Teks tersebut merupakan ringkasan singkat tentang pembelajaran berbasis E-Learning yang mencakup pemahaman mengenai kemampuan mengakses internet. Teks tersebut membahas tentang pengertian E-Learning, karakteristiknya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan cara pembelajarannya.
1. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT ,bahwa penulis
telah menyelesaiakan tugas mata kuliah sumber dan media pembelajaran dengan
membahas materi pembelajaran berbasis E-learning meliiputi pemahaman tentang
mengakses internet.
Dalam penyusunan dan penulisan tugas atau makalah ini,tidak sedikit
hambatan yang penulis hadapi.Sehingga dalam penulisan makalah ini penulis
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam penulisan maupun
materi,mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi menyempurnakan makalah
ini.
Dalam pembuatan makalah ini penulis juga menyampaikan ucapan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu dalam
memberikan informasi tentang materi yang terkait. Semoga materi ini dapat
bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menjadi motifasi,khususnya bagi
penulis.
Matangglumpangdua, Desember 2015
Penulis
2. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Dan Perkembangan E-Learning…............................................... 3
2.2 Pengertian E-Learning.............................................................................. 4
2.3 Karakteristik E-Learning.......................................................................... 5
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi E-Learning...................................... 5
2.5 Cara Membelajaran E-Learning............................................................... 7
2.6 Landasan Teori Belajar Dalam Sistem Pembelajaran E-Learning............8
2.7 Kelebihan Dan Kelemahan E-Learning................................................... 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 11
3.2 Saran ......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
3. Pembelajaran Berbasis E-Learning Meliputi Pemahaman
Tentang Kemampuan Menagkses Internet
Di susun
Oleh :
Kelompok 6
Nama anggota :
HUSNIAH (1302090128)
FATMAWATI (13020901130)
MAHLIGA AIDA FITRI (1302090132)
ROHANI (1302090127)
MARHAMI (1302090129)
RESKI MAULIDA (1302090 )
Dosen pembimbing : Dra.H Hambali, M.Pd
PROGRAM STUDI PGSD FAKULTAS FKIP
UNIVERSITAS ALMUSLIM MATANGGLUMPANGDUA
2015
4. BAB I
PENDULUAN
1.1 Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan
media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru /
fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator
perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan. Sedangkan gagne mengartikan media sebagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Briggs
mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar
terjadi proses belajar.
Media pembelajaran yang saat ini sedang panas diperbincangkan adalah
internet. Internet memiliki potensi besar untuk dijadikan media pembelajaran
mengingat kelebihannya yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Sumber
informasi bisa diakses kapan saja dan dari mana saja.
Menurut Kamarga, Internet adalah jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan
jutaan komputer, termasuk di dalamnya jaringan lokal, yang terhubungkan melalui
saluran (satelit, telepon, kabel) dan jangkauannya mencakup seluruh dunia
(Suyanto : 2005)Internet pertama kali muncul di Amerika pada tahun 1970 yakni
dengan diawali munculnya TCP/IP (Transmissiaon Control Protocol / Internet
protocol oleh sebuah penelitian di Stanford University Of Utah. Sebelum
munculnya TCP/IP, Amerika telah menggunakan jaringan komputer yang pertama
untuk menghubungkan empat situs, yaituStanford Reseach University Institude,
University of California at Los Angeles, University of California at Santa Barbara
dan University of Utah. Jaringan komputer ini disebut dengan ARPAnet. Jadi, dari
5. sejarah kemunculannya dapat dilihat bahwa internet pertama kali digunakan untuk
akses informasi pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu definisi E-learning ?
2. Bagaimana karakteristik e-learning ?
3. Apa saja faktor-faktor e-learning ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi e-learning
2. Mengetahui karakteristik e-learning
3. Mengetahui faktor-faktor e-learning
6. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah dan Perkembangan
E-Learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh
universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi
berbasis komputer (computer-assisted instruction) dan komputer bernama
PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai
berikut:
Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai
bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun
berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun
multimedia (Video dan Audio) dalam format mov, mpeg-1, atau avi.
Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak
tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan
diproduksi secara massal.
Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan
perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan
internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai
dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan
lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat
pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu
dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar
yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM,
IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web.
Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara
total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya.
LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar.
7. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta
penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan
berukuran kecil.
2.2 Pengertian E_Learning
E-learning merupakan suatu teknologi informasi yang realtif baru di
Indonesia. E-learning terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan
dari ‘elektronic’ dan ‘learning’ yang berarti ‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti
pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika,
khususnya perangkat komputer. Karena itu, maka e-learning sering disebut pula
dengan ‘online course’.
Sistem pembelajaran elektronik adalah cara baru dalam proses belajar
mengajar. E-learning merupakan konsekuensi logis dari teknologi komunikasi dan
infortmasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk
di kelas untuk menyimak setiap ucapa guru secara langsung. E-learning juga dapat
mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat
biaya yang harus dikeluarkan program studi atau program pendidikan.
E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang
memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet. E-Learning
memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka
masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di
kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran
berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet.
Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik
melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan
media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi
belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media
CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan
belajar di tempat di mana dia berada.
8. 2.3 Karakteristik E_Learning
1. Interactivity (Interaktivitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak,
baik secara langsung (synchronous), seperti chatting atau messenger atau tidak
langsung (asynchronous), seperti forum, mailing list atau buku tamu.
2. Independency (Kemandirian); flesibilitas dalam aspek penyediaan waktu,
tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran lebih
terpusat kepada siswa (student-centered learning)
3. Accessibility (aksesibilitas); sumber-sumber belajar jadi lebih mudah diakses
melalui pendistribusian di jaringan internet dengan akses yang lebih luas daripada
pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional.
4. Enrichment (Pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan
materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan perangkat
teknologi informan seperti video streaming, simulasi dan animasi
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi E_Learning
1. Analisis Kebutuhan (Need Analysis)
Kalau analisis ini dilaksanakan dan jawabanya adalah membutuhkan e-
learning maka tahap berikutnya adalah membuat studi kelayakan, yang komponen
penilaianya adalah:
a) Apakah secara teknis dapat dilaksanakan misalnya apakah jaringan internet
bisa dipasang, apakah infrasruktur pendukungnya, seperti telepon, listrik,
komputer tersedia, apakah ada tenaga teknis yang bisa mengoperasikanya tersedia.
b) Apakah secara ekonomis menguntungkan, misalnya apakah dengan e-learning
kegiatan yang dilakukan menguntungkan atau apakah return on investment nya
lebih besar dari satu.
c) Apakah secara sosial penggunaan e-kearning tersebut diterima oleh masyarakat
9. 2. Rancangan Intruksional
Dalam menentukan rancangan instruksional ini perlu dipertimbangkan
aspek-aspek (Soekartawi, 1999) :
a) Course content and learning unit analysis, seperti isi pelajaran, cakupan, topik
yang relevan dan satuan kredit semester.
b) Learner analysis, seperti latar belakang pendidikan siswa, usia, seks, status
pekerjaan, dan sebagainya.
c) Learning context analysis, seperti kompetisi pembelajaran apa yang
diinginkan hendaknya dibahas secara mendalam di bagian ini.
d) Instructional analysis, seperti bahan ajar apa yang dikelompokan menurut
kepentingannya, menyusun tugas-tugas dari yang mudah hingga yang sulit,
dan seterusnya.
e) State instructional objectives, Tujuan instuksional ini dapat disusun
berdasarkan hasil dari analisis instruksional.
f) Construct criterion test items, penyusunan tes ini dapat didasarkan dari tujuan
instruksional yang telah ditetapkan.
g) Select instructional strategy, strategi instruksional dapat ditetapan berdasarkan
fasilitas yang ada.
