SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 1
I. PENDAHULUAN
Evaluasi pembelajaran siswa adalah salah satu kegiatan yang merupakan
kewajiban bagi setiap guru. Karena guru harus dapat memberikan informasi kepada
lembaga atau kepada siswa itu sendiri. Oleh karena itu, seorang guru harus memahami
teknik pemberian nilai. Dalam makalah ini juga akan dibahas secara jelas tentang
kedudukan siswa dalam kelompok dan acuan penilaian yang menjadi standar dalam
memberi nilai akhir dengan langkah-langkah yang jelas.
Dalam pelajaran evaluasi pembelajaran itu mencakup salah satu tentang
kedudukan siswa dalam kelompok. Maksud kedudukan siswa dalam kelompok adalah
letak seseorang siswa di dalam urutan tingkatan. Dalam istilah yang umum, disebut
ranking, untuk dapat di ketahui ranking dari siswa-siswa di suatu kelas maka harus di
adakan pengurutan nilai siswa-siswa tersebut dari yang paling atas sampai ke nilai yang
paling bawah. Dengan mengurutkan nilai-nilai maka dengan mudah dapat ditentukan
nomor yang menunjukkan siswa dalam tingkatannya. Untuk lebih jelasnya akan dibahas
dalam makalah ini.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Kedudukan siswa dalam kelompok
1. Apa yang dimaksud dengan kedudukan siswa dalam kelompok?
2. Bagaimana cara menentukan kedudukan siswa?
B. Menentukan nilai akhir
1. Apa maksud dari menentukan nilai akhir?
2. Apa saja fungsi dari menentukan nilai akhir?
3. Faktor-faktor apa saja yang turut diperhatikan dalam penilaian?
4. Bagaimana cara menentukan nilai akhir?
III. PEMBAHASAN
A. Kedudukan Siswa Dalam Kelompok
1. Pengertian
Yang dimaksud kedudukan siswa dalam kelompoknya adalah letak seorang
siswa dalam urutan tingkatan. Dalam istilah yang umum, disebut ranking. Untuk
dapat diketahui ranking dari siswa-siswa disuatu kelas maka harus diadakan
KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 2
pengurutan nilai siswa-siswa tersebut yang paling atas sampai yang paling bawah.
Sehingga dengan mudah dapat ditentukan nomor yang menunjukan kedudukan siswa
dalam tingkatannya.1
2. Cara-cara menentukan kedudukan siswa
Ada bermacam-macam cara untuk menentukan ranking atau kedudukan siswa
dalam kelompoknya. Akan tetapi di dalam uraian ini hanya akan diberikan 4 cara saja,
yaitu:
(1) Dengan ranking sederhana (simple rank)
(2) Dengan ranking presentase (percentile rank)
(3) Dengan standar deviasi
(4) Dengan menggunakan z-score2
a. Simple Rank
Simple rank adalah urutan yang menunjukan letak/kedudukan seseorang
dalam kelompoknya dan dinyatakan dengan nomor/ angka biasa.
Contoh:
Skor ulangan Bahasa Indonesia bagi 20 orang siswa adalah sebagai berikut:
A = 45 F = 70 K = 75 P = 78
B = 50 G = 81 L = 75 Q = 74
C = 39 H = 75 M = 69 R = 65
D = 61 I = 68 N = 60 S = 49
E = 63 J = 46 O = 73 T = 60
Hanya dengan melihat deretan skor yang masih bererakan ini, kita belum
dapat menentukan ranking atau kedudukan seorang dalam kelompoknya. Untuk itu
maka skor-skor tersebut terlebih dahulu tenitu kita harus susun, urut dari skor yang
paling tinggi sampai ke skor yang paling rendah, dengan urutan kebawah. Setelah
itu kita tentukan urutan nomor dari atas , yaitu nomor 1,2,3,4,5 dan seterusnya
sampai semua siswa memperoleh nomor. Perlu diingat disini bahwa apabila ada
dua atau tiga orang yang kebetulan memiliki skor yang sama , harus diberi nomor
1
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran Edisi 2,(Jakarta:Bumi Aksara,
2012),hal.294
2
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran Edisi 2,(Jakarta:Bumi Aksara,
2012),hal.294
KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 3
atau ranking yang sama pula, yaitu rata-rata dari urutan orang-orang yang memiliki
skor sama tersebut.
b. Percentile Rank
Percentile Rank / Ranking presentase adalah kedudukan seseorang dalam
kelompok, yang menunjukan banyaknya presentase yang berada dibawahnya.
Contoh:
Jika seorang siswa memiliki PR (Percentile Rank) 85 ini menunjukan bahwa
kecakapan siswa tersebut sama atau melebihi 85%dari seluruh kelompok.
Dengan PR , lebih dapat diketahui gambaran kecakapan siswa, karena
angka ranking menunjukan besarnya presentase siswa dalam kelompok itu yang
berhasil dilampaui. Jika hanya simple rank , hanya diketahui nomor, tanpa
menunjukan banyaknya individu yang masuk dalam kelompok. Mingkin A
mempunyai ranking 15, tampaknya nomor kecil, tetapi siapa tahu bahwa seluruh
kelompok memang hanya terdiri dari 15 orang, hingga A termasuk juru kunci.
Cara menentukan PR adalah sebagai berikut:
1) Menentukan dahulu SR (Simple Rank)
2) Mencari banyaknya siswa dalam kelompok itu, yang ada di bawahnya.
3) Mengalikan dengan 100, setelah dibagi dengan kelompok.
Rumus untuk menentukan PR adalah:
PR =
Di dalam kelompok , maka PR hanya berkisar antara 1 sampai 100, tidak
pernah ada PR 100, karena tidak ada siswa yang mengalahkan dirinya sendiri.3
c. Standar Deviasi
Yang dimaksud penentuan kedudukan siswa dengan standar deviasi adalah
penentuan kedudukan dengan membagi kelas atas kelompok-kelompok. Tiap
kelompok dibatasi oleh suatu standar Deviasi tertentu.
Penentuan kedudukan dengan standar deviasi dapat dilakukan dengan 2
cara , yaitu:
3
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran Edisi 2,(Jakarta:Bumi Aksara,
2012),hal.296-298
KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 4
1. Pengelompokan atas 3 rangking
2. Pengelompokan atas 11 rangking
1. Pengelompokan atas 3 ranking.
Langkah-langkah dalam menentukan kedudukan siswa dalam 3 ranking.
(a) Menjumlah skor semua siswa
(b) Mencari nilai rata-rata (Mean) dan simpangan baku (Standar Deviasi)
(c) Menentukan batas-batas kelompok.
1. Kelompok atas
semua siswa yang mempunyai skor sebanyak skor rata-rata plus satu
standar deviasi keatas .
2. Kelompok sedang
Semua siswa yang mempunyai skor antara -1 SD dan +1 SD.
3. Kerlompok kurang
Semua siswa yang memppunyai skor – 1 SD dan yang kurang dari itu.
Mencari Mean (X)
Jadi, untuk mencari nilai rata-rata, tinggal menjumlah semua skor , kemudian
dibagi dengan banyaknya siswa yang memiliki skor itu.
Mencari Standar Deviasi
Dimana : SD = Standar Devisi
= tiap skor dikuadratkan lalu dijumlahkan dan dibagi
N
= semua skor dijumlahkan, dibagi N, lalu dikuadratkan
Jika macam skor hanya sedikit dan tiap skor dimiliki oleh beberapa orang
maka diadakan pengelompokan skor.
KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 5
2. Pengelompokan atas 11 ranking
Lanjutan dari penjelasan bab-bab sebelumnya, berikut terdapat 11 rank (
tingkat ) yaitu:
a. Ranking 1: Kelompok siswa dengan nilai 10
b. Ranking 2 : Kelompok siswa dengan nilai 9
c. Ranking 3 : Kelompok siswa dengan nilai 8
d. Ranking 4 : Kelompok siswa dengan nilai 7 dan seterusnya.
Untuk sekadar mengingatkan kembali batas-batas setiap ranking, di bawah ini
