan letak unit-unit SPAM
dan cakupan pelayanannya, contohnya sebuah Kabupaten/Kota tergantung
pada sumber yang dimiliki oleh Kabupaten/Kota lain yang berada di daerah
hulu.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Sistem
Pengadaan Air Minum, antara lain:
1. Peran Kabupaten/Kota dalam pengembangan wilayah

                                                                     
2   BUKU PANDUAN
    PENGEMBANGAN AIR MINUM

    2. Rencana pembangunan Kabupaten/Kota (lihat Buku Panduan 2:
       Rencana Pembangunan Kabupaten/Kota)
    3. Memperhatikan     kondisi    alamiah    dan     tipologi   Kabupaten/Kota
       bersangkutan, seperti struktur dan morfologi tanah, topografi, dan
       sebagainya
    4. Pembangunan      dilakukan     dengan         pendekatan     pembangunan
       berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
    5. Dalam penyusunan RPIJM harus memperhatikan Rencana Induk
       (Masterplan) Sistem Pengembangan Air Minum.
    6. Logical framework (kerangka logis) penilaian kelayakan investasi
       pengelolaan Air Minum.
    7. Keterpaduan pengelolaan Air Minum dengan pengembangan Sistem
       Penyediaan Air Minum (SPAM) dilaksanakan pada setiap tahapan
       penyelenggaraan pengembangan, sekurang-kurangnya dilaksanakan
       pada tahap perencanaan, baik dalam penyusunan rencana induk maupun
       dalam perencanaan teknik.
    8. Memperhatikan peraturan dan perundangan serta petunjuk/pedoman
       yang tersedia.
    9. Tingkat kelayakan pelayanan, efektivitas dan efisiensi pengelolaan Air
       Minum pada kota bersangkutan.
    10. Sebagai suatu PS yang tidak saja penting bagi peningkatan kesehatan
       masyarakat tetapi juga sangat penting bagi keberlanjutan lingkungan.
    11. Sumber pendanaan dari berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat
       maupun swasta.
    12. Kelembagaan yang mengelola air minum
    13. Investasi PS Air Minum dengan memperhatikan kelayakan terutama
       dalam hal pemulihan biaya operasi dan pemeliharaan.



                                                                              
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                   3
RPIJM          BIDANG PU/CIPTA KARYA

14. Jika ada indikasi keterlibatan swasta dalam pembangunan dan/atau
   pengelolaan sarana dan prasarana Air Minum, perlu dilakukan
   identifikasi lebih lanjut.
15. Safeguard Sosial dan Lingkungan.
16. Perhitungan dan hal penunjang lainnya yang dibutuhkan untuk
   mendukung analisis disertakan dalam bentuk lampiran

1.2 KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN
      PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

Adapun program beserta target, pola pengelolaan, penanganan dan
kontribusi pemerintah daerah di sektor Air Minum adalah sebagai berikut:
1. Program Pembangunan Prasarana Air Minum Melalui Pendekatan
   Masyarakat di Desa Miskin dan Rawan Air
  a. Target:
  •    Desa-desa yang termasuk kategori desa miskin atau desa rawan air.
  •    Desa-desa yang berlokasi di pesisir atau pulau terpencil.
  •    Desa yang sudah terbentuk kelompok masyarakat penyelenggara
       SPAM
  b. Pola Pengelolaan: Oleh Masyarakat/Koperasi/kelompok masyarakat
  c. Penanganan: Unit Air Baku, Unit produksi, Unit Transmisi dan
     Distribusi Utama
  d. Kontribusi Pemerintah Daerah:
  •    Pembinaan kepada pengelola/penyelenggara SPAM dan masyarakat
  •    Konsisten dalam pengembangan SPAM
  •    Pendanaan untuk unit distribusi dan pelayanan




                                                                      
4   BUKU PANDUAN
    PENGEMBANGAN AIR MINUM

    2. Program Pengembangan Air Minum di Ibukota Kabupaten/Kota
       Pemekaran
      a. Target:
      •   Ibukota kabupaten baru/hasil pemekaran setelah tanggal 1 Januari
          2000 dan telah memiliki rencana induk pengembangan SPAM
          Kabupaten/Kota dan rencana teknis (DED) pengembangan SPAM
          di lokasi tersebut.
      •   Kabupaten/Kota pemekaran yang sudah memiliki badan usaha
          sebagai penyelenggara Air Minum baik yang dibentuk oleh
          pemerintah Kabupaten/Kota pemekaran atau marupakan
          penyelenggara SPAM yang telah terbentuk pada Kabupaten/Kota
          induknya (penyelenggara SPAM lintas Kabupaten/Kota).
      b. Pola Pengelolaan: Oleh PDAM dengan azas pengusahaan
      c. Penanganan: Unit air baku, Unit Transmisi dan Produksi
      d. Kontribusi Pemerintah Daerah:
      •   Pembinaan kepada pengelola
      •   Konsisten dalam pengembangan SPAM
      •   Pendanaan untuk unit distribusi dan pelayanan
    3. Program Pengembangan Air Minum di Ibukota Kecamatan (IKK) Yang
       Belum Mempunyai System dan Rawan Air
      a. Target:
      •   IKK (Ibukota Kecamatan)/kawasan yang belum memiliki sistem
          penyediaan Air Minum (SPAM)
      •   IKK/kawasan yang telah diverifikasi dan memiliki kesiapan sumber
          air baku, serta telah memiliki rencana teknis (DED) pengembangan
          SPAM di lokasi tersebut.
      b. Pola Pengelolaan: Oleh          Institusi   (BLU   (Badan   Layanan
         Umum)/PDAM/Koperasi)
      c. Penanganan: Unit air baku, Unit Produksi dan Unit Transmisi
      d. Kontribusi Pemerintah Daerah:
      •   Pembinaan kepada pengelola
      •   Konsisten dalam pengembangan SPAM


                                                                          
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                  5
RPIJM          BIDANG PU/CIPTA KARYA


  •   Pendanaan untuk unit distribusi dan pelayanan
4. Program Penyediaan Air Minum Bagi Kawasan RSH/Rusuna
  a. Target:
  •   Kawasan RSH/Komplek Rusuna yang termasuk sasaran
      berdasarkan kesepakatan dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya,
      Departemen PU dan Kementerian Perumahan Rakyat.
  •   Kawasan yang menjadi lokasi pembangunan RSH/Rusuna yang
      telah dibangun dan telah mulai dihuni dan diperuntukkan bagi
      PNS/TNI/Polri atau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),
      serta memiliki kesanggupan dan koordinasi dengan pihak pengguna
      (developer/pengembang, Pemkab/Pemkot, swasta, atau PDAM)
      untuk mengembangkan unit distribusi dan unit pelayanan.
  b. Pola Pengelolaan:     Oleh      PDAM/   BLU      (Badan   Layanan
     Umum)/Developer
  c. Penanganan: Unit Air Baku, Unit produksi, Unit Transmisi dan
     Distribusi Utama
  d. Kontribusi Pemerintah Daerah:
  •   Pembinaan kepada pengelola
  •   Konsisten dalam pengembangan SPAM
  •   Pendanaan untuk unit distribusi dan pelayanan
5. Program Penyehatan PDAM
  a. Target: PDAM tidak sehat (kurang sehat dan sakit) dengan
     permasalahan teknis yang dominan dalam memberikan kontribusi
     ketidaksehatannya.
  b. Pola Pengelolaan: Oleh PDAM
  c. Penanganan:
  •   Melakukan studi detail permasalahan PDAM secara umum, dan
      masalah teknis secara khusus serta rekomendasi solusi teknis yang
      dibutuhkan
  •   Melaksanakan pembinaan teknis penyusunan corporate plan PDAM
      yang dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan pengelolaan
      dan staging pengembangan sistem.
  •   Pembangunan unit transmisi dan distribusi utama sebagai bagian
      dari optimalisasi kapasitas yang tidak terpakai (idle capacity).

                                                                    
6   BUKU PANDUAN
    PENGEMBANGAN AIR MINUM


      •    Penyusunan program dan pelaksanaan (zona prioritas) penurunan
           tingkat kehilangan air termasuk penurunan tingkat air tak
           berekening (ATR).
      d. Kontribusi Pemerintah Daerah:
      •    Konsisten dalam upaya perbaikan kinerja teknis, keuangan dan
           administrasi PDAM
      •    Konsisten dalam upaya perbaikan kinerja SDM
      •    Konsisten dalam upaya perbaikan tarif
      •    Tidak mengharuskan PDAM untuk berkontribusi PAD
      •    Mendorong PDAM agar bsa mandiri dan full cost recovery.
    6. Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Minum di Perkotaan
      a. Target: Kawasan kumuh perkotaan/nelayan yang belum tersedianya
         SPAM dan sebagian besar penduduknya berpenghasilan rendah.
      b. Pola Pengelolaan: Oleh PDAM/BLU/Masyarakat/Koperasi
      c. Penanganan: Unit Air Baku, Unit produksi, Unit Transmisi dan
         Distribusi Utama
      d. Kontribusi Pemerintah Daerah:
      •    Pembinaan kepada pengelola
      •    Konsisten dalam pengembangan SPAM
      e. Khusus untuk pelayanan dari PDAM:
      •    PDAM mempunyai kapasitas yang belum termanfaatkan (idle
           capacity)
      •    MBR mendapatkan manfaat dengan subsidi sambungan rumah
      •    Pendanaan untuk unit distribusi dan pelayanan
    Dalam melakukan analisis perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
      •    Memperhatikan kondisi alamiah dan tipologi (geografis) kota
           bersangkutan, seperti struktur dan morfologi tanah dan sebagainya
      •    Peran kota sebagai pusat kegiatan dan fungsinya
      •    Memperhatikan petunjuk teknis dan standar nasional yang berkaitan
           dengan Air Minum yang berlaku dan dikeluarkan oleh instansi yang
           berwenang septik.


                                                                            
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                      7
RPIJM       BIDANG PU/CIPTA KARYA


 •   Tingkat pelayanan, efektifitas dan efesiensi pengelolaan Air Minum
     pada kota bersangkutan
 •   Sumber pendanaan yang mungkin            bisa   digunakan   seperti
     pemerintah, masyarakat dan swasta
 •   Kelembagaan       yang  mengelola/menyelenggarakan        sistem
     penyediaan Air Minum, sehingga dapat berfungsi sesuai tujuannya
     secara berkelanjutan.
 •   Pembangunan dilakukan secara berwawasan lingkungan.
 •   Memperhatikan sektor unggulan beserta rencana terkait, seperti
     diidentifikasikan dalam rencana pembangunan perkotaan dan
     perdesaan.
 •   Memperhatikan keterpaduan dengan komponen lainnya seperti Air
     Minum dan persampahan (PP No. 16/2005).
 •   Memperhatikan kuantitas dan kualitas ketersediaan dan kehandalan
     air baku dari sumber-sumber air yang potensial.
 •   Sebagai investasi yang bersifat full cost recovery harus dilengkapi
     dengan analisis kelayakan secara keuangan untuk investasi yang
     secara jelas mengindikasikan itu.
 •   Jika ada indikasi keterlibatan swasta dalam pembangunan dan atau
     pengelolaan sarana dan prasarana Air Minum, perlu identifikasi
     lebih lanjut dalam bentuk Pra-Studi Kelayakan (Pra-FS) dan Studi
     Kelayakan (FS) kerjasama pemerintah dan swasta (KPS).
 •   Perhitungan dan hal penunjang lainnya yang dibutuhkan untuk
     mendukung analisis disertakan dalam bentuk lampiran




                                                                     
8   BUKU PANDUAN
    PENGEMBANGAN AIR MINUM




                              
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                             9
RPIJM           BIDANG PU/CIPTA KARYA



BAB II PROFIL AIR MINUM

2.1 GAMBARAN UMUM SISTEM PENYEDIAAN DAN
     PENGELOLAAN

Berisi pejelasan secara global dan sistematis sistem penyediaan Air Minum
yang ada dianggap penting sehingga sistem secara keseluruhan dengan
mudah dapat dikenali. Di samping itu perlu juga dikenal kondisi alam
setempat yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi analisis yang
akan dikembangkan kemudian apakah alamnya merupakan kota pantai,
dataran rendah, dataran tinggi atau kota pegunungan.
Hal-hal yang perlu dituliskan adalah: Pengeloalaan sistem perpipaan dan
non-perpipaan, cakupan pelayanan (% penduduk terlayani), daerah
pelayanan, sumber air yang digunakan dan kapasitas sistem
Tabel II-1 Gambaran Umum Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air
         Minum Kabupaten/Kota…………… Tahun……….

No     Uraian         Satuan   Sistem Non-Perpipaan   Sistem Perpipaan   Keterangan
1. Pengelol`a     -            Masyarakat/RT/Koperasi PDAM/BPAM/
                                                      Instansi Lain

2. Tingkat        % thd    …….……..%                   ………………….%
   Pelayanan      total
                  penduduk

3. Sumber Air     -            1. Air Tanah: …%
   Baku                        - Mata Air
                               - Sumur Gali
                               -Sumur Pompa Tangan
                               - Sumur Bor
                               -Dsb
                               2. Air Hujan: ….%
                               3. Air Permukaan :
                               ...%
                               4. Lain-lain: …..%




                                                                           
10   BUKU PANDUAN
     PENGEMBANGAN AIR MINUM


     No     Uraian       Satuan    Sistem Non-Perpipaan   Sistem Perpipaan      Keterangan
     4. Kapasitas Sub   l/det      -                      ………….
        Sistem
        Produksi:
        Kapasitas       l/det      -                      ………….
        Terpasang
        (desain)
        Kapasitas       l/det      -                      ………….
        Produksi
        Produksi Saat   l/det      -                      ………….
        ini
        Terjual
        (dikonsumsi
        pelanggan)
     5. Jumlah          Unit       -                      Kebutuhan Air
        Sambungan                                         Domestik:
                                                          SR = ……..Unit
                                                          KU = …….Unit
                                                          Kebutuhan Air Non
                                                          Domestik:
                                                          KU = …….Unit
                                                          TA =…….. Unit
                                                          HU =……..Unit
                                                          (taman, hidran
                                                          kebakaran, kegiatan
                                                          industri,
                                                          infrastruktur umum)
     6. Jam Operasi     Jam/hari   -                      ……………………
        Sub Sistem
        Produksi
     7. Kehilangan      %          -                      …………………….
        Air (UFW)
     8. Jam Operasi     Jam/hari   -                      …………………….
        Pelayanan
     9. Retribusi/Tarif Rp/M3      -                      ……………………. - (uraikan
        berlaku (rata-                                              struktur
        rata)                                                       tariff yang
                                                                    berlaku saat
                                                                    ini)
     10. Tekanan pada   MKA        -                      - Max = …….MKA
         jaringan                                         - Min = ……..MKA
         distribusi




                                                                                  
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH        11
RPIJM      BIDANG PU/CIPTA KARYA


Gambar II-1 Contoh Daerah Pelayanan Sistem Penyediaan dan
Pengolahan Air Minum Kabupaten/Kota………Tahun…….




                                                        
12   BUKU PANDUAN
     PENGEMBANGAN AIR MINUM

     2.2 KONDISI SISTEM SARANA DAN PRASARANA
          PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN AIR MINUM

     2.2.1 Sistem Non Perpipaan

     2.2.1.1 Aspek Teknis

     Berisi penjelasan dan uraian mengenai kondisi sistem penyediaan Air
     Minum non-perpipaan (baik/cukup/buruk) untuk parameter-parameter
     teknis yang meliputi:
     Tingkat pelayanan, kualitas, kuantitas, dan kotinuitas sumber air baku dan
     unit-unit prasarana yang ada, tolok ukur dan kriteria mengenai hal ini perlu
     diuraikan lebih lanjut di dalam memorandum teknis, sebagai kelengkapan
     dokumen pada setiap penyusunan RPIJM.
     Gambar II-2 Contoh Kondisi Sistem Penyediaan Air Minum Non
            Perpipaan




                                                                              
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                     13
RPIJM         BIDANG PU/CIPTA KARYA




Gambar II-3 Skematik Sistem Penyediaan Air Minum Yang Ada




2.2.1.2 Aspek Sosial Ekonomi

Berisi pejelasan dan uraian mengenai kondisi sistem penyediaan Air
Minum      non     perpipaan     (baik/sedang/buruk)      untuk aspek
keuangan/pendanaan khususnya kemampuan masyarakat dalam
penyediaaan dan pengelolaan prasarana dan sarana, serta budaya
2.2.1.3 Aspek Kelembagaan dan Peraturan

Berisi penjelasan dan uraian mengenai kondisi organisasi yang mengelola
serta keberadaan peraturan yang mengatur penggunaan sumber-sumber air
setempat, biasanya untuk sistem non-perpipaan dikelola secara individual.


