Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan konstruksi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang mencakup 3 kalimat: (1) Tahapan pelaksanaan konstruksi IPLT meliputi unit pengolahan, unit pembuangan akhir, pekerjaan mekanikal/elektrikal, dan bangunan penunjang. (2) Unit pembuangan akhir digunakan untuk membuang air limbah terolah dan lumpur hasil pengolahan, sedangkan bangunan penyimpanan lumpur
1. Sanitasi.Net
Konstruksi IPLT
Sesi 3 : Unit Pembuangan Akhir
Modul :
Pelaksanaan Konstruksi Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT)
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah bagi
Para Perencana, Pelaksana dan Pengelola Sanitasi
Agustus, 2015
Sanitasi.Net
IPLT-J-6.3
2. Sanitasi.Net
Modul J-6
Pelaksanaan Konstruksi IPLT
1. Pra Konstruksi
– Pekerjaan Pengecekan
– Pekerjaan Persiapan
– Pekerjaan Pengukuran
– Pekerjaan Sosialisasi
2. Konstruksi
– Unit Pengolahan
– Unit Pembuangan Akhir
– Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal
– Bangunan Penunjang dan
Fasilitas
3. Penyelenggaraan Pelak-
sanaan Konstruksi
– Kontrak Pelaksanaan
– Pekerjaan Pengawasan
– Pengujian/ Commisioning
– Pembuatan As Built Drawing
– Masa Pemeliharaan
– Penyusunan SOP
– Serah Terima Pekerjaan
4. Sanitasi.Net
UNIT PEMBUANGAN AKHIR
Tahap Pelaksanaan Konstruksi IPLT
Unit
Pengolahan
Unit
Pembuangan
Akhir
Pekerjaan
Mekanikal/
Elektrikal
Bangunan
Penunjang
dan Fasilitas
5. Sanitasi.Net
Unit Pembuangan Akhir
• Unit ini digunakan untuk membuang air limbah yang telah
terolah atau hasil olahan dan membuang atau mengolah
lumpur hasil pengolahan.
• Air limbah yang telah terolah disalurkan ke badan air atau
saluran drainase.
• Lumpur hasil pengolahan air limbah yang telah diolah dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk, tanah penutup sanitary landfill
atau ke tempat pembuangan akhir.
6. Sanitasi.Net
Unit Pembuangan Akhir
Pekerjaan Unit Pembuangan Akhir meliputi :
1. Pembuatan bangunan penyimpanan lumpur hasil olahan
2. Pembuatan bangunan pembuangan air (out fall)
3. Pemasangan unit peralatan penangkap gas
8. Sanitasi.Net
Bangunan Penyimpan Lumpur Terolah
Ketentuan Umum
a. Tersedia akses untuk transportasi/kendaraan/peralatan.
b. Terletak pada daerah yang tanahnya kedap air dan dekat
dengan bangunan pengolahan lumpur
c. Luas bangunan penyimpanan lumpur terolah harus sesuai
dengan kapasitas lumpur yang dihasilkan.
9. Sanitasi.Net
Bangunan Penyimpan Lumpur Terolah
Ketentuan Teknis
a. Ada gambar perencanaan/shop drawing yang jelas dan lengkap
b. Tersedia ruang kerja dan gudang sementara
c. Jenis pondasi dalam atau dangkal dapat terbuat dari beton
bertulang atau pasangan batu kali
d. Struktur bangunan atas dari beton bertulang atau baja
e. Pekerjaan dinding dari pasangan bata
f. Pekerjaan lantai dari beton rabat
g. Pekerjaan atap terbuat dari rangka baja atau kayu
10. Sanitasi.Net
Pelaksanaan Konstruksi
Persiapan Awal
a. Survey dan penyiapan lokasi
b. Topografi survey dan penetuan titik elevasi
c. Lakukan pembersihan lokasi sesuai perencanaan
d. Ratakan tanah dengan mengurug dan atau menggali dan
padatkan
e. Penyiapan bahan, peralatan, dan alat bantu
11. Sanitasi.Net
Pelaksanaan Konstruksi
Pekerjaan Galian dan Pondasi
a. Tentukan posisi dari bangunan rumah pompa sesuai dengan
gambar pelaksanaan/shop drawing
b. Tentukan posisi titik-titik pondasi dan pemasangan bowplank
sesuai gambar pelaksanaan
c. Metode pelaksanaan pekerjaan pondasi sesuai dengan jenis
pondasi yang digunakan (pondasi telapak, tiang pancang atau
bore pile)
d. Pekerjaan galian dilakukan sesuai dengan kedalaman galian
e. Dewatering untuk mengeluarkan/memompa genangan air dari
tempat galian.
