SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  37
Oleh :
DR.dr.Masrul,MSc, SpGK
 (Bagian Gizi FK Unand)
OUTLINE PEMBAHASAN
1.   Pendahuluan
2.   Sejarah riwayat pengobatan di dunia
3.   Masalah perkembangan pelayanan kesehatan
4.   Peranan etika dan profesi dalam dokter
5.   Perkembangan ilmu kedokteran di Indonesia
6.   Perkembangan kurikulum pendidikan dokter di
     Indonesia
7.   Kesimpulan
     Referensi
I. Pendahuluan
 Seni dan Ilmu Kedokteran sama dengan seni dan ilmu
 lain yang bertujuan untuk dimanfaatkan bagi
 kesejahteraan umat manusia.

 Apabila penerapan ilmu kedokteran sedikit bebas dari
 kesalahan, Kealpaan dan penyalahgunaan  maka
 dimata orang ilmu ini tetap :
   Menggagumkan
   Terhormat
   Memberi harapan kepada manusia
 Pada era penjajahan Belanda ilmu kedokteran betul-
 betul seni  arsten  juga disebut arts

 Pendidikan Kedokteran adalah :
 Pendidikan : 1. Moral & Etika
              2. Biologis
II. Riwayat Pengobatan
 Riwayat pengobatan oleh umat manusia
 dimulai dari era Syamanisme sampai
 revolusi Biomedis seperti sekarang ini
 dengan terapi gen, stem cell (sel punca)
2.1 SYAMANIS  Roh Jahat
  i.    Syamanisme : Kepercayaan yang berdasarkan
        keyakinan bahwa makhluk halus atau roh akan
        masuk ketubuh seseorang syaman yang dapat
        memberikan kemampuan melakukan pengobatan
        pada manusia.
  ii.   Syamanisme dimulai dari Asia (Ural) 
        Eskimo             Afrika

                         Amerika Utara dan Selatan

                         India/ China dan Asia Tenggara
iii. Syamanisme  Ilmu pengobatan terpisah menjadi :
     a)  Ilmu pengobatan Timur
         ( Mesir kuno, India, China)
         kini dinamakan ilmu pengobatan tradisional (
         lebih tua dari kedokteran barat)
         Tradisional juga berkembang  Ilmu kedokteran
         Alternatif / suportif di India dan Cina
     b)  Ilmu pengobatan Barat
          Yunani kuno  Teknologi medis dan bedah
2.2 Era melepaskan diri dari syamanisme dimulai dari :
       . Lembah Tigris  Eupharates ( Arab Persia)
       . Mesir kuno
       - Konsep sakit bukan roh jahat akan tetapi ada
          dosa pada seseorang.
       - Pengobatan orang sakit  untuk penghapus
         dosa  pekerjaan pendeta  menggunakan
         ritual religius.
       - Konsep Mesir kuno  Pengalaman empiris
                             Tradisi religius


       Posisi dokter sangat tinggi       Karena Ilmu

                                          Posisi politik
 Mesir kuno memulai institusional pendidikan
  kedokteran , spesialisasi, standarisasi, pelaksanaan
  hukum bagi dokter yang bersalah.
 Ilmu kedokteran barat  dimulai di Yunani kuno 
  Mesir kuno
  Hippocrates ( 460 -337 SM) 
      -Bapak ilmu kedokteran  Peletak batu pertama
       pemikiran tentang pengembangan ilmu
        kedokteran sebagai sains.
      - Peletak sumpah Hippocrates  membuat azas
        moral & etika medis
      - Perkembangan ilmu kedokteran di Eropa sejak
        abad pertengahan ( 476 – 1492) sangat lambat
 Yang menonjol perkembangan ilmu kedokteran saat
 itu di Jazirah Arab
      - Ibnu Sina ( Avicenna ) ( 980 – 1037)
          buku Canon of medicine
      - Zakariyah Ar Razi (846-925M)
      - Ibnu Masawiyah ( Farmasi Islam & Diet)
      - Abu Qasim Az-Zahrawi (936-1013M )  Ahli
         bedah plastik
      - Ibu Jazla ( .......M – 1100M )  Dokter dengan
        ahli diet
2.3 Era Modernisasi Kedokteran
   - Abad ke 19 mulai perkembangan ilmu
      kedokteran dengan ditemukan microscop, bakteri
    - Abad ke 20  Revolusi Biomedis yang ditunjang oleh
                   WHO


                       Eliminasi Cacar


   - Perkembangan Sains & teknologi dan obat-obatan



   - Komersialisasi jasa & Teknologi kedokteran
III. Masalah Pelayanan &
Perkembangan Kesehatan
1.   Tata nilai hubungan dokter dan pasien
     1.1 Bentuk hubungan
               - Model pendeta
               - Model enjiniring  Ilmuwan
               - Model Kolegial  Mitra
               - Model Kontraktual  interaksi dalam
                dunia bisnis
1.2 Perubahan bentuk hubungan karena :
       - Jasa kesehatan menjadi industri & bisnis
       - Dehumanisasi sebagai akibat spesialisasi
       - Dehumanisasi sebagai akibat teknologi canggih
       - Ada kasus Malpraktek
2. Tenaga dokter yang diharapkan oleh WHO (1978)
    Dokter bintang 5 :
      a.   Health care provider
      b.   Decision maker
      c.   Community Leader
      d.   Communicator
      e.   Manager

      a.   Berjiwa peneliti  Pengembangan IPTEK
      b.   Beriman & Taqwa  bermoral dan etika
3. Karakter tenaga kesehatan yang diperlukan di
  Indonesia