                                                                      
14   BUKU PANDUAN
     PENGEMBANGAN AIR MINUM

     2.2.2 SISTEM PERPIPAAN

     Menguraikan kondisi tiap sub sistem/unit sistem perpipaan yang ada di
     Kabupaten/Kota baik yang dikelola oleh BUMD, swasta, atau masyarakat.
     2.2.2.1 Aspek Teknis

     Menguraikan kondisi layanan yang ada antara lain:
       •    Area pelayanan
       •    Tingkat pelayanan total
       •    Tingkat pelayanan dengan sambungan langsung (SR)
       •    Tingkat pelayanan dengan sambungan lain (non domestik, sosial,
            pendidikan, komersial, industri dll
       •    Pemakaian air perhari persambungan (l/samb/hr) untuk domestik
       •    Pemakaian air perorangan/hari (lt/org/hr),
       •    Pemakaian persambungan/hari (lt/samb/hr) untuk non domestik
       •    Tingkat kebocoran teknis dan non teknis (administratif)
       •    Jam pelayanan (jam)
       •    Jumlah pemakai persambungan
     Menguraikan kondisi fisik yang ada:
       •    Kondisi sumber-sumber
     Dijelaskan mengenai sumber air yang digunakan oleh masyarakat
     pengguna sistem perpipaan. Sumber air tersebut dapat berupa mata air, air
     permukaan dan air tanah serta dapat dijelaskan secara rinci sebagi berikut
     ini:
     1. Kondisi sumber-sumber air baku yang sudah digunakan/termanfaatkan

       •    Kapasitas, kualitas, dan kontinuitas sumber air baku
       •    Unit air baku dan bangunan pelengkapnya
       •    Cara pengambilan, menggunakan sistem gravitasi atau pemompaan
       •    Kapasitas pengambilan/penyadapan
       •    Bangunan unit air baku dan pelengkapnya disertai dengan jenis
            konstruksi dan tahun pembangunan/pemasangan.

                                                                             
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                       15
RPIJM         BIDANG PU/CIPTA KARYA

2. Kondisi sumber air baku yang belum digunakan/termanfaatkan

  •    Kapasitas, kualitas, dan kontinuitas sumber air baku
  •    Bangunan yang dibutuhkan
  •    Nilai investasi rencana (perhitungan kasar dari sistem yang sudah
       dilaksanakan)
3. Unit tranmisi

  •    Dimensi pipa (diameter dan panjang pipa) atau saluran
  •    Jenis pipa (PVC, Steel, GIP, atau lain-lain) dan tahun pemasangan.
  •    Cara pengaliran (gravitasi atau pemompaan) dan kapasitas
       pemompaan (jika menggunakan pompa)
  •    Jumlah bangunan pelepas tekan dan tahun pemasangan
  •    Kapasitas unit transmisi.
4. Unit Produksi

  •    Jenis/tipe unit produksi (IPA Paket, IPA beton, saringan pasir
       lambat (SPL), atau lain-lain)
  •    Kapasitas terpasang unit produksi
  •    Kapasitas produksi unit produksi
  •    Tahun pembangunan/pemasangan unit produksi
5. Unit Distribusi

  •    Cara pengaliran (gravitasi dan atau pemompaan)
  •    Jumlah, kapasitas, jenis, dan tahun pemasangan pompa (jika
       menggunakan pompa).
  •    Dimensi (diameter), panjang dan jenis pipa (PVC, Steel, HDPE, dll)
       yang digunakan baik di jaringan distribusi utama (JDU), jaringan
       distribusi pembagi (JDB), maupun jaringan distribusi pelayanan
       (JDL), serta tahun pemasangan jaringan pipa tersebut.
  •    Peta jaringan distribusi.
  •    Jenis reservoir (ground reservoir atau elevated reservoir), termasuk
       konstruksi dan tahun pemasangan.


                                                                        
16   BUKU PANDUAN
     PENGEMBANGAN AIR MINUM


         •      Tekanan air pada titik kritis (meter)
         •      Tekanan maksimum (peta skematis yang ada)
         •      Jumlah truk tangki dan tahun pengadaan.
         •      Kapasitas distribusi sistem
     6. Unit Pelayanan

         •      Jenis unit pelayanan sambungan rumah, sambungan non domestik,
                dan hidran umum/terminal air/kran umum.
         •      Sambungan pelanggan (jenis pelanggan dan masing-masing jumlah
                jenis pelanggan)
         •      Kapasitas/debit air terjual
     Tabel II-2 Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Minum Perpipaan
              Kabupaten/Kota …………….. Tahun……………..

     No             Uraian            Jenis      Kapasitas   Dimensi   Keterangan

     1       UNIT AIR BAKU
     a       Sumber
             -
             -
             -
     b       Transmisi Air Baku
             -
             -
             -
     2       UNIT PRODUKSI
             -
             -
             -


     3       UNIT DISTRIBUSI
     a       Reservoir
             -
             -
             -
     b       Jaringan Distribusi
             -
             -
             -



                                                                               
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                17
RPIJM        BIDANG PU/CIPTA KARYA



No        Uraian         Jenis    Kapasitas   Dimensi    Keterangan

3    UNIT PELAYANAN
a    SR
     -
     -
b    TA/HU/KU
     -
     -

Sumber:
Gambar II-4 Contoh Kondisi Sistem Penyediaan Air Minum Yang
       Ada Kota/Kabupaten……….. Tahun…………




                                                                 
18   BUKU PANDUAN
     PENGEMBANGAN AIR MINUM

     2.2.2.2 Aspek Keuangan

     Berisi penjelasan dan uraian mengenai kondisi keuangan sistem perpipaan
     seperti bantuan APBN, APBD, hibah, atau pinjaman serta sumbernya.
     Selain ini berisi pula struktur tarif air dan rata-rata air, penerimaan dari
     retribusi /penjualan air, biaya operasi, dan pemeliharaan, dsb.
     Biaya, sumber pendanaan dan keuangan dalam pelaksanaannya merupakan
     perolehan data lapangan yang akan digunakan dalam analisis keuangan
     sistem penyediaan Air Minum. Data lapangan yang diperlukan adalah
     sebagai berikut:
       •    Perolehan Data Penagihan Rekening;
       •    Perolehan Data Penjualan Air;
       •    Perolehan Data Laporan Keuangan; Laporan Keuangan terdiri dan
            biaya operasional, biaya pengolahan air, biaya transmisi dan
            distribusi serta biaya administrasi umum. Selain itu dapat diketahui
            Nilai Aset (Aset Lancar dan Aset Tetap) & Hutang (Hutang lancar
            dan Hutang jangka panjang) serta pendapatan-pendapatan lain.
       •    Perolehan Data Kemampuan Sumber Pendanaan Daerah; Data
            alokasi dana untuk sistem penyediaan Air Minum dan APBD, PAD
            (Pendapatan Asli Daerah), Dana Perimbangan (DAU, DAK), jenis-
            jenis pendapatan lain yang sah seperti Hibah/pinjaman, dana darurat
            dan lain-lain.
       •    Perolehan Data Kemampuan Masyarakat; Data kemampuan
            masyarakat untuk mengetahui data MBR (masyarakat
            berpenghasilan rendah), captive market atau daerah rawan air.
       •    Perolehan Data Peluang Adanya KPS; Data Pra-studi kelayakan
            kerja sama pemerintah dan dunia usaha/swasta.
       •    Perolehan Data Alternatif Sumber Pembiayaan.
     Data peningkatan pendanaan melalui bank komersial untuk PDAM sehat,
     melalui lembaga non-bank, melahui penerbitan obligasi daerah dan
     obhigasi perusahaan, melalui PHLN serta pengembangan pola pembiayaan
     melalui skema Water Fund. Sumber pembiayaan lain berasal dan SLA (Sub
     Loan Agreement), dana dan Rekening Pinjaman Daerah (RPD).
     2.2.2.3 Aspek Kelembagaan dan Peraturan

     Berisi penjelasan dan uraian mengenai kondisi organisasi penyelenggara
     yang meliputi jumlah dan kemampuan pegawai, struktur organisasi,

                                                                              
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                  19
RPIJM        BIDANG PU/CIPTA KARYA

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Pengkajian Kelembagaan
dalam Penyusunan Rencana Induk SPAM. Pengkajian Kelembagaan
Sistem Penyediaan Air Minum mengacu pada RPJM Nasional dan
ketentuan-ketentuan yang berlaku seperti Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2004 tentang Sumber Daya Air, Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun
2005 tentang Pengembangan SPAM; dan UndangUndang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah.




                                                                   
20   BUKU PANDUAN
     PENGEMBANGAN AIR MINUM

     Struktur organisasi kelembagaan penyelenggara SPAM dapat digambarkan
     sebagai berikut:
     Gambar II-5 SRUKTUR ORGANISASI PENYELENGGARA SPAM


                           BUPATI/                REGULATOR KAB/KOT
                          WALIKOTA




                            DINAS




      BUMD        BUS      KOPERASI       BLU        KELOMPOK       OPERATOR
                                                    MASYARAKAT




                                                                       
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                      21
RPIJM              BIDANG PU/CIPTA KARYA



BAB III PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

3.1 SASARAN PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN
         PRASARANA DAN SARANA (PS) AIR MINUM

Mengacu sepenuhnya dalam rencana Kabupaten/Kota yang sudah
ditetapkan mengenai penyediaan Air Minum baik dari layanan dan kondisi
fisik yang diinginkan.
Tabel III-1 Sasaran Penyediaan dan Pengelolaan Air Minum

                                   Kondisi yang
No       Kawasan       Uraian                        Sasaran       Persoalan
                                      Ada

1.

2.

3.

4.

3.2 RUMUSAN MASALAH

Menguraikan besaran masalah yang dihadapi dengan membandingkan
antara kondisi yang ada dengan sasaran yang ingin dicapai, untuk
memenuhi kebutuhan dasar (basic needs) dan kebutuhan pengembangan
(development need) yang ditinjau dari aspek teknis, keuangan dan
kelembagaan. Selain itu, dilakukan inventarisasi persoalan setiap masalah
yang sudah dirumuskan dengan mempertimbangkan tipologi serta
parameter-parameter teknis yang ada di kawasan tersebut. Sehingga dari
kegiatan inventarisasi tersebut akan didapatkan data-data permasalahan
yang akan dikelompokan sebagai berikut:
     •    Tingkat layanan yang ada dari sasaran yang diinginkan
     •    Prediksi kebutuhan       di   masa      yang   akan    datang    dan
          perkembangannya
     •    Permasalahan teknis di tiap unit (unit air baku, transmisi, produksi,
          distribusi, dan unit pelayanan)



                                                                            
22   BUKU PANDUAN
     PENGEMBANGAN AIR MINUM

     Tabel III-2 Permasalahan Yang Dihadapi

                                                              Target
                            Kondisi Sistem yang      Target
     No        Uraian                                        Mencapai Persoalan
                                    Ada             Nasional
                                                               RPP

     1.   Sistem
          Perpipaan/PDAM   Pendapatan tinggi = ….
     a.   Kebocoran (%)    Pendapatan menengah =
     b.   Cakupan          ..
          Pelayanan
          Penduduk (%)
     c.   Kebutuhan        Pendapatan rendah = …
          perkapita/hari

     2.   Sistem Non-      Pendapatan tinggi = ….
          Perpipaan
     a.   Cakupan          Pendapatan menengah =
          Pelayanan        ..
          Penduduk (%)
     b.   Kebutuhan        Pendapatan rendah =
          perkapita/hari

     3.   Perpipaan Non-
          PDAM             Pendapatan tinggi = ….
     a.   Kebocoran (%)    Pendapatan menengah =
     b.   Cakupan          ..
          Pelayanan
          Penduduk (%)
     c.   Kebutuhan        Pendapatan rendah =
          perkapita/hari




                                                                             
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                           23
RPIJM          BIDANG PU/CIPTA KARYA



BAB IV ANALISIS PERMASALAHAN DAN
       REKOMENDASI

4.1 STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDIES)

Sistem prasarana yang diusulkan harus melalui studi kelayakan dengan
cakupan baik secara lengkap, sederhana maupun justifikasi teknis dan
biaya dari berbagai aspek, antara lain aspek teknologis (teknis), aspek
lingkungan, aspek sosial, aspek budaya, aspek ekonomi/finansial, dan
aspek kelembagaan. Studi kelayakan lengkap diperuntukan untuk kegiatan
pengembangan SPAM dengan cakupan pelayanan lebih dari 10.000 jiwa.
Studi kelayakan lengkap diperuntukan untuk kegiatan pengembangan
SPAM dengan cakupan pelayanan sampai dengan 10.000 jiwa.

4.1.1 KELAYAKAN TEKNIS (TEKNOLOGIS)

Pengkajian kelayakan teknis teknolgis biasa dibuat dari beberapa alternatif
yang dikembangkan, di mana setiap alternatif disajikan secara jelas oleh
tim teknis untuk dipilih kriteria alternatif terbaik. Alternatif terpilih adalah
alternatif terbaik yang ditinjau dari beberapa aspek yang dipengaruhi lokasi
daerah perencanaan, meliputi :
  •     Potensi sumber air
  •     Topografi
  •     Kualitas dan kuantitas air baku
  •     Air tanah
  •     Sistem dan kebutuhan lainnya
       Suatu kegiatan dapat dikatakan layak secara teknis apabila terdapat
       teknologi yang tersedia untuk membangun SPAM.

4.1.2 KELAYAKAN SOSIAL

  •     Demografi (kelompok umur, status pendidikan, agama, mata
        pencaharian, status perkawinan, dan pendapatan per kapita)




                                                                             
24   BUKU PANDUAN
     PENGEMBANGAN AIR MINUM


       •    Aspek sosial, ekonomi dan budaya (ketersediaan fasilitas umum,
            gambaran umum tingkat sosial, ekonomi, dan budaya, analisis
            proporsi jenis pelanggan, dan gambaran peran serta masyarakat)
       •    Kebutuhan air (perkiraan proyeksi penduduk, analisis konsumsi air,
            analisis tingkat cakupan pelayanan, dan aspek kesehatan
            masyarakat)
       •    Operasional dan pelayanan

     4.1.3 KELAYAKAN EKONOMI DAN KEUANGAN

     Pengkajian kelayakan ekonomi pengkajian kelayakan ekonomi ditentukan
     dengan cara analisis teridentifikasi alternatif terbaik dalam hal harga
     termurah yang memenuhi prinsip-prinsip ekonomi. Metode analisis
     ekonomi yang umum digunakan adalah discounting technique atau present
     value dan benefit cost ratio (BCR). Discounting tehnique digunakan untuk
     menentukan pilihan dari beberapa alternatif sistem. Sedangkan BCR
     digunakan untuk menentukan menjadi sistem yang diusulkan.
     Analisis kelayakan ekonomi dan manfaat proyek mempertimbangkan hal-
     hal berikut:
       •    Biaya langsung proyek
       •    Biaya sosial
       •    Biaya lingkungan
       •    Manfaat terhadap kesehatan
       •    Manfaat terhadap produktivitas masyarakat
       •    Manfaat terhadap nilai properti
       •    Manfaat terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi
     Suatu kegiatan dianggap layak secara ekonomi bila ada tambahan manfaat
     yang diterima oleh masyarakat akibat adanya suatu kegiatan lebih besar
     dari biaya proyek.
     Analisis kelayakan keuangan dilakukan terhadap beberapa aspek, meliputi:
       •    Indeks/tingkat inflasi
       •    Tahun dasar proyeksi
       •    Jangka waktu proyeksi


                                                                           
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                 25
RPIJM          BIDANG PU/CIPTA KARYA


  •    Nilai investasi
  •    Kebutuhan modal kerja
  •    Rencana sumber pembiayaan
  •    Persyaratan pinjaman
  •    Biaya operasi dan pemeliharaan
  •    Biaya penyusutan/amortisasi
  •    Pajak
  •    Proyeksi tambahan pelanggan
  •    Tarif air
  •    Proyeksi pendapatan
Suatu kegiatan diisebut layak secara keuangan atau finansial bila
memenuhi syarat-syarat berikut:
Kelayakan Proyek:
  •    FIRR > Rata-rata tertimbang dari biaya modal ditambah alokasi
       risiko
  •    Net Present Value (NPV) > 0
  •    Benefit Cost Ratio (BCR) > 1
Kelayakan pendanaan
  •    DSCR Pemda ≥ 2,5; DSCR penyelenggara ≥ 1,3 ;
  •    Saldo kas akhir sekurang-kurangnya mencukupi untuk 2 bulan
       operasi

4.1.4 KELAYAKAN LINGKUNGAN

Pengkajian kelayakan lingkungan tidak terlepas dari kegitan masyarakat
dan kondisi daerah setempat, sehingga faktor-faktor lingkungan dapat
dikatakan layak atau tidak untuk didistribusikan Air Minum. Pengkajian
kelayakan lingkungan dilaksanakan melalui penyusunan AMDAL atau
RKL dan RPL sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku.




