SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
Télécharger pour lire hors ligne
IP (Internet Protokol)
IP adalah protokol yang memberikan alamat atau identitas logika untuk peralatan di
jaringan.

Layanan IP
– Berfungsi untuk dilakukan, digunakan.
– Format bergantung implementasi yang primitif .
– Mengirim / Meminta transmisi unit data.
– Memberitahu pemakai kedatangan unit data.

IP V.4
IP v.4 sering disebut dengan Alamat internet protokol versi 4. adalah sebuah jenis
pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP (Transport Control
Protocol)/IP yang menggunakan protokol IP v.4.
IP menggunakan notasi angka berjumlah 32 bit.
Network ID

Patentik File Komunikasi Data Jaringan

xxxx

xxxx

Host ID

xxxx

xxxx

xxxx

xxxx

xxxx

xxxx

dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih, tepatnya
4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit)
dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah
255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah
256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut
maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.

Representasi alamat IP v.4
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal
notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi,
format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0
hingga 255 meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai.
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke
dalam dua buah bagian, yakni:


Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus
untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan
fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada
beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan


fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting.
Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network
identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork.
Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan
menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan
routing error.
Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk
mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang
berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau
255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.

Alamat IP (IP Address)
IP Address adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang
menggunakan protokol TCP/IP.

Jenis - jenis alamat IP V.4.

Patentik File Komunikasi Data Jaringan

1. Alamat Unicast
Unicast digunakan untuk penerima tunggal ,Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan
protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang
disebut dengan alamat unicast (unicast address). Alamat unicast disebut sebagai alamat logis karena
alamat ini merupakan alamat yang diterapkan pada lapisan jaringan dalam DARPA Reference Model
dan tidak memiliki relasi yang langsung dengan alamat yang digunakan pada lapisan antarmuka
jaringan dalam DARPA Reference Model. Sebagai contoh, alamat unicast dapat ditetapkan ke sebuah
host dengan antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet, yang memiliki alamat MAC sepanjang 48bit.
Alamat unicast inilah yang harus digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat saling
terhubung. Komponen alamat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni alamat host (host identifier) dan
alamat jaringan (network identifier).
Alamat unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah
disebutkan sebelumnya, sehingga ruang alamatnya adalah dari 1.x.y.z hingga 223.x.y.z.
Sebuah alamat unicast dibedakan dengan alamat lainnya dengan menggunakan skema subnet mask.
Jenis-jenis alamat unicast
Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan
kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan
teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis
alamat yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu public address (alamat publik) dan private
address (alamat pribadi).
1.

Alamat publik

alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh Inter NIC dan berisi beberapa
buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat
yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah
router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di
Internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan
Internet.
2.

Alamat ilegal

Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke
Internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik yang
telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan
intranetnya ke Internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat
yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat
menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak dapat
dihubungi oleh host lainnya.
3.

Alamat Privat

Patentik File Komunikasi Data Jaringan

Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap Internetwork
IP. Pada kasus Internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke Internet akan
membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap Internet. Karena perkembangan Internet
yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke Internet
membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja,
hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para
desainer Internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam
intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke Internet. Host-host yang
membutuhkan sekumpulan layanan Internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya
mengakses layanan Internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti
proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik
dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy,
router, firewall, atau translator alamat jaringan) yang terhubung secara langsung ke Internet.
Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke
Internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak
dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer Internet mereservasikan
sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah
alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat
publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi
atau Private Address. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling
melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula
sebaliknya. Sebuah jaringan yang menggunakan alamat IP privat disebut juga dengan jaringan privat
atau private network.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok
alamat berikut:
 10.0.0.0/8
 172.16.0.0/12
 192.168.0.0/16
Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam
beberapa sistem operasi:


169.254.0.0/16

Blok 10.0.0.0/8
Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A
yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Jaringan pribadi
10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah
organisasi privat.
blok172.16.0.0/12
Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network
identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan
sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah
organisasi privat. Alamat jaringan privat 172.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari
172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.

