SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI FISIK
PERCOBAAN II “PENETAPAN KERAPATAN BOBOT JENIS”
Senin, 13 April 2015
Disusun oleh:
Dianeti Hardianti (31113013)
Mina Audina (31113030)
Ria Oktaviani (31113042)
Rizki Mohamad F (31113045)
Kelompok 10
Farmasi 2A
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
STIKes BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2015
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengenal alat penentuan kerapatan dan bobot jenis;
2. Menentukan kerapatan dan bobot jenis suatu zat.
II. PRINSIP PERCOBAAN
1. Penentuan bobot jenis dengan Piknometer
Penentuan bobot jenis suatu zat cair (air, kloroform, alkohol dan sampel)
dengan metode piknometer, dimana ditimbang lebih dahulu berat piknometer
kosong dan piknometer berisi zat cair yang diuji. Selisih dari penimbangan
adalah massa zat cair tersebut pada pengukuran suhu kamar (250C) dan
dalam volume konstan, tertera pada piknometer. Maka bobot jenis zat cair
tersebut adalah massanya sendiri dibagi dengan volume piknometer, dengan
satuan g/mL.
2. Penentuan rapat jenis dengan Piknometer
Penentuan rapat jenis suatu zat cair (air, kloroform, alkohol dan sampel)
dengan metode piknometer, dimana rapat jenis zat cair tersebut adalah bobot
jenisnya sendiri yang diperoeleh dari pengukuran sebelumnya dengan
piknometer, dibagi dengan bobot jenis air suling pada suhu 250C, tanpa
menggunakan satuan.
III. DASAR TEORI
Kerapatan adalah massa per unit volume suatu zat pada temperatur
tertentu. Sifat ini merupakan salah satu sifat fisika yang paling sederhana dan
sekaligus merupakan salah satu sifat fisika yang paling definitive, dengan
demikian dapat digunakan untuk menentukan kemurnian suatu zat.
Hubungan antara massa dan volume tidak hanya menunjukan ukuran dan
bobot molekul suatu komponen, tetapi juga gaya-gaya yang mempengaruhi sifat
karakteristik “pemadatan” (“Packing Characteristic”). Dalam sistem matriks
kerapatan diukur dengan gram/milimeter (untuk cairan) atau gram/cm2.
Kerapatan dan berat jenis. Ahli farmasi sering kali mempergunakan
besaran pengukuran ini apabila mengadakan perubahan antara massa dan
volume. Kerapatan adalah turunan besaran karena menyangkut satuan massa dan
volume. Batasannya adalah massa per satuan volume pada temperatur dan
tekanan tertentu, dan dinyatakan dalam sistem cgs dalam gram per sentimeter
kubik (gram/cm3).
Berbeda dengan kerapatan, berat jenis adalah bilangan murni tanpa
dimensi; yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus
yang cocok. Berat jenis didefinisikan sebagai perbandingan kerapatan dari suatu
zat terhadap kerapatan air, harga kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang
sama, jika tidak dengan cara lain yang khusus. Istilah berat jenis, dilihat dari
definisinya, sangat lemah; akan lebih cocok apabila dikatakan sebagai kerapatan
relative.
Berat jenis untuk penggunaan praktis lebih sering didefinisikan sebagai
perbandingan massa dari suatu zat terhadap massa sejumlah volume air yang
sama pada suhu 4o atau temperatur lain yang tertentu. Notasi berikut sering
ditemukan dalam pembacaan berat jenis: 25o/25o, 25o/4o, dan 4o/4o. Angka
yang pertama menunjukkan temperatur udara di mana zat ditimbang; angka di
bawah garis miring menunjukkan temperatur air yang dipakai. Buku-buku
farmasi resmi menggunakan patokan 25o/25o untuk menyatakan berat jenis.
Berat jenis dapat ditentukan dengan menggunakan berbagai tipe
piknometer, neraca Mohr-Westphal, hidrometer dan alat-alat lain. Pengukuran
dan perhitungan didiskusikan di buku kimia dasar, fisika dan farmasi.
Rapatan diperoleh dengan membagi massa suatu obyek dengan
volumenya. d =
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 (𝑚)
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑉)
Penentuan Bobot Jenis dan Rapat jenis
Penentuan bobot jenis berlangsung dengan piknometer, Areometer,
timbangan hidrostatik (timbangan Mohr-Westphal) dan cara manometris. Ada
beberapa alat untuk mengukur bobot jenis dan rapat jenis, yaitu menggunakan
piknometer, neraca hidrostatis (neraca air), neraca Reimann, beraca Mohr
Westphal.
Metode penentuan untuk zat cairan:
Metode Piknometer. Prinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan
dan penentuan ruang, yang ditempati cairan ini. Untuk ini dibutuhkan wadah
untuk menimbang yang dinamakan piknometer. Ketelitian metode piknometer
akan bertambah hingga mencapai keoptimuman tertentu dengan bertambahnya
volume piknometer. Keoptimuman ini terletak pada sekitar isi ruang 30 ml.
Metode Neraca Hidrostatik. Metode ini berdasarkan hukum Archimedes yaitu
suatu benda yang dicelupkan ke dalam cairan akan kehilangan massa sebesar berat
volume cairan yang terdesak.
Metode Neraca Mohr-Westphal. Benda dari kaca dibenamkan tergantung pada
balok timbangan yang ditoreh menjadi 10 bagian sama dan disitimbangkan
