Dokumen tersebut merupakan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Perdesaan. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, tujuan, sasaran, dan ruang lingkup kegiatan UKS yang dapat diusulkan dalam PNPM Perdesaan seperti pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.
1. Panduan Usaha Kesehatan Sekolah / KesMas / 2009
PETUNJUK TEKNIS
KEGIATAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS )
DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN
Disusun oleh :
Konsultan Manajemen Nasional
BIDANG PENGEMBANGAN PROGRAM
2010
1
SUHARTINIIAYIDPI0709
2. Panduan Usaha Kesehatan Sekolah / KesMas / 2009
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ( 1 )
II. PENGERTIAN ( 2 )
III. TUJUAN ( 2 )
IV. SASARAN ( 2 )
V. RUANG LINGKUP ( 2 )
VI. STRATEGI
VII. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PELAKU ( 4 )
VIII. PENGENDALIAN PELAKSANAAN ( 5 )
IX. HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN ( 6 )
X. PENUTUP ( 7 )
2
SUHARTINIIAYIDPI0709
4. Panduan Usaha Kesehatan Sekolah / KesMas / 2009
PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN UKS
( USAHA KESEHATAN SEKOLAH )
DI PNPM
I. PENDAHULUAN
Bahwasanya menjaga kesehatan adalah bukan tanggung jawab pemerintah semata dalam
hal ini Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan. Namun dalam kenyataan
kemampuan menjaga kesehatan individu dalam hal ini masyarakat miskin masih jauh dari
harapan. Hal tersebut dikarenakan terbatasnya pengetahuan, biaya dan akses orang
miskin dalam memperoleh layanan kesehatan. Derajat Kesehatan dipengaruhi empat
faktor yaitu :
1. Lingkungan
2. Perilaku Hidup
3.Pelayanan Kesehatan
4. Keturunan
Dari empat faktor diatas adalah Lingkungan dan Perilaku yang sangat berpengaruh
terhadap status kesehatan seseorang atau masyarakat. Upaya meningkatkan derajat
kesehatan dapat dilaksanakan dengan upaya perbaikan lingkungan, mengubah perilaku
yang tidak sehat menjadi perilaku yang sehat,dan meningkatkan layanan kesehatan
Tujuan Pemerintah Indonesia dalam pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
derajat kesehatan salah satunya melalui perubahan perilaku yaitu perilaku yang tidak sehat
menjadi sebuah Pola Perilaku Hidup Bersih Sehat .
Siswa / pelajar dimasa sekarang adalah generasi yang akan datang merupakan penerus
dan asset suatu bangsa maka pendidikan kesehatan perlu diupayakan sejak usia dini pada
golongan usia siswa ini. Sekolah mempunyai peranan penting dalam menyampaikan
informasi kesehatan kepada murid dan masyarakat sebab perilaku hidup sehat merupakan
kebiasaan yang perlu upaya keras (ketlatenan) dalam penanaman hidup bersih sehat harus
diawali dari orangtua, anak dan guru di sekolah.
Perilaku hidup sehat harus ditanamkan sedini mungkin, maka untuk perubahan perilaku
yang kurang sehat menjadi perilaku gaya hidup sehat melalui perubahan perilaku salah
satu strateginya adalah melalui upaya pendidikan kesehatan dengan sasaran siswa /
pelajar dengan wadah UKS yaitu Usaha Kesehatan Sekolah.
Upaya perilaku hidup bersih dan sehat harus ditanamkan sejak usia dini, dengan adanya
kegiatan kesehatan melalui kegiatan UKS diharapkan juga membawa dampak yang baik
untuk perubahan perilaku di lingkungan keluarga, siswa sebagai penggerak perubahan
perilaku sehat di lingkungan keluarganya
Di Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM Perdesaan) dengan “ open menu
“ maka kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah dapat menjadi salah satu menu yang harus
diinformasikan dan disosialisasikan kepada masyarakat sasaran sehingga masyarakat
miskin diharapkan lebih responsif terhadap kebutuhan kesehatan mereka.
