SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial dalam
hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial terkandung suatu
maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari
individu yang lain. Secara kodrat manusia akan selalu hidup bersama.
Dalam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi dan komunikasi baik
dengan alam lingkungan dengan sesamanya maupun dengan Tuhannya.
Dalam kegiatan sehari-hari, menyimak adalah salah satu kegiatan yang
sangat penting selain keterampilan yang lainnya. Kegiatan menyimak juga
dapat menambah ilmu atau wawasan yang belum dimiliki di antaranya
melalui radio, tv, atau langsung dari nara sumbernya. Kenyataan ini terjadi
di segala sektor kehidupan. Melalui proses menyimaklah seseorang
mengenal konsep segala informasi baik berupa ilmu pengetahuan maupun
hal-hal lain yang belum kita kenal. Namun, tidak semua orang mampu
menyimak dengan baik, padahal kemajuan masyarakat sangat tergantung
pada kemampuan menyimak berbagai informasi anggota masyarakatnya.
Jika seseorang banyak mendapatka informasi berarti orang itu
meningkatkan pengetahuan, dan banyak pengetahuan berarti
meningkatkan daya pikir. Salah satu faktor keberhasilan dari menyimak
adalah unsur penutur, materi simakan, unsur situasi dan sebagainya. Selain
itu, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari simakan adalah
bagaimana seorang penyimak mengetahui posisi serta jenis – jenis
menyimak, Hal inilah yang mendasari penulisi untuk mengangkat Sebuah
judul makalah tentang Menyimak.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian menyimak ?
2. Apa tujuan dari menyimak ?
3. Apa saja jenis dari menyimak ?
4. Bagaimana tahap proses menyimak ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian menyimak.
2. Untuk mengetahui tujuan dari menyimak.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dari menyimak.
4. Untuk mengetahui bagaimana tahap proses menyimak.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Menyimak
Berikut ini terdapat beberapa pengertian menyimak yang dikemukakan
oleh para ahli.
1. Menurut H. G. Tarigan
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambing-
lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta
interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan
serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
2. Menurut Anderson
Menyimak sebagai proses besar mendengarkan, mengenal, serta
menginterpretasikan lambing-lambang lisan.
3. Menurut Russel&Russel 1959
Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman
dan perhatian serta apresiasi
4. Menurut Drs. Hanapi Natasasmita
Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada
objek yang disimak.
5. Menurut Djago Tarigan
Menyimak dapat didefinisikan sebagai suatu aktifitas yang
mencakup kegiatan mendengar dari bunyi bahasa, mengidentifikasi,
menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan
simakan
6. Hakikat Menyimak
Hakikat menyimak adalah mendengarkan dan memahami isi bahan
simakan karena itu dapat disimpulkan bahwa tujuan utama menyimak
4
adalah menangkap, memahami atau menghayati pesan, ide, gagasan
yang tersirat dalam bahan simakan.
B. Tujuan Menyimak
Tujuan yang bersifat umum itu dapat dipecah menjadi beberapa
bagian sesuai dengan aspek yang ditekankan. Perbedaan dalam tujuan
menyebabkan perbedaan dalam aktivitas menyimak yang bersangkutan.
Salah satu klasifikasi tujuan menyimak adalah sepertipembagian berikut :
1. Menyimak untuk belajar
Menyimak dengan tujuan utama agar dapat memperoleh
pengetahuan dari bahan ujaran pembicara.
2. Menyimak untuk menikmati
Menyimak dengan penekanan khususnya pada penikmatan
terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau yang
diperdengarkan atau dipagelarkan ( terutama dalam bidang seni )
dengan kata lain menyimak untuk menikmati keindahan audial.
3. Menyimak untuk mengevaluasi
Menyimak dengan maksud agar orang dapat menilai
sesuatu yang dia disimak dengan kata lain dia menyimak tentang
baik buruknya atau logis tidak logisnya sesuatu yang dia simak.
4. Menyimak untuk mengapreasi
Menyimak agar seseorang dapat menikmati serta
menghargai sesuatu yang disimaknya ( misalnya , pembicaraan ,
cerita, pembacaan puisi, music dan lagu , dialog , diskusi panel dan
perdebatan )
5. Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-ide
Menyimak dengan maksud agar seseorang dapat
mengkomunikasikan ide-ide, gagasan ataupun perasaan-perasaan
kepada orang lain dengan lancar dan tepat.
5
6. Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi
Menyimak dengan maksud tujuan agar dia dapat
membedakan bunyi-bunyi yang membedakan arti ( distingtif )
mana bunyi yang tidak membedakan arti, biasanya ini terlihat
nyata pada seseorang yang sedang belajar bahasa asing.
7. Menyimak untuk memecahkan masalah
Menyimak dengan maksud agar seseorang dapat
memecahkan masalah secara kreatif dan analisis sebab dari
pembicara , seseorang mungkin akan memperoleh banyak
masukan berharga.
8. Menyimak untuk meyakinkan
Seseorang yang tekun menyimak pembicara untuk
meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yangs
elama ini dia ragukan. Dengan perkataan lain dia menyimak secara
persuasif.
Sedangkan tujuan menyimak menurut beberapa ahli antara lain :
1. Menurut H.G. Tarigan
a. Menyimak untuk belajar
b. Menyimak untuk Menikmati keindahan audial
c. Menyimak untuk Mengevaluasi
d. Menyimak untuk Mengapresiasi materi simakan
e. Menyimak untuk Mengkomunikasikan ide-ide
f. Menyimak untuk Membedakan bunyi-bunyi
g. Menyimak untuk Memecahkan masalah
h. Menyimak untuk Meyakinkan
2. Menurut Bunga Ayesha dalam modul hakikat menyimak
a. Mendapatkan fakta
b. Mengevaluasi fakta
6
c. Menganalisis fakta
d. Mendapatkan inspirasi
e. Menghibur diri
f. Meningkatkan kemampuan berbicara
3. Menurut Gary T. Hunt
a. Untuk memperoleh informasi yang bersangkut paut dengan
pekerjaan atau profesi
b. Agar menjadi lebih efektif dalam hubungan antarpribadi
dalam kehidupan sehari-hari di rumah, di tempat kerja dan
di dalam kehidupan masyarakat.
c. Untuk mengumpulkan data agar membuat kesimpulan-
kesimpulan yang masuk akal
d. Agar dapat memberikan respons yang tepat terhadap segala
sesuatu yang didengar.
C. Jenis-Jenis Menyimak
1. Berdasarkan Sumber Suara yang disimak. Penyimak dibagi
menjadi dua bagian yaitu:
a. Intrapersonal listening atau menyimak intrapribadi
b. Interpersonal listening atau penyimak antar pribadi