Patentik File Komunikasi Data Jaringan

Blok 192.168.0.0/16
Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256
network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat
ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting
apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 192.168.0.0/16 dapat mendukung
alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.
Ip private 169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA
mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini
adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini
digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private
Internet Protocol Addressing (APIPA)).
Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari
kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan Internet yang sangat pesat.
Ruang alamat
010.000.000.000/8
172.016.000.000/12
192.168.000.000/16
169.254.000.000/16

Dari alamat

Sampai alamat

Keterangan
Ruang alamat privat yang sangat besar
010.000.000.001 010.255.255.254
(mereservaskan kelas A untuk digunakan)
Ruang alamat privat yang besar (digunakan
172.016.000.001 172.031.255.254
untuk jaringan menengah hingga besar)
Ruang alamat privat yang cukup besar
192.168.000.001 192.168.255.254
(digunakan untuk jaringan kecil hingga besar)
Digunakan oleh fitur Automatic Private
169.254.000.001 169.254.255.254 Internet Protocol Addressing (APIPA) dalam
beberapa sistem operasi.

Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh Internet
Network Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai alamat
publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi tersebut di dalam
router Internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari Internet. Oleh karena itu,
semua lalu lintas dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request
tersebut ke sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah alamat publik yang
valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP publik yang
valid dengan menggunakan Network Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke Internet.

2. Alamat Multicast
Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk
menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat
multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke
subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu
lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun
menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk
beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.
Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4,
yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 224.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat
224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu
lintas multicast dalam subnet lokal.

Patentik File Komunikasi Data Jaringan

3. Alamat Broadcast
Alamat broadcast untuk IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data "satuuntuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan alamat
broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket
tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP
broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai
alamat sumber.
Ada empat buah jenis alamat IP broadcast yang setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket
IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat
broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk
jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast
Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
1. Network Broadcast
Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit
host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya adalah, dalam
NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Alamat network broadcast
digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah jaringan
yang berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat
network broadcast.
2. Subnet broadcast
Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host
menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai contoh, dalam
NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast
digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan
cara subnetting, atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan
alamat subnet broadcast.
Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP,
sementara itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak
menggunakan kelas alamat IP.

Patentik File Komunikasi Data Jaringan

3. All-subnets-directed broadcast
Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network
identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak berkelas
(classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host
dalam semua subnet yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk
alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed
broadcast untuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan
broadcast dari network identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat
131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default memiliki network identifer 16,
maka alamatnya adalah 131.107.255.255.
Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan
memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP untuk
meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang asli.
Meskipun demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan.
Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak relevan
lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini telah
ditinggalkan.
4. Limited broadcast
Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4
menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan
ketika sebuah node IP harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di dalam sebuah
jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika
proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP) atau
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCP
harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga server DHCP
memberikan sewaan alamat IP kepadanya.
Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket
jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat ini,
paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi
di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP, mengingat paket data
dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited
broadcast.

Metode pengiriman IP V.4 :
Terdiri dari 4 macam, yaitu :


Unicast.
merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan
ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau
one-to-one.
Pengiriman data dilakukan hanya ke 1 host saja.


Broadcast.
merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen
jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
Pengiriman data disebarkan langsung ke banyak host.



Multicast.
merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam
segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi
one-to-many.

Patentik File Komunikasi Data Jaringan

Data yang dikirim akan disebarkan didalam group tertentu.



Anycast
Data yang dikirim dari 1 host langsung disebarkan ke host tertentu saja.