dengan bobot lawan. Keuntungan penentuan kerapatan dengan neraca Mohr-
Westphal adalah penggunan waktu yang singkat dan mudah dlaksanakan.
Metode areometer.Penentuan kerapatan dengan areometer berskala (timbangan
benam, sumbu) didasarkan pada pembacaan seberapa dalamnya tabung gelas
tercelup yang sepihak diberati dan pada kedua ujung ditutup dengan pelelehan.
Uraian bahan
1. Air suling (Ditjen POM, 1979: 96)
Nama resmi : Aqua destillata.
Nama lain : Air suling.
RM/BM : H2O/18,02
Pemerian : Cairan tidak berwarna, tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan :Sebagai sampel.
2. Alkohol (Ditjen POM, 1979: 63)
Nama resmi : Aethanolum
Nama lain : Alkohol/ etanol
RM/BM : C2H6O/46,00
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap dan
mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah terbakar
dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan
dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya,
ditempat sejuk jauh dari nyala api.
Kegunaan : Sebagai sampel
3. Kloroform (Ditjen POM, 1979: 151)
Nama resmi : Kloroform
Nama lain : Chloroformum
RM/BM : CHCl3/119,38
Pemerian : Cairan, mudah menguap, tidak berwarna, bau khas, rasa
manis dan membakar
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan :Sebagai sampel.
4. Fruit tea
Komposisi : air, gula, estrak teh, asam sitrat, natrium sitrat, asam
askorbat, konsentrat sari buah dan perisa.
IV. PROSEDUR
1. Penentuan volume piknometer pada suhu percobaan
2. Penentuan kerapatan dan bobot jenis zat cair X
Timbang
piknometer
kosong
Isi piknometer
dengan air
hingga penuh
Rendam dalam
es hingga suhu
kira-kira 2°C
Piknometer
ditutup, pipa
kapiler terbuka
Biarkan suhu air
dalam piknometer
mencapai suhu
kamar
Hitung
volume air
Siapkan
sampel zat cair
Isi piknometer
dengan sampel
hingga penuh
Rendam dalam
es hingga suhu
kira-kira 2°C
1. Zat padat yang kerapatannya lebih besar dari pada air
1.
2.
3.
4.
5.
Piknometer
ditutup, pipa
kapiler terbuka
Biarkan suhu air
dalam piknometer
mencapai suhu
kamar
Hitung
kerapatan dan
bobot jenis
V. DATA HASIL PENGAMATAN
A. Kerapatan dan Bobot Jenis Zat Cair
Piknometer Bobot (gram)
Kelompok 5 Kelompok 10
kosong 12,56 10,53
Isi air 23,18 21,52
Isi friut tea 23,59 22,02
Isi etanol 21,36 19,39
Isi kloroform 28,53 26,69
Perhitungan:
1. Kelompok 5 :
a. Air
Bobot air = (Bobot piknometer + air) – (Bobot piknometer kosong)
= 23,18 – 12,56 = 10,62 gram
Volume air =
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑖𝑟
𝜌 𝑎𝑖𝑟
=
10,62
0,996
= 10,662 ml (Vp ml)
b. Etanol
C = (Bobot piknometer + zat) – (Bobot piknometer kosong)
Kerapatan zat cair (ρ) =
𝑐 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑉𝑝 𝑚𝑙
=
21,36 −12,56
10,662
= 0,825 g/ml
Bobot jenis X (d) =
ρ zat x
ρ air
=
0,825
0,996
= 0,828
c. Kloroform
C = (Bobot piknometer + zat) – (Bobot piknometer kosong)
Kerapatan zat cair (ρ) =
𝑐 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑉𝑝 𝑚𝑙
=
28,53−12,56
10,662
= 1,497 g/ml
Bobot jenis X (d) =
ρ zat x
ρ air
=
1,497
0,996
= 1,503
d. Fruit tea
C = (Bobot piknometer + zat) – (Bobot piknometer kosong)
Kerapatan zat cair (ρ) =
𝑐 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑉𝑝 𝑚𝑙
=
23,59 −12,56
10,662
= 1,034 g/ml
Bobot jenis X (d) =
ρ zat x
ρ air
=
1,034
0,996
= 1,038
2. Kelompok 10 :
a. Air
Bobot air = (Bobot piknometer + air) – (Bobot piknometer kosong)
= 21,52 – 10,53 = 10,99 gram
Volume air =
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑖𝑟
𝜌 𝑎𝑖𝑟
=
10,99
0,996
= 11,034 ml (Vp ml)
b. Etanol
C = (Bobot piknometer + zat) – (Bobot piknometer kosong)
Kerapatan zat cair (ρ) =
𝑐 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑉𝑝 𝑚𝑙
=
19,39−10,53
11,034
= 0,802 g/ml
Bobot jenis X (d) =
ρ zat x
ρ air
=
0,802
0,996
= 0,806
c. Kloroform
C = (Bobot piknometer + zat) – (Bobot piknometer kosong)
Kerapatan zat cair (ρ) =
𝑐 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑉𝑝 𝑚𝑙
=
26,69 −10,53
11,034
= 1,464 g/ml
Bobot jenis X (d) =
ρ zat x
ρ air
=
1,464
0,996
= 1,470
d. Friut tea
C = (Bobot piknometer + zat) – (Bobot piknometer kosong)
Kerapatan zat cair (ρ) =
𝑐 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑉𝑝 𝑚𝑙
=
22,02 −10,53
11,034
= 1,041 g/ml
Bobot jenis X (d) =
ρ zat x
ρ air
=
1,041
0,996
= 1,045
Jadi kerapatan dan bobot jenis sampel didapat dari 2 kelompok
adalah :
a. Etanol
 Kerapatan =
0,802+0,825
2
= 0,813 gram/ml
 Bobot jenis =
0,806 +0,828
2
= 0,817
b. Kloroform
 Kerapatan =
1,464 + 1,497
2
= 1,480 gram/ml
 Bobot jenis =
1,470 + 1,503
2
= 1,486
c. Fruit tea
 Kerapatan =
1,041 +1,034
2
= 1,037 gram/ml
 Bobot jenis =
1,045 +1,038
2
= 1,041
B. Kerapatan zat padat yang kerapatannya lebih besar daripada air
Berat (gram)
Piknometer kosong 14,75
Piknometer + air 25,44
Berat peluru 0,66
Piknometer + air + peluru 25,76
Bobot air (b) 10,69
- Perhitungan
ρ =
𝑚
𝑣
- v =