4
SUHARTINIIAYIDPI0709
5. Panduan Usaha Kesehatan Sekolah / KesMas / 2009
II. PENGERTIAN
Pengertian program dan fungsi UKS kepanjangan dari Usaha Kesehatan Sekolah adalah
suatu wadah yang mengurus berbagai hal terkait dengan kesehatan masyarakat sekolah
yaitu siswa, guru, kepala sekolah dan semua pegawai di sekolah. UKS juga merupakan
wadah /sarana yang digunakan oleh programprogram kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan .
Tujuan dari kegiatan UKS adalah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat peserta didik dalam l;ingkungan sehat sehingga murid dapat belajar, tumbuh dan
berkembang sebagai sumber daya manusia yang berkualitas
Fungsi UKS yang sangat penting adalah memupuk, membudayakan kebiasaan hidup
bersih dan sehat pada anak sekolah agar memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan
untuk melaksanakan hidup sehat dan lebih lanjut agar berperan serta dalam peningkatan
kesehatan baik di sekolah, rumah tangga maupun lingkungan. Murid lebih lanjut
diharapkan menjadi kader pembangunan di bidang kesehatan, kader pembudayaan
perilaku hidup sehat di lingkungan keluarganya. (UU Kesehatan RI 1992: 18 – 63)
III. TUJUAN
Tujuan umum dari panduan UKS adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan melalui
perubahan perilaku dengan meningkatkan pendidikan kesehatan melalui UKS.
Sedangkan tujuan khusus disusunnya panduan UKS ini adalah :
1. Fasilitator paham dan mengetahui bahwasanya usulan kegiatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan dapat melalui usulan kegiatan Usaha Kesehatan
Sekolah
2. Fasilitator dapat mentransformasi kegiatan UKS kepada KPMD dan memfasilitasi
masyarakat dibidang kesehatan masyarakat
3. KPMD dapat memahami dan memfasilitasi masyarakat dalam kegiatan kesehatan /
UKS
IV. SASARAN
Sasaran pengguna panduan ini adalah :
1. Spesialis Training Provinsi
2. Fasilitator Kabupaten / Kecamatan
3. Kader Pemberdayaan Masyarakat desa
4. Kader kesehatan
V. RUANG LINGKUP KEGIATAN
Wadah UKS pada dasarnya dibentuk oleh sektor terkait yaitu Dinas Kesehatan /
Puskesmas dengan Dinas pendidikan / Sekolah, namun dalam pelaksanaan kelangsungan
5
SUHARTINIIAYIDPI0709
6. Panduan Usaha Kesehatan Sekolah / KesMas / 2009
lembaga ini perlu dukungan dari berbagai pihak, karena permasalahan kesehatan perlunya
peran serta juga dari masyarakat.
Kegiatan UKS dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan dapat
diusulkan jika kegiatan UKS yang berupa kegiatan pembinaan dan bimbingan tidak ada /
kurang di dalam perencanaan / pembiayaan oleh Instansi terkait dalam hal ini Puskesmas
– Dinas Kesehatan dan Kantor Cabang Diknas Dinas Pendidikan sehingga tidak terjadi
perencanaan dan pendanaan yang tumpang tindih melainkan perencanaan yang
terintegrasi dan berkesinambungan.
