2. Pola- pola tingkah laku yang efektif dalam
menanggulangi suatu masalah hidup, yang
dilakukan secara berulang-ulang.
Pola-pola yang dilakukan berulang-ulang
tersebut dikomunikasikan kepada individu lain
terutama kepada keturunannya.
Pola-pola tadi berlangsung secara terus
menerus sehingga menjadi adat-istiadat
2
3. Dengan belajar adat istiadat tadi dijadikan
identitas pribadi dan kelompoknya.
Pola-pola tingkah laku manusia dalam hidup
berkelompok selalu berubah sesuai dengan
keadaan lingkungannya.
3
4. Negara : “ Kelompok besar manusia yang saling
bergaul dan berinteraksi”
Suku Bangsa : “ Kelompok kesatuan manusia
yang lebih khusus berbeda satu dengan yang
lainnya. Hal tersebut disebabkan karena
perbedaan adat istiadat, bahasa, agama atau
kombinasi keduanya.
4
5. Desa dan kota : “ Manusia yang terikat dalam
kesatuan kesatuan khusus iu berwujud sebagai
kelompok-kelompok kerabatan, organisasi-
organisasi dagang, badan-badan pendidikan dan
lain sebagainya”.
5
6. 1. Masyarakat :
Istilah paling lazim dipakai untuk menyebut kesatuan
kesatuan hidup manusia baik dalam tulisan tulisan
ilmiah maupun dalam bahasa sehari-hari.
Sekumpulam manusia yang salin bergaul atau
berinteraksi.
Terdapat pola tingkah laku yang khas, bersifat manatp
dan continue, denga kata lain harus memiliki adat
istiadat yang khas.
Terdapat rasa identitas yang sangat kuat yang
dirasakan oleh semua anggota kelompok itu.
Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut
suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat
kontinue, dan terikat oleh suatu rasa identitas
bersama, (Antropologi)
6
7. Negara merupakan masyarakat dalam arti luas,
sedangkan suku, marga, merupakan masyarakat dalam
arti sempit.
2. Kategori Sosial : “ Kesatuan manusia yang
terwujud karena suatu ciri atau suatu
kompleksitas ciri-ciri obyektif yang dapat
dikenakan kepada manusia-manusia yang
berkelompok. Ciri-ciri ini biasanya dikenakan
oleh pihak luar dari kategori sosial itu sendiri
tanpa disadari oleh yang bersangkutan dengan
maksud tertentu”. Contoh : Kategori Usia
(Dini, anak-anak, remaja, dewasa, tua,
Lansia), diatas 18 tahun, dibawah 18 tahun
7
8. 3. Golongan, Lapisan dan kelas sosial :
“ Kesatuan manusia yang terwujud karena
suatu ciri tertentu, dikenakan kepada mereka
dari pihak luar kalangan mereka sendiri, yang
didalamnya terdapat suatu ikatan yang
disebut sebagai sistem norma dan identitas
sosial ”. Ex : konsep tentang “golongan
pemuda”, ikatan dokter Indonesia.
8
9. 4. Kelompok dan Perkumpulan : “ kesatuan
manusia yang terikat oleh hubungan
keturunan atau kerabatan, perinsip guna dan
fungsinya. Ex : Keluarga inti, Paguyuban,
marga, kelompok-kelompok pemuda, pelajar,
mahasiswa dsb.
9
10. Suatu sistem norma khusus menata suatu
rangkaian tindakan berpola mantap guna
memenuhi suatu keperluan khusus dari
manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Fungsi :
1. Memenuhi keperluan kehidupan kerabatan, ex :
perkawinan, etika, sopan santu, dsb. (domestic
Intitutions)
2. Memenuhi keperluan manusia untuk mata pencarian
hidup, memproduksi, menimbun, menyimpan,
mendistribusikan, hasil produksi, dan hartaadalah
economic institutions, ex : pertanian, peternakan,
pemburuan, feodalisme industri, koperasi,perbankan,
dsb.(Economic Instituions)
10
11. 3. Memenuhi keperluan pendidikan dan penerangan
manusia, ex : pendidikan tinggi, pengasuhan anak usia
dini, pendidikan menegah, dasr, dsb. (educational
Institutions)
4. Memenuhi keperluan ilmiah manusia, ex : Penelitian,
Metode ilmiah, pendidikan ilmiah, dsb (scientific
institutions).
5. Memenuhi keperluan manusia dalam mengahayati rasa
keindahannya dan untuk rekreasi, ex : seni rupa, gerak
(tari), suara, drama olah raga, kesusastraan, dsb.
(Aesthetic and recreationalinstitutional)
6. Memenuhi kebutuhan manusia untuk berbakti kepada
tuhanatau dengan alam gaib, ex : doa, upacara-upacara
keagaamaan, dsb. (Religious Institutions)
11
12. 7. Memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur dan
mengeloala keseimbangan kekuasaan dalam kehidupan
masyarakat, ex : pemerintahan demokrasi, kehakiman,
kepolisian, dsb. (Political Institutions).
8. Memenuhi kebutuhan fisik, ex : kedokteran,
pemeliharaan kecantikan, dsb. ( Somatic Institutions)
Jumlah pranata dalam suatu masyarakat
selalu bertambah, terutama dalam
masyarakat yang sedang berkembang.
12
13. Dua macam kedudukan (status) seseorang :
1. Kedudukan Tergariskan (Ascribed status), Kedududkan
yang dieroleh dengan sendirinya, Ex : kedudukan
berdasarkan jenis kelamin.
2. Kedudukan diushakan (Achieved status), kedudukan
diusahakan, ex : prestasi kademik, prestasi kerja, dsb.
Setiap tingkah laku individu dalam setiap
kedudukannya (status) ketika individu
tersebut berhadapan dengan individu lain,
disebut sebagai “peranan sosial.”
13
14. Setiap individu dapat bepindah peran dari
waktu ke waktu yang lian, ex : seorang laki-
laki dewasa ketika dirumah berperan sebagai
seorang ayah kepada anaknya, ketika bertemu
dengan orang tuanya (ayahnya) ia berperan
sebagai seorang anak laki-laki.
14
15. Dua macam kedudukan (status) seseorang :
1. Kedudukan Tergariskan (Ascribed status), Kedududkan
yang dieroleh dengan sendirinya, Ex : kedudukan
berdasarkan jenis kelamin.
2. Kedudukan diushakan (Achieved status), kedudukan
diusahakan, ex : prestasi kademik, prestasi kerja, dsb.
Setiap tingkah laku individu dalam setiap
kedudukannya (status) ketika individu
tersebut berhadapan dengan individu lain,
disebut sebagai “peranan sosial.”
15
16. Penggambaran kaitan-kaitan tipe-tipe suatu
masyarakat, ex : tipe masyarakat agraria,
dengan tipe masyarakat pedeesaan, dsb.
16
17. Koenjaranigrat, prof, DR, Pengantar Ilmu
Antropologi, rinek Cipta,Jakarta, 2009
Sugeng Pujilaksono,Petualang Antropologi
Sebuah Pengantar Ilmu Antropologi, UPT
Penerbitan Universitas Muhammadiyah
Malang, 2007
Dikta dan hand out perkuliahan.
17