di deretkan lagi standar Deviasi untuk tiap skala.
Skala nilai 10 : Mean + (2,25) SD
Skala nilai 9 : Mean + (1,75) SD
Skala nilai 8 : Mean + (1,25) SD
Skala nilai 7 : Mean + (0,75) SD
Skala nilai 6 : Mean + (0,25) SD
Skala nilai 5 : Mean ‒ (0,25) SD
Skala nilai 4 : Mean ‒ (0,75) SD
Skala nilai 3 : Mean ‒ (1,25) SD
Skala nilai 2 : Mean ‒ (1,75) SD
Skala nilai 1 : Mean ‒ (2,25) SD
Untuk ranking 11, dengan skala 0, adalah siswa yang memiliki skor lebih
kecil dari ‒ 2,25 SD.4
d. Standar Score atau z-Score
Yaitu angka yang menunjukan perbandingan perbedaan score seseorang
dari Mean dengan Standar Deviasinya. Standar Score lebih mempunyai arti
dibandingkan dengan score itu sendiri karena telah dibandingkan dengan suatu
standar yang sama. Untuk menentukan z-score harus diketahui: rata-rata skor dari
kelompok dan Standar Deviasi dari skor-skor tersebut.
Rumusnya:
4
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran Edisi 2,(Jakarta:Bumi Aksara,
2012),hal.298-302
KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 6
z = nilai baku5
Penerapan z-score ini banyak digunakan dalam menentukan kejuaraan
seseorang apabila kebetulan jumlah nilainya sama.
Berikut terdapat 5 orang siswa yang mempunyai variasi nilai yang unik tetapi
jumlahnya yang sama:
Nilai Untuk Bidang Studi Dari 5 Orang Siswa
Nama Bidang studi
Matem
atika
IPA IPS Bhs.
Indonesia
Bhs.
Inggris
Jumlah Nomor
Tini 90 30 40 45 48 253 I
Tuti 70 40 45 47 49 251 II
Tiko 50 50 50 50 50 250 III
Rita 30 60 55 53 51 249 IV
Ani 10 70 60 55 52 247 V
Standar
Deviasi
31,48 14,4 7,07 3,69 1,41
Melihat keadaan nilai kelima siswa tersebut, Tini menduduki tempat
teratas dengan jumlah nilai paling banyak. Sedangkan Ani memiliki jumlah nilai
yang sedikit sehingga menduduki tempat paling bawah. Dengan menggunakan z-
score, ketentuannya bisa kebalikannya.
Contoh:
Nilai Matematika Tini adalah 90. Rata-rata nilai Matematika tersebut 50, dengan
SD 31,48.
Maka z-score Tini adalah: Z= = +1,26
Catatan: tanda plus berarti di atas Mean dan tanda minus berarti di bawah Mean.
5
Lilik Nofijanti , dkk, Evaluasi pembelajaran edisi pertama Paket 8-14,(PGMI Lapis,2008),hal.13
KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 7
Terbukti bahwa Tini yang semula menduduki tempat paling atas dan Ani di
tempat yang paling bawah, setelah dihitung dengan z-score kedudukannya
menjadi terbalik.
Dengan menggunakan z-score, kita tidak akan dipengaruhi oleh jumlah
nilai dalam menentukan kedudukan dari siswa yang memiliki jumlah nilai yang
sama. Dengan angka-angka z-score yang diperoleh, berupa angka-angka desimal
dan tanda plus-minus. Kita dapat menggunakan T-Score untuk
mempermudahnya. T-score yaitu angka skala yang menggunakan Mean = 50 dan
SD = 10. Skala T-score dapat dicari dengan cara mengalikan z-score dengan 10,
kemudian ditambah 50.6
T = 10z + 50 atau
B. TEKNIK PENENTUAN NILAI AKHIR
1. Pengertian Nilai Akhir
Nilai akhir sering dikenal juga dengan istilah nilai final. Adalah nilai baik
berupa angka ataupun huruf yang melambangkan tingkat keberhasilah peserta
didik setelah mereka mengikuti program pendidikan pada jenjang pendidikan
dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
2. Fungsi Nilai Akhir
Penentuan nilai akhir setidak-tidaknya memiliki empat macam fungsi,
yaitu : fungsi administratif, fungsi informatif, fungsi bimbingan dan fungsi
instruksional.
a. Fungsi Administratif
Secara administrative pemberian nilai akhir oleh seorang pendidik
terhadap peserta didiknya itu memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Menentukan, apakah seorang peserta didik dapat dinaikkan ke tingkatan
yang lebih tinggi, dapat dinyatakan lulus, dapat dinyatakan tamat belajar,
ataukah tidak.
2. Memindahkan atau menempatkan peserta didik pada kelompok atau bidang
yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
6
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran Edisi 2,(Jakarta:Bumi Aksara,
2012),hal.303-306
KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 8
3. Menentukan, apakah seorang peserta didik layak atau dipandang telah
memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu untuk diberikan beasiswa,
pembebasan SPP, ataukah tidak.
4. Menentukan, apakah kepada peserta didik dapat diberikan rekomendasi
ataukah tidak, guna menempuh program pendidikan tertentu, atau program
pendidikan lanjutan.
5. Memberikan gambaran tentang prestasi belajar para peserta didik, kepada
para calon pemakai tenaga kerja.
b. Fungsi Informatif
Pemberian nilai akhir oleh pendidikan kepada para peserta didiknya
juga memiliki fungsi informatif. Hal ini mengandung pengertian bahwa
pemberian nilai akhir itu berfungsi memberikan informasi kepada pihak-pihak
terkait, seperti: para orang tua atau wali murid, wali kelas, penasehat akademik
dan lain-lain, tentang prestasi belajar murid, siswa atau mahasiswa yang
berada dalam asuhanya atau menjadi tanggung jawabnya.
c. Fungsi Bimbingan
Dengan memperhatikan nilai-nilai akhir yang dicapai oleh peserta
didik, maka guru yang diserahi tugas menangani kegiatan bimbingan dan
penyuluhanakan dapat bekerja dengan lebih terarah dalam rangka memberikan
bimbingan dan bantuan psikologis kepada para peserta didik yang memang
menghajatkannya, seperti: peserta didik yang nilai-nilainya selalu rendah
untuk matapelajaran-matapelajaran tertentu, siswa yang selalu mengganggu
jalannya proses belajar mengajar, dan sebagainya.
d. Fungsi Instruksional
Tidak ada tujuan yang lebih penting dalam proses pembelajaran
kecuali mengusahakan agar perkembangan dan kegiatan belajar para peserta
didik dapat mencapai tingkat yang optimal. Dalam hubungan ini secara
instruksional pemberian nilai akhir berfungsi memberikan umpan balik (feed
back) yang mencerminkan seberapa jauh peserta didik telah dapat mencapai
tujuan yang telah ditentukan dalam program pengajaran, atau dalam sistem
instruksional. Jika pemberian nilai akhir itu dapat dilaksanakan dengan tepat
dan obyektif, maka akan dapat diketahui pula keberhasilan atau
KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 9
ketidakberhasilan peserta didik pada setiap bagian dari tujuan pengajaran
tersebut.7
3. Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Penentuan Nilai Akhir
Sekalipun antara lembaga pendidikan formal yang satu dengan lembaga
pendidikan formal lainnya belum tentu memiliki kesamaan, namun pada
umumnya kegiatan menentukan nilai akhir itu didasarkan pada empat factor,
yaitu: factor pencapaian atau prestasi (achievement), factor usaha (effort), factor
aspek pribadi dan social (personnal and social characteristics) dan factor
kebiasaan kerja (work habit).
a. Faktor pencapaian atau prestasi (achievement)
Faktor pencapaian atau prestasi dipergunakan sebagai salah satu bahan