Catatan :Unicast digunakan untuk penerima tunggal
Broadcast, Multicast, dan Anycast digunakan untuk penerima jamak

Kelas-kelas alamat IP
Alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti
terlihat pada tabel.
Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam
oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya,
akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi decimal.
Kelas A

Oktet
pertama
(desimal)
1–127

Kelas B

128–191

Kelas C
Kelas D

192–223
224–239

Kelas E

240–255

Kelas
Alamat IP

Oktet
pertama
Digunakan oleh
(biner)
0xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala besar
Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala
10xx xxxx
besar
110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast)
Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan
1111 xxxx
(eksperimen); (bukan alamat unicast)

Kelas
Nilai oktet
Bagian untuk
Alamat
pertama Network Identifier
Kelas A 1–127
Kelas B 128–191
Kelas C 192–223
Kelas D 224-239

Patentik File Komunikasi Data Jaringan

Kelas E 240-255

W
W.X
W.X.Y
MulticastIP
Address
Dicadangkan;
eksperimen

Bagian untuk
Host Identifier
X.Y.Z
Y.Z
Z
Multicast IP
Address
Dicadangkan;
eksperimen

Jumlah jaringan
maksimum
126
16,384
2,097,152
Multicast IP
Address
Dicadangkan;
eksperimen

Jumlah host dalam
satu jaringan
maksimum
16,777,214
65,534
254
Multicast IP Address
Dicadangkan;
eksperimen

Catatan : Kelas D dan E jarang dipakai karena :
•
Kelas D dipergunakan untuk alamat-alamat multicast
•
Kelas E dipersiapkan untuk sarana eksperimentasi

Keterangan tabel :
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di
dalam alamat IP kelas A selalu diset awal dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk
melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet
terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 127 jaringan, dan
16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan
untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua
bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset awal ke bilangan biner 10. 14 bit
berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit
sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network,
dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet
pertama alamat kelas C selalu diset awal dengan nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi
tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir)
akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network,
dan 254 host untuk setiap network-nya.
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda
dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset awal dengan bilangan
biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

Patentik File Komunikasi Data Jaringan

Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan
dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset awal dengan
bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali
host.
Catatan:
Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP sudah
tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa
alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada
saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak
menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa memedulikan kelas disebut
juga dengan classless address.

IP Subnet
Adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi.
Contoh :
kelas A subnet : 1111111.00000000.0000000.00000000 (255.0.0.0)
kelas B subnet : 1111111.11111111.0000000.00000000 (255.255.0.0)
kelas C subnet : 1111111.11111111.1111111.00000000 (255.255.255.0)
Daftar Pustaka
Search to google

Patentik File Komunikasi Data Jaringan

 Internet Protokol Version 4
 IP v.4 address
 Representasi alamat IP V 4

Contenu connexe

Tendances

Konsep dasar ip address
Konsep dasar ip addressKonsep dasar ip address
Konsep dasar ip addressfiqhan
 
IP ADDRESS DAN SUBNETTING
IP ADDRESS DAN SUBNETTINGIP ADDRESS DAN SUBNETTING
IP ADDRESS DAN SUBNETTINGsetioaribowo
 
Pertemuan 10 koneksi internet
Pertemuan 10   koneksi internetPertemuan 10   koneksi internet
Pertemuan 10 koneksi internetaingaingaing
 
Bab v-jarkom-internet
Bab v-jarkom-internetBab v-jarkom-internet
Bab v-jarkom-internetAri Haidari
 
Protocol (tcp,ip,udp,dns,pop3,telnet,ftv,ldap,ssl)
Protocol (tcp,ip,udp,dns,pop3,telnet,ftv,ldap,ssl)Protocol (tcp,ip,udp,dns,pop3,telnet,ftv,ldap,ssl)
Protocol (tcp,ip,udp,dns,pop3,telnet,ftv,ldap,ssl)Fuza Fuza
 
Pertemuan 11 ip address
Pertemuan 11   ip addressPertemuan 11   ip address
Pertemuan 11 ip addressaingaingaing
 
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-conceptssetioaribowo
 
Pertemuan 09 client server
Pertemuan 09   client serverPertemuan 09   client server
Pertemuan 09 client serveraingaingaing
 
Praktikum pemrograman jaringan-1-3
Praktikum pemrograman jaringan-1-3Praktikum pemrograman jaringan-1-3
Praktikum pemrograman jaringan-1-3sulaiman yunus
 
Workshop 2 connect and route your network
Workshop 2   connect and route your networkWorkshop 2   connect and route your network
Workshop 2 connect and route your networkITLinkTech
 

Tendances (19)

Konsep dasar ip address
Konsep dasar ip addressKonsep dasar ip address
Konsep dasar ip address
 