  a. Memegang teguh nilai-nilai berpihak pada rakyat,
     bertindak cepat & tepat, memiliki integritas yang
     tinggi, mampu bekerja sama secara rutin, serta
     tranparan dan akuntabel
  b. Memelihara dan meningkatkan kompetensi dalam
     menjaga profesionalisme
  c. Memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air
  d. Memegang amanah sesuai kompetensi dan batas
     kewenangan yang diberikan
4. Masalah Kesehatan di Indonesia
  4.1 Masalah kesehatan umum
  a.   Life expectacy belum optimal ( = 70 th )
  b. Angka kematian ibu (AKI) masih tinggi
      238/100.000 Kelahiran hidup
  c. Angka kematian bayi (AKB) masih tinggi 34/ 1000
      Kelahiran hidup
  d. Kekurangan gizi 19% pada anak bawah lima tahun
  4.2 Beban ganda dalam pembangunan kesehatan 
      Transisi epidemiologi
      - Penyakit infeksi belum kurang , sebaliknya penyakit
        kronik degeneratif semakin meningkat
      - Gizi buruk / kurang belum habis  kegemukan
      sudah muncul
4.3 Akses dan mutu pelayanan kesehatan belum
         memadai
   4.4 Masalah masih kurang rasio tenaga kesehatan,
         distribusi, kualitas dan semangat pengabdian
5. Ciri tenaga pelayanan kesehatan yang berkualitas abad ke
   21
  a.   Safe  WHO efek buruk dalam pelayanan kesehatan
       3,2 – 16,6 %
  b.   Effective  Evidence Based Medicine (EBM)
  c.   Patient centered  Responsif
                            Respek
                            Empati
                            Komunikatif
                            Melayani dengan hati
  d.   Timely  Mengurangi waktu tunggu
  e.   Efficient  Efisien terhadap pemeriksaan, obat dan biaya
       dan dikeluarkan pasien/ negara
e. Equitable  Memberikan pelayanan yang
   sama tanpa membedakan :
                 - Gender
                 - Ras
                 - Etnis
                 - Agama
                 - Latar belakang politik
                 - Status sosial
IV. Peranan Etika dan Moral dalam
Profesi Dokter
1. Profesi dokter sejak dulu profesi mulia  untuk
   keselamatan manusia
 Kemampuan pengobatan seseorang diyakini
   seseorang diyakini karena Rahmat Tuhan / religius
    tidak ada unsur bisnis
 Karena berhubungan dengan manusia, maka dokter
   perlu memiliki :
       - Moral
       - Etika
       - Jiwa pengabdian
- Etika  Kepedulian , kewajiban dan tanggung jawab
  moral tenaga kesehatan tentang hidup dan
  kesehatan manusia serta kelainan sejak lahir  meninggal
- Etika  Pedoman dan aturan yang disepakati bersama
  tentang bagaimana mereka seharusnya berprilaku dalam
  menjalankan profesi dengan baik dan benar.
- Profesi Kedokteran

Dimulai dari ajaran moral di hulu sampai kode etik di hilir

- Di Indonesia saat ini sudah ada aturan hukum mengatur
 praktek kedokteran :
    1. UU no 29 /2004 tentang praktek kedokteran.
    2. UU no 36 / 2009 tentang kesehatan
V. Perkembangan Ilmu Kedokteran
di Indonesia
5.1 Pendidikan dokter Djawa
  - Pendidikan kedokteran dimulai di Indonesia tahun
     1851 di Batavia disebut dokter Djawa  Prakarsa
     dr.W. Bosch
  - Latar belakang pendirian  akibat penderitaan
     bangsa Indonesia sbg kebijakan tanam paksa
      berakibat : penyakit cacar, lepra, typus , malaria,
        kurang gizi yang sangat besar
  - Dokter djawa lahir akibat penderitaan rakyat
     Indonesia
- Lama pendidikan 2 tahun  30 orang ( dokter pembantu)
- Selama VOC (1602- 1799)  Pelayanan kesehatan untuk
  pegawai VOC  untuk rakyat setempat dalam waktu terbatas
  ditambah dengan keadaan darurat.
- 1800  abad 20  Kebijakan penjajah Belanda dalam bidang
  pelayanan kesehatan sama dengan zaman VOC.
- 1811-1816 ( Penjajahan Inggris )  Pelayanan kesehatan
  rakyat diberi kesempatan untuk menikmati pelayanan
  kesehatan

- Pelayanan kesehatan     – Tentara        RS
                          - Sipil          Tak ada RS
                          - Pelayanan vaksinasi
- 1819  Baru didirikan RS untuk sipil di Grogol
- 1919  CBZ di Menteng (RSCM)
- Angkatan pertama tahun 1851 sebanyak 30 orang
  berasal dari pulau Jawa.
- 1856  Diterima tambahan 2 siswa dari Sumbar
 dan 2 siswa dari Minahasa

- 1865  Pendidikan dokter Djawa diperpanjang
 jadi 3 tahun
- 1881  Pendidikan Dokter Djawa jadi 7 tahun
- 1900-1902  STOVIA  gelar Inlandsch ARTS ( Batavia)
           NIAS di Surabaya
- 1927  STOVIA  GH ( Sekolah Tinggi
 Kedokteran)  gelar arts dan setara dengan
 lulusan fakultas Kedokteran di Belanda 
 berkat perjuangan dr.Abdul Rivai ( lahir di
 Sumbar 1871 dan lulus dokter jawa 1894)

- 1942 -1945  Dibawah jajahan Jepang

- 1950  Sekarang baru berkembang dibawah
 Pemerintah Indonesia  72 FK ( PTN dan PTS)
VI. Perkembangan Kurikulum
 Pendidikan Dokter di Indonesia
1. 1851 (dokter Djawa)  2 tahun  Juru vaksinasi dan
                              pembantu dokter
                        Kuliah dengan magang di RS
                          tentara Belanda
2. STOVIA  Kuliah ilmu dasar ( kimia, biologi, Fisiologi,
   Anatomi, Patologi dan Ilmu klinik) dan magang di RS
3. GHS ( Geneeskundige Hoge School)  7 tahun  setara
   pendidikan dokter di Belanda.
   Kurikulum ilmu dasar ditambah klinik.
4. ERA Jepang ( 1942 – 1945)  GHS



5. 1950  Tekanan kurikulum klinik ditambah
          kesehatan masyarakat dengan sistem tingkat.


