Dokumen tersebut membahas tentang proses pengumpulan data yang merupakan langkah penting dalam penyusunan perencanaan sistem pengelolaan persampahan. Jenis-jenis data yang dibutuhkan antara lain data kondisi kota, kondisi pengelolaan sampah yang ada, dan permasalahan terkait pengelolaan sampah. Metode pengumpulan data dapat dilakukan secara primer maupun sekunder."
4. nawasis.com
Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data
• Pengumpulan data
– langkah penting dalam proses penyusunan studi rencana induk
sistem pengelolaan persampahan, karena tingkat keakuratan data
menjadi kunci dalam memproyeksikan rencana pengembangan
jangka panjang.
• Metode pengumpulan data dapat dilakukan secara :
– primer : dengan melakukan penelitian atau analisa langsung
dilapangan
– sekunder : dengan menggunakan data atau hasil penelitian yang
sudah ada.
5. nawasis.com
Pengumpulan Data
Jenis Data yang Diperlukan
1. Data kondisi kota dan rencana pengembangan kota
2. Data kondisi pengelolaan persampahan yang ada
3. Permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem
pengelolaan persamhan
6. nawasis.com
Data Kondisi Kota
Jenis data yang dibutuhkan
1. Gambaran wilayah studi
2. Kondisi fisik kota
3. Prasarana kota
4. Kependudukan
5. Kondisi sosial ekonomi masyarakat
6. Tingkat kesehatan masyarakat
7. Rencana pengembangan kota
7. nawasis.com
Data Kondisi Kota
1. Gambaran wilayah studi
• Gambaran umum wilayah studi menjelaskan
– posisi kota/kabupaten
– batas wilayah, kordinat,
– iklim/cuaca,
– trade mark kota bila ada (contoh kota pelajar,
kota bunga, kota hujan dan lain-lain).
• Penggambaran ini juga dilengkapi
dengan peta.
8. nawasis.com
Data Kondisi Kota
2. Kondisi fisik kota
• Kondisi fisik suatu kota pada umumnya dapat
digambarkan dengan data yang meliputi antara lain :
– Topografi (kondisi kemiringan lahan)
– Geologi (kondisi tanah dan batuan)
– Hidrologi (kondisi air tanah dan sungai yang melintasi
kota/kabupaten bersangkutan, baik kuantitas maupun kualitas)
9. nawasis.com
Data Kondisi Kota
3. Prasarana kota (1/2)
• Prasarana kota perlu diidentifikasi untuk mengenali
sumber sampah sebagai target daerah pelayanan.
• Data yang dibutuhkan meliputi :
– Jaringan jalan, meliputi jalan arteri/protokol, kolektor, jalan
lingkungan (dilengkapi peta jaringan jalan)
– Perumahan, meliputi perumahan komplek dan non komplek baik
yang teratur , tidak teratur, maupun perumahan kumuh
– Fasilitas komersial, meliputi pertokoan, pasar, hotel, restauran,
salon, bioskop, kawasan wisata, kawasan industri dan lain-lain
– Fasilitas umum, meliputi perkantoran, fasilitas pendidikan
(universitas, sekolah, dll), fasilitas kesehatan (RS, apotik,
puskesmas dll
10. nawasis.com
Data Kondisi Kota
3. Prasarana kota (2/2)
• Data yang dibutuhkan meliputi (lanjutan):
– Fasilitas sosial, meliputi rumah ibadah, panti sosial dll
– Ruang terbuka hijau/hutan kota, meliputi taman kota, hutan kota,
perkebunan, persawahan dan lahan-lahan pertanian
• Data tersebut perlu dilengkapi dengan peta tata guna
lahan.
11. nawasis.com
Data Kondisi Kota
4. Kependudukan
• Data kependudukan diperlukan untuk mengidentifikasi
daerah pelayanan, menghitung tingkat pelayanan, dll.
• Data yang dibutuhkan meliputi :
– Jumlah penduduk kota, per kecamatan dan per kelurahan
– Kepadatan penduduk rata-rata dan kepadatan di daerah terbangun
• Data tersebut perlu dilengkapi dengan peta kepadatan
penduduk yang dapat dibedakan
untuk daerah dengan kepadatan:
– > 100 jiwa/ha,
– 50 – 100 jiwa / ha dan
– < 50 jiwa/ha.