pertimbangan dalam penentuan nilai akhir, sebab prestasi atau pencapaian
peserta didik yang dilambangkan dengan nilai-nilai hasil belajar pada dasarnya
mencerminkan sejauh mana tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh
peserta didik dalam pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan bagi
masing-masing mata pelajaran atau bidang studi.
b. Faktor usaha (effort)
Disamping nilai-nilai hasil belajar yang dicapai oleh para peserta didik,
factor usaha yang telah mereka lakukan juga perlu mendapatkan pertimbangan
dalam rangka penentuan nilai akhir. Sekalipun misalnya seorang peserta didik
hanya dapat mencapai nilai-nilai hasil belajar yang minimal ( prestasinya
rendah), namun apabila pendidik dengan secara cermat dapat mengamati
sehingga dapat diperoleh bukti bahwa dengan nilai-nilai tes hasil belajar yang
rendah itu sebenarnya sudah merupakan hasil usaha yang sungguh-sungguh
(sangat rajin dalam mengikuti pelajaran, tekun belajar dan sebagainya), maka
sudah selayaknya kepada peserta didik tersebut dapat diberikan nilai
penunjang sebagai penghargaan atas usaha sungguh-sungguh dari peserta
didik tersebut, tanpa mengenal rasa putus asa.
c. Faktor Aspek Pribadi dan Sosial (Personnal and Social Charateristics)
Dimaksud dengan kebiasaan kerja di sini adalah hal-hal yang ada
hubungannya dengan kebiasaan melakukan tugas. Misalnya: tepat waktu atau
7
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran Edisi 2,(Jakarta:Bumi Aksara,
2012),hal.308-310
KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 10
tidaknya dalam menyerahkan pekerjaan rumah (PR), rapi tidaknya hasil
pekerjaan rumah tersebut, ketelitiannya dalam menghitung dan sebagainya.
Daapt juga dimasukkan di sini: kebersihan badan, kerapian berpakaian dan
sebagainya
d. Kebiasaan Bekerja
Merupakan hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan melakukan
tugas. Misalnya : segera mengerjakan PR, keuletan dalam usaha, bekerja teliti,
kerapian kerja, dan sebagainya.8
4. Cara Penentuan Nilai Akhir
Penilaian yang diberikan oleh pendidik dalam bentuk tes-tes formatif
sebenarnya dimaksudkan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar dan untuk
mengetahui sampai di mana tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan
instruksional yang telah dirumuskan dalam setiap satuan pelajaran. Adapun tes
sumatif bertujuan untuk menilai prestasi peserta didik terhadap penguasaan bahan
pelajaran yang telah diberikan kepada mereka selama jangka waktu tertentu. Akan
tetapi oleh karena tes sumatif itu pada umumnya tidak sering dilakukan, maka
untuk dapat menjaga kesinambungan penilaian dan hasil penilaian yang
dipandang lebih mantap bagi setiap peserta didik, maka penentuan nilai akhir pada
umumnya dilaksanakan dengan jalan menggabungkan nilai-nilai hasil tes formatif
dengan nilai hasil tes sumatif.
Dalam pelaksanaannya, dicarilah nilai rata-rata hitung dari nilai-nilai hasil
tes formatif dan nilai-nilai hasil tes sumatif, nilai-nilai mana sebelum dicari rata-
rata hitungnya terlebih dahulu diubah atau dikonversikan ke dalam nilai standar
berskala sepuluh.
Penentuan nilai akhir dilakukan terutama pada waktu guru akan mengisi
rapor atau STTB. Biasanya dalam menentukan nilai akhir ini guru sudah
dibimbing oleh suatu peraturan/pedoman yang dikeluarkan oleh pemerintah atau
kantor badan yang membawahinya.
Dalam hal ini akan disajikan beberapa contoh:
a. Untuk memperoleh nilai akhir, perlu diperhitungkan nilai tes formatif dan sumatif
dengan rumus:
8
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran Edisi 2,(Jakarta:Bumi Aksara,
2012),hal.310-311
KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 11
b. Nilai Akhir diperoleh dari nilai tugas, nilai ulangan harian, dan nilai ulangan
umum dengan bobot 2,3, dan 5. Jadi jika dituliskan dalam rumus menjadi.9
c. Nilai Akhir untuk STTB diperoleh dari rata-rata nilai ulangan harian (diberi bobot
satu) dan nilai UAS (diberi bobot 2), kemudian dibagi 3.
Rumusnya adalah
Di dalam buku Pedoman Penilaian III B Seri Kurikulum SMA Tahun 1975
disebutkan demikian. Selanjutnya di dalam kurikulum SMA tahun 1984
disebutkan cara menentukan nilai akhir bukan hanya didasarkan atas hasil
kegiatan kurukuler saja, tetapi juga kokurikuler, rumusnya adalah
Keterangan:
p = nilai tes sub sumatif
q = nilai tes sumatif
r = nilai kokurikuler10
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. kedudukan siswa dalam kelompoknya adalah letak seorang siswa dalam
urutan tingkatan atau dalam istilah yang umum sering disebut ranking.
2. Sebenarnya bermacam-macam cara untuk menentukan ranking atau
kedudukan siswa dalam kelompoknya. Akan tetapi di dalam uraian ini hanya
akan diberikan 4 cara saja, yaitu: dengan ranking sederhana (simple rank),
dengan ranking presentase (percentile rank), dengan standar deviasi, dan
dengan menggunakan z-score
9
Lilik Nofijanti , dkk, Evaluasi pembelajaran edisi pertama Paket 8-14,(PGMI Lapis,2008),hal.15-16
10
http://sumberbagi.wordpress.com/2013/02/26/cara-mengolah-skor-atau-nilai-dan-mencari-nilai-akhir/
KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 12
3. Nilai akhir merupakan suatu nilai berupa angka ataupun huruf yang
melambangkan tingkat keberhasilah peserta didik setelah mereka mengikuti
program pendidikan pada jenjang pendidikan dalam jangka waktu yang telah
ditentukan.
4. Penentuan nilai akhir setidak-tidaknya memiliki empat macam fungsi, yaitu :
fungsi administratif, fungsi informatif, fungsi bimbingan ,dan fungsi
instruksional.
5. pada umumnya kegiatan menentukan nilai akhir itu didasarkan pada empat
factor, yaitu: factor pencapaian atau prestasi (achievement), factor usaha
(effort), factor aspek pribadi dan social (personnal and social characteristics),
dan factor kebiasaan kerja (work habit).
6. Untuk memperoleh nilai akhir, perlu diperhitungkan nilai tes formatif dan
sumatif. Diperoleh dari nilai tugas, nilai ulangan harian, dan nilai ulangan
umum dengan bobot 2,3, dan 5. Untuk STTB diperoleh dari rata-rata nilai
ulangan harian (diberi bobot satu) dan nilai UAS (diberi bobot 2), kemudian
dibagi 3.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang disampaikan penulis.
1. Untuk pihak kampus
Diharapkan penambahan buku lebih banyak lagi tentang evaluasi
pembelajaran , guna untuk menambah pengetahuan serta referensi tambahan
dalam penulisan makalah ataupun karya tulis lainnya.
2. Untuk dosen
Diharapkan ibu/bapak bisa menjelaskan lebih rinci lagi mengenai
kedudukan siswa dalam kelompok dan mencari nilai akhir, Agar mahasiswa
dapat lebih paham lagi dan bisa mengaplikasikannya dengan baik.
3. Untuk mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat mencari referensi lain untuk
membandingkan ataupun memperjelas maksud dari meteri yang tertulis diatas.