                                                                    
26   BUKU PANDUAN
     PENGEMBANGAN AIR MINUM

     4.1.5 KAJIAN ALOKASI RISIKO

     Dalam menyusu studi kelayakan untuk kerjasama pemerintah dan swasta,
     perlu dilakukan kajian alokasi risiko meliputi:
       •    Risiko kinerja
       •    Risiko politik
       •    Risiko financial
     Risiko dikelola berdasarkan prinsip alokasi risiko yang memadai dengan
     mengalokasikan risiko kepada pihak yang paling mampun mengendalikan
     risiko dalam rangka menjamin efesiensi dan efektivitas dalam penyediaan
     infrastruktur.

     4.1.6 KELAYAKAN KELEMBAGAAN

     Pengkajian kelayakan kelembagaan dilakukan terhadap:
     1. Sumber daya Manusia

       •    Tingkat pendidikan
       •    Kualitas
     2. Struktur organisasi dan penempatan kerja sesuai dengan latar belakang
        pendidikannya mengacu pada peraturan dan perundang-undangan
     3. Alternatif kelembagaan kerjasama pemerintah dan swasta

     4.2 ANALISIS KEBUTUHAN PRASARANA AIR MINUM

     Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisa kebutuhan prasarana,
     baik sistem perpipaan maupun non perpipaan adalah hasil survey
     kebutuhan nyata, antara lain:
     1. Proyeksi kebutuhan penduduk dan perkiraan pengembangan aktifitas
        non domestik dilakukan sesuai dengan besaran rencana pengembangan
        3- 5 tahun.
     2. Pemakaian air yang sesuai dengan kebutuhan domestik dan non
        domestik
     3. Air tak berekening (ATR), kehilangan dan kebocoran yang disebabkan:

                                                                          
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                        27
          RPIJM           BIDANG PU/CIPTA KARYA


            •     Kebocoran pada pipa distribusi
            •     Pemadam kebakaran
            •     Kelebihan pemakaian
            •     Kerusakan dan ketidaktepatan pembacaan meter air
            •     Kesalahan administrasi
          Analisa yang dilakukan harus dapat memperlihatkan besarnya kebutuhan
          dasar serta kebutuhan pengembangan (development need). Dengan
          memperhatikan tekhnologi yang siap pakai, standar-standar yang ada, serta
          perencanaan yang menggunakan tekhnologi non standar.
          Tahapan perhitungan kebutuhan prasarana Air Minum adalah sebagai
          berikut:
            •     Proyeksi pelayanan Air Minum
            •     Perhitungan jumlah dan volume dan komponen prasarana yang
                  diperlukan.
          Tabel    IV-1 Hasil Perhitungan proyeksi penyediaan Air Minum
                    Kabupaten/Kota………Tahun………s.d. Tahun …………

                                                         EXISTING    PROYEKSI
NO.             URAIAN       VOLUME        SATUAN                                   KET.
                                                          200…      1 2 3 4 5

I         ASUMSI
          PERHITUNGAN
1.        Kenaikan Tingkat
          Pelayanan
     a.     SR                                 %

     b.     HU                                 %

2.        Kenaikan
          Pemakaian Air
     a.     SR                               lt/dtk

     b.     HU                               lt/dtk

3.        Pemakaian Non
                                           l/unit/hari
          Domestik



                                                                                 
28             BUKU PANDUAN
               PENGEMBANGAN AIR MINUM


                                                             EXISTING   PROYEKSI
     NO.           URAIAN          VOLUME     SATUAN                                    KET.
                                                              200…      1 2 3 4 5

     4.        Penurunan
                                                  %
               Kebocoran
     5.        Debit Pemakaian
               Air
          a.     Maksimum                      m3/dtk

          b.     Puncak                        m3/dtk

     6.        Penduduk yang
               dilayani tiap
               sambungan
          a.     SR                         jiwa/sambungan

          b.     HU                         jiwa/sambungan



          II PERHITUNGAN
             KEBUTUHAN
             AIR
     1.        Jumlah penduduk                   jiwa

               Tingkat pelayanan

     a.          SR                               %

     b.          HU                               %

     c.          a-rata-rata                      %

     2.        Sandingan
               Pelayanan SR dan
               HU
     a.          SR                               %

     b.          HU                               %

     3.        Jumlah penduduk
               yang terlayani.


                                                                                     
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                     29
      RPIJM              BIDANG PU/CIPTA KARYA


                                                     EXISTING   PROYEKSI
NO.       URAIAN            VOLUME      SATUAN                                  KET.
                                                      200…      1 2 3 4 5

a.      SR                                jiwa

b.      HU                                jiwa

c.      a-rata-rata                       jiwa

4.    Pemakaian Air
      Domestik
a.      SR                              l/org/hari

b.      HU                              l/org/hari

c.      a-rata-rata                     l/org/hari

5.    Kebutuhan air
                                          l/dtk
      domestik
a.    Kebocoran                            %

b.    Tingkat
                                           %
      Kebocoran
c.    Debit Kebocoran

6.    Kebutuhan air
      non domestik
a.     Persentase dari
      total
b.    Debit

III   KEBUTUHAN
      AIR RATA-
      RATA
      KEBUTUHAN
IV    MAKSIMUM
      KEBUTUHAN
V     PUNCAK



      PERHITUNGAN
VI    JUMLAH

                                                                             
30         BUKU PANDUAN
           PENGEMBANGAN AIR MINUM


                                              EXISTING   PROYEKSI
     NO.      URAIAN        VOLUME   SATUAN                              KET.
                                               200…      1 2 3 4 5

           SAMBUNGAN


     a.    Jumlah SR

     b.    Jumlah HU
           Jumlah
           Sambungan Non
     c.    Domestik
           Jumlah
           Sambungan yang
     d.    ada
           Tambahan
     e.    Sambungan
           KAPASITAS
     VII   PRODUKSI

     VIII BAHAN DEBIT
           KEKURANGAN/
     IX    (KELEBIHAN)
           KAPASITAS
           DISTRIBUSI
     X     RATA-RATA




                                                                      
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                                  31
         RPIJM               BIDANG PU/CIPTA KARYA

         Gambar IV-1 Contoh Grafik Proyeksi Pelayanan Air Minum
                Berdasarkan Penduduk Terlayani

                4.000.000
                3.500.000
                3.000.000
                2.500.000
        Jiwa




                2.000.000
                1.500.000
                1.000.000
                  500.000
                        -
                                   1            2         3            4          5
                                                       Tahun ke-
                              Jumlah Penduduk                      Penduduk Terlayani


         Tabel IV-2 Sumber-sumber Potensial Untuk Pengembangan Sistem
                 Penyediaan Air Minum Kabupaten/Kota ………..
                                       Karakteristik                       Kemungkin- Kemungkin-
                Jenis
                                                               Pemanfaat- an sistem     an Upaya
No.            Sumber        Debit                       Letak an Saat Ini Pengambilan Pengamanan Ket
                 Air                Kontinuitas Kualitas                       dan         dan
                            (l/dtk)                      Jarak
                                                                            Pengaliran Pengaliran
A     Air Tanah: Contoh
1.    Mata air
      ………..
      ………..
2.    Air Tanah Dalam
3.    Air Tanah Dangkal


B     Air Permukiman
1.    Sungai
      ………….
      ………….
2.    Danau


C     Curah Hujan



                                                                                           
32   BUKU PANDUAN
     PENGEMBANGAN AIR MINUM



     4.2.1 ANALISIS KONDISI PELAYANAN

     1. Apakah tingkat pelayanan saat ini sudah mencapai sasaran sesuai
        dengan rencana daerah, kalau belum berapa % tambahan untuk
        pencapaian sasaran tersebut.
     2. Target pelayanan SR dan KU
     3. Apakah pemakaian air      sudah sesuai target rencana daerah, apabila
        perhitungan rencana pelayanan sudah dilakukan.

     4.2.2 ANALISIS KEBUTUHAN AIR

     Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisa kebutuhan prasarana
     adalah hasil survey nyata. Proyeksi kebutuhan penduduk, skenario
     pembangunan perkotaan dan tingkat penyediaan prasarana yang ada saat ini
     serta persoalan yang telah diidentifikasikan.
     Analisis yang dilakukan harus dapat memperlihatkan besarnya kebutuhan
     dasar serta kebutuhan pengembangan (development need) dengan
     memperhatiakan teknologi yang siap pakai, standar-standar yang ada, serta
     perencanaan yang menggunakan teknologi non standar.
     Adapun kebutuhan Air Minum secara rinci adalah sebagai berikut:
     1. Kebutuhan domestik
     2. Kriteria yang digunakan

       •    Lihat hasil survey kebutuhan prasarana
       •    Pemakaian air untuk SR= 120 lt/org/hr
       •    Pemakaian untuk HU/TA = 60 lt/org/hr (standar pelayanan
            minimum)
     3. Kebutuhan non-domestik
     4. Kebutuhan industri dengan kriteria pemakaian air = 0,1 – 0,3 l/ha/hr
     5. Kebutuhan niaga dengan kriteria pemakaian air= 900 l/niaga/hr (niaga
        kecil) dan 5000 l/niaga/hr (niaga besar)




                                                                                
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                      33
RPIJM          BIDANG PU/CIPTA KARYA

6. Kebutuhan fasilatas umum (Pendidikan, kantor pemerintahan dsb)
   dengan kriteria pemakaian air= 10% -15 % dari kebutuhan domestik
7. Prediksi dilakukan 15 – 20 tahun ke depan sesuai dengan Rencana
   Induk SPAM
8. Kriteria pemakaian di untuk hari maksimum = 1,15 pemakaian hari
   rata-rata
9. Pemakaian air untuk jam puncak = 1,5 – 1,7 pemakaian hari maksimum
10. Kebutuhan hotel = 3 m3/kamar/hr

4.3 ANALISIS SISTEM PRASARANA DAN SARANA AIR MINUM

Pada analisis ini ditinjau sistem prasarana dan sarana Air Minum yang telah
ada baik dari unit air baku, transmisi, produksi, dan distribusi. Adapun
untuk hal yang lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Analisis permasalahan sumber air yang telah dimanfaatkan

  •    Apakah sumber pada kapasitas minimum dapat mensuplai
       kebutuhan maksimum
  •    Apakah dengan kualitas sumber yang ada dapat didistribusikan
       langsung atau perlu pengolahan, kalau perlu, jenisnya apa
  •    Unit air baku yang ada apakah masih mampu mensuplai air yang
       dibutuhkan, seberapa jauh pengembangan, serta prioritasnya
       bagaimana
  •    Alternatif sumber-sumber lain
2. Analisis kondisi permasalahan unit transmisi

  •    Apakah dengan kondisi pipa yang ada masih mampu digunakan
       pada kapasitas kebutuhan air yang diperlukan
  •    Kalau tidak, bentuk pengembangan bagaiman yang diperlukan,
       apakah rehabilitasi , atau pembangunan jalur pipa baru
  •    Berapa volume pengembangan yang dibutuhkan. Kapasitas pipa
       transmisi dihitung dengan kapasits maksimum day.
3. Analisis kondisi dan permasalahan unit produksi


                                                                        
34   BUKU PANDUAN
     PENGEMBANGAN AIR MINUM


       •    Apakah Unit produksi yang ada masih cukup untuk mensuplai
            kebutuhan air yang diperlukan
       •    Kalau tidak bentuk pengembangan bagaiamana yang diperlukan,
            apakah rehabilitasi, optimalisasi atau peningkatan kapasitas dengan
            memodifakasi sistem atau pembangunan unit baru
       •    Volume pekerjaan yang dibutuhkan
     4. Analisis kondisi unit distribusi

       •    Apakah kondisi jaringan saat ini masih cukup untuk melayani
            kebutuhan hasil prediksi (kebutuhan puncak), serta menjangkau
            kawasan pelayanan
       •    Kalau tidak, bentuk pengembangan bagaimana yang diperlukan,
            apakah rehabiltasi/pergantian pipa baru untuk penanggulangan
            kebocoran teknis atau penambahan jaringan baru, prioritasnya
            bagaimana
       •    Untuk pembangunan baru diperlukan perhitungan hidrolis dengn
            metode ”Hardy Cross” dengan kriteria yang digunakan:
              ◊      Tekanan pada titik kritis = 10 m
              ◊      Head loss/km adalah 10 m
              ◊      Coefesien Hanzen William untuk pipa tergantung jenis pipa
       •    Perhitungan kapasitas reservoar distribusi dengan kriteria 10%
            15% dari kapasitas 1 hari
     5. Analisa/perhitungan penambahan sambungan (unit pelayanan)

       •    Berapa SR yang diperlukan
       •    Berapa TA/HU/KU yang diperlukan
       •    Berapa sambungan-sambungan lain
     Setelah dilakukan analisis masalah yang ada pada sistem prasarana Air
     Minum yang ada dilakukan perbandingan untuk setiap alternatif yang
     menyangkut aspek teknis, keuangan dan lingkungan. Pemilihan alternatif
     tersebut dapat dilakukan dalam 1 unit yang sama atau antar unit
     berdasarkan segi keilmuan/teori/logika, kasus yang sama di daerah lainnya
     dengan tidak mengesampingkan kondisi setempat.



                                                                            
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                 35
RPIJM            BIDANG PU/CIPTA KARYA

Tabel IV-3 Perbandingan alternatif sistem yang diusulkan

       Alternatif Teknik/
No.                       Keuangan Kelembagaan Sosial Ekonomi    Ket
      Pemecahan Teknologi

1.    Alternatif 1
2.    Alternatif 2
3.    Alternatif 3
4.    Alternatif 4
5.    Alternatif 5
6.    Alternatif 6
                                                                        

4.4 ANALISIS KEBUTUHAN PROGRAM

Analisis kebutuhan program dan sistem yang disusun sesuai tatanan
rencana daerah, biasanya RPJMD.