12. nawasis.com
Data Kondisi Kota
5. Kondisi sosial ekonomi masyarakat
• Data kondisi sosial masyarakat diperlukan untuk
menentukan kualitas pengelolaan sampah dan
perhitungan tarif retribusi dikaitkan dengan kemampuan
membayar masyarakat.
• Data yang diperlukan adalah :
– Mata pencaharian masyarakat
– Penghasilan masyarakat yang dinyatakan dengan data
income/kk/bulan
– Strata ekonomi yang dapat menggambarkan prosentase kelompok
masyarakat berpenghasilan tinggi, menengah dan rendah
13. nawasis.com
Data Kondisi Kota
6. Tingkat kesehatan masyarakat
• Data tingkat kesehatan masyarakat diperlukan sebagai
upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan
persampahan di kawasan rawan sanitasi yang pada
umumnya memiliki tingkat kesehatan yang rendah.
• Data penyakit yang diperlukan pada umumnya yang
berkaitan dengan buruknya kondisi sanitasi lingkungan
dan air bersih seperti:
– diare, tipus, disentri dan
– ISPA (akibat proses pembakaran sampah secara terbuka)
14. nawasis.com
Data Kondisi Kota
7. Rencana pengembangan kota
• Data rencana pengembangan kota diperlukan untuk
memberikan gambaran pengembangan kota dalam kurun
waktu perencanaan yang akan digunakan sebagai acuan
untuk analisa pengembangan kebutuhan pelayanan
persampahan jangka panjang.
• Data rencana pengembangan kota yang dibutuhkan:
– Rencana pengembangan wilayah
– Rencana pengembangan jaringan jalan
– Rencana pengembangan fasilitas kota
– Proyeksi penduduk
• Data tersebut perlu dilengkapi dengan peta pengembangan
wilayah, jaringan jalan dan lain-lain.
15. nawasis.com
Data Kondisi Pengelolaan Sampah
Jenis data yang dibutuhkan
1. Tingkat Pelayanan
2. Sistem Pengelolaan
– Aspek Institusi
– Aspek Teknis
– Aspek Pembiayaan
– Aspek Peraturan
– Aspek Peran serta masyarakat
dan swasta
16. nawasis.com
Data Kondisi Pengelolaan Sampah
1. Tingkat pelayanan
• Tingkat pelayanan merupakan gambaran indikator secara
kuantitatif terhadap kondisi pengelolaan sampah suatu
kota.
• Data tingkat pelayanan dapat diketahui dari beberapa hal,
yaitu :
– Dihitung dari prosentase perbandingan jumlah penduduk yang
mendapatkan akses pelayanan sampah secara terpusat
(dikumpulkan dari sumber sampai ke TPA) dan jumlah penduduk
total kota
– Dihitung dari prosentase perbandingan jumlah sampah yang
diangkut ke TPA dan jumlah sampah total
17. nawasis.com
Data Kondisi Pengelolaan Sampah
2. Sistem pengelolaan
• Untuk memudahkan pengolahan data atau analisis suatu
kondisi pengelolaan persampahan suatu kota, data sistem
pengelolaan persampahan dapat dikelompokkan dalam 5
kelompok yaitu data yang berkaitan dengan aspek:
– teknis,
– institusi/kelembagaan,
– pembiayaan,
– peraturan, dan
– peran serta masyarakat/swasta
18. nawasis.com
Data Kondisi Pengelolaan Sampah
2. Sistem pengelolaan, aspek institusi
• Data yang diperlukan adalah :
– Bentuk institusi yang mengelola sampah, dapat berupa
Perusahaan Daerah, dibawah Dinas PU/Dinas Kebersihan/Dinas
Lingkungan Hidup /Sub Dinas, seksi, sub seksi atau UPTD
– Struktur organisasi
– Tata laksana kerja, internal (dilingkungan Dinas) atau eksternal
(antar instansi dan atau dengan pihak masyarakat)
– SDM, meliputi jumlah SDM yang terlibat dalam pengelolaan
sampah (staf dan petugas lapangan), tingkat pendidikan dan
kursus atau pelatihan yang pernah diikuti baik di dalam maupun di
luar negeri.
19. nawasis.com
Data Kondisi Pengelolaan Sampah
2. Sistem pengelolaan, aspek teknis
• Data teknis penanganan sampah :
1. Daerah pelayanan, menggambarkan cakupan pelayanan (luas,
wilayah pelayanan). Daerah pelayanan ini harus dipetakan secara
memadai.
