Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Kelompok 1 bab i 3 menyimak
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial dalam
hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial terkandung suatu
maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari
individu yang lain. Secara kodrat manusia akan selalu hidup bersama.
Dalam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi dan komunikasi baik
dengan alam lingkungan dengan sesamanya maupun dengan Tuhannya.
Dalam kegiatan sehari-hari, menyimak adalah salah satu kegiatan yang
sangat penting selain keterampilan yang lainnya. Kegiatan menyimak juga
dapat menambah ilmu atau wawasan yang belum dimiliki di antaranya
melalui radio, tv, atau langsung dari nara sumbernya. Kenyataan ini terjadi
di segala sektor kehidupan. Melalui proses menyimaklah seseorang
mengenal konsep segala informasi baik berupa ilmu pengetahuan maupun
hal-hal lain yang belum kita kenal. Namun, tidak semua orang mampu
menyimak dengan baik, padahal kemajuan masyarakat sangat tergantung
pada kemampuan menyimak berbagai informasi anggota masyarakatnya.
Jika seseorang banyak mendapatka informasi berarti orang itu
meningkatkan pengetahuan, dan banyak pengetahuan berarti
meningkatkan daya pikir. Salah satu faktor keberhasilan dari menyimak
adalah unsur penutur, materi simakan, unsur situasi dan sebagainya. Selain
itu, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari simakan adalah
bagaimana seorang penyimak mengetahui posisi serta jenis – jenis
menyimak, Hal inilah yang mendasari penulisi untuk mengangkat Sebuah
judul makalah tentang Menyimak.
2. 2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian menyimak ?
2. Apa tujuan dari menyimak ?
3. Apa saja jenis dari menyimak ?
4. Bagaimana tahap proses menyimak ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian menyimak.
2. Untuk mengetahui tujuan dari menyimak.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dari menyimak.
4. Untuk mengetahui bagaimana tahap proses menyimak.
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Menyimak
Berikut ini terdapat beberapa pengertian menyimak yang dikemukakan
oleh para ahli.
1. Menurut H. G. Tarigan
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambing-
lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta
interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan
serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
2. Menurut Anderson
Menyimak sebagai proses besar mendengarkan, mengenal, serta
menginterpretasikan lambing-lambang lisan.
3. Menurut Russel&Russel 1959
Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman
dan perhatian serta apresiasi
4. Menurut Drs. Hanapi Natasasmita
Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada
objek yang disimak.
5. Menurut Djago Tarigan
Menyimak dapat didefinisikan sebagai suatu aktifitas yang
mencakup kegiatan mendengar dari bunyi bahasa, mengidentifikasi,
menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan
simakan
6. Hakikat Menyimak
Hakikat menyimak adalah mendengarkan dan memahami isi bahan
simakan karena itu dapat disimpulkan bahwa tujuan utama menyimak
4. 4
adalah menangkap, memahami atau menghayati pesan, ide, gagasan
yang tersirat dalam bahan simakan.
B. Tujuan Menyimak
Tujuan yang bersifat umum itu dapat dipecah menjadi beberapa
bagian sesuai dengan aspek yang ditekankan. Perbedaan dalam tujuan
menyebabkan perbedaan dalam aktivitas menyimak yang bersangkutan.
Salah satu klasifikasi tujuan menyimak adalah sepertipembagian berikut :
1. Menyimak untuk belajar
Menyimak dengan tujuan utama agar dapat memperoleh
pengetahuan dari bahan ujaran pembicara.
2. Menyimak untuk menikmati
Menyimak dengan penekanan khususnya pada penikmatan
terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau yang
diperdengarkan atau dipagelarkan ( terutama dalam bidang seni )
dengan kata lain menyimak untuk menikmati keindahan audial.
3. Menyimak untuk mengevaluasi
Menyimak dengan maksud agar orang dapat menilai
sesuatu yang dia disimak dengan kata lain dia menyimak tentang
baik buruknya atau logis tidak logisnya sesuatu yang dia simak.
4. Menyimak untuk mengapreasi
Menyimak agar seseorang dapat menikmati serta
menghargai sesuatu yang disimaknya ( misalnya , pembicaraan ,
cerita, pembacaan puisi, music dan lagu , dialog , diskusi panel dan
perdebatan )
5. Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-ide
Menyimak dengan maksud agar seseorang dapat
mengkomunikasikan ide-ide, gagasan ataupun perasaan-perasaan
kepada orang lain dengan lancar dan tepat.
