2. 1. Kebudayaan
Koentjaraningrat (1981) : “perkembangan dari
bentuk jamak “budi” dan “daya”artinya daya
dari budi yang merupakan kekuatan “akal”.
Artinya “kebudayaan” adalah : “keseluruhan
gagasan dan karya manusia yang harus
dibiasakannya dengan belajar, beserta
keseluruhan dari hassil budi dan karyannya
itu”.
2
3. Atau bisa juga disebutkan bahwa “kebudayaan“
adalah keseluruhan dari apa yang pernah
dihasilkan oleh manusia karena pemikiran dan
karyanya.
Tiga Wujud kebudayaan (Koenjaranigrat) :
a. Ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, yang
berfungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi
arah kepada kelakuan dan perbuatan manusia
dalam masyarakat, yang biasa disebut “adat tata
kelakuan”
3
4. b. Keseluruhan aktivitas kelakuan berpola dari
manusia dalam masyarakat, yang disebut “sistem
sosial”.
c. Benda benda hasil karya manusia.
4
5. 2. Nilai-Nilai Insani (Manusiawi)
Munandar Sulaiman, 1992 : “Dalam
berkebudayaan manusia mengolah nilai-nilai
insani, yang tercakup didalammnya usaha-
usaha untuk memanusiakan diri didalam
alam lingkungan fisik maupun sosial”.
Ex : “teknologi nuklir untuk pembangkit
tenaga listrik, teknologi kimia untuk
membasmi penyakit”
5
6. Namun apabila sebaliknya teknologi diatas
digunakan untuk menghancurkan manusia
maka hal ini berarti telah timbul “masalah
budaya” yang secara tidak langsung bertolak
belakang dengan nilai-nilai insani.
6
7. 3. Peradaban dan Kebudayaan
Koentjaraningrat (1981) : “perkembangan dari
bentuk jamak “budi” dan “daya”artinya daya
dari budi yang merupakan kekuatan “akal”.
Artinya “kebudayaan” adalah : “keseluruhan
gagasan dan karya manusia yang harus
dibiasakannya dengan belajar, beserta
keseluruhan dari hasil budi dan karyannya
itu”.
7
8. Sedangkan “peradaban” (civilization), adalah : “
bagian-bagian atau unsur-unsur kebudayaan
yang halus dan indah, seperti kesenian, ilmu
pengetahuan serta sopan santun dan sistem
pergaulan yang kompleks dalam sebuah
masyarakat”.
Atau “peradaban” adalah : “ kebudayaan yang
mempunyai sistem teknologi, seni bangunan,
seni rupa, ketatanegaraan dan ilmu
pengetahuan yang maju dan kompleks .
8
9. Uraian”koenjaraningrat” diatas berarti terdapat
perbedaan antara “kebudayaan” dan
“peradaban”, pada peradaban hanya
menekankan pada unsur tertentu, mungkin
unsur “akal” atau mungkin unsur “nurani”.
9
10. Ex : Masyarakat barat walaupun bisa dibilang
mempunyai tingkat peradaban yang sdh tinggi
tetapi belum tentu mereka memiliki nilai
kebudayaan yang tinggi pula, Masyarakat timur
walaupun sebagian dari mereka belum bisa
memiliki tingkat peradaban yg tinggi, namun
mereka sudah memiliki nilai kebudayaan yg
cukup tinggi.
10
11. 4. Sistem Nilai Budaya
Sistem nilai budaya : “ konsepsi-konsepsi
tentang nilai kehidupan yang hidup dalam
pikiran sebagian besar anggota warga
masyarakat”
Sistem nilai budaya ini menjadi pedoman
bagi kelakuan manusia dalam tingkatan
abstrak, sehingga sistem pedoman tata
kelakuan manusia lain yang lebih kongkret
seperti hukum, undang-undang, dsb
berpedoman pada sistem nilai budaya ini.
11
12. Referensi
Munandar Soelaeman. M.Koenjaranigrat, Ilmu Budaya Dasar
Suatu Pengantar Ilmu, PT. Refika Aditama,Bandung, 2002
Abdul Kadir Muhammad, Prof, SH, Ilmu Sosial Budaya Dasar,
PT.Citra Aditya Bakti, Bandung 2005.
Sosiologi Suatu Pengantar, Prof, DR, Soerjono soekanto,
Rajawali Pers, Jakarta, 2004.
Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan, Abdul Syani, PT.
Bumi Aksara, Jakarta, 2004
Sistem Sosial Budaya Indonesia, Jacobus Ranjabar, SH, M.Si,
Gahlia, Ciawi Bogor, 2006
Diktat dan hand out perkuliahan.
12