6. 1982  Sistim Kredit Semester (SKS)
   Kurikulum nasional ( KIPDI I) lulusan mampu bekerja
  di pusat pelayanan kesehatan berorientasi masyarakat
7. 1984  Muncul orientasi Pendidikan dokter
  Indonesia yang disebut COME ( Community oriented
  medical education) untuk menjawab program WHO “
  Health for All in 2000”
  ( yang diikuti oleh UNAND, UNSRI, UNDIP, UGM,
  UNAIR, UNUD, UNHAS)

8. 1993 – 1994  Kurikulum inti Pendidikan Dokter
                 Indonesia berorientasi kepada ilmu
                 pengetahuan teknologi (IPTEK) .
                Belajar berdasarkan masalah ( BBM)
9. 2004  Dimulai kurikulum terintegrasi vertikal &
            horizontal

        Sistim Blok

        Lama pendidikan 3,5 tahun tingkat
         akademik ditambah 1,5 tahun tingkat klinik
        1 tahun Internship
        Family Oriented Medical Education (FOME)

        FK Unand secara legal aspek diakui DIKTI
        yang pertama menjalankan sistem full PBL
 7 Area Standar Kompetensi Dokter Indonesia
          1. Komunikasi efektif
          2. Keterampilan klinis dasar
          3. Penerapan ilmu biomedik, klinik, ilmu
             perilaku, epidemiologi, dalam praktek
             kedokteran keluarga pada layanan primer.
          4. Keterampilan pengelolaan masalah
             kesehatan pada individu, keluarga,
             masyarakat secara komprehensif dan holistik
          5. Keterampilan memanfaatkan menilai, dan
             mengelola informasi secara kritis.
          6. Kemampuan mawas diri dan mengembangkan
             diri dan belajar sepanjang hayat
          7. Menjunjung tinggi etika moral dan
             profesionalisme dalam praktek.
Pendekatan Kurikulum
    S = Student Centered
    P = Problem Based
    I = Intergrated
    C = Community Based
    E = Early Clinical Exposure
    S = Systematic
Perkembangan kurikulum pendidikan dokter
1. Studi bebas ( content based, teacher centered)
2. Studi terpimpin / Studi aktif partispatif
   ( Competency Based, Student centered )
3. Need Based ( Kebutuhan Pelayanan Kesehatan )


   Curirculum di negara maju seperti Universitas johns
   Hopkins  dari Genes to Society
SUMPAH DOKTER
Saya bersumpah bahwa :
 Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan.
 Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara terhormat dan bersusila, sesuai
  dengan martabat pekerjaan saya.
 Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur
  jabatan kedokteran.
 Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan
  saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter.
 Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan.
 Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita, saya berikhtiar dengan
  sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan
  Keagamaan, Kebangsaan, Kesukuan, Politik Kepartaian atau Kedudukan
  Sosial.
 Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan
  terima kasih yang selayaknya.
 Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagaimana saya ingin
  diperlakukan.
 Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan.
 Sekalipun diancam saya tidak akan mempergunakan pengetahuan Kedokteran
  saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan.
 Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan
  mempertaruhkan kehormatan diri saya.
VII. Kesimpulan
1.   Ilmu kedokteran  seni  pendekatan mesti
     komprehensif dan holistik (Bio –psiko- social
     religius - cultural)
2.   Pendidikan kedokteran  Pendidikan moral dan
     etika baru biologis dan patologis
3.   Riwayat pengobatan dan syamanisme
      Biomedis (Gen & Stem Cells)
4.   Ilmu kedokteran di mulai di Asia Eropa  Asia
     (Arab)  Negara maju
5.   Tokoh terkenal  Hippocrates dan Ibnu Sina
6. WHO  dokter bintang 5
7. Kelahiran dokter di Indonesia karena kesengsaraan /
      wabah yang tidak bisa Belanda mengatasi  Dokter
      Djawa
8.    Pelayanan kesehatan di Indonesia masih bermasalah di
      bidang jumlah dokter, distibusi dokter, semangat
      pengabdian dokter, Fasilitas kesehatan.
9.    Ciri tenaga pelayanan kesehatan abad 21 : safe, efektif,
      patient center, timely, efficient dan equitable.
10.   Pendidikan dokter di Indonesia mulai 1851- sekarang
11.   Kurikulum pendidikan dokter dari content based /
      teacher centered berubah ke competency based / student
      centered  Need Based
12.   Kemajuan dunia kedokteran dari GENES - Society
Referensi
1. Pramono LA, 2002 . Meracik dokter bintang tujuh,
   mewujudkan dokter hari esok Indonesia ( Biografi
   Ali Sulaiman ) CV Sagung Seto
2. Jacobalis S, 2005 .Perkembangan ilmu kedokteran,
   etika medis dan bioetika, CV Sagung Seto
3. Ditjen Pendidikan Tinggi 2006. standard kompetensi
   Pendidikan Kedokteran dasar Indonesia
4. Supari SF 2009. Pengembangan dan Pemberdayaan
   tenaga dokter dan dokter spesialis. Dalam Muktamar
   AIPKI ke 5 di Bandung
5. Sekretariat negara 2009. UU Republik Indonesia no
   36/ 2009 tentang kesehatan
6. Loedin AA. 2010 . Sejarah kedokteran di Bumi
   Kedokteran , PT Grafiti
7. Wahyu 2010. 99 Ilmuwan muslim perintis sains
   modern, Diva press
8. Wiener CM,et all, 2010. Genes to society the logic
   and process of the new curiculum for the Johns
   Hopkins University School of Medicine. Academic
   medicine vol 85, no 3, page 1-9