2. Berdasarkan Pada Cara Penyimakan Bahan yang Disimak. Dapat
diklarifikasikan sebagai berikut:
a. Menyimak Ekstensif (extensive listening)
Menyimak ekstensif ialah kegiatan menyimak tidak
memerlukan perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak
hanya memahami seluruh secara garis besarnya saja. Menyimak
Ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak yang mengenai hal-hal
7
yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu
di bawah bimbingan langsung seorang guru. Jenis menyimak ini
dapat digunakan bagi dua jenis tujuan yang berbeda:
1) Untuk menangkap atau mengingat kembali bahan yang
telah dikenal atau diketahui dalam suatu lingkungan baru
dengan cara yang baru.
2) Dapat pula member kesempatan bagi para siswa mendengar
dan menyimak butir-butir kosakata dan struktur-struktur
yang masih asing atau baru baginya yang terdapat dalam
arus ujaran yang berada di dalam jangkauan dan
kapasitasnya untuk menanganinya.
Menyimak jenis ini diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Menyimak sosial/konvensional/sopan
Menyimak jenis ini biasanya berlangsung dalam
situasi sosial. Menyimak sosial ini berlangsung dalam
beberapa fase yakni menyimak sosial, sekunder dan estetik.
Menyimak sosial ini juga mencakup dua hal:
a) Menyimak secara sopan santun dan dengan penuh
perhatian terhadap percakapan atau obrolan dalam
situasi-situasi social dengan suatu maksud.
b) Menyimak serta memahami peranan-peranan pembicara
dan penyimak dalam proses komunikasi tersebut
(Anderson:1972:69)
2) Menyimak sekunder (secondary listening)
Menyimak sekunder adalah sejenis kegiatan
menyimak secara kebetulan (casual listening) dan secara
ektensif (extensive listening).
8
3) Menyimak estetik (aesthetic listening) atau menyimak
Apresiatif. Menyimak estetik ini mencakup:
a) Menyimak music, puisi, pembacaan bersama atau
drama, radio dan rekaman-rekaman.
b) Menikmati cerita, puisi, teka-teki, gemerincing irama,
dan lakon-lakon yang dibacakan atau diceritakan oleh
guru, siswa maupun actor (Dawson (etall), 1963:153)
4) Menyimak Pasif
Menyimak pasif adalah penyerapan suatu ujaran
tanpa upaya sadar yang biasanya menandai upaya-upaya
kita pada saat belajar dengan kurang teliti, tergesa-gesa,
menghafal luar kepala, berlatih santai, serta menguasai
suatu bahasa.
b. Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh
perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami
secara mendalam. Menyimak intensif diarahkan pada suatu
kegiatan yang jauh lebih diawas, dikontrol terhadap suatu hal
tertentu. Dalam hal ini harus diadakan suatu pembagian penting
sebagai berikut:
1) Menyimak intensif ini terutama sekali dapat diarahkan pada
butir-butir bahwa sebagai bagian dari program pengajaran
bahasa.
2) Terutama sekali dapat diarahkan pada pemahaman serta
pengertian umum.
9
Jenis-jenis menyimak yang termasuk ke dalam kelompok ini
adalah sebagai berikut:
1) Menyimak Kritis
Menyimak kritis adalah sejenis kegiatan menyimak
yang berupaya untuk mencari keslahan atau kekeliruan
bahkan juga butir-butir yang baik dan benar dari ujaran
seorang pembicara dengan alasan-alasan yang kuat yang
dapat diterima oleh akal sehat. Berikut ini 10 usaha
menyimak kritis:
a) Memperhatikan ketepatan bahasa ujaran
b) Menentukan alasan-alasan mengapa
c) Memahami makna petunjuk konteks
d) Membedakan fakta dengan fantasi
e) Menarik kesimpulan
f) Membuat keputusan
g) Menemukan pemecahan masalah
h) Menentukan informasi baru
i) Menginterpretasi ungkapan, idiom, istilah baru
j) Bertindak objektif dan evaluatik
2) Menyimak Konsentratif (a study type listening)
Kegiatan menyimak yang sejenis dengan telaah.
Berikut ini adalah aneka kegiatan menyimak konsentratif.
a) Mencari hubungan
b) Mencari informasi
c) Memperoleh pemahaman
d) Manghayati ide-ide
e) Memahami urutan ide-ide
f) Mencatat fakta-fakta
g) Mengikuti petunjuk
10
3) Menyimak Kreatif (creative listening)
Menyimak kreatif adalah sejenis kegiatan dalam
menyimak yang dapat mengakibatkan kesenangan
rekonstruksi imajinatif para penyimak terhadap bunyi,
penglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik
yang disarankan atau dirangsang oleh apa-apa yang
disimaknya (dawson (et all), 1963:153). Kegiatan
menyimak kreatif di antaranya:
a) Mengasosiasikan makna-makna dengan pengalaman
menyimak.
b) Merekonstruksi imajinasi-imajinasi visual
sementara menyimak.
c) Mengadaptasikan imaji dengan pikiran imajinatif
dalam karya.
d) Memecahkan masalah, memeriksa dan mengujinya.
4) Menyimak Eksplorasif
Menyimak eksplorasif adalah sejenis kegiatan
menyimak intensif dengan maksud dan tujuan menyelidiki
sesuatu lebih terarah dan lebih sempit. Kegiatan menyimak
eksplorasif ini meliputi :
a) Menemukan hal baru
b) Menemukan Informasi tambahan
c) Menemukan isu menarik
5) Menyimak Interogatif
Menyimak interogatif adalah sejenis kegiatan
menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi
dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan butir-butir
dari ujaran sang pembicara karena sang penyimak akan
mengajukan sebanyak pertanyaan. Dalam kegiatan
11
menyimak interogatif ini sang penyimak mempersempit
serta mengarahkan perhatiannya pada pemerolehan
informasi dengan cara menginterogasi atau menanyai sang
pembicara 9 dawson ( 1963:153)
6) Menyimak Selektif
Alasan mengapa kita harus menyimak secara selektif :
a) Kita jarang sekali mendapat kesempatan untuk
berpratisipasi secara sempurna dalam suatu
kebudayaan asing dan oleh karena itu hidup kita
yang berisi dan bersegi ganda itu turut mengganggu
kapasitas kita untuk menyerap.
b) Kebiasaan-kebiasaan kita kini cenderung membuat
kita menginterpretasikan kembali rangsangan-
rangsangan akustik yang disampaikan oleh telinga
kita ke otak kita dan karenanya kita memperoleh
suatu impresi yang dinyatakan dengan tidak
sebenarnya terhadap bahasa asing.
3. Menyimak Berdasarkan Pada Titik Pandang Aktivitas Penyimak
Tidyman dan Butterfield mengklasifikasikan Menyimak
Berdasarkan pada titik pandang aktivitas penyimak dapat
diklarifikasikan:
a. Kegiatan Menyimak Bertarap Rendah
Kegiatan menyimak bertaraf rendah berupa penyimak baru
sampai pada kegiatan memberikan dorongan, perhatian, dan
menunjang pembicaraan. Biasanya aktivitas itu bersifat nonverbal
seperti mengangguk-angguk, senyum, sikap tertib dan penuh
perhatian atau melalui ucapan-ucapan pendek seperti benar, saya
setuju, ya, ya dan sebagainya. Menyimak dalam taraf rendah ini
dikenal dengan nama silent listening.
