Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Kompresi audio dengan format mp3
1.
2. Moving Picture Experts Group Audio Layer-3 / Mp3
pertama kali muncul pada pertengahan tahun 1987.
Ketika itu, IIS (sebuah lembaga penelitian)-beserta
Thomson Multimedia memegang hak paten mp3-
melakukan kerja sama dengan University of Erlangen
dalam mengembangkan sebuah proyek yang meneliti
suatu formula matematis yang memotong file digital
audio tanpa harus kehilangan sejumlah bagian atau
informasi penting yang ada di dalamnya
3. Keberadaan mp3 menjadi sangat terkenal pada
pertengahan tahun 1998, Shawn Fanning-pemuda
berumur 18 tahun di San Mateo, California-beserta
temannya, Sean Perker, mendirikan perusahaan
NAPSTER yang bergerak dalam bidang internet.
Perusahaan itu menciptakan suatu perangkat lunak
yang memungkinkan jutaan orang di seluruh dunia
untuk saling bertukar rekaman musik melalui
komputer yang terhubung jaringan internet.
4. Untuk mengurangi/memperkecil kapasitas
memori;
Mengurangi bandwidth( perbedaan
antara frekuensi terendah dan frekuensi
tertinggi dalam rentang tertentu);
Sinyal suara ditejemahkan mirip dengan sinyal
aslinya.
Hasil kompresi dimaksimalkan sekecil mungkin
dari file sebelum dikompresi.
6. Mpeg Audio Layer 3 (mp3)
Metode kompresi dengan lossy compression.
Sering digunakan di internet karena ukurannya
yang cukup kecil dibandingkan ukuran file audio
lain.
Distandarisasi pada tahun 1991 dengan format
sebagai ISO-MPEG Audio Layer-3.
Kompresi dilakukan dengan menghilangkan bagian-
bagian bunyi yang kurang berguna bagi
pendengaran manusia.
Kompresi mp3 untuk stereo dengan kualitas 128
bits dan 44100 Hz biasanya akan menghasilkan file
berukuran 11-12 MB (44100 x 128 x 2=11.289.6000
bit/11MB)untuk file stereo, tetapi unsur panjang
pendeknya lagu juga akan berpengaruh.
7. Mengapa Ukuran file MP3 dapat
diperkecil ?
Hal ini karena beberapa karakteristik
dari MP3 memanfaatkan kelemahan
pendengaran manusia.
Yang kemudian kami bahas dengan
teknik
Auditory Masking Effect
8. Tugas Multimedia – Widya Dharma TI 2012
Auditory Masking
Effect
Agung Moses C.Satria
Jonatan
9. Pengertian
Auditory Masking yaitu ketidakmampuan manusia untuk
mendengarkan suara pada frekuensi tertentu dengan
amplitudo tertentu, dimana pada frekuensi didekatnya
terdapat suara dengan amplitudo yang lebih tinggi, sehingga
suara dengan frekuensi yang lebih rendah sulit atau bahkan
tidak terdengar.
Contohnya :
kita dapat mendengar nafas seseorang dalam ruangan
sunyi, namun jika dimainkan sebuah lagu dengan volume
tertentu maka nafas jadi tak terdengar.
10. MP3 memakai pengodean Pulse Code
Modulation (PCM) yaitu proses mengubah sinyal
analog menjadi sinyal digital. Dikembangkan oleh
Karlheinz Brandenburg.
Dengan tujuan mengurangi jumlah bit yang
diperlukan menggunakan
model psychoacoustic untuk menghilangkan
komponen-komponen suara yang tidak terdengar
oleh manusia.
11. Kompresi yang dilakukan oleh mp3 , tidak
mempertahankan bentuk asli dari sinyal input.
Melainkan yang dilakukan adalah menghilangkan
suara-suara yang keberadaannya kurang/tidak
signifikan bagi sistem pendengaran manusia.
Maka Auditory Masking itu sendiri melakukan filter
dengan menghilangkan frekuensi rendah yang tidak
mampu terdengar oleh pendengaran manusia.
Dihilangkan agar dapat menyesuaikan pendengaran
manusia.
12. Proses yang dilakukan adalah menggunakan model
dari sistem pendengaran manusia. Dimana Auditory
akan menentukan frekuensi yang akan diolah dan
dikategorikan suara/audio yang dapat didengar
pendengaran manusia.
Setelah itu sinyal hasil yang memiliki domain waktu
dibagi menjadi blok-blok dan ditransformasi menjadi
domain frekuensi untuk diproses selanjutnya.
13. Kemudian model dari sistem pendengaran manusia dibandingkan
dengan sinyal input dan dilakukan proses pemfilteran yang
menghasilkan sinyal dengan range frekuensi yang signifikan bagi
sistem pendengaran manusia.
Proses diatas adalah proses konvolusi dua sinyal yaitu sinyal
input(analog) dan sinyal model sistem pendengaran manusia(yang
telah difilter).
Langkah terakhir adalah kuantisasi data, dimana data yang
terkumpul setelah pemfilteran akan dikumpulkan menjadi satu
keluaran dan dilakukan pengkodean dengan hasil akhir file audio
dengan format MP3.
14. Proses pengkompresian mp3 dapat
menghasilkan keluaran suara yang
hampir setara dengan aslinya hal ini
disebabkan oleh kelemahan dari
sistem pendengaran manusia yang
dapat dimanfaatkan.
15.
16. Blok pertama yang dilihat adalah blok Filter Bank.
Filter Bank menggunakan solusi hibrid untuk MP3 yang
mengkombinasikan sebuah bank filter polifase dan sebuah
Modified Discrete Cosine Transform (MDCT). Bank filter
polifase adalah pemisahan awal audio stream menjadi
frekuensi sub-band yang berjarak sama.Dengan sampel
ini,frekuensi inti dipilih dan kemudian digunakan untuk
kompresi.
MDCT digunakan pada 32 sub-band dari bank filter.Setiap
jarak sub-band dilebarkan untuk bertumpang tindih dengan
sub-band tetangga.Sampel baru diproses melalui MDCT dan
ditambah dengan fungsi inversnya untuk membatalkan
setiap kesalahan pada MDCT.Proses pembatalan ini
dinamakan time domain aliasing cancellation.
Sampel hasil dilewatkan ke porsi dari encoder joint stereo
coding. Joint stereo coding adalah dimana informasi yang
berlebihan dan tidak penting dibuang dari bit stream.
17. Joint stereo
Terkadang dual channel stereo
mengirimkan informasi yang sama. Dengan
menggunakan joint stereo, informasi yang
sama ini cukup ditempatkan dalam salah
satu channel saja dan ditambah dengan
informasi tertentu. Dengan teknik ini bitrate
dapat diperkecil.