4.5 REKOMENDASI

Pembuatan rekomendasi alternatif terbaik untuk memecahkan masalah yag
terjadi yang dijabarkan dalam paket-paket program dan proyek sesuai
dengan prioritasnya




                                                                   
36   BUKU PANDUAN
     PENGEMBANGAN AIR MINUM




                               
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                 37
RPIJM         BIDANG PU/CIPTA KARYA



BAB V         SISTEM PRASARANA YANG
              DIUSULKAN

5.1 SISTEM NON PERPIPAAN

1. Gambaran daerah-daerah pelayanan
2. Rekomendasi sumber air yang dapat digunakan serta teknologi
   pemanfaatan
3. Usulan pengaturan dan pemanfaatan air tanah (jika memakai sumur
   atau air tanah)

5.2 SISTEM PERPIPAAN

Diuraiakan tentang sistem yang diusulkan sampai pada akhir tahun
perencanaan meliputi:
1. Kapasitas sistem
2. Sumber Air Minum

  •    Kapasitas air di sumber (debit sungai, dll)
  •    Kapasitas yang diambil (lt/dt)
  •    Jarak Unit Produksi dari daerah pelayanan
  •    Sistem pengambilan
Penentuan jenis sumber yang dipilih harus mempertimbangkan beberapa
hal berikut:
  •    Kuantitas dan kualitas sumber air (diukur pada musim hujan dan
       kemarau). Kualitas air baku mengacu pada PP No 82 Tahun 2002.
  •    Kemudahan dalam konstruksi unit air baku
  •    Keamanan pengoperasian
  •    Biaya dalam pengolahan air dan perawatan unit produksi
  •    Potensi pencemaran terhadap sumber air


                                                                   
38   BUKU PANDUAN
     PENGEMBANGAN AIR MINUM


       •      Kemudahan dalam memperbesar kapasitas unit air baku di masa
              mendatang.
                ◊       Apabila hasil analisis kualitas air baku tidak memenuhi
                        standar baku mutu kualitas Air Minum, maka dibutuhkan
                        instalasi pengolahan air baku (IPA).
                ◊       Unit air baku merupakan bangunan yang digunakan untuk
                        mengambil air baku dari sungai, terdiri atas bar screen,
                        saluran intake, dan pintu air.
                ◊       Bak pengumpul berfungsi untuk menampung air baku
                        sebelum ditransmisikan ke instalasi pengolahan.
     3. Unit Tranmisi

       •      Panjang
       •      Dimensi dan jenis (saluran terbuka, saluran tertutup, pipa)
       •      Sistem pengaliran
       •      Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan jalur
              transmisi:
                ◊       Mencari jalur yang terpendek sehingga dapat menekan
                        biaya
                ◊       Menghindari hambatan sehingga tidak diperlukan
                        pembuatan jembatan pipa, tunnel, pompa, cut and cover,
                        dan crossing dengan infrastruktur lain, misalnya rel kereta
                        api;
                ◊       Mencari lokasi yang mudah untuk melakukan pengontrolan
                        karena hal ini penting di dalam operasi dan pemeliharaan
                        saluran transmisi;
                ◊       Mempermudah peletakan infrastruktur sistem transmisi
                        misalnya utnuk sistem transmisi yang menggunakan pipa,
                        blow off.
       •      Memudahkan kebutuhan hidraulik.
     4. IPA

       •      Jumlah dan jenis
       •      Kapasitas


                                                                                
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                      39
RPIJM         BIDANG PU/CIPTA KARYA


  •    Spesifikasi teknis lainnya
Pengolahan Air Minum terdiri atas parameter fisik (warna, kekeruhan, total
suspended solid, dll), parameter kimia (besi, mangan, zat organik, dsb),
parameter biologis (Total Coli dan Fecal Coli).
Lokasi unit produksi akan mempengaruhi unit distribusi penyediaan Air
Minum. Penentuan lokasi unit produksi perlu mempertimbangkan hal-hal
berikut:
  •    Topografi wilayah pelayanan;
  •    Kondisi geologi dan hidrologi;
  •    Kondisi sanitasi lingkungan;
  •    Aman dari bencana alam seperti banjir dan gempa bumi;
  •    Merupakan lokasi yang memiliki akses yang baik;
  •    Jarak antara daerah pelayanan dengan unit air baku
Kapasitas unit produksi ditentukan oleh kebutuhan Air Minum selama
periode perencanaan dan pemakaian hari maksimum.
  •    Reservoir
         ◊     Jumlah reservoir
         ◊     Kapasitas
  •    Unit distribusi
         ◊     Sistem pengaliran
         ◊     Bentuk jaringan
         ◊     Dimensi (panjang dan diameter) dan jenis pipa
  •    Unit Pelayanan
         ◊     Jumlah sambungan rumah domestik
         ◊     Jumlah sambungan non-domestik
         ◊     Jumlah TA/HU/KU
  •    Bangunan pelengkap
         ◊     Jenis dan jumlah
         ◊     Manfaat dan peruntukan

                                                                       
40     BUKU PANDUAN
       PENGEMBANGAN AIR MINUM

       Gambar V-1 Skema Sistem Air Minum Yang Diusulkan

                                                                                    SKEMA SISTEM
                                                                                    PENYEDIAAN AIR MINUM
                                   134 l/                                           YANG DIUSULKAN
                           RUMAH    dtk
                           POMPA
                                             130 l/                                      LEGENDA
       INTAKE                                 dtk            IPA
                                                                                          Daerah Pelayanan
                                        RES                                               Perpipaan
                                                  DESA/
                                                KELURAHAN
                           RUMAH               …………………..                                  Daerah Pelayanan
                   170 l/ POMPA                                                           Non-Perpipaan
                                                    .
                    dtk
                                                 29 l/dtk
                                                   2080
                                                   S19R
                   70 l/                          15 HU
                                            DESA/
                    dtk                 KELURAHAN
           RUMAH                      …………………..
           POMPA                   27 l/dtk   .                           DESA/
                                   2344 SR                  38 l/dtk    KELURAHAN
                                    24 HU                   3000 SR    …………………..
                                             DESA/           15 HU          .
                                         KELURAHAN
                                       …………………..                         34 l/dtk
                                                .                        2344 SR
                                                                          24 HU
                                            37 l/dtk
            IPA                             2344 SR
                                             24 HU
                                                          DESA/
                                                        KELURAHAN
                                                       …………………..
                                                            .
                                                                                    NO. PETA :   TANGGAL :
                                                                                    ……………        ……………
          INTAKE
                                                                                    SKALA :      NO. GAMBAR:
                                                                                    ……………        ……………




                                       RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
     Kabupaten/Kota: ………………..
                                       PU-CIPTA KARYA




                                                                                                     
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                 41
RPIJM          BIDANG PU/CIPTA KARYA


Gambar V-2 Jaringan Distribusi dan Lokasi Prasarana yang
       Diusulkan Tahun..........




5.3 USULAN DAN PRIORITAS PROGRAM

1. Prioritas

  •    Pemanfaatan kapasitas produksi tidak terpakai (idle capacity)
       berupa perluasan jaringan distribusi, Sambungan Rumah (SR) dan
       Hidran Umum
  •    Optimalisasi
  •    Pengurangan kebocoran teknis dan non-teknis
  •    Peningkatan kapasitas yang ada
  •    Pembangunan baru khusus kota besar/metropolitan perlu dibuatkan
       staging
2. Usulan

  •    Pegadaan dan pemasangan
  •    Konstruksi
  •    O&M

                                                                    
42   BUKU PANDUAN
     PENGEMBANGAN AIR MINUM


       •    Perencanaan: rencana induk, studi kelayakan dan rencana
            teknis/DED
       •    Supervisi, monitoring, dan evaluasi
       •    Pembebasan tanah
       •    Penyuluhan dan sosialisasi
       •    Administrasi proyek
       •    Studi : Corporate Plan, Bussiness Plan, Rencana Penanggulangan
            Kebocoran, FRAP, FINPRO, dsb

     5.4 USULAN DAN PRIORITAS PROYEK PENYEDIAAN
           PENGELOLAAN AIR MINUM

     Merinci masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatan-
     kegiatan yang secara spesifik memperlihatkan:
       •    Biaya proyek
       •    Unit biaya proyek
       •    Lokasi proyek
       •    Tahun pelaksanaan proyek
     Masing-masing proyek disusun dengan memperhatikan fungsionalisasi
     proyek yang akan dilaksanakan, disusun berdasarkan urutan prioritas
     penanganan, sehingga diperoleh paket-paket proyek yang fungsional




                                                                        
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                                            43
       RPIJM               BIDANG PU/CIPTA KARYA

       Tabel       V-1 Usulan dan Prioritas Proyek Air Minum, Komponen
                    Pengelolaan Air Minum
                                                                                              Indikasi
                                                                Tahun
                                                                                              Sumber
         Uraian                        Unit Total            Pelaksanaan
No.                    Unit Lokasi Vol                                                          Dana          Ket
        Kegiatan                       Cost Cost
                                                   200x   200x   200x   200x   200x               Kab/
                                                                                       Pusat Prop      Swasta
                                                  VolCostVolCostVolCostVolCostVol Cost            Kota
      PENURUNAN
 I
      KEBOCORAN
 a. Pembebasan Tanah
 b. Pengadaan
   1. Paket 1
      -
      -
   2. Paket 2
      -
      -
   3. Paket 3
      -
      -
        Sub Total b
 c. Konstruksi
   1. Paket 1
      -
      -
   2. Paket 2
      -
      -
        Sub Total c
    SUB TOTAL I
      PENINGKATAN
      KAPASITAS DAN
II
      PERLUASAN
      PELAYANAN
 a. Pembebasan Tanah
 b. Pengadaan
   1. Paket 1
      -
      -
   2. Paket 2
      -
      -
   3. Paket 3
      -
      -
        Sub Total b
 c. Konstruksi
   1. Paket 1
      -


                                                                                                   
44           BUKU PANDUAN
             PENGEMBANGAN AIR MINUM

                                                                                                     Indikasi
                                                                       Tahun
                                                                                                     Sumber
               Uraian                         Unit Total            Pelaksanaan
 No.                          Unit Lokasi Vol                                                          Dana          Ket
              Kegiatan                        Cost Cost
                                                          200x   200x   200x   200x   200x               Kab/
                                                                                              Pusat Prop      Swasta
                                                         VolCostVolCostVolCostVolCostVol Cost            Kota
         -
      2. Paket 2
         -
         -
           Sub Total c

     d. Supervisi

         Detail Engineering
     e.
         Desain
         Training dan
     f.
         Penyuluhan
     g. Studi Air Baku
     h. Administrasi Proyek
     i O&M
      1. Existing
      2. Incremental
          Sub Total i
        SUB TOTAL II

             Gambar V-3 Lokasi Proyek Komponen Air Minum
                                                                                                              




                                                                                                          
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                                                                      45
                 RPIJM                 BIDANG PU/CIPTA KARYA



                 5.5 PEMBIAYAAN PROYEK PENYEDIAAN PENGELOLAAN

                 Pembiayaan proyek berdasarkan klasifikasi tanggung jawab masing-masing
                 pemerintahan baik Kabupaten/Kota, Propinsi, Pusat dan Swasta atau
                 Masyarakat.
                 Tabel      V-2 Usulan Pembiayaan Proyek Air Minum Komponen
                             Pengelolaan Air Minum Kabupaten/Kota………..
                                         Tahun 200x                  Tahun 200x                  Tahun 200x                 Tahun 200x
                Uraian    Total     Indikasi Sumber Dana        Indikasi Sumber Dana        Indikasi Sumber Dana       Indikasi Sumber Dana
    No.                                                                                                                                             Ket
               Kegiatan   Cost                   Kab./                       Kab./                       Kab./                       Kab./
                                  Pusat Propinsi       Swasta Pusat Propinsi       Swasta Pusat Propinsi       Swasta Pusat Propinsi       Swasta
                                                 Kota                        Kota                        Kota                        Kota
           PENURUNAN
I          KEBOCORAN
           Pembebasan
    a.     Tanah
    b.     Pengadaan
         1. Paket 1
           -
           -
         2. Paket 2
           -
           -
         3. Paket 3
           -
           -
          Sub Total b
    c.     Konstruksi
         1. Paket 1
           -
           -
         2. Paket 2
           -
           -
          Sub Total c
     SUB TOTAL I
      PENINGKATAN
      KAPASITAS
      DAN
      PERLUASAN
II    PELAYANAN
      Pembebasan
   a. Tanah
    b.     Pengadaan
         1. Paket 1
           -
         2. Paket 2
           -
         3. Paket 3


                                                                                                                                   
46                BUKU PANDUAN
                  PENGEMBANGAN AIR MINUM

                                            Tahun 200x                  Tahun 200x                  Tahun 200x                 Tahun 200x
                 Uraian      Total     Indikasi Sumber Dana        Indikasi Sumber Dana        Indikasi Sumber Dana       Indikasi Sumber Dana
 No.                                                                                                                                                   Ket
                Kegiatan     Cost                   Kab./                       Kab./                       Kab./                       Kab./
                                     Pusat Propinsi       Swasta Pusat Propinsi       Swasta Pusat Propinsi       Swasta Pusat Propinsi       Swasta
                                                    Kota                        Kota                        Kota                        Kota
            -
           Sub Total b
     c.     Konstruksi
          1. Paket 1
            -
            -
          2. Paket 2
            -
            -
           Sub Total c


     d.     Supervisi

            Detail
            Engineering
     e.     Desain
            Training dan
     f.     Penyuluhan
     g.     Studi Air Baku
            Administrasi
     h.     Proyek
     i      O&M
          1. Existing
          2. Incremental
            Sub Total i
          SUB TOTAL II




                                                                                                                                      
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH          47
RPIJM         BIDANG PU/CIPTA KARYA

TIM PENGARAH
  1. Ir. Agoes Widjanarko, MIP
  2. Ir. Ismanto, MSc
  3. Ir. Danny Sutjiono
  4. Ir. Guratno Hartono, M.Bc
  5. Ir. Antonius Budiono, MSc
  6. Ir. Tamin M. Zakaria Amin, MSc
  7. Ir. Susmono

TIM PENYUSUN
  1. Ir. Andreas Suhono, MSc
  2. Ir. Diana Kusumastuti, MT
  3. Ir. Iwan Dharma S, M.Soc.Sci
  4. Ir. Sitti Bellafolijani, M.Eng
  5. Ir. Alex Abdi Chalik, MM, MT
  6. Ir. Handy Bambang Legowo, MSES
  7. Dra. Nyimas Nina Indrasari, MSc
  8. Ir. Doddy Koeswanto
  9. Ir. Iskandar Z
  10. Ir. Halasan Sitompul
  11. Ir. Didiet Akhdiat, MSc
  12. Dades Prinandes, ST, MT
  13. Yuke Ratnawulan, ST
  14. Dra. Endah T. Widowati
  15. Veronica Kusumawardhani, ST
  16. Ade Syaiful, ST, MT
  17. Meytri Wilda Ayuantari, ST
  18. Ir. Bagus Mudiantoro, MM
  19. Budi Hertanto, ST
  20. Akhfian Mustika A, ST
  21. Hidemiwan, ST
  22. Azibi Taufik, ST

NARA SUMBER
  1. Ir. Hendropranoto Suselo, MPW
  2. Prof. Dr. Ir. Budhy Tjahjati
  3. Ir. Gita Chandrika N, MCP
  4. Ir. Sugiantoro

PENYELARAS AKHIR
STUDIO Jakstra BPCK
Jl. Pattimura No. 20 Gedung Menteri PU Lt. 4
Telp. +62 21 72796582/7244067 Fax. +62 21 72796582/7244067




                                                              

Contenu connexe

Tendances

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Joy Irman
 
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
Stasiun Peralihan Antara (SPA) SampahStasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
Stasiun Peralihan Antara (SPA) SampahJoy Irman
 
Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Sanitasi
Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan SanitasiKebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Sanitasi
Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Sanitasiinfosanitasi
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatinfosanitasi
 
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Rencana Sistem Terpusat ...
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Rencana Sistem Terpusat ...Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Rencana Sistem Terpusat ...
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Rencana Sistem Terpusat ...Joy Irman
 
proyeksi air bersih
proyeksi air bersihproyeksi air bersih
proyeksi air bersihReza Nuari
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...Muh Saleh
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukimaninfosanitasi
 
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Joy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Joy Irman
 
Kebijakan dan strategi pengembangan air minum
Kebijakan dan strategi pengembangan air minumKebijakan dan strategi pengembangan air minum
Kebijakan dan strategi pengembangan air minumJoy Irman
 
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku E
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku EPedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku E
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku ELestari Rachmawati
 
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya AirRekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Airushfia
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuudhiye
 

Tendances (20)

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
 
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
Stasiun Peralihan Antara (SPA) SampahStasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
 
Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Sanitasi
Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan SanitasiKebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Sanitasi
Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Sanitasi
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
 
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Rencana Sistem Terpusat ...
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Rencana Sistem Terpusat ...Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Rencana Sistem Terpusat ...
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Rencana Sistem Terpusat ...
 
proyeksi air bersih
proyeksi air bersihproyeksi air bersih
proyeksi air bersih
 
Drainase
DrainaseDrainase
Drainase
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
 