Contenu connexe

Tendances

KP 1.1.3.3 Kaidah dasar-bioetika
KP 1.1.3.3 Kaidah dasar-bioetikaKP 1.1.3.3 Kaidah dasar-bioetika
KP 1.1.3.3 Kaidah dasar-bioetika
Carlo Prawira
 
ilmu kesehatan masyarakat
ilmu kesehatan masyarakatilmu kesehatan masyarakat
ilmu kesehatan masyarakat
Wahfi Zuli
 
Sejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatanSejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatan
Nursestikes
 
Makalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatanMakalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatan
Meisin Rahman
 
Sejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatanSejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatan
Moch Rachman
 

Tendances (20)

Presentation agama islam
Presentation agama islamPresentation agama islam
Presentation agama islam
 
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakatSejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
 
KP 1.1.3.3 Kaidah dasar-bioetika
KP 1.1.3.3 Kaidah dasar-bioetikaKP 1.1.3.3 Kaidah dasar-bioetika
KP 1.1.3.3 Kaidah dasar-bioetika
 
Konsep dasar ikm
Konsep dasar ikmKonsep dasar ikm
Konsep dasar ikm
 
Ilmu kesehatan masyarakat
Ilmu kesehatan masyarakatIlmu kesehatan masyarakat
Ilmu kesehatan masyarakat
 
Etik medikolegal pain management
Etik medikolegal pain managementEtik medikolegal pain management
Etik medikolegal pain management
 
ilmu kesehatan masyarakat
ilmu kesehatan masyarakatilmu kesehatan masyarakat
ilmu kesehatan masyarakat
 
Pengertian kesehatan masyarakat
Pengertian kesehatan masyarakatPengertian kesehatan masyarakat
Pengertian kesehatan masyarakat
 
Makalah bioetik
Makalah bioetikMakalah bioetik
Makalah bioetik
 
Etika kedokteran
Etika kedokteranEtika kedokteran
Etika kedokteran
 
Sejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatanSejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatan
 
Medical innovation (titas) final touch
Medical innovation (titas) final touchMedical innovation (titas) final touch
Medical innovation (titas) final touch
 
Sejerah Keperawatan Pada Zaman Purbakala
Sejerah Keperawatan Pada Zaman PurbakalaSejerah Keperawatan Pada Zaman Purbakala
Sejerah Keperawatan Pada Zaman Purbakala
 
Makalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatanMakalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatan
 
12153840.ppt
12153840.ppt12153840.ppt
12153840.ppt
 
Sejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatanSejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatan
 
Makalah blok1 modul 1
Makalah blok1 modul 1Makalah blok1 modul 1
Makalah blok1 modul 1
 
Sejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatanSejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatan
 
PENJAGAAN SEKUNDER & REHABILITATIF PENYAKIT ENDOKRINA DALAM KOMUNITI
PENJAGAAN SEKUNDER & REHABILITATIF PENYAKIT ENDOKRINA DALAM KOMUNITIPENJAGAAN SEKUNDER & REHABILITATIF PENYAKIT ENDOKRINA DALAM KOMUNITI
PENJAGAAN SEKUNDER & REHABILITATIF PENYAKIT ENDOKRINA DALAM KOMUNITI
 
Sejarah kesmas di indonesia
Sejarah kesmas di indonesiaSejarah kesmas di indonesia
Sejarah kesmas di indonesia
 

En vedette

Unit 73 ig1 assignment computer game audio cut sequence production 2013_y2
Unit 73 ig1 assignment computer game audio cut sequence production 2013_y2Unit 73 ig1 assignment computer game audio cut sequence production 2013_y2
Unit 73 ig1 assignment computer game audio cut sequence production 2013_y2
halo4robo
 
Report from QS europe 2013
Report from QS europe 2013 Report from QS europe 2013
Report from QS europe 2013
Luca Foschini
 
Production log
Production logProduction log
Production log
halo4robo
 
Graphic types
Graphic typesGraphic types
Graphic types
halo4robo
 
Resipi baozi
Resipi baoziResipi baozi
Resipi baozi
voon sj
 
Salary sheet
Salary sheetSalary sheet
Salary sheet
rsgreets
 
Chapter 3 4th recorrected ready prof phago final final 20120905
Chapter 3 4th recorrected ready prof phago final final 20120905Chapter 3 4th recorrected ready prof phago final final 20120905
Chapter 3 4th recorrected ready prof phago final final 20120905
200809709
 
Schedules complete
Schedules completeSchedules complete
Schedules complete
halo4robo
 
Bab4 mengelolainformasipemasaran-120123213531-phpapp02
Bab4 mengelolainformasipemasaran-120123213531-phpapp02Bab4 mengelolainformasipemasaran-120123213531-phpapp02
Bab4 mengelolainformasipemasaran-120123213531-phpapp02
Septyatha Yap
 

En vedette (20)

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Unit 73 ig1 assignment computer game audio cut sequence production 2013_y2
Unit 73 ig1 assignment computer game audio cut sequence production 2013_y2Unit 73 ig1 assignment computer game audio cut sequence production 2013_y2
Unit 73 ig1 assignment computer game audio cut sequence production 2013_y2
 
Report from QS europe 2013
Report from QS europe 2013 Report from QS europe 2013
Report from QS europe 2013
 
Production log
Production logProduction log
Production log
 
Future of mobility - Featuring the NS-Business Card
Future of mobility - Featuring the NS-Business CardFuture of mobility - Featuring the NS-Business Card
Future of mobility - Featuring the NS-Business Card
 