12
b. Kegiatan Menyimak Bertaraf Tinggi
Aktivitas menyimak yang bertaraf tinggi, penyimak sudah
dapat mengutarakan kembali isi bahan simakan. Pengutaraan
kembali isi bahan simakan menandakan bahwa penyimak sudah
memahami isi bahan simakan. Jenis menyimak seperti ini disebut
dengan nama active listening.
D. Proses Menyimak
Mendengar tidaklah sama dengan menyimak. Mendengar mengacu
pada mengindera pesan yang diucapkan dari sumbernya, sedangkan
menyimak merupakan proses komunikasi yang sangat kompleks. Proses
menyimak akan disebut berhasil jika pesan yang dimaksud oleh
pembicara sampai pada penyimak. Jika proses menyimak yang dilakukan
kurang baik maka dapat menyebabkan putusnya komunikasi dan terjadi
salah paham sehingga dapat menimbulkan masalah. Oleh karena itu, jika
hal tersebut tidak ingin terjadi maka dapat di pahami tahap-tahap yang
terjadi dalam proses kegiatan menyimak.
1. Tahap mendengar (hearing)
Tahap mendengar, dalam tahap ini kita baru mendengar
segala sesuatu yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam
ujaran atau pembicaraanya, sehingga dalam tahap ini, si pendengar
masih berda dalam tahap hearing.
Tahap mendengar yaitu tahap dimana kita baru mendengar
segala sesuatu yang dikemukakan oleh pembicara atas apa yang
pembicara bicarakan. Ini merupakan tahap paling awal dari proses
menyimak. Pada tahapan ini disebut hearing.
2. Tahap memahami (understanding)
Tahap memahami. Tahap ini merupakan tahap lanjutan.
Setelah kita mnedengar, ada keinginan bagi kita untuk mengerti
atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan
oleh sang pembicara. Tahap ini disebut juga tahap understanding.
13
Tahap Memahami yaitu tahap bagi kita untuk mengerti atau
memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh
pembicara. Pada tahap ini kita memasuki tahap understanding.
3. Tahap menginterpretasi (interpreting)
Tahap menginterpretasi. Penyimak yang baik, cermat, dan
juga teliti, belum puas jika hanya mendengar dan memahami isi
ujaran sang pembicara. Dia ingin menafsirkan atau
menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat yang terdapat dan
tersirat dalam ujaran tersebut. Dengan demikian, sang penyimak
telah tiba pada tahap interpretting.
Tahap Menginterpretasi yaitu tahap ketika kita ingin
menafsirkan atau menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat
yang terdapat dan tersirat dalam ujaran itu. Dalam hal ini berarti
kita sudah memasuki tahap interpreting.
4. Tahap mengevaluasi (evaluating)
Tahap mengevaluasi. Setelah memahami serta dapat
menafsir atau menginterpretasi isi pembicaraan, sang penyimak
pun mulai menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan sang
pembicara, di mana keunggulan dan kelemahan, di mana kebaikan
serta kekurangan sang pembicara dievaluasi. Pada tahap ini sang
penyimak sampai pada tahapm evaluating.
Tahap Mengevaluasi yaitu tahap dimana kita mulai menilai
atau mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara mengenai
keunggulan dan kelemahan serta kebaikan dan keunggulan
pembicara. Pada tahap ini disebut evaluating.
5. Tahap menanggapi (responding)
Tahap menanggapi. Tahap menanggapi merupakan tahap
terakhir dalam kegiatan menyimak. sang penyimak menyambut,
mencamkan, menyerap, serta menerima gagasan atau ide yang
dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau
14
pembicaraanya. Pada tahap ini sang penyimak sampai pada tahap
menanggapi atau responding, Logan et al (dalam Tarigan 1986:
58-59).
Tahap Menanggapi yaitu tahap yang terakhir dalam proses
menyimak. Penyimak menyambut, mencamkan, dan menyerap
serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh
pembicara dalam ujaran atau pembicaraanya. Pada tahap ini berarti
kita sudah melalui tahap terakhir yang disebut tahap menanggapi
(responding).
Faktor penting dalam menyimak ialah keterlibatan menyinmak
dalam berinteraksi dengan pembicara. Oleh karena itu, anak-anak tidak
mungkin dapat melaksanakan tugas menyimak dengan baik apabila
mereka terganggu oleh pembicaraan anak-anak yang lain. Menurut
Anderson dan Lyneh ( lewat Nunan, 1991 : 25 ) , kesulitan dalam
menyimak dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :
1. Susunan informasi ( teks yang berisi informasi yang disusun secara
kronologis lebih mudah dipahami daripada yang tidak kronologis ).
2. Latar belakang pengetahuan penyimak mengenai topik yang
disimak.
3. Kelengkapan dan kejelasan ( disajikan eksplisit) informasi yang
disimak.
4. Pembicara lebih banyak menggunakan kata ganti daripada
menggunakan kata benda secara lengkap maka teks itu lebih sulit
dipahami.
5. Yang dideskripsikan dalam teks yang disimak mengandung
hubungan ataukan hubungan dinamis ( yang menunjukan hubungan
statis, misalnya bentuk-bentuk geometrik lebih sulit dipahami
daripada yang mengandung hubungan dinamis misalnya kecelakaan
di jalan raya.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses
menangkap, memahami atau menghayati pesan yang disesuaikann
dengan tujuan masing-masing menyimak.
2. Tujuan untuk menyimak secara umum yaitu : menyimak untuk
belajar, menyimak untuk menikmati, menyimak untuk
mengevaluasi, menyimak untuk mengapresiasi, menyimak untuk
mengkomunikasikan ide-ide, menyimak untuk membedakan bunyi-
bunyi, untuk memecahkan masalah, dan untuk meyakinkan.
3. Sedangkan jenis-jenis menyimak ada :
a. Berdasarkan sumber suara yang disimak. Penyimak dibagi
menjadi dua bagian yaitu:
1) Intrapersonal listening atau penyimak intrapribadi
2) Interpersonal listening atau penyimak antar pribadi
b. Berdasarkan pada cara penyimakan bahan yang disimak.
1) Menyimak Ekstensif (extensive listening)
Menyimak jenis ini diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Menyimak sosial/konvensional/sopan
b) Menyimak sekunder (secondary listening)
c) Menyimak estetik (aesthetic listening) atau
menyimak Apresiatif.
d) Menyimak Pasif
16
2) Menyimak Intensif
Jenis-jenis menyimak yang termasuk ke dalam kelompok
ini adalah sebagai berikut:
a) Menyimak Kritis
b) Menyimak Konsentratif (a study type listening)
c) Menyimak Kreatif (creative listening)
d) Menyimak Eksplorasif
e) Menyimak Interogatif
f) Menyimak Selektif
c. Berdasarkan pada titik pandang aktivitas penyimak
1) Kegiatan Menyimak Bertarap Rendah
2) Kegiatan Menyimak Bertaraf Tinggi
4. Proses menyimak itu sendiri ada beberapa tahap yaitu tahap
mendengar, tahap memahami, tahap menafsirkan , tahap menilai,
tahap menanggapi.