5. 5
6. Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi
Menyimak dengan maksud tujuan agar dia dapat
membedakan bunyi-bunyi yang membedakan arti ( distingtif )
mana bunyi yang tidak membedakan arti, biasanya ini terlihat
nyata pada seseorang yang sedang belajar bahasa asing.
7. Menyimak untuk memecahkan masalah
Menyimak dengan maksud agar seseorang dapat
memecahkan masalah secara kreatif dan analisis sebab dari
pembicara , seseorang mungkin akan memperoleh banyak
masukan berharga.
8. Menyimak untuk meyakinkan
Seseorang yang tekun menyimak pembicara untuk
meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yangs
elama ini dia ragukan. Dengan perkataan lain dia menyimak secara
persuasif.
Sedangkan tujuan menyimak menurut beberapa ahli antara lain :
1. Menurut H.G. Tarigan
a. Menyimak untuk belajar
b. Menyimak untuk Menikmati keindahan audial
c. Menyimak untuk Mengevaluasi
d. Menyimak untuk Mengapresiasi materi simakan
e. Menyimak untuk Mengkomunikasikan ide-ide
f. Menyimak untuk Membedakan bunyi-bunyi
g. Menyimak untuk Memecahkan masalah
h. Menyimak untuk Meyakinkan
2. Menurut Bunga Ayesha dalam modul hakikat menyimak
a. Mendapatkan fakta
b. Mengevaluasi fakta
6. 6
c. Menganalisis fakta
d. Mendapatkan inspirasi
e. Menghibur diri
f. Meningkatkan kemampuan berbicara
3. Menurut Gary T. Hunt
a. Untuk memperoleh informasi yang bersangkut paut dengan
pekerjaan atau profesi
b. Agar menjadi lebih efektif dalam hubungan antarpribadi
dalam kehidupan sehari-hari di rumah, di tempat kerja dan
di dalam kehidupan masyarakat.
c. Untuk mengumpulkan data agar membuat kesimpulan-
kesimpulan yang masuk akal
d. Agar dapat memberikan respons yang tepat terhadap segala
sesuatu yang didengar.
C. Jenis-Jenis Menyimak
1. Berdasarkan Sumber Suara yang disimak. Penyimak dibagi
menjadi dua bagian yaitu:
a. Intrapersonal listening atau menyimak intrapribadi
b. Interpersonal listening atau penyimak antar pribadi
2. Berdasarkan Pada Cara Penyimakan Bahan yang Disimak. Dapat
diklarifikasikan sebagai berikut:
a. Menyimak Ekstensif (extensive listening)
Menyimak ekstensif ialah kegiatan menyimak tidak
memerlukan perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak
hanya memahami seluruh secara garis besarnya saja. Menyimak
Ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak yang mengenai hal-hal
7. 7
yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu
di bawah bimbingan langsung seorang guru. Jenis menyimak ini
dapat digunakan bagi dua jenis tujuan yang berbeda:
1) Untuk menangkap atau mengingat kembali bahan yang
telah dikenal atau diketahui dalam suatu lingkungan baru
dengan cara yang baru.
2) Dapat pula member kesempatan bagi para siswa mendengar
dan menyimak butir-butir kosakata dan struktur-struktur
yang masih asing atau baru baginya yang terdapat dalam
arus ujaran yang berada di dalam jangkauan dan
kapasitasnya untuk menanganinya.
Menyimak jenis ini diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Menyimak sosial/konvensional/sopan
Menyimak jenis ini biasanya berlangsung dalam
situasi sosial. Menyimak sosial ini berlangsung dalam
beberapa fase yakni menyimak sosial, sekunder dan estetik.
Menyimak sosial ini juga mencakup dua hal:
a) Menyimak secara sopan santun dan dengan penuh
perhatian terhadap percakapan atau obrolan dalam
situasi-situasi social dengan suatu maksud.
b) Menyimak serta memahami peranan-peranan pembicara
dan penyimak dalam proses komunikasi tersebut
(Anderson:1972:69)
2) Menyimak sekunder (secondary listening)
Menyimak sekunder adalah sejenis kegiatan
menyimak secara kebetulan (casual listening) dan secara
ektensif (extensive listening).