Familo prezentacja
Familo prezentacjaFamilo prezentacja
Familo prezentacja
 
Survey
SurveySurvey
Survey
 
2014.12.6新興華語文翻譯專科學校103漢字文化節書法創藝比賽評審會議
2014.12.6新興華語文翻譯專科學校103漢字文化節書法創藝比賽評審會議2014.12.6新興華語文翻譯專科學校103漢字文化節書法創藝比賽評審會議
2014.12.6新興華語文翻譯專科學校103漢字文化節書法創藝比賽評審會議
 
Graphic types
Graphic typesGraphic types
Graphic types
 
Elemnts of comm pro
Elemnts of comm proElemnts of comm pro
Elemnts of comm pro
 
2014.12.6新興華語文翻譯專科學校103漢字文化節書法創藝比賽評審會議
2014.12.6新興華語文翻譯專科學校103漢字文化節書法創藝比賽評審會議2014.12.6新興華語文翻譯專科學校103漢字文化節書法創藝比賽評審會議
2014.12.6新興華語文翻譯專科學校103漢字文化節書法創藝比賽評審會議
 
Research
ResearchResearch
Research
 
Cuidadosdelagua
CuidadosdelaguaCuidadosdelagua
Cuidadosdelagua
 
Resipi baozi
Resipi baoziResipi baozi
Resipi baozi
 
Salary sheet
Salary sheetSalary sheet
Salary sheet
 
Aaabbbbccccc
AaabbbbcccccAaabbbbccccc
Aaabbbbccccc
 
Chapter 3 4th recorrected ready prof phago final final 20120905
Chapter 3 4th recorrected ready prof phago final final 20120905Chapter 3 4th recorrected ready prof phago final final 20120905
Chapter 3 4th recorrected ready prof phago final final 20120905
 
Schedules complete
Schedules completeSchedules complete
Schedules complete
 
Familo prezentacja
Familo prezentacjaFamilo prezentacja
Familo prezentacja
 
Bab4 mengelolainformasipemasaran-120123213531-phpapp02
Bab4 mengelolainformasipemasaran-120123213531-phpapp02Bab4 mengelolainformasipemasaran-120123213531-phpapp02
Bab4 mengelolainformasipemasaran-120123213531-phpapp02
 

Similaire à Bahan kuliah blok_1.1_tahun_2011

Mk2. perkembangan sejarah keperawatan
Mk2. perkembangan sejarah keperawatanMk2. perkembangan sejarah keperawatan
Mk2. perkembangan sejarah keperawatan
octo zulkarnain
 

Similaire à Bahan kuliah blok_1.1_tahun_2011 (20)

Sejarah keperawatan.pptx
Sejarah keperawatan.pptxSejarah keperawatan.pptx
Sejarah keperawatan.pptx
 
KULIAH_IKM_III.pdf
KULIAH_IKM_III.pdfKULIAH_IKM_III.pdf
KULIAH_IKM_III.pdf
 
Modul Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan kebidanan
Modul Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan kebidananModul Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan kebidanan
Modul Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan kebidanan
 
Mk2. perkembangan sejarah keperawatan
Mk2. perkembangan sejarah keperawatanMk2. perkembangan sejarah keperawatan
Mk2. perkembangan sejarah keperawatan
 
Sejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal IndonesiaSejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal Indonesia
 
2. Konsep Ilmu Kesehatan Masyarakat Peran Farmasis.pptx
2. Konsep Ilmu Kesehatan Masyarakat Peran Farmasis.pptx2. Konsep Ilmu Kesehatan Masyarakat Peran Farmasis.pptx
2. Konsep Ilmu Kesehatan Masyarakat Peran Farmasis.pptx
 
12153840.ppt
12153840.ppt12153840.ppt
12153840.ppt
 
Konsep_Ilmu_Kesehatan_Masyarakat.pptx
Konsep_Ilmu_Kesehatan_Masyarakat.pptxKonsep_Ilmu_Kesehatan_Masyarakat.pptx
Konsep_Ilmu_Kesehatan_Masyarakat.pptx
 
Konsep pembelajaran sepanjang hayat
Konsep pembelajaran sepanjang hayatKonsep pembelajaran sepanjang hayat
Konsep pembelajaran sepanjang hayat
 
Konsep_Ilmu_Kesehatan_Masyarakat-31769524.pptx
Konsep_Ilmu_Kesehatan_Masyarakat-31769524.pptxKonsep_Ilmu_Kesehatan_Masyarakat-31769524.pptx
Konsep_Ilmu_Kesehatan_Masyarakat-31769524.pptx
 
gsdgsdsfsfsfdzxzxccdsfsfsfdsfsdfsdsdfffffffffffffffffffffffffffsf
gsdgsdsfsfsfdzxzxccdsfsfsfdsfsdfsdsdfffffffffffffffffffffffffffsfgsdgsdsfsfsfdzxzxccdsfsfsfdsfsdfsdsdfffffffffffffffffffffffffffsf
gsdgsdsfsfsfdzxzxccdsfsfsfdsfsdfsdsdfffffffffffffffffffffffffffsf
 
Sejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanSejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatan
 
(Ikm) per iii
(Ikm) per iii(Ikm) per iii
(Ikm) per iii
 
Sejarah Hukum Kesehatan yang ada di indonesia.pptx
Sejarah Hukum Kesehatan yang ada di indonesia.pptxSejarah Hukum Kesehatan yang ada di indonesia.pptx
Sejarah Hukum Kesehatan yang ada di indonesia.pptx
 
Bioetika (modul etika, profesional dan humaniora)
Bioetika (modul etika, profesional dan humaniora)Bioetika (modul etika, profesional dan humaniora)
Bioetika (modul etika, profesional dan humaniora)
 
Konsep penjagaan pesakit
Konsep penjagaan pesakitKonsep penjagaan pesakit
Konsep penjagaan pesakit
 
PENGANTAR IKM 2022.ppt
PENGANTAR IKM 2022.pptPENGANTAR IKM 2022.ppt
PENGANTAR IKM 2022.ppt
 
Tgs ikd kel.
Tgs ikd kel.Tgs ikd kel.
Tgs ikd kel.
 