Sasaran dari kegiatan UKS adalah :
1. Siswa SD/MI, SMP/ MTs , SMA / Madrasah di lokasi Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan
2. Masyarakat sekolah dalam hal ini Guru, Kepala Sekolah, Pegawai , Penjaja makanan
3. Orang tua wali murid/ Komite Sekolah
Terdapat tiga hal utama kegiatan di UKS yaitu :
1. Pendidikan Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Dari tiga hal tersebut diatas , dapat dikembangkan kegiatan kegiatan UKS melalui PNPM
Perdesaan adalah :
1. Pendidikan Kesehatan antara lain :
· Peningkatan pengetahuan / wawasan pelaku UKS dalam hal ini guru pembimbing
UKS melalui pelatihan, seminar atau lokakarya di tingkat Kecamatan
· Kegiatan peningkatan pendidikan kesehatan bagi kader UKS / Dokter Kecil di sekolah
· Peningkatan pengetahuan Komite sekolah melalui pelatihan, penyuluhan
· Pelatihan dokter kecil
· Memfasilitasi terbentuknya kegiatan UKS dan kelanjutan bimbingannya /
membimbing Kader UKS di sekolah / Dokter Kecil
· Gerakan cuci tangan bersama misal Gebyar – Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun
bersama, untuk siswa SD/MI
· Gerakan sikat gigi bersama
· Pengadaan Media Penyuluhan sesuai muatan lokal misal Majalah Dinding, poster,
papan slogan mengenai Perilaku Hidup Bersih Sehat, Pengadaan Sampul buku
dengan tema kesehatan untuk siswa
· Penyuluhan dengan berbagai materi sesuai kebutuhan (misal PHBS, DBD, Diare,
Typhus abdominalis, Makanan Sehat, Flu Burung – Avian Influinza dan HIV,
Hepatitis, Narkoba ,kesehatan reproduksi untuk siswa SMP dll)
· Pelatihan kader UKS / murid tentang Pembuatan Majalah dinding tema kesehatan
· Penyuluhan bagi Penjaja makanan di sekolah
· Lomba – lomba memacu perilaku hidup bersih sehat sesuai tingkatan sekolah misal
lomba sekolah sehat, lomba membuat majalah dinding, lomba membuat kliping,
Menggambar, pidato, karya tulis dengan tema kesehatan bagi siswa
6
SUHARTINIIAYIDPI0709
7. Panduan Usaha Kesehatan Sekolah / KesMas / 2009
· Membudayakan kegiatan jaminan pemeliharaan kesehatan secara mandiri, (JPKM)
melalui penyuluhan, pembentukan kegiatan jaminan pemeliharaan kesehatan mandiri
· Lomba sekolah sehat, lomba UKS antar sekolah SD
· dll
2. Pelayanan Kesehatan misal :
· Pemeriksaan kesehatan melalui kegiatan penjaringan rutin tiap semester bagi seluruh
siswa
· Pelayanan pengobatan sederhana, melakukan rujukan ke Puskesmas atau Balai
Pengobatan terdekat
· Pemberian pola makanan tambahan (PMT Anak Sekolah) untuk siswa SD/MI untuk
siswa kurang gizi /BB kurang dari normal secara kontinyu dalam waktu tertentu (
misal dalam satu minggu 1 – 2 x pemberian dalam jangka waktu 3 bulan)
· Pemeriksaan kecacingan bagi siswa dan pemberian obat cacing untuk siswa untuk
lokasi angka kasus kecacingan tinggi
· Kegiatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Mandiri bagi siswa dan guru
3. Pembinaan lingkungan sekolah sehat
· Penyediaan Sarana Sanitasi misal Jamban Sekolah, Tempat Cuci Tangan, Tempat
Pembuangan Sampah sementara
· Pengelolaan sampah di sekolah
· Pengadaan Medicine Kit / kotak P3K untuk pertolongan pertama dan paket hand
wash kit sebagai stimulan
· Penyediaan ruang UKS dan fasilitas mebelair dan sarana penunjang misal torso
tubuh, alat peraga rahang dll
· Penyediaan alat ukur timbang BB dan Meter TB, termometer, Snellen card
· Pengadaan Kartu Inspeksi Siswa untuk sarana monitoring status kesehatan siswa
oleh guru / Kader UKS (Kartu monitoring pemeriksaan kesehatan siswa)
· Gerakan kebersihan lingkungan sekolah.,
· Dll
VI. STRATEGI
1. Strategi pelaksanaan di lapangan akan kegiatan dapat dilakukan dengan analisa
kebutuhan secara cepat melalui :
· Saat penggalian gagasan bersama masyarakat lakukan fasilitasi dengan