Contenu connexe

Tendances

Mata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiMata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologi
Niicha Juwita
 
Pengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumPengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umum
Imam Suwandi
 
Ppt perkembangan peserta didik
Ppt perkembangan peserta didikPpt perkembangan peserta didik
Ppt perkembangan peserta didik
rizka_pratiwi
 
Teknik Berpidato
Teknik BerpidatoTeknik Berpidato
Teknik Berpidato
guestd42496
 
Bilingualism and diglosia
Bilingualism and diglosiaBilingualism and diglosia
Bilingualism and diglosia
YahyaChoy
 

Tendances (20)

Mata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiMata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologi
 
Konsep Dasar Retorika
Konsep Dasar RetorikaKonsep Dasar Retorika
Konsep Dasar Retorika
 
PRINSIP KESANTUNAN
PRINSIP KESANTUNANPRINSIP KESANTUNAN
PRINSIP KESANTUNAN
 
Pengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumPengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umum
 
tindak tutur
tindak tuturtindak tutur
tindak tutur
 
Ppt perkembangan peserta didik
Ppt perkembangan peserta didikPpt perkembangan peserta didik
Ppt perkembangan peserta didik
 
Teknik Berpidato
Teknik BerpidatoTeknik Berpidato
Teknik Berpidato
 
Perbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan SastraPerbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan Sastra
 
Powerpoint tentang Berbicara
Powerpoint tentang BerbicaraPowerpoint tentang Berbicara
Powerpoint tentang Berbicara
 
keterampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktifketerampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktif
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Bilingualism and diglosia
Bilingualism and diglosiaBilingualism and diglosia
Bilingualism and diglosia
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Ihwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistikIhwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistik
 
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa IndonesiaMakalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
 
Teori belajar bahasa
Teori belajar bahasaTeori belajar bahasa
Teori belajar bahasa
 
Ruang lingkup wacana
Ruang lingkup wacana Ruang lingkup wacana
Ruang lingkup wacana
 
media pembelajaran sederhana.pptx
media pembelajaran sederhana.pptxmedia pembelajaran sederhana.pptx
media pembelajaran sederhana.pptx
 
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNGLaporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
 
Ppt hasil observasi
Ppt hasil observasiPpt hasil observasi
Ppt hasil observasi
 

En vedette

Excursion program the implicit and culture based learning it triggers
Excursion program the implicit and culture based learning it triggersExcursion program the implicit and culture based learning it triggers
Excursion program the implicit and culture based learning it triggers
FPBS IKIP PGRI BALI
 
Excursion program the implicit and culture based learning it triggers
Excursion program the implicit and culture based learning it triggersExcursion program the implicit and culture based learning it triggers
Excursion program the implicit and culture based learning it triggers
FPBS IKIP PGRI BALI
 
Pembelajaran bahasa inggris berkonteks budaya bali
Pembelajaran bahasa inggris berkonteks budaya baliPembelajaran bahasa inggris berkonteks budaya bali
Pembelajaran bahasa inggris berkonteks budaya bali
FPBS IKIP PGRI BALI
 
Penerapan model kooperatif jigsaw pada pembelajaran metode pembelajaran bahas...
Penerapan model kooperatif jigsaw pada pembelajaran metode pembelajaran bahas...Penerapan model kooperatif jigsaw pada pembelajaran metode pembelajaran bahas...
Penerapan model kooperatif jigsaw pada pembelajaran metode pembelajaran bahas...
FPBS IKIP PGRI BALI
 
Evaluasi kurikulum bahasa inggris jurusan administrasi niaga politeknik neg...
Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik neg...Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik neg...
Evaluasi kurikulum bahasa inggris jurusan administrasi niaga politeknik neg...
FPBS IKIP PGRI BALI
 

En vedette (9)

Excursion program the implicit and culture based learning it triggers
Excursion program the implicit and culture based learning it triggersExcursion program the implicit and culture based learning it triggers
Excursion program the implicit and culture based learning it triggers
 
Excursion program the implicit and culture based learning it triggers
Excursion program the implicit and culture based learning it triggersExcursion program the implicit and culture based learning it triggers
Excursion program the implicit and culture based learning it triggers
 
Pembelajaran bahasa inggris berkonteks budaya bali
Pembelajaran bahasa inggris berkonteks budaya baliPembelajaran bahasa inggris berkonteks budaya bali
Pembelajaran bahasa inggris berkonteks budaya bali
 
Penerapan model kooperatif jigsaw pada pembelajaran metode pembelajaran bahas...
Penerapan model kooperatif jigsaw pada pembelajaran metode pembelajaran bahas...Penerapan model kooperatif jigsaw pada pembelajaran metode pembelajaran bahas...
Penerapan model kooperatif jigsaw pada pembelajaran metode pembelajaran bahas...
 