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
 
Kebijakan dan strategi pengembangan air minum
Kebijakan dan strategi pengembangan air minumKebijakan dan strategi pengembangan air minum
Kebijakan dan strategi pengembangan air minum
 
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku E
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku EPedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku E
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku E
 
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya AirRekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air baku
 

Similaire à yang dioptimalkan untuk adalah "OPTIMASI AIR MINUM" karena menggunakan kata kunci utama "air minum

Buku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan PermukimanBuku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan PermukimanJoy Irman
 
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...Oswar Mungkasa
 
Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)infosanitasi
 
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdfSlametRaharjo42
 
Laporan POKJA AMPL. Triwulan 3 Tahun 2012
Laporan POKJA AMPL. Triwulan 3 Tahun 2012Laporan POKJA AMPL. Triwulan 3 Tahun 2012
Laporan POKJA AMPL. Triwulan 3 Tahun 2012Oswar Mungkasa
 
1. kak operasi dan pemeliharaan spam di kawasan perdesaan
1. kak operasi dan pemeliharaan spam di kawasan perdesaan1. kak operasi dan pemeliharaan spam di kawasan perdesaan
1. kak operasi dan pemeliharaan spam di kawasan perdesaanlingga16
 
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota TegalStrategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegalinfosanitasi
 
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Investasi
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek InvestasiPenyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Investasi
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Investasiinfosanitasi
 
Laporan pendahuluan ppi kuala cangkoy
Laporan pendahuluan  ppi kuala cangkoyLaporan pendahuluan  ppi kuala cangkoy
Laporan pendahuluan ppi kuala cangkoysugiyanto67
 
Kp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasional
Kp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasionalKp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasional
Kp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasionalYanggi Herdiana
 
Pedoman fasilitasi penyusunan_mpss_ppsp2012_feb2012
Pedoman fasilitasi penyusunan_mpss_ppsp2012_feb2012Pedoman fasilitasi penyusunan_mpss_ppsp2012_feb2012
Pedoman fasilitasi penyusunan_mpss_ppsp2012_feb2012Maha Rudi
 
20190225_Panduan_Pendampingan_Implementasi_All.pdf
20190225_Panduan_Pendampingan_Implementasi_All.pdf20190225_Panduan_Pendampingan_Implementasi_All.pdf
20190225_Panduan_Pendampingan_Implementasi_All.pdfWildanSaputra9
 
master plan dan fs sistem pengelola
master plan dan fs sistem pengelolamaster plan dan fs sistem pengelola
master plan dan fs sistem pengelolaDanang Abrori
 
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran SanitasiSinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasiinfosanitasi
 
Petunjuk Teknis Penyusunan NUAP - NUSP2
Petunjuk Teknis Penyusunan NUAP - NUSP2Petunjuk Teknis Penyusunan NUAP - NUSP2
Petunjuk Teknis Penyusunan NUAP - NUSP2Bagus ardian
 
Komitmen atas Program dan Anggaran
Komitmen atas Program dan AnggaranKomitmen atas Program dan Anggaran
Komitmen atas Program dan Anggaraninfosanitasi
 
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta KaryaPedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta KaryaJoy Irman
 
1.0. pednis pengembangan jaringan
1.0. pednis pengembangan jaringan1.0. pednis pengembangan jaringan
1.0. pednis pengembangan jaringannugrohoery83
 

Similaire à yang dioptimalkan untuk adalah "OPTIMASI AIR MINUM" karena menggunakan kata kunci utama "air minum (20)

Buku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan PermukimanBuku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
 
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
 
Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
 
Tor ri spam
Tor  ri spamTor  ri spam
Tor ri spam
 
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
 
Laporan POKJA AMPL. Triwulan 3 Tahun 2012
Laporan POKJA AMPL. Triwulan 3 Tahun 2012Laporan POKJA AMPL. Triwulan 3 Tahun 2012
Laporan POKJA AMPL. Triwulan 3 Tahun 2012
 
1. kak operasi dan pemeliharaan spam di kawasan perdesaan
1. kak operasi dan pemeliharaan spam di kawasan perdesaan1. kak operasi dan pemeliharaan spam di kawasan perdesaan
1. kak operasi dan pemeliharaan spam di kawasan perdesaan
 
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota TegalStrategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
 
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Investasi
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek InvestasiPenyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Investasi
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Investasi
 
Laporan pendahuluan ppi kuala cangkoy
Laporan pendahuluan  ppi kuala cangkoyLaporan pendahuluan  ppi kuala cangkoy
Laporan pendahuluan ppi kuala cangkoy
 
Kp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasional
Kp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasionalKp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasional
Kp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasional
 
Pedoman fasilitasi penyusunan_mpss_ppsp2012_feb2012
Pedoman fasilitasi penyusunan_mpss_ppsp2012_feb2012Pedoman fasilitasi penyusunan_mpss_ppsp2012_feb2012
Pedoman fasilitasi penyusunan_mpss_ppsp2012_feb2012
 
20190225_Panduan_Pendampingan_Implementasi_All.pdf
20190225_Panduan_Pendampingan_Implementasi_All.pdf20190225_Panduan_Pendampingan_Implementasi_All.pdf
20190225_Panduan_Pendampingan_Implementasi_All.pdf
 
master plan dan fs sistem pengelola
master plan dan fs sistem pengelolamaster plan dan fs sistem pengelola
master plan dan fs sistem pengelola
 
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran SanitasiSinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
 
Petunjuk Teknis Penyusunan NUAP - NUSP2
Petunjuk Teknis Penyusunan NUAP - NUSP2Petunjuk Teknis Penyusunan NUAP - NUSP2
Petunjuk Teknis Penyusunan NUAP - NUSP2
 
Komitmen atas Program dan Anggaran
Komitmen atas Program dan AnggaranKomitmen atas Program dan Anggaran
Komitmen atas Program dan Anggaran
 
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta KaryaPedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
 
1.0. pednis pengembangan jaringan
1.0. pednis pengembangan jaringan1.0. pednis pengembangan jaringan
1.0. pednis pengembangan jaringan
 
Buku 1 infra
Buku 1 infraBuku 1 infra
Buku 1 infra
 

Plus de Joy Irman

Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...Joy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan EvaluasiInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan EvaluasiJoy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan KeuanganInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan KeuanganJoy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...Joy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...Joy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...Joy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...Joy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanJoy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)Joy Irman
 
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan LumpurJoy Irman
 

Plus de Joy Irman (20)

Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan EvaluasiInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan KeuanganInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
 
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
 
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
 
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan Lumpur
 

Dernier

KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxFORTRESS
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkajaunikbetslotbankmaybank
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxMuhammadDidikJasaGb
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manrasyidakhdaniyal10
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesialangkahgontay88
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 

Dernier (20)

KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 

yang dioptimalkan untuk adalah "OPTIMASI AIR MINUM" karena menggunakan kata kunci utama "air minum