pertanyaan –pertanyaan sederhana yang mengacu bagaimana kebiasaan anak
anak dalam menunjang kesehatannya, sudahkah kebiasaan cuci tangan dengan
sabun menjadi kebiasaan, apa, yang sudah dilakukan, kapan, siapa dan
bagaimana pencegahan, adakah pembinaan kegiatan UKS dari Puskesmas
setempat, berapa sering kegiatan dilakukan, adakah kader UKS (Dokter Kecil )
yang dilatih, adakah kegiatan rutin ? dll
7
SUHARTINIIAYIDPI0709
8. Panduan Usaha Kesehatan Sekolah / KesMas / 2009
· Transect walk ke sekolah ( apakah sudah terdapat jamban berfungsi / tidak, tempat
cuci tangan ada tidak, digunakan tidak , tempat pembuangan sampah sementara,
pengeloaan sampah bagaimana, kondisi lingkungan sekitar)
· Data sekunder/primer tentang jenis penyakit yang sering di derita
· Cakupan kehadiran siswa
2. Peningkatan kapasitas kader pemberdayaan desa agar dapat memfasilitasi usulan
kegiatan UKS melalui IST, OJT, materi dalam Pelatihan masyarakat sehingga selain
menggali permasalahan kesehatan sekaligus juga menstranformasi pengetahuan
kesehatan
3. Peningkatan kapasitas Fasilitator Kecamatan, Fasilitator Kabupaten melalui IST, OJT,
dalam rapat bulanan oleh Spesialis Training Provinsi secara berjenjang
4. Peningkatan wawasan SPTr tentang materi UKS
VII. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PELAKU
1. SPTr (Spesialis Training) yang berkedudukan di Provinsi
· Menyusun TOR Pelaksanaan Pelatihan Pembekalan, Penguatan dan
Pengembangan sesuai kebutuhan daerah (IST)
· Melakukan penguatan kemampuan FasKab dibidang kegiatan Kesehatan
khususnya UKS
· Membantu dan membimbing FasKab menyusun panduan yang dibutuhkan
2. Fasilitator Kabupaten
· Memverifikasi kegiatan usulan UKS
· Melakukan peningkatan kemampuan FK di bidang kesehatan masyarakat khususnya
kegiatan UKS
3. Fasilitator Kecamatan
· Bersama masyarakat melakukan need assessment akan kebutuhan kegiatan UKS
· Melakukan penguatan KPMD / Fasilitator Desa dalam penggalian gagasan
khususnya kegiatan UKS
· Bersama PJOK melakukan verifikasi proposal kegiatan kesehatan
· Memfasilitasi dilakukan verifikasi oleh Tim Verifikasi yang melibatkan dari kesehatan /
Puskesmas untuk suatu usulan kegiatan UKS
8
SUHARTINIIAYIDPI0709
9. Panduan Usaha Kesehatan Sekolah / KesMas / 2009
· Memantau, mensupervisi dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Promosi
kesehatan
· Melakukan rekapitulasi pelaporan kegiatan UKS
4. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa
· Melakukan identifikasi ada tidaknya kegiatan UKS yang berjalan di sekolah, ada
tidaknya jadwal kegiatan rutin atau perencanaan UKS
· Memfasilitasi transec walk ke sekolah,
· Melakukan penggalian gagasan bersama masyarakat melakukan analisa kebutuhan
secara cepat dan sederhana untuk kegiatan UKS
· Memfasilitasi penulisan usulan kegiatan UKS dengan tim penulis usulan dan
pelaporan kegiatannya
VIII. PENGENDALIAN PELAKSANAAN
Merujuk pada panduan pelaksanaan dan pengendalian bidang kesehatan masyarakat ,
PTO PNPM Mandiri Perdesaan
IX. HAL YANG PERLU MENJADI PERHATIAN
Dalam pengusulan gagasan / penyampaian kegiatan UKS perlu diperhatikan hal – hal
sebagai berikut :
1. Jamban Sekolah
Dalam pembangunan sarana jamban sekolah perlu diperhatikan :
§ Ada tidaknya sarana air bersih yang tersedia, bilamana SAB belum tersedia namun
ada potensi untuk tersedianya sarana air bersih pengusulan jamban bisa satu
paket dengan penyediaan SAB.
§ Macam jenis sarana jamban dapat disesuaikan dengan ketersediaan sarana air
bersih yang sudah ada sehingga menu pilihan jamban dapat dengan melihat menu
di tangga sanitasi ( Cubluk/ Jumbleng tertutup langsung, Cubluk modifikasi terpisah
dengan lubang resapan, WC leher angsa).