Evaluasi kurikulum bahasa inggris jurusan administrasi niaga politeknik neg...
Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik neg...Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik neg...
Evaluasi kurikulum bahasa inggris jurusan administrasi niaga politeknik neg...
 
Makalah pengaruh teknologi terhadap bisnis
Makalah pengaruh teknologi terhadap bisnis Makalah pengaruh teknologi terhadap bisnis
Makalah pengaruh teknologi terhadap bisnis
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragraf
 
Lightning Talk #9: How UX and Data Storytelling Can Shape Policy by Mika Aldaba
Lightning Talk #9: How UX and Data Storytelling Can Shape Policy by Mika AldabaLightning Talk #9: How UX and Data Storytelling Can Shape Policy by Mika Aldaba
Lightning Talk #9: How UX and Data Storytelling Can Shape Policy by Mika Aldaba
 
Succession “Losers”: What Happens to Executives Passed Over for the CEO Job?
Succession “Losers”: What Happens to Executives Passed Over for the CEO Job? Succession “Losers”: What Happens to Executives Passed Over for the CEO Job?
Succession “Losers”: What Happens to Executives Passed Over for the CEO Job?
 

Similaire à Kelompok 1 bab i 3 menyimak

Keterampilan menyimak
Keterampilan menyimakKeterampilan menyimak
Keterampilan menyimak
Pak Bos
 
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasaPengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Nando A-stlye
 
Kemahiran berbahasa
Kemahiran berbahasaKemahiran berbahasa
Kemahiran berbahasa
nuar nani
 
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimakKelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Mitha Ye Es
 
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Mitha Ye Es
 
12. pembelajaran menyimak berbicara.
12. pembelajaran menyimak berbicara.12. pembelajaran menyimak berbicara.
12. pembelajaran menyimak berbicara.
Faris Rusli
 
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK  AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptxTUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK  AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
MuhamadLutfifahkrezi1
 

Similaire à Kelompok 1 bab i 3 menyimak (20)

Keterampilan menyimak
Keterampilan menyimakKeterampilan menyimak
Keterampilan menyimak
 
Keterampilan menyimak
Keterampilan menyimakKeterampilan menyimak
Keterampilan menyimak
 
Keterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa Bali
Keterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa BaliKeterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa Bali
Keterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa Bali
 
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasaPengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasa
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Menyimak
MenyimakMenyimak
Menyimak
 
Kuliah 1
Kuliah 1Kuliah 1
Kuliah 1
 
KEMAHIRAN MENDENGAR.pdf
KEMAHIRAN MENDENGAR.pdfKEMAHIRAN MENDENGAR.pdf
KEMAHIRAN MENDENGAR.pdf
 
presentasi menyimak kritis
presentasi menyimak kritispresentasi menyimak kritis
presentasi menyimak kritis
 
Kemahiran berbahasa
Kemahiran berbahasaKemahiran berbahasa
Kemahiran berbahasa
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Metode pembelajaran istima' wal kalam
Metode pembelajaran istima' wal kalamMetode pembelajaran istima' wal kalam
Metode pembelajaran istima' wal kalam
 
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimakKelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
 
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
 
12. pembelajaran menyimak berbicara.
12. pembelajaran menyimak berbicara.12. pembelajaran menyimak berbicara.
12. pembelajaran menyimak berbicara.
 
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK  AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptxTUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK  AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
 
12289857.ppt
12289857.ppt12289857.ppt
12289857.ppt
 
Nama
NamaNama
Nama
 
3. isi
3. isi3. isi
3. isi
 
Bmp mendengar tutur
Bmp mendengar tuturBmp mendengar tutur
Bmp mendengar tutur
 

Plus de Mitha Ye Es

Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Mitha Ye Es
 
Belajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupuBelajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupu
Mitha Ye Es
 
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
Mitha Ye Es
 
Manfaat tersembunyi dari madu
Manfaat tersembunyi dari maduManfaat tersembunyi dari madu
Manfaat tersembunyi dari madu
Mitha Ye Es
 
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusiKelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
Mitha Ye Es
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
Mitha Ye Es
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Mitha Ye Es
 
Kelompok 2 menyimak ..
Kelompok 2 menyimak ..Kelompok 2 menyimak ..
Kelompok 2 menyimak ..
Mitha Ye Es
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
Mitha Ye Es
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Mitha Ye Es
 
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan beritaKelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Mitha Ye Es
 
Kelompok 2 menyimak
Kelompok 2 menyimak Kelompok 2 menyimak
Kelompok 2 menyimak
Mitha Ye Es
 

Plus de Mitha Ye Es (20)

Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran baruuu
Rencana pelaksanaan pembelajaran baruuuRencana pelaksanaan pembelajaran baruuu
Rencana pelaksanaan pembelajaran baruuu
 
Belajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupuBelajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupu
 
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
 
Mulok
MulokMulok
Mulok
 
Manfaat tersembunyi dari madu
Manfaat tersembunyi dari maduManfaat tersembunyi dari madu
Manfaat tersembunyi dari madu
 
Dialog mulok
Dialog mulokDialog mulok
Dialog mulok
 
Story for mulok
Story for mulokStory for mulok
Story for mulok
 
Tugas Seni RUpa : Gambar beraliran, body painting, senjata tradisional
Tugas Seni RUpa : Gambar beraliran, body painting, senjata tradisionalTugas Seni RUpa : Gambar beraliran, body painting, senjata tradisional
Tugas Seni RUpa : Gambar beraliran, body painting, senjata tradisional
 
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusiKelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
 
Kelompok 2 menyimak ..
Kelompok 2 menyimak ..Kelompok 2 menyimak ..
Kelompok 2 menyimak ..
 