8. 8
3) Menyimak estetik (aesthetic listening) atau menyimak
Apresiatif. Menyimak estetik ini mencakup:
a) Menyimak music, puisi, pembacaan bersama atau
drama, radio dan rekaman-rekaman.
b) Menikmati cerita, puisi, teka-teki, gemerincing irama,
dan lakon-lakon yang dibacakan atau diceritakan oleh
guru, siswa maupun actor (Dawson (etall), 1963:153)
4) Menyimak Pasif
Menyimak pasif adalah penyerapan suatu ujaran
tanpa upaya sadar yang biasanya menandai upaya-upaya
kita pada saat belajar dengan kurang teliti, tergesa-gesa,
menghafal luar kepala, berlatih santai, serta menguasai
suatu bahasa.
b. Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh
perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami
secara mendalam. Menyimak intensif diarahkan pada suatu
kegiatan yang jauh lebih diawas, dikontrol terhadap suatu hal
tertentu. Dalam hal ini harus diadakan suatu pembagian penting
sebagai berikut:
1) Menyimak intensif ini terutama sekali dapat diarahkan pada
butir-butir bahwa sebagai bagian dari program pengajaran
bahasa.
2) Terutama sekali dapat diarahkan pada pemahaman serta
pengertian umum.
9. 9
Jenis-jenis menyimak yang termasuk ke dalam kelompok ini
adalah sebagai berikut:
1) Menyimak Kritis
Menyimak kritis adalah sejenis kegiatan menyimak
yang berupaya untuk mencari keslahan atau kekeliruan
bahkan juga butir-butir yang baik dan benar dari ujaran
seorang pembicara dengan alasan-alasan yang kuat yang
dapat diterima oleh akal sehat. Berikut ini 10 usaha
menyimak kritis:
a) Memperhatikan ketepatan bahasa ujaran
b) Menentukan alasan-alasan mengapa
c) Memahami makna petunjuk konteks
d) Membedakan fakta dengan fantasi
e) Menarik kesimpulan
f) Membuat keputusan
g) Menemukan pemecahan masalah
h) Menentukan informasi baru
i) Menginterpretasi ungkapan, idiom, istilah baru
j) Bertindak objektif dan evaluatik
2) Menyimak Konsentratif (a study type listening)
Kegiatan menyimak yang sejenis dengan telaah.
Berikut ini adalah aneka kegiatan menyimak konsentratif.
a) Mencari hubungan
b) Mencari informasi
c) Memperoleh pemahaman
d) Manghayati ide-ide
e) Memahami urutan ide-ide
f) Mencatat fakta-fakta
g) Mengikuti petunjuk
10. 10
3) Menyimak Kreatif (creative listening)
Menyimak kreatif adalah sejenis kegiatan dalam
menyimak yang dapat mengakibatkan kesenangan
rekonstruksi imajinatif para penyimak terhadap bunyi,
penglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik
yang disarankan atau dirangsang oleh apa-apa yang
disimaknya (dawson (et all), 1963:153). Kegiatan
menyimak kreatif di antaranya:
a) Mengasosiasikan makna-makna dengan pengalaman
menyimak.
b) Merekonstruksi imajinasi-imajinasi visual
sementara menyimak.
c) Mengadaptasikan imaji dengan pikiran imajinatif
dalam karya.
d) Memecahkan masalah, memeriksa dan mengujinya.
4) Menyimak Eksplorasif
Menyimak eksplorasif adalah sejenis kegiatan
menyimak intensif dengan maksud dan tujuan menyelidiki
sesuatu lebih terarah dan lebih sempit. Kegiatan menyimak
eksplorasif ini meliputi :
a) Menemukan hal baru
b) Menemukan Informasi tambahan
c) Menemukan isu menarik
5) Menyimak Interogatif
Menyimak interogatif adalah sejenis kegiatan
menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi
dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan butir-butir
dari ujaran sang pembicara karena sang penyimak akan
mengajukan sebanyak pertanyaan. Dalam kegiatan
11. 11
menyimak interogatif ini sang penyimak mempersempit
serta mengarahkan perhatiannya pada pemerolehan
informasi dengan cara menginterogasi atau menanyai sang
pembicara 9 dawson ( 1963:153)
6) Menyimak Selektif
Alasan mengapa kita harus menyimak secara selektif :
a) Kita jarang sekali mendapat kesempatan untuk
berpratisipasi secara sempurna dalam suatu
kebudayaan asing dan oleh karena itu hidup kita
yang berisi dan bersegi ganda itu turut mengganggu
kapasitas kita untuk menyerap.
b) Kebiasaan-kebiasaan kita kini cenderung membuat
kita menginterpretasikan kembali rangsangan-
rangsangan akustik yang disampaikan oleh telinga
kita ke otak kita dan karenanya kita memperoleh
suatu impresi yang dinyatakan dengan tidak
sebenarnya terhadap bahasa asing.