2. Sumber sampah, menggambarkan jumlah sumber-sumber
penghasil sampah:
• perumahan, (perumahan teratur, tidak teratur dan perumahan
kumuh)
• non-perumahan:
– fasilitas komersial (seperti pasar, pertokoan, hotel, restauran, dll),
– fasilitas umum (seperti perkantoran, sekolah, RS, puskesmas, taman,
jalan, dll) dan
– fasilitas sosial (tempat ibadah,panti sosial, dll).
20. nawasis.com
Data Kondisi Pengelolaan Sampah
2. Sistem pengelolaan, aspek teknis
• Data teknis penanganan sampah:
1. Daerah pelayanan, menggambarkan cakupan pelayanan (luas,
wilayah pelayanan). Daerah pelayanan ini harus dipetakan secara
memadai.
2. Sumber sampah, menggambarkan jumlah sumber-sumber
penghasil sampah:
• perumahan (perumahan teratur, tidak teratur dan perumahan
kumuh)
• non-perumahan yang meliputi
– fasilitas komersial (seperti pasar, pertokoan, hotel, restauran, dll),
– fasilitas umum (seperti perkantoran, sekolah, RS, puskesmas, taman,
jalan, dll) dan
– fasilitas sosial (tempat ibadah,panti sosial, dll).
21. nawasis.com
Data Kondisi Pengelolaan Sampah
2. Sistem pengelolaan, aspek teknis
• Data teknis penanganan sampah (lanjutan):
3. Timbulan sampah (lt/orang/hari, m3/hari atau ton/hari), data
timbulan sampah sebaiknya dilakukan secara primer, yaitu
dengan cara analisis timbulan sampah dengan metode yang
representatif (jumlah sample dan waktu pengambilan sampel 8
hari berturut-turut) sesuai SNI tentang Metode Sampling
Timbulan Sampah
4. Komposisi dan karakteristik sampah, meliputi:
• Data komposisi organik, kertas, plastik, logam, kaca, dan lain-lain.
• Data karakteristik sampah perlu diketahui berat jenis sampah, kadar
air, nilai kalor, dan lain-lain.
• Data ini sebaiknya dilakukan secara primer.
22. nawasis.com
Data Kondisi Pengelolaan Sampah
2. Sistem pengelolaan, aspek teknis
• Data teknis penanganan sampah (lanjutan):
3. Timbulan sampah (lt/orang/hari, m3/hari atau ton/hari), data
timbulan sampah sebaiknya dilakukan secara primer, yaitu
dengan cara analisis timbulan sampah dengan metode yang
representatif (jumlah sample dan waktu pengambilan sampel 8
hari berturut-turut) sesuai SNI tentang Metode Sampling
Timbulan Sampah
4. Komposisi dan karakteristik sampah, meliputi:
• Data komposisi organik, kertas, plastik, logam, kaca, dan lain-lain.
• Data karakteristik sampah perlu diketahui berat jenis sampah, kadar
air, nilai kalor, dan lain-lain.
• Data ini sebaiknya dilakukan secara primer.
23. nawasis.com
Data Kondisi Pengelolaan Sampah
2. Sistem pengelolaan, aspek teknis
• Data teknis penanganan sampah (lanjutan):
5. Pola penanganan sampah dari sumber sampai TPA, untuk
mengetahui aliran sampah dari setiap sumber sampah yang ke:
• TPS, TPST,
• Transfer depo, SPA dan
• TPA (atau bahkan ke TPA liar).
6. Pewadahan (jenis wadah yang umum digunakan)
7. Pengumpulan :
• metode pengumpulan baik komunal maupun individual,
• sarana yang digunakan,
• jumlah sarana pengumpulan, dll)
24. nawasis.com
Data Kondisi Pengelolaan Sampah
2. Sistem pengelolaan, aspek teknis
• Data teknis penanganan sampah (lanjutan):
8. Pemindahan skala kawasan (metode pemindahan baik TPS,
container, transfer depo, jumlah prasarana pemindahan, lokasi,
dll) dan skala kota (transfer station atau stasiun peralihan antara,
jumlah SPA, lokasi SPA)
9. 3R skala kawasan (lokasi, jumlah, metode 3R dan kondisi operasi,
jumlah pengurangan/ pemanfaatan sampah, dll) dan 3R skala
kota (lokasi, jumlah pengurangan/pemanfaatan sampah, fasilitas
dan kondisi operasi, dll)
10. Pengangkutan (jumlah truck, jenis truck, frekuensi atau ritasi
truck, rute angkutan, dll)
11. Pembuangan akhir (lokasi, luas, fasilitas TPA, kondisi operasi dan
pemanfaatan lahan pasca TPA).