Resensi novel negeri 5 menara
Resensi novel negeri 5 menara Resensi novel negeri 5 menara
Resensi novel negeri 5 menara
 
Pidato lingkungan
Pidato lingkungan Pidato lingkungan
Pidato lingkungan
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
 
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan beritaKelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
 
Kelompok 2 menyimak
Kelompok 2 menyimak Kelompok 2 menyimak
Kelompok 2 menyimak
 

Dernier

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Dernier (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 

Kelompok 1 bab i 3 menyimak

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrat manusia akan selalu hidup bersama. Dalam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi dan komunikasi baik dengan alam lingkungan dengan sesamanya maupun dengan Tuhannya. Dalam kegiatan sehari-hari, menyimak adalah salah satu kegiatan yang sangat penting selain keterampilan yang lainnya. Kegiatan menyimak juga dapat menambah ilmu atau wawasan yang belum dimiliki di antaranya melalui radio, tv, atau langsung dari nara sumbernya. Kenyataan ini terjadi di segala sektor kehidupan. Melalui proses menyimaklah seseorang mengenal konsep segala informasi baik berupa ilmu pengetahuan maupun hal-hal lain yang belum kita kenal. Namun, tidak semua orang mampu menyimak dengan baik, padahal kemajuan masyarakat sangat tergantung pada kemampuan menyimak berbagai informasi anggota masyarakatnya. Jika seseorang banyak mendapatka informasi berarti orang itu meningkatkan pengetahuan, dan banyak pengetahuan berarti meningkatkan daya pikir. Salah satu faktor keberhasilan dari menyimak adalah unsur penutur, materi simakan, unsur situasi dan sebagainya. Selain itu, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari simakan adalah bagaimana seorang penyimak mengetahui posisi serta jenis – jenis menyimak, Hal inilah yang mendasari penulisi untuk mengangkat Sebuah judul makalah tentang Menyimak.
  • 2. 2 B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian menyimak ? 2. Apa tujuan dari menyimak ? 3. Apa saja jenis dari menyimak ? 4. Bagaimana tahap proses menyimak ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian menyimak. 2. Untuk mengetahui tujuan dari menyimak. 3. Untuk mengetahui jenis-jenis dari menyimak. 4. Untuk mengetahui bagaimana tahap proses menyimak.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Menyimak Berikut ini terdapat beberapa pengertian menyimak yang dikemukakan oleh para ahli. 1. Menurut H. G. Tarigan Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambing- lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. 2. Menurut Anderson Menyimak sebagai proses besar mendengarkan, mengenal, serta menginterpretasikan lambing-lambang lisan. 3. Menurut Russel&Russel 1959 Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi 4. Menurut Drs. Hanapi Natasasmita Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak. 5. Menurut Djago Tarigan Menyimak dapat didefinisikan sebagai suatu aktifitas yang mencakup kegiatan mendengar dari bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan 6. Hakikat Menyimak Hakikat menyimak adalah mendengarkan dan memahami isi bahan simakan karena itu dapat disimpulkan bahwa tujuan utama menyimak
  • 4. 4 adalah menangkap, memahami atau menghayati pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan. B. Tujuan Menyimak Tujuan yang bersifat umum itu dapat dipecah menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek yang ditekankan. Perbedaan dalam tujuan menyebabkan perbedaan dalam aktivitas menyimak yang bersangkutan. Salah satu klasifikasi tujuan menyimak adalah sepertipembagian berikut : 1. Menyimak untuk belajar Menyimak dengan tujuan utama agar dapat memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran pembicara. 2. Menyimak untuk menikmati Menyimak dengan penekanan khususnya pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau yang diperdengarkan atau dipagelarkan ( terutama dalam bidang seni ) dengan kata lain menyimak untuk menikmati keindahan audial. 3. Menyimak untuk mengevaluasi Menyimak dengan maksud agar orang dapat menilai sesuatu yang dia disimak dengan kata lain dia menyimak tentang baik buruknya atau logis tidak logisnya sesuatu yang dia simak. 4. Menyimak untuk mengapreasi Menyimak agar seseorang dapat menikmati serta menghargai sesuatu yang disimaknya ( misalnya , pembicaraan , cerita, pembacaan puisi, music dan lagu , dialog , diskusi panel dan perdebatan ) 5. Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-ide Menyimak dengan maksud agar seseorang dapat mengkomunikasikan ide-ide, gagasan ataupun perasaan-perasaan kepada orang lain dengan lancar dan tepat.
  • 5. 5 6. Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi Menyimak dengan maksud tujuan agar dia dapat membedakan bunyi-bunyi yang membedakan arti ( distingtif ) mana bunyi yang tidak membedakan arti, biasanya ini terlihat nyata pada seseorang yang sedang belajar bahasa asing. 7. Menyimak untuk memecahkan masalah Menyimak dengan maksud agar seseorang dapat memecahkan masalah secara kreatif dan analisis sebab dari pembicara , seseorang mungkin akan memperoleh banyak masukan berharga. 8. Menyimak untuk meyakinkan Seseorang yang tekun menyimak pembicara untuk meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yangs elama ini dia ragukan. Dengan perkataan lain dia menyimak secara persuasif. Sedangkan tujuan menyimak menurut beberapa ahli antara lain : 1. Menurut H.G. Tarigan a. Menyimak untuk belajar b. Menyimak untuk Menikmati keindahan audial c. Menyimak untuk Mengevaluasi d. Menyimak untuk Mengapresiasi materi simakan e. Menyimak untuk Mengkomunikasikan ide-ide f. Menyimak untuk Membedakan bunyi-bunyi g. Menyimak untuk Memecahkan masalah h. Menyimak untuk Meyakinkan 2. Menurut Bunga Ayesha dalam modul hakikat menyimak a. Mendapatkan fakta b. Mengevaluasi fakta