IP ADDRESS DAN SUBNETTING
IP ADDRESS DAN SUBNETTINGIP ADDRESS DAN SUBNETTING
IP ADDRESS DAN SUBNETTING
 
Ip address
Ip addressIp address
Ip address
 
Pertemuan 10 koneksi internet
Pertemuan 10   koneksi internetPertemuan 10   koneksi internet
Pertemuan 10 koneksi internet
 
Memahami ip address
Memahami ip addressMemahami ip address
Memahami ip address
 
Bab v-jarkom-internet
Bab v-jarkom-internetBab v-jarkom-internet
Bab v-jarkom-internet
 
Protocol (tcp,ip,udp,dns,pop3,telnet,ftv,ldap,ssl)
Protocol (tcp,ip,udp,dns,pop3,telnet,ftv,ldap,ssl)Protocol (tcp,ip,udp,dns,pop3,telnet,ftv,ldap,ssl)
Protocol (tcp,ip,udp,dns,pop3,telnet,ftv,ldap,ssl)
 
Internet protocol suite atau tcp
Internet protocol suite atau tcpInternet protocol suite atau tcp
Internet protocol suite atau tcp
 
5 ip address
5 ip address5 ip address
5 ip address
 
Pertemuan 11 ip address
Pertemuan 11   ip addressPertemuan 11   ip address
Pertemuan 11 ip address
 
Ip Adress
Ip AdressIp Adress
Ip Adress
 
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
 
Pengertian ip addrees
Pengertian ip addreesPengertian ip addrees
Pengertian ip addrees
 
Pertemuan 09 client server
Pertemuan 09   client serverPertemuan 09   client server
Pertemuan 09 client server
 
Praktikum pemrograman jaringan-1-3
Praktikum pemrograman jaringan-1-3Praktikum pemrograman jaringan-1-3
Praktikum pemrograman jaringan-1-3
 
Kkpicha
KkpichaKkpicha
Kkpicha
 
IP address
IP addressIP address
IP address
 
Workshop 2 connect and route your network
Workshop 2   connect and route your networkWorkshop 2   connect and route your network
Workshop 2 connect and route your network
 
Jaringan komputer dan internet 4
Jaringan komputer dan internet 4Jaringan komputer dan internet 4
Jaringan komputer dan internet 4
 

En vedette

Dirsuptie: prepare for impact or create your own!
Dirsuptie: prepare for impact or create your own! Dirsuptie: prepare for impact or create your own!
Dirsuptie: prepare for impact or create your own! Luco Overvoorde
 
My uts dian
My uts dianMy uts dian
My uts diandian_dwi
 
thesis-presentation (1)
thesis-presentation (1)thesis-presentation (1)
thesis-presentation (1)Asim Aslam
 
Pame la cáceres urrutia
Pame la cáceres urrutiaPame la cáceres urrutia
Pame la cáceres urrutiapameceres
 
CM1 | Laura Muirhead | How to Plan the Plan
CM1 | Laura Muirhead | How to Plan the PlanCM1 | Laura Muirhead | How to Plan the Plan
CM1 | Laura Muirhead | How to Plan the PlanCM1TO
 
Andrew Zimakas | Tapping Into Your Community for Support
Andrew Zimakas | Tapping Into Your Community for SupportAndrew Zimakas | Tapping Into Your Community for Support
Andrew Zimakas | Tapping Into Your Community for SupportCM1TO
 
Ryan Ginsberg | Building Community Through Twitter
Ryan Ginsberg | Building Community Through TwitterRyan Ginsberg | Building Community Through Twitter
Ryan Ginsberg | Building Community Through TwitterCM1TO
 
Ron Tite | Operationalizing Community Management
Ron Tite | Operationalizing Community ManagementRon Tite | Operationalizing Community Management
Ron Tite | Operationalizing Community ManagementCM1TO
 
Appendix c lateral pile capacity
Appendix c lateral pile capacityAppendix c lateral pile capacity
Appendix c lateral pile capacityDevian Tri Andriana
 