3. Tahap Pengembangan
Berbagai upaya dalam pengembangan e-learning bisa dilakukan mengikuti
perkembangan fasilitas ICT yang tersedia hal ini kadang-kadang fasilitas ICT
tidak dilengkapi dalam waktu yang bersamaan. Begitu pula halnya dengan
prototype bahan ajar dan rancangan intruksional yang akan dipergunakan terus
dipertimbangkan dan dievaluasi secara kontinu.
4. Tahap Pelaksanaan
Prototype yang lengkap bisa dipindahkan ke komputer (LAN) dengan
menggunakan format misalnya format HTML. Uji terhadap prototype hendaknya
10. terus menerus dilakukan. Dalam tahapan ini sering kali ditemukan berbagai
hambatan, misalnya bagaimana menggunakan management course tool secara
baik, apakah bahan ajarnya benar-benar memenuhi standar bahan ajar mandiri.
5. Tahap Evaluasi
Sebelum program dimulai, ada baiknya dicobakan dengan mengambil
beberapa sampel orang yang dimintai tolong untuk ikut mengevaluasi. Proses dari
kelima tahapan diatas diperlukan waktu yang relatif lama, karena prototype perlu
dievaluasi secara terus menerus. Masukan dari orang lain atau dari siswa perlu
diperhatikan secara serius. Proses dari tahapan satu sampai lima dapat dilakukan
berulang kali, karena prosesnya terjadi terus-menerus.Akhirnya harus pula
diperhatikan masalah-masalah yang sering dihadapi sebagai berikut :
a) Masalah akses untuk bisa melaksanakan e-learning seperti ketersediaan
jaringan internet, listrik, telepon, dan infrastruktur yang lain.
b) Masalah ketersediaan software (peranti lunak). Bagaimana mengusahakan
peranti lunak yang tidak mahal.
c) Masalah dampaknya terhadap krikulum yang ada .
d) Masalah skill dan knowledge .
e) Attitude terhadap ICT.
2.5 Cara Pembelajaran dengan E-Learning
Cara pembelajaran dengan E-learning Yaitu one way communication
(komunikasi satu arah) dan two way communication (komunikasi dua arah).
Komunikasi atau interaksi antara guru dan murid memang sebaiknya
melalui system dua arah.Dalam e-learning,system dua arah ini juga bisa
diklasifikasikan menjadi dua yaitu, dilaksanakan melalui cara langsung
(synchronous) artinya pada saat guru memberikan pelajaran siswa dapat langsung
mendengarkan dan dilaksanakan melalui cara tidak langsung (a-synchronous)
misalnya pesan dari guru dahulu sebelum digunakan.
11. 2.6 Landasan Teori Belajar dalam Sistem Pembelajaran E-Learning
Teori Belajar dalam Sistem Pembelajaran E-Learning
1) Psikologi perilaku bahwa belajar merupakan suatu perubahan perilaku yang
dapat diamati yang disebabkan oleh rangsangan eksternal dari lingkungan.
Implikasi Teori Belajar Perilaku terhadap E-Learning
a) Pebelajar perlu diberikan secara ekplisit hasil belajar yang menjadi tujuan
pembelajaran.
b) Pebelajar perlu di uji untuk menentukan apakah mereka telah mancapai tujuan
pembelajaran.
c) Bahan ajar perlu diurutkan sedemikian rupa sehingga memudahkan pebelajar
untuk mempelajarinya.
2) Psikologi Kognitif
Memandang belajar sebagai sebuah proses yang melibatkan penggunaan
memori,motivasi,dan berfikir. Implikasi Teori Belajar Kognitif terhadap E-
Learning
a) Rancangan strategi untuk mrenarik perhatian sehingga pebelajar dapat
mempersepsi informasi yang disajikan.
b) Supaya pebelajar memfokuskan perhatian pada hal-hal yang menjadi tujuan
kompetensi pada e-learning.
c) Hubungkan bahan ajar yang merupakan informasi baru bagi pembelajar
dengan pengetahuan yang telah dikuasai sebelumnya oleh pembelajar.
d) Informasi perlu dipenggal-penggal untuk memudahkan pemprosesan dalam
memori jangka pendek.
e) Untuk memfasilitasi pebelajar memproses informasi secara mendalam.
f) Supaya pebelajar memproses informasi secara mendalam.
g) Bahan ajar pada e-learning perlu mengakomodasi gaya belajar pebelajar.