  • 6. 6 c. Menganalisis fakta d. Mendapatkan inspirasi e. Menghibur diri f. Meningkatkan kemampuan berbicara 3. Menurut Gary T. Hunt a. Untuk memperoleh informasi yang bersangkut paut dengan pekerjaan atau profesi b. Agar menjadi lebih efektif dalam hubungan antarpribadi dalam kehidupan sehari-hari di rumah, di tempat kerja dan di dalam kehidupan masyarakat. c. Untuk mengumpulkan data agar membuat kesimpulan- kesimpulan yang masuk akal d. Agar dapat memberikan respons yang tepat terhadap segala sesuatu yang didengar. C. Jenis-Jenis Menyimak 1. Berdasarkan Sumber Suara yang disimak. Penyimak dibagi menjadi dua bagian yaitu: a. Intrapersonal listening atau menyimak intrapribadi b. Interpersonal listening atau penyimak antar pribadi 2. Berdasarkan Pada Cara Penyimakan Bahan yang Disimak. Dapat diklarifikasikan sebagai berikut: a. Menyimak Ekstensif (extensive listening) Menyimak ekstensif ialah kegiatan menyimak tidak memerlukan perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami seluruh secara garis besarnya saja. Menyimak Ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak yang mengenai hal-hal
  • 7. 7 yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu di bawah bimbingan langsung seorang guru. Jenis menyimak ini dapat digunakan bagi dua jenis tujuan yang berbeda: 1) Untuk menangkap atau mengingat kembali bahan yang telah dikenal atau diketahui dalam suatu lingkungan baru dengan cara yang baru. 2) Dapat pula member kesempatan bagi para siswa mendengar dan menyimak butir-butir kosakata dan struktur-struktur yang masih asing atau baru baginya yang terdapat dalam arus ujaran yang berada di dalam jangkauan dan kapasitasnya untuk menanganinya. Menyimak jenis ini diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Menyimak sosial/konvensional/sopan Menyimak jenis ini biasanya berlangsung dalam situasi sosial. Menyimak sosial ini berlangsung dalam beberapa fase yakni menyimak sosial, sekunder dan estetik. Menyimak sosial ini juga mencakup dua hal: a) Menyimak secara sopan santun dan dengan penuh perhatian terhadap percakapan atau obrolan dalam situasi-situasi social dengan suatu maksud. b) Menyimak serta memahami peranan-peranan pembicara dan penyimak dalam proses komunikasi tersebut (Anderson:1972:69) 2) Menyimak sekunder (secondary listening) Menyimak sekunder adalah sejenis kegiatan menyimak secara kebetulan (casual listening) dan secara ektensif (extensive listening).
  • 8. 8 3) Menyimak estetik (aesthetic listening) atau menyimak Apresiatif. Menyimak estetik ini mencakup: a) Menyimak music, puisi, pembacaan bersama atau drama, radio dan rekaman-rekaman. b) Menikmati cerita, puisi, teka-teki, gemerincing irama, dan lakon-lakon yang dibacakan atau diceritakan oleh guru, siswa maupun actor (Dawson (etall), 1963:153) 4) Menyimak Pasif Menyimak pasif adalah penyerapan suatu ujaran tanpa upaya sadar yang biasanya menandai upaya-upaya kita pada saat belajar dengan kurang teliti, tergesa-gesa, menghafal luar kepala, berlatih santai, serta menguasai suatu bahasa. b. Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam. Menyimak intensif diarahkan pada suatu kegiatan yang jauh lebih diawas, dikontrol terhadap suatu hal tertentu. Dalam hal ini harus diadakan suatu pembagian penting sebagai berikut: 1) Menyimak intensif ini terutama sekali dapat diarahkan pada butir-butir bahwa sebagai bagian dari program pengajaran bahasa. 2) Terutama sekali dapat diarahkan pada pemahaman serta pengertian umum.
  • 9. 9 Jenis-jenis menyimak yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah sebagai berikut: 1) Menyimak Kritis Menyimak kritis adalah sejenis kegiatan menyimak yang berupaya untuk mencari keslahan atau kekeliruan bahkan juga butir-butir yang baik dan benar dari ujaran seorang pembicara dengan alasan-alasan yang kuat yang dapat diterima oleh akal sehat. Berikut ini 10 usaha menyimak kritis: a) Memperhatikan ketepatan bahasa ujaran b) Menentukan alasan-alasan mengapa c) Memahami makna petunjuk konteks d) Membedakan fakta dengan fantasi e) Menarik kesimpulan f) Membuat keputusan g) Menemukan pemecahan masalah h) Menentukan informasi baru i) Menginterpretasi ungkapan, idiom, istilah baru j) Bertindak objektif dan evaluatik 2) Menyimak Konsentratif (a study type listening) Kegiatan menyimak yang sejenis dengan telaah. Berikut ini adalah aneka kegiatan menyimak konsentratif. a) Mencari hubungan b) Mencari informasi c) Memperoleh pemahaman d) Manghayati ide-ide e) Memahami urutan ide-ide f) Mencatat fakta-fakta g) Mengikuti petunjuk
  • 10. 10 3) Menyimak Kreatif (creative listening) Menyimak kreatif adalah sejenis kegiatan dalam menyimak yang dapat mengakibatkan kesenangan rekonstruksi imajinatif para penyimak terhadap bunyi, penglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan atau dirangsang oleh apa-apa yang disimaknya (dawson (et all), 1963:153). Kegiatan menyimak kreatif di antaranya: a) Mengasosiasikan makna-makna dengan pengalaman menyimak. b) Merekonstruksi imajinasi-imajinasi visual sementara menyimak. c) Mengadaptasikan imaji dengan pikiran imajinatif dalam karya. d) Memecahkan masalah, memeriksa dan mengujinya. 4) Menyimak Eksplorasif Menyimak eksplorasif adalah sejenis kegiatan menyimak intensif dengan maksud dan tujuan menyelidiki sesuatu lebih terarah dan lebih sempit. Kegiatan menyimak eksplorasif ini meliputi : a) Menemukan hal baru b) Menemukan Informasi tambahan c) Menemukan isu menarik 5) Menyimak Interogatif Menyimak interogatif adalah sejenis kegiatan menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan butir-butir dari ujaran sang pembicara karena sang penyimak akan mengajukan sebanyak pertanyaan. Dalam kegiatan
  • 11. 11 menyimak interogatif ini sang penyimak mempersempit serta mengarahkan perhatiannya pada pemerolehan informasi dengan cara menginterogasi atau menanyai sang pembicara 9 dawson ( 1963:153) 6) Menyimak Selektif Alasan mengapa kita harus menyimak secara selektif : a) Kita jarang sekali mendapat kesempatan untuk berpratisipasi secara sempurna dalam suatu kebudayaan asing dan oleh karena itu hidup kita yang berisi dan bersegi ganda itu turut mengganggu kapasitas kita untuk menyerap. b) Kebiasaan-kebiasaan kita kini cenderung membuat kita menginterpretasikan kembali rangsangan- rangsangan akustik yang disampaikan oleh telinga kita ke otak kita dan karenanya kita memperoleh suatu impresi yang dinyatakan dengan tidak sebenarnya terhadap bahasa asing. 3. Menyimak Berdasarkan Pada Titik Pandang Aktivitas Penyimak Tidyman dan Butterfield mengklasifikasikan Menyimak Berdasarkan pada titik pandang aktivitas penyimak dapat diklarifikasikan: a. Kegiatan Menyimak Bertarap Rendah Kegiatan menyimak bertaraf rendah berupa penyimak baru sampai pada kegiatan memberikan dorongan, perhatian, dan menunjang pembicaraan. Biasanya aktivitas itu bersifat nonverbal seperti mengangguk-angguk, senyum, sikap tertib dan penuh perhatian atau melalui ucapan-ucapan pendek seperti benar, saya setuju, ya, ya dan sebagainya. Menyimak dalam taraf rendah ini dikenal dengan nama silent listening.