𝑏−(𝑑−𝑥−𝑎)
𝜌 𝑎𝑖𝑟
=
10,69 − (25,76 −0,66 − 14,75)
0,996
=
10,96−10,35
0,996
= 0,341 ml
ρ =
0,66
0,341
= 1,93 gram/ml
Jadi kerapatan peluru (zat padat) adalah 1,93 gram/ml
C. Kerapatan zat padat yang kerapatannya lebih kecil daripada air
Berat (gram)
Piknometer kosong 14,75
Piknometer + air 25,44
Berat peluru 0,66
Peluru + lilin 0,78
Piknometer + air + peluru + lilin (d) 25,48
Bobot air (b) 10,69
Bobot lilin (x) 0,1
- Perhitungan
ρ =
𝑚
𝑣
- v =
𝑏−(𝑑−𝑥−𝑎)
𝜌 𝑎𝑖𝑟
=
10,69 − ( 25,48 − 0,1 − 14,75)
0,996
=
10,69 − 10,63
0,996
= 0,06 ml
V lilin = 0,341 – 0,06
= 0,281 ml
ρ =
0,1
0,281
= 0,35 gram/ml
Jadi kerapatan lilin (zat padat) adalah 0,35 gram/ml
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan tentang kerapatan dan bobot
jenis dari beberapa zat cair. Tujuan praktikum ini yaitu mengenal alat penentuan
kerapatan dan bobot jenis serta menentukan kerapatan dan bobot jenis suatu zat.
Bobot jenis adalah rasio bobot zat baku yang volumenya sama pada suhu
yang sama dan dinyatakan dalam decimal sedangkan kerapatan adalah massa
per satuan volume, yaitu bobot zat per satuan volume. Bobot jenis dan kerapatan
jenis suatu zat cairan digunakan sebagai salah satu metode analisis yang
berperan dalam menentukan senyawa yang digunakan pula untuk uji identitas
dan kemurnian dari senyawa.
Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah metode piknometer,
dengan menggunakan alat piknometer yang digunakan untuk mencari bobot
jenis. Piknometer terbuat dari kaca untuk erlenmeyer kecil dengan kapasitas 10
ml atau lebih. Keuntungan dari penentuan bobot jenis dengan menggunakan
piknometer adalah mudah dalam pengerjaan, kerugiannya berkaitan dengan
ketelitian penimbangan.
Untuk melakukan percobaan ini, piknometer dibersihkan dengan
menggunakan aquadest, kemudian dibilas untuk mempercepat pengeringan
piknometer kosong tadi, pembilasan dilakukan untuk menghilangkan sisa dari
pembersihan, karena biasanya pencucian meninggalkan tetesan pada dinding alat
yang dibersihkan, sehingga dapat mempengaruhi hasil penimbangan piknometer
kosong yang juga akan mempengaruhi nilai bobot jenis sampel. Pada saat
memegang piknometer tidak boleh dipegang dengan tangan telanjang karena
bobot pada kulit tangan bisa tertempel dipiknometer, sehingga membuat
bobotnya bertambah.
Perlakuan pertama yaitu melakukan penentuan volume piknometer pada
suhu percobaan. Perlakuan ini dilakukan untuk mengetahui volume piknometer
yang dipakai dengan cara menghitung volume air di dalam piknometer tersebut.
Pertama-tama timbang piknometer kering dan bersih diperoleh 12,56 g
(kelompok 5) dan 10,53 g (kelompok 10). Kemudian diisi aquadest dan bagian
luarnya dilap diperoleh 23,18 g (kelompok 5) dan 21,52 g (kelompok 10).
Kemudian dihitung volume air dengan rumus:
Volume piknometer = Volume air =
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑖𝑟
𝜌 𝑎𝑖𝑟
dimana:
Bobot air = (Bobot piknometer + air) – (Bobot piknometer kosong)
𝜌 air = 0,996 g/ml
hasil yang didapatkan volume piknometer kelompok 5 adalah 10,662 ml. Dan
volume piknometer kelompok 10 adalah 11,034 ml.
Perlakuan kedua yaitu penentuan kerapatan dan bobot jenis zat cair dari
etanol 96%, kloroform dan sampel minuman fruit tea. Perlakuan ini dilakukan
seperti pada perlakuan pertama. Lalu dihitung kerapatan dan bobot jenis dari zat
cair diatas dengan menggunakan rumus:
Kerapatan zat cair (ρ) =
𝑐 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑉𝑝 𝑚𝑙
Bobot jenis X (d) =
ρ zat x
ρ air
dimana:
C = (Bobot piknometer + zat) – (Bobot piknometer kosong)
𝜌 air = 0,996 g/ml
hasil yang didapatkan dari rata-rata kerapatan dan bobot jenis kelompok 5 dan
kelompok 10 didapatkan kerapatan etanol 96% yaitu 0,813 gram/ml dengan
bobot jenis nya yaitu 0,817, kerapatan kloroform yaitu 1,480 gram/ml dengan
bobot jenis nya yaitu 1,486 dan kerapatan sampel minuman fruit tea yaitu 1,037
gram/ml dengan bobot jenisnya yaitu 1,041.
VI. KESIMPULAN
Dari data hasil pengamatan dan pembahasan di atas dapat disimpulkan:
1. Alat yang digunakan dalam penentuan kerapatan dan bobot jenis zat cair
pada percobaan ini adalah piknometer
2. Kerapatan etanol 96% yaitu 0,813 gram/ml dengan bobot jenis nya yaitu
0,817, kerapatan kloroform yaitu 1,480 gram/ml dengan bobot jenis nya
yaitu 1,486, kerapatan sampel minuman fruit tea yaitu 1,037 gram/ml
dengan bobot jenisnya yaitu 1,041.
3. Kerapatan peluru (zat padat) yaitu 1,93 gram/ml dan kerapatan lilin (zat
padat) yaitu 0,35 gram/ml.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Ansel, Howard. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi , edisi keempat.
Jakarta: Universitas Indonesia Press
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan
RI: Jakarta
Martin, A. (1990). Farmasi Fisik Jilid 1. Jakarta: Universitas Indonesia
Press
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair

Contenu connexe

Tendances

Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirupsisabihi
 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)aufia w
 
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanLaporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanMina Audina
 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatNur Kasim
 
VISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELDVISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELDSofiaNofianti
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisDwi Andriani
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrikTrie Marcory
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanuus17F
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CNovi Fachrunnisa
 
Laporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitasLaporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitasMina Audina
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamolYudia Susilowati
 

Tendances (20)

Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
Titrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetriTitrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetri
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
 
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanLaporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktat
 
VISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELDVISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELD
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutan
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
Laporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitasLaporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitas
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Pembuatan amilum
Pembuatan amilumPembuatan amilum
Pembuatan amilum
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 

En vedette

Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenisLaporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jeniskhoirilliana12
 
Kerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat JenisKerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat JenisRidwan
 
Laporan praktikum kerapatan dan BJ
Laporan praktikum kerapatan dan BJLaporan praktikum kerapatan dan BJ
Laporan praktikum kerapatan dan BJkhoirilliana12
 
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cairPengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cairswirawan
 
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALANLAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALANIwan Sutriono
 
Laporan praktikum fisika hukum archimedes disusun oleh vibi primantono
Laporan praktikum fisika hukum archimedes disusun oleh vibi primantonoLaporan praktikum fisika hukum archimedes disusun oleh vibi primantono
Laporan praktikum fisika hukum archimedes disusun oleh vibi primantonoAmie Rosita Syafa
 
Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6Alljabar Rahmat
 
Kimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II ViskositasKimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II Viskositasmery gita
 
Laporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesLaporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesNandz Iu
 
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion ginaLaporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion ginaGina Sari
 

En vedette (14)

Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenisLaporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
 
Kerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat JenisKerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat Jenis
 
Laporan praktikum kerapatan dan BJ
Laporan praktikum kerapatan dan BJLaporan praktikum kerapatan dan BJ
Laporan praktikum kerapatan dan BJ
 
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cairPengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
 
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALANLAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN
 
Fisika viskositas
Fisika viskositasFisika viskositas
Fisika viskositas
 
Laporan praktikum fisika hukum archimedes disusun oleh vibi primantono
Laporan praktikum fisika hukum archimedes disusun oleh vibi primantonoLaporan praktikum fisika hukum archimedes disusun oleh vibi primantono
Laporan praktikum fisika hukum archimedes disusun oleh vibi primantono
 
Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6
 
Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)
 
Kimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II ViskositasKimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II Viskositas
 
Laporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesLaporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedes
 
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion ginaLaporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
 
Viskositas 1
Viskositas 1Viskositas 1
Viskositas 1
 
viskositas
viskositasviskositas
viskositas
 

Similaire à Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair

Farmasi Fisika BOBOT JENIS Individu Rahma Fazri Hasanah 1B.docx
Farmasi Fisika BOBOT JENIS Individu Rahma Fazri Hasanah 1B.docxFarmasi Fisika BOBOT JENIS Individu Rahma Fazri Hasanah 1B.docx
Farmasi Fisika BOBOT JENIS Individu Rahma Fazri Hasanah 1B.docxRahmaQiyah03
 
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianLaporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianRuci Rushiana
 
oenentuan berat molekul berdasarkan massa jenis
oenentuan berat molekul berdasarkan massa jenisoenentuan berat molekul berdasarkan massa jenis
oenentuan berat molekul berdasarkan massa jenisDeraPutri2
 
Laporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriLaporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriUHO University
 
Laporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisLaporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisFita_ta
 
Laporan praktikum fisika hidrostatika
Laporan praktikum fisika hidrostatikaLaporan praktikum fisika hidrostatika
Laporan praktikum fisika hidrostatikaNur An'nisa
 
Laporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaLaporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaIndah Fitri Hapsari
 
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetriIndriati Dewi
 
Viskositas
ViskositasViskositas
ViskositasTillapia
 
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfPETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfBPSiscaAmanitaF
 
02. analisis kadar air (win 2)
02. analisis kadar air (win 2)02. analisis kadar air (win 2)
02. analisis kadar air (win 2)Sri Inulin
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Laporan fisika dasar (asaz black)
Laporan fisika dasar (asaz black)Laporan fisika dasar (asaz black)
Laporan fisika dasar (asaz black)snurjannah860
 
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari ZatLaporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari ZatErnalia Rosita
 