12. h) Informasi perlu disajikan dalam berbagai media untuk mengakomodasi
perbedaan individual pebelajar dan memudahkan transfer ke memori jangka
panjang.
i) Motivasi sangat penting dalam belajar.
3) Psikologi kontruktif
Proses belajar sebagai proses pebelajar menafsirkan informasi dan dunia
sekitarnya berdasarkan realitas personal. Implikasi yang dapat diturunkan dari
psikologi kognitif terhadap rancangan e-learning ialah sebagai berikut :
a) Belajar sebaiknya merupakan suatu proses yang aktif.
b) Pebelajar difasilitasi untuk mengkontruksi pengetahuan mereka sendiri bukan
menerima pengetahuan yang diberikan oleh guru.
c) Pebelajar perlu di dorong untuk belajar kolaboratif dan untuk belajar
konstrukftif.
d) Pebelajar perlu diberikan kendali terhadap proses belajar.
e) Pebelajar perlu diberikan kesempatan untuk merefleksikan pengalaman
belajarnya.
2.7 Kelebihan Dan Kelemahan
Adapun kelebihan e-learning
a) E-learning dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya
studi lebih ekonomis (dalam kasusu tertentu).
b) E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dnegan bahan atau
materi,peserta didik dengan guru maupun sesame peserta didik.
c) Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-
bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang.
d) Kehadiran guru tidak mutlak diperlukan.
13. e) Guru akan lebih mudah melakukan alternative bahan-bahan belajar.
f) Siswa dapat belajar atau me-riview bahan ajar setiap saat dan dimana saja
kalau diperlukan.
g) Berubahnya peran siswa dari biasanya pasif menjadi aktif.
h) Memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi siswa.
i) Dapat memperbaiki tingkat pemahaman dan daya ingat seseorang (retention of
information).
Adapun kelemahan e-learning
a) Keberhasilan pembelajaran berbasis e-learning tergantung pada kemandirian
dan motivasi pembelajar.
b) Akses untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan e-learning
seringkali menjadi masalah bagi pembelajar.
c) Pembelajar dapat cepat merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak dapat
mengakses informasi, dikarenakan tidak terdapat peralatan yang memadai
dan bandwidth yang cukup.
d) Dibutuhkannya panduan bagi pembelajar untuk mencari informasi yang
elevan, karena informasi yang terdapat di dalam e-learning sangat beragam.
e) Dengan menggunakan pembelajaran berbasis e-learning, pembelajar terkadang
merasa terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dalam fasilitas
komunikasi.
14. BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
1. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang
memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet.
2.Karakteristik e-learning adalah
Interactivity (Interaktivitas), Independency(Kemandirian), Accessibility (aksesibil
itas), Enrichment (Pengayaan)
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi e-learning yaitu Analisis Kebutuhan (Need
Analysis), Rancangan intruksional, Tahap pengembangan, Tahap pelaksanaan,
Tahap evaluasi.
4. Cara pembelajaran dengan E-learning Yaitu one way communication
(komunikasi satu arah) dan two way communication (komunikasi dua
arah).Komunikasi atau interaksi antara guru dan murid memang sebaiknya
melalui system dua arah.
3.2 saran
Dengan adanya pembelajaran berbasis e-learning dapat mempermudahkan
proses pembelajaran.
15. DAFTAR PUSTAKA
Miftah faiz. 2014. Karakteristik dan pemanfaatan e-learning.
(0nline)http://faizmiftah.blogspot.co.id/2014/01/karakteristik-dan-
pemanfaatan.html(di akses pada tanggal 29 november 2015)
Juansyah. 2013. Pengertian e-learning dan distance learning
(online)https://juansyah.wordpress.com/2013/03/30/pengertian-e-learning-dan-
distance-learning/ ( diakses pada tanggal 29 november 2015)