§ Dalam pembangunan Jamban Sekolah (Jamlah) dalam pelaksanaannya tanah
disediakan sekolah atau desa tidak ada ganti rugi dari pihak Program.
§ Dianjurkan untuk adanya surat pernyataan tidak keberatan dan kesanggupan dalam
pengelolaan dan pemeliharaan Jamban Sekolah dari Kepala Sekolah atau Ketua
Yayasan untuk sekolah swasta.
§ Juga adanya pendataan jumlah siswa dan kondisi sebelumnya sarana sanitasi di
sekolah tersebut. Proporsional ideal kebutuhan jamban dan jumlah siswa yaitu satu
jamban untuk digunakan 30 – 50 siswa, minimal dalam satu sekolah terdapat dua
jamban.
§ Dalam pembangunan jamban sekolah di dalam design mencakup tempat sabun
(permanen/tidak permanen) dan mengikuti kaidah teknis dan jarak dari sumber air
9
SUHARTINIIAYIDPI0709
10. Panduan Usaha Kesehatan Sekolah / KesMas / 2009
minimal 10 m untuk tanah keras, lebih 25m tanah sedang, dan lebih 100 m untuk
kondisi tanah berpasir
§ Dapat diusulkan satu paket dengan tempat cuci tangan
2. Tempat Cuci Tangan
§ Pembangunan sarana tempat cuci tangan juga harus melihat kondisi ketersediaan
air bersih, jika Sarana Air Bersih tersedia maka pembangunan tempat cuci tangan
permanen dapat jadi pilihan, namun jika ketersediaan SAB menjadi kendala /belum
tersedia maka tempat cuci tangan yang diadakan bisa tempat cuci tangan tidak
permanen misal Timba /Ember/Gentong air dengan pelengkap kran air dan sarana
menampung air kotor bisa berupa ember.
§ Penempatan sarana cuci tangan hendaknya di luar kelas agar akses siswa untuk
cuci tangan lebih mudah.
§ Pembangunan tempat cuci tangan harus disertai tempat sabun dan sarana
pembuangan air kotor harus ada sehingga tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan sekitar.
§ Dalam usulan pembangunan tempat cuci tangan hendaknya dibarengi usulan
kegiatan PHBS Perilaku Hidup Bersih Sehat misal Gerakan Simulasi Cuci Tangan
bersama. (Ingat perencanaan yang terpadu – holistik )
3. Pengadaan Media Penyuluhan (Poster, Media kalender bertema pesan kesehatan,
Banner, papan slogan, spanduk dll)
§ Harus jelas media yang diusulkan, spesifikasi media (Ukuran, jenis bahan, volume,
harga satuan RAB,isi pesan yang akan disampaikan, frekuensi pelaksanaan, design
rancang bangun).
§ Isi pesan dalam slogan jelas, menarik, mudah diingat.
§ Media promosi untuk peningkatan kegiatan UKS dapat berupa papan slogan,
poster, pengadaan alat peraga tubuh manusia ( torso, rahang untuk menunjang
penyuluhan perawatan gigi) ,APE. Alat Peraga Edukasi
4. Rincian kegiatan harus jelas, TOR kegiatan, RAB pembiayaan harus jelas,jumlah
sasaran, sarana/media yang digunakan, spesifikasi bahan, harga satuan
5. Usulan kegiatan harus diverifikasi oleh Tim Verifikator yang salah satu anggotanya dari
UPTD Kesehatan/Puskesmas.
X. PENUTUP
· Petunjuk teknis UKS ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari Panduan Umum
Pelaksanaan dan Pengendalian bidang Kesehatan masyarakat Masyarakat maka
pelaksanaan dan pengendalian merujuk panduan tersebut dan PTO PNPM Mandiri
Perdesaan
· Petunjuk teknis UKS ini disusun bagi fasilitator yang ditujukan untuk memperkaya cara
fasilitasi penggalian gagasan di masyarakat, sehingga akan meningkatkan wawasan
masyarakat dalam penyelesaian permasalahan kesehatan di masyarakat
10
SUHARTINIIAYIDPI0709