Contenu connexe

Tendances

Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarKumala Lestari
 
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajar
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajarEvaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajar
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajarifa lutfita
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiazrin10
 
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)EDI RIADI
 
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)hazhiyah
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)universitas negeri padang
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulatAcika Karunila
 
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikContoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikMuhammad Idris
 
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranMusafirCinta7
 
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah MatematikaRudi Hartono
 
Modul 1 bilangan bulat
Modul 1 bilangan bulatModul 1 bilangan bulat
Modul 1 bilangan bulatAcika Karunila
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES Andina Aulia Rachma
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
Uji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitasUji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitasdesty rupalestari
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanLhya Baha
 
Model-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganModel-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganYamanto Isa
 

Tendances (20)

Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
 
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajar
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajarEvaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajar
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajar
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
 
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
 
Basis Bilangan
Basis BilanganBasis Bilangan
Basis Bilangan
 
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikContoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
 
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
 
Modul 1 bilangan bulat
Modul 1 bilangan bulatModul 1 bilangan bulat
Modul 1 bilangan bulat
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Uji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitasUji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitas
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
Model-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganModel-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian Pengembangan
 

En vedette

Kedudukan siswa dalam kelompok dan mencari nilai akhir
Kedudukan siswa dalam kelompok dan mencari nilai akhirKedudukan siswa dalam kelompok dan mencari nilai akhir
Kedudukan siswa dalam kelompok dan mencari nilai akhirmuhamad khanif
 
Model kurikulum dan pengembangnnya
Model kurikulum dan pengembangnnyaModel kurikulum dan pengembangnnya
Model kurikulum dan pengembangnnyaRisma Amalia
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6Warnet Raha
 
Pengertian 10 kurikuluM
Pengertian 10 kurikuluMPengertian 10 kurikuluM
Pengertian 10 kurikuluMAyu Febriyanti
 
Makalah Penentuan nilai dan grade
Makalah Penentuan nilai dan grade Makalah Penentuan nilai dan grade
Makalah Penentuan nilai dan grade ria angriani
 
MATEMATIKA Statisika Peluang Trigonometri Lingkaran
MATEMATIKA Statisika Peluang Trigonometri LingkaranMATEMATIKA Statisika Peluang Trigonometri Lingkaran
MATEMATIKA Statisika Peluang Trigonometri LingkaranMustaqim Furohman
 
Paparan penilaian rev mega anggrek
Paparan penilaian rev mega anggrekPaparan penilaian rev mega anggrek
Paparan penilaian rev mega anggrekFatur Thok
 
Makalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum PendidikanMakalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum PendidikanEla Suryani
 
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaranMakalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaranRiszki Alfiah Rahmah
 
Background issues in language learning
Background issues in language learningBackground issues in language learning
Background issues in language learningclauvides
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranHariyatunnisa Ahmad
 
Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan affan Yusra
 
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
MEMFASILITASI KECERDASAN  PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANMEMFASILITASI KECERDASAN  PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANTika Nafisah
 
Assesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjen
Assesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjenAssesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjen
Assesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjenHosyatul Aliyah
 
Psikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikPsikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikSeta Wicaksana
 
Aliran psikologi behavioristik
Aliran psikologi behavioristikAliran psikologi behavioristik
Aliran psikologi behavioristikUzi Ilman
 
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Puji Winarni
 

En vedette (20)

Kedudukan siswa dalam kelompok dan mencari nilai akhir
Kedudukan siswa dalam kelompok dan mencari nilai akhirKedudukan siswa dalam kelompok dan mencari nilai akhir
Kedudukan siswa dalam kelompok dan mencari nilai akhir
 
Sejarah dan dinamika pengembangan kurikulum di indonesia makalah
Sejarah dan dinamika pengembangan kurikulum di indonesia makalahSejarah dan dinamika pengembangan kurikulum di indonesia makalah
Sejarah dan dinamika pengembangan kurikulum di indonesia makalah
 
Model kurikulum dan pengembangnnya
Model kurikulum dan pengembangnnyaModel kurikulum dan pengembangnnya
Model kurikulum dan pengembangnnya
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
 
Pengertian 10 kurikuluM
Pengertian 10 kurikuluMPengertian 10 kurikuluM
Pengertian 10 kurikuluM
 
Makalah Penentuan nilai dan grade
Makalah Penentuan nilai dan grade Makalah Penentuan nilai dan grade
Makalah Penentuan nilai dan grade
 
MATEMATIKA Statisika Peluang Trigonometri Lingkaran
MATEMATIKA Statisika Peluang Trigonometri LingkaranMATEMATIKA Statisika Peluang Trigonometri Lingkaran
MATEMATIKA Statisika Peluang Trigonometri Lingkaran
 
MATERI_DELPHI_XI
MATERI_DELPHI_XIMATERI_DELPHI_XI
MATERI_DELPHI_XI
 
Paparan penilaian rev mega anggrek
Paparan penilaian rev mega anggrekPaparan penilaian rev mega anggrek
Paparan penilaian rev mega anggrek
 