  • 1.
  • 2. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH i RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA KATA PENGANTAR Buku Panduan Pengembangan Air Minum dimaksudkan untuk memberikan penjelasan ringkas secara terperinci mengenai sistem pengelolaan dan pelayanan Air Minum yang merupakan bagian dari panduan penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya. Produk penyusunan Buku Panduan Pengembangan Air Minum ini diharapkan pemenuhan kebutuhan Air Minum bagi lingkungan permukiman yang benar-benar sesuai secara teknis dan sosio-kultural dengan lingkungan tersebut. Selain itu, Pemerintah Daerah diharapkan menjadi penjuru bagi upaya pemenuhan kebutuhan dasar Air Minum untuk masyarakat rentan dan rakyat miskin, baik di perkotaan maupun di perdesaan. Dengan demikian, dapat diciptakan hasil pembangunan Bidang PU/Cipta Karya di daerah khususnya Pengembangan Air Minum yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas melalui bentuk kerjasama antara pusat dan daerah yang berbasis prinsip keterpaduan dan pengembangan wilayah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih atas perhatiannya, semoga Buku Panduan Pengembangan Air Minum ini bermanfaat bagi kita semua untuk mewujudkan kebersamaan antara Pemerintah Pusat, Propinsi dan daerah Kabupaten/Kota secara berkelanjutan. September 2007 Tim Penyusun  
  • 3. ii  BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM DAFTAR ISI BAB I PETUNJUK UMUM ....................................................................... 1 1.1 Umum.............................................................................................. 1 1.2 Kebijakan Program dan Kegiatan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum ................................................................... 3 BAB II PROFIL AIR MINUM .................................................................. 9 2.1 Gambaran Umum Sistem Penyediaan dan Pengelolaan................. 9 2.2 Kondisi Sistem Sarana dan Prasarana Penyediaan dan Pengelolaan Air Minum ................................................................ 12 2.2.1 Sistem Non Perpipaan ..................................................... 12 2.2.2 Sistem Perpipaan ............................................................. 14 BAB III PERMASALAHAN YANG DIHADAPI ................................. 21 3.1 Sasaran Penyediaan dan Pengelolaan Prasarana dan Sarana (PS) Air Minum ............................................................................ 21 3.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 21 BAB IV ANALISIS PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI ...... 23 4.1 Studi Kelayakan (Feasibility Studies)........................................... 23 4.1.1 Kelayakan Teknis (Teknologis)....................................... 23 4.1.2 Kelayakan Sosial ............................................................ 23 4.1.3 Kelayakan Ekonomi Dan Keuangan ............................... 24 4.1.4 Kelayakan Lingkungan.................................................... 25 4.1.5 Kajian Alokasi Risiko...................................................... 26 4.1.6 Kelayakan Kelembagaan ................................................. 26 4.2 Analisis Kebutuhan Prasarana Air Minum .................................. 26 4.2.1 Analisis Kondisi Pelayanan ............................................. 32 4.2.2 Analisis Kebutuhan Air ................................................... 32 4.3 Analisis Sistem Prasarana dan Sarana Air Minum ....................... 33 4.4 Analisis Kebutuhan Program ........................................................ 35 4.5 Rekomendasi................................................................................. 35 BAB V SISTEM PRASARANA YANG DIUSULKAN......................... 37 5.1 Sistem Non Perpipaan................................................................... 37 5.2 Sistem Perpipaan........................................................................... 37 5.3 Usulan dan Prioritas Program ....................................................... 41  
  • 4. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH iii RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA 5.4 Usulan dan Prioritas Proyek Penyediaan Pengelolaan Air Minum ........................................................................................... 42 5.5 Pembiayaan Proyek Penyediaan Pengelolaan............................... 45  
  • 5. iv  BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM  
  • 6. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 1 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA BAB I PETUNJUK UMUM 1.1 UMUM Sub Bidang Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum memiliki program dan kegiatan yang bertujuan meningkatkan pelayanan Air Minum di perdesaan maupun perkotaan, khususnya bagi masyarakat miskin di kawasan rawan air selain itu meningkatkan keikutsertaan swasta dalam investasi dalam pembangunan PS Air Minum di perkotaan. Kerangka dasar penulisan ini bersifat umum dan fleksibel, artinya dapat disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi. Muatan yang ada di dalamnya harus dapat dipenuhi untuk memudahkan penilaian saat dilakukan penganggaran. Tatanan program yang digunakan adalah sama dengan tatanan program pada RPJMN. Karena apa yang dituangkan dalam RPJMN, baik di pusat maupun daerah harus menjadi perhatian dan acuan melakukan pemrograman. Sasaran program komponen Air Minum dibuat untuk mengisi kesenjangan kondisi pada permasalahan yang mencuat dalam RPJMN dan kondisi yang diinginkan pada sasaran kebijakan RPJMN, selain itu harus menunjang dan memenuhi kebutuhan pembangunan ekonomi daerah atau kota bersangkutan. Dalam penyusunan RPIJM bidang harus memperhatikan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM) yang ada di Kabupaten/Kota, untuk daerah yang belum mempunyai RI-SPAM hendaknya dilakukan penyusunan RI-SPAM terlebih dahulu untuk jangka waktu sekurang-kurangnya selama 15 tahun. RIS-SPAM merupakan rencana jangka panjang suatu wilayah baik di dalam Kabupaten/Kota, antar Kabupaten/Kota dan antar propinsi. Hal ini dimungkinkan karena dalam pengembangan dan penyelenggaraan sistem penyediaan Air Minum tergantung dengan posisi dan letak unit-unit SPAM dan cakupan pelayanannya, contohnya sebuah Kabupaten/Kota tergantung pada sumber yang dimiliki oleh Kabupaten/Kota lain yang berada di daerah hulu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Sistem Pengadaan Air Minum, antara lain: 1. Peran Kabupaten/Kota dalam pengembangan wilayah  
  • 7. 2 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM 2. Rencana pembangunan Kabupaten/Kota (lihat Buku Panduan 2: Rencana Pembangunan Kabupaten/Kota) 3. Memperhatikan kondisi alamiah dan tipologi Kabupaten/Kota bersangkutan, seperti struktur dan morfologi tanah, topografi, dan sebagainya 4. Pembangunan dilakukan dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. 5. Dalam penyusunan RPIJM harus memperhatikan Rencana Induk (Masterplan) Sistem Pengembangan Air Minum. 6. Logical framework (kerangka logis) penilaian kelayakan investasi pengelolaan Air Minum. 7. Keterpaduan pengelolaan Air Minum dengan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dilaksanakan pada setiap tahapan penyelenggaraan pengembangan, sekurang-kurangnya dilaksanakan pada tahap perencanaan, baik dalam penyusunan rencana induk maupun dalam perencanaan teknik. 8. Memperhatikan peraturan dan perundangan serta petunjuk/pedoman yang tersedia. 9. Tingkat kelayakan pelayanan, efektivitas dan efisiensi pengelolaan Air Minum pada kota bersangkutan. 10. Sebagai suatu PS yang tidak saja penting bagi peningkatan kesehatan masyarakat tetapi juga sangat penting bagi keberlanjutan lingkungan. 11. Sumber pendanaan dari berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat maupun swasta. 12. Kelembagaan yang mengelola air minum 13. Investasi PS Air Minum dengan memperhatikan kelayakan terutama dalam hal pemulihan biaya operasi dan pemeliharaan.  
  • 8. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 3 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA 14. Jika ada indikasi keterlibatan swasta dalam pembangunan dan/atau pengelolaan sarana dan prasarana Air Minum, perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut. 15. Safeguard Sosial dan Lingkungan. 16. Perhitungan dan hal penunjang lainnya yang dibutuhkan untuk mendukung analisis disertakan dalam bentuk lampiran 1.2 KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM Adapun program beserta target, pola pengelolaan, penanganan dan kontribusi pemerintah daerah di sektor Air Minum adalah sebagai berikut: 1. Program Pembangunan Prasarana Air Minum Melalui Pendekatan Masyarakat di Desa Miskin dan Rawan Air a. Target: • Desa-desa yang termasuk kategori desa miskin atau desa rawan air. • Desa-desa yang berlokasi di pesisir atau pulau terpencil. • Desa yang sudah terbentuk kelompok masyarakat penyelenggara SPAM b. Pola Pengelolaan: Oleh Masyarakat/Koperasi/kelompok masyarakat c. Penanganan: Unit Air Baku, Unit produksi, Unit Transmisi dan Distribusi Utama d. Kontribusi Pemerintah Daerah: • Pembinaan kepada pengelola/penyelenggara SPAM dan masyarakat • Konsisten dalam pengembangan SPAM • Pendanaan untuk unit distribusi dan pelayanan  
  • 9. 4 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM 2. Program Pengembangan Air Minum di Ibukota Kabupaten/Kota Pemekaran a. Target: • Ibukota kabupaten baru/hasil pemekaran setelah tanggal 1 Januari 2000 dan telah memiliki rencana induk pengembangan SPAM Kabupaten/Kota dan rencana teknis (DED) pengembangan SPAM di lokasi tersebut. • Kabupaten/Kota pemekaran yang sudah memiliki badan usaha sebagai penyelenggara Air Minum baik yang dibentuk oleh pemerintah Kabupaten/Kota pemekaran atau marupakan penyelenggara SPAM yang telah terbentuk pada Kabupaten/Kota induknya (penyelenggara SPAM lintas Kabupaten/Kota). b. Pola Pengelolaan: Oleh PDAM dengan azas pengusahaan c. Penanganan: Unit air baku, Unit Transmisi dan Produksi d. Kontribusi Pemerintah Daerah: • Pembinaan kepada pengelola • Konsisten dalam pengembangan SPAM • Pendanaan untuk unit distribusi dan pelayanan 3. Program Pengembangan Air Minum di Ibukota Kecamatan (IKK) Yang Belum Mempunyai System dan Rawan Air a. Target: • IKK (Ibukota Kecamatan)/kawasan yang belum memiliki sistem penyediaan Air Minum (SPAM) • IKK/kawasan yang telah diverifikasi dan memiliki kesiapan sumber air baku, serta telah memiliki rencana teknis (DED) pengembangan SPAM di lokasi tersebut. b. Pola Pengelolaan: Oleh Institusi (BLU (Badan Layanan Umum)/PDAM/Koperasi) c. Penanganan: Unit air baku, Unit Produksi dan Unit Transmisi d. Kontribusi Pemerintah Daerah: • Pembinaan kepada pengelola • Konsisten dalam pengembangan SPAM  
  • 10. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 5 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA • Pendanaan untuk unit distribusi dan pelayanan 4. Program Penyediaan Air Minum Bagi Kawasan RSH/Rusuna a. Target: • Kawasan RSH/Komplek Rusuna yang termasuk sasaran berdasarkan kesepakatan dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen PU dan Kementerian Perumahan Rakyat. • Kawasan yang menjadi lokasi pembangunan RSH/Rusuna yang telah dibangun dan telah mulai dihuni dan diperuntukkan bagi PNS/TNI/Polri atau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), serta memiliki kesanggupan dan koordinasi dengan pihak pengguna (developer/pengembang, Pemkab/Pemkot, swasta, atau PDAM) untuk mengembangkan unit distribusi dan unit pelayanan. b. Pola Pengelolaan: Oleh PDAM/ BLU (Badan Layanan Umum)/Developer c. Penanganan: Unit Air Baku, Unit produksi, Unit Transmisi dan Distribusi Utama d. Kontribusi Pemerintah Daerah: • Pembinaan kepada pengelola • Konsisten dalam pengembangan SPAM • Pendanaan untuk unit distribusi dan pelayanan 5. Program Penyehatan PDAM a. Target: PDAM tidak sehat (kurang sehat dan sakit) dengan permasalahan teknis yang dominan dalam memberikan kontribusi ketidaksehatannya. b. Pola Pengelolaan: Oleh PDAM c. Penanganan: • Melakukan studi detail permasalahan PDAM secara umum, dan masalah teknis secara khusus serta rekomendasi solusi teknis yang dibutuhkan • Melaksanakan pembinaan teknis penyusunan corporate plan PDAM yang dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan pengelolaan dan staging pengembangan sistem. • Pembangunan unit transmisi dan distribusi utama sebagai bagian dari optimalisasi kapasitas yang tidak terpakai (idle capacity).  
  • 11. 6 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM • Penyusunan program dan pelaksanaan (zona prioritas) penurunan tingkat kehilangan air termasuk penurunan tingkat air tak berekening (ATR). d. Kontribusi Pemerintah Daerah: • Konsisten dalam upaya perbaikan kinerja teknis, keuangan dan administrasi PDAM • Konsisten dalam upaya perbaikan kinerja SDM • Konsisten dalam upaya perbaikan tarif • Tidak mengharuskan PDAM untuk berkontribusi PAD • Mendorong PDAM agar bsa mandiri dan full cost recovery. 6. Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Minum di Perkotaan a. Target: Kawasan kumuh perkotaan/nelayan yang belum tersedianya SPAM dan sebagian besar penduduknya berpenghasilan rendah. b. Pola Pengelolaan: Oleh PDAM/BLU/Masyarakat/Koperasi c. Penanganan: Unit Air Baku, Unit produksi, Unit Transmisi dan Distribusi Utama d. Kontribusi Pemerintah Daerah: • Pembinaan kepada pengelola • Konsisten dalam pengembangan SPAM e. Khusus untuk pelayanan dari PDAM: • PDAM mempunyai kapasitas yang belum termanfaatkan (idle capacity) • MBR mendapatkan manfaat dengan subsidi sambungan rumah • Pendanaan untuk unit distribusi dan pelayanan Dalam melakukan analisis perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: • Memperhatikan kondisi alamiah dan tipologi (geografis) kota bersangkutan, seperti struktur dan morfologi tanah dan sebagainya • Peran kota sebagai pusat kegiatan dan fungsinya • Memperhatikan petunjuk teknis dan standar nasional yang berkaitan dengan Air Minum yang berlaku dan dikeluarkan oleh instansi yang berwenang septik.  
  • 12. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 7 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA • Tingkat pelayanan, efektifitas dan efesiensi pengelolaan Air Minum pada kota bersangkutan • Sumber pendanaan yang mungkin bisa digunakan seperti pemerintah, masyarakat dan swasta • Kelembagaan yang mengelola/menyelenggarakan sistem penyediaan Air Minum, sehingga dapat berfungsi sesuai tujuannya secara berkelanjutan. • Pembangunan dilakukan secara berwawasan lingkungan. • Memperhatikan sektor unggulan beserta rencana terkait, seperti diidentifikasikan dalam rencana pembangunan perkotaan dan perdesaan. • Memperhatikan keterpaduan dengan komponen lainnya seperti Air Minum dan persampahan (PP No. 16/2005). • Memperhatikan kuantitas dan kualitas ketersediaan dan kehandalan air baku dari sumber-sumber air yang potensial. • Sebagai investasi yang bersifat full cost recovery harus dilengkapi dengan analisis kelayakan secara keuangan untuk investasi yang secara jelas mengindikasikan itu. • Jika ada indikasi keterlibatan swasta dalam pembangunan dan atau pengelolaan sarana dan prasarana Air Minum, perlu identifikasi lebih lanjut dalam bentuk Pra-Studi Kelayakan (Pra-FS) dan Studi Kelayakan (FS) kerjasama pemerintah dan swasta (KPS). • Perhitungan dan hal penunjang lainnya yang dibutuhkan untuk mendukung analisis disertakan dalam bentuk lampiran  
  • 13. 8 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM  
  • 14. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 9 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA BAB II PROFIL AIR MINUM 2.1 GAMBARAN UMUM SISTEM PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN Berisi pejelasan secara global dan sistematis sistem penyediaan Air Minum yang ada dianggap penting sehingga sistem secara keseluruhan dengan mudah dapat dikenali. Di samping itu perlu juga dikenal kondisi alam setempat yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi analisis yang akan dikembangkan kemudian apakah alamnya merupakan kota pantai, dataran rendah, dataran tinggi atau kota pegunungan. Hal-hal yang perlu dituliskan adalah: Pengeloalaan sistem perpipaan dan non-perpipaan, cakupan pelayanan (% penduduk terlayani), daerah pelayanan, sumber air yang digunakan dan kapasitas sistem Tabel II-1 Gambaran Umum Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Minum Kabupaten/Kota…………… Tahun………. No Uraian Satuan Sistem Non-Perpipaan Sistem Perpipaan Keterangan 1. Pengelol`a - Masyarakat/RT/Koperasi PDAM/BPAM/ Instansi Lain 2. Tingkat % thd …….……..% ………………….% Pelayanan total penduduk 3. Sumber Air - 1. Air Tanah: …% Baku - Mata Air - Sumur Gali -Sumur Pompa Tangan - Sumur Bor -Dsb 2. Air Hujan: ….% 3. Air Permukaan : ...% 4. Lain-lain: …..%  
  • 15. 10 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM No Uraian Satuan Sistem Non-Perpipaan Sistem Perpipaan Keterangan 4. Kapasitas Sub l/det - …………. Sistem Produksi: Kapasitas l/det - …………. Terpasang (desain) Kapasitas l/det - …………. Produksi Produksi Saat l/det - …………. ini Terjual (dikonsumsi pelanggan) 5. Jumlah Unit - Kebutuhan Air Sambungan Domestik: SR = ……..Unit KU = …….Unit Kebutuhan Air Non Domestik: KU = …….Unit TA =…….. Unit HU =……..Unit (taman, hidran kebakaran, kegiatan industri, infrastruktur umum) 6. Jam Operasi Jam/hari - …………………… Sub Sistem Produksi 7. Kehilangan % - ……………………. Air (UFW) 8. Jam Operasi Jam/hari - ……………………. Pelayanan 9. Retribusi/Tarif Rp/M3 - ……………………. - (uraikan berlaku (rata- struktur rata) tariff yang berlaku saat ini) 10. Tekanan pada MKA - - Max = …….MKA jaringan - Min = ……..MKA distribusi  