PPT Tugas Kes-Mas Intermediate-EVA YUNITA.ppt
PPT Tugas Kes-Mas Intermediate-EVA YUNITA.pptPPT Tugas Kes-Mas Intermediate-EVA YUNITA.ppt
PPT Tugas Kes-Mas Intermediate-EVA YUNITA.ppt
 
Konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Ilmu dasar Keperawatan VII)
Konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Ilmu dasar Keperawatan VII)Konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Ilmu dasar Keperawatan VII)
Konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Ilmu dasar Keperawatan VII)
 

Bahan kuliah blok_1.1_tahun_2011

  • 1. Oleh : DR.dr.Masrul,MSc, SpGK (Bagian Gizi FK Unand)
  • 2. OUTLINE PEMBAHASAN 1. Pendahuluan 2. Sejarah riwayat pengobatan di dunia 3. Masalah perkembangan pelayanan kesehatan 4. Peranan etika dan profesi dalam dokter 5. Perkembangan ilmu kedokteran di Indonesia 6. Perkembangan kurikulum pendidikan dokter di Indonesia 7. Kesimpulan Referensi
  • 3. I. Pendahuluan  Seni dan Ilmu Kedokteran sama dengan seni dan ilmu lain yang bertujuan untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan umat manusia.  Apabila penerapan ilmu kedokteran sedikit bebas dari kesalahan, Kealpaan dan penyalahgunaan  maka dimata orang ilmu ini tetap :  Menggagumkan  Terhormat  Memberi harapan kepada manusia
  • 4.  Pada era penjajahan Belanda ilmu kedokteran betul- betul seni  arsten  juga disebut arts  Pendidikan Kedokteran adalah : Pendidikan : 1. Moral & Etika 2. Biologis
  • 5. II. Riwayat Pengobatan  Riwayat pengobatan oleh umat manusia dimulai dari era Syamanisme sampai revolusi Biomedis seperti sekarang ini dengan terapi gen, stem cell (sel punca)
  • 6. 2.1 SYAMANIS  Roh Jahat i. Syamanisme : Kepercayaan yang berdasarkan keyakinan bahwa makhluk halus atau roh akan masuk ketubuh seseorang syaman yang dapat memberikan kemampuan melakukan pengobatan pada manusia. ii. Syamanisme dimulai dari Asia (Ural)  Eskimo Afrika Amerika Utara dan Selatan India/ China dan Asia Tenggara
  • 7. iii. Syamanisme  Ilmu pengobatan terpisah menjadi : a) Ilmu pengobatan Timur ( Mesir kuno, India, China) kini dinamakan ilmu pengobatan tradisional ( lebih tua dari kedokteran barat) Tradisional juga berkembang  Ilmu kedokteran Alternatif / suportif di India dan Cina b) Ilmu pengobatan Barat  Yunani kuno  Teknologi medis dan bedah
  • 8. 2.2 Era melepaskan diri dari syamanisme dimulai dari : . Lembah Tigris  Eupharates ( Arab Persia) . Mesir kuno - Konsep sakit bukan roh jahat akan tetapi ada dosa pada seseorang. - Pengobatan orang sakit  untuk penghapus dosa  pekerjaan pendeta  menggunakan ritual religius. - Konsep Mesir kuno  Pengalaman empiris  Tradisi religius Posisi dokter sangat tinggi Karena Ilmu Posisi politik
  • 9.  Mesir kuno memulai institusional pendidikan kedokteran , spesialisasi, standarisasi, pelaksanaan hukum bagi dokter yang bersalah.  Ilmu kedokteran barat  dimulai di Yunani kuno  Mesir kuno Hippocrates ( 460 -337 SM)  -Bapak ilmu kedokteran  Peletak batu pertama pemikiran tentang pengembangan ilmu kedokteran sebagai sains. - Peletak sumpah Hippocrates  membuat azas moral & etika medis - Perkembangan ilmu kedokteran di Eropa sejak abad pertengahan ( 476 – 1492) sangat lambat
  • 10.  Yang menonjol perkembangan ilmu kedokteran saat itu di Jazirah Arab - Ibnu Sina ( Avicenna ) ( 980 – 1037)  buku Canon of medicine - Zakariyah Ar Razi (846-925M) - Ibnu Masawiyah ( Farmasi Islam & Diet) - Abu Qasim Az-Zahrawi (936-1013M )  Ahli bedah plastik - Ibu Jazla ( .......M – 1100M )  Dokter dengan ahli diet
  • 11. 2.3 Era Modernisasi Kedokteran - Abad ke 19 mulai perkembangan ilmu kedokteran dengan ditemukan microscop, bakteri - Abad ke 20  Revolusi Biomedis yang ditunjang oleh WHO Eliminasi Cacar - Perkembangan Sains & teknologi dan obat-obatan - Komersialisasi jasa & Teknologi kedokteran
  • 12. III. Masalah Pelayanan & Perkembangan Kesehatan 1. Tata nilai hubungan dokter dan pasien 1.1 Bentuk hubungan - Model pendeta - Model enjiniring  Ilmuwan - Model Kolegial  Mitra - Model Kontraktual  interaksi dalam dunia bisnis
  • 13. 1.2 Perubahan bentuk hubungan karena : - Jasa kesehatan menjadi industri & bisnis - Dehumanisasi sebagai akibat spesialisasi - Dehumanisasi sebagai akibat teknologi canggih - Ada kasus Malpraktek
  • 14. 2. Tenaga dokter yang diharapkan oleh WHO (1978)  Dokter bintang 5 : a. Health care provider b. Decision maker c. Community Leader d. Communicator e. Manager a. Berjiwa peneliti  Pengembangan IPTEK b. Beriman & Taqwa  bermoral dan etika