Penilaian Hasil Belajar di SD
Penilaian Hasil Belajar di SDPenilaian Hasil Belajar di SD
Penilaian Hasil Belajar di SD
 
Makalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum PendidikanMakalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum Pendidikan
 
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaranMakalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
 
Background issues in language learning
Background issues in language learningBackground issues in language learning
Background issues in language learning
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
 
Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan
 
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
MEMFASILITASI KECERDASAN  PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANMEMFASILITASI KECERDASAN  PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
 
Assesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjen
Assesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjenAssesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjen
Assesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjen
 
Psikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikPsikologi Behavioristik
Psikologi Behavioristik
 
Aliran psikologi behavioristik
Aliran psikologi behavioristikAliran psikologi behavioristik
Aliran psikologi behavioristik
 
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
 

Similaire à Kedudukan siswa dalam kelas & mencari nilai akhir

Makalah PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
Makalah PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARANMakalah PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
Makalah PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARANStellaPattiasina
 
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
1. konsep pengukuran dan skala pengukuranmadiah jaafar
 
evaluasi pembelajaran matematika
evaluasi pembelajaran matematikaevaluasi pembelajaran matematika
evaluasi pembelajaran matematikaputri maulianti
 
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdfKelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdfbadzlan752
 
TUGAS A ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
TUGAS A  ASSESMEN PEMBELAJARANn.docxTUGAS A  ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
TUGAS A ASSESMEN PEMBELAJARANn.docxIrawatiAmsar
 
analisis butir soal
analisis butir soalanalisis butir soal
analisis butir soalUjang Lukman
 
Evaluasi Pembelajaran (SH)
Evaluasi Pembelajaran (SH)Evaluasi Pembelajaran (SH)
Evaluasi Pembelajaran (SH)eldzikry
 
Keutuhan & Kesahan Pentaksiran / Analisis & Interpretasi
Keutuhan & Kesahan Pentaksiran / Analisis & InterpretasiKeutuhan & Kesahan Pentaksiran / Analisis & Interpretasi
Keutuhan & Kesahan Pentaksiran / Analisis & InterpretasiNoor Idayu Abu Bakar
 
Metode "Penilaian Objektif dan Penilaian Kinerja"
Metode "Penilaian Objektif dan Penilaian Kinerja"Metode "Penilaian Objektif dan Penilaian Kinerja"
Metode "Penilaian Objektif dan Penilaian Kinerja"Nurul Mu'minin MZ
 
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxPTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxChrodtianTian
 
Norm Reference Test and Criterion Referenced Test
Norm Reference Test and Criterion Referenced TestNorm Reference Test and Criterion Referenced Test
Norm Reference Test and Criterion Referenced TestDina Azmi Imada
 
PENGARUH METODE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG PERKALIAN KELAS II...
PENGARUH METODE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG PERKALIAN KELAS II...PENGARUH METODE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG PERKALIAN KELAS II...
PENGARUH METODE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG PERKALIAN KELAS II...SYIFA MUFIDAH
 
Bab 15 mengolah nilai
Bab 15 mengolah nilaiBab 15 mengolah nilai
Bab 15 mengolah nilaiarsitektur90
 
Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar yuliartiramli
 
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptx
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptxEVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptx
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptxHerdiNanda
 

Similaire à Kedudukan siswa dalam kelas & mencari nilai akhir (20)

1
11
1
 
Makalah PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
Makalah PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARANMakalah PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
Makalah PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
 
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
 
Ppt evaluasi
Ppt evaluasiPpt evaluasi
Ppt evaluasi
 
evaluasi pembelajaran matematika
evaluasi pembelajaran matematikaevaluasi pembelajaran matematika
evaluasi pembelajaran matematika
 
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdfKelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
 
TUGAS A ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
TUGAS A  ASSESMEN PEMBELAJARANn.docxTUGAS A  ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
TUGAS A ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
 
analisis butir soal
analisis butir soalanalisis butir soal
analisis butir soal
 
Evaluasi Pembelajaran (SH)
Evaluasi Pembelajaran (SH)Evaluasi Pembelajaran (SH)
Evaluasi Pembelajaran (SH)
 
Keutuhan & Kesahan Pentaksiran / Analisis & Interpretasi
Keutuhan & Kesahan Pentaksiran / Analisis & InterpretasiKeutuhan & Kesahan Pentaksiran / Analisis & Interpretasi
Keutuhan & Kesahan Pentaksiran / Analisis & Interpretasi
 
Kelompok 10
Kelompok 10Kelompok 10
Kelompok 10
 
Metode "Penilaian Objektif dan Penilaian Kinerja"
Metode "Penilaian Objektif dan Penilaian Kinerja"Metode "Penilaian Objektif dan Penilaian Kinerja"
Metode "Penilaian Objektif dan Penilaian Kinerja"
 
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxPTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
 
Norm Reference Test and Criterion Referenced Test
Norm Reference Test and Criterion Referenced TestNorm Reference Test and Criterion Referenced Test
Norm Reference Test and Criterion Referenced Test
 
PENGARUH METODE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG PERKALIAN KELAS II...
PENGARUH METODE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG PERKALIAN KELAS II...PENGARUH METODE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG PERKALIAN KELAS II...
PENGARUH METODE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG PERKALIAN KELAS II...
 
Bab 15 mengolah nilai
Bab 15 mengolah nilaiBab 15 mengolah nilai
Bab 15 mengolah nilai
 
Pap pan
Pap panPap pan
Pap pan
 
Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar
 
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptx
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptxEVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptx
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptx
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 

Dernier

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 

Dernier (20)