  • 16. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 11 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA Gambar II-1 Contoh Daerah Pelayanan Sistem Penyediaan dan Pengolahan Air Minum Kabupaten/Kota………Tahun…….  
  • 17. 12 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM 2.2 KONDISI SISTEM SARANA DAN PRASARANA PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN AIR MINUM 2.2.1 Sistem Non Perpipaan 2.2.1.1 Aspek Teknis Berisi penjelasan dan uraian mengenai kondisi sistem penyediaan Air Minum non-perpipaan (baik/cukup/buruk) untuk parameter-parameter teknis yang meliputi: Tingkat pelayanan, kualitas, kuantitas, dan kotinuitas sumber air baku dan unit-unit prasarana yang ada, tolok ukur dan kriteria mengenai hal ini perlu diuraikan lebih lanjut di dalam memorandum teknis, sebagai kelengkapan dokumen pada setiap penyusunan RPIJM. Gambar II-2 Contoh Kondisi Sistem Penyediaan Air Minum Non Perpipaan  
  • 18. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 13 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA Gambar II-3 Skematik Sistem Penyediaan Air Minum Yang Ada 2.2.1.2 Aspek Sosial Ekonomi Berisi pejelasan dan uraian mengenai kondisi sistem penyediaan Air Minum non perpipaan (baik/sedang/buruk) untuk aspek keuangan/pendanaan khususnya kemampuan masyarakat dalam penyediaaan dan pengelolaan prasarana dan sarana, serta budaya 2.2.1.3 Aspek Kelembagaan dan Peraturan Berisi penjelasan dan uraian mengenai kondisi organisasi yang mengelola serta keberadaan peraturan yang mengatur penggunaan sumber-sumber air setempat, biasanya untuk sistem non-perpipaan dikelola secara individual.  
  • 19. 14 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM 2.2.2 SISTEM PERPIPAAN Menguraikan kondisi tiap sub sistem/unit sistem perpipaan yang ada di Kabupaten/Kota baik yang dikelola oleh BUMD, swasta, atau masyarakat. 2.2.2.1 Aspek Teknis Menguraikan kondisi layanan yang ada antara lain: • Area pelayanan • Tingkat pelayanan total • Tingkat pelayanan dengan sambungan langsung (SR) • Tingkat pelayanan dengan sambungan lain (non domestik, sosial, pendidikan, komersial, industri dll • Pemakaian air perhari persambungan (l/samb/hr) untuk domestik • Pemakaian air perorangan/hari (lt/org/hr), • Pemakaian persambungan/hari (lt/samb/hr) untuk non domestik • Tingkat kebocoran teknis dan non teknis (administratif) • Jam pelayanan (jam) • Jumlah pemakai persambungan Menguraikan kondisi fisik yang ada: • Kondisi sumber-sumber Dijelaskan mengenai sumber air yang digunakan oleh masyarakat pengguna sistem perpipaan. Sumber air tersebut dapat berupa mata air, air permukaan dan air tanah serta dapat dijelaskan secara rinci sebagi berikut ini: 1. Kondisi sumber-sumber air baku yang sudah digunakan/termanfaatkan • Kapasitas, kualitas, dan kontinuitas sumber air baku • Unit air baku dan bangunan pelengkapnya • Cara pengambilan, menggunakan sistem gravitasi atau pemompaan • Kapasitas pengambilan/penyadapan • Bangunan unit air baku dan pelengkapnya disertai dengan jenis konstruksi dan tahun pembangunan/pemasangan.  
  • 20. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 15 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA 2. Kondisi sumber air baku yang belum digunakan/termanfaatkan • Kapasitas, kualitas, dan kontinuitas sumber air baku • Bangunan yang dibutuhkan • Nilai investasi rencana (perhitungan kasar dari sistem yang sudah dilaksanakan) 3. Unit tranmisi • Dimensi pipa (diameter dan panjang pipa) atau saluran • Jenis pipa (PVC, Steel, GIP, atau lain-lain) dan tahun pemasangan. • Cara pengaliran (gravitasi atau pemompaan) dan kapasitas pemompaan (jika menggunakan pompa) • Jumlah bangunan pelepas tekan dan tahun pemasangan • Kapasitas unit transmisi. 4. Unit Produksi • Jenis/tipe unit produksi (IPA Paket, IPA beton, saringan pasir lambat (SPL), atau lain-lain) • Kapasitas terpasang unit produksi • Kapasitas produksi unit produksi • Tahun pembangunan/pemasangan unit produksi 5. Unit Distribusi • Cara pengaliran (gravitasi dan atau pemompaan) • Jumlah, kapasitas, jenis, dan tahun pemasangan pompa (jika menggunakan pompa). • Dimensi (diameter), panjang dan jenis pipa (PVC, Steel, HDPE, dll) yang digunakan baik di jaringan distribusi utama (JDU), jaringan distribusi pembagi (JDB), maupun jaringan distribusi pelayanan (JDL), serta tahun pemasangan jaringan pipa tersebut. • Peta jaringan distribusi. • Jenis reservoir (ground reservoir atau elevated reservoir), termasuk konstruksi dan tahun pemasangan.  
  • 21. 16 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM • Tekanan air pada titik kritis (meter) • Tekanan maksimum (peta skematis yang ada) • Jumlah truk tangki dan tahun pengadaan. • Kapasitas distribusi sistem 6. Unit Pelayanan • Jenis unit pelayanan sambungan rumah, sambungan non domestik, dan hidran umum/terminal air/kran umum. • Sambungan pelanggan (jenis pelanggan dan masing-masing jumlah jenis pelanggan) • Kapasitas/debit air terjual Tabel II-2 Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Minum Perpipaan Kabupaten/Kota …………….. Tahun…………….. No Uraian Jenis Kapasitas Dimensi Keterangan 1 UNIT AIR BAKU a Sumber - - - b Transmisi Air Baku - - - 2 UNIT PRODUKSI - - - 3 UNIT DISTRIBUSI a Reservoir - - - b Jaringan Distribusi - - -  
  • 22. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 17 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA No Uraian Jenis Kapasitas Dimensi Keterangan 3 UNIT PELAYANAN a SR - - b TA/HU/KU - - Sumber: Gambar II-4 Contoh Kondisi Sistem Penyediaan Air Minum Yang Ada Kota/Kabupaten……….. Tahun…………  
  • 23. 18 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM 2.2.2.2 Aspek Keuangan Berisi penjelasan dan uraian mengenai kondisi keuangan sistem perpipaan seperti bantuan APBN, APBD, hibah, atau pinjaman serta sumbernya. Selain ini berisi pula struktur tarif air dan rata-rata air, penerimaan dari retribusi /penjualan air, biaya operasi, dan pemeliharaan, dsb. Biaya, sumber pendanaan dan keuangan dalam pelaksanaannya merupakan perolehan data lapangan yang akan digunakan dalam analisis keuangan sistem penyediaan Air Minum. Data lapangan yang diperlukan adalah sebagai berikut: • Perolehan Data Penagihan Rekening; • Perolehan Data Penjualan Air; • Perolehan Data Laporan Keuangan; Laporan Keuangan terdiri dan biaya operasional, biaya pengolahan air, biaya transmisi dan distribusi serta biaya administrasi umum. Selain itu dapat diketahui Nilai Aset (Aset Lancar dan Aset Tetap) & Hutang (Hutang lancar dan Hutang jangka panjang) serta pendapatan-pendapatan lain. • Perolehan Data Kemampuan Sumber Pendanaan Daerah; Data alokasi dana untuk sistem penyediaan Air Minum dan APBD, PAD (Pendapatan Asli Daerah), Dana Perimbangan (DAU, DAK), jenis- jenis pendapatan lain yang sah seperti Hibah/pinjaman, dana darurat dan lain-lain. • Perolehan Data Kemampuan Masyarakat; Data kemampuan masyarakat untuk mengetahui data MBR (masyarakat berpenghasilan rendah), captive market atau daerah rawan air. • Perolehan Data Peluang Adanya KPS; Data Pra-studi kelayakan kerja sama pemerintah dan dunia usaha/swasta. • Perolehan Data Alternatif Sumber Pembiayaan. Data peningkatan pendanaan melalui bank komersial untuk PDAM sehat, melalui lembaga non-bank, melahui penerbitan obligasi daerah dan obhigasi perusahaan, melalui PHLN serta pengembangan pola pembiayaan melalui skema Water Fund. Sumber pembiayaan lain berasal dan SLA (Sub Loan Agreement), dana dan Rekening Pinjaman Daerah (RPD). 2.2.2.3 Aspek Kelembagaan dan Peraturan Berisi penjelasan dan uraian mengenai kondisi organisasi penyelenggara yang meliputi jumlah dan kemampuan pegawai, struktur organisasi,  
  • 24. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 19 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Pengkajian Kelembagaan dalam Penyusunan Rencana Induk SPAM. Pengkajian Kelembagaan Sistem Penyediaan Air Minum mengacu pada RPJM Nasional dan ketentuan-ketentuan yang berlaku seperti Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan SPAM; dan UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.  
  • 25. 20 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM Struktur organisasi kelembagaan penyelenggara SPAM dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar II-5 SRUKTUR ORGANISASI PENYELENGGARA SPAM BUPATI/ REGULATOR KAB/KOT WALIKOTA DINAS BUMD BUS KOPERASI BLU KELOMPOK OPERATOR MASYARAKAT  
  • 26. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 21 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA BAB III PERMASALAHAN YANG DIHADAPI 3.1 SASARAN PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN PRASARANA DAN SARANA (PS) AIR MINUM Mengacu sepenuhnya dalam rencana Kabupaten/Kota yang sudah ditetapkan mengenai penyediaan Air Minum baik dari layanan dan kondisi fisik yang diinginkan. Tabel III-1 Sasaran Penyediaan dan Pengelolaan Air Minum Kondisi yang No Kawasan Uraian Sasaran Persoalan Ada 1. 2. 3. 4. 3.2 RUMUSAN MASALAH Menguraikan besaran masalah yang dihadapi dengan membandingkan antara kondisi yang ada dengan sasaran yang ingin dicapai, untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic needs) dan kebutuhan pengembangan (development need) yang ditinjau dari aspek teknis, keuangan dan kelembagaan. Selain itu, dilakukan inventarisasi persoalan setiap masalah yang sudah dirumuskan dengan mempertimbangkan tipologi serta parameter-parameter teknis yang ada di kawasan tersebut. Sehingga dari kegiatan inventarisasi tersebut akan didapatkan data-data permasalahan yang akan dikelompokan sebagai berikut: • Tingkat layanan yang ada dari sasaran yang diinginkan • Prediksi kebutuhan di masa yang akan datang dan perkembangannya • Permasalahan teknis di tiap unit (unit air baku, transmisi, produksi, distribusi, dan unit pelayanan)  
  • 27. 22 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM Tabel III-2 Permasalahan Yang Dihadapi Target Kondisi Sistem yang Target No Uraian Mencapai Persoalan Ada Nasional RPP 1. Sistem Perpipaan/PDAM Pendapatan tinggi = …. a. Kebocoran (%) Pendapatan menengah = b. Cakupan .. Pelayanan Penduduk (%) c. Kebutuhan Pendapatan rendah = … perkapita/hari 2. Sistem Non- Pendapatan tinggi = …. Perpipaan a. Cakupan Pendapatan menengah = Pelayanan .. Penduduk (%) b. Kebutuhan Pendapatan rendah = perkapita/hari 3. Perpipaan Non- PDAM Pendapatan tinggi = …. a. Kebocoran (%) Pendapatan menengah = b. Cakupan .. Pelayanan Penduduk (%) c. Kebutuhan Pendapatan rendah = perkapita/hari  
  • 28. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 23 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA BAB IV ANALISIS PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI 4.1 STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDIES) Sistem prasarana yang diusulkan harus melalui studi kelayakan dengan cakupan baik secara lengkap, sederhana maupun justifikasi teknis dan biaya dari berbagai aspek, antara lain aspek teknologis (teknis), aspek lingkungan, aspek sosial, aspek budaya, aspek ekonomi/finansial, dan aspek kelembagaan. Studi kelayakan lengkap diperuntukan untuk kegiatan pengembangan SPAM dengan cakupan pelayanan lebih dari 10.000 jiwa. Studi kelayakan lengkap diperuntukan untuk kegiatan pengembangan SPAM dengan cakupan pelayanan sampai dengan 10.000 jiwa. 4.1.1 KELAYAKAN TEKNIS (TEKNOLOGIS) Pengkajian kelayakan teknis teknolgis biasa dibuat dari beberapa alternatif yang dikembangkan, di mana setiap alternatif disajikan secara jelas oleh tim teknis untuk dipilih kriteria alternatif terbaik. Alternatif terpilih adalah alternatif terbaik yang ditinjau dari beberapa aspek yang dipengaruhi lokasi daerah perencanaan, meliputi : • Potensi sumber air • Topografi • Kualitas dan kuantitas air baku • Air tanah • Sistem dan kebutuhan lainnya Suatu kegiatan dapat dikatakan layak secara teknis apabila terdapat teknologi yang tersedia untuk membangun SPAM. 4.1.2 KELAYAKAN SOSIAL • Demografi (kelompok umur, status pendidikan, agama, mata pencaharian, status perkawinan, dan pendapatan per kapita)  
  • 29. 24 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM • Aspek sosial, ekonomi dan budaya (ketersediaan fasilitas umum, gambaran umum tingkat sosial, ekonomi, dan budaya, analisis proporsi jenis pelanggan, dan gambaran peran serta masyarakat) • Kebutuhan air (perkiraan proyeksi penduduk, analisis konsumsi air, analisis tingkat cakupan pelayanan, dan aspek kesehatan masyarakat) • Operasional dan pelayanan 4.1.3 KELAYAKAN EKONOMI DAN KEUANGAN Pengkajian kelayakan ekonomi pengkajian kelayakan ekonomi ditentukan dengan cara analisis teridentifikasi alternatif terbaik dalam hal harga termurah yang memenuhi prinsip-prinsip ekonomi. Metode analisis ekonomi yang umum digunakan adalah discounting technique atau present value dan benefit cost ratio (BCR). Discounting tehnique digunakan untuk menentukan pilihan dari beberapa alternatif sistem. Sedangkan BCR digunakan untuk menentukan menjadi sistem yang diusulkan. Analisis kelayakan ekonomi dan manfaat proyek mempertimbangkan hal- hal berikut: • Biaya langsung proyek • Biaya sosial • Biaya lingkungan • Manfaat terhadap kesehatan • Manfaat terhadap produktivitas masyarakat • Manfaat terhadap nilai properti • Manfaat terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi Suatu kegiatan dianggap layak secara ekonomi bila ada tambahan manfaat yang diterima oleh masyarakat akibat adanya suatu kegiatan lebih besar dari biaya proyek. Analisis kelayakan keuangan dilakukan terhadap beberapa aspek, meliputi: • Indeks/tingkat inflasi • Tahun dasar proyeksi • Jangka waktu proyeksi  
  • 30. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 25 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA • Nilai investasi • Kebutuhan modal kerja • Rencana sumber pembiayaan • Persyaratan pinjaman • Biaya operasi dan pemeliharaan • Biaya penyusutan/amortisasi • Pajak • Proyeksi tambahan pelanggan • Tarif air • Proyeksi pendapatan Suatu kegiatan diisebut layak secara keuangan atau finansial bila memenuhi syarat-syarat berikut: Kelayakan Proyek: • FIRR > Rata-rata tertimbang dari biaya modal ditambah alokasi risiko • Net Present Value (NPV) > 0 • Benefit Cost Ratio (BCR) > 1 Kelayakan pendanaan • DSCR Pemda ≥ 2,5; DSCR penyelenggara ≥ 1,3 ; • Saldo kas akhir sekurang-kurangnya mencukupi untuk 2 bulan operasi 4.1.4 KELAYAKAN LINGKUNGAN Pengkajian kelayakan lingkungan tidak terlepas dari kegitan masyarakat dan kondisi daerah setempat, sehingga faktor-faktor lingkungan dapat dikatakan layak atau tidak untuk didistribusikan Air Minum. Pengkajian kelayakan lingkungan dilaksanakan melalui penyusunan AMDAL atau RKL dan RPL sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku.  
  • 31. 26 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM 4.1.5 KAJIAN ALOKASI RISIKO Dalam menyusu studi kelayakan untuk kerjasama pemerintah dan swasta, perlu dilakukan kajian alokasi risiko meliputi: • Risiko kinerja • Risiko politik • Risiko financial Risiko dikelola berdasarkan prinsip alokasi risiko yang memadai dengan mengalokasikan risiko kepada pihak yang paling mampun mengendalikan risiko dalam rangka menjamin efesiensi dan efektivitas dalam penyediaan infrastruktur. 4.1.6 KELAYAKAN KELEMBAGAAN Pengkajian kelayakan kelembagaan dilakukan terhadap: 1. Sumber daya Manusia • Tingkat pendidikan • Kualitas 2. Struktur organisasi dan penempatan kerja sesuai dengan latar belakang pendidikannya mengacu pada peraturan dan perundang-undangan 3. Alternatif kelembagaan kerjasama pemerintah dan swasta 4.2 ANALISIS KEBUTUHAN PRASARANA AIR MINUM Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisa kebutuhan prasarana, baik sistem perpipaan maupun non perpipaan adalah hasil survey kebutuhan nyata, antara lain: 1. Proyeksi kebutuhan penduduk dan perkiraan pengembangan aktifitas non domestik dilakukan sesuai dengan besaran rencana pengembangan 3- 5 tahun. 2. Pemakaian air yang sesuai dengan kebutuhan domestik dan non domestik 3. Air tak berekening (ATR), kehilangan dan kebocoran yang disebabkan:  
  • 32. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 27 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA • Kebocoran pada pipa distribusi • Pemadam kebakaran • Kelebihan pemakaian • Kerusakan dan ketidaktepatan pembacaan meter air • Kesalahan administrasi Analisa yang dilakukan harus dapat memperlihatkan besarnya kebutuhan dasar serta kebutuhan pengembangan (development need). Dengan memperhatikan tekhnologi yang siap pakai, standar-standar yang ada, serta perencanaan yang menggunakan tekhnologi non standar. Tahapan perhitungan kebutuhan prasarana Air Minum adalah sebagai berikut: • Proyeksi pelayanan Air Minum • Perhitungan jumlah dan volume dan komponen prasarana yang diperlukan. Tabel IV-1 Hasil Perhitungan proyeksi penyediaan Air Minum Kabupaten/Kota………Tahun………s.d. Tahun ………… EXISTING PROYEKSI NO. URAIAN VOLUME SATUAN KET. 200… 1 2 3 4 5 I ASUMSI PERHITUNGAN 1. Kenaikan Tingkat Pelayanan a. SR % b. HU % 2. Kenaikan Pemakaian Air a. SR lt/dtk b. HU lt/dtk 3. Pemakaian Non l/unit/hari Domestik  