25. nawasis.com
Data Kondisi Pengelolaan Sampah
2. Sistem pengelolaan, aspek teknis
Data lokasi TPA
• luas,
• jarak dari daerah
pelayanan,
• jarak dari permukiman
terdekat,
• jarak dari airport,
• jarak dari badan air/mata
air,
• jenis tanah,
• porositas tanah (K),
• kemiringan lahan,
• muka air tanah,
• elevasi muka air tanah,
• daya dukung tanah dan
lain-lain,
26. nawasis.com
Data Kondisi Pengelolaan Sampah
2. Sistem pengelolaan, aspek teknis
Data fasilitas TPA
• ketersediaan fasilitas umum (jalan masuk, saluran
drainase, pos jaga/kantor dan pagar),
• fasilitas perlindungan lingkungan (lapisan dasar kedap air,
jaringan pengumpul leachate, instalasi pengolahan
leachate, ventilasi gas, tanah penutup, buffer zone, sumur
uji dll),
• fasilitas operasional (alat berat, dump truck tanah,
jembatan timbang)
• fasilitas penunjang seperti air bersih, bengkel dan lain-lain.
27. nawasis.com
Data Kondisi Pengelolaan Sampah
2. Sistem pengelolaan, aspek teknis
Data kondisi operasi TPA
• sistem pencatatan jumlah
sampah yang masuk ke TPA
secara harian (m3/hari atau
ton/hari),
• sistem sel penimbunan sampah,
• tinggi timbunan,
• penutupan tanah yang
dilakukan,
• pemadatan sampah
• operasional alat berat
• lama waktu penutupan tanah,
• kepadatan lalat,
• ada tidaknya kebakaran/ asap
di TPA,
• hasil proses pengolahan
leachate (data kualitas influen
dan efluen leachate),
• kegiatan pemulung (jumlah
pemulung, jumlah sampah yang
dapat dikurangi dari aktifitas
pemulung dan lain-lain).
28. nawasis.com
Data Kondisi Pengelolaan Sampah
2. Sistem pengelolaan, aspek teknis
Data pemanfaatan lahan pasca TPA
• Data pemanfaatan lahan pasca TPA (TPA lama yang sudah
tidak terpakai) yang perlu diketahui adalah :
– lokasi,
– fungsi baru (bangunan, lahan terbuka, atau dibiarkan terbuka
tanpa penanganan apapun)
• Data tersebut dilengkapi
dengan peta dan gambar
teknis.
29. nawasis.com
Data Kondisi Pengelolaan Sampah
2. Sistem pengelolaan, aspek pembiayaan
• Data pembiayaan untuk pengelolaan sampah :
– Data APBD total dalam 3 tahun terakhir
– Biaya pengelolaan (APBD) khusus untuk pengelolaan sampah
dalam 3 tahun terakhir
– Tarif retribusi sesuai Perda yang masih berlaku
– Biaya penerimaan retribusi 3 tahun terakhir
– Prosedur penarikan retribusi
– Biaya pengelolaan sampah b
erbasis masyarakat (3R) yang ada
30. nawasis.com
Data Kondisi Pengelolaan Sampah
2. Sistem pengelolaan, aspek peraturan
• Data peraturan yang dibutuhkan adalah :
– Jenis peraturan yang ada sesuai Perda, pada umumnya meliputi
• Perda yang mengatur pembentukan institusi pengelola sampah,
• Perda yang mengatur ketentuan umum penanganan sampah dan
• Perda yang mengatur tentang retribusi.