  • 15. 3. Karakter tenaga kesehatan yang diperlukan di Indonesia a. Memegang teguh nilai-nilai berpihak pada rakyat, bertindak cepat & tepat, memiliki integritas yang tinggi, mampu bekerja sama secara rutin, serta tranparan dan akuntabel b. Memelihara dan meningkatkan kompetensi dalam menjaga profesionalisme c. Memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air d. Memegang amanah sesuai kompetensi dan batas kewenangan yang diberikan
  • 16. 4. Masalah Kesehatan di Indonesia 4.1 Masalah kesehatan umum a. Life expectacy belum optimal ( = 70 th ) b. Angka kematian ibu (AKI) masih tinggi 238/100.000 Kelahiran hidup c. Angka kematian bayi (AKB) masih tinggi 34/ 1000 Kelahiran hidup d. Kekurangan gizi 19% pada anak bawah lima tahun 4.2 Beban ganda dalam pembangunan kesehatan  Transisi epidemiologi - Penyakit infeksi belum kurang , sebaliknya penyakit kronik degeneratif semakin meningkat - Gizi buruk / kurang belum habis  kegemukan sudah muncul
  • 17. 4.3 Akses dan mutu pelayanan kesehatan belum memadai 4.4 Masalah masih kurang rasio tenaga kesehatan, distribusi, kualitas dan semangat pengabdian 5. Ciri tenaga pelayanan kesehatan yang berkualitas abad ke 21 a. Safe  WHO efek buruk dalam pelayanan kesehatan 3,2 – 16,6 % b. Effective  Evidence Based Medicine (EBM) c. Patient centered  Responsif  Respek  Empati  Komunikatif  Melayani dengan hati d. Timely  Mengurangi waktu tunggu e. Efficient  Efisien terhadap pemeriksaan, obat dan biaya dan dikeluarkan pasien/ negara
  • 18. e. Equitable  Memberikan pelayanan yang sama tanpa membedakan : - Gender - Ras - Etnis - Agama - Latar belakang politik - Status sosial
  • 19. IV. Peranan Etika dan Moral dalam Profesi Dokter 1. Profesi dokter sejak dulu profesi mulia  untuk keselamatan manusia  Kemampuan pengobatan seseorang diyakini seseorang diyakini karena Rahmat Tuhan / religius  tidak ada unsur bisnis  Karena berhubungan dengan manusia, maka dokter perlu memiliki : - Moral - Etika - Jiwa pengabdian
  • 20. - Etika  Kepedulian , kewajiban dan tanggung jawab moral tenaga kesehatan tentang hidup dan kesehatan manusia serta kelainan sejak lahir  meninggal - Etika  Pedoman dan aturan yang disepakati bersama tentang bagaimana mereka seharusnya berprilaku dalam menjalankan profesi dengan baik dan benar. - Profesi Kedokteran Dimulai dari ajaran moral di hulu sampai kode etik di hilir - Di Indonesia saat ini sudah ada aturan hukum mengatur praktek kedokteran : 1. UU no 29 /2004 tentang praktek kedokteran. 2. UU no 36 / 2009 tentang kesehatan
  • 21. V. Perkembangan Ilmu Kedokteran di Indonesia 5.1 Pendidikan dokter Djawa - Pendidikan kedokteran dimulai di Indonesia tahun 1851 di Batavia disebut dokter Djawa  Prakarsa dr.W. Bosch - Latar belakang pendirian  akibat penderitaan bangsa Indonesia sbg kebijakan tanam paksa  berakibat : penyakit cacar, lepra, typus , malaria, kurang gizi yang sangat besar - Dokter djawa lahir akibat penderitaan rakyat Indonesia
  • 22. - Lama pendidikan 2 tahun  30 orang ( dokter pembantu) - Selama VOC (1602- 1799)  Pelayanan kesehatan untuk pegawai VOC  untuk rakyat setempat dalam waktu terbatas ditambah dengan keadaan darurat. - 1800  abad 20  Kebijakan penjajah Belanda dalam bidang pelayanan kesehatan sama dengan zaman VOC. - 1811-1816 ( Penjajahan Inggris )  Pelayanan kesehatan rakyat diberi kesempatan untuk menikmati pelayanan kesehatan - Pelayanan kesehatan – Tentara  RS - Sipil  Tak ada RS - Pelayanan vaksinasi - 1819  Baru didirikan RS untuk sipil di Grogol - 1919  CBZ di Menteng (RSCM)
  • 23. - Angkatan pertama tahun 1851 sebanyak 30 orang berasal dari pulau Jawa. - 1856  Diterima tambahan 2 siswa dari Sumbar dan 2 siswa dari Minahasa - 1865  Pendidikan dokter Djawa diperpanjang jadi 3 tahun - 1881  Pendidikan Dokter Djawa jadi 7 tahun - 1900-1902  STOVIA  gelar Inlandsch ARTS ( Batavia)  NIAS di Surabaya
  • 24. - 1927  STOVIA  GH ( Sekolah Tinggi Kedokteran)  gelar arts dan setara dengan lulusan fakultas Kedokteran di Belanda  berkat perjuangan dr.Abdul Rivai ( lahir di Sumbar 1871 dan lulus dokter jawa 1894) - 1942 -1945  Dibawah jajahan Jepang - 1950  Sekarang baru berkembang dibawah Pemerintah Indonesia  72 FK ( PTN dan PTS)
  • 25. VI. Perkembangan Kurikulum Pendidikan Dokter di Indonesia 1. 1851 (dokter Djawa)  2 tahun  Juru vaksinasi dan pembantu dokter  Kuliah dengan magang di RS tentara Belanda 2. STOVIA  Kuliah ilmu dasar ( kimia, biologi, Fisiologi, Anatomi, Patologi dan Ilmu klinik) dan magang di RS 3. GHS ( Geneeskundige Hoge School)  7 tahun  setara pendidikan dokter di Belanda. Kurikulum ilmu dasar ditambah klinik.
  • 26. 4. ERA Jepang ( 1942 – 1945)  GHS 5. 1950  Tekanan kurikulum klinik ditambah kesehatan masyarakat dengan sistem tingkat. 6. 1982  Sistim Kredit Semester (SKS)  Kurikulum nasional ( KIPDI I) lulusan mampu bekerja di pusat pelayanan kesehatan berorientasi masyarakat