  • 33. 28 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM EXISTING PROYEKSI NO. URAIAN VOLUME SATUAN KET. 200… 1 2 3 4 5 4. Penurunan % Kebocoran 5. Debit Pemakaian Air a. Maksimum m3/dtk b. Puncak m3/dtk 6. Penduduk yang dilayani tiap sambungan a. SR jiwa/sambungan b. HU jiwa/sambungan II PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR 1. Jumlah penduduk jiwa Tingkat pelayanan a. SR % b. HU % c. a-rata-rata % 2. Sandingan Pelayanan SR dan HU a. SR % b. HU % 3. Jumlah penduduk yang terlayani.  
  • 34. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 29 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA EXISTING PROYEKSI NO. URAIAN VOLUME SATUAN KET. 200… 1 2 3 4 5 a. SR jiwa b. HU jiwa c. a-rata-rata jiwa 4. Pemakaian Air Domestik a. SR l/org/hari b. HU l/org/hari c. a-rata-rata l/org/hari 5. Kebutuhan air l/dtk domestik a. Kebocoran % b. Tingkat % Kebocoran c. Debit Kebocoran 6. Kebutuhan air non domestik a. Persentase dari total b. Debit III KEBUTUHAN AIR RATA- RATA KEBUTUHAN IV MAKSIMUM KEBUTUHAN V PUNCAK PERHITUNGAN VI JUMLAH  
  • 35. 30 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM EXISTING PROYEKSI NO. URAIAN VOLUME SATUAN KET. 200… 1 2 3 4 5 SAMBUNGAN a. Jumlah SR b. Jumlah HU Jumlah Sambungan Non c. Domestik Jumlah Sambungan yang d. ada Tambahan e. Sambungan KAPASITAS VII PRODUKSI VIII BAHAN DEBIT KEKURANGAN/ IX (KELEBIHAN) KAPASITAS DISTRIBUSI X RATA-RATA  
  • 36. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 31 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA Gambar IV-1 Contoh Grafik Proyeksi Pelayanan Air Minum Berdasarkan Penduduk Terlayani 4.000.000 3.500.000 3.000.000 2.500.000 Jiwa 2.000.000 1.500.000 1.000.000 500.000 - 1 2 3 4 5 Tahun ke- Jumlah Penduduk Penduduk Terlayani Tabel IV-2 Sumber-sumber Potensial Untuk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten/Kota ……….. Karakteristik Kemungkin- Kemungkin- Jenis Pemanfaat- an sistem an Upaya No. Sumber Debit Letak an Saat Ini Pengambilan Pengamanan Ket Air Kontinuitas Kualitas dan dan (l/dtk) Jarak Pengaliran Pengaliran A Air Tanah: Contoh 1. Mata air ……….. ……….. 2. Air Tanah Dalam 3. Air Tanah Dangkal B Air Permukiman 1. Sungai …………. …………. 2. Danau C Curah Hujan  
  • 37. 32 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM 4.2.1 ANALISIS KONDISI PELAYANAN 1. Apakah tingkat pelayanan saat ini sudah mencapai sasaran sesuai dengan rencana daerah, kalau belum berapa % tambahan untuk pencapaian sasaran tersebut. 2. Target pelayanan SR dan KU 3. Apakah pemakaian air sudah sesuai target rencana daerah, apabila perhitungan rencana pelayanan sudah dilakukan. 4.2.2 ANALISIS KEBUTUHAN AIR Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisa kebutuhan prasarana adalah hasil survey nyata. Proyeksi kebutuhan penduduk, skenario pembangunan perkotaan dan tingkat penyediaan prasarana yang ada saat ini serta persoalan yang telah diidentifikasikan. Analisis yang dilakukan harus dapat memperlihatkan besarnya kebutuhan dasar serta kebutuhan pengembangan (development need) dengan memperhatiakan teknologi yang siap pakai, standar-standar yang ada, serta perencanaan yang menggunakan teknologi non standar. Adapun kebutuhan Air Minum secara rinci adalah sebagai berikut: 1. Kebutuhan domestik 2. Kriteria yang digunakan • Lihat hasil survey kebutuhan prasarana • Pemakaian air untuk SR= 120 lt/org/hr • Pemakaian untuk HU/TA = 60 lt/org/hr (standar pelayanan minimum) 3. Kebutuhan non-domestik 4. Kebutuhan industri dengan kriteria pemakaian air = 0,1 – 0,3 l/ha/hr 5. Kebutuhan niaga dengan kriteria pemakaian air= 900 l/niaga/hr (niaga kecil) dan 5000 l/niaga/hr (niaga besar)  
  • 38. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 33 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA 6. Kebutuhan fasilatas umum (Pendidikan, kantor pemerintahan dsb) dengan kriteria pemakaian air= 10% -15 % dari kebutuhan domestik 7. Prediksi dilakukan 15 – 20 tahun ke depan sesuai dengan Rencana Induk SPAM 8. Kriteria pemakaian di untuk hari maksimum = 1,15 pemakaian hari rata-rata 9. Pemakaian air untuk jam puncak = 1,5 – 1,7 pemakaian hari maksimum 10. Kebutuhan hotel = 3 m3/kamar/hr 4.3 ANALISIS SISTEM PRASARANA DAN SARANA AIR MINUM Pada analisis ini ditinjau sistem prasarana dan sarana Air Minum yang telah ada baik dari unit air baku, transmisi, produksi, dan distribusi. Adapun untuk hal yang lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Analisis permasalahan sumber air yang telah dimanfaatkan • Apakah sumber pada kapasitas minimum dapat mensuplai kebutuhan maksimum • Apakah dengan kualitas sumber yang ada dapat didistribusikan langsung atau perlu pengolahan, kalau perlu, jenisnya apa • Unit air baku yang ada apakah masih mampu mensuplai air yang dibutuhkan, seberapa jauh pengembangan, serta prioritasnya bagaimana • Alternatif sumber-sumber lain 2. Analisis kondisi permasalahan unit transmisi • Apakah dengan kondisi pipa yang ada masih mampu digunakan pada kapasitas kebutuhan air yang diperlukan • Kalau tidak, bentuk pengembangan bagaiman yang diperlukan, apakah rehabilitasi , atau pembangunan jalur pipa baru • Berapa volume pengembangan yang dibutuhkan. Kapasitas pipa transmisi dihitung dengan kapasits maksimum day. 3. Analisis kondisi dan permasalahan unit produksi  
  • 39. 34 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM • Apakah Unit produksi yang ada masih cukup untuk mensuplai kebutuhan air yang diperlukan • Kalau tidak bentuk pengembangan bagaiamana yang diperlukan, apakah rehabilitasi, optimalisasi atau peningkatan kapasitas dengan memodifakasi sistem atau pembangunan unit baru • Volume pekerjaan yang dibutuhkan 4. Analisis kondisi unit distribusi • Apakah kondisi jaringan saat ini masih cukup untuk melayani kebutuhan hasil prediksi (kebutuhan puncak), serta menjangkau kawasan pelayanan • Kalau tidak, bentuk pengembangan bagaimana yang diperlukan, apakah rehabiltasi/pergantian pipa baru untuk penanggulangan kebocoran teknis atau penambahan jaringan baru, prioritasnya bagaimana • Untuk pembangunan baru diperlukan perhitungan hidrolis dengn metode ”Hardy Cross” dengan kriteria yang digunakan: ◊ Tekanan pada titik kritis = 10 m ◊ Head loss/km adalah 10 m ◊ Coefesien Hanzen William untuk pipa tergantung jenis pipa • Perhitungan kapasitas reservoar distribusi dengan kriteria 10% 15% dari kapasitas 1 hari 5. Analisa/perhitungan penambahan sambungan (unit pelayanan) • Berapa SR yang diperlukan • Berapa TA/HU/KU yang diperlukan • Berapa sambungan-sambungan lain Setelah dilakukan analisis masalah yang ada pada sistem prasarana Air Minum yang ada dilakukan perbandingan untuk setiap alternatif yang menyangkut aspek teknis, keuangan dan lingkungan. Pemilihan alternatif tersebut dapat dilakukan dalam 1 unit yang sama atau antar unit berdasarkan segi keilmuan/teori/logika, kasus yang sama di daerah lainnya dengan tidak mengesampingkan kondisi setempat.  
  • 40. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 35 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA Tabel IV-3 Perbandingan alternatif sistem yang diusulkan Alternatif Teknik/ No. Keuangan Kelembagaan Sosial Ekonomi Ket Pemecahan Teknologi 1. Alternatif 1 2. Alternatif 2 3. Alternatif 3 4. Alternatif 4 5. Alternatif 5 6. Alternatif 6   4.4 ANALISIS KEBUTUHAN PROGRAM Analisis kebutuhan program dan sistem yang disusun sesuai tatanan rencana daerah, biasanya RPJMD. 4.5 REKOMENDASI Pembuatan rekomendasi alternatif terbaik untuk memecahkan masalah yag terjadi yang dijabarkan dalam paket-paket program dan proyek sesuai dengan prioritasnya  
  • 41. 36 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM  
  • 42. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 37 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA BAB V SISTEM PRASARANA YANG DIUSULKAN 5.1 SISTEM NON PERPIPAAN 1. Gambaran daerah-daerah pelayanan 2. Rekomendasi sumber air yang dapat digunakan serta teknologi pemanfaatan 3. Usulan pengaturan dan pemanfaatan air tanah (jika memakai sumur atau air tanah) 5.2 SISTEM PERPIPAAN Diuraiakan tentang sistem yang diusulkan sampai pada akhir tahun perencanaan meliputi: 1. Kapasitas sistem 2. Sumber Air Minum • Kapasitas air di sumber (debit sungai, dll) • Kapasitas yang diambil (lt/dt) • Jarak Unit Produksi dari daerah pelayanan • Sistem pengambilan Penentuan jenis sumber yang dipilih harus mempertimbangkan beberapa hal berikut: • Kuantitas dan kualitas sumber air (diukur pada musim hujan dan kemarau). Kualitas air baku mengacu pada PP No 82 Tahun 2002. • Kemudahan dalam konstruksi unit air baku • Keamanan pengoperasian • Biaya dalam pengolahan air dan perawatan unit produksi • Potensi pencemaran terhadap sumber air  
  • 43. 38 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM • Kemudahan dalam memperbesar kapasitas unit air baku di masa mendatang. ◊ Apabila hasil analisis kualitas air baku tidak memenuhi standar baku mutu kualitas Air Minum, maka dibutuhkan instalasi pengolahan air baku (IPA). ◊ Unit air baku merupakan bangunan yang digunakan untuk mengambil air baku dari sungai, terdiri atas bar screen, saluran intake, dan pintu air. ◊ Bak pengumpul berfungsi untuk menampung air baku sebelum ditransmisikan ke instalasi pengolahan. 3. Unit Tranmisi • Panjang • Dimensi dan jenis (saluran terbuka, saluran tertutup, pipa) • Sistem pengaliran • Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan jalur transmisi: ◊ Mencari jalur yang terpendek sehingga dapat menekan biaya ◊ Menghindari hambatan sehingga tidak diperlukan pembuatan jembatan pipa, tunnel, pompa, cut and cover, dan crossing dengan infrastruktur lain, misalnya rel kereta api; ◊ Mencari lokasi yang mudah untuk melakukan pengontrolan karena hal ini penting di dalam operasi dan pemeliharaan saluran transmisi; ◊ Mempermudah peletakan infrastruktur sistem transmisi misalnya utnuk sistem transmisi yang menggunakan pipa, blow off. • Memudahkan kebutuhan hidraulik. 4. IPA • Jumlah dan jenis • Kapasitas  
  • 44. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 39 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA • Spesifikasi teknis lainnya Pengolahan Air Minum terdiri atas parameter fisik (warna, kekeruhan, total suspended solid, dll), parameter kimia (besi, mangan, zat organik, dsb), parameter biologis (Total Coli dan Fecal Coli). Lokasi unit produksi akan mempengaruhi unit distribusi penyediaan Air Minum. Penentuan lokasi unit produksi perlu mempertimbangkan hal-hal berikut: • Topografi wilayah pelayanan; • Kondisi geologi dan hidrologi; • Kondisi sanitasi lingkungan; • Aman dari bencana alam seperti banjir dan gempa bumi; • Merupakan lokasi yang memiliki akses yang baik; • Jarak antara daerah pelayanan dengan unit air baku Kapasitas unit produksi ditentukan oleh kebutuhan Air Minum selama periode perencanaan dan pemakaian hari maksimum. • Reservoir ◊ Jumlah reservoir ◊ Kapasitas • Unit distribusi ◊ Sistem pengaliran ◊ Bentuk jaringan ◊ Dimensi (panjang dan diameter) dan jenis pipa • Unit Pelayanan ◊ Jumlah sambungan rumah domestik ◊ Jumlah sambungan non-domestik ◊ Jumlah TA/HU/KU • Bangunan pelengkap ◊ Jenis dan jumlah ◊ Manfaat dan peruntukan  
  • 45. 40 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM Gambar V-1 Skema Sistem Air Minum Yang Diusulkan SKEMA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 134 l/ YANG DIUSULKAN RUMAH dtk POMPA 130 l/ LEGENDA INTAKE dtk IPA Daerah Pelayanan RES Perpipaan DESA/ KELURAHAN RUMAH ………………….. Daerah Pelayanan 170 l/ POMPA Non-Perpipaan . dtk 29 l/dtk 2080 S19R 70 l/ 15 HU DESA/ dtk KELURAHAN RUMAH ………………….. POMPA 27 l/dtk . DESA/ 2344 SR 38 l/dtk KELURAHAN 24 HU 3000 SR ………………….. DESA/ 15 HU . KELURAHAN ………………….. 34 l/dtk . 2344 SR 24 HU 37 l/dtk IPA 2344 SR 24 HU DESA/ KELURAHAN ………………….. . NO. PETA : TANGGAL : …………… …………… INTAKE SKALA : NO. GAMBAR: …………… …………… RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH Kabupaten/Kota: ……………….. PU-CIPTA KARYA  
  • 46. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 41 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA Gambar V-2 Jaringan Distribusi dan Lokasi Prasarana yang Diusulkan Tahun.......... 5.3 USULAN DAN PRIORITAS PROGRAM 1. Prioritas • Pemanfaatan kapasitas produksi tidak terpakai (idle capacity) berupa perluasan jaringan distribusi, Sambungan Rumah (SR) dan Hidran Umum • Optimalisasi • Pengurangan kebocoran teknis dan non-teknis • Peningkatan kapasitas yang ada • Pembangunan baru khusus kota besar/metropolitan perlu dibuatkan staging 2. Usulan • Pegadaan dan pemasangan • Konstruksi • O&M  
  • 47. 42 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM • Perencanaan: rencana induk, studi kelayakan dan rencana teknis/DED • Supervisi, monitoring, dan evaluasi • Pembebasan tanah • Penyuluhan dan sosialisasi • Administrasi proyek • Studi : Corporate Plan, Bussiness Plan, Rencana Penanggulangan Kebocoran, FRAP, FINPRO, dsb 5.4 USULAN DAN PRIORITAS PROYEK PENYEDIAAN PENGELOLAAN AIR MINUM Merinci masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatan- kegiatan yang secara spesifik memperlihatkan: • Biaya proyek • Unit biaya proyek • Lokasi proyek • Tahun pelaksanaan proyek Masing-masing proyek disusun dengan memperhatikan fungsionalisasi proyek yang akan dilaksanakan, disusun berdasarkan urutan prioritas penanganan, sehingga diperoleh paket-paket proyek yang fungsional  
  • 48. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 43 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA Tabel V-1 Usulan dan Prioritas Proyek Air Minum, Komponen Pengelolaan Air Minum Indikasi Tahun Sumber Uraian Unit Total Pelaksanaan No. Unit Lokasi Vol Dana Ket Kegiatan Cost Cost 200x 200x 200x 200x 200x Kab/ Pusat Prop Swasta VolCostVolCostVolCostVolCostVol Cost Kota PENURUNAN I KEBOCORAN a. Pembebasan Tanah b. Pengadaan 1. Paket 1 - - 2. Paket 2 - - 3. Paket 3 - - Sub Total b c. Konstruksi 1. Paket 1 - - 2. Paket 2 - - Sub Total c SUB TOTAL I PENINGKATAN KAPASITAS DAN II PERLUASAN PELAYANAN a. Pembebasan Tanah b. Pengadaan 1. Paket 1 - - 2. Paket 2 - - 3. Paket 3 - - Sub Total b c. Konstruksi 1. Paket 1 -  
  • 49. 44 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM Indikasi Tahun Sumber Uraian Unit Total Pelaksanaan No. Unit Lokasi Vol Dana Ket Kegiatan Cost Cost 200x 200x 200x 200x 200x Kab/ Pusat Prop Swasta VolCostVolCostVolCostVolCostVol Cost Kota - 2. Paket 2 - - Sub Total c d. Supervisi Detail Engineering e. Desain Training dan f. Penyuluhan g. Studi Air Baku h. Administrasi Proyek i O&M 1. Existing 2. Incremental Sub Total i SUB TOTAL II Gambar V-3 Lokasi Proyek Komponen Air Minum    
  • 50. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 45 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA 5.5 PEMBIAYAAN PROYEK PENYEDIAAN PENGELOLAAN Pembiayaan proyek berdasarkan klasifikasi tanggung jawab masing-masing pemerintahan baik Kabupaten/Kota, Propinsi, Pusat dan Swasta atau Masyarakat. Tabel V-2 Usulan Pembiayaan Proyek Air Minum Komponen Pengelolaan Air Minum Kabupaten/Kota……….. Tahun 200x Tahun 200x Tahun 200x Tahun 200x Uraian Total Indikasi Sumber Dana Indikasi Sumber Dana Indikasi Sumber Dana Indikasi Sumber Dana No. Ket Kegiatan Cost Kab./ Kab./ Kab./ Kab./ Pusat Propinsi Swasta Pusat Propinsi Swasta Pusat Propinsi Swasta Pusat Propinsi Swasta Kota Kota Kota Kota PENURUNAN I KEBOCORAN Pembebasan a. Tanah b. Pengadaan 1. Paket 1 - - 2. Paket 2 - - 3. Paket 3 - - Sub Total b c. Konstruksi 1. Paket 1 - - 2. Paket 2 - - Sub Total c SUB TOTAL I PENINGKATAN KAPASITAS DAN PERLUASAN II PELAYANAN Pembebasan a. Tanah b. Pengadaan 1. Paket 1 - 2. Paket 2 - 3. Paket 3  
  • 51. 46 BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN AIR MINUM Tahun 200x Tahun 200x Tahun 200x Tahun 200x Uraian Total Indikasi Sumber Dana Indikasi Sumber Dana Indikasi Sumber Dana Indikasi Sumber Dana No. Ket Kegiatan Cost Kab./ Kab./ Kab./ Kab./ Pusat Propinsi Swasta Pusat Propinsi Swasta Pusat Propinsi Swasta Pusat Propinsi Swasta Kota Kota Kota Kota - Sub Total b c. Konstruksi 1. Paket 1 - - 2. Paket 2 - - Sub Total c d. Supervisi Detail Engineering e. Desain Training dan f. Penyuluhan g. Studi Air Baku Administrasi h. Proyek i O&M 1. Existing 2. Incremental Sub Total i SUB TOTAL II  
  • 52. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 47 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA TIM PENGARAH 1. Ir. Agoes Widjanarko, MIP 2. Ir. Ismanto, MSc 3. Ir. Danny Sutjiono 4. Ir. Guratno Hartono, M.Bc 5. Ir. Antonius Budiono, MSc 6. Ir. Tamin M. Zakaria Amin, MSc 7. Ir. Susmono TIM PENYUSUN 1. Ir. Andreas Suhono, MSc 2. Ir. Diana Kusumastuti, MT 3. Ir. Iwan Dharma S, M.Soc.Sci 4. Ir. Sitti Bellafolijani, M.Eng 5. Ir. Alex Abdi Chalik, MM, MT 6. Ir. Handy Bambang Legowo, MSES 7. Dra. Nyimas Nina Indrasari, MSc 8. Ir. Doddy Koeswanto 9. Ir. Iskandar Z 10. Ir. Halasan Sitompul 11. Ir. Didiet Akhdiat, MSc 12. Dades Prinandes, ST, MT 13. Yuke Ratnawulan, ST 14. Dra. Endah T. Widowati 15. Veronica Kusumawardhani, ST 16. Ade Syaiful, ST, MT 17. Meytri Wilda Ayuantari, ST 18. Ir. Bagus Mudiantoro, MM 19. Budi Hertanto, ST 20. Akhfian Mustika A, ST 21. Hidemiwan, ST 22. Azibi Taufik, ST NARA SUMBER 1. Ir. Hendropranoto Suselo, MPW 2. Prof. Dr. Ir. Budhy Tjahjati 3. Ir. Gita Chandrika N, MCP 4. Ir. Sugiantoro PENYELARAS AKHIR STUDIO Jakstra BPCK Jl. Pattimura No. 20 Gedung Menteri PU Lt. 4 Telp. +62 21 72796582/7244067 Fax. +62 21 72796582/7244067