– Kelengkapan materi Perda yang ada
– Penerapan Perda terutama yang berkaitan dengan sanksi atas
pelanggaran yang dilakukan
31. nawasis.com
Data Kondisi Pengelolaan Sampah
2. Sistem pengelolaan, aspek masyarakat & swasta
• Data kondisi peran serta masyarakat dalam bidang
persampahan yang dibutuhkan adalah :
– Tingkat kesadaran masyarakat dalam pola penanganan sampah
baik secara umum maupun dalam kegiatan 3R pada skala sumber
dan kawasan
– Program penyuluhan dan edukasi yang ada serta pelaksanaannya
– Peran swasta dalam penanganan sampah yang ada
33. nawasis.com
Permasalahan
Masalah teknis
1. Masalah yang melatar belakangi rendahnya cakupan
pelayanan
2. Masalah data dasar timbulan dan komposisi /
karakteristik sampah yang tidak dilakukan secara primer
dan berkala (sesuai dengan SNI tentang Pengukuran
Timbulan dan Komposisi Sampah)
3. Masalah keterbatasan prasarana dan sarana persampahan
4. Masalah efisiensi pola penanganan sampah yang masih
rendah
5. Masalah 3R yang masih belum dilakukan secara memadai
6. Masalah keterbatasan lahan TP
34. nawasis.com
Permasalahan
Masalah teknis (lanjutan)
7. Masalah lokasi TPA yang tidak memenuhi persyaratan
(sesuai SNI tentang Tata Cara pemilihan Lokasi TPA)
8. Masalah terbatasnya prasarana dan sarana TPA penyebab
pencemaran lingkungan terutama yang berkaitan dengan
perlindungan lingkungan seperti lapisan dasar TPA,
jaringan pengumpul leachate, pengolahan leachate,
ventilasi gas, buffer zone, penutupan tanah dan lain-lain
9. Masalah pengoperasian TPA yang cenderung dilakukan
secara open dumping dan menjadi penyebab terjadinya
pencemaran lingkungan maupun kecelakaan kerja
10. Masalah pengelolaan TPA yang cenderung dilakukan
secara “apa adanya”
35. nawasis.com
Permasalahan
Masalah non teknis
1. Masalah kelembagaan terutama yang berkaitan dengan
bentuk institusi dalam kapasitas sebagai operator dan
regulator, struktur organisasi yang tugasnya tidak fokus
menangani masalah persampahan dan keterbatasan SDM
yang ahli dibidang persampahan
2. Masalah lemahnya kordinasi antar instansi yang
berkaitan dengan masalah persampahan serta sulitnya
melaksanakan kerja sama antar kota untuk melaksankan
pola regional
3. Masalah keterbatasan biaya untuk investasi maupun
biaya operasi/pemeliharaan yang sering menimbulkan
masalah teknis dan cenderung mencemari lingkungan.
36. nawasis.com
Permasalahan
Masalah non teknis (lanjutan)
4. Masalah rendahnya penerimaan retribusi dan tingginya subsidi
APBD yang dikhawatirkan dapat menghambat keberlanjutan
pengelolaan persampahan
5. Masalah sulitnya melakukan penerapan Perda terutama sanksi
atas pelanggaran persampahan
6. Masalah rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam pola
penanganan sampah yang baik dan benar terutama dalam
program 3R
7. Masalah terbatasnya program kampanye dan edukasi bidang
persampahan bagi upaya peningkatan kesadaran masyarakat
8. Masalah iklim investasi yang belum kondusif bagi pihak swasta
sebagai operator persampahan
37. nawasis.com
Permasalahan Utama
• Dari berbagai permasalahan yang ada baik teknis maupun
non teknis, perlu ditarik suatu garis permasalahan utama
untuk mendapatkan gambaran prioritas solusi
penanganannya.
• Permasalahan utama, dapat dinilai dari tingkat urgensi dan
dampak yang ditimbulkan serta berulang selalu terjadi
38. nawasis.com
Target Penanganan
• Untuk merencanakan penanganan persampahan jangka
panjang, perlu ditetapkan suatu target yang realistis dan
aplikatif dengan mengacu pada target nasional,
kesepakatan MDGs, target propinsi dan kota/kabupaten.
• Secara umum target persampahan nasional adalah :
– Cakupan pelayanan 70% pada tahun 2015
– Pengurangan volume sampah melalui program 3R sebesar 20%
pada tahun 2010
– Peningkatan kualitas TPA (tempat pemrosesan akhir) menjadi
• controlled landfill (kota sedang dan kecil) dan
• sanitary landfill (kota besar dan metropolitan) pada tahun 2012