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

Kedudukan siswa dalam kelas & mencari nilai akhir

  • 1. KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 1 I. PENDAHULUAN Evaluasi pembelajaran siswa adalah salah satu kegiatan yang merupakan kewajiban bagi setiap guru. Karena guru harus dapat memberikan informasi kepada lembaga atau kepada siswa itu sendiri. Oleh karena itu, seorang guru harus memahami teknik pemberian nilai. Dalam makalah ini juga akan dibahas secara jelas tentang kedudukan siswa dalam kelompok dan acuan penilaian yang menjadi standar dalam memberi nilai akhir dengan langkah-langkah yang jelas. Dalam pelajaran evaluasi pembelajaran itu mencakup salah satu tentang kedudukan siswa dalam kelompok. Maksud kedudukan siswa dalam kelompok adalah letak seseorang siswa di dalam urutan tingkatan. Dalam istilah yang umum, disebut ranking, untuk dapat di ketahui ranking dari siswa-siswa di suatu kelas maka harus di adakan pengurutan nilai siswa-siswa tersebut dari yang paling atas sampai ke nilai yang paling bawah. Dengan mengurutkan nilai-nilai maka dengan mudah dapat ditentukan nomor yang menunjukkan siswa dalam tingkatannya. Untuk lebih jelasnya akan dibahas dalam makalah ini. II. RUMUSAN MASALAH A. Kedudukan siswa dalam kelompok 1. Apa yang dimaksud dengan kedudukan siswa dalam kelompok? 2. Bagaimana cara menentukan kedudukan siswa? B. Menentukan nilai akhir 1. Apa maksud dari menentukan nilai akhir? 2. Apa saja fungsi dari menentukan nilai akhir? 3. Faktor-faktor apa saja yang turut diperhatikan dalam penilaian? 4. Bagaimana cara menentukan nilai akhir? III. PEMBAHASAN A. Kedudukan Siswa Dalam Kelompok 1. Pengertian Yang dimaksud kedudukan siswa dalam kelompoknya adalah letak seorang siswa dalam urutan tingkatan. Dalam istilah yang umum, disebut ranking. Untuk dapat diketahui ranking dari siswa-siswa disuatu kelas maka harus diadakan
  • 2. KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 2 pengurutan nilai siswa-siswa tersebut yang paling atas sampai yang paling bawah. Sehingga dengan mudah dapat ditentukan nomor yang menunjukan kedudukan siswa dalam tingkatannya.1 2. Cara-cara menentukan kedudukan siswa Ada bermacam-macam cara untuk menentukan ranking atau kedudukan siswa dalam kelompoknya. Akan tetapi di dalam uraian ini hanya akan diberikan 4 cara saja, yaitu: (1) Dengan ranking sederhana (simple rank) (2) Dengan ranking presentase (percentile rank) (3) Dengan standar deviasi (4) Dengan menggunakan z-score2 a. Simple Rank Simple rank adalah urutan yang menunjukan letak/kedudukan seseorang dalam kelompoknya dan dinyatakan dengan nomor/ angka biasa. Contoh: Skor ulangan Bahasa Indonesia bagi 20 orang siswa adalah sebagai berikut: A = 45 F = 70 K = 75 P = 78 B = 50 G = 81 L = 75 Q = 74 C = 39 H = 75 M = 69 R = 65 D = 61 I = 68 N = 60 S = 49 E = 63 J = 46 O = 73 T = 60 Hanya dengan melihat deretan skor yang masih bererakan ini, kita belum dapat menentukan ranking atau kedudukan seorang dalam kelompoknya. Untuk itu maka skor-skor tersebut terlebih dahulu tenitu kita harus susun, urut dari skor yang paling tinggi sampai ke skor yang paling rendah, dengan urutan kebawah. Setelah itu kita tentukan urutan nomor dari atas , yaitu nomor 1,2,3,4,5 dan seterusnya sampai semua siswa memperoleh nomor. Perlu diingat disini bahwa apabila ada dua atau tiga orang yang kebetulan memiliki skor yang sama , harus diberi nomor 1 Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran Edisi 2,(Jakarta:Bumi Aksara, 2012),hal.294 2 Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran Edisi 2,(Jakarta:Bumi Aksara, 2012),hal.294
  • 3. KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 3 atau ranking yang sama pula, yaitu rata-rata dari urutan orang-orang yang memiliki skor sama tersebut. b. Percentile Rank Percentile Rank / Ranking presentase adalah kedudukan seseorang dalam kelompok, yang menunjukan banyaknya presentase yang berada dibawahnya. Contoh: Jika seorang siswa memiliki PR (Percentile Rank) 85 ini menunjukan bahwa kecakapan siswa tersebut sama atau melebihi 85%dari seluruh kelompok. Dengan PR , lebih dapat diketahui gambaran kecakapan siswa, karena angka ranking menunjukan besarnya presentase siswa dalam kelompok itu yang berhasil dilampaui. Jika hanya simple rank , hanya diketahui nomor, tanpa menunjukan banyaknya individu yang masuk dalam kelompok. Mingkin A mempunyai ranking 15, tampaknya nomor kecil, tetapi siapa tahu bahwa seluruh kelompok memang hanya terdiri dari 15 orang, hingga A termasuk juru kunci. Cara menentukan PR adalah sebagai berikut: 1) Menentukan dahulu SR (Simple Rank) 2) Mencari banyaknya siswa dalam kelompok itu, yang ada di bawahnya. 3) Mengalikan dengan 100, setelah dibagi dengan kelompok. Rumus untuk menentukan PR adalah: PR = Di dalam kelompok , maka PR hanya berkisar antara 1 sampai 100, tidak pernah ada PR 100, karena tidak ada siswa yang mengalahkan dirinya sendiri.3 c. Standar Deviasi Yang dimaksud penentuan kedudukan siswa dengan standar deviasi adalah penentuan kedudukan dengan membagi kelas atas kelompok-kelompok. Tiap kelompok dibatasi oleh suatu standar Deviasi tertentu. Penentuan kedudukan dengan standar deviasi dapat dilakukan dengan 2 cara , yaitu: 3 Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran Edisi 2,(Jakarta:Bumi Aksara, 2012),hal.296-298
  • 4. KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 4 1. Pengelompokan atas 3 rangking 2. Pengelompokan atas 11 rangking 1. Pengelompokan atas 3 ranking. Langkah-langkah dalam menentukan kedudukan siswa dalam 3 ranking. (a) Menjumlah skor semua siswa (b) Mencari nilai rata-rata (Mean) dan simpangan baku (Standar Deviasi) (c) Menentukan batas-batas kelompok. 1. Kelompok atas semua siswa yang mempunyai skor sebanyak skor rata-rata plus satu standar deviasi keatas . 2. Kelompok sedang Semua siswa yang mempunyai skor antara -1 SD dan +1 SD. 3. Kerlompok kurang Semua siswa yang memppunyai skor – 1 SD dan yang kurang dari itu. Mencari Mean (X) Jadi, untuk mencari nilai rata-rata, tinggal menjumlah semua skor , kemudian dibagi dengan banyaknya siswa yang memiliki skor itu. Mencari Standar Deviasi Dimana : SD = Standar Devisi = tiap skor dikuadratkan lalu dijumlahkan dan dibagi N = semua skor dijumlahkan, dibagi N, lalu dikuadratkan Jika macam skor hanya sedikit dan tiap skor dimiliki oleh beberapa orang maka diadakan pengelompokan skor.