You can meet a innovative diving planning tool.
You can meet a innovative diving planning tool. You can meet a innovative diving planning tool.
You can meet a innovative diving planning tool. WishBeen
 
Erin Bury | It's Not Me, It's You: How to Turn Content From Promotional to Mu...
Erin Bury | It's Not Me, It's You: How to Turn Content From Promotional to Mu...Erin Bury | It's Not Me, It's You: How to Turn Content From Promotional to Mu...
Erin Bury | It's Not Me, It's You: How to Turn Content From Promotional to Mu...CM1TO
 
Nieuw artikel maken voor website
Nieuw artikel maken voor websiteNieuw artikel maken voor website
Nieuw artikel maken voor websiteHG Design
 
Foto's toevoegen aan je website
Foto's toevoegen aan je websiteFoto's toevoegen aan je website
Foto's toevoegen aan je websiteHG Design
 
Perspectieven op disruptie
Perspectieven op disruptiePerspectieven op disruptie
Perspectieven op disruptieLuco Overvoorde
 
Disruptie en praktijkvoorbeelden 2013-2014
Disruptie en praktijkvoorbeelden 2013-2014Disruptie en praktijkvoorbeelden 2013-2014
Disruptie en praktijkvoorbeelden 2013-2014Luco Overvoorde
 
Wishbeen - For Travel Experts
Wishbeen - For Travel ExpertsWishbeen - For Travel Experts
Wishbeen - For Travel ExpertsWishBeen
 
Pesent Perfect
Pesent PerfectPesent Perfect
Pesent PerfectLizzy94
 

En vedette (20)

Dirsuptie: prepare for impact or create your own!
Dirsuptie: prepare for impact or create your own! Dirsuptie: prepare for impact or create your own!
Dirsuptie: prepare for impact or create your own!
 
My uts dian
My uts dianMy uts dian
My uts dian
 
thesis-presentation (1)
thesis-presentation (1)thesis-presentation (1)
thesis-presentation (1)
 
Pame la cáceres urrutia
Pame la cáceres urrutiaPame la cáceres urrutia
Pame la cáceres urrutia
 
CM1 | Laura Muirhead | How to Plan the Plan
CM1 | Laura Muirhead | How to Plan the PlanCM1 | Laura Muirhead | How to Plan the Plan
CM1 | Laura Muirhead | How to Plan the Plan
 
Andrew Zimakas | Tapping Into Your Community for Support
Andrew Zimakas | Tapping Into Your Community for SupportAndrew Zimakas | Tapping Into Your Community for Support
Andrew Zimakas | Tapping Into Your Community for Support
 
Ryan Ginsberg | Building Community Through Twitter
Ryan Ginsberg | Building Community Through TwitterRyan Ginsberg | Building Community Through Twitter
Ryan Ginsberg | Building Community Through Twitter
 
Ron Tite | Operationalizing Community Management
Ron Tite | Operationalizing Community ManagementRon Tite | Operationalizing Community Management
Ron Tite | Operationalizing Community Management
 
Appendix c lateral pile capacity
Appendix c lateral pile capacityAppendix c lateral pile capacity
Appendix c lateral pile capacity
 
Hack language
Hack languageHack language
Hack language
 
You can meet a innovative diving planning tool.
You can meet a innovative diving planning tool. You can meet a innovative diving planning tool.
You can meet a innovative diving planning tool.
 
Erin Bury | It's Not Me, It's You: How to Turn Content From Promotional to Mu...
Erin Bury | It's Not Me, It's You: How to Turn Content From Promotional to Mu...Erin Bury | It's Not Me, It's You: How to Turn Content From Promotional to Mu...
Erin Bury | It's Not Me, It's You: How to Turn Content From Promotional to Mu...
 