  • 27. 7. 1984  Muncul orientasi Pendidikan dokter Indonesia yang disebut COME ( Community oriented medical education) untuk menjawab program WHO “ Health for All in 2000” ( yang diikuti oleh UNAND, UNSRI, UNDIP, UGM, UNAIR, UNUD, UNHAS) 8. 1993 – 1994  Kurikulum inti Pendidikan Dokter Indonesia berorientasi kepada ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK) .  Belajar berdasarkan masalah ( BBM)
  • 28. 9. 2004  Dimulai kurikulum terintegrasi vertikal & horizontal  Sistim Blok  Lama pendidikan 3,5 tahun tingkat akademik ditambah 1,5 tahun tingkat klinik  1 tahun Internship  Family Oriented Medical Education (FOME)  FK Unand secara legal aspek diakui DIKTI yang pertama menjalankan sistem full PBL
  • 29.  7 Area Standar Kompetensi Dokter Indonesia 1. Komunikasi efektif 2. Keterampilan klinis dasar 3. Penerapan ilmu biomedik, klinik, ilmu perilaku, epidemiologi, dalam praktek kedokteran keluarga pada layanan primer. 4. Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga, masyarakat secara komprehensif dan holistik 5. Keterampilan memanfaatkan menilai, dan mengelola informasi secara kritis. 6. Kemampuan mawas diri dan mengembangkan diri dan belajar sepanjang hayat 7. Menjunjung tinggi etika moral dan profesionalisme dalam praktek.
  • 30. Pendekatan Kurikulum S = Student Centered P = Problem Based I = Intergrated C = Community Based E = Early Clinical Exposure S = Systematic
  • 31. Perkembangan kurikulum pendidikan dokter 1. Studi bebas ( content based, teacher centered) 2. Studi terpimpin / Studi aktif partispatif ( Competency Based, Student centered ) 3. Need Based ( Kebutuhan Pelayanan Kesehatan ) Curirculum di negara maju seperti Universitas johns Hopkins  dari Genes to Society
  • 33. Saya bersumpah bahwa :  Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan.  Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya.  Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran.  Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter.  Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan.  Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita, saya berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan Keagamaan, Kebangsaan, Kesukuan, Politik Kepartaian atau Kedudukan Sosial.  Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya.  Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagaimana saya ingin diperlakukan.  Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan.  Sekalipun diancam saya tidak akan mempergunakan pengetahuan Kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan.  Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.
  • 34. VII. Kesimpulan 1. Ilmu kedokteran  seni  pendekatan mesti komprehensif dan holistik (Bio –psiko- social religius - cultural) 2. Pendidikan kedokteran  Pendidikan moral dan etika baru biologis dan patologis 3. Riwayat pengobatan dan syamanisme  Biomedis (Gen & Stem Cells) 4. Ilmu kedokteran di mulai di Asia Eropa  Asia (Arab)  Negara maju 5. Tokoh terkenal  Hippocrates dan Ibnu Sina
  • 35. 6. WHO  dokter bintang 5 7. Kelahiran dokter di Indonesia karena kesengsaraan / wabah yang tidak bisa Belanda mengatasi  Dokter Djawa 8. Pelayanan kesehatan di Indonesia masih bermasalah di bidang jumlah dokter, distibusi dokter, semangat pengabdian dokter, Fasilitas kesehatan. 9. Ciri tenaga pelayanan kesehatan abad 21 : safe, efektif, patient center, timely, efficient dan equitable. 10. Pendidikan dokter di Indonesia mulai 1851- sekarang 11. Kurikulum pendidikan dokter dari content based / teacher centered berubah ke competency based / student centered  Need Based 12. Kemajuan dunia kedokteran dari GENES - Society
  • 36. Referensi 1. Pramono LA, 2002 . Meracik dokter bintang tujuh, mewujudkan dokter hari esok Indonesia ( Biografi Ali Sulaiman ) CV Sagung Seto 2. Jacobalis S, 2005 .Perkembangan ilmu kedokteran, etika medis dan bioetika, CV Sagung Seto 3. Ditjen Pendidikan Tinggi 2006. standard kompetensi Pendidikan Kedokteran dasar Indonesia 4. Supari SF 2009. Pengembangan dan Pemberdayaan tenaga dokter dan dokter spesialis. Dalam Muktamar AIPKI ke 5 di Bandung
  • 37. 5. Sekretariat negara 2009. UU Republik Indonesia no 36/ 2009 tentang kesehatan 6. Loedin AA. 2010 . Sejarah kedokteran di Bumi Kedokteran , PT Grafiti 7. Wahyu 2010. 99 Ilmuwan muslim perintis sains modern, Diva press 8. Wiener CM,et all, 2010. Genes to society the logic and process of the new curiculum for the Johns Hopkins University School of Medicine. Academic medicine vol 85, no 3, page 1-9