  • 5. KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 5 2. Pengelompokan atas 11 ranking Lanjutan dari penjelasan bab-bab sebelumnya, berikut terdapat 11 rank ( tingkat ) yaitu: a. Ranking 1: Kelompok siswa dengan nilai 10 b. Ranking 2 : Kelompok siswa dengan nilai 9 c. Ranking 3 : Kelompok siswa dengan nilai 8 d. Ranking 4 : Kelompok siswa dengan nilai 7 dan seterusnya. Untuk sekadar mengingatkan kembali batas-batas setiap ranking, di bawah ini di deretkan lagi standar Deviasi untuk tiap skala. Skala nilai 10 : Mean + (2,25) SD Skala nilai 9 : Mean + (1,75) SD Skala nilai 8 : Mean + (1,25) SD Skala nilai 7 : Mean + (0,75) SD Skala nilai 6 : Mean + (0,25) SD Skala nilai 5 : Mean ‒ (0,25) SD Skala nilai 4 : Mean ‒ (0,75) SD Skala nilai 3 : Mean ‒ (1,25) SD Skala nilai 2 : Mean ‒ (1,75) SD Skala nilai 1 : Mean ‒ (2,25) SD Untuk ranking 11, dengan skala 0, adalah siswa yang memiliki skor lebih kecil dari ‒ 2,25 SD.4 d. Standar Score atau z-Score Yaitu angka yang menunjukan perbandingan perbedaan score seseorang dari Mean dengan Standar Deviasinya. Standar Score lebih mempunyai arti dibandingkan dengan score itu sendiri karena telah dibandingkan dengan suatu standar yang sama. Untuk menentukan z-score harus diketahui: rata-rata skor dari kelompok dan Standar Deviasi dari skor-skor tersebut. Rumusnya: 4 Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran Edisi 2,(Jakarta:Bumi Aksara, 2012),hal.298-302
  • 6. KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 6 z = nilai baku5 Penerapan z-score ini banyak digunakan dalam menentukan kejuaraan seseorang apabila kebetulan jumlah nilainya sama. Berikut terdapat 5 orang siswa yang mempunyai variasi nilai yang unik tetapi jumlahnya yang sama: Nilai Untuk Bidang Studi Dari 5 Orang Siswa Nama Bidang studi Matem atika IPA IPS Bhs. Indonesia Bhs. Inggris Jumlah Nomor Tini 90 30 40 45 48 253 I Tuti 70 40 45 47 49 251 II Tiko 50 50 50 50 50 250 III Rita 30 60 55 53 51 249 IV Ani 10 70 60 55 52 247 V Standar Deviasi 31,48 14,4 7,07 3,69 1,41 Melihat keadaan nilai kelima siswa tersebut, Tini menduduki tempat teratas dengan jumlah nilai paling banyak. Sedangkan Ani memiliki jumlah nilai yang sedikit sehingga menduduki tempat paling bawah. Dengan menggunakan z- score, ketentuannya bisa kebalikannya. Contoh: Nilai Matematika Tini adalah 90. Rata-rata nilai Matematika tersebut 50, dengan SD 31,48. Maka z-score Tini adalah: Z= = +1,26 Catatan: tanda plus berarti di atas Mean dan tanda minus berarti di bawah Mean. 5 Lilik Nofijanti , dkk, Evaluasi pembelajaran edisi pertama Paket 8-14,(PGMI Lapis,2008),hal.13
  • 7. KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 7 Terbukti bahwa Tini yang semula menduduki tempat paling atas dan Ani di tempat yang paling bawah, setelah dihitung dengan z-score kedudukannya menjadi terbalik. Dengan menggunakan z-score, kita tidak akan dipengaruhi oleh jumlah nilai dalam menentukan kedudukan dari siswa yang memiliki jumlah nilai yang sama. Dengan angka-angka z-score yang diperoleh, berupa angka-angka desimal dan tanda plus-minus. Kita dapat menggunakan T-Score untuk mempermudahnya. T-score yaitu angka skala yang menggunakan Mean = 50 dan SD = 10. Skala T-score dapat dicari dengan cara mengalikan z-score dengan 10, kemudian ditambah 50.6 T = 10z + 50 atau B. TEKNIK PENENTUAN NILAI AKHIR 1. Pengertian Nilai Akhir Nilai akhir sering dikenal juga dengan istilah nilai final. Adalah nilai baik berupa angka ataupun huruf yang melambangkan tingkat keberhasilah peserta didik setelah mereka mengikuti program pendidikan pada jenjang pendidikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. 2. Fungsi Nilai Akhir Penentuan nilai akhir setidak-tidaknya memiliki empat macam fungsi, yaitu : fungsi administratif, fungsi informatif, fungsi bimbingan dan fungsi instruksional. a. Fungsi Administratif Secara administrative pemberian nilai akhir oleh seorang pendidik terhadap peserta didiknya itu memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Menentukan, apakah seorang peserta didik dapat dinaikkan ke tingkatan yang lebih tinggi, dapat dinyatakan lulus, dapat dinyatakan tamat belajar, ataukah tidak. 2. Memindahkan atau menempatkan peserta didik pada kelompok atau bidang yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. 6 Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran Edisi 2,(Jakarta:Bumi Aksara, 2012),hal.303-306
  • 8. KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 8 3. Menentukan, apakah seorang peserta didik layak atau dipandang telah memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu untuk diberikan beasiswa, pembebasan SPP, ataukah tidak. 4. Menentukan, apakah kepada peserta didik dapat diberikan rekomendasi ataukah tidak, guna menempuh program pendidikan tertentu, atau program pendidikan lanjutan. 5. Memberikan gambaran tentang prestasi belajar para peserta didik, kepada para calon pemakai tenaga kerja. b. Fungsi Informatif Pemberian nilai akhir oleh pendidikan kepada para peserta didiknya juga memiliki fungsi informatif. Hal ini mengandung pengertian bahwa pemberian nilai akhir itu berfungsi memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait, seperti: para orang tua atau wali murid, wali kelas, penasehat akademik dan lain-lain, tentang prestasi belajar murid, siswa atau mahasiswa yang berada dalam asuhanya atau menjadi tanggung jawabnya. c. Fungsi Bimbingan Dengan memperhatikan nilai-nilai akhir yang dicapai oleh peserta didik, maka guru yang diserahi tugas menangani kegiatan bimbingan dan penyuluhanakan dapat bekerja dengan lebih terarah dalam rangka memberikan bimbingan dan bantuan psikologis kepada para peserta didik yang memang menghajatkannya, seperti: peserta didik yang nilai-nilainya selalu rendah untuk matapelajaran-matapelajaran tertentu, siswa yang selalu mengganggu jalannya proses belajar mengajar, dan sebagainya. d. Fungsi Instruksional Tidak ada tujuan yang lebih penting dalam proses pembelajaran kecuali mengusahakan agar perkembangan dan kegiatan belajar para peserta didik dapat mencapai tingkat yang optimal. Dalam hubungan ini secara instruksional pemberian nilai akhir berfungsi memberikan umpan balik (feed back) yang mencerminkan seberapa jauh peserta didik telah dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam program pengajaran, atau dalam sistem instruksional. Jika pemberian nilai akhir itu dapat dilaksanakan dengan tepat dan obyektif, maka akan dapat diketahui pula keberhasilan atau