3. Menyimak Berdasarkan Pada Titik Pandang Aktivitas Penyimak
Tidyman dan Butterfield mengklasifikasikan Menyimak
Berdasarkan pada titik pandang aktivitas penyimak dapat
diklarifikasikan:
a. Kegiatan Menyimak Bertarap Rendah
Kegiatan menyimak bertaraf rendah berupa penyimak baru
sampai pada kegiatan memberikan dorongan, perhatian, dan
menunjang pembicaraan. Biasanya aktivitas itu bersifat nonverbal
seperti mengangguk-angguk, senyum, sikap tertib dan penuh
perhatian atau melalui ucapan-ucapan pendek seperti benar, saya
setuju, ya, ya dan sebagainya. Menyimak dalam taraf rendah ini
dikenal dengan nama silent listening.
12. 12
b. Kegiatan Menyimak Bertaraf Tinggi
Aktivitas menyimak yang bertaraf tinggi, penyimak sudah
dapat mengutarakan kembali isi bahan simakan. Pengutaraan
kembali isi bahan simakan menandakan bahwa penyimak sudah
memahami isi bahan simakan. Jenis menyimak seperti ini disebut
dengan nama active listening.
D. Proses Menyimak
Mendengar tidaklah sama dengan menyimak. Mendengar mengacu
pada mengindera pesan yang diucapkan dari sumbernya, sedangkan
menyimak merupakan proses komunikasi yang sangat kompleks. Proses
menyimak akan disebut berhasil jika pesan yang dimaksud oleh
pembicara sampai pada penyimak. Jika proses menyimak yang dilakukan
kurang baik maka dapat menyebabkan putusnya komunikasi dan terjadi
salah paham sehingga dapat menimbulkan masalah. Oleh karena itu, jika
hal tersebut tidak ingin terjadi maka dapat di pahami tahap-tahap yang
terjadi dalam proses kegiatan menyimak.
1. Tahap mendengar (hearing)
Tahap mendengar, dalam tahap ini kita baru mendengar
segala sesuatu yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam
ujaran atau pembicaraanya, sehingga dalam tahap ini, si pendengar
masih berda dalam tahap hearing.
Tahap mendengar yaitu tahap dimana kita baru mendengar
segala sesuatu yang dikemukakan oleh pembicara atas apa yang
pembicara bicarakan. Ini merupakan tahap paling awal dari proses
menyimak. Pada tahapan ini disebut hearing.
2. Tahap memahami (understanding)
Tahap memahami. Tahap ini merupakan tahap lanjutan.
Setelah kita mnedengar, ada keinginan bagi kita untuk mengerti
atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan
oleh sang pembicara. Tahap ini disebut juga tahap understanding.
13. 13
Tahap Memahami yaitu tahap bagi kita untuk mengerti atau
memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh
pembicara. Pada tahap ini kita memasuki tahap understanding.
3. Tahap menginterpretasi (interpreting)
Tahap menginterpretasi. Penyimak yang baik, cermat, dan
juga teliti, belum puas jika hanya mendengar dan memahami isi
ujaran sang pembicara. Dia ingin menafsirkan atau
menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat yang terdapat dan
tersirat dalam ujaran tersebut. Dengan demikian, sang penyimak
telah tiba pada tahap interpretting.
Tahap Menginterpretasi yaitu tahap ketika kita ingin
menafsirkan atau menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat
yang terdapat dan tersirat dalam ujaran itu. Dalam hal ini berarti
kita sudah memasuki tahap interpreting.
4. Tahap mengevaluasi (evaluating)
Tahap mengevaluasi. Setelah memahami serta dapat
menafsir atau menginterpretasi isi pembicaraan, sang penyimak
pun mulai menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan sang
pembicara, di mana keunggulan dan kelemahan, di mana kebaikan
serta kekurangan sang pembicara dievaluasi. Pada tahap ini sang
penyimak sampai pada tahapm evaluating.