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisikalaprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisikaTeguhCity
 
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisikalaprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisikaTeguhCity
 

Similaire à Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair (20)

Farmasi Fisika BOBOT JENIS Individu Rahma Fazri Hasanah 1B.docx
Farmasi Fisika BOBOT JENIS Individu Rahma Fazri Hasanah 1B.docxFarmasi Fisika BOBOT JENIS Individu Rahma Fazri Hasanah 1B.docx
Farmasi Fisika BOBOT JENIS Individu Rahma Fazri Hasanah 1B.docx
 
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianLaporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
 
INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS
INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENISINSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS
INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS
 
oenentuan berat molekul berdasarkan massa jenis
oenentuan berat molekul berdasarkan massa jenisoenentuan berat molekul berdasarkan massa jenis
oenentuan berat molekul berdasarkan massa jenis
 
Laporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriLaporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetri
 
Massa jenis zat cair
Massa jenis zat cairMassa jenis zat cair
Massa jenis zat cair
 
Laporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisLaporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenis
 
Laporan praktikum fisika hidrostatika
Laporan praktikum fisika hidrostatikaLaporan praktikum fisika hidrostatika
Laporan praktikum fisika hidrostatika
 
Laporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaLaporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimia
 
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfPETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
02. analisis kadar air (win 2)
02. analisis kadar air (win 2)02. analisis kadar air (win 2)
02. analisis kadar air (win 2)
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Laporan fisika dasar (asaz black)
Laporan fisika dasar (asaz black)Laporan fisika dasar (asaz black)
Laporan fisika dasar (asaz black)
 
suhu dan perubahannya
suhu dan perubahannyasuhu dan perubahannya
suhu dan perubahannya
 
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari ZatLaporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
 
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisikalaprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
 
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisikalaprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
 

Plus de Mina Audina

Contoh kemasan krim
Contoh kemasan krimContoh kemasan krim
Contoh kemasan krimMina Audina
 
Contoh Kemasan gel
Contoh Kemasan gelContoh Kemasan gel
Contoh Kemasan gelMina Audina
 
Contoh brosur suspensi paracetamol
Contoh brosur suspensi paracetamolContoh brosur suspensi paracetamol
Contoh brosur suspensi paracetamolMina Audina
 
Contoh brosur dan label krim
Contoh brosur dan label krimContoh brosur dan label krim
Contoh brosur dan label krimMina Audina
 
Contoh brosur dan label gel
Contoh brosur dan label gelContoh brosur dan label gel
Contoh brosur dan label gelMina Audina
 
Makalah kolesterol dan antikolesterol
Makalah kolesterol dan antikolesterolMakalah kolesterol dan antikolesterol
Makalah kolesterol dan antikolesterolMina Audina
 
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanSistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanMina Audina
 
Laporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiLaporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiMina Audina
 
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasiLaporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasiMina Audina
 
Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Laporan farmasi fisika kelarutan 3Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Laporan farmasi fisika kelarutan 3Mina Audina
 
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Mina Audina
 
Laporan kimia farmasi analitik
Laporan kimia farmasi analitik Laporan kimia farmasi analitik
Laporan kimia farmasi analitik Mina Audina
 
makalah adab makan dan minum
makalah adab makan dan minummakalah adab makan dan minum
makalah adab makan dan minumMina Audina
 

Plus de Mina Audina (13)

Contoh kemasan krim
Contoh kemasan krimContoh kemasan krim
Contoh kemasan krim
 
Contoh Kemasan gel
Contoh Kemasan gelContoh Kemasan gel
Contoh Kemasan gel
 
Contoh brosur suspensi paracetamol
Contoh brosur suspensi paracetamolContoh brosur suspensi paracetamol
Contoh brosur suspensi paracetamol
 
Contoh brosur dan label krim
Contoh brosur dan label krimContoh brosur dan label krim
Contoh brosur dan label krim
 
Contoh brosur dan label gel
Contoh brosur dan label gelContoh brosur dan label gel
Contoh brosur dan label gel
 
Makalah kolesterol dan antikolesterol
Makalah kolesterol dan antikolesterolMakalah kolesterol dan antikolesterol
Makalah kolesterol dan antikolesterol
 
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanSistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
 
Laporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiLaporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologi
 
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasiLaporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
 
Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Laporan farmasi fisika kelarutan 3Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Laporan farmasi fisika kelarutan 3
 
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
 
Laporan kimia farmasi analitik
Laporan kimia farmasi analitik Laporan kimia farmasi analitik
Laporan kimia farmasi analitik
 
makalah adab makan dan minum
makalah adab makan dan minummakalah adab makan dan minum
makalah adab makan dan minum
 

Dernier

Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdfAfriYani29
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 

Dernier (20)

Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 

Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI FISIK PERCOBAAN II “PENETAPAN KERAPATAN BOBOT JENIS” Senin, 13 April 2015 Disusun oleh: Dianeti Hardianti (31113013) Mina Audina (31113030) Ria Oktaviani (31113042) Rizki Mohamad F (31113045) Kelompok 10 Farmasi 2A PROGRAM STUDI S1 FARMASI STIKes BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA 2015
  • 2. I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mengenal alat penentuan kerapatan dan bobot jenis; 2. Menentukan kerapatan dan bobot jenis suatu zat. II. PRINSIP PERCOBAAN 1. Penentuan bobot jenis dengan Piknometer Penentuan bobot jenis suatu zat cair (air, kloroform, alkohol dan sampel) dengan metode piknometer, dimana ditimbang lebih dahulu berat piknometer kosong dan piknometer berisi zat cair yang diuji. Selisih dari penimbangan adalah massa zat cair tersebut pada pengukuran suhu kamar (250C) dan dalam volume konstan, tertera pada piknometer. Maka bobot jenis zat cair tersebut adalah massanya sendiri dibagi dengan volume piknometer, dengan satuan g/mL. 2. Penentuan rapat jenis dengan Piknometer Penentuan rapat jenis suatu zat cair (air, kloroform, alkohol dan sampel) dengan metode piknometer, dimana rapat jenis zat cair tersebut adalah bobot jenisnya sendiri yang diperoeleh dari pengukuran sebelumnya dengan piknometer, dibagi dengan bobot jenis air suling pada suhu 250C, tanpa menggunakan satuan. III. DASAR TEORI Kerapatan adalah massa per unit volume suatu zat pada temperatur tertentu. Sifat ini merupakan salah satu sifat fisika yang paling sederhana dan sekaligus merupakan salah satu sifat fisika yang paling definitive, dengan demikian dapat digunakan untuk menentukan kemurnian suatu zat.
  • 3. Hubungan antara massa dan volume tidak hanya menunjukan ukuran dan bobot molekul suatu komponen, tetapi juga gaya-gaya yang mempengaruhi sifat karakteristik “pemadatan” (“Packing Characteristic”). Dalam sistem matriks kerapatan diukur dengan gram/milimeter (untuk cairan) atau gram/cm2. Kerapatan dan berat jenis. Ahli farmasi sering kali mempergunakan besaran pengukuran ini apabila mengadakan perubahan antara massa dan volume. Kerapatan adalah turunan besaran karena menyangkut satuan massa dan volume. Batasannya adalah massa per satuan volume pada temperatur dan tekanan tertentu, dan dinyatakan dalam sistem cgs dalam gram per sentimeter kubik (gram/cm3). Berbeda dengan kerapatan, berat jenis adalah bilangan murni tanpa dimensi; yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok. Berat jenis didefinisikan sebagai perbandingan kerapatan dari suatu zat terhadap kerapatan air, harga kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama, jika tidak dengan cara lain yang khusus. Istilah berat jenis, dilihat dari definisinya, sangat lemah; akan lebih cocok apabila dikatakan sebagai kerapatan relative. Berat jenis untuk penggunaan praktis lebih sering didefinisikan sebagai perbandingan massa dari suatu zat terhadap massa sejumlah volume air yang sama pada suhu 4o atau temperatur lain yang tertentu. Notasi berikut sering ditemukan dalam pembacaan berat jenis: 25o/25o, 25o/4o, dan 4o/4o. Angka yang pertama menunjukkan temperatur udara di mana zat ditimbang; angka di
  • 4. bawah garis miring menunjukkan temperatur air yang dipakai. Buku-buku farmasi resmi menggunakan patokan 25o/25o untuk menyatakan berat jenis. Berat jenis dapat ditentukan dengan menggunakan berbagai tipe piknometer, neraca Mohr-Westphal, hidrometer dan alat-alat lain. Pengukuran dan perhitungan didiskusikan di buku kimia dasar, fisika dan farmasi. Rapatan diperoleh dengan membagi massa suatu obyek dengan volumenya. d = 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 (𝑚) 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑉) Penentuan Bobot Jenis dan Rapat jenis Penentuan bobot jenis berlangsung dengan piknometer, Areometer, timbangan hidrostatik (timbangan Mohr-Westphal) dan cara manometris. Ada beberapa alat untuk mengukur bobot jenis dan rapat jenis, yaitu menggunakan piknometer, neraca hidrostatis (neraca air), neraca Reimann, beraca Mohr Westphal. Metode penentuan untuk zat cairan: Metode Piknometer. Prinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan ruang, yang ditempati cairan ini. Untuk ini dibutuhkan wadah untuk menimbang yang dinamakan piknometer. Ketelitian metode piknometer akan bertambah hingga mencapai keoptimuman tertentu dengan bertambahnya volume piknometer. Keoptimuman ini terletak pada sekitar isi ruang 30 ml. Metode Neraca Hidrostatik. Metode ini berdasarkan hukum Archimedes yaitu suatu benda yang dicelupkan ke dalam cairan akan kehilangan massa sebesar berat volume cairan yang terdesak. Metode Neraca Mohr-Westphal. Benda dari kaca dibenamkan tergantung pada