  • 9. KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 9 ketidakberhasilan peserta didik pada setiap bagian dari tujuan pengajaran tersebut.7 3. Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Penentuan Nilai Akhir Sekalipun antara lembaga pendidikan formal yang satu dengan lembaga pendidikan formal lainnya belum tentu memiliki kesamaan, namun pada umumnya kegiatan menentukan nilai akhir itu didasarkan pada empat factor, yaitu: factor pencapaian atau prestasi (achievement), factor usaha (effort), factor aspek pribadi dan social (personnal and social characteristics) dan factor kebiasaan kerja (work habit). a. Faktor pencapaian atau prestasi (achievement) Faktor pencapaian atau prestasi dipergunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam penentuan nilai akhir, sebab prestasi atau pencapaian peserta didik yang dilambangkan dengan nilai-nilai hasil belajar pada dasarnya mencerminkan sejauh mana tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh peserta didik dalam pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan bagi masing-masing mata pelajaran atau bidang studi. b. Faktor usaha (effort) Disamping nilai-nilai hasil belajar yang dicapai oleh para peserta didik, factor usaha yang telah mereka lakukan juga perlu mendapatkan pertimbangan dalam rangka penentuan nilai akhir. Sekalipun misalnya seorang peserta didik hanya dapat mencapai nilai-nilai hasil belajar yang minimal ( prestasinya rendah), namun apabila pendidik dengan secara cermat dapat mengamati sehingga dapat diperoleh bukti bahwa dengan nilai-nilai tes hasil belajar yang rendah itu sebenarnya sudah merupakan hasil usaha yang sungguh-sungguh (sangat rajin dalam mengikuti pelajaran, tekun belajar dan sebagainya), maka sudah selayaknya kepada peserta didik tersebut dapat diberikan nilai penunjang sebagai penghargaan atas usaha sungguh-sungguh dari peserta didik tersebut, tanpa mengenal rasa putus asa. c. Faktor Aspek Pribadi dan Sosial (Personnal and Social Charateristics) Dimaksud dengan kebiasaan kerja di sini adalah hal-hal yang ada hubungannya dengan kebiasaan melakukan tugas. Misalnya: tepat waktu atau 7 Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran Edisi 2,(Jakarta:Bumi Aksara, 2012),hal.308-310
  • 10. KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 10 tidaknya dalam menyerahkan pekerjaan rumah (PR), rapi tidaknya hasil pekerjaan rumah tersebut, ketelitiannya dalam menghitung dan sebagainya. Daapt juga dimasukkan di sini: kebersihan badan, kerapian berpakaian dan sebagainya d. Kebiasaan Bekerja Merupakan hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan melakukan tugas. Misalnya : segera mengerjakan PR, keuletan dalam usaha, bekerja teliti, kerapian kerja, dan sebagainya.8 4. Cara Penentuan Nilai Akhir Penilaian yang diberikan oleh pendidik dalam bentuk tes-tes formatif sebenarnya dimaksudkan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar dan untuk mengetahui sampai di mana tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan instruksional yang telah dirumuskan dalam setiap satuan pelajaran. Adapun tes sumatif bertujuan untuk menilai prestasi peserta didik terhadap penguasaan bahan pelajaran yang telah diberikan kepada mereka selama jangka waktu tertentu. Akan tetapi oleh karena tes sumatif itu pada umumnya tidak sering dilakukan, maka untuk dapat menjaga kesinambungan penilaian dan hasil penilaian yang dipandang lebih mantap bagi setiap peserta didik, maka penentuan nilai akhir pada umumnya dilaksanakan dengan jalan menggabungkan nilai-nilai hasil tes formatif dengan nilai hasil tes sumatif. Dalam pelaksanaannya, dicarilah nilai rata-rata hitung dari nilai-nilai hasil tes formatif dan nilai-nilai hasil tes sumatif, nilai-nilai mana sebelum dicari rata- rata hitungnya terlebih dahulu diubah atau dikonversikan ke dalam nilai standar berskala sepuluh. Penentuan nilai akhir dilakukan terutama pada waktu guru akan mengisi rapor atau STTB. Biasanya dalam menentukan nilai akhir ini guru sudah dibimbing oleh suatu peraturan/pedoman yang dikeluarkan oleh pemerintah atau kantor badan yang membawahinya. Dalam hal ini akan disajikan beberapa contoh: a. Untuk memperoleh nilai akhir, perlu diperhitungkan nilai tes formatif dan sumatif dengan rumus: 8 Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran Edisi 2,(Jakarta:Bumi Aksara, 2012),hal.310-311
  • 11. KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 11 b. Nilai Akhir diperoleh dari nilai tugas, nilai ulangan harian, dan nilai ulangan umum dengan bobot 2,3, dan 5. Jadi jika dituliskan dalam rumus menjadi.9 c. Nilai Akhir untuk STTB diperoleh dari rata-rata nilai ulangan harian (diberi bobot satu) dan nilai UAS (diberi bobot 2), kemudian dibagi 3. Rumusnya adalah Di dalam buku Pedoman Penilaian III B Seri Kurikulum SMA Tahun 1975 disebutkan demikian. Selanjutnya di dalam kurikulum SMA tahun 1984 disebutkan cara menentukan nilai akhir bukan hanya didasarkan atas hasil kegiatan kurukuler saja, tetapi juga kokurikuler, rumusnya adalah Keterangan: p = nilai tes sub sumatif q = nilai tes sumatif r = nilai kokurikuler10 IV. PENUTUP A. Kesimpulan Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa: 1. kedudukan siswa dalam kelompoknya adalah letak seorang siswa dalam urutan tingkatan atau dalam istilah yang umum sering disebut ranking. 2. Sebenarnya bermacam-macam cara untuk menentukan ranking atau kedudukan siswa dalam kelompoknya. Akan tetapi di dalam uraian ini hanya akan diberikan 4 cara saja, yaitu: dengan ranking sederhana (simple rank), dengan ranking presentase (percentile rank), dengan standar deviasi, dan dengan menggunakan z-score 9 Lilik Nofijanti , dkk, Evaluasi pembelajaran edisi pertama Paket 8-14,(PGMI Lapis,2008),hal.15-16 10 http://sumberbagi.wordpress.com/2013/02/26/cara-mengolah-skor-atau-nilai-dan-mencari-nilai-akhir/
  • 12. KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK & MENENTUKAN NILAI AKHIR | 12 3. Nilai akhir merupakan suatu nilai berupa angka ataupun huruf yang melambangkan tingkat keberhasilah peserta didik setelah mereka mengikuti program pendidikan pada jenjang pendidikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. 4. Penentuan nilai akhir setidak-tidaknya memiliki empat macam fungsi, yaitu : fungsi administratif, fungsi informatif, fungsi bimbingan ,dan fungsi instruksional. 5. pada umumnya kegiatan menentukan nilai akhir itu didasarkan pada empat factor, yaitu: factor pencapaian atau prestasi (achievement), factor usaha (effort), factor aspek pribadi dan social (personnal and social characteristics), dan factor kebiasaan kerja (work habit). 6. Untuk memperoleh nilai akhir, perlu diperhitungkan nilai tes formatif dan sumatif. Diperoleh dari nilai tugas, nilai ulangan harian, dan nilai ulangan umum dengan bobot 2,3, dan 5. Untuk STTB diperoleh dari rata-rata nilai ulangan harian (diberi bobot satu) dan nilai UAS (diberi bobot 2), kemudian dibagi 3. B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang disampaikan penulis. 1. Untuk pihak kampus Diharapkan penambahan buku lebih banyak lagi tentang evaluasi pembelajaran , guna untuk menambah pengetahuan serta referensi tambahan dalam penulisan makalah ataupun karya tulis lainnya. 2. Untuk dosen Diharapkan ibu/bapak bisa menjelaskan lebih rinci lagi mengenai kedudukan siswa dalam kelompok dan mencari nilai akhir, Agar mahasiswa dapat lebih paham lagi dan bisa mengaplikasikannya dengan baik. 3. Untuk mahasiswa Mahasiswa diharapkan dapat mencari referensi lain untuk membandingkan ataupun memperjelas maksud dari meteri yang tertulis diatas.