12. Sanitasi.Net
Pelaksanaan Konstruksi
Pekerjaan Struktur Beton/Baja/Kayu
a. Struktur beton bertulang yang digunakan sesuai dengan
ketentuan.
b. Struktur baja yang digunakan sesuai dengan ketentuan.
c. Struktur kayu yang digunakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku (SNI 03-2445-1991)
13. Sanitasi.Net
Pelaksanaan Konstruksi
Pekerjaan Dinding
a. Material dinding dapat terbuat dari pasangan batu bata
dengan mortar 1pc:4ps kecuali dinding kamar mandi mortar
1pc:3ps atau dinding menggunakan material dari kayu dengan
memperhatikan rangka dinding, sambungan antara dinding
kayu dan perkuatan menggunakan paku atau baut.
b. Pemasangan kolom praktis dan pertemuan dinding dengan
beton bertulang minimal K225
c. Plesteran umumya menggunakan mortar 1pc:5ps atau
ditentukan lain
d. Pemasangan Kusen/Jendela dan daun pintu/jendela
14. Sanitasi.Net
Pelaksanaan Konstruksi
Pekerjaan Atap
a. Material dapat terbuat dari kayu, baja/baja ringan dan beton
bertulang
b. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda, rangka atap dan
pemasangan penutup atap sesuai gambar rencana
c. Sambungan pada rangka atap diperkuat dengan baut/mur, las
untuk rangka baja
d. Semua rangkaian rangka atap harus mampu menahan beban
yang bekerja
16. Sanitasi.Net
Bangunan Pembuangan Air Limbah
• Bangunan ini berupa saluran yang berfungsi untuk menerima
buangan air limbah yang telah diolah untuk diteruskan ke
badan penerima air (sungai, rawa atau parit).
17. Sanitasi.Net
Bangunan Pembuangan Air Limbah
Pelaksanaan Pekerjaan
1. Persiapan pekerjaan Bangunan Pembuangan Air (out fall)
meliputi :
– pengamanan area kerja dengan pemasangan pagar pengaman dan
– kelengkapan peralatan, material, alat bantu dan tenaga kerja
2. Melakukan penggalian secara bertahap dengan
memperhatikan kondisi tanah galian.
3. Sebelum pekerjaan struktur di mulai, dilakukan pengecekan
elevasi galian dan lebar galian
18. Sanitasi.Net
Bangunan Pembuangan Air Limbah
Pelaksanaan Pekerjaan
4. Pekerjaan struktur terdiri dari pekerjaan bekisting,
pembesian dan pengecoran dan pelaksanaan sesuai dengan
gambar kerja. Material beton sesuai dengan mutu beton yang
disyaratkan dengan ketentuan.
5. Menggunakan pasangan batu kali sesuai dengan ketentuan.
20. Sanitasi.Net
Alat Penangkap Gas
• Sistem pengolahan secara anaerobik akan menghasilkan gas
yang merupakan proses fermentasi bahan-bahan organik oleh
bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi
kedap udara).
• Gas tersebut (gas methana) mempunyai sifat mudah terbakar
sehingga dapat dipergunakan sebagai alternatif pengganti bahan
bakar sehingga perlu dibuatkan bak penangkap gas.
21. Sanitasi.Net
Alat Penangkap Gas
Ketentuan Teknis
1 Saluran inlet
– Digunakan untuk memasukkan air limbah kedalam bak.
– Masuknya air limbah ini berfungsi untuk memaksimalkan potensi
biogas, memudahkan pengaliran, serta menghindari terbentuknya
endapan pada saluran masuk.
2. Saluran outlet
– Digunakan untuk mengeluarkan material organik yang telah
difermentasioleh bakteri.
– Saluran ini bekerja berdasarkan prinsip kesetimbangan tekanan
hidrostatik.
– Residu yang keluar pertama kali merupakan air limbah yang pertama
masuk ke dalam bak.
22. Sanitasi.Net
Alat Penangkap Gas
Ketentuan Teknis
3. Katup pengaman tekanan (control valve)
– Katup pengaman ini digunakan sebagai pengatur tekanan gas dalam
bak.
– Katup pengaman ini menggunakan prinsip pipa T.
– Bila tekanan gas dalam saluran gas lebih tinggi dari kolom air, maka gas
akan keluar melalui pipa T, sehinggatekanan dalam bak akan turun.
4. Sistem pengadukan
– Dilakukan dengan cara mekanis atau sirkulasi menggunakan pompa.
– Pengadukan ini bertujuan untuk mengurangi pengendapan dan
meningkatkan produktifitas gas karena kondisi substrat yang seragam
23. Sanitasi.Net
Alat Penangkap Gas
Ketentuan Teknis
5. Saluran Gas
– Saluran ini disarankan terbuat dari bahan polimer untuk menghindari
korosi.
– Untuk pembakaran gas apabila digunakan pada tungku ujung
salurannya disambung dengan pipa baja antikarat.
6. Tangki Penyimpanan Gas
– Terdapat dua jenis tangki penyimpan gas, yaitu tangki bersatu dengan
unit reaktor (fixed dome) dan terpisah dengan reaktor (floating dome).
– Untuk tangki terpisah konstruksi dibuat khusus sehingga tidak bocor
dan tekanan yang terdapat dalam tangki seragam, serta dilengkapi H2S
Removal untuk mencegah korosi.
25. Sanitasi.Net
Daftar Modul
Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat
Modul
A. Pengantar Sistem Setempat
B. Cubluk Kembar
C. Tangki Septik
D. Mandi-Cuci-Kakus (MCK)
E. Biofilter
F. Up-flow Aerobic Filter
G. Rotating Biological Contactor
H. Anaerobic Baffle Reactor
I. Sarana Pengangkut Tinja
J. Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT)
Sub Modul
J1 Langkah Perencanaan dan
Komponen IPLT
J2 Unit Pengolahan
J3 Teknologi Pengolahan
J4 Unit Pengolahan Pemekatan
J5 Unit Pengolahan Pengeringan
Lumpur
J6 Pelaksanaan Konstruksi
(5 sesi)
J7 Operasi dan Pemeliharaan
J8 Kelembagaan, Adm & Keuangan
J9 Pemantauan dan Evaluasi