  • 5. balok timbangan yang ditoreh menjadi 10 bagian sama dan disitimbangkan dengan bobot lawan. Keuntungan penentuan kerapatan dengan neraca Mohr- Westphal adalah penggunan waktu yang singkat dan mudah dlaksanakan. Metode areometer.Penentuan kerapatan dengan areometer berskala (timbangan benam, sumbu) didasarkan pada pembacaan seberapa dalamnya tabung gelas tercelup yang sepihak diberati dan pada kedua ujung ditutup dengan pelelehan. Uraian bahan 1. Air suling (Ditjen POM, 1979: 96) Nama resmi : Aqua destillata. Nama lain : Air suling. RM/BM : H2O/18,02 Pemerian : Cairan tidak berwarna, tidak mempunyai rasa. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik. Kegunaan :Sebagai sampel. 2. Alkohol (Ditjen POM, 1979: 63) Nama resmi : Aethanolum Nama lain : Alkohol/ etanol RM/BM : C2H6O/46,00 Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap. Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam eter P
  • 6. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk jauh dari nyala api. Kegunaan : Sebagai sampel 3. Kloroform (Ditjen POM, 1979: 151) Nama resmi : Kloroform Nama lain : Chloroformum RM/BM : CHCl3/119,38 Pemerian : Cairan, mudah menguap, tidak berwarna, bau khas, rasa manis dan membakar Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik. Kegunaan :Sebagai sampel. 4. Fruit tea Komposisi : air, gula, estrak teh, asam sitrat, natrium sitrat, asam askorbat, konsentrat sari buah dan perisa. IV. PROSEDUR 1. Penentuan volume piknometer pada suhu percobaan 2. Penentuan kerapatan dan bobot jenis zat cair X Timbang piknometer kosong Isi piknometer dengan air hingga penuh Rendam dalam es hingga suhu kira-kira 2°C Piknometer ditutup, pipa kapiler terbuka Biarkan suhu air dalam piknometer mencapai suhu kamar Hitung volume air Siapkan sampel zat cair Isi piknometer dengan sampel hingga penuh Rendam dalam es hingga suhu kira-kira 2°C
  • 7. 1. Zat padat yang kerapatannya lebih besar dari pada air 1. 2. 3. 4. 5. Piknometer ditutup, pipa kapiler terbuka Biarkan suhu air dalam piknometer mencapai suhu kamar Hitung kerapatan dan bobot jenis
  • 8. V. DATA HASIL PENGAMATAN A. Kerapatan dan Bobot Jenis Zat Cair Piknometer Bobot (gram) Kelompok 5 Kelompok 10 kosong 12,56 10,53 Isi air 23,18 21,52 Isi friut tea 23,59 22,02 Isi etanol 21,36 19,39 Isi kloroform 28,53 26,69 Perhitungan: 1. Kelompok 5 :
  • 9. a. Air Bobot air = (Bobot piknometer + air) – (Bobot piknometer kosong) = 23,18 – 12,56 = 10,62 gram Volume air = 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑖𝑟 𝜌 𝑎𝑖𝑟 = 10,62 0,996 = 10,662 ml (Vp ml) b. Etanol C = (Bobot piknometer + zat) – (Bobot piknometer kosong) Kerapatan zat cair (ρ) = 𝑐 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑉𝑝 𝑚𝑙 = 21,36 −12,56 10,662 = 0,825 g/ml Bobot jenis X (d) = ρ zat x ρ air = 0,825 0,996 = 0,828 c. Kloroform C = (Bobot piknometer + zat) – (Bobot piknometer kosong) Kerapatan zat cair (ρ) = 𝑐 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑉𝑝 𝑚𝑙 = 28,53−12,56 10,662 = 1,497 g/ml Bobot jenis X (d) = ρ zat x ρ air = 1,497 0,996 = 1,503 d. Fruit tea C = (Bobot piknometer + zat) – (Bobot piknometer kosong) Kerapatan zat cair (ρ) = 𝑐 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑉𝑝 𝑚𝑙 = 23,59 −12,56 10,662 = 1,034 g/ml Bobot jenis X (d) = ρ zat x ρ air = 1,034 0,996 = 1,038 2. Kelompok 10 : a. Air Bobot air = (Bobot piknometer + air) – (Bobot piknometer kosong)
  • 10. = 21,52 – 10,53 = 10,99 gram Volume air = 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑖𝑟 𝜌 𝑎𝑖𝑟 = 10,99 0,996 = 11,034 ml (Vp ml) b. Etanol C = (Bobot piknometer + zat) – (Bobot piknometer kosong) Kerapatan zat cair (ρ) = 𝑐 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑉𝑝 𝑚𝑙 = 19,39−10,53 11,034 = 0,802 g/ml Bobot jenis X (d) = ρ zat x ρ air = 0,802 0,996 = 0,806 c. Kloroform C = (Bobot piknometer + zat) – (Bobot piknometer kosong) Kerapatan zat cair (ρ) = 𝑐 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑉𝑝 𝑚𝑙 = 26,69 −10,53 11,034 = 1,464 g/ml Bobot jenis X (d) = ρ zat x ρ air = 1,464 0,996 = 1,470 d. Friut tea C = (Bobot piknometer + zat) – (Bobot piknometer kosong) Kerapatan zat cair (ρ) = 𝑐 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑉𝑝 𝑚𝑙 = 22,02 −10,53 11,034 = 1,041 g/ml Bobot jenis X (d) = ρ zat x ρ air = 1,041 0,996 = 1,045 Jadi kerapatan dan bobot jenis sampel didapat dari 2 kelompok adalah : a. Etanol  Kerapatan = 0,802+0,825 2 = 0,813 gram/ml  Bobot jenis = 0,806 +0,828 2 = 0,817
  • 11. b. Kloroform  Kerapatan = 1,464 + 1,497 2 = 1,480 gram/ml  Bobot jenis = 1,470 + 1,503 2 = 1,486 c. Fruit tea  Kerapatan = 1,041 +1,034 2 = 1,037 gram/ml  Bobot jenis = 1,045 +1,038 2 = 1,041 B. Kerapatan zat padat yang kerapatannya lebih besar daripada air Berat (gram) Piknometer kosong 14,75 Piknometer + air 25,44 Berat peluru 0,66 Piknometer + air + peluru 25,76 Bobot air (b) 10,69 - Perhitungan ρ = 𝑚 𝑣 - v = 𝑏−(𝑑−𝑥−𝑎) 𝜌 𝑎𝑖𝑟 = 10,69 − (25,76 −0,66 − 14,75) 0,996 = 10,96−10,35 0,996 = 0,341 ml ρ = 0,66 0,341 = 1,93 gram/ml Jadi kerapatan peluru (zat padat) adalah 1,93 gram/ml