Tahap Mengevaluasi yaitu tahap dimana kita mulai menilai
atau mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara mengenai
keunggulan dan kelemahan serta kebaikan dan keunggulan
pembicara. Pada tahap ini disebut evaluating.
5. Tahap menanggapi (responding)
Tahap menanggapi. Tahap menanggapi merupakan tahap
terakhir dalam kegiatan menyimak. sang penyimak menyambut,
mencamkan, menyerap, serta menerima gagasan atau ide yang
dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau
14. 14
pembicaraanya. Pada tahap ini sang penyimak sampai pada tahap
menanggapi atau responding, Logan et al (dalam Tarigan 1986:
58-59).
Tahap Menanggapi yaitu tahap yang terakhir dalam proses
menyimak. Penyimak menyambut, mencamkan, dan menyerap
serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh
pembicara dalam ujaran atau pembicaraanya. Pada tahap ini berarti
kita sudah melalui tahap terakhir yang disebut tahap menanggapi
(responding).
Faktor penting dalam menyimak ialah keterlibatan menyinmak
dalam berinteraksi dengan pembicara. Oleh karena itu, anak-anak tidak
mungkin dapat melaksanakan tugas menyimak dengan baik apabila
mereka terganggu oleh pembicaraan anak-anak yang lain. Menurut
Anderson dan Lyneh ( lewat Nunan, 1991 : 25 ) , kesulitan dalam
menyimak dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :
1. Susunan informasi ( teks yang berisi informasi yang disusun secara
kronologis lebih mudah dipahami daripada yang tidak kronologis ).
2. Latar belakang pengetahuan penyimak mengenai topik yang
disimak.
3. Kelengkapan dan kejelasan ( disajikan eksplisit) informasi yang
disimak.
4. Pembicara lebih banyak menggunakan kata ganti daripada
menggunakan kata benda secara lengkap maka teks itu lebih sulit
dipahami.
5. Yang dideskripsikan dalam teks yang disimak mengandung
hubungan ataukan hubungan dinamis ( yang menunjukan hubungan
statis, misalnya bentuk-bentuk geometrik lebih sulit dipahami
daripada yang mengandung hubungan dinamis misalnya kecelakaan
di jalan raya.
15. 15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses
menangkap, memahami atau menghayati pesan yang disesuaikann
dengan tujuan masing-masing menyimak.
2. Tujuan untuk menyimak secara umum yaitu : menyimak untuk
belajar, menyimak untuk menikmati, menyimak untuk
mengevaluasi, menyimak untuk mengapresiasi, menyimak untuk
mengkomunikasikan ide-ide, menyimak untuk membedakan bunyi-
bunyi, untuk memecahkan masalah, dan untuk meyakinkan.
3. Sedangkan jenis-jenis menyimak ada :
a. Berdasarkan sumber suara yang disimak. Penyimak dibagi
menjadi dua bagian yaitu:
1) Intrapersonal listening atau penyimak intrapribadi
2) Interpersonal listening atau penyimak antar pribadi
b. Berdasarkan pada cara penyimakan bahan yang disimak.
1) Menyimak Ekstensif (extensive listening)
Menyimak jenis ini diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Menyimak sosial/konvensional/sopan
b) Menyimak sekunder (secondary listening)
c) Menyimak estetik (aesthetic listening) atau
menyimak Apresiatif.
d) Menyimak Pasif
16. 16
2) Menyimak Intensif
Jenis-jenis menyimak yang termasuk ke dalam kelompok
ini adalah sebagai berikut:
a) Menyimak Kritis
b) Menyimak Konsentratif (a study type listening)
c) Menyimak Kreatif (creative listening)
d) Menyimak Eksplorasif
e) Menyimak Interogatif
f) Menyimak Selektif
c. Berdasarkan pada titik pandang aktivitas penyimak
1) Kegiatan Menyimak Bertarap Rendah
2) Kegiatan Menyimak Bertaraf Tinggi
4. Proses menyimak itu sendiri ada beberapa tahap yaitu tahap
mendengar, tahap memahami, tahap menafsirkan , tahap menilai,
tahap menanggapi.