Nieuw artikel maken voor website
Nieuw artikel maken voor websiteNieuw artikel maken voor website
Nieuw artikel maken voor website
 
J a-enterprise
J a-enterpriseJ a-enterprise
J a-enterprise
 
Foto's toevoegen aan je website
Foto's toevoegen aan je websiteFoto's toevoegen aan je website
Foto's toevoegen aan je website
 
Perspectieven op disruptie
Perspectieven op disruptiePerspectieven op disruptie
Perspectieven op disruptie
 
Mobecan Mall
Mobecan MallMobecan Mall
Mobecan Mall
 
Disruptie en praktijkvoorbeelden 2013-2014
Disruptie en praktijkvoorbeelden 2013-2014Disruptie en praktijkvoorbeelden 2013-2014
Disruptie en praktijkvoorbeelden 2013-2014
 
Wishbeen - For Travel Experts
Wishbeen - For Travel ExpertsWishbeen - For Travel Experts
Wishbeen - For Travel Experts
 
Pesent Perfect
Pesent PerfectPesent Perfect
Pesent Perfect
 

Similaire à IP (Internet Protocol)

093310025_BAB II.pdf
093310025_BAB II.pdf093310025_BAB II.pdf
093310025_BAB II.pdfifah56
 
I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)Renol Doang
 
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 b
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 bEli purwanti 18312061-jarkom if18 b
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 bEliPurwanti1
 
15011 10-915861063479
15011 10-91586106347915011 10-915861063479
15011 10-915861063479Lina Ernita
 
KONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptx
KONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptxKONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptx
KONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptxadithya53
 
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-conceptsindonesia
 
PPT Komunikasi data.pptx
PPT Komunikasi data.pptxPPT Komunikasi data.pptx
PPT Komunikasi data.pptxmdimasramdani
 
Pengertian Ip Address
Pengertian Ip AddressPengertian Ip Address
Pengertian Ip AddressDian Arifin
 
Pptinternetprotokolhsienndbhdhuueijejwnwbbebbeb
PptinternetprotokolhsienndbhdhuueijejwnwbbebbebPptinternetprotokolhsienndbhdhuueijejwnwbbebbeb
Pptinternetprotokolhsienndbhdhuueijejwnwbbebbebanandaamandaputri943
 
Awal keberadaan tcp
Awal keberadaan tcpAwal keberadaan tcp
Awal keberadaan tcpwha-on3
 
Tugas jarkom ramasatria_2110165007
Tugas jarkom ramasatria_2110165007Tugas jarkom ramasatria_2110165007
Tugas jarkom ramasatria_2110165007ramasatriaf
 
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptxSubneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptxmuhammadAlif363711
 
Pengalamatan Network Layer
Pengalamatan Network LayerPengalamatan Network Layer
Pengalamatan Network Layerrosmida
 
Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019ArdiPrayoga3
 
Jaringan Komputer Pertemuan 5- ip adress
Jaringan Komputer Pertemuan 5- ip adressJaringan Komputer Pertemuan 5- ip adress
Jaringan Komputer Pertemuan 5- ip adressIhsan Nurhalim
 
18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c
18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c
18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18cKenJago
 

Similaire à IP (Internet Protocol) (20)

093310025_BAB II.pdf
093310025_BAB II.pdf093310025_BAB II.pdf
093310025_BAB II.pdf
 
I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)
 
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 b
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 bEli purwanti 18312061-jarkom if18 b
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 b
 
15011 10-915861063479
15011 10-91586106347915011 10-915861063479
15011 10-915861063479
 
PROTOCOL, IP ADDRESS.ppt
PROTOCOL, IP ADDRESS.pptPROTOCOL, IP ADDRESS.ppt
PROTOCOL, IP ADDRESS.ppt
 
KONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptx
KONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptxKONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptx
KONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptx
 
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
 
PPT Komunikasi data.pptx
PPT Komunikasi data.pptxPPT Komunikasi data.pptx
PPT Komunikasi data.pptx
 
Pengertian Ip Address
Pengertian Ip AddressPengertian Ip Address
Pengertian Ip Address
 
Pptinternetprotokolhsienndbhdhuueijejwnwbbebbeb
PptinternetprotokolhsienndbhdhuueijejwnwbbebbebPptinternetprotokolhsienndbhdhuueijejwnwbbebbeb
Pptinternetprotokolhsienndbhdhuueijejwnwbbebbeb
 