  • 12. C. Kerapatan zat padat yang kerapatannya lebih kecil daripada air Berat (gram) Piknometer kosong 14,75 Piknometer + air 25,44 Berat peluru 0,66 Peluru + lilin 0,78 Piknometer + air + peluru + lilin (d) 25,48 Bobot air (b) 10,69 Bobot lilin (x) 0,1 - Perhitungan ρ = 𝑚 𝑣 - v = 𝑏−(𝑑−𝑥−𝑎) 𝜌 𝑎𝑖𝑟 = 10,69 − ( 25,48 − 0,1 − 14,75) 0,996 = 10,69 − 10,63 0,996 = 0,06 ml V lilin = 0,341 – 0,06 = 0,281 ml ρ = 0,1 0,281 = 0,35 gram/ml Jadi kerapatan lilin (zat padat) adalah 0,35 gram/ml VI. PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan tentang kerapatan dan bobot jenis dari beberapa zat cair. Tujuan praktikum ini yaitu mengenal alat penentuan kerapatan dan bobot jenis serta menentukan kerapatan dan bobot jenis suatu zat.
  • 13. Bobot jenis adalah rasio bobot zat baku yang volumenya sama pada suhu yang sama dan dinyatakan dalam decimal sedangkan kerapatan adalah massa per satuan volume, yaitu bobot zat per satuan volume. Bobot jenis dan kerapatan jenis suatu zat cairan digunakan sebagai salah satu metode analisis yang berperan dalam menentukan senyawa yang digunakan pula untuk uji identitas dan kemurnian dari senyawa. Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah metode piknometer, dengan menggunakan alat piknometer yang digunakan untuk mencari bobot jenis. Piknometer terbuat dari kaca untuk erlenmeyer kecil dengan kapasitas 10 ml atau lebih. Keuntungan dari penentuan bobot jenis dengan menggunakan piknometer adalah mudah dalam pengerjaan, kerugiannya berkaitan dengan ketelitian penimbangan. Untuk melakukan percobaan ini, piknometer dibersihkan dengan menggunakan aquadest, kemudian dibilas untuk mempercepat pengeringan piknometer kosong tadi, pembilasan dilakukan untuk menghilangkan sisa dari pembersihan, karena biasanya pencucian meninggalkan tetesan pada dinding alat yang dibersihkan, sehingga dapat mempengaruhi hasil penimbangan piknometer kosong yang juga akan mempengaruhi nilai bobot jenis sampel. Pada saat memegang piknometer tidak boleh dipegang dengan tangan telanjang karena bobot pada kulit tangan bisa tertempel dipiknometer, sehingga membuat bobotnya bertambah. Perlakuan pertama yaitu melakukan penentuan volume piknometer pada suhu percobaan. Perlakuan ini dilakukan untuk mengetahui volume piknometer
  • 14. yang dipakai dengan cara menghitung volume air di dalam piknometer tersebut. Pertama-tama timbang piknometer kering dan bersih diperoleh 12,56 g (kelompok 5) dan 10,53 g (kelompok 10). Kemudian diisi aquadest dan bagian luarnya dilap diperoleh 23,18 g (kelompok 5) dan 21,52 g (kelompok 10). Kemudian dihitung volume air dengan rumus: Volume piknometer = Volume air = 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑖𝑟 𝜌 𝑎𝑖𝑟 dimana: Bobot air = (Bobot piknometer + air) – (Bobot piknometer kosong) 𝜌 air = 0,996 g/ml hasil yang didapatkan volume piknometer kelompok 5 adalah 10,662 ml. Dan volume piknometer kelompok 10 adalah 11,034 ml. Perlakuan kedua yaitu penentuan kerapatan dan bobot jenis zat cair dari etanol 96%, kloroform dan sampel minuman fruit tea. Perlakuan ini dilakukan seperti pada perlakuan pertama. Lalu dihitung kerapatan dan bobot jenis dari zat cair diatas dengan menggunakan rumus: Kerapatan zat cair (ρ) = 𝑐 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑉𝑝 𝑚𝑙 Bobot jenis X (d) = ρ zat x ρ air dimana: C = (Bobot piknometer + zat) – (Bobot piknometer kosong) 𝜌 air = 0,996 g/ml hasil yang didapatkan dari rata-rata kerapatan dan bobot jenis kelompok 5 dan kelompok 10 didapatkan kerapatan etanol 96% yaitu 0,813 gram/ml dengan
  • 15. bobot jenis nya yaitu 0,817, kerapatan kloroform yaitu 1,480 gram/ml dengan bobot jenis nya yaitu 1,486 dan kerapatan sampel minuman fruit tea yaitu 1,037 gram/ml dengan bobot jenisnya yaitu 1,041. VI. KESIMPULAN Dari data hasil pengamatan dan pembahasan di atas dapat disimpulkan: 1. Alat yang digunakan dalam penentuan kerapatan dan bobot jenis zat cair pada percobaan ini adalah piknometer 2. Kerapatan etanol 96% yaitu 0,813 gram/ml dengan bobot jenis nya yaitu 0,817, kerapatan kloroform yaitu 1,480 gram/ml dengan bobot jenis nya yaitu 1,486, kerapatan sampel minuman fruit tea yaitu 1,037 gram/ml dengan bobot jenisnya yaitu 1,041. 3. Kerapatan peluru (zat padat) yaitu 1,93 gram/ml dan kerapatan lilin (zat padat) yaitu 0,35 gram/ml. VII. DAFTAR PUSTAKA Ansel, Howard. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi , edisi keempat. Jakarta: Universitas Indonesia Press Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan RI: Jakarta Martin, A. (1990). Farmasi Fisik Jilid 1. Jakarta: Universitas Indonesia Press