  • 12. 12 b. Kegiatan Menyimak Bertaraf Tinggi Aktivitas menyimak yang bertaraf tinggi, penyimak sudah dapat mengutarakan kembali isi bahan simakan. Pengutaraan kembali isi bahan simakan menandakan bahwa penyimak sudah memahami isi bahan simakan. Jenis menyimak seperti ini disebut dengan nama active listening. D. Proses Menyimak Mendengar tidaklah sama dengan menyimak. Mendengar mengacu pada mengindera pesan yang diucapkan dari sumbernya, sedangkan menyimak merupakan proses komunikasi yang sangat kompleks. Proses menyimak akan disebut berhasil jika pesan yang dimaksud oleh pembicara sampai pada penyimak. Jika proses menyimak yang dilakukan kurang baik maka dapat menyebabkan putusnya komunikasi dan terjadi salah paham sehingga dapat menimbulkan masalah. Oleh karena itu, jika hal tersebut tidak ingin terjadi maka dapat di pahami tahap-tahap yang terjadi dalam proses kegiatan menyimak. 1. Tahap mendengar (hearing) Tahap mendengar, dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraanya, sehingga dalam tahap ini, si pendengar masih berda dalam tahap hearing. Tahap mendengar yaitu tahap dimana kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh pembicara atas apa yang pembicara bicarakan. Ini merupakan tahap paling awal dari proses menyimak. Pada tahapan ini disebut hearing. 2. Tahap memahami (understanding) Tahap memahami. Tahap ini merupakan tahap lanjutan. Setelah kita mnedengar, ada keinginan bagi kita untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh sang pembicara. Tahap ini disebut juga tahap understanding.
  • 13. 13 Tahap Memahami yaitu tahap bagi kita untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara. Pada tahap ini kita memasuki tahap understanding. 3. Tahap menginterpretasi (interpreting) Tahap menginterpretasi. Penyimak yang baik, cermat, dan juga teliti, belum puas jika hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara. Dia ingin menafsirkan atau menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat yang terdapat dan tersirat dalam ujaran tersebut. Dengan demikian, sang penyimak telah tiba pada tahap interpretting. Tahap Menginterpretasi yaitu tahap ketika kita ingin menafsirkan atau menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat yang terdapat dan tersirat dalam ujaran itu. Dalam hal ini berarti kita sudah memasuki tahap interpreting. 4. Tahap mengevaluasi (evaluating) Tahap mengevaluasi. Setelah memahami serta dapat menafsir atau menginterpretasi isi pembicaraan, sang penyimak pun mulai menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan sang pembicara, di mana keunggulan dan kelemahan, di mana kebaikan serta kekurangan sang pembicara dievaluasi. Pada tahap ini sang penyimak sampai pada tahapm evaluating. Tahap Mengevaluasi yaitu tahap dimana kita mulai menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara mengenai keunggulan dan kelemahan serta kebaikan dan keunggulan pembicara. Pada tahap ini disebut evaluating. 5. Tahap menanggapi (responding) Tahap menanggapi. Tahap menanggapi merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak. sang penyimak menyambut, mencamkan, menyerap, serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau
  • 14. 14 pembicaraanya. Pada tahap ini sang penyimak sampai pada tahap menanggapi atau responding, Logan et al (dalam Tarigan 1986: 58-59). Tahap Menanggapi yaitu tahap yang terakhir dalam proses menyimak. Penyimak menyambut, mencamkan, dan menyerap serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atau pembicaraanya. Pada tahap ini berarti kita sudah melalui tahap terakhir yang disebut tahap menanggapi (responding). Faktor penting dalam menyimak ialah keterlibatan menyinmak dalam berinteraksi dengan pembicara. Oleh karena itu, anak-anak tidak mungkin dapat melaksanakan tugas menyimak dengan baik apabila mereka terganggu oleh pembicaraan anak-anak yang lain. Menurut Anderson dan Lyneh ( lewat Nunan, 1991 : 25 ) , kesulitan dalam menyimak dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut : 1. Susunan informasi ( teks yang berisi informasi yang disusun secara kronologis lebih mudah dipahami daripada yang tidak kronologis ). 2. Latar belakang pengetahuan penyimak mengenai topik yang disimak. 3. Kelengkapan dan kejelasan ( disajikan eksplisit) informasi yang disimak. 4. Pembicara lebih banyak menggunakan kata ganti daripada menggunakan kata benda secara lengkap maka teks itu lebih sulit dipahami. 5. Yang dideskripsikan dalam teks yang disimak mengandung hubungan ataukan hubungan dinamis ( yang menunjukan hubungan statis, misalnya bentuk-bentuk geometrik lebih sulit dipahami daripada yang mengandung hubungan dinamis misalnya kecelakaan di jalan raya.
  • 15. 15 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses menangkap, memahami atau menghayati pesan yang disesuaikann dengan tujuan masing-masing menyimak. 2. Tujuan untuk menyimak secara umum yaitu : menyimak untuk belajar, menyimak untuk menikmati, menyimak untuk mengevaluasi, menyimak untuk mengapresiasi, menyimak untuk mengkomunikasikan ide-ide, menyimak untuk membedakan bunyi- bunyi, untuk memecahkan masalah, dan untuk meyakinkan. 3. Sedangkan jenis-jenis menyimak ada : a. Berdasarkan sumber suara yang disimak. Penyimak dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1) Intrapersonal listening atau penyimak intrapribadi 2) Interpersonal listening atau penyimak antar pribadi b. Berdasarkan pada cara penyimakan bahan yang disimak. 1) Menyimak Ekstensif (extensive listening) Menyimak jenis ini diantaranya adalah sebagai berikut: a) Menyimak sosial/konvensional/sopan b) Menyimak sekunder (secondary listening) c) Menyimak estetik (aesthetic listening) atau menyimak Apresiatif. d) Menyimak Pasif
  • 16. 16 2) Menyimak Intensif Jenis-jenis menyimak yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah sebagai berikut: a) Menyimak Kritis b) Menyimak Konsentratif (a study type listening) c) Menyimak Kreatif (creative listening) d) Menyimak Eksplorasif e) Menyimak Interogatif f) Menyimak Selektif c. Berdasarkan pada titik pandang aktivitas penyimak 1) Kegiatan Menyimak Bertarap Rendah 2) Kegiatan Menyimak Bertaraf Tinggi 4. Proses menyimak itu sendiri ada beberapa tahap yaitu tahap mendengar, tahap memahami, tahap menafsirkan , tahap menilai, tahap menanggapi.