Awal keberadaan tcp
Awal keberadaan tcpAwal keberadaan tcp
Awal keberadaan tcp
 
Tugas jarkom ramasatria_2110165007
Tugas jarkom ramasatria_2110165007Tugas jarkom ramasatria_2110165007
Tugas jarkom ramasatria_2110165007
 
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptxSubneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
 
Pengalamatan Network Layer
Pengalamatan Network LayerPengalamatan Network Layer
Pengalamatan Network Layer
 
Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019
 
Jaringan Komputer Pertemuan 5- ip adress
Jaringan Komputer Pertemuan 5- ip adressJaringan Komputer Pertemuan 5- ip adress
Jaringan Komputer Pertemuan 5- ip adress
 
Rangkuman IP Address
Rangkuman IP AddressRangkuman IP Address
Rangkuman IP Address
 
Pembagian kelas ip
Pembagian kelas ipPembagian kelas ip
Pembagian kelas ip
 
18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c
18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c
18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c
 
Jaringan
JaringanJaringan
Jaringan
 

Dernier

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 

Dernier (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 

IP (Internet Protocol)

  • 1. IP (Internet Protokol) IP adalah protokol yang memberikan alamat atau identitas logika untuk peralatan di jaringan. Layanan IP – Berfungsi untuk dilakukan, digunakan. – Format bergantung implementasi yang primitif . – Mengirim / Meminta transmisi unit data. – Memberitahu pemakai kedatangan unit data. IP V.4 IP v.4 sering disebut dengan Alamat internet protokol versi 4. adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP (Transport Control Protocol)/IP yang menggunakan protokol IP v.4. IP menggunakan notasi angka berjumlah 32 bit. Network ID Patentik File Komunikasi Data Jaringan xxxx xxxx Host ID xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih, tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3. Representasi alamat IP v.4 Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai. Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:  Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan
  • 2.  fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255. Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada. Alamat IP (IP Address) IP Address adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. Jenis - jenis alamat IP V.4. Patentik File Komunikasi Data Jaringan 1. Alamat Unicast Unicast digunakan untuk penerima tunggal ,Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address). Alamat unicast disebut sebagai alamat logis karena alamat ini merupakan alamat yang diterapkan pada lapisan jaringan dalam DARPA Reference Model dan tidak memiliki relasi yang langsung dengan alamat yang digunakan pada lapisan antarmuka jaringan dalam DARPA Reference Model. Sebagai contoh, alamat unicast dapat ditetapkan ke sebuah host dengan antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet, yang memiliki alamat MAC sepanjang 48bit. Alamat unicast inilah yang harus digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni alamat host (host identifier) dan alamat jaringan (network identifier). Alamat unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga ruang alamatnya adalah dari 1.x.y.z hingga 223.x.y.z. Sebuah alamat unicast dibedakan dengan alamat lainnya dengan menggunakan skema subnet mask. Jenis-jenis alamat unicast Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi). 1. Alamat publik alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh Inter NIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
  • 3. Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di Internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan Internet. 2. Alamat ilegal Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke Internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke Internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya. 3. Alamat Privat Patentik File Komunikasi Data Jaringan Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap Internetwork IP. Pada kasus Internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke Internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap Internet. Karena perkembangan Internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke Internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global. Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer Internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke Internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan Internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses layanan Internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator alamat jaringan) yang terhubung secara langsung ke Internet. Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke Internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer Internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi atau Private Address. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan yang menggunakan alamat IP privat disebut juga dengan jaringan privat atau private network. Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut:  10.0.0.0/8  172.16.0.0/12  192.168.0.0/16 Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam beberapa sistem operasi:
  • 4.  169.254.0.0/16 Blok 10.0.0.0/8 Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Jaringan pribadi 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. blok172.16.0.0/12 Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 172.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254. Patentik File Komunikasi Data Jaringan Blok 192.168.0.0/16 Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254. Ip private 169.254.0.0/16 Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)). Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan Internet yang sangat pesat. Ruang alamat 010.000.000.000/8 172.016.000.000/12 192.168.000.000/16 169.254.000.000/16 Dari alamat Sampai alamat Keterangan Ruang alamat privat yang sangat besar 010.000.000.001 010.255.255.254 (mereservaskan kelas A untuk digunakan) Ruang alamat privat yang besar (digunakan 172.016.000.001 172.031.255.254 untuk jaringan menengah hingga besar) Ruang alamat privat yang cukup besar 192.168.000.001 192.168.255.254 (digunakan untuk jaringan kecil hingga besar) Digunakan oleh fitur Automatic Private 169.254.000.001 169.254.255.254 Internet Protocol Addressing (APIPA) dalam beberapa sistem operasi. Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh Internet Network Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi tersebut di dalam router Internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari Internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request tersebut ke sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah alamat publik yang
  • 5. valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan menggunakan Network Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke Internet. 2. Alamat Multicast Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112. Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 224.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal. Patentik File Komunikasi Data Jaringan 3. Alamat Broadcast Alamat broadcast untuk IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data "satuuntuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber. Ada empat buah jenis alamat IP broadcast yang setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF. 1. Network Broadcast Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah jaringan yang berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat network broadcast. 2. Subnet broadcast Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting, atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast.
  • 6. Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP. Patentik File Komunikasi Data Jaringan 3. All-subnets-directed broadcast Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam semua subnet yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed broadcast untuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah 131.107.255.255. Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan. Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini telah ditinggalkan. 4. Limited broadcast Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4 menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCP harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP kepadanya. Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat ini, paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP, mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited broadcast. Metode pengiriman IP V.4 : Terdiri dari 4 macam, yaitu :  Unicast. merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one. Pengiriman data dilakukan hanya ke 1 host saja.
  • 7.  Broadcast. merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone. Pengiriman data disebarkan langsung ke banyak host.  Multicast. merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many. Patentik File Komunikasi Data Jaringan Data yang dikirim akan disebarkan didalam group tertentu.  Anycast Data yang dikirim dari 1 host langsung disebarkan ke host tertentu saja. Catatan :Unicast digunakan untuk penerima tunggal Broadcast, Multicast, dan Anycast digunakan untuk penerima jamak Kelas-kelas alamat IP Alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi decimal.
  • 8. Kelas A Oktet pertama (desimal) 1–127 Kelas B 128–191 Kelas C Kelas D 192–223 224–239 Kelas E 240–255 Kelas Alamat IP Oktet pertama Digunakan oleh (biner) 0xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala besar Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala 10xx xxxx besar 110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast) Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan 1111 xxxx (eksperimen); (bukan alamat unicast) Kelas Nilai oktet Bagian untuk Alamat pertama Network Identifier Kelas A 1–127 Kelas B 128–191 Kelas C 192–223 Kelas D 224-239 Patentik File Komunikasi Data Jaringan Kelas E 240-255 W W.X W.X.Y MulticastIP Address Dicadangkan; eksperimen Bagian untuk Host Identifier X.Y.Z Y.Z Z Multicast IP Address Dicadangkan; eksperimen Jumlah jaringan maksimum 126 16,384 2,097,152 Multicast IP Address Dicadangkan; eksperimen Jumlah host dalam satu jaringan maksimum 16,777,214 65,534 254 Multicast IP Address Dicadangkan; eksperimen Catatan : Kelas D dan E jarang dipakai karena : • Kelas D dipergunakan untuk alamat-alamat multicast • Kelas E dipersiapkan untuk sarana eksperimentasi Keterangan tabel : Kelas A Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset awal dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet
  • 9. terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 127 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan. Kelas B Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset awal ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya. Kelas C Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset awal dengan nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya. Kelas D Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset awal dengan bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4. Patentik File Komunikasi Data Jaringan Kelas E Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset awal dengan bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa memedulikan kelas disebut juga dengan classless address. IP Subnet Adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi. Contoh : kelas A subnet : 1111111.00000000.0000000.00000000 (255.0.0.0) kelas B subnet : 1111111.11111111.0000000.00000000 (255.255.0.0) kelas C subnet : 1111111.11111111.1111111.00000000 (255.255.255.0)
  • 10. Daftar Pustaka Search to google Patentik File Komunikasi Data Jaringan  Internet Protokol Version 4  IP v.4 address